Sustaining Development Goals
Sustaining Development Goals
BAB 1
PENDAHULUAN
developmental
goals
atau
sasaran
pembangunan
yang
berkelanjutan menjadi salah satu kata kunci penting yang mendasari kerangka
pembangunan di seluruh dunia saat ini. Ianya bermula dari kesadaran bahwa bumi
dan sumber daya alam yang terdapat masa kini ini bukan semata milik generasi saat
ini akan tetapi perlu dilestarikan dalam rangka memastikan kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan pembangunan untuk generasi masa depan.1,3,5
Menurut the Brundtland report dari Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB)
tahun 1987, pembangunan berkelanjutan adalah cara bagaimana memperbaiki
kerusakan lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan
keadilan sosial.3,7
Konferensi tingkat tinggi dunia dalam laporan pada tahun 2015 menjabarkan
bahwa pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga komponen utama yaitu ekonomi,
sosial dan lingkungan yang saling bergantung dan memperkuat akan satu dan yang
lainnya dan menimbulkan suatu efek hubungan sebab-akibat dimana ketiga aspek ini
diharapkan akan menciptakan kondisi berkelanjutan (sustainable).
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat/Ilmu
Kedokteran
Pencegahan/Ilmu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Meskipun banyak definisi beredar tentang Sustainable Development Goals
(SDGs), namun definisi yang paling sering digunakan tentang SDGs adalah yang
diusulkan oleh Brundtland Commisssion yang menyatakan bahwa, Pembangunan
yang berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengkompromi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.1,3
Walaupun
definisi
singkat
menurut
Brundtland
tidak
secara
jelas
dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari dari 20,60 persen
pada tahun 1990 menjadi 5,90 persen pada tahun 2008. Pemerintah juga telah berhasil
menurunkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan lanjutan. Hal ini dapat dilihat
dari penurunan yang signifikan pada indikator rasio APM perempuan terhadap lakilaki SMA/MA/ Paket C dari 93,67 persen ada tahun 1993 menjadi 101,40 persen
pada tahun 2011. Selain itu menurut laporan Bappenas tahun 2012, angka kejadian
tuberkulosis di Indonesia sudah berhasil mencapai target MDGs yaitu dari 343 pada
tahun 1990 menjadi 189 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2011.5,7,8
Dalam kerangka MDGs, lingkungan hanya disebutkan di bawah satu tujuan
saja yaitu tujuan ke-7, Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup. Sebaiknya agenda
pembangunan selanjutnya dapat memperkuat peran sentral faktor lingkungan dan
memperlakukan faktor lingkungan sebagai dasar bagi semua hasil pembangunan.
MDGs hanya fokus pada hasil yang seharusnya dicapai oleh negara berkembang,
seperti memerangi kemiskinan dan kelaparan serta membatasi peran negara maju
untuk memberikan bantuan pembangunan dan pendampingan teknis. Untuk agenda
selanjutnya, banyak pihak yang menyuarakan tanggungjawab yang bisa diterapkan di
negara maju. MDGs juga hanya menekankan pada aksi di negara berkembang dan
kerangka bantuan tradisional.1,3,5
Banyak pihak yang berpendapat bahwa agenda pembangunan yang
menetapkan keberlanjutan dan kesetaraan harus lebih diutamakan untuk menjadi
agenda pembangunan selanjutnya. Suatu agenda pembangunan yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. SDGs menjadi suatu hal yang paling
sering dibicarakan untuk dijadikan agenda pembangunan selanjutnya.5
lainnya dan menimbulkan suatu efek hubungan sebab-akibat dimana ketiga aspek ini
diharapkan akan menciptakan kondisi berkelanjutan (sustainable).1,3,9
2015-2030.
Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan
ini
akan
segera
1b) Mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan, gizi yang tepat,
dan nol anak gagal tumbuh.
(Indikator MDG)
[Persentase penduduk dengan kekurangan dari salah satu dari
mikronutrien penting berikut: besi, seng, yodium, vitamin A, folat, dan
vitamin B12] - indikator untuk dikembangkan
1c) Memberikan dukungan untuk negara yang sangat rentan dan negara yang
kurang membangun, untuk mengatasi tantangan struktural yang dihadapi
negara-negara, termasuk kekerasan dan konflik.
kekerasan
Persen Pengaduan Darurat PBB yang disampaikan
internasional.
meningkatkan investasi, termasuk melalui kerjasama internasional
ditingkatkan, infrastruktur pedesaan, penelitian dan penyuluhan
pertanian, pengembangan teknologi, dan tanaman dan ternak gen bank
untuk meningkatkan kapasitas produktif pertanian di negara-negara
dunia.
mengadopsi langkah-langkah untuk memastikan berfungsinya pasar
komoditas pangan, dan memfasilitasi akses yang tepat terhadap
informasi pasar, termasuk cadangan pangan, untuk membantu
balita
mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis
terabaikan dan memerangi hepatitis, penyakit yang terbawa air, dan
penyakit menular lainnya
(NCD)
melalui
pencegahan
dan
pengobatan,
dan
penyalahgunaan
narkoba
narkotika
dan
penggunaan
berbahaya alkohol
mengurangi kematian global dan cedera dari kecelakaan lalu lintas
jalan
menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan,
dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program
nasional
mencapai cakupan kesehatan universal (UHC), termasuk perlindungan
risiko keuangan, akses ke layanan kesehatan yang berkualitas penting,
dan akses ke aman, efektif, berkualitas, dan obat-obatan penting
kontaminasi
memperkuat pelaksanaan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian
penyakit
menular
dan
tidak
menular
yang
terutama
negara berkembang
memperkuat kapasitas
semua
negara,
terutama
negara-negara
efektif
memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki
memiliki akses berkualitas terhadap perkembangan anak usia dini,
perawatan dan pendidikan anak usia dini sehingga mereka siap untuk
pendidikan dasar
menjamin akses yang sama bagi semua wanita dan pria untuk
pendidikan teknis, kejuruan dan pendidikan tersier yang berkualitas
menghitung
memastikan semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan pembangunan
berkelanjutan, termasuk antara lain melalui pendidikan untuk
10
kewarganegaraan
keanekaragaman
budaya
dan
global,
budaya
dan
penghargaan
kontribusi
terhadap
pembangunan berkelanjutan
5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan
bagi semua orang
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern
bagi semua
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan
berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan
yang layak bagi semua orang
9. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang
inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi.
10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara.
11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan
berkelanjutan.
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
13. Mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut
secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan
15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan
yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh
tingkatan.
17. Memperkuat cara-cara implementasi dan merevitalisasi kemitraan global
untuk pembangunan berkelanjutan.
11
12
PBB telah memperluas kriteria untuk pemilihan indikator yang diusulkan dalam
United Nations Development Group (UNDG) handbook. Terdapat sekitar 220
indikator SDGs. Indikator SDGs antara lain :1,2
13
BAB 3
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15
9. Moelek