DISUSUN
O
L
E
H
PENDIDIKAN BIOLOGI
PONTIANAK
2008
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b.Tujuan
Dapat mengetahui hubungan antara kerusakan sel terhadap
penyakit hepatitis
Dapat mengetahui cara penanggulangan penyakit hepatitis
BAB II
ISI
A. DEFINISI HATI
B. FUNGSI HATI
• Fungsi metabolisme
• Fungsi sintesis
• Fungsi penetralan zat-zat kimia
• Metabolisme kabohidrat
• Metabolisme lemak
• Metabolisme protein
• Metabolisme vitamin
Semua vitamin yang larut dalam lemak disimpan di dalam hati (liver).
Vitamin A, D dan K terdapat dalam jumlah yang cukup besar,
sedangkan vitamin E hanya dalam jumlah kecil.
• Metabolisme mineral
Sintesa adalah pembentukan suatu senyawa yang berasal dari zat atau
molekul yang sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Contohnya
fungsi sintesa ini adalah:
Penetralan zat kimia terjadi karena perubahan sifat suatu zat akibat proses
metabolisme. Sel-sel hati (liver) kaya akan berbagai enzim yang membantu
metabolisme zat kimia. Salah satu contoh dari zat kimia adalah obat. Dalam
menetralkan zat kimia, organ hati (liver) memiliki kemampuan antara lain:
• Menetralkan atau mendetoksifikasi zat-zat kimia seperti racun
maupun hasil dari metabolisme. Dengan begitu zat-zat tersebut
menjadi lebih mudah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine atau
air kemih dan tidak terakumulasi di dalam tubuh.
• Mendaur ulang sel-sel darah merah yang telah usang
C. STRUKTUR HATI
D. Mekanisme Kerja Hati
Selain mengetahui tentang fungsi dan strukturnya kita juga harus
mengetahui mengenai proses mekanisme kerja hati dalam tubuh terutama
dalam melakukan metabolisme makanan. Proses tersebut meliputi proses
metabolisme makanan, metabolisme karbohidrat, metabolime protein dan
metabolisme lemak.
Hati dan makanan merupakan dua hal yang tidak dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Apapun yang kita makan, hirup, bahkan serap melalui
kulit akan masuk dan mengalami berbagai proses di dalam hati.
Hampir 90% darah yang melalui lambung dan usus halus akan
membawa nutrisi masuk ke dalam hati. Nutrisi tersebut akan diubah oleh
hati menjadi substansi yang dapat dipergunakan oleh tubuh. Karena itu,
nutrisi yang baik tentu akan membawa pengaruh yang baik pula.
Organ hati memang organ yang hebat. Gangguan nutrisi tidak mudah
untuk menimbulkan gangguan pada hati. Sebaliknya, kerusakan hati kronik
akan menyebabkan gangguan nutrisi dan menimbulkan keadaan malnutrisi.
Satu-satunya minuman yang sangat berhubungan dengan gangguan hati
adalah alkohol.
Protein tertentu akan diubah menjadi amonia di dalam usus halus kita.
Proses perubahan ini melibatkan bakteri usus. Amonia bersifat toksik
(racun) bagi tubuh sehingga harus dibuang. Untuk membuangnya, amonia
harus dipecah dan diubah terlebih dahulu menjadi urea. Dan siapa lagi yang
mampu melakukan hal itu kecuali organ hati kita yang mumpuni.
www.info-sehat.com/content.php?s_sid=114 - 18k
Dalam organ hati terdapat sel yang keduanya saling berpengaruh satu
sama lain. Sel tersebut adalah sel darah. Sel memiliki peran tertentu
misalnya sel darah putih yang beperan dalam mekanisme imun (respon imun
seluler). Yang dimaksudkan dengan mekanisme imun dalam hal ini adalah
sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing.
mikroorganisme, sel-sel kanker dan jaringan atau organ yang dicangkokkan
oleh sistem kekebalan dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan
oleh tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang dilakukan oleh leokosit merupakan
suatu sistem yang rumit, tetapi strategi dasarnya sangat sederhana, yaitu
mengenali musuh, mengerahkan kekuatan dan menyerang.
Leukosit terdiri dari 5 tipe ; neutrhophil, basofil, eusinofil, limfosit
dan monosit. Dalam hal ini yang menjadi sistem kekebalan adalah sel-sel
dan zat-zat yang bisa larut misalnya makrofag, neutrophil dan limfosit. Zat-
zat yang bisa larut adalah molekul-molekul yang tidak terdapat di dalam sel
tetapi larut dalam suatu cairan (misalnya plasma). zat-zat terlarut yang
utama adalah antibodi, protein komplemen dan sitokinesis. beberapa zat
terlarut bertindak sebagai pembawa pesan (messenger) untuk menarik dan
mengaktifkan sel-sel lainnya. Dalam hubungannya dengan penyakit
hepatitis, interferon sebagai zat yang dapat larut dalam darah akan
meningkatkan jumlah dan aktivitas sel-sel dalam sumsum tulang, kelenjar
getah bening, hati, dan tymus. Jenis sel yang dapat ditingkatkan kemampuan
dan ketahanannya adalah sel-sel limfosit T dan B, serta sel makrofag.
