230110070055
perikanan A
HISTAMIN
TRIMETIL AMIN
trimetilamin (TMA) terbentuk dari reduksi trimetilamin oksida (TMAO), sebagai berikut:
H3C
Trimetilamin-N-oksida N-CH3
H3C
TMAO merupakan komponen yang normal terdapat di dalam ikan laut, sedangkan pada ikan
yang masih segar TMA hanya ditemukan dalam jumlah sangat rendah atau tidak ada.
Produksi TMA mungkin dilakukan oleh mikroorganisme, tetapi daging ikan juga
mengandung enzim yang dapat mereduksi TMAO. Tidak semua bakteri mempunyai
kemampuan yang sama dalam meruduksi TMAO menjadi TMA, dan reduksi tergantung dari
pH ikan.
AMONIA
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa
gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik
dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35
ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi
tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di
AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun
jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L)
harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C,
cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun
begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa
di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3
dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial
amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30
persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki
konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang
amat lemah (pKa=9.25). (http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia )
ALKOHOL
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang
etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol,
atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia
memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil -OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogendan/atau atom karbon lain.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol )
H2S
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2
unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM ( part
per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang
atau uap bau. Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri.
Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak
/ gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau
pada lokasi pembuangan sampah. Gas H2S mempunyai sifat dan karakteristik antara lain :
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada
konsentrasi rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit )
4.3% ( 43000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46%
( 460000 PPM ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F
( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan
cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H2S
sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S :
1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100
ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan
logam. (http://e-h2s.sokoguru.net/pdf/Umum.pdf )
SENYAWA KETON
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil (O=C)
yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus
karbonil. Keton memiliki rumus umum:
R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam
karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda
gugus karbonil membedakan keton darI alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adala
aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan karbon-α. Hidrogen yang
melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-α. Dengan keberadaan asam katalis, keton
mengalami tautomerisme keto-enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat.
FASE EKSPONENSIAL
Fase peningkatan jumlah sel bakteri dari 1--- 2, 2 --- 4, 4 --- 8, dst
(http://www.scribd.com/doc/14276300/Pertumbuhan-Bakteri?
secret_password=&autodown=txt )
Putresin (kadang-kadang dieja putrescin) adalah senyawa kimia organik NH2 (C H2)4 NH2
(1,4-diaminobutane atau butanediamine). Hal ini berkaitan dengan kadaverina ; keduanya
diproduksi oleh rincian asam amino dalam hidup dan organisme mati dan keduanya beracun
dalam dosis besar. Dua senyawa umumnya bertanggung jawab atas bau busuk daging, tetapi
juga berkontribusi bau proses seperti napas buruk dan bakteri vaginosis. Mereka juga
ditemukan di sperma dan beberapa mikroalga, bersama dengan molekul-molekul terkait
seperti spermine dan spermidine. Putresin dapat mengakibatkan racun bila dalam dosis besar.
Pada tikus itu yang cukup rendah toksisitas akut oral 2000 mg / kg berat badan.
Kadaverina adalah senyawa berbau busuk yang dihasilkan oleh protein hidrolisis selama
pembusukan jaringan hewan. Kadaverina adalah beracun diamina dengan rumus NH 2 (CH
2) 5 NH 2, yang mirip dengan putresin . Kadaverina juga dikenal dengan nama 1,5-
pentanediamine dan pentamethylenediamine.