Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BIO SEL

GANGGUAN FUNGSI SEL DALAM PENYAKIT HEPATITIS

DISUSUN

O
L
E
H

KETUA : ULIN HUTAPEA


( F05107038 )
ANGGOTA : MITA RAHMANI
( F05107010 )
ZULFIANI
( FO5106004 )

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2008

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Hati merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting


bentuknya padat dan letaknya di rongga perut bagian kanan atas. Hati
memiliki fungsi yang saling mempengaruhi terhadap fungsi organ lain.
Misalnya, metabolisme dalam tubuh. Apabila terjadi gangguan dalam
metabolisme yang dilakukan oleh hati maka fungsi atau kerja darah juga
akan tergganggu dalam mengedarkan sari-sari makanan dalam tubuh.
Karena darah merupakan hasil dari proses metabolisme dalam tubuh.
Organ hati mempunyai peran yang penting karena merupakan
regulator dari semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Tempat
sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum
dan zat-zat lain yang sangat vital. Selain itu, juga merupakan tempat
pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi
racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti
estrogen. Oleh karena Vitalnya fungi dari hati maka diperlukan adanya
pemahaman mengenai mekanisme kerja hati dan gangguan pada hati.

b.Tujuan
 Dapat mengetahui hubungan antara kerusakan sel terhadap

penyakit hepatitis
 Dapat mengetahui cara penanggulangan penyakit hepatitis

BAB II
ISI
A. DEFINISI HATI

Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga


perut bagian kanan atas. Pada orang dewasa beratnya mencapai kira-kira 1,3
kg. Terbagi atas 2 lobus, kiri dan kanan. Organ ini mempunyai peran yang
penting karena merupakan regulator dari semua metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein,
pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vital.
Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam
empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi)
hormon-hormon steroid seperti estrogen.

B. FUNGSI HATI

Hati memiliki fungsi yang sangat penting dalam mempertahankan


kehidupan. Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh. Beratnya
rata-rata 1,5 kg atau sekitar 2,5% dari berat badan normal.

Fungsi utama hati adalah mengumpulkan darah dari saluran cerna


melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan berbagai substansi kimiawi tubuh
ke dalamnya sebelum dialirkan kembali ke bagian tubuh lain. Substansi
kimiawi tersebut dihasilkan oleh jutaan sel hati yang dikenal dengan nama
hepatosit. Hepatosit memang terendam dalam genangan darah yang berasal
dari saluran cerna. Dengan cara itulah terjadi pertukaran substansi antara
darah dan sel hati.

Fungsi utama hati antara lain:

• Fungsi metabolisme
• Fungsi sintesis
• Fungsi penetralan zat-zat kimia

Sel-sel hati memiliki kemampuan regenerasi yang mengagumkan. Dalam 3


kali 24 jam setelah transplantasi, organ hati (liver) telah dapat pulih. Namun
jika hati mengalami kerusakan yang terus-menerus atau berulang-ulang
maka akan terbentuk banyak jaringan ikat yang akan mengacaukan struktur
hati, yaitu suatu keadaan yang dikenal sebagai sirosis (cirrhosis) atau
pengerasan hati. Jika sirosis (cirrhosis) telah terjadi maka terganggulah
seluruh fungsi hati yang penting untuk kehidupan. Salah satu contoh sirosis
hai adalah hepatitis.

1. Fungsi metabolisme dari organ hati

Metabolisme merupakan proses pengubahan struktur suatu zat menjadi


zat lain yang mempunyai sifat yang sama, menyerupai, atau berbeda dengan
zat itu sebelumnya. Perubahan struktur zat tersebut dapat berupa
pembentukan atau penguraian. Hati memiliki andil besar dalam proses
metabolisme berbagai zat yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral.

• Metabolisme kabohidrat

Hati (liver) mengatur metabolisme karbohidrat melalui pembentukan,


penyimpanan, dan pemecahan glikogen. Glikogen adalah suatu bentuk
dari karbohidrat yang siap digunakan oleh tubuh.

• Metabolisme lemak

Hati (liver) berperan dalam sintesa, menyimpan dan mengeluarkan


lemak untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Hati (liver) juga
memproduksi empedu yang memungkinkan makanan berlemak dan
mengandung vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K)
dapat diserap oleh usus halus.

• Metabolisme protein

Hati (liver) adalah tempat terjadinya proses sintesa dan penghancuran


protein.

