Ni Wayan Oktafiani
Shalna Dwi Umari
Kelas
: IT 4 AeU
ABSTRAK
Aplikasi sistem perhitungan absensi karyawan mempermudah admin dalam merekapitulasi
laporan absensi pegawai pertiap minggu nya di dalam PT.ACT LLOGISTIC. Aplikasi ini di
buat dengan sederhana dengan menggunakan Enterprise Architect dan Balsamiq Mockup 3,
di dalam aplikasi ini pegawai dapat memasukan NIK dan Password untuk melakukan
perizinan apabila pegawai, lalu pegawai dapat mengisi form perizinan pegawai di dalam
aplikasi tersebut. Admin dapat memotong uang makan pegawai apabila pegawai tidak dapat
hadir, dan apabila pegawai tidak masuk karna sakit perizinan harus di sertakan dengan surat
izin atau surat dari dokter.
1.1.
Latar Belakang.
Arus globalisasi merupakan realita yang harus di hadapi oleh semua orang, dimana kita
dituntut untuk bergerak cepat pada semua aktifitas. Begitu juga dengan sebuah perusahaan,
instansi pemerintah bahkan instansi. Dengan adanya sebuah sistem yang terkomputerisasi
diharapkan akan memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang cepat dan
akurat.
Keberhasilan dalam sebuah organisasi ataupun instansi tak pernah lepas dari
kedisiplinan semua steak holder yang ada di dalam suatu perusahaan. Kedisiplinan kehadiran
dari pegawai merupakan hal terpenting untuk kesuksesan PT. ACT LOGISTIC proses
perhitungan absensi pegawai masih dilakukan dengan cara manual. Petugas kepegawaian
apabila diminta keterangan tentang kehadiran pegawai dan menghitung absensi pegawai di
setiap bulan nya.
Saat ini masih banyak perusahaan yang kesulitan dalam perhitungan absensi
karyawan salah satunya di dalam PT.ACT LOGISTIC. Admin kesulitan dalam perhitungan
absensi karyawan setiap bulannya, karena sistem perizinan yang dilakukan di dalam PT.ACT
LOGISTIC masih berupa perizinan manual dimana setiap pegawainya apabila tidak dapat
hadir izin melalui telphone selular. Selain itu admin juga mengalami kesulitan karna sistem
perhitungan absensi yang dilakukan setiap bulannya terkadang admin lupa jika pegawai
tersebut tidak hadir karena sakit atau melakukan kerja di luar kantor. Kelupaan pada admin
ini dapat merugikan pegawai karena pegawai tidak mendapatkan uang makan dan terpotong
jatah cuti.
1.2.
Perumusan Masalah.
Bagaimana membuat sebuah Aplikasi yang mampu mengatasi masalah dalam
pengelolaan perhitungan sistem absensi pegawai dan menghasilkan laporan absensi
pegawai pertiap minggu sehingga admin tidak salah dalam memotong jatah uang makan
pegawai di dalam PT.ACT LOGISTIC.
Batasan Masalah.
Aplikasi yang dikembangan diberikan batasan masalah sebagai berikut:
- Pengolahan data perhitungan sistem absensi pegawai dan menghasilkan laporan
1.3.
absenis pegawai.
Sistem akan diberitahukan keterlambatan dan ketidak hadiran pegawai.
Metode pemberian informasi keterlambatan pegawai melalui Aplikasi Absensi
pegawai, data absensi pegawai yang valid, pembuatan laporan absensi pegawai dan
rekapitulasi pegawai dengan cepat dan akurat.
- Mendisiplinkan pegawai dalam bekerja.
1.6.
Metode Penelitian.
Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Metode ini merupakan metode dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara
langsung terhadap obyek yang sedang diteliti
2. Wawancara
Memberikan pertanyaan kepada nara sumber tentang masalah yang sedang diteliti.
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan general manager di dalam
PT.ACT LOGISTIC.
3. Kajian Pustaka
Pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan
permasalahan serta melihat contoh-contoh yang sudah ada. Metode ini dilakukan
dengan mengumpulkan beberapa contoh buku panduan.
