Oleh:
DESRINA JAYA
06 200 011
Oleh:
DESRINA JAYA
06 200 011
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama
: Desrina Jaya
NIM
: 06 200 011
Telah diperiksa, disetujui dan dapat dilanjutkan pada sidang Karya Tulis Ilmiah
Program Studi Keperawatan Tanjungkarang.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis Ilmiah :
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BAHAYA-BAHAYA
MASA NIFAS DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT UMUM
ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009
Nama
: Desrina Jaya
NIM
: 06 200 011
NIP
: 195405171976022001
2. Penguji I
Nama
: Hj. Nurhayati,HK,B.Sc,S.Pd
NIP
: 195410151982032001
3. Penguji II
Nama
: Purwati,S.Pd,MAP
NIP
: 195410151982032001
Hj.Hernawily, SKM.M.Kes
NIP : 460 010 624
BIODATA PENULIS
Nama
: Desrina Jaya
NIM
: 06 200 011
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Mahasiswa
: Reguler
Alamat
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK (1993-1994)
SD (1994-2000)
SMP (2000-2003)
SMA (2003-2006)
MOTTO
Berbuat salah dalam suatu pekerjaan lebih baik dari pada tidak
pernah salah tetapi tidak pernah berbuat sesuatu
(anonim)
PERSEMBAHAN
Beberapa untaian kata kata yang telah ku buat, ku persembahkan untuk :
Ayah(Alm) dan Ibuku, yang telah memberikan segalanya baik doa, kasih
sayang, nasihatnya untuk suatu keberhasilanku di masa depan,semoga
Allah SWT selalu menyertai kedua orangtuaku.
dan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
yang berjudulGambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bahaya Bahaya Masa
Nifas di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2009 , dalam rangka penerapan metodelogi riset.
Dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari bahwa
terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Sri Indra Trigunarso,SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang.
2. Ibu Hj.Herna Willy,SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Tanjung Karang.
3. Bapak Gustop Amatiria,S.Kp, M.Kes selaku Ketua Program Studi
Keperawatan Tanjung Karang.
4. Ibu Hj. Sulastri Analisa,B.Sc, S.Pd selaku pembimbing KTI yang telah
banyak membantu,memberikan saran,masukan,nasihat bagi peneliti hingga
terselesaikannya KTI ini.
5. Bapak Suyanto,S.Kp,M.Kes selaku Koordinator mata ajaran Aplikasi
Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan saran dan idenya.
6. Orang tua dan keluargaku yang telah memberikan perhatian dan kasih
sayangnya serta doa yang tak pernah lepas untuk keberhasilanku.
7. Semua pihak dan rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan KTI
ini hingga dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak dan rekan.
Akhir kata penulis berdoa semoga Allah SWT membalas kebaikan tersebut dan
semoga Karya Tulis Ilimah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Dalam ............................................................................
i
Abstrak ii
Lembar Persetujuan ..............................................................................
iii
Lembar Pengesahan ..............................................................................
iv
Biodata Penulis....................................................................................... v
Motto vi
Persembahan ..
vii
Kata Pengantar ......................................................................................
viii
Daftar Isi ...............................................................................................
x
Daftar Tabel
.................................................................................... xii
Daftar Gambar.......................................................................................
xiii
Daftar Lampiran .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
I.I Latar Belakang.....................................................................................
I.2 Identifikasi Masalah............................................................................
I.3 Rumusan Masalah...............................................................................
I.4 Batasan Penelitian...............................................................................
I.5 Tujuan Penelitian ................................................................................
I.6 Manfaat Penelitian ..............................................................................
1.6.1 Bagi RSUDAM Provinsi Lampung ................................................
1.6.2 Bagi Prodi Keperawatan Tanjung Karang......................................
1.6.3 Bagi Institut Pelayanan Kesehatan .................................................
1.6.4 Bagi Mahasiswa
1
1
6
7
7
7
8
8
8
8
9
9
11
11
11
12
13
14
18
20
21
24
24
25
25
25
27
27
27
28
28
28
28
29
29
29
30
31
31
32
32
33
36
43
43
44
44
44
44
44
44
45
45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Kerja ...................................................................... 24
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian
2. Surat izin telah melakukan penelitian
3. Lembar Informed Consent
4. Kisi Kisi Soal
5. Lembar instrument test
6. Lembar Jawaban soal
7. Tabulasi Data
8. Rencana Jadwal Penelitian
9. Sejarah Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Provinsi Lampung
10. Jadwal kegiatan harian Ruang Delima RSUDAM Provinsi Lampung
11. Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
Penurunan
Angka
Bayi/0705/05/Fokus/3504261.htm).