• Metabolisme vitamin
Semua vitamin yang larut dalam lemak disimpan di dalam hati (liver).
Vitamin A, D dan K terdapat dalam jumlah yang cukup besar,
sedangkan vitamin E hanya dalam jumlah kecil.

• Metabolisme mineral

Sebagian besar zat besi disimpan di dalam hati (liver) sebelum


dibutuhkan oleh tubuh, begitu juga dengan tembaga.

2. Fungsi sintesa dari organ hati

Sintesa adalah pembentukan suatu senyawa yang berasal dari zat atau
molekul yang sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Contohnya
fungsi sintesa ini adalah:

• Hati (liver) berperan dalam sintesa protein atau lipoprotein plasma.


Contoh protein-protein tersebut antara lain albumin, globulin dan
berbagai enzim.
• Sintesa empedu.

3. Fungsi hati sebagai penetral zat-zat kimia

Penetralan zat kimia terjadi karena perubahan sifat suatu zat akibat proses
metabolisme. Sel-sel hati (liver) kaya akan berbagai enzim yang membantu
metabolisme zat kimia. Salah satu contoh dari zat kimia adalah obat. Dalam
menetralkan zat kimia, organ hati (liver) memiliki kemampuan antara lain:
• Menetralkan atau mendetoksifikasi zat-zat kimia seperti racun
maupun hasil dari metabolisme. Dengan begitu zat-zat tersebut
menjadi lebih mudah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine atau
air kemih dan tidak terakumulasi di dalam tubuh.
• Mendaur ulang sel-sel darah merah yang telah usang

penyakithepatitis.com/Organ%20Hati.htm - 12k - Cached - Similar pages

C. STRUKTUR HATI
D. Mekanisme Kerja Hati
Selain mengetahui tentang fungsi dan strukturnya kita juga harus
mengetahui mengenai proses mekanisme kerja hati dalam tubuh terutama
dalam melakukan metabolisme makanan. Proses tersebut meliputi proses
metabolisme makanan, metabolisme karbohidrat, metabolime protein dan
metabolisme lemak.

Hati dan metabolisme makanan

Hati dan makanan merupakan dua hal yang tidak dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Apapun yang kita makan, hirup, bahkan serap melalui
kulit akan masuk dan mengalami berbagai proses di dalam hati.

Hampir 90% darah yang melalui lambung dan usus halus akan
membawa nutrisi masuk ke dalam hati. Nutrisi tersebut akan diubah oleh
hati menjadi substansi yang dapat dipergunakan oleh tubuh. Karena itu,
nutrisi yang baik tentu akan membawa pengaruh yang baik pula.

Organ hati memang organ yang hebat. Gangguan nutrisi tidak mudah
untuk menimbulkan gangguan pada hati. Sebaliknya, kerusakan hati kronik
akan menyebabkan gangguan nutrisi dan menimbulkan keadaan malnutrisi.
Satu-satunya minuman yang sangat berhubungan dengan gangguan hati
adalah alkohol.

• Hati dan metabolisme karbohidrat


Selain insulin (yang dihasilkan oleh pankreas), metabolisme gula
darah juga sangat dipengaruhi oleh hati. Karbohidrat yang kita makan akan
diproses dan disimpan sebagai glikogen di dalam hati. Glikogen akan
dilepaskan saat kita sedang tidak makan (misalnya di antara dua waktu
makan) atau saat tubuh kita sangat memerlukan tambahan energi.

Pengaturan yang baik dan seimbang akan menghindarkan kita dari


peningkatan kadar gula darah yang berlebih (hiperglikemia) dan juga
penurunan kadar gula darah (hipoglikemia). Tanpa mekanisme simpan dan
lepas ini, tentu kita harus makan secara terus menerus untuk menjaga kadar
gula darah kita dalam tingkat yang normal.

• Hati dan metabolisme protein

Metabolisme protein dalam tubuh juga sangat memerlukan kehadiran


organ hati. Protein akan mencapai hati dalam bentuk yang paling sederhana
yaitu asam amino. Setelah mencapai hati, asam amino bisa diubah dan
dipakai sebagai sumber energi, disimpan sebagai cadangan, atau diubah
menjadi urea untuk dibuang melalui urin.

