Latar Belakang
Tujuan
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah
beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir),
semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan.
Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi,
mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-
batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi,
jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan
semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti
beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi,
beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted
concrete) dll.
Jenis semen yang digunakan dalam produk beton tanaman meliputi: cepat-pengerasan
semen portland dengan tingkat yang lebih tinggi pembangunan kekuatan, yang
mengurangi perlakuan termal beton, terak semen portland, yang merupakan
haluscampuran klinker dan semen terak tanur tinggi. Penambahan terak untuk klinker
adalah 30-60%. Dikeluarkan Slagportlandcement prangko 200, 300, 400, jarang 500.
Semen ini sangat murah, namun sifat dan terutama tingkat pengerasan bervariasi
dalam batas-batas lebar.Jika semen ditambahkan ke yang baik, aktif terak, laju
pengerasan adalah sama dengan Portland. Di lain kasus, penggunaan terak pabrik
semen portland JBI akan memperpanjang perlakuan panas beton dan menahan semua
produksi; putihSemen Portland dan diwarnai tanda 200 dan 300 yang digunakan
untuk tujuan dekoratif.
III. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan Bahan
• Timbangan dengan ketelitian • Batu
0.1 gram • Pasir
• Ember • Semen
• Spatula • Air
• Bekisting • Besi Colom
• Ayakan • Kawat
• Nampan
• Meteran (Alat Ukur)
• Tang
• Cangkul
Prosedur dalam penentuacn massa jenis agregat pasir berukuran 0.06 adalah sebagai
berikut:
1) Menimbang massa pasir pada ayakan 0.06
2) Memasukkan air dalam botol pengujian sebanyak 200 ml V1
3) Memasukkan pasir yang tertinggal pada ayakan 0.06 ke dalam
botol pengujian yang telah berisi air, catat volume akhirnya
V2
4) Menghitung massa jenis pasir tersebut dengan rumus.
A. Hasil
Praktikum kali ini membuat suatu tempat duduk dari gabungan berberapa bentuk
geometri bangunan. Bentuk tersebut meliputi silinder berdimensi diameter 15dan
tinggi 50, kotak (15 x15 x15 ), dan balok (15x15x53,3) semua dalam satuan cm.
Dalam praktikum kelompok tiga, melakukan pembuatan beton balok ukuran 15 x 15
x 53.3 cm sehingga volume balok sebesar 12 liter. Untuk pembuatan beton tersebut
diperlukan bahan material dari semen, pasir, dan kerikir. Besar material yang
dibutuhkan sebesar :
Hasil dari jumlah material yang dibutuhkan dibutuhkan biaya unutk membuatan
bangunan tersebut sebesar :
Dalam pengolahan atau pengadukan dilapangan dimasukan semen , pasir , dan kerikil
sebesar setengah dari besar analisis hasil analisis, ini disebabkan hasil perhitungan
tidak sesuai di lapangan. Jumlah material dalam material terlalu banyak sehingga
banyak yang bersisa. Saat di lapangan air yang diapaki sebanyak 2 liter sehingga
adukan menjadi sangat encer dari hasil tingkat kemerosatan sebesar 13 cm ( standar
kemerosotan 12 cm). namun hal itu bagus dalam memadatkan rongga yang kosong.
Saat kering hasil bangunan ini tidak ada rongga besar dibandingkan dengan
kelompok lain. Hal ini juga dipengaruhi oleh pemberian oli sebelum pemasukan
material.
Dalam kasus kelenturan kekuatan beton, dalam kasus tersebut menggunakan sample
bahan silinder yang sudah berumur 1 tahun. Silinder ini berdimensi, diameter 9, 4 cm
dan tinggi 19,5 cm. Dalam uji kekuatan, beban yang dapat diterima sebesar 3450 kgf.
Fisik saat penghancuran terlihat baik karena susunan material yang sesuai analisis.
Selain itu sample geometri ini udah berumur 1 tahun, hal in juga yang berpengaruh
dalam uju kelenturan.
Setelah melakukan semua persiapan, bahan digabung dengan memanfaatkan fungsi
paralon (pipa) yang sebelumnya terpasang. Untuk menyambung dibutuhkan
tambahan semen unutk memperkuat atau memperkokoh bangunan tersebut.