Kematian
Ibu
dan
di
ASEAN/2003/09/02/index.html),
sedangkan
tahun
2010
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada masa nifas ibu ibu perlu
mempunyai pengetahuan tentang nifas, bagaimana perawatannya, melakukan
pemeriksaan masa nifas dan bahaya bahaya masa nifas, ini ditujukan agar
dapat
sakit perut, baby blues yang mungkin saja dapat menyerang selama pasca
persalinan ibu.
Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Direktoran Bina Kesehatan
Keluarga bekerja sama dengan Pusat Punyuluhan Kesehatan Masyarakat
Depkes dan Kesos, Tim Penggerak PKK Pusat dan Kantor Perwakilan WHO
di Jakarta, tanda bahaya kehamilan, persalinan dan masa nifas adalah gejala
yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Biasanya ibu
perlu segera mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan seperti dokter, atau
bidan untuk menyelamatkan jiwanya (dikutip dari http://www.hyopno
birthing. Evariny A. Untuk Seputar Kehamilan.web.id).
Salah satu peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan masa nifas adalah
mengidentifikasi dan merespon terhadap keperluan dan komplikasi yang
terjadi pada saat saat penting di masa nifas, asuhan masa nifas sangat
penting karena periode ini merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya
(Suherni,2009).
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan juga telah memberikan kebijakan
dalam hal ini, sesuai dengan dasar kesehatan pada ibu masa nifas,yakni paling
sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas. Tujuan kebijakan itu adalah untuk
menilai kesehatan ibu dan kesehatan bayi baru lahir, pencegahan terhadap
nifas
(8%),
penyakit
lainnya
(12%)
mengerti sedikit tentang masa nifas, 7 (70%) dari 10 orang yang belum
mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dimasa nifas, 7 (70%) dari
10 orang yang belum mengerti tentang perawatan masa nifas, 2 (20%) dari 10
orang yang memeriksakan dirinya saat masa nifas kepelayanan kesehatan.
Dari wawancara yang diperoleh ibu nifas mendapat pengetahuan ini hanya
sekilas dari televisi, dan pengalaman masa melahirkan sebelumnya, atau dari
pengalaman cerita teman, tetangga, dan kerabat mereka, bukan dari sumber
sumber yang dapat dipercaya seperti bidan/perawat atau pelayanan kesehatan
lainnya. Wawancara ini diperoleh dari beberapa responden saat dilakukan
presurvey di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Provinsi Lampung pada bulan
April tahun 2009 lalu.
Berdasarkan latar belakang data fenomena tersebut diatas masih banyak ibu
yang tidak mengetahui arti masa nifas yang sebenarnya dan dampak apa saja
yang dapat terjadi saat masa nifas jika tidak dilakukan pemeriksaan dan
perawatan pada masa nifas, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bahaya-Bahaya Masa
Nifas di Ruang Delima Rumah Sakit Abdoel Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2009.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Masih tingginya angka kematian ibu Indonesia di Asia Tenggara
dibandingkan dengan negara lain sebanyak 307 per seratus kelahiran
hidup, salah satunya disebabkan karena pasca persalinan/masa nifas.
1.2.2 Terdapat 90% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, toksomia
gravidarum, infeksi, partus lama, dan komplikasi abortus. Kematian ini
paling terjadi pada masa sekitar persalinan dan pasca persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo(2003) pengetahuan adalah berasal dari kata tahu yang
merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia ini diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (over behavoiur).
Apabila suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan apabila
manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi
proses sebagai berikut :
Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tertentu disini sikap
subjek sudah mulai timbul.
Evaluation (menimbang nimbang) terhadap baik dan tidaknya terhadap
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
Trial dimana subjek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
(Notoadmodjo,2003).
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang
normal, tapi 15-20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan masa
persalinan dan nifas. Gangguan tersebut bisa terjadi mendadak,karena itu
keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda-tanda dan
bahaya-bahaya tersebut.
