Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menurut Pederson, odontologi forensik adalah suatu cabang ilmu kedokteran gigi
yang mempelajari cara penanganan dan pemeriksaan benda bukti gigi serta cara evaluasi dan
presentasi temuan gigi tersebut untuk kepentingan peradilan. Bagi para aparat penegak
hukum dan pengadilan, pembuktian melalui gigi merupakan metode yang valid dan
terpercaya (reliable), sebanding dengan nilai pembuktian sidik jari dan penentuan
golongan darah.
Sebagai suatu metode identifikasi pemeriksaan gigi memiliki keunggulan sebagai
berikut: (secara umum)
Gigi dan restorasinya merupakan jaringan keras yang resisten terhadap pembusukan
dan pengaruh lingkungan yang ekstrem
Karakteristik individual yang unik dalam hal susunan gigi geligi dan restorasi gigi
menyebabkan dimungkinkannya identifikasi dengan ketepatan yang tinggi.
Kemungkinan tersedianya dan antemorten gigi dalam bentuk catatan medis gigi
(dental record) dan data radiologis
Gambar: Menunjukkan bahwa gigi tetap dalam keadaan utuh pada suhu yang tinggi,
walaupun tubuh telah rusak, tetapi gigi masih dapat diidentifikasi.
g.
Gigi-geligi dan tulang rahang secara roentgenografis, biarpun terdapat pecahanpecahan rahang pada roentgenogramnya dapat diinterpretasi kadang-kadang terdapat anomali
dari gigi dan komposisi tulang rahang yang khas.
h.
Apabila korban telah dilakukan pencabutan gigi umumnya ia memakai gigi palsu
dengan berbagai macam model gigi palsu dan gigi palsu tersebut dapat ditelusuri atau
diidentifikasi. Gigi palsu akrilik akan terbakar menjadi abu pada suhu 538 0C6490C. Bridge dari porselen akan menjadi abu pada suhu 10930C.
i.
Gigi-geligi merupakan sarana terakhir dalam identifikasi apabila sarana-sarana lain
atau organ lain tidak ditemukan.
Bagi para aparat penegak hukum dan pengadilan, pembuktian melalui gigi merupakan
metode yang valid dan terpercaya (reliable), sebanding dengan nilai pembuktian sidikjari dan
penentuan golongan darah.
Seorang dokter gigi forensik harus memiliki beberapa kualifikasi sbb :
a. Kualifikasi sebagai dokter gigi umum. Kualifikasi terpenting yang harus
dimiliki oleh seorang dokter gigi forensik adalah latar belakang kedokteran
gigi umum yang luas, meliputi semua spesialisasi kedokteran gigi. Sebagai
seorang dokter gigi umum, kadang-kadang ia perlu memanggil dokter gigi
spesialis untuk membantunya memecahkan kasus.
b. Pengetahuan tentang bidang forensik terkait. Seorang dokter gigi forensik
harus mengerti sedikit banyak tentang kualifikasi dan bidang keahlian forensik
lainnya yang berkaitan dengan tugasnya, seperti penguasaan akan konsep
peran dokter spesialis forensik, cara otopsi, dsb.
c. Pengetahuan tentang hukum.Seorang dokter gigi forensik harus memiliki
pengetahuan tentang aspek legal dari odontologi forensik, karena ia akan
banyak berhubungan dengan para petugas penegak hukum, dokter forensik
dan juga pengadilan. Dalam hal kasus kriminal ia juga harus paham mengenai
tata cara penanganan benda bukti yang merupakan hal yang amat menentukan
untuk dapat diterima atau tidaknya suatu bukti di pengadilan
RUANG LINGKUP ODONTOLOGI FORENSIK
Ruang lingkup odontologi forensik sangat luas meliputi semua bidang keahlian
kedokteran gigi. Secara garis besar odontologi forensik membahas beberapa topik sebagai
berikut:
a. Identifikasi Forensik Odontologi
Ketika tidak ada yang dapat diidentifikasi, gigi dapat membantu untuk
membedakan usia seseorang, jenis kelamin,dan ras. Hal ini dapat membantu
untuk membatasi korban yang sedang dicari atau untuk membenarkan atau
memperkuat identitas korban.