• makrofag
Makrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang
mencerna mikroba, antigen dan zat-zat lainnya.
antigen adalah setiap zat yang bisa merangsang suatu respon kekebalan;
antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker
dan racun. Sitoplasma makrofag mengandung granula yang terdiri dari
beberapa bahan kimia dan enzim yang terbungkus dalam suatu selaput.
enzim dan bahan kimia ini memungkinkan makrofag mencerna dan
menghancurkan mikrobayang tertelan olehnya. Makrofag tidak ditemukan di
dalam darah, tetapi terdapat di tempat-tempat strategis, dimana organ tubuh
berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar.
misalnya makrofag ditemukan di daerah dimana paru-paru menerima udara
dari luar dan sel-sel hati berhubungan dengan pembuluh darah.
• neutrofil
• limfosit
Sistem Komplemen
sistem komplemen mengandung lebih dari 18 macam protein. Protein-
protein ini bertindak dalam suatu kaskade, dimana satu protein mengaktifkan
protein berikutnya.
sistem komplemen bisa diaktifkan melalui 2 cara yang berbeda:
(komplek imun).
Hepatitis
♦ Hepatitis A
♦ HEPATITIS B
♦ HEPATITIS C
♦ HEPATITIS D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus
hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi
darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala
yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
♦ HEPATITIS E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu
makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ),
keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
♦ HEPATITIS F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
♦ HEPATITIS G
Tahap 2 :
1. Zat Kimia
Kita selama ini menyangka, penyebab hepatitis adalah virus. Padahal zat
kimia pun bisa menyebabkan hepatitis. Zat kimia seperti: karbon
tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang
digunakan sebagai obat dalam industri modern. Zat-zat kimia ini
kemungkinan tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit kita. Hati bertugas
menetralkan racun yang ada di darah. Jika terlalu banyak zat kimia di dalam
tubuh, daya kerja hat jadi rusak, dan tak dapat menetralkan racun itu.
2. Kuman
Berbagai kuman ada di sekeliling kita. Kuman ini dengan mudahnya masuk
ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar. Tangan kita
yang kotor tak sengaja memegang bibir. Tidak mencuci tangan saat makan.
Atau wadah yang tak dibersihkan.
3. Virus
Penyakit hepatitis paling sering diakibatkan virus hepatitis A,B,C,D, E, G dan TT.
Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang tercemar.
G. PENANGGULANGAN
Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain : mencuci tangan dengan
teliti, orang yang dekat mungkin harus menerima injeksi imunoglobulin;
imunisasi dianjurkan bagi beberapa orang, dan menjaga sisem kekebalan
tubuh.
Pada penderita penyakit hepatitis C, Infeksi HCV lebih mudah
disembuhkan jika pengobatan dimulai sangat dini sejak terinfeksi. Langkah
pertama dalam mengobati HCV adalah untuk menentukan jenis HCV. Ada
enam jenis HCV yang diketahui, yang disebut “genotipe”. Sebagian besar
orang terinfeksi dengan genotipe 1. Beberapa orang terinfeksi genotipe 2
atau 3. Genotipe 1 lebih sulit diobati dibandingkan genotipe 2 atau 3.
Pengobatan umum untuk HCV adalah kombinasi obat interferon dan
ribavirin. Interferon harus disuntikkan di bawah kulit tiga kali seminggu.
Ribavirin adalah pil yang dipakai dua kali sehari. Obat ini mempunyai efek
samping yang berat, termasuk gejala mirip flu, lekas marah, depresi, dan
kekurangan sel darah merah (anemia) atau sel darah putih. Ribavirin
meningkatkan jumlah ddI dalam darah, yang dapat meningkatkan efek
sampingnya. Jangan memakai ribavirin sekaligus dengan AZT. Ribavirin
dapat menyebabkan cacat lahir. Perempuan sebaiknya tidak memakainya
selama enam bulan atau lebih sebelum menjadi hamil, atau selama
kehamilan. Laki-laki sebaiknya tidak memakai ribavirin untuk sedikitnya
enam bulan sebelum menghamili seorang perempuan. Pada 2001, bentuk
interferon baru yang disebut pegilasi (pegylated) disetujui untuk mengobati
HCV. Jenis obat ini bertahan lebih lama dalam darah. Hanya dibutuhkan
satu suntikan per minggu. Interferon pegilasi tampaknya lebih kuat dari
bentuk asli. Obat ini juga dipakai dalam kombinasi dengan ribavirin.
Pengobatan HCV biasanya berjalan selama 6-12 bulan, tergantung genotipe
HCV. Setelah pengobatan, kurang lebih 40% pasien dengan HCV genotipe 1
dan 80% pasien dengan genotipe 2 atau 3 mempunyai viral load HCV yang
tidak dapat dideteksi. Ini berarti jumlah HCV dalam darahnya terlalu rendah
untuk dideteksikan.
Obat Alternatif
A. KESIMPULAN
B. Saran
konsultasikesehatan.epajak.org/tag/hepatitis/ - 66k
abynoel.wordpress.com/2008/07/20/seputar-hepatitis/ - 38k