Dari hasil presurvey peneliti dapat menyimpulkan bahwa ibu ibu nifas perlu
mempunyai pengetahuan tentang masa nifas. Pengetahuan tentang masa nifas
ini dapat diperoleh dari bidan/perawat atau pelayanan kesehatan terdekat
selama ia memeriksakan kehamilannya, media masa (seperti koran, majalah,
buku, televisi), pengalaman melahirkan sebelumnya, serta dapat dari
pengalaman - pengalaman tetangga terdekat.
Peneliti memperkirakan ibu yang telah mengetahui tentang masa nifas
kemungkinan akan terhindar dari bahaya bahaya masa nifas tersebut selama
ia rajin melaksanakan perawatan dan pemeriksaan di masa nifas (dikutip dari
http://www.hyopnobirthing. Evariny A. Untuk Seputar Kehamilan.web.id).
2.2 Nifas
2.2.1
Pengertian Nifas
Pengertian dari masa nifas (puerperium) ialah masa pulih kembali, mulai
dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra
hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar,Rustam,1998).
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa
atau waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai
enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ organ
yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti
perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni, 2009).
2.2.2
2.2.3
7. Cuti hamil dan bersalin : menurut undang undang bagi wanita pekerja
berhak mengambil cuti hamil dan bersalin selama 3 bulan, yaitu 1 bulan
sebelum bersalin dan ditambah 2 bulan setelah bersalin.
8. Pemeriksaan pasca persalinan : bagi wanita dengan persalinan normal
baik dilakukan pemeriksaan kembali 6 minggu setelah persalinan. Namun
bagi wanita yang persalinan luar biasa harus kembali untuk kontrol
seminggu kemudian.
9. Nasihat untuk ibu post natal :
Fisioterapi post natal baik untuk diberikan
Bayi disusui dengan benar
Kerjakan gimnastik sehabis bersalin
Untuk kesehatan ibu, bayi, dan keluarga sebaiknya melakukan KB
untuk menjaga jarak anak
Berikan imunisasi pada bayi
(M.Rustam,1998)
2.2.4
2.2.5
genital
penatalaksanaan
(meliputi
atau
penyebab
gangguan
spontan,trauma
misalnya
kelahiran
akibat
yang
(Suherni,2009)
2. Episiotomi
Wanita yang setelah melahirkan mengalami robekan pada vagina bagian
dalam, dengan jahitan atau kerusakan perineum (daerah diantara vulva dan
anus, yang terdiri dari kulit dan otot) kadang memang merasa cemas
bersenggama dengan suaminya. Jahitan yang tidak pas divagina membuat
banyak wanita kehilangan gairah untuk bersenggama karena itu
menimbulkan rasa sakit saat bersenggama. Wanita yang mengalami luka di
vagina ini cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 6
sampai 8 minggu setelah melahirkan untuk merasa nyaman kembali saat
bersenggama. Setelah merasa yakin telah sembuh barulah mereka merasa
aman dan kembali bergairah seperti semula. Kondisi luka ini
mempengaruhi lamanya penyembuhan.
3. Infeksi Nifas
Saat- saat menegangkan selama proses persalinan berlalu sudah. Namun,
masih harus waspada terhadap bahaya infeksi selama masa nifas. Lukaluka yang terjadi selama proses persalinan bisa jadi pintu gerbang bagi
kuman kuman penyakit untuk masuk ke dalam tubuh. Infeksi nifas yang
terjadi setelah persalinan merupakan masalah kesehatan yang
serius.
Sebab, kerap kali penyebab kematian pada ibu-ibu yang baru bersalin.
Faktor predisposisi yang terpenting pada infeksi nifas :
Semua keadaaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
penderita, seperti perdarahan banyak dll.
Partus lama terutama pada ketuban pecah lama
4. Sakit Perut
Selama kehamilan otot-otot perut terluar meregang dan berjarak untuk
memberi ruang bagi rahim yang terus membesar. Bahkan setelah
persalinan ketika rahim mengerut ke ukuran semula, otot-otot perut ini
bisa saja tidak membuat lebih baik, tapi malah lebih buruk yaitu
mengakibatkan sakit perut. Sebenarnya hal itu masih wajar, namun ada
sakit perut yang butuh penanganan dokter. Setelah bayi lahir proses
pemulihan tubuh ibupun dimulai. Biasanya kondisi ini kurang mendapat
perhatian karena lebih asyik dengan si kecil. Kita baru menyadari jika ada
bagian tubuh yang sakit dan mengganggu seperti sakit perut. Sakit yang
bisa berlangsung selama berhari-hari ini sebenarnya bisa segera diatasi
asal ditangani dengan benar.
