Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Hormon Pertumbuhan Terhadap

Pertumbuhan
Venia
102013415
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510
No. Telp (021) 5694-2061
E-mail : venia.2013fk415@civitas.ukrida.ac.id
Pendahuluan
Pertumbuhan merupakan suatu fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh hormon
pertumbuhan, somatomedin, tiroid, androgen, glukokortikoid, dan insulin. Akan tetapi,
pertumbuhan juga dipengaruhi oleh gizi yang adekuat.
Hormon pertumbuhan, atau yang disebut juga sebagai hormon somatotropik atau
somatotropin, merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis anterior
menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh yang memang mampu bertumbuh.
Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan
bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel seperti sel-sel
pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.
Hormon pertumbuhan juga mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang
meliputi peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh, meningkatkan
mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa, meningkatkan asam lemak bebas dalam darah,
meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi, dan menurunkan kecepatan pemakaian
glukosa diseluruh tubuh.
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar berdiameter kira-kira 1 cm dan beratnya 0,5-1
gram. Hipofisis disebut juga master of glands karena hipofisis dapat menyekresikan hormon
yang dapat mengatur kerja tubuh. Namun, kelenjar hipofisis juga dipengaruhi oleh
hipotalamus. Mekanisme yang terjadi adalah mekanisme umpan balik yang sangat
mempengaruhi kelenjar yang satu dengan kelenjar yang lain.1
Kelenjar hipofisis terletak pada rongga tulang pada basis otak. Hipofisis terhubung
dengan hipotalamus dan dihubungkan dengan tangkai hipofisis.1

Hipofisis terbagi menjadi dua bagian, yaitu hipofisis anterior dan hipofisis posterior.
Namun, memang terdapat bagian pars media (lobus intermedius) yang berada di antara
hipofisis anterior dan posterior yang pada manusia hampir tidak ada.1

Gambar 1. Hifofisis Anterior dan Posterior.1


Hipofisis Anterior
Hipofisis anterior berasal dari penonjolan dari atap mulut. Dengan demikian hipofisis
anterior juga dikenal sebagai adenohipofisis (adeno berarti kelenjar). Hipofisis anterior
dihubungan ke hipotalamus dengan pembuluh darah.1
Mikroskopis Hipofisis Anterior
Jenis sel pada hipofisis anterior dibagi menjadi dua yaitu kromofob dan kromofil. Sel
kromofilik dibagi lagi menjadi asidofil yang terwarnai oleh pewarna asam dan basofil yang
terwarnai oleh warna basa.1
Sejumlah sel kromofobik merupakan sel sekretorik yang inaktif dan memiliki sedikit
granula sekretorik. Sedangkan sel sekretorik kromofilik tebagi menjadi lima jenis yaitu:1
1.
2.
3.
4.
5.

Sel somatotrop, yang menghasilkan hormon pertumbuhan.


Laktotrop (mamotrop), yang mensekresikan prolaktin.
Kortikotrop, yang mengeluarkan ACTH.
Tirotrop, yang mensekresikan TSH.
Gonadotrop, yang mensekresikan LH dan FSH.

Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis
somatotropik yang mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen
dari seluruh kelenjar ini. Namun, sel-sel ini mensekresikan hormon yang sangat kuat untuk

