PENDAHULUAN
1
yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat karyawan
lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan
karyawan tidak puas. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan atau ketidakpuasan kerja yaitu: jenis pekerjaan, rekan
kerja, tunjangan, perlakuan yang adil, keamanan kerja, peluang
menyumbang gagasan, gaji/upah, pengakuan kinerja, dan
kesempatan bertumbuh.
Spesialisasi sumberdaya manusia menentukan desain
pekerjaan. Pekerjaan merupakan jembatan atau penghubung
antara karyawan dan organisasi atau perusahaan. Desain
pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan
individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi.
Tujuan dari desain pekerjaan yaitu mengatur pekerjaan-
pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan peralatan dan
hubungan social serta perilaku. Bila dilihat menurut sudut
pandang bagian sumberdaya manusia merupakan kepuasan
individu di dalam memangku jabatan.
Adapun tiga unsur masalah yang membingungkan manajer
dalam mengembangkan dan mengatur pekerjaan-pekerjaan
karyawan agar dapat bekerja lebih produktif dan memuaskan,
yaitu :
1. Sering terjadi konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan-keinginan karyawan dan kelompok karyawan
dengan berbagai persyaratan desain pekerjaan
2. Sifat unik karyawan dapat menimbulkan berbagai macam
tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan fisik dan
produktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Perubahan linglungan, organisasional dan perilaku karywan
membuat desain pekerjaan, ketepatan pendekatan
pengembangan standar kerja dan bentuk-bentuk perilaku
karywan perlu dipertanyakan.
2
1.2 Tujuan
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah
dikemukakan di atas maka pokok permasalahannya adalah
:
1. Memahami analisis dan perancangan kerja ;
2. Menjelaskan mengapa analisis dan perancangan
kerja penting bagi perusahaan maupun organisasi
pemerintahan;
3. Memahami batasan-batasan anlisis pekerjaan dan
desain pekerjaan
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
Pendekatan ini lebih menekankan pada factor efesiensi
waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
2. Aliran kerja, ini dipengaruhi oleh sifat komoditi yang
dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna
menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan.
5
3. Identitas tugas, untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan
harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat
yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan
4. Umpan balik, diharapkan pekerjaa-pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik atas
pelaksanaan pekerja yang baik, sehingga akan
memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
1. RE = Reach (menjangkau)
2. M = Move (Membawa)
3. G = Grasp (Memegang)
4. RL = Release (Melepas)
5. PP = Pre-position (Pengarahan Sementara)
6. U = Use (Memakai)
7. A = Assemble (Merakit)
8. DA = Disassemble (Lepas rakit)
9. S = Search (Mencari)
6
10. SE = Select (Memilih)
11. P = Position (pengarahan)
12. I = Inspect (Memeriksa)
13. PL = Plan (Merencanakan)
14. UD = Unavoidable delay (Kelambatan yang tak
terhindarkan)
15. AD = Avoidable delay (Kelambatan yang dapat
dihindarkan)
16. R = Rest (Istrirahat)
17. H = Hold (memegang untuk memakai)
2. Kerja Jantung
7
2. Sosio Psikologis Kesesuaian sifat pekerja dengan
lingkungan kerja dan pekerjaaannya.
1. Human Factor
• Kemampuan kerja
• Motivasi Kerja
8
• Research and development = Penelitian dan
pengembangan
• Inventory control
9
Kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan kenaikan
spesialisasi, dan tambahan-tambahan spesialisasi
mengakibatkan kepuasan kerja akan menurun. Pekerjaan
tanpa spesialisasi membuat karyawan membutuhkan
waktu lama untuk mempelajari pekerjaan tersebut sampai
mampu untuk melakukannya. Kepuasan kerja akan
menurun karena kurangnya otonomi, variasi dan identitas
tugas. Produktivitas terus naik bila kebaikan spesialisasi
lebih besar daripada akibat ketidakpuasan.
