All
All
yang endemik asli berasal dari Indonesia yang terancam punah. Salah
Purwokerto, Februari
2010
Pen
ulis
1
RINGKASAN
2
SUMMARY
3
I. PENDAHULUAN
mencapai 700 ton per tahun. Tetapi, menurut Mijkherjee et al. (2002)
8,9 ton.
4
dilakukan apabila ikan tersebut sudah dapat didomestikasi dan
ekologi spesies ini maka perlu dilakukan riset untuk mendalami fase
budidaya.
lingkungan budidaya.
5
1.2. Perumusan Masalah
berasal dari Indonesia. Pelestarian jenis ikan ini tidak lepas dari usaha
masih sangat sedikit dan perlu penelitian yang lebih lanjut, guna
keberlanjutan.
lingkungan budidaya?”
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Manfaat dari kerja praktek ini diharapkan dapat dijadikan dasar
6
kebijakan pembangunan perikanan dan pemanfaatan sumber daya
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
spesies asli ikan air tawar yang ada di Indonesia. Menurut Saanin
berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Sub-ordo : Siluroidea
Famili : Bagridae
Genus : Mystus
Spesies : Mystus nigriceps
Genus Mystus mempunyai ciri-ciri diantaranya mempunyai
sirip lemak lebih panjang dari pada sirip dubur dan bersambung
8
atau melampaui sirip ekor, dahi memanjang sampai ke pangkalan
dengan arus yang kecil, keruh dan substrat lumpur (Hee, 2002).
dalam berupa pasir dan lumpur, pada bagian dangkal yang ditumbuhi
lumut dan bagian tepi sungai ditumbuhi tanaman yang lebat (riparian
9
feeder” (Sulistyo et al,. 2007). Hal tersebut serupa dengan yang
omnivora.
kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan. Dalam istilah
10
sangat bervariasi sebab sangat tergantung pada berbagai faktor.
Faktor ini dapat digolongkan menjadi dua bagian yang besar yaitu
faktor dalam dan faktor luar. Faktor-faktor ini ada yang dapat
dikontrol dan ada juga yang tidak. Faktor dalam umumnya adalah
11
sifatnya menghambat (Growth Hormone Releasing-inhibits Factor.
somatostatin.
12
sehingga tingkat konsumsi pakan meningkat. Konsumsi pakan yang
13
III. MATERI DAN METODE
thermometer celscius.
14
3.2.1.1. Persiapan Bak Perlakuan Phototermal
LogW t − LogW o
SGR = x100 %
T
Keterangan :
15
2.1.2.2. Pengukuran Kecepatan Pertumbuhan Nisbi
interval waktu, atau dengan kata lain ialah perbedaan ukuran pada
waktu akhir interval dengan ukuran pada waktu awal interval dibagi
Wt−
W o
h=
t
Keterangan :
16
maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil jika terdapat
perbedaan perlakuan.
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
reproduksi lagi, berbeda hal dengan hewan lain yang akan berhenti
18
jam terang dan 14 jam gelap) diketahui specific growth rate (SGR)
jam terang dan 14 jam gelap) diketahui specific growth rate (SGR)
(lampiran 2).
19
dari perlakuan T0L0, T0L1, dan T0L2 walaupun tidak begitu menyolok.
nyata diantara perlakuan T0L0, T0L1, T0L2, dan T2L1 (F hitung < 0.01%).
bahwa ikan dengan perlakuan T2L1 (ikan uji dengan temperatur 300C,
(T0L0), T0L1, T0L2, dan T2L1. Ikan yang mendapat perlakuan T2L1 (ikan uji
20
dengan temperatur 300C, pencahayaan 10 jam terang dan 14 jam
21
diketahui pertumbuhan nisbi ikan Senggaringan (Mystus nigriceps)
tiap perlakuan tidak berbeda nyata, namun dapat dilihat bahwa ikan
lambat.
paling tinggi pada perlakuan T2L1 dan terendah T0L0 karena T0L0
(Musida, 2008). Respon ikan pada cahaya melalui mata dan organ
pineal yang berada pada bagian atas otak. Kebanyakan ikan, mata
22
terjadi pada intensitas cahaya yang relatif rendah, seperti pagi dan
sore hari.
terang dan 14 jam gelap akan memicu respon ikan untuk memangsa
oleh Fujaya (2004) bahwa, jenis ikan nokturnal yang aktif pada
23
yang sedang tumbuh lebih banyak menggunakan energi persatuan
24
akan menyebabkan kecepatan reaksi metabolisme meningkat 2-3 kali
25
Cahaya dan Suhu yang mengenai kepala ikan menimbulkan
pada sel, misalnya terluka. Sel yang rusak tersebut akan melepaskan
pemeliharaan.
