Belajar IPS
Page 2
Pendidikan
Page 3
Pendidikan
Page 4
Pendidikan
Page 5
Pendidikan
Page 6
Pendidikan
Page 7
Pendidikan
Page 8
Pendidikan
Page 9
Pendidikan
Page 10
Pendidikan
Page 11
Pendidikan
Page 12
Pendidikan
KNIL?
Pagi itu tidak seperti biasanya, saya menonton berita pagi
RCTI “Nuansa Pagi” pas ketika RCTI menyajikan liputan
istimewa mengenai tentara KNIL yang ditayangkan dalam
rangka menyambut perayaan kemerdekaan RI yang ke-61.
Liputan dimulai dengan penemuan nama-nama orang
Indonesia di pekuburan tentara Belanda di Aceh, sehingga
disimpulkan pada saat peperangan kemerdekaan dan
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia tidak
melawan tentara bule, tapi melawan orang Indonesia yang
menjadi KNIL. Dalam data yang ditampilkan, terlihat
komposisi KNIL mencapai lebih dari 80 persen dari
keseluruhan tentara Belanda.
Seorang penulis buku sejarah (kalau tidak salah judulnya
Peperangan Kerajaan-kerajaan di Nusanntara) yang
mengoleksi buku-buku berbahasa Belanda menyebutkan
beberapa tokoh Indonesia yang pernah menjadi KNIL,
diantaranya adalah HM Soeharto dan AH Nasution.
Di akhir liputan, RCTI mempertanyakan apakah keberadaan
KNIL ini diajarkan di sekolah. RCTI lalu melakukan survei ke
sebuah SMU negeri di Bekasi. Seorang siswa terpandai
dalam pelajaran sejarah di sekolah tersebut ditanya tentang
KNIL. Ternyata dia sama sekali merasa tidak pernah
mendengar nama KNIL sejak dari SD hingga saat ditanya.
Sebenarnya di buku PKPS (Pendidikan Kewarganegaraan
dan Pengetahuan Sosial atau yang dulu bernama pelajaran
IPS) SD kelas 6 bisa ditemukan sedikit tentang KNIL di bab
“Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan”.
Di situ dijelaskan tentang kedatangan tentara sekutu untuk
melucuti tentara Jepang tapi memboncengi NICA
(Netherlands Indisch Civil Administration atau pemerintahan
sipil Hindia Belanda). Kedatangan tentara NICA memicu
amarah rakyat Indonesia karena NICA mempersenjatai
Page 13
Pendidikan
Page 14
Pendidikan
Page 15
Pendidikan
Page 16
Pendidikan
belakang saya ada bis juga yang ikut nyalip. Saya liat ke
spion tengah dan belakang melihat bis itu apakah sudah
dekat dengan bis ini, saya juga tetep lihat ke truk di depan.
Nah, ketika bis di belakang sudah dekat, saya baru putar stir
masuk ke kiri. Kalo ga begitu Mbak, kasian bis di belakang
bisa tabrakan dengan truk. Yang kayak gitu sih udah biasa
di kalangan sopir, Mbak hehehe.”
Saya takjub mendengarkan penjelasan Pak Sopir. Saya
pikir ini adalah kecerdasan motorik! Sistem koordinasi sopir
ternyata hebat! Mungkin Pak Sopir sama sekali tidak tahu
rumus SePaTu (S=VxT, jarak= kecepatan x waktu), tapi
dalam prakteknya dia sebenarnya menerapkan rumus itu,
namun hanya mengandalkan insting!
Masih saya ingat, di negara kita murid hanya dicekoki untuk
melatih fungsi otak kiri mereka. Sehingga murid-murid
pandai dalam ilmu yang mengandalkan logika. Tapi
kecerdasaan otak kanan cenderung dikesampingkan. Anak-
anak yang tidak berkembang otak kirinya cenderung
disisihkan. Padahal survey telah membuktikan banyak anak
yang berhasil walaupun mereka hanya memiliki
kecerdasaan otak kanan.
Sebaiknya memang kedua belah otak bisa dikembangkan
secara optimal. Ini memerlukan kreatifitas para guru dan
tentu saja orang tua, juga perubahan paradigma bahwa
yang namanya cerdas itu bukan hanya pintar matematika!
Setiap orang memiliki potensi untuk mengembangkan
kecerdasannya. Sangat disayangkan bila setiap tahun
banyak sarjana yang bingung tentang ilmu yang mereka
pelajari di kampus. Setelah tamat belajar di kampus, mereka
baru sadar bahwa mereka tidak memiliki keahlian apa-apa.
Karena itu perlu penemuan potensi anak sejak dini, agar
mereka punya kecerdasan yang mumpuni.
Dec 19, '06 2:49 PM
Page 17
Pendidikan
Page 18
Pendidikan
Page 19
Pendidikan
Page 20
Pendidikan
Page 21
Pendidikan
Page 22
Pendidikan
Page 23
Pendidikan
Page 24
Pendidikan
Page 25
Pendidikan
Page 26
Pendidikan
Page 27
Pendidikan
saja?
Page 28
Pendidikan
Page 29
Pendidikan
Page 30
Pendidikan
Page 31
Pendidikan
Juga sangat baik bagi para “Ki Hajar” lainnya untuk selalu
mengamalkan semboyan pendidikan bangsa Indonesia
yang telah didengungkan oleh Ki Hajar 83 tahun yang lalu
kepada para anak didiknya, yaitu hendaknya seorang
pendidik menjadi suri tauladan, pemberi semangat dan
pendorong bagi murid-muridnya.
Page 32
Pendidikan
Guru Indonesia
Page 33
Pendidikan
Page 34
Pendidikan
Page 35
Pendidikan
Pendidikan di Indonesia
Page 36
Pendidikan
Page 37
Pendidikan
Page 38
Pendidikan
2004-10-12 16:51:00
Page 39
Pendidikan
Page 40
Pendidikan
Page 41
Pendidikan
Page 42
Pendidikan
Page 43
Pendidikan
Page 44
Pendidikan
Page 45
Pendidikan
Page 46
Pendidikan
Page 47
Pendidikan
Page 48
Pendidikan
Page 49
Pendidikan
Seumur-umur nih baru kali ini ada murid yang bilang saya
cantik. Murid les saya saja yang sudah lama saya ajar
bilang begini, nih, "Ga tega ah bilangnya. Hihihi,” ketika
saya tanya, "Memang Mbak Iis cantik, ya?"
Sep 13, '08 10:52 AM
Page 50
Pendidikan
Page 51
Pendidikan
Page 52