Mengajarkan matematika adalah hal sulit jika kita tidak tahu cara mengajarkan
matematika dengan menarik dan menyenangkan. Demikian juga bagi anak, terkadang
matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan, sulit untuk dipelajari dan
membingungkan.
Padahal jika kita mengetahui triknya, mengajar matematika akan terasa mudah dan
mengasyikkan. Berikut 15 tips mengajarkan matematika pada anak yang dikutip dari
berbagai sumber (1 dan 2 ).
1. Mengajarlah matematika dengan bercerita
Ada baiknya guru bisa membuat cerita tentang sebuah permasalahan. Misalnya, anakanak diminta untuk berimajinasi berada dalam sebuah bola atau prisma, mintalah mereka
untuk merasakan permukaan, tepi dan sudut-sudutnya.
Untuk mendramatisasi masalah aritmatika misalnya, mintalah anak untuk berpura-pura
bagaimana jika ia melompat ke dalam kolam, kemudian melompat lagi dan satu lagi.
Berapakah jumlah keseluruhan lompatan mereka. Jika perlu gunakan buku cerita anakanak untuk membantu kamu mengilustrasikan ceritanya.
2. Gunakan bagian tubuh mereka
Beritahu anak-anak untuk menunjukkan berapa banyak kaki, mulut, dan sebagainya yang
mereka miliki. Ketika diminta untuk menunjukkan jumlah mereka tiga tangan pasti
mereka akan menanggapi protes keras, dan kemudian memberitahu berapa banyak yang
mereka memiliki dan menunjukkan tangan-tangan mereka.
Kemudian mengajak anak-anak untuk menunjukkan angka dengan jari, misalnya dimulai
dengan, Berapa umurmu? Untuk menampilkan angka dalam cara yang berbeda,
misalnya, lima sebagai tiga di satu sisi dan dua di sisi lain.
3. Ajaklah anak-anak bermain
Libatkan anak-anak dalam bermain secara bersamaan yang memungkinkan mereka untuk
melakukan perhitungan matematika dengan berbagai cara, termasuk pengurutan,
menciptakan bentuk simetris dan kesebangunan, membuat pola, dan sebagainya.
Kemudian perkenalkan mereka dengan permainan Toko Dinosaurus. Suruhlah anak-anak
berpura-pura membeli dan menjual mainan dinosaurus atau benda kecil lainnya. Hal ini
berarti mereka telah belajar berhitung, aritmatika, dan konsep uang.
4. Gunakan pengalaman anak-anak
Cobalah untuk menggali pengalaman anak-anak dan doronglah agar pengalaman
tersebut berhubungan dengan Matematika. Selanjutnya, mintalah mereka menceritakan
pengalaman itu.
5. Ajak anak lomba mengerjakan soal
Nasehat yang paling baik adalah contoh atau teladan. Sesekali ajaklah anak berlomba
mengerjakan soal dengan batas waktu yang ditentukan. Ini bisa memberi motivasi
kepada anak agar bisa menyelesaikan soal dengan cepat dan tentu saja harus benar.
Bukan berarti cepat selesai tapi asal-asalan lho.
Maksudnya, akan lebih baik jika berlatih 4 kali dalam satu hari meskipun hanya 2 soal yang dikerjakan
daripada hanya berlatih 2 kali dalam sehari dan mengerjakan 4 soal. Resep ini juga,dapat diterapkan
untuk metode belajar pelajaran lainnya. Lebih baik 4 kali belajar dengan 2 materi pelajaran daripada
hanya 2 kali belajar dengan 4 mata pelajaran sekaligus.
Daya serap otak tentu akan lebih baik mereka yang belajar 4 kali sehari daripada yang hanya 2 kali
dengan berbagai mata pelajaran. Tentu saja yang belajar 2 kali masih lebih baik daripada yang tidak
belajar sama sekali. Iya kan?
15. Jangan mengajari anak dalam kondisi lelah dan tertekan
Biasanya jika orang tua dalam kondisi lelah dan tertekan akan mudah emosional. Jadi jangan pernah
mengajak anak belajar bersama dalam situasi seperti ini.