10
Pekerjaan yang sangat terspesialisasi lebih mudah
dipelajari dibandingkan dengan pekerjaan yang tidak
terspesialisasi. Proses belajar pada pekerjaan yang
terspesialisasi lebih cepat mencapai standar (ditunjukan
oleh garis putus-putus).
11
menimbulkan kebosanan karena terspesialisasi yang
akhirnya menimbulkan kesalahan-kesalahan.
12
5. Memadukan lamaran-lamaran dengan kualifikasi yang
ada.
6. Meramalkan dan menentukan kebutuhan latihan bagi
karyawan baru dan lama serta mengembangkan
karyawan yang potensial.
7. Menetapkan standar prestasi kerja yang realist.
8. Menetapkan karyawan sesuai dengan kemampuan dan
keterampilannya.
9. Membantu revisi struktur organisasi dan memperbaiki
aliran kerja
10. Orientasi karyawan
1. Persiapan awal :
Ada dua hal yang harus dipersiapkan dalam hal ini, yaitu
identifikasi pekerjaan dan penyusunan daftar
pertanyaan. Proses identifikasi pekerjaan tergantung
besar kecilnya perusahaan. Dalam perusahaan kecil
proses indentifikasinya lebih sederhana dibandingkan
dengan perusahaan yang besar, sebab dalam
perusahaan kecil identifikasi pekerjaan dapat disusun
atas dasar bagan organisasi, catatan-catatan
pembayaran upah, penyelia dan lain sebagainya.
13
mencakup status dan identifikasi pekerjaan, fungsi,
tugas, tanggung jawab, karakteristik, dan kondisi
pekerjaan serta standar prestasi kerja lainya.
2. Pengumpulan data :
14
kondisi kerja, peralatan yang digunakan, lingkunga,
dan sebagainya.
e. Kombinasi: yaitu gabungan dari seluruh metode di
atas untuk memperoleh data yang kualifield dan
dapat dipercaya kebenaranyan.
3. Penyempurnaan data :
15
Spesifikasi Pekerjaan (Job Spesification)
16
BAB III
ANALISIS KOMPARATIF
17
Di mulai pada akhir tahun 1999, Lembaga ini melaksanakan (1)
Riset yang bersifat independen terhadap kinerja industri dan
issue penting bagi kesinambungan yang dihadapi; (2) Seri dialog
yang mendapat fasilitas dari para Stakeholder di 7 kota (Kairo,
Kuritiba, Bangkok, Lisbon, Brussels, Washington DC dan Beijing);
(3) Seri rekomendasi independen untuk meningkatkan kinerja;
(4) Agenda industri dari tindakan-tindakan yang terkait dengan
isu-isu yang timbul. Menjamin kondisi kesehatan dan
keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor merupakan
dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah
satu dari
isu penting di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya
diberikan lebih banyak perhatian pada area ini di seluruh industri
dan komitmen untuk memainkan peran utama dalam prosesnya.
18
tenaga kontraktor.
19
Tetapi , bahkan dari perusahaan terbaik pun masih ada ruang
guna peningkatan lebih jauh. Dirasakan adanya kebutuhan
khusus dari industri untuk mendorong dan membantu pabrik-
pabrik/perusahaan-perusahaan yang secara nyata memiliki
kinerja yang rendah untuk meningkatkan standar keselamatan
mereka guna menjamin kesinambungan industri yang memenuhi
harapan sosial dan harapan ketenagakerjaan.
20
dan sistem yang berlaku antar Perusahaan untuk mengukur,
mengawasi dan melaporkan kinerja kesehatan dan keselamatan
kerja, di mana perusahaan secara mandiri kemudian dapat
mengimplementasikannya.
Proyek Gabungan
21
o Melakukan pertukaraninformasi yang meliputiinformasi
mengenai keparahan,sumber dan jenis cidera atauinsiden yang
terjadi
o Membagi pengalaman antarPerusahaan
o Merekomendasi tindakanpencegahan.