26
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Arockiaraj A. J., Haniffa M. A., Seetharaman S., Singh S., 2004. Cyclic
changes in gonadal maturation and histological observations
of threatened freshwater catfish “Narikeliru” Mystus montanus
(Jerdon, 1849). Acta Ichthyologica Et Piscatoria, 34 (2): 253–
266.
_______________. 2004. Early Development of a Threatened Freshwater
Catfish Mystus montanus (Jerdon). Acta Zoologica Taiwanica,
14(1): 23 -32.
Basuki. F. 2001. Tinjauan Falsafah Ilmu Terhadap Transgenik Ikan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Bautista, M. N. 1986. The Respons of Penaeus Monodon Juvenils to
Varying Protein/ Energy Rations in test Dutis. Aquaculture,
53:229-242.
Chua, T.E. dan S.K. Teng.1978. Effect of Feeding Frequency On The
Growth of Young Estuary Grouper. Ephinephelus tauvina
(Fosskal) Cultured in Floating Net-Cage, Aquaculture. 14: 31-
47.
Djangkaru, Z. 1974. Makanan ikan. Lembaga Penelitian Perikanan
Darat. Direktorat Jenderal Perikanan. Bogor.
Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Cetakan Kedua. Yayasan
Pusaka Nusatama
Ekanayake S. P., Bambaradeniya C. N. B., Perera W. P. N., Perera M. S.
J., Rodrigo R. K., Samarawickrama V. A. M. P. K. dan Peiris T.
N., 2005. A Biodiversity Status Profile of Lunama-Kalametiya
Wetland Sanctuary. IUCN - The World Conservation Union, Sri
Lanka Country Office. 46 p.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. PT Asdi Mahasatya. Jakarta.
Harjoko, B.B. 1995. Perbedaan Tingkat Konsentrasi Oksigen Terlarut
Terhadap Perkembangan Stadia Larva Zoea I Sampai Post
Larva 5 Udang Windu (Penaeus monodon fab.). Skripsi.
Fakultas Perikanan. IPB. Bogor.
Hee N. H., 2002. The Identity Of Mystus nigriceps (Valenciennes In
Cuvier & Valenciennes, 1840), With The Description Of A New
Bagrid Catfish (Teleostei: Siluriformes) From Southeast Asia.
The Raffles Bulletin Of Zoology, 50(1): 161-168
Herfen. 2009. Sistem Endoktrin. http://prestasiherfen.blogspot.com/
diakses tanggal 09-11-2009 (online).
Herianti, I. 2005. Rekayasa Lingkungan Untuk Memacu
Perkembangan Ovarium Ikan Sidat (Anguilla bicolor). Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (Central Java
28
Assessment Institute for Agricultural Technology). Oseanologi
dan Limnologi di Indonesia, (37):25– 41
Huet, M. 1971. Textbook Of Fish Culture, Breeding Cultivition Of Fish.
Fishing News Book, Ltd. England.
Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993.
Freswater of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus
Editions, Hong Kong. 221 pp., 84 pls.
Kumlu, M. and O. T., Eroldoúan. 1999. Effects of Temperature and
Substrate on Growth and Survival of Penaeus semisulcatus
(Decapoda: Penaeidae) Postlarvae. Turk J Zool. 24 (2000) 337-
341.
Laevastus, T dan Hayes, M.L. 1981. Fisheries Oceanografi and
Ecology. Fishing News Books. Ltd. Farnham, Surrey, England.
Lagler, K. F., J. F. Bardach., R.R. Miller dan A. R. M. Pasino. 1977.
Ichtyology. John Willey and Sons, New York.
Listiowati, E. 1999. Pengaruh Penggunaan Tepung Ikan dan Ampas
Tahu dengan Proporsi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan
Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma macropopum Cuvier 1818).
Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Biologi. UNSOED.
Purwokerto
Mijkherjee M., Praharaj A., Das S., 2002. Conservation of Endangered
Fish Stocks Through Artificial Propagation and Larval Rearing
Technique in West Bengal, India. Aquaculture Asia, 7(2): 8-11.