Ini Dia Lima Teknik Belajar Ampuh Agar Matematika Jadi Gampang Dipelajari
Kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Karena itu,
tidak mengherankan apabila sering kali nilai matematika adalah nilai terendah yang dijumpai oleh
orang tua dalam raport anaknya. Tetapi, sesungguhnya menguasai pelajaran matematika bukanlah hal
yang teramat sulit. Kesulitan dalam belajar matematika bukan disebabkan oleh sulitnya materi
pelajaran, melainkan karena cara pengajaran yang tidak mudah dimengerti atau tidak sesuai dengan
karakter cara belajar si anak. Dengan menggunakan teknik belajar yang tepat, maka pelajaran
matematika akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan untuk dipelajari. Dewasa ini terdapat
banyak lembaga yang mengajarkan matematika dengan cara yang unik dan menarik yang dapat
memperbaiki kemampuan anak-anak dalam belajar matematika. Lembaga-lembaga ini memiliki teknik
yang berbeda-beda untuk membuat pelajaran matematika lebih mudah untuk dikuasai. Berikut ini lima
teknik atau metode belajar matematika yang membuat matematika menjadi mudah untuk dipelajari:
1. Metode Kumon
Kumon adalah metode pengajaran yang dikembangkan pertama kali oleh seorang guru matematika
asal Jepang bernama Toru Kumon. Level awal untuk setiap anak tidak ditentukan berdasarkan
tingkatan kelas atau usia, melainkan mulai dari level yang dapat ia kerjakan sendiri dengan mudah
tanpa ada kesalahan. Dalam kursus yang biasanya berlangsung seminggu 2 kali ini, anak akan diberi
lembar kerja yang harus dikerjakan setiap hari di rumah. Dengan demikian, orang tua pun memegang
peranan penting untuk mengawasi cara belajar anak di rumah. Tak perlu takut anak akan menemukan
soal-soal yang tidak dipahami dalam lembar kerja. Lembar kerjanya sendiri telah didesain sesuai
dengan level anak, sehingga ia dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soal-soal
tersebut. Selain itu, lembar kerja juga disusun secara sistematis, cermat, dan small steps (perbedaan
antar topik bahasan tidak terlalu besar) yang dapat membantu membentuk kemampuan dasar
matematika yang baik pada anak, sehingga memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi
tanpa kesulitan yang berarti.
2. Metode Gasing
Metode gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan) diciptakan oleh Prof. Yohanes Surya, yang
dikenal sebagai seorang pakar yang telah membimbing para siswa terbaik Indonesia untuk menjuarai
Olimpiade matematika dan sains di tingkat dunia. Lewat metode ini siapapun juga dapat belajar dan
mengerti matematika. Dalam metode ini para peserta diminta untuk memahami konsep matematika
sebelum mengerjakan soal latihan yang cukup banyak.
Topik yang dipelajari untuk menguasai pelajaran SD (kelas 1-6) adalah:
Penjumlahan
Perkalian
Pengurangan
Pembagian
Bilangan negatif
Aplikasi 1
Pecahan
Desimal
Aplikasi 2
Tiap hari siswa belajar 4 jam (lewat program ekstra kurikuler ataupun lewat program khusus).
Dalam waktu 4-6 bulan siswa akan mampu menguasai bahan kelas 1 sampai kelas 6.
Yang membedakan pembelajaran ini dengan pembelajaran matematika yang lain adalah:
Cara siswa belajar penjumlahan yang hasilnya dibawah 20. Banyak siswa kesulitan
menjumlahkan 8 + 9 = , 6 + 7 =, dsb
Penjumlahan dengan cara mencongak, baik penjumlahan 2 digit, 3 digit ataupun berapa digit
pun
Cara menghafal perkalian 1 sampai 10
Perkalian dengan cara mencongak untuk 2 digit x 1 digit, 2 digit x 2 digit
Pembagian dan pengurangan dengan cara mencongak
Pemanfaatan bilangan dengan negatif dalam berbagai aplikasi penjumlahan, perkalian,
pembagian dan pengurangan.
Pecahan dan desimal dengan cara mencongak.
3. Metode Jarimatika
Jarimatika (singkatan dari jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan menggunakan jari
tangan. Metode ini dikembangkan oleh Septi Peni Wulandani sekitar tahun 2004. Meski hanya
menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan
KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) sampai dengan ribuan. Jarimatika adalah sebuah cara
sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah :
Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang
bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari
tangan.Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira. Metode ini sangat mudah diterima
anak. Mempelajarinya pun sangat mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan
alatnya selalu tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri. Sebuah cara
sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidahkaidah berikut :
Dimulai dengan memahami konsep bilangan, lambang bilangan dan operasi hitung dasar
Barulah kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.
Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.
4. Metode Sempoa (Mental Aritmetika)
Aritmatika Mental diajarkan dengan menggunakan alat hitung kuno yang disebut sempoa. Sempoa
yang digunakan merupakan alat bantu penghitung manual yang telah diperbarui sesuai dengan
kaidah-kaidah Aritmatik sehingga mudah dicerna dan ditransformasikan ke dalam mental seseorang.
Program Pendidikan Mental Aritmatika Sempoa hanya melibatkan hitungan Penambahan, ( + ),
Pengurangan ( ), Perkalian ( x ) dan Pembagian ( : ).
Cara ini dapat mengembangkan mental/jiwa anak-anak melalui Aritmatika Mental. Anak-anak pada
awalnya menggunakan alat bantu Sempoa setelah melewati masa yang khusus nantinya akan dapat
menghitung bilangan/angka tanpa alat bantu apapun.