Protein tertentu akan diubah menjadi amonia di dalam usus halus kita.
Proses perubahan ini melibatkan bakteri usus. Amonia bersifat toksik
(racun) bagi tubuh sehingga harus dibuang. Untuk membuangnya, amonia
harus dipecah dan diubah terlebih dahulu menjadi urea. Dan siapa lagi yang
mampu melakukan hal itu kecuali organ hati kita yang mumpuni.

• Hati dan metabolisme lemak


Lemak, suatu istilah yang seringkali menakutkan pendengarnya.
Padahal lemak tidak selalu jelek dan bahkan sangat kita butuhkan. Lemak
yang kita makan tidak bisa dicerna tanpa bantuan empedu yang diproduksi
oleh sel hati.

Kalau kita sering mendengar istilah kandung empedu, maka organ


tersebut sebenarnya tidak membuat empedu. Dia hanya menyimpan empedu
yang dibuat oleh hati.

Empedu akan menghancurkan lemak menjadi tetesan kecil (droplet)


sehingga dengan bantuan enzim pencernaan dapat diserap dan dipakai oleh
tubuh. Setelah tugasnya selesai, empedu akan kembali diserap oleh usus
halus kita dan dikembalikan kembali ke hati untuk didaur ulang kembali
menjadi empedu.

www.info-sehat.com/content.php?s_sid=114 - 18k

E. Hati dan Hubungannya dengan Sel

Dalam organ hati terdapat sel yang keduanya saling berpengaruh satu
sama lain. Sel tersebut adalah sel darah. Sel memiliki peran tertentu
misalnya sel darah putih yang beperan dalam mekanisme imun (respon imun
seluler). Yang dimaksudkan dengan mekanisme imun dalam hal ini adalah
sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing.
mikroorganisme, sel-sel kanker dan jaringan atau organ yang dicangkokkan
oleh sistem kekebalan dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan
oleh tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang dilakukan oleh leokosit merupakan
suatu sistem yang rumit, tetapi strategi dasarnya sangat sederhana, yaitu
mengenali musuh, mengerahkan kekuatan dan menyerang.
Leukosit terdiri dari 5 tipe ; neutrhophil, basofil, eusinofil, limfosit
dan monosit. Dalam hal ini yang menjadi sistem kekebalan adalah sel-sel
dan zat-zat yang bisa larut misalnya makrofag, neutrophil dan limfosit. Zat-
zat yang bisa larut adalah molekul-molekul yang tidak terdapat di dalam sel
tetapi larut dalam suatu cairan (misalnya plasma). zat-zat terlarut yang
utama adalah antibodi, protein komplemen dan sitokinesis. beberapa zat
terlarut bertindak sebagai pembawa pesan (messenger) untuk menarik dan
mengaktifkan sel-sel lainnya. Dalam hubungannya dengan penyakit
hepatitis, interferon sebagai zat yang dapat larut dalam darah akan
meningkatkan jumlah dan aktivitas sel-sel dalam sumsum tulang, kelenjar
getah bening, hati, dan tymus. Jenis sel yang dapat ditingkatkan kemampuan
dan ketahanannya adalah sel-sel limfosit T dan B, serta sel makrofag.

• makrofag
Makrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang
mencerna mikroba, antigen dan zat-zat lainnya.
antigen adalah setiap zat yang bisa merangsang suatu respon kekebalan;
antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker
dan racun. Sitoplasma makrofag mengandung granula yang terdiri dari
beberapa bahan kimia dan enzim yang terbungkus dalam suatu selaput.
enzim dan bahan kimia ini memungkinkan makrofag mencerna dan
menghancurkan mikrobayang tertelan olehnya. Makrofag tidak ditemukan di
dalam darah, tetapi terdapat di tempat-tempat strategis, dimana organ tubuh
berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar.
misalnya makrofag ditemukan di daerah dimana paru-paru menerima udara
dari luar dan sel-sel hati berhubungan dengan pembuluh darah.

• neutrofil

neutrofil adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang


mencerna mikroba dan antigen lainnya. Neutrofil memiliki granula yang
mengandung enzim untuk menghancurkan antigen yang ditelan olehnya.
neutrofil ditemukan di dalam darah; untuk keluar dari darah dan masuk ke
dalam jaringan, neutrofil memerlukan rangsangan khusus.
Makrofag dan neutrofil seringkali bekerja sama; makrofag memulai suatu
respon kekebalan dan mengirimkan sinyal untuk menarik neutrofil
bergabung dengannya di daerah yang mengalami gangguan.
jika neutrofil telah tiba, mereka menghancurkan benda asing dengan cara
mencernanya. Penimbunan neutrofil serta pemusnahan dan pencernaan
mikroba menyebabkan pembentukan nanah.