Setelah analisis di atas, maka dapat menetukan jumlah material, harga, dan kekuatan
bahan pada bangunan lain. Dalam hal ini bangunan yang dianalisis berupa kuda-kuda
bangunan kandang. Ukuran dan berat sudah terlampir dalam laporan. Harga
pembuatan banguan dengan volume 0,068 m3 tersebut sebesar Rp 262.900 dan
tegangan bangunan tersebut terhadap dataran sebesar 1,9 kg/cm2. Harga pembuatan
sebuah kuda-kuda masuk akal unutk ukuran balok 5 x 7 cm, sedangkan tegangan
bangunan kurang dari standar tegangan di Bogor yang besarnya 2,5 kg/cm 2 dalam hal
ini bangunan tersebut layak dibangun di kawasan bogor sesuai kondisi lahan Bogor.
LAMPIRAN
Laporan Perbaikan
Nama : Panji Laksamana S
NRP : F14080028
Kelompok : 3
Diskripsi contoh
1. Botol Pengujian
8. Rerata
11. Absorpsi
12. Rerata
13. Beda rerata
Konsiderasi
Keterangan :
Tanggal :
Nama
Analisa ayak Pasir
Pengujia A 1102 C 136-83
atau Batu
n
Diskripsi
Data : Tanggal /bln/thn :
contoh
( gr) ( %) ( gr) ( %) ( %)
100
F.M 2.757731
96
sisa
F.M 3.794952681
DistribusiPartikel
Keterangan :
Laporan Kerja , Hasil dan pembahasan dan prosedur kerja
pengujian kandungan air permukaan pasir . A-1111 ;C-128-79 ;
Kelompok Anggota penguji :
Nama Kandungan air permukaan dari Pasir A 1111 C 128-79
Pengujia
n
Diskripsi
contoh
4. Vs = 1 +2-3
5.Vd = (2)/ BJ
6.Kandungan air
permukaan
P = (4-5)/(2-4) x 100 %
7. Rerata ( %)
11. Vs = 10 – 9 42 47
15 Rerata
Konsiderasi
Keterangan :
Tabel 17-1 lembar data pengujian untuk flextural kekuatan beton
17-97
Proporsi campuran
Kekuatan
Nama tes beton JIS A 1106
flextural
Temperatur(0 Temperatur
kelembaban (%)
Kondisi C) udara (0 C)
Diskripsi
Campuran semen, pasir basah, kerikil basah, dan air
sampel
Proporsi campuran
1:1:3
Ukuran
maksimum
9.5 mm
agregat kasar
(mm)
Tingkat
kemrosotan
12 cm
yang dizinkan
(cm)
Kandungan
udara yang
46%
dizinkan/diteri
ma (%)
Rasio air-
semen w/c 65%
(%)
Presentase
[1.08/(0.36+1.08+3.24)]x100% = 23.07%
pasir s/a (%)
semen c 833.33
Agregat
halus 1400
(pasir) S
Agregat mm-mm
2800
kasar mm-mm
campuran campuran* -
* campuran (ml/m3 )** -
*= Itu menunjukkan campuran yang mempunyai jumlah yang relatif besar pencampuran yang
dapat mempengaruhi perhitungan proporsi campuran misalnya pozzoran.
**= Itu mengindikasikan campuran pencampuran bersenang jumlah kecil yang dapat
diabaikan dalam perhitungan proporsi campuran misalnya AE campuran, air mengurangi
campuran
Nama
3 (Tiga)
peneliti kelompok
53
b2
53
b3
15.5
d2
15
d3
b2
b3
(7) Lebar rata-rata b (cm) 9.4
b
Tinggi spesimen (cm)
d
d2
d3
1 cm
a2
1 cm
a3
1 cm
a4
No.
tes
kemr 13 cm
osota
n
(cm)
konsi
stensi
Temp
eratu
r
beton
(0C)
Pertimbangan
Dalam praktikum kali ini pasir dan kerikil yang digunakan untuk adukan
dalam keadaan basah sehingga adukan beton menjadi lebih encer dari
yang seharusnya. Hal ini menyebabkan kemerosatan lebih besar 1 cm
dari kemerosotan yang diijinkan
*= Itu menunjukkan campuran yang mempunyai jumlah yang relatif besar pencampuran yang
dapat mempengaruhi perhitungan proporsi campuran misalnya pozzoran.
**= Itu mengindikasikan campuran pencampuran bersenang jumlah kecil yang dapat
diabaikan dalam perhitungan proporsi campuran misalnya AE campuran, air mengurangi
campuran
Disusun oleh :
Panji Laksamana S
F14080028
Kelompok 3
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010