5. Baby Blues
Sebagian ibu merasa depresi setelah melewati persalinan. Menurut para
ahli, hal ini disebabkan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh menurun secara drastis. Umumnya terjadi dalam 14 hari pertama
setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk sekitar hari ketiga atau hari
keempat setelah persalinan.
6. Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel-sel lemak pada jaringan kulit yang
berlebihan, sehingga permukaan kulit tampak tidak rata seperti kulit jeruk.
Jika kulit paha atau pinggul ditekan dengan jari-jari tangan, akan terlihat
garis atau guratan-guratan mirip kulit jeruk. Pasca melahirkan selulit yang
timbul saat hamil biasanya masih tersisa. Biasanya tubuh tidak secara
otomatis kembali ke bentuk semula. Butuh beberapa waktu lamanya dan
itu pun menjadi bertahap. Timbunan lemak yang masih tertinggal di
beberapa bagian tubuh tidak serta merta akan hilang, bahkan di situlah
selulit biasanya timbul (Dr.dr.Dwiana Ocvianti Idrus,SpOG,2008)
2.2.6
sehingga ibu mudah panik dengan sedikit saja perubahan pada kondisi
dirinya atau bayinya.
Pada 1 12 minggu setelah melahirkan, kondisi ibu mulai membaik dan
menuju pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perhatian dari anggota
keluarga terdekat. Semakin baik perhatian yang diberikan maka semakin
cepat emosi ibu kembali pada keadaan normal.
Depresi Pada Masa Nifas
Riset menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan
10%-nya saja yang tidak mengalami perubahan emosi. Keadaan ini
berlangsung antara 3-6 bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1
tahun pertama kehidupan bayi.
Penyebab depresi terjadi karena reaksi terhadap rasa sakit yang muncul
saat melahirkan dan karena sebab-sebab yang kompleks lainnya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan menunjukkan faktor-faktor
penyebab depresi adalah terhambatnya karier ibu karena harus melahirkan,
kurangnya perhatian orang-orang terdekat terutama suami dan perubahan
struktur keluarga karena hadirnya bayi, terutama pada ibu primipara
(http://creasoft.wordpress.com/2008/04/17/tanda-tanda-bahaya-kalanifas/).
2.2.7
supervisi
pada
ibu
bagaimana
teknik
(Suherni S.Pd,APP,M.Kes,2009)
BAB III
KERANGKA KERJA PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja
Menurut Notoatmodjo,2002 mengatakan bahwa kerangka kerja penelitian
merupakan kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati/diukur
melalui penelitian penelitian yang dilakukan.
Dalam kerangka kerja penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian
Keterangan :
: variabel yang diteliti
Baik
Kurang baik
Definisi
Alat
Cara
Hasil
Skala
operasional
ukur
ukur
ukur
Ukur
Pengetahuan
Kemampuan
Menggunakan
Responden
Baik,
Ibu
ibu/responden
test berbentuk
mengisi
pertanyaan
dalam menjawab
test
lembar
pertanyaan yang
dengan
yang
bahaya masa
diajukan
alternatif
disediakan
nifas
peneliti
dalam
jawaban benar
peneliti.
Kurang
bentuk
benar
salah
nifas
tentang
bahaya
salah.
oleh
obyektif
dengan
test
telah
benar
bila
>10
soal,dengan
baik,
bila
pertanyaan
pertanyaan
sebanyak 20.
benar 10
soal,dengan
nilai 50.
Ordinal
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriftif, yaitu membuat
gambaran atau deskripsi secara obyektif, dengan pendekatan survey
(Notoatmodjo, 2002).
Penelitian ini untuk mendapat gambaran pengetahuan ibu nifas tentang bahaya
bahaya masa nifas di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek
tahun 2009 dengan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah : pengumpulan
data, klasifikasi, analisa data, membuat kesimpulan, dan laporan.
4.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo,2002).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu ibu nifas, dengan jumlah populasi
penelitian diambil dari Ruang Delima Rumah Sakit Abdoel Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2009.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian
populasi (Arikunto, 2006).
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Ruang Delima(R.Nifas) Rumah Sakit
Umum Abdoel Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung.
4.3.2
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada minggu pertama dibulan Juli 2009.
mendapatkan
paksaan, maka
responden menandatangani
surat
Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil lembar soal instrument test yang telah
diisi oleh responden, maka data tersebut diolah dengan cara:
1. Editing
Mengumpulkan dan memeriksa data pada lembar instrument test yang
didapat dari responden, data harus sudah sesuai dengan jumlah sampel
dan pengisiannya.