II. Landasan Teori
2.1. Sistem Informasi
2.1.1. Sistem
Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, diantaranya : Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, 2005).
2.1.2. Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sehinga mempunyai arti tertentu bagi
penerimanya. Sumber informasi adalah data, adapun definisi Informasi menurut
Jogiyanto dalam buku Analisis dan desain sistem informasi adalah : Informasi
diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.(Jogiyanto, 2005).
2.1.3. Sistem Informasi.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005)
2.2. Definisi Absensi
Absensi merupakan daftar hadir sekumpulan orang dari suatu kelompok orang banyak
yang tergabung dalam sebuah instansi secara resmi yang mempunyai peraturanperaturan, ketentuan-ketentuan, serta batasan-batasan, dan orang-orang yang terlibat
di dalamya terikat oleh peraturan tersebut. Jika sekelompok orang tersebut
melanggarnya maka akan dikenakan sanksi sebagai hukuman dari pelanggaran yang
dilakukan oleh orang tersebut sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang diterapkan
oleh instansi tersebut. Setiap instansi mempunyai peraturan dan ketetapan yang
berbeda sesuai perjanjian diantara sekelompok orang tersebut pada saat mereka akan
bergabung dalam sebuaMenurut Pohan (2003) absensi didefinisikan sebagai berikut :
absensi adalah bukti kehadiran pekerja di tempat kerja. Pekerja wajib untuk
melaksanakan sendiri pencatatan waktu hadirnya pada mesin pencatat waktu
(AMANO) dan tanda tangan baik pada saat masuk bekerja dan pada saat
meninggalkan tempat pekerjaan instansi tertentu.
2.3. Definisi Finger Print
Fingerprint Scanner adalah perangkat otentikasi yang menggunakan identitas
biometric dari penggunanya. Sesuai dengan namanya, fingerprint scanner adalah alat
khusus untuk mendeteksi sidik jari penggunanya. Fingerprint scanner mulai banyak
digunakan secara terintegrasi dengan notebook dan beberapa perangkat pendukung
lainnya. Keberadaan fingerprint scanner mempermudah proses login karena
penggunanya tidak perlu mengingat nama user dan password.
kata lain DAD/grafik lingkaran (buble chart) menunjukkan subsistem, simpanan data
serta unsur lain diluar sistem. Akan tetapi DAD tidak menunjukkan susunan data,
syarat akses data, keputusan dan loopprocess system, kalkulasi dan kuantitas. DAD
sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru
yan akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.
Gambar 2.5
Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut
bergantung satu sama lain.
Gambar 2.6
2.7 Pengertian Enterprise Architecture
Enterprise Architecture adalah perangkat primer yang digunakan untuk
mempersingkat waktu penilaian pengaruh, analisa tradeoff, perubahan arah rencana
strategis,
dan
reaksi
taktis.
Enterprise Architecture terdiri dari dokumen-dokumen seperti gambar-gambar,
diagram, dokumen tekstual, standar-standar atau model dan menggunakan berbagai
metode bisnis yang menjelaskan seperti apa sistem informasi dan komunikasi yang
diperlukan
oleh
organisasi
atau
perusahaan.
Untuk mengelola system yang kompleks dan menyelaraskan bisnis dengan Teknologi
Informasi Organisasi dapat menggunakan Enterprise Architecture Framework.
Enterprise Architecture Framework sendiri muncul pada tahun 1980-an, yang
ditemukan oleh peniliti yang bernama John Zachman. Agar dokumen-dokumen
tersebut dapat mudah dipahami dan mudah dikelola, maka John Zachman
III. Perancangan
3.4 Perancangan Use Case
3.5.2
Pengecekan Absensi
3.5.3
3.5.4
Melihat Infromasi
3.5.5
Laporan Absensi
3.6.2
DFD Level 1
3.6.3
DFD Level 2
Rekap Absensi
Login
3.7.3
Form Absensi
Gambar 3.4.3
3.7.4
Absensi Karyawan
3.7.5
Performance