Müller-Belecke A., Schneiderat U., Dhesparasith D., Hösrtgen-Schwark
G., 2002. Artificial Reproduction of Asia Green Catfish (Mystus
nemurus): Trials to Obtain High Quality Sperm from Alive
Males. Abstrak Challenge to Organic Farming and Sustainable
Land use in the Tropics and Subtropics. Deutscher Tropentag,
October 9-11, 2002, Witzenhausen.
Musida. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Hewan Air
Terhadap Lingkungannya. http://www.musida.web.id/ diakses
tanggal 09-11-2009 (online).
Pagalay, B. 1986. Perbandingan Hasil Tangkapan Bagan (Light
Fishing) yang Menggunakan Beberapa Warna Cahaya di
Perairan Lero Pinrang, Sulawesi Selatan. Karya Ilmiah. Fakultas
Perikanan IPB. Bogor.
Peter, R.E. and T.A. Marchant., 1995. The Endocrinology of Groth in
Carp and Releted Species. Aquaculture 129 : 299-321.
Rukayah S., Setijanto, Sulistyo I., 2003. Kajian Strategi Reproduksi
Ikan Senggaringan (Mystus nigriceps) di Sungai: Upaya
Menuju Diversifikasi Budidaya Perairan. Laporan Hasil
Penelitian, Fakultas Biologi, Unsoed.
29
Saanin, H., 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta,
Bogor.
Suhenda, N., Evi Hapsari. 2003. Penentuan Kebutuhan Kadar Protein
Pakan untuk Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Jelawat
(Leptobarbus hoevani). Vol. III. No. 2. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta.
Sukamsiputro, S., 2003. Ekologi Ikan Baceman (Mystus nemurus C. V.)
di Sungai Klawing Kabupaten Purbalingga dan Beberapa
Faktor Yang Berkaitan dengan Domestikasinya. Tesis Magister
Sains Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana, Unsoed.
Sulistyo I., 1998. Contribution à l′étude la Maîtrise du Cycle de
Reproduction de la Perche Eurasienne Perca fliviatilis L. Thèse
du Docteur de I’Université Henri Poincaré. France. 145 p.
Sulistyo I., Setijanto dan Siregar A. S., 2007. Kinerja Reproduktif Ikan-
Ikan FamiliaBagridae di Sungai Klawing, Purbalingga: 1. Indeks
Morfo-anatomi Ikan Betina. Prosiding Seminar Nasional
Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang 28 Agustus 2007.
Sulistyo I., Setijanto, 2002. Aspek Ekologi dan Reproduksi Ikan
Senggaringan (Mystus nigriceps): Acuan Dasar Domestikasi
dan Budidaya. Laporan Hasil Penelitian, Fakultas Biologi,
Unsoed.
Sutisna, D. H. Dan Sutarmanto, R. 1995. Pembenihan Ikan-Ikan Air
Tawar. Kanisius. Yogyakarta.
Tucker, C. S. 1991. Water Quantity and Quality Requirements for
Channel Catfish Hatcheries. The Texas A&M University
System. SRAC Publication No. 461.
Wardoyo. 1981. Kriteria Kualitas Air Untuk keperluan Pertanian Dan
Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Marine Culture. Departement of
Marine Aquatik Bioscience. Tokyo University Of fisheris-JICA.
Tokyo. 233 hal
Wellborn, T. L. 1988. Channel Catfish Life History and Biology. The
Texas A&M University System. SRAC Publication No. 180.
30
LAMPIRAN
31
Tabel 4. Pengambilan Sampling Ketiga Ikan Senggaringan (Mystus
nigriceps) Betina.
