Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
Salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang tidak kurang pentingnya adalah
infeksi cacing usus. Cacing usus umumnya tergolong nematoda dan penularannya perantaraan
tanah (soil transmitted helminths). Tanah tergolong hospes perantara atau tuan rumah sementara,
tempat perkembangan telur-telur atau larva cacing sebelum dapat menular dari seorang kepada
orang lain. Penularannya sebagian melalui mulut menyertai makanan atau minuman, sebagian
lagi larvanya menembus kulit memasuki tubuh.
Cacing - cacing usus yang merupakan persoalan kesehatan masyarakat di Indonesia
mencakup 4 spesies utama yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus,
dan Ancylostoma duodenale.
Teori heterogenesis mengatakan parasit berasal dari bentuk kehidupan mandiri dari
berbagai jenis, kemudian hidup pada organisme lain, karena keadaan alam mempengaruhi
perkembangan hidupnya baik mengenai faalnya, morfologinya dsb. Dan akibat adanya pengaruh
yg berbeda-beda pada tiap stadium pertumbuhannya, maka organisme yang hidup mandiri
berubah menjadi dan menurunkan berbagai jenis atau anak jenis keturunan, yg menjadi parasit.
Hidup keparasitan dimulai karena kebetulan, oleh karena dibarengi oleh kesempatankesempatan yang sedemikian bagusnya, sehingga segolongan organisme ini secara tidak terikat
masing-masing menjadi terbiasa dan memerlukan modus kehidupan itu.
Mula-mula inang hanya sebagai sarana selama kurun waktu peralihan, yaitu dari hidup
mandiri ke hidup sebagai parasit, kemudian inang tsb digunakan sebagai sumber makanannya.
semula makan dari inang berupa bahan yang tidak dibutuhkan, yaitu berupa sisa makanan atau
bahkan ekskret tubuh, kemudian berupa bahan makanan untuk hidup inang itu sendiri, dan
akhirnya berupa jaringan tubuh inang.

BAB II
PEMBAHASAN

Manusia merupakan hospes defenitif beberapa nematoda usus (cacing perut), yang dapat
mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah
species yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths). Diantara cacing tersebut yang
terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing pita
(Taeniasis) (Behrman, 2000).
Epidemiologi penyakit kecacingan selalu berhubungan erat dengan keterbelakangan
dalam pembangunan sosial ekonomi dan erat kaitannya dengan sindroma kemiskinan. Tanda
tanda dari sindroma ini antara lain berupa penghasilan yang sangat rendah. Keadaan ini
menyebabkan tidak dapat mencukupi kebutuhan sandang, pangan dan perumahan, kuantitas dan
kualitas makanan yang rendah, sanitasi lingkungan yang jelek dan sumber air bersih yang
kurang, pelayanan kesehatan yang terbatas, jumlah anggota keluarga yang besar serta tingkat
buta aksara yang tinggi .
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kecacingan selain faktor sosial
ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan
orang tua. Pemberantasan infeksi cacing tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan
pendekatan medis. Dibutuhkan juga dukungan pendekatan kesehatan masyarakat seperti
penataan kesehatan lingkungan, status gizi, higiene, perilaku, sanitasi dan sosial ekonomi
keluarga.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana angka kejadian kecacingan pada murid sekolah dasar.
2. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi dengan angka kejadian kecacingan.
3. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kejadian kecacingan.

Simbiose dan hidup parasit


simbiose : hubungan hidup antara dua individu yang berlainan jenis.
berdasar manifestasinya dibedakan menjadi:
1. simbiosis mutualistisme
hubungan antara dua mahkluk yang sama sama saling menguntungkan.
contoh : rayap zootermopsis sp dan berbagai flagelata yg hidup di dalam saluran
pencernaan rayap. (trichonympha sp, trichomonas sp, streblomastix sp, tricercomitus sp,
hexamastic sp)
2. simbiosis komensalisme
Hubungan antara dua mahkluk hidup yang salah satunya ditumpangi tapi tidak dirugikan.
Contoh : fauna dan flora yg terdapat dalam usus besar herbivora cara hidup
komensalisme sama dengan cara hidup bersifat raumparasitmus.
3. simbiosis parasitisme

Hubungan hidup antara dua individu berlainan jenis, parasit beruntung karena
mendapat makanan sedang inangnya menderita rugi karenanya.