mengatur fungsi tiroid, fungsi seksual, dan sekresi susu di payudara. Hipofisis anterior juga
mengandung sel folikulostelata, yakni sel kromofob yang mengeluarkan tonjolan antara selsel sekretorik. Sel ini mengandung dan mensekresikan sitokin IL-6, namun peran fisiologinya
masih belum diketahui.1
Kontrol Endokrin Pertumbuhan
Sistem endokrin sangat penting dalam mengatur metabolisme organik, keseimbangan
H2O dan elektrolit, pertumbuhan, dan reproduksi serta dalam membantu tubuh menghadapi
stress.3 Pada pembahasan kali ini akan lebih menjelaskan tentang pengaruhnya terhadap
pertumbuhan. Pada anak yang sedang bertumbuh, terjadi sintesis netto protein dibawah
hormon pertumbuhan seiring dengan semakin besarnya tubuh. Hormon yang dihasilkan untuk
membantu pertumbuhan anak di skekresi oleh hipofisis anterior atau adenohipofisis yaitu
growth hormone atau hormone pertumbuhan.2
Growth Hormone (GH) atau Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan, Growth Hormone (GH), dihasilkan di hipofisis anterior dan
merupakan hormon utama yang mengatur pertumbuhan pada manusia.4 Selain mempunyai
efek terhadap pertumbuhan tulang, Growth Hormone (GH) juga mempunyai efek terhadap
jaringan lunak dan juga efek metabolik yang tidak berkaitan dengan pertumbuhan. Dalam
tubuh manusia sekresi Growth Hormone (GH) diatur oleh dua hormone hipofisiotropik yaitu
growth hormone-releasing hormone dan growth hormone-inhibiting hormone.3
Efek Metabolik GH yang Tidak Berkaitan Dengan Pertumbuhan
GH menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel-sel tubuh, dengan demikian
menambah kadar glukosa darah. GH juga meningkatkan kadar asam lemak dalam darah
dengan meningkatkan penguraian lemak trigliserida yang tersimpan di jaringan adiposa, dan
hormon ini meningkatkan kadar glukosa darah dengan mengurangi penyerapan glukosa oleh
otot. Otot menggunakan asam-asam lemak tersebut sebagai bahan bakar metabolik. Efek
metabolik keseluruhan GH adalah memobilisasi simpanan lemak sebagai sumber utama
sembari menghemat glukosa sebagai bahan bakar metabolik.3
Efek GH dalam Mendorong Jaringan Lunak
Saat jaringan peka terhadap efek pendorong pertumbuhannya, GH merangsang jaringan
lunak dan tulang. GH mendorong pertumbuhan jaringan lunak dengan meningkatkan jumlah
sel (hyperplasia) dan meningkatkan ukuran sel (hipertrofi).3
GH meningkatkan jumlah sel dengan merangsang pembelahan sel dan mencegah
apoptosis (kematian terprogram). GH juga meningkatkan ukuran sel dengan mendorong
sintesis protein, komponen struktural utama sel. GH merangsang hampir semua aspek sintesis
protein dan secara bersamaan menghambat penguraian protein. Hormon ini mendorong
penyerapan asam amino oleh sel sehingga menurunkan kadar asam amino darah. Selain itu
GH merangsang perangkat sel yang bertanggung jawab melaksanakan sintesis protein sesuai
kode genetik.3

Efek GH Mendorong Pertumbuhan Tulang


GH mendorong pertumbuhan ketebalan dan panjang tulang. Hormon ini merangsang
aktivitas osteoblas dan proliferasi tulang rawan epifisis sehingga terbentuk ruang untuk
pembentukan tulang lebih banyak. GH dapat mendorong pemanjangan tulang panjang selama
lempeng epifisis tetap berupa tulang rawan atau terbuka. Pada akhir masa remaja di bawah
pengaruh hormon seks lempeng ini mengalami penulangan sempurna atau menutup,
sehingga tulang tidak lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH. Karena itu, setelah
lempeng tertutup, yang bersangkutan tidak lagi bertambah tinggi.3
Faktor yang Mengontrol Pelepasan Growth Hormone
Pengaturan sekresi GH terjadi melalui sekresi dua hormon hipofisiotropik yaitu Growth
Hormone-Releasing Hormone dan Growth Hormone-Inhibiting Hormone. Hormon ini
bekerja secara antagonis. Masing-masing berperan dalam stimulus untuk pelepasan dan
inhibisi pelepasan. GH bekerja umpan balik negative pada hipotalamus untuk menurunkan
pelepasan GHRH lebih lanjut.4
Hormon pelepas Growth Hormone-Releasing Hormone (GHRH) dari hipotalamus dibawa
melalui saluran portal hipotalamus-hipofisis menuju hipofisis anterior, tempatnya
menstimulasi sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk sekresi GH meliputi
stress, malnutrisi, dan aktivitas yang merendahkan kadar gula seperti puasa dan olahraga. 5
Peningkatan asam amino darah setelah diet tnggi protein juga meningkatkan sekresi GH yang
juga berpengaruh pada GHRH. Pola umpan balik GHRH sebagai respon terhadap
peningkatan asam amino plasma diperlihatkan dalam gambar 3.4
Gambar 3. Umpan Balik: Hormon Pertumbuhan4