Tindakan Individual
Pelaporan keselamatan
22
Pada awal tahun 2004, TF3 mencapai target utamanya yaitu
mewujudkan definisi keselamatan di dunia industri yang telah
disetujui dan kriteria pelaporannya saat ini telah dipublikasikan
dimana sebelumnya, tidak ada definisi dari Industri internasional
yang telah disetujui yang memungkinkan untuk dilakukannya
benchmarking dan pelaporan yang akurat pada keseluruhan
industri semen.
Definisi ini meliputi kejadian fatal, tingkat kejadian fatal (untuk
karyawan), lost time injury dan lost time injury frequency ratio
(untuk karyawan) sedangkan definisi lain, meliputi lost time
injury severity ratio, dalam proses pembuatan/draft untuk
kesepakatan mendatang.
Kesepakatan pada definisi-definisi ini memungkinkan penyiapan
suatu format pelaporan keselamatan CSI dan laporan
menyeluruh saat ini telah dikompilasi atas data yang dimasukkan
oleh 10 perusahaan CSI untuk tahun 2003.
Pelaporan pertama hanya mencakup kegiatan semen saja,
namun tentu diharapkan bahwa pelaporan selanjutnya akan
mencakup semua kegiatan dari perusahaanperusahaan CSI.
23
Secara bersamaan dokumen ini juga memberikan panduan
kesehatan karyawan, berfokus pada masalah kesehatan yang
paling umum dan yang secara khusus berhubungan dengan
penggunaan dari bahan bakar pengganti (AFR).
24
Menggabungkan keselamatan dalam proses bisnis
sebagai suatu strategi operasional.
25
mereka lebih dari group lain. Seperti di bidang
lain,kepemimpinan eksekutif akan memimpin kinerja
keselamatan yang telah ditargetkan.
Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)
Persyaratan umum Sistem Manajemen K3
26
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Sumberdaya manusia terampil, profesional, dan berprestasi
adalah dambaan semua perusahaan dan organisasi lain
termasuk negara Jepang dan Singapura membuktikan bahwa
pembangunan sebuah negara tidak tergantung pada
kekayaan berupa sumberdaya alam yang melimpah.
Manajemen kinerja dalam suatu pekerjaan akan memberi
kemudahan dalam mengelola sumber daya manusia
organisasi, agar berkembang dan mengalami kepuasan kerja,
serta memberi kinerja yang prima.
B. Rekomendasi
Dengan analisis pekerjaan dan perancangan dalam bekerja
diaharapkan perusahaan dan karyawan mendapatkan
kepuasaan dalam bekerja sehingga bisa memberikan dampak
yang positif dalam hubungan yang bersifat intagratif dan
perlu memperhatikan faktor sebagai berikut :
27
dikembangkannya dan diterapkannya program dan sistem
sumber daya manusia di seluruh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Mondy, Wayne R. and Noe II, Robert M., 2005. Human Resource
Management, Boston : Allyn and bacon
.
Noe R. A., Hollen beck, etc. 2006. Human Resource
Management. Mc. Graw-Hill Internasional.
http://www.pasamankab.go.id/index.php/artikel/48-
kepemimpinan/140-desain-pekerjaan-dan-analisis-
pekerjaan-.html
http://www.ilo.org/public/english/protection/safework/managmnt/
guide.htmInternational Finance Corporation Environmental,
Health & Safey Guideline :
-
http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/Content/environmentalGuidel
ines
- http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/AttachmentsByTitle/gui
OHS/$FILE/OHSguideline.pdf
Draft Standard OHSAS 18001 untuk Keselamatan dan
Kesehatan :
- http://www.ohsas-18001-occupational-heatlh-and
safety.com/index.htm
Lembaga Eropa untuk Keselamatan & Kesehatan Kerja :
- http://agency.osha.eu.int
28
Penggunaan Manajemen OHS di Negara-negara anggota Uni
Eropa :
- http://agency.osha.eu.int/publications/reports/307/enindex.htm
29