PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Agus Ahmad Fathoni
12520020
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor
internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor
internal adalah pajak, sedangkan sumber penerimaan eksternal misalnya
pinjaman luar negeri. Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan sumber
penerimaan eksternal, pemerintah terus berusaha untuk memaksimalkan
penerimaan internal. Dewasa ini, pajak menjadi sumber penerimaan internal
yang terbesar dalam APBN.
Penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan Negara yang
dominan
baik
untuk
belanja
rutin
maupun
pembangunan.
Dalam
wajib
pajak
diberikan
kepercayaan
untuk
menghitung,
Hal ini menjadikan kepatuhan dan kesadaran wajib pajak menjadi faktor yang
sangat penting dalam hal untuk mencapai keberhasilan penerimaan pajak.
Self Assessment System menuntut adanya peran serta aktif dari
masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Dianutnya sistem Self
Assessment membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap (kesadaran)
warga masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela (voluntary
compliance). Kepatuhan memenuhi kewajiban pajak secara sukarela
merupakan tulang punggung dari Self Assessment System.
Sistem penghitungan sendiri (self assessment) memungkinkan
potensi adanya wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya
secara baik akibat dari kelalaian, kesenjangan ataupun ketidaktahuan wajib
pajak atas tanggung jawab dari kewajiban perpajakannya. Untuk mengatasi
ketidakefektifan penerapan sistem self assessment, dan agar pelaksanaan
kewajiban wajib pajak dapat dilaksanakan secara baik dan benar, harus
diimbangi dengan memberikan penyuluhan pajak (tax dissemination),
pelayanan perpajakan (tax service) dan
masyarakat
terhadap
seluruh
aspek
penyelenggaraan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh
10
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat
timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut
Undang
Undang
No.36
tahun
2008,
Pajak
12
13
14
uang
dalam
rekening
bank;
yang
berisi
16
Melaksanakan
Penyitaan,
atau
Pengumuman
Lelang;
17
18
19
untuk
membantu
wajib
pajak
memenuhi
kewajiban
20
adalah
suatu
tindakan
berupa
hukuman
yang
21
22
tidak
memasukan
Surat
Pemberitahuan
atau
terlambat
23
kepatuhan pajak merupakan kepatuhan seseorang, dalam hal ini adalah wajib
pajak, terhadap peraturan atau Undang-undang Perpajakan.
Kesadaran Wajib Pajak
Kesadaran merupakan unsur dalam diri manusia untuk memahami
realitas dan bagaimana mereka bertindak atau bersikap terhadap realitas.
Jatmiko (2006) menjelaskan bahwa kesadaran adalah keadaan mengetahui
atau mengerti. Irianto (2005) dalam Widayati dan Nurlis (2010) menguraikan
beberapa bentuk kesadaran membayar pajak yang mendorong wajib pajak
untuk membayar pajak.
H1 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak
Pelayanan Fiskus
Pelayanan adalah cara melayani (membantu mengurus atau
menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan seseorang). Sementara itu,
fiskus merupakan petugas pajak. Jadi, pelayanan fiskus dapat diartikan
sebagai cara petugas pajak dalam membantu, mengurus, atau menyiapkan
segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah wajib
pajak (Jatmiko, 2006).
H2 : Pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
Sanksi Pajak
Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan
kepada orang yang melanggar peraturan. Peraturan atau Undang-undang
merupakan rambu-rambu bagi seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai
apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Sanksi
diperlukan agar peraturan atau Undang-undang tidak dilanggar. Sanksi pajak
merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain
sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar
norma perpajakan (Mardiasmo,2006 dalam Muliari dan Setiawan, 2010).
H3 : Sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan
Pekerjaan Bebas
24
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
27
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Budi R.2007. Kajian Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib. Pajak Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan
Sektor Publik (JAMBSP)
Ilyas, W. B. dan Burton, R. 2008. Hukum Pajak (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.