Sekresi GHRH dihambat oleh peningkatan kadar GH dalam darah melalui mekanisme
umpan balik negatif. Somatostatin, hormon penghambat Growth Hormone-Inhibiting
Hormone (GHIH) dari hipotalamus dibawa menuju hipofisis anterior melalui sistem
thalamus, dibawa menuju hipofisis anterior melalui sistem portal. Hormon ini menghambat

sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk inhibisi GH meliputi obesitas dan
peningkatan kadar asam lemak darah.5
Gangguan Sekresi GH
Penyakit yang berkaitan dengan defisiensi dan kelebihan hormone pertumbuhan dapat
terjadi. Efek pada pola pertumbuhan jauh lebih mencolok daripada metaboliknya. 5
Defisiensi GH
Defisiensi GH dapat disebabkan oleh defek hipofisis (ketiadaan GH) atau sekunder
karena disfungsi hipotalamus (ketiadaan GHRH). Hiposekresi GH pada anak adalah salah
satu penyebab drawfism (cebol).5 Gambaran utama adalah tubuh pendek karena pertumbuhan
tulang yang terhambat (gambar 4). Karakteristik yang relatif kurang tampak adalah otot yang
kurang berkembang (berkurangnya sintesis protein otot) dan lemak subkutis yang berlebihan
(mobilisasi yang kurang). 5
Selain itu pertumbuhan juga dapat terhambat karena jaringan tidak berespon normal
terhadap GH. Salah satu contoh adalah drawfism laron yang ditandai oleh kelainan reseptor
GH yang tidak peka terhadap hormon. Terjadinya defisiensi GH pada masa dewasa dapat
menyebabkan peningkatan resiko gagal jantung karena pada orang dewasa GH penting untuk
mempertahankan massa dan kinerja otot jantung.5

Gambar 4. Pertumbuhan Normal dan Abnormal5


Kelebihan GH
Hipersekresi GH paling sering disebabkan oleh tumor sel penghasil GH di hipofisis
anterior. Gejala bergantung pada usia pasien ketika kelainan sekresi tersebut dimulai. Gejala
hipersekresi GH pada masa sebelum pubertas berupa postur raksasa (masih ada lempeng
epifiser), pertumbuhan simetris, osteoporosis, kelemahan otot (mula-mula kuat), hipertrofi
jantung. Jika produksi berlebihan GH terjadi pasa masa anak sebelum lempeng epifisis
menutup maka gambaran utamanya adalah pertambahan tinggi yang pesat tanpa distorsi
proporsi tubuh. Karenanya penyakit ini dinamai gigantisme (gambar 5a).5

a
b
Gambar 5. Hipersekresi GH5
Jika hipersekresi GH terjadi setelah masa remaja ketika lempeng epifisis telah tertutup
maka tubuh tidak lagi dapat bertambah tinggi. Namun, akiat hiperskeresi G, tulang menjadi
lebih tebal dan jaringan lunak khususnya jaringan ikat dan kulit berproliferasi dan akan
menimbulkan keadaan cacat yang dikenal sebagai akromegali (akro artinya ekstremitas;
megali artinya besar). Akromegali berkaitan dengan pertumbuhan kartilago tangan, kaki,
hidung, rahang, dagu, dan tulang wajah (Gambar 5b).5
Hormon Lain Untuk Pertumbuhan
Beberapa hormone lain selain GH ikut berkontribusi melalui cara-cara tertentu pada
pertumbuhan keseluruhan yaitu hormon tiroid, insulin, androgen, estrogen.5
Hormon tiroid penting bagi pertumbuhan tetapi tidak langsung bertanggung jawab dalam
mendorong pertumbuhan. Efek GH baru bermanifestasi secara penuh jika terdapat hormon
tiroid dalam jumlah memadai. Akibatnya, pertumbuhan anak dengan hipotiroid akan
terganggu tetapi hipersekresi hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan yang
berlebihan.5
Insulin adalah promoter pertumbuhan yang penting. Defesiensi insulin sering
menghambat pertumbuhan, dan hiperinsulinisme sering memicu pertumbuhan berlebihan.
Karena insulin mendorong sintesis protein maka mempunyai efek dalam meningkatkan
pertumbuhan. Namun, efek ini juga dapat timbul dari mekanisme diluar efek langsung insulin
pada sintesis protein.5
Androgen dipercayai berperan penting dalam lonjakan pertumbuhan masa pubertas,
secara kuat merangsang sintesis protein di banyak organ. Androgen merangsang pertumbuhan
linier, meningkatkan berat, dan menambah massa otot. Efek androgen dalam mendorong
pertumbuhan berantung pada keberadaan GH. Androgen hampir sama sekali tidak berefek
pada pertumbuhan tubuh jika tidak terdapat GH. Meskipun merangsang pertumbuhan namun
androgen akhirnya menghentikan prtumbuhan lebih lanjut karena menyebabkan penutupan
lempeng epifisis. Estrogen, seperti androgen, akhirnya menghentikan pertumbuhan linier
dengan merangsang perubahan komplit lempeng hipofisis menjadi tulang.5