2. Scoring
Memberikan skor pada item-item pertanyaan terhadap subyek
penelitian yang dinilai. Jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi
kode
pada
setiap
variabel,
kemudian
mencoba
Analisa Data
Setelah data terkumpul dari instrumen yang digunakan, data dianalisa dan
dilakukan pengolahan data. Tujuan analisa data yaitu menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik dari variabel yang diteliti,dengan rumus :
a
P=
xc
B
(Jahya Umar, 1998)
Keterangan :
P = Total nilai
a = Jawaban benar
b = Total skor maximal
Jumlah
20
14
34
Persentase
58,8
41,2
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa umur responden yang paling banyak
adalah responden dengan umur 21-35 tahun (usia produktif) sebanyak 20
orang (58,8%).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Jumlah
8
5
20
Persentase
23,5
14,8
58,8
Perguruan Tinggi
Jumlah
1
34
2,9
100
sampel yang
dilakukan setelah semua data primer dan sekunder diolah didapatkan hasil :
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian Masa Nifas
di Ruang Delima RSAM Tahun 2009
Pengetahuan
Baik
Kurang Baik
Jumlah
Jumlah
27
7
34
Persentase
70,07
29,93
100
Jumlah
8
26
34
Persentase
23,53
76,47
100
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bahaya Infeksi Nifas
di Ruang Delima RSAM Tahun 2009
Pengetahuan
Baik
Kurang Baik
Jumlah
Jumlah
11
23
34
Persentase
32,35
67,65
100
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bahaya Psikologis Nifas
di Ruang Delima RSAM Tahun 2009
Pengetahuan
Baik
Kurang Baik
Jumlah
1
33
Persentase
2,95
97,05
Jumlah
34
100
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tujuan Perawatan Nifas
di Ruang Delima RSAM Tahun 2009
Pengetahuan
Baik
Kurang Baik
Jumlah
Jumlah
17
17
34
Persentase
50
50
100
Jumlah
25
9
34
Persentase
73,53
26,47
100
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Komplikasi Nifas di
Ruang Delima RSAM Tahun 2009
Pengetahuan
Baik
Kurang Baik
Jumlah
Jumlah
9
25
34
Persentase
26,47
73,53
100
Jumlah
23
11
34
Persentase
67,65
32,35
100
perdarahan. Untuk itu perlu diberikan penyuluhan tentang masa nifas terutama
bahaya masa nifas.
Pertanyaan bahaya nifas berupa infeksi, yang paling banyak adalah
pengetahuan dalam kategori kurang baik sebanyak 23 orang (67,65%). Hal ini
tentunya akan membahayakan responden sendiri jika mereka tidak mengetahui
bahaya nifas berupa infeksi. Mereka mungkin belum tahu bagaimana caranya
untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi masa nifas. Untuk itu perlu
diberikan penyuluhan tentang masa nifas terutama bahaya masa nifas berupa
infeksi dan pencegahannya.
Pertanyaan bahaya nifas berupa psikologis, yang paling banyak adalah
pengetahuan dalam kategori kurang baik sebanyak 33 orang (97,05%).
Pengetahuan responden tentang bahaya nifas berupa psikologis dalam kategori
kurang baik, maka perlu diberikan pengetahuan melalui penyuluhan tentang
masa nifas khususnya bahaya nifas psikologis. Pengetahuan tentang masa
nifas ini juga dapat diperoleh dari bidan/perawat atau pelayanan kesehatan
terdekat selama ia memeriksakan kehamilannya, media masa (seperti koran,
majalah, buku, televisi), pengalaman melahirkan sebelumnya, serta dapat dari
pengalaman-pengalaman tetangga terdekat.
Pertanyaan tentang tujuan perawatan nifas, yaitu sebanyak 17 orang (50%)
responden pengetahuannya dalam kategori baik dan sebanyak 17 orang (50%)
responden pengetahuannya dalam kategori kurang baik.Bagi responden yang
menjawab
benar
pertanyaan
tentang
tujuan
perawatan
nifas
dapat
dalamhttp://ajangberkarya.wordpress.com)
juga
sendiri.