Jatmiko, A.N. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi
Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kota Semarang), (Online),
(http://eprints.undip.ac.id/15261/1/Agus_Nugroho_Jatmiko.pdf/, diakses
25 April 2015).
Mardiasmo. 2011. Perpajakan (Edisi Revisi 2011). Yogjakarta: Andi.
Marjan, Restu Mutmainah. 2014. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Formal
Wajib Pajak. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Hasanuddin Makassar
Muliari, N. K. dan Setiawan, P. E. 2010. Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana. Pengaruh Persepsi tentang Sanksi
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Pelaporan
Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Denpasar Timur, (Online), (http://portalgaruda.org/download_article.php?
article946/, diakses 20 Apil 2015).
Santi. A. N. 2012. Analisis Pengaruh kesadaran Perpajakan, Sikap Rasional,
Lingkungan, Sanksi Denda, dan Sikap Fiskus Terhadap kepatuhan Wajib
Pajak, (Online), (http://eprints.undip.ac.id/35025/1/Skripsi_01.pdf, diakses
20 Apil 2015).
Siti Kurnia Rahayu. 2010 .PERPAJAKAN INDONESIA : Konsep dan Aspek
Formal. Yogyakarta : Graha Ilmu.
28
29
LAMPIRAN
Tabel 2.1`
Penelitian Terdahulu
No
.
1.
Nama,
Tahun
Judul Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
Restu
Pengaruh
Mutmainnah
Kesadaran Wajib
Marjan
Pajak, Pelayanan
2014
Fiskus, Dan
Sanksi Pajak
Terhadap Tingkat
terhadap tingkat
Kepatuhan
Formal Wajib
pajak secara
Pajak
Kualitatif
kualitatif
sebesar 54,8%.
Hasil penelitian
I Gede Putu
Pengaruh
Pranadata
Pemahaman
menunjukan bahwa
2014
Wajib Pajak,
Kualitas
tidak berpengaruh
Pelayanan
Perpajakan, Dan
Tabel 2.1`
Penelitian Terdahulu
No
.
Nama,
Tahun
Judul Penelitian
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Pelaksanaan
sedangkan kualitas
Sanksi Pajak,
Terhadap
Kepatuhan
berpengaruh terhadap
Wajib Pajak
Orang Pribadi
Pada KPP
Thia Dwi
Pratama Batu
Pengaruh
Pratama Batu.
Hasil dari penelitian
Utami
Kesadaran Wajib
Pajak Dan
Sanksi
terhadap variabel
Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib
terhadap
Pajak
Orang Pribadi
Pada Kantor
Pelayanan
Pajak Pratama
signifikan
Palembang
Seberang Ulu
Kualitatif
31
Tabel 2.1`
Penelitian Terdahulu
No
.
4
Nama,
Metode
Tahun
Judul Penelitian
Penelitian
Murni
Analisis Faktor
Julianti
Faktor Yang
menunjukkan bahwa
2014
Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib
tentang kualitas
Pajak Orang
pelayanan perpajakan
Pribadi Untuk
Membayarpajak
Dengan Kondisi
tentang
Keuangan Dan
peraturan perpajakan
Preferensi Risiko
berpengaruh positif
Wajib Pajak
Sebagai Variabel
pajak.
Moderating
Variabel kondisi
Penelitian
kualitatif
Hasil Penelitian
Hasil penelitian
Cindy
Pengaruh
kuantitatif
variabel independen.
hasil
penelitian menunjukkan
dan Yenni
Pajak, Kualitas
Mangoting
Pelayanan
2013
Fiskus,
fiskus, sanksi
Sanksi
perpajakan, dan
32
Tabel 2.1`
Penelitian Terdahulu
No
.
Nama,
Tahun
Judul Penelitian
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Perpajakan,
Lingkungan
berada berpengaruh
Wajib Pajak
signifikan terhadap
Berada terhadap
kepatuhan
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi di Surabaya.
Pribadi di
Surabaya
33