PAGE 2-1
Mrs.Rifi was on Spiramycin therapy under close supervision by her physician. She
had repeated ultrasound scanning and the baby was found normal. Reaching 38
weeks pregnancy she delivered her baby spontaneously, giving birth to a male of
2500 grams (birth weight) and 46 cm (height). She is recovering well.
PAGE 2-2
Physical examination of the baby reveals :
Laboratory :
Hb :11 gr/dL
Leukocyte : 24.000 / mm3
Different ciunt : 0/2/8/30/58/2
Platelet count : 100.000 / mm3
Packed cell volume : 33 %
Blood smear : red blood cell hypocrom, microcyter
White blood cells : no cellular changes
SGOT (AST) : 65 u/L
SGPT (ALT) : 70 u/L
Urine : within normal limit
Mrs.Rifi , 26 th , G0P1A0
Khawatir anaknya terinfeksi TORCH
ANAMNESIS :
PX.FISIK IBU :
PX.OBSTETRIK :
PX USG :
PX LAB IBU :
Pemeriksaan
lab rutin
normal.
VT : NORMAL
Tinggi fundus :
2 jari di atas
simfisis.
Diameter
biparietal
sesuai umur
kehamilan.
KU : NORMAL
Belum pernah
menjalani tes
untuk TORCH
Ballottement :
(+)
DJJ : NORMAL
FISIK IBU
NORMAL
TORCH :
Definisi
Etiologi
Hamil 16 minggu
Tidak ada
perbesaran
lateral
ventrikel.
Tulang
belakang :
NORMAL
Amnion NORMAL
Epidemiologi
Klasifikasi
Pathogenesis ,
patofisologi
Faktor resiko
Menifestasi
klinik
Diagnose
Komplikasi
terapi
JANIN
NORMAL
IBU
TOXOPLASM
A AKUT
TERAPI
SPIRAMICIN
Bayi Mrs.Rifi ( O )
PX FISIS :
PX LAB :
TERAPI :
Ptec hiae
Hb
Temperature
Leukosit
Mata
Different count
Pyrimethamin +
sulfonamide bergantian
dengan spiramycin + asam
folat per 3 minggu
bergantian.
Respirasi
Platelet count
Neurological
Ophthalmology
Blood smear
White blood cells
SGOT
SGPT
Urine
Toxo IgM
Toxo IgG
PCR for toxoplasma
Bayi laki-laki Mrs Rifi bertahan dan kini menjadi seorang anak laki-laki
berusia 9 tahun yang sehat.
ANALISA KASUS
Pada kasus ini, dalam pemeriksaan laboratorium bayi Ny,Rifi hasilnya adalah :
bila IgG (-) dan IgM (-)
Belum pernah terinfeksi dan beresiko untuk terinfeksi.
Bila sedang hamil, perlu dipantau setiap 3 bulan pada sisa kehamilan (dokter
mengetahui kondisi dan kebutuhan pemeriksaan anda).
Lakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi infeksi.
PCR (polymerase chain reaction) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan
DNA secara enzimatik . (termasuk DNA toxoplasma)
Jadi apabila hasilnya (+) maka terdapat DNA virus toxoplasma.
Maka, dapat kita simpulkan bahwa bayi Ny.Rifi sudah terinfeksi toxoplasma dari
ibunya.
KESIMPULAN
Kehamilan tidak mengubah daya tahan tubuh seorang wanita terhadap infeksi.
Namun, keparahan setiap infeksi berkorelasi positif dengan efeknya pada
janin.
Infeksi mempunyai efek tidak langsung dan langsung pada janin. Efek tidak
langsung timbul karena mengurangi oksigensi darah plasenta dan mengganggu
pertukaran nutrisi melalui plasenta. Efek langsung tergantung pada
kemampuan organisme penyebab menembus plasenta dan menginfeksi janin.
Secara anatomik dan fisiologik ibu hamil juga mengalami perubahan, sehingga
mempermudah terjadinya infeksi.
Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit, sedangkan penularan
dapat terjadi intrauterine pada waktu persalinan / pascalahir. Transmisi bisa
secara transplasenta / melalui aliran darah / cairan amnion.