Hubungan parasit dengan kesejahteraan manusia dan hewan

Hidup parasit adalah hidup menumpang pada organisme lain dan mengambil
keuntungan organisme parasit ternyata lebih banyak macamnya daripada non parasit.
organisme parasit meliputi: virus, bakteri, rickettsiales, cendawan, protozoa,
helminth/cacing, dan juga arthropoda (tiga terakhir yang dipelajari dalam
parasitologi). organisme yang ditumpangi parasit disebut hospes/inang.

Hospes/inang
1) inang perantara ialah organisme yang membantu untuk hidup parasit bentuk aseksual atau
bentuk belum dewasa, disebut juga hospes intermedier. contoh plasmodium sp, bentuk
aseksual dalam eritrosit mammmalia (manusia dan kera).

2) inang definitif ialah hewan penjamu yang membantu untuk hidup parasit bentuk seksual
atau bentuk dewasa. contoh plasmodium, maka nyamuk anopheles disebut inang
definitive
3) inang reservoir sering dipakai dalam zoonosis (antrophozoonosis atau zooantroponosis).
contoh plasmodium sp sebagai hewan reservoir adalah monyet atau kera.
pada umumnya hospes reservoir walaupun mengandung parasit, namun tidak menunjukkan
gejala penyakit. hospes reservoir bukan sebagai inang normal.
inang predileksi, hospes yang dipilih, disukai, disenangi oleh parasit.
Contoh : stomoxys calcitrans (lalat kandang) di alam bebas lebih menyukai darah kuda, tetapi
jika di tempat lalat hidup tidak banyak atau tidak ada kuda, maka lalat itu juga mengisap darah
sapi.
Pembagian parasit
Berdasar tempat manifestasi parasitismenya :
1) ektoparasit atau ektozoa, parasit yg hidup pada permukaan luar tubuh inang, atau di
dalam liang-liang dalam kulit dan ruang telinga luar yang mempunyai hubungan dengan
dunia luar baik yang permanen atau tidak permanen/datang pergi. contoh: kutu manusia
pediculus humanus capitis, p.h. corporis, phthirus pubis, dan nyamuk.
2) endoparasit/entoparasit/entozoan
parasit yang hidup dalam alat-alat tubuh (hati, paru, limpa, ginjal, otak), dalam sistem:
alimentaris, sirkulasi, pernafasan, rongga: dada, perut, persendian, dalam otot daging, dan
jaringan tubuh lain. contoh: toxoplasma gondii, plasmodium sp
Berdasar lama waktu hidup parasitisnya :
1. parasit temporer
parasit dalam mengunjungi inang pada waktu berselang, tidak menetap pada tubuh inang,
datangnya pada inang bila ia lapar, saatnya tidak tentu contoh: pinjal, cimex, nyamuk

2. parasit stasioner/permanen
parasit yang tinggal pada atau dalam tubuh inang selama menyelesaikan seluruh siklus
hidupnya contoh: plasmodium sp
Berdasar sifat keparasitannya
1. parasit insidental, parasit yang secara kebetulan,atau sebagai suatu kecelakaan pada inang
yang tidak wajar. contoh: cacing pita dipylidium caninum, cacing dewasa dalam usus
anjing, karena kecelakaan terdapat pada manusia, terutama pada anak-anak.
2. parasit eratika, parasit yang berparasit pada inang yang wajar tetapi lokasinya yang tidak
wajar atau tidak seperti biasanya. contoh: cacing gelang ascaris lumbricoides, secara
normal terdapat dalam usus duabelas jari manusia, karena sesuatu hal, misalnya
kelaparan yang lama/gerakan antiperistaltik, maka cacing migrasi ke empedu, masuk
lambung pada infeksi berat
3. parasit obligat
organisme yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensi jenisnya mutlak memerlukan
adanya organisme lain sebagai inang. contoh: semua organisme patogen, baik bakteri,
virus, rickettsiales, protozoa, maupun metazoa adalah parasit obligat, parasit obligat tidak
mampu hidup tanpa bantuan makan dari organisme lain jenis. parasit obligat dengan
sendirinya akan musnah bila tidak mendapat kesempatan menemukan inang yg serasi,
sebab parasit tersebut tidak dapat hidup mandiri
klasifikasi transmisi penyakit oleh arthropoda :
1. transmisi siklo-propagatif, parasit patogen mengalami perubahan dan berlipat-ganda
dalam tubuh arthropoda. contoh: plasmodium sp
2. transmisi siklo-developmental, parasit patogen mengalami perubahan tetapi tidak berbiak
dalam tubuh vektor arthropoda. contoh: filaria sp