Perlakua h Rata-rata SGR
n Wo (gr) Wt (gr) log Wo (gr) Log Wt (gr) SGR (%) (gr) (%) Rata-rata h (gr)
73.5 0.02984
72 1.857332 1.866287 9 0.05
T0L0 49 0.22315 0.063198217 0.083333
42 1.623249 1.690196 6 0.25
35 33.5 1.544068 1.525045 -0.06341 -0.05
76 75.5 1.880814 1.877947 -0.00956 -0.02
76.5 0.42595
T0L1 57 1.755875 1.883661 5 0.70 0.169658352 0.267857
56.5 0.09257
53 1.724276 1.752048 5 0.13
33.5 0.28570
27.5 1.439333 1.525045 7 0.21
39 0.05677
T0L2 0.173627454 0.136905
37.5 1.574031 1.591065 8 0.05
34.5 0.17839
30.5 1.4843 1.537819 8 0.14
47 0.14569
42.5 1.628389 1.672098 6 0.16
33 0.16495
T2L1 0.144123472 0.125
29 1.462398 1.511883 1 0.13
31 0.12172
28.5 1.454845 1.491362 3 0.09
Keterangan :
T0L0 : Temperatur ruang, pencahayaan alami
T0L1 : Temperatur ruang, pencahayaan 10 jam terang dan 14 jam
gelap
T0L2 : Temperatur ruang, pencahayaan 14 jam terang dan 10 jam
gelap
32
T2L1 : Temperatur 30ºC, pencahayaan 10 jam terang dan 14 jam
gelap
Wo : Berat ikan awal (gr)
Wt : Berat ikan akhir (gr)
SGR : Specific Growth Rate (Laju Pertumbuhan Spesifik) (%)
h : Kecepatan pertumbuhan nisbi (gr)
33
Lampiran 2. Tabulasi Data Specific Growth Rate (SGR).
1. Faktor Koreksi
(Y ..) 2
FK =
t.r
2
(1.6108)
FK =
16
2.59469
FK =
16
FK = 0.162168
34
t r
2. JK Total = ∑∑Y
i =1 j =1
ij
2
− FK
3. JK Perlakuan = ∑Yi.
i =1
2
− FK
r
(0.21389 2
+.......... +0.60855 2
)
JK Perlakuan = −0.162168
4
(0.0457470 +.......... .+0.3703306)
JK Perlakuan = −0.162168
4
0.7268897
JK Perlakuan = −0.162168
4
JK Perlakuan = 0,01955
4. JK Galat = JK Total – JK Perlakuan
JK Galat = 0.26632– 0,01955
JK Galat = 0,24677
Lampiran 3. Analisis Variansi Specific Growth Rate (SGR)
F
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F
Tabel
Variansi Kuadrat Bebas Tengah Hitung
0,01
Perlakuan 0,01955 3 0,0065
Galat 0,24677 12 0,0206 0,31 ns 5.95
Total 0.26632 15
Keterangan : = Non Signifikan (F hitung < 0,01)
ns
35
0.1196 0.1250 0.24242 0.2224 0.1328
T2L1 58 0.403 00 4 0.889860 65 91
Total (Y..) 2.875940
1. Faktor Koreksi
(Y ..) 2
FK =
t.r
(2.875940 ) 2
FK =
16
8.271031
FK =
16
FK = 0,5169
t r
2. JK Total = ∑∑Y
i =1 j =1
ij
2
− FK
3. JK Perlakuan = ∑Yi.
i =1
2
− FK
r
(0.469188 2
+.......... +0.889860 2
)
JK Perlakuan = −0,5169
4
(0.2201374 +.......... .+0.7918508)
JK Perlakuan = −0,5169
4
2.1804
JK Perlakuan = −0,5169
4
JK Perlakuan = 0,5451 – 0,5169
JK Perlakuan = 0,0282
4. JK Galat = JK Total – JK Perlakuan
JK Galat = 1,1906– 0,0282
JK Galat = 1,1624
36
Galat 1,1624 12 0,0969
Total 1,1906 15
Keterangan : ns = Non Signifikan (F hitung < 0,01)
37
Lampiran 6. Dokumentasi Kerja Praktek Efek Phototermal Terhadap
Ikan Senggaringan (Mystus Nigriceps) Betina.
38
Gambar 6. Wadah Pemeliharaan Ikan Senggaringan (Mystus
Nigriceps) Betina Sebagai Kontrol (T0L0).
39
UCAPAN TERIMA KASIH
2. Ir. Sri Marnani, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah sabar
nasehatnya.
5. Seluruh keluarga besar Aki Sanip (Alm), Apa Angi (Alm) dan Apa
40
7. Dede Siska HP. yang selalu sabar dengan sikap teteh, moril dan
Henri, Mas Adip, Mba Siti, Mba Citra, Mba Rika, Imam, Pristy,
9. BelGum, Mus, Cery, Rina, GB, Cay, Mba Desi, Mba Molin, Mb
selama ini.
Penulis
41
RIWAYAT HIDUP SINGKAT
Ermin Hermina.
42