Menurut
(Hary,1996
dalam
dengan
mencantumkan
tindakan
punyuluhan/pendidikan
kesehatan bagi ibu nifas khususnya pada jadwal harian tersebut yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan hasil penelitian mengenai
pengetahuan ibu nifas tentang bahaya-bahaya masa nifas tahun 2009, dapat
dirumuskan kesimpulan sebagai berikut pengetahuan ibu nifas tentang bahayabahaya nifas secara keseluruhan di Ruang Delima Rumah Sakit Abdoel
Moeloek tahun 2009, pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak
23 orang (67,65%) dan pengetahuan dalam kategori kurang baik sebanyak 11
orang (32,35%).
Berdasarkan rekapitualsi dari tiap item pertanyaan tentang bahaya-bahaya
masa nifas, pengetahuan responden tentang pengertian bahaya-bahaya nifas
rata-rata dalam kategori baik, pengetahuan responden tentang bahaya nifas
secara umum dalam kategori kurang baik, pengetahuan responden tentang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta;
Rineka Cipta
Http://creasoft. Wordpress.com. Tanda Tanda Bahaya Kala Nifas. 2008
Http://Webmaster@mediaindonesia.
Angka
Kematian
Ibu
di
Lampung
Turun/2007/04/14/ co.id
Http://webmaster@mediaindonesia. Angka Kematian Ibu di Bandar Lampung
Meningkat/2006/06/10/ co.id
Http://www.Hyopnobirthing. Oleh :Evariny A. Untuk SeputarKehamilan.web.id
Http://www.Kompas.com/kompas-cetak,Oleh :Helena Fransiska. Angka Kematian
Ibu dan Anak di Lampung Tinggi /0703/07/Fokus/3504261.htm
Http://www.Kompas.com/kompas-cetak. Prioritas Pada Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi/0705/05/Fokus/3504261.htm
Http:\\www.Mediaindo.Oleh :Siswono. Membuat Ibu dan Anak Berarti Dapat
Kurangi AKI/2005/04/06/co.id
Tahun 1945 1964 sebagai rumah sakit umum yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat RI.
: Dr. Wirman
: Dr. Wirman
Melaksanakan
upaya
pencegahan
akibat
Kegiatan
07.00 08.00
08.00 08.30
08.30 09.00
09.00 10.00
10.00 11.00
11.00 12.15
12.15 12.30
12.30 13.30
13.30 14.00
14.00 14.30
14.30 15.00
15.00 15.30
15.30 16.15
16.30 18.00
18.00 18.30
18.30 20.00
20.00 21.00
21.00 21.30
21.30 22.00
22.00 01.00
01.00 04.00
04.00 05.30
05.30 06.00
06.00 06.30
06.30 07.00
07.00 08.00
08.00 09.00
(inisial)
Umur
tahun
Pekerjaan
Pendidikan
Peneliti
Responden
(Desrina Jaya)
Nomor Soal
1,2
3,4,5,11
6,10
Infeksi
7,8,12,19
Psikologis
9,14,15,16
13
17
5. Komplikasi nifas
18,20
Jawaban
B-S
B-S
B-S
masa nifas.
4. Bahaya bahaya masa nifas tidak dapat
B-S
menyebabkan kematian.
5. Bahaya nifas dapat berkomplikasi pada demam
B-S
B-S
B-S
B-S
infeksi nifas
9. Depresi pada masa nifas merupakan keadaan tidak
B-S
B-S
B-S
kematian.
12. Infeksi nifas dapat menyebar ke tempat lain
B-S
B-S
B-S
B-S
B-S
B- S
Untuk dilakukan.
18. Keadaan tidakk normal pada payudara setelah
B-S
B-S
LEMBAR JAWABAN
1. B
2. S
3. B
4. S
5. B
6. B
7. B
8. S
9. B
10. S
11. S
12. B
13. B
14. S
15. B
16. S
17. S
18. B
19. B
20. B
B-S
JADWAL PENELITIAN
WAKTU
No.
KEGIATAN
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembuatan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengumpulan
Data
Pembuatan
Laporan
Pengumpulan
Laporan
Ujian Hasil
Penelitian
Maret
2 3
April
2 3
Mei
2 3
Juni
2 3
Juli
2 3
Agustus
1 2 3 4
LEMBAR KONSULTASI
KARYA TULIS ILMIAH
Nama Mahasiswa
: Desrina Jaya
NIM
: 06 200 011
Judul KTI
Hari/
Materi Yang
Tanggal
Dikonsulkan
Saran
Paraf