Vektor :
vektor berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik virus, bakteri,
rickettsiales. dalam parasitologi vektor adalah hewan yg memindahkan parasit stadium infektif dr
penderita ke hewan penerima berbagai arthropoda telah terbukti peka (susceptible) terhadap
bermacam-macam agen penyakit. Berbagai parasit (cacing atau protozoa) dapat berkembang dan
menyelesaikan sebagian dari hidupnya dalam tubuh arthropoda tersebut sebagai tempat tinggal
sementara.
vektor primer dan vektor sekunder

vektor primer, penanggungjawab utama atau penyebab utama terjadinya penularan.

vektor sekunder, artinya secara normal vektor tersebut tidak penting sebagai penyebar
penyakit, tetapi dalam keadaan wabah kemudian vektor sekunder dianggap sebagai vektor
penting.

vektor mekanis dan vektor biologis

vektor mekanis adalah hewan pengangkut parasit yang dalam tubuh vektor itu parasit tidak
tumbuh secara nyata, tidak pula berkembang dan berlipat ganda. vektor mekanis biasanya
tidak esensial untuk siklus hidup suatu parasit. contoh lalat rumah yg membawa telur
ascaris atau kista amoeba

vektor biologis adalah hewan biasanya arthropoda penghisap darah, yg mengangkut


patogen dan sebelum diterimakan kepada inang baru, maka patogen tersebut tumbuh dan
berkembang (pada metazoa ex. filaria sp) atau berkembang biak (pada parasit protozoa ex.
plasmodium).

cara pemindahan parasit ke inang


1. cara pasif per os
stadium infektif yg semuanya stadium muda, masuk ke dalam tubuh melalui mulut
bersama makanan atau minuman.

2. cara pasif inokulatif


stadium infektif diinokulasikan (dimasukkan dg tusukan) ke dalam tubuh inang bersama
ludah oleh serangga pengisap darah. penyakit disebut arthropod-borne parasitoses.
3. cara aktif inokulatif
parasit memasuki tubuh melalui luka gigitan serangga. Stadium infektif hanya mampu
menembus kulit yg luka.
4. cara aktif per cutan
stadium infektif memasuki bagian tubuh yang berkulit tipis, antara lain: ketiak, pipi, selasela jari. cara parasit mengatasi rintangan dalam siklus hidupnya: kesuburan yg luar
biasa, contoh t. solium dpt bertelur 500 ribu/hari, ascaris lumbricoides dpt bertelur
200.000 ribu /hari/ekor cacing betina. Resistens terhadap keadaan yg tidak baik, contoh
kemampaun hibernasi, estivasi, selubung larva yang tunggal atau ganda, dinding telur
yang tebal dan tahan terhadap kekeringan.
Hermaproditisme, cestoda dan trematoda adalah cacing yg hermafrodit.
Partenogenesis dewasa/muda dan pedogenesis, dari sel tubuh pada hewan dapat terbentuk
individu. Toleransi yg tinggi .
cara parasit merugikan inang :
1. Mengisap darah inang, contoh cacing yang hidup di saluran pencernaan.
2. Mengisap darah, cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing
tambang ancylostoma sp, pediculus sp, fasciola sp merusak dan makan jaringan.
3. Merusak jaringan tubuh inang, contoh plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus
granulosus merusak dan menekan jaringan.
4. Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (wuchereria
bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh

limfa kecil. sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dari
pembuluh venola menimbulkan bengkak kaki yang disebut penyakit kaki gajah.
5. Menimbulkan radang, hampir semua parasit menimbulkan radang yang bersifat lokal.
6. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal pada parasit datang pergi dari serangga,
mengisap darah inang dengan menusukkan bagian mulutnya ke dalam inang dengan
melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme.
7. Membentuk racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing-cacing dalam
saluran usus ascaris, d. latum pada manusia dapat menghasilkan racun yang spesifik
berupa perilaku atau aktivitas histeris. caplak (tick paralysis).
8. Bahaya oleh parasit datang pergi
serangan arthropoda parasit baik yang penggigit, pengisap, penusuk sambil menghisap
darah dapat menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu ketenanngan hewan,
melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang terhadap serangan penyakit lain.
Penyakit-penyakit parasit yang disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne
parasitoses.

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana angka kejadian kecacingan pada murid sekolah dasar.
2. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi dengan angka kejadian kecacingan.
3. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kejadian kecacingan.
Berikut kerugian dan cara merugikan yang dialami manusia atau hospes yang terkena parasit,
yaitu Mengisap darah inang, contoh cacing yg hidup di saluran pencernaan. Mengisap darah,
cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh, contoh nyamuk, caplak, cacing tambang ancylostoma
sp, pediculus sp, fasciola sp merusak dan makan jaringan. Merusak jaringan tubuh inang, contoh
plasmodium sp merusak erythrocyte, echinococcus granulosus merusak dan menekan jaringan.
Menimbulkan gangguan mekanik atau fisik alat tubuh, contoh cacing filaria (wuchereria
bancrofti, malayi dpt menyumbat venula2 kecil di daerah kaki bagian bawah & pembuluh limfa
kecil. sumbatan menyebabkan terjadinya pembesaran cairan tubuh keluar dr pembuluh venola
menimbulkan bengkak kaki yg disebut penyakit kaki gajah. Menimbulkan radang, hampir semua
parasit menimbulkan radang yg bersifat lokal. Memudahkan masuknya mikroorganisme, misal
pada parasit datang pergi dr serangga, mengisap darah inang dg menusukkan bagian mulutnya ke
dalam inang dengan melukai kulit kemudian merupakan pintu masuk bagi mikroorganisme.
Membentuk racun spesifik dan menaikkan sensitivitas inang, cacing2 dlm saluran usus ascaris, d.
latum pd mns dpt menghasilkan racun yg spesifik berupa perilaku atau aktivitas histeris. caplak
(tick paralysis), bahaya oleh parasit datang pergi. serangan arthropoda parasit baik yg penggigit,
pengisap, penusuk sambil menghisap drh dpt menyebarkan mikroorganisme, juga mengganggu
ketenanngan hewan, melelahkan, menurunkan ketahanan tubuh inang thd serangan penyakit lain.
penyakit2 parasit yg disebarkan oleh arthropod disebut arthropod-borne parasitoses.

DAFTAR PUSTAKA
Sundoyo Pitomo. Kebutuhan dasar kelompok berpenghasilan rendah di kota Jakarta. Dalam:
Sumardi M, DE Hans, Penyunting. Kemiskinan dan kebutuhan pokok edisi 1, Jakarta. Rajawali,
1982, h 110.
Warren KS, Bundy DAP, Anderson RM. Helminth infection. Dalam: Jamison DT, Mosley WH,
Measham AR, penyunting: Disease control priorities in developing countries. New York: Oxford
University Press for World Bank, h. 131141.
2003
Adams EJ, Stephenson LS, Latham MC. Physical activity and growth of Kenyan school children
with hookworm in Trichuris trichiura and Ascaris lumbricoides infections are improved after
treatment with albendazol. American Institute of Nutrition 1994; 1200-1205.

Depary AA, Tarigan P, Sitepu S. Helminthiasis intestinal pada anak anak desa. Medika 1987; 12:
11941197.

Anda mungkin juga menyukai