Pengaruh Diet Memadai Terhadap Pertumbuhan


Seperti yang kita ketahui dan telah dijelaskan diatas, hormon pertumbuhan bukan satusatunya penentu laju dan besar pertumbuhan bagi seseorang. Faktor-faktor lain juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor genetik, diet yang memadai, bebas dari penyakit
kronik dan kondsi lingkungan penuh stress, serta kadar normal hormon-hormon lain yang
mempegaruhi pertumbuhan. Namun, pemahasan kali ini akan berfokus kepada diet yang
memadai yang mencakup pola makan seimbang.6
Pola Makan Seimbang
Makanan seimbang mengandung semua nutrien atau zat makanan yang diperlukan bagi
kesehatan dalam proporsi yang sesuai, dan secara normal diperoleh dengan mengonsumsi
berbagai jenis makanan. Jika salah satu nutriens atau zat makanan dimakan dalam jumlah
berlebihan, atau kurang, gangguan pada kesehatan dapat terjadi. Zat makanan dasar yang kita
kenal ialah karbohidrat atau hidrat arang merupakan salah satu sumber utama energi, protein
atau zat putih telur merupakan zat pengatur proses metabolisme, lemak untuk memberikan
rasa gurih untuk makanan dan dan untuk cadangan energi, vitamin yang berperan dalam
fungsi enzim serta dalam proses metabolisme, dan mineral.6
Nutrien inilah yang diserap melalui dinding usus masuk ke dalam cairan tubuh. Di dalam
jaringan zat-zat makanan memenuhi fungsinya masing-masing. Fungsi zat-zat makanan
secara umum ialah sebagai sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan,
memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau kerap terpakai, mengatur metabolisma
dan mengatur berbagai keseimbangan misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam-basa
dna keseimbanag mineral di dalam cairan tubuh, serta berperan di dalam mekanisme
pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya sebagai antioksin dan antibodi
lainnya.6
Untuk dapat menjamin pola makan yang seimbang dierlukan pengetahuan dan
perencanaan. Rekomendasi untuk asupan makanan harian adalah memilah makanan yang
memiliki asal dan nilai nutrisi yang sama menjadi kelompok-kelompok makanan, serta
menyarankan mengenai jumlah prosi makanan yang perlu dimakan setiap hari. Tim Ahli
Departemen Kesehatn melalui Direktoran Bina Gizi Masyarakat pada tahun 1992 menyusun
Pedman Umum Gizi Seimbang atau disingkat dengan PUGS. Pedoman itu disusun sebagai
upaya untuk mencapai status gizi yang lebih baik.6
Secara universal PUGS dikenal sebagai Food Guide Pyramid. Bentuk piramida yang
mengecil ke atas digunakan untuk mewakili gambaran jumlah/porsi dari masing-masing
tingkat kelompok kebutuhan (gambar6). Uraiannya adalah sebagai berikut, dimulai dari
tingkat dasar piramida yaitu sumber tenaga meliputi padi-padian, umbi-umian dan tepungtepungan, tingkat kedua piramida yaitu kelompok makanan sumber zat pengatur meliputi
sayur-sayuran dan buah-buahan, tingkat ketiga piramida yaitu kelompok makanan sumber zat
pembangun berupa produk makanan nabati dan hewani (termasuk susu) dan puncak piramida
yaitu minyak dan lemak untuk digunakan seperlunya.6

Gambar 6. Food Guide Pyramid6


Kesimpulan
Pertumbuhan merupakan suatu fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak
hal. Salah satunya adalah hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhanmenambah ukuran sel
dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan
diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot
awal.Hormon pertumbuhan mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang meliputi
peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh, meningkatkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan adiposa, meningkatkan asam lemak bebas dalam darah, meningkatkan
penggunaan asam lemak untuk energi, dan menurunkan kecepatan pemakaian glukosa
diseluruh tubuh. Kelebihan atau kekurangan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan
dwarfisme (cebol) dan gigantisme (anak-anak) atau akromegali (orang dewasa).
Daftar Pustaka

1. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta:EGC;2003.h.
266-8.
2. Mitchel R. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta:Erlangga; 2004.h.137-9.
3. Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2007.
4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2004.
6. Sediaoetama AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakyat; 2010.

Anda mungkin juga menyukai