b. Penentuan Usia
Perkembangan gigi secara regular terjadi sampai usia 15 tahun. Identifikasi
melalui pertumbuhan gigi ini memberikan hasil yang yang lebih baik daripada
pemeriksaan antropologi lainnya pada masa pertumbuhan. Pertumbuhan gigi
desidua diawali pada minggu ke 6 intra uteri. Mineralisasi gigi dimulai saat 12 16
minggu dan berlanjut setelah bayi lahir. Trauma pada bayi dapat merangsang stress
metabolik yang mempengaruhi pembentukan sel gigi. Kelainan sel ini
akan mengakibatkan garis tipis yang memisahkan enamel dan dentin di sebut
sebagai neonatal line. Neonatal line ini akan tetap ada walaupun seluruh enamel
dan dentin telah dibentuk. Ketika ditemukan mayat bayi, dan ditemukan garis
ini menunjukkan bahwa mayat sudah pernah dilahirkan sebelumnya. Pembentukan
enamel dan dentin ini umumnya secara kasar berdasarkan teori dapat digunakan
dengan melihat ketebalan dari struktur di atas neonatal line. Pertumbuhan
gigi permanen diikuti dengan penyerapan kalsium, dimulai dari gigi molar
pertama dan dilanjutkan sampai akar dan gigi molar kedua yang menjadi lengkap
pada usia 14 16 tahun. Ini bukan referensi standar yang dapat digunakan
untuk menentukan umur, penentuan secara klinis dan radiografi juga
dapat digunakan untuk penentuan perkembangan gigi
d. Penentuan Ras
Gambaran gigi untuk ras mongoloid adalah sebagai berikut:
(a) Insisivus berbentuk sekop. Insisivus pada maksila menunjukkan
nyata berbentuk sekop pada 85-99% ras mongoloid. 2 sampai 9 % ras
kaukasoid dan 12 % ras negroid memperlihatkan adanya
bentuk seperti sekop walaupun tidak terlalu jelas.
(b) Dens evaginatus. Aksesoris berbentuk tuberkel pada permukaan
oklusal premolar bawah pada 1-4% ras mongoloid.
(c) Akar distal tambahan
pada 20% mongoloid.
pada
molar
mandibula
ditemukan
Data Antemortem
Pencatatan data gigi dan rongga mulut semasa hidupnya, biasanya berisikan:
-
Identitas pasien.
Informed consent (hanya sedikit sekali dokter gigi di Indonesia yang membuat informed
consent baik di praktik pribadi maupun di rumah sakit).
Menurut buku DEPKES tentang penulisan data gigi dan rongga mulut yang berisikan standar
baku mutu nasional antara lain:
Pencatatan identitas pasien mulai dari nomor file sampai dengan alamat pekerjaan serta
kelengkapan alat komunikasinya.
Keadaan umum pasien, berisi golongan darah, tekanan darah, kelainan-kelainan darah,
serta kelainan dari virus yang berkembang saat ini.
Odontogram. Data gigi dicatat dalam formulir odontogram dengan denah dan
nomenklatur yang baku nasional dengan lengkap.
Data perawatan kedokteran gigi, berisi waktu awal perawatan, runtut waktu kunjungan,
kelihan dan diagnosa, gigi yang dirawat, tindakan lain yang dilakukan dokter gigi tersebut.
-
Pencatatan status gigi dengan kode tertentu sesuai dengan standar interpol.
Formulir data antemortem dalam buku DEPKES ditulis dengan warna kertas kuning. Di
dalam formulir ini terdapat pula catatan data orang hilang.
b.
Data Postmortem
Penelitian Biomedis
Semua riset yang melibatkan manusia sebagai subyek, harus berdasarkan empat
prinsip dasar Etika Penelitian yaitu:
1. Penghormatan sesama manusia.
Peneliti harus menghormati keputusan tiap-tiap individu serta memberikan rasa aman
kepada individu yang disabilitas dalam membuat keputusan.
2. Manfaat.
Penelitian hendaknya memberikan manfaat.
3. Bahaya.
Penelitian tidak berbahaya dan tidak merugikan.
4. Keadilan.
Semua subyek diperlakukan dengan baik dan ada keseimbangan antara manfaat dan
risiko.
Ada beberapa pedoman penelitian klinik yaitu:
1. Harus mendapat informed consent dari calon subyek penelitian. Sebelumnya,
peneliti harus memberikan penjelasan dan kesempatan calon subyek
untuk
bertanya. Peneliti juga harus siap menerima pembaruan informed consent dari
subyek jika ada perubahan dalam penelitiannya.
2. Subyek dapat dibayar untuk ketidaknyamanan dan waktu yang dihabiskan.
3. Penelitian yang melibatkan anak-anak, orang dengan gangguan mental, dan ibu hamil
sebaiknya tidak dilakukan kecuali untuk memberi manfaat pada mereka atau untuk
mengetahui kondisinya.
4. Tidak boleh semena-mena menolak akses obat atau vaksin yang memberi efek
terapeutik bagi tawanan dengan penyakit serius atau berisiko terhadap penyakit serius.
5. Peneliti harus melindungi secara aman kerahasiaan data subjek
6. Subjek penelitian yang terkena cedera atau kerugian saat penelitian berhak meminta
rugi
7. Semua usulan untuk melakukan penelitian yang melibatkan subjek manusia harus
diserahkan pada komisi etika ilmiah untuk ditinjau dan disetujui.
8. Penelitian yang disponsori oleh pihak asing harus menyerahkan protokol etik negara
sponsor dan harus memenuhi juga protokol etik negara tuan rumah serta disetujui oleh
komisi etik negara tuan rumah
keadaan
atau
status
kesehatan
daya
guna