• limfosit

Limfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening, memiliki


ukuran yang relatif lebih kecil daripada makrofag dan neutrofil.
neutrofil memiliki umur tidak lebih dari 7-10 hari, tetapi limfosit bisa hidup
selama bertahun-tahun bahkan sampai berpuluh-puluh tahun.

Limfosit dibagi ke dalam 3 kelompok utama:


1. limfosit B berasal dari sel sistem di dalam sumsum tulang dan tumbuh

menjadi sel plasma, yang menghasilkan antibodi


2. limfosit T terbentuk jika sel stem dari sumsum tulang pindah ke

kelenjar thymus, dimana mereka mengalami pembelahan dan


pematangan.
di dalam kelenjar thymus, limfosit t belajar membedakan mana benda
asing dan mana bukan benda asing. limfosit t dewasa meninggalkan
kelenjar thymus dan masuk ke dalam pembuluh getah bening dan
berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan kekebalan.
3. sel-sel pemusnah alami, memiliki ukuran yang agak lebih besar

daripada limfosit t dan b, dinamai sel pemusnah karena sel-sel ini


membunuh mikroba dan sel-sel kanker tertentu.
istilah alami digunakan karena mereka siap membunuh sejumlah sel
target segera setelah mereka terbentuk, tidak perlu melewati
pematangan dan proses belajar seperti pada limfosit t dan limfosit b.
sel pembunuh alami juga menghasilkan beberapa sitokinesis (zat-zat
pembawa pesan yang mengatur sebagian fungsi limfosit t, limfosit b
dan makrofag).
• Antibodi

Jika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B akan mengalami


pematangan menjadi sel-sel yang menghasilkan antibodi.
antibodi merupakan protein yang bereaksi dengan antigen yang sebelumnya
merangsang limfosit b. Antibodi juga disebut immunoglobulin.
Setiap molekul antibodi memiliki suatu bagian yang unik, yang terikat
kepada suatu antigen khusus dan suatu bagian yang strukturnya
menerangkan kelompok antibodi.
Terdapat 5 kelompok antibodi:
 igm adalah antibodi yang dihasilkan pada pemaparan awal oleh suatu
antigen.
contohnya, jika seorang anak menerima vaksinasi tetanus i, maka 10-14 hari
kemudian akan terbentuk antibodi antitetanus igm (respon antibodi primer).
igm banyak terdapat di dalam darah tetapi dalam keadaan normal tidak
ditemukan di dalam organ maupun jaringan.
 igg merupakan jenis antibodi yang paling umum, yang dihasilkan pada
pemaparan antigen berikutnya.
contohnya, setelah mendapatkan suntikan tetanus ii (booster), maka 5-7 hari
kemudian seorang anak akan membentuk antibodi igg. respon antibodi
sekunder ini lebih cepat dan lebih berlimpah dibandingkan dengan respon
antibodi primer.
igg ditemukan di dalam darah dan jaringan. igg merupakan satu-satunya
antibodi yang dipindahkan melalui plasenta dari ibu ke janin di dalam
kandungannya. igg ibu melindungi janin dan bayi baru lahir sampai sistem
kekebalan bayi bisa menghasilkan antibodi sendiri.
 iga adalah antibodi yang memegang peranan penting pada pertahanan
tubuh terhadp masuknya mikroorganisme melalui permukaan yang dilapisi
selaput lendir, yaitu hidung, mata, paru-paru dan usus.
iga ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh (pada saluran pencernaan,
hidung, mata, paru-paru, asi).
 ige adalah antibodi yang menyebabkan reaksi alergi akut (reaksi alergi
segera).
ige penting dalam melawan infeksi parasit (misalnya river blindness dan
skistosomiasis), yang banyak ditemukan di negara berkembang.
 igd adalah antibodi yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit di
dalam darah. fungsinya belum sepenuhnya dimengerti.

Sistem Komplemen
sistem komplemen mengandung lebih dari 18 macam protein. Protein-
protein ini bertindak dalam suatu kaskade, dimana satu protein mengaktifkan
protein berikutnya.
sistem komplemen bisa diaktifkan melalui 2 cara yang berbeda:

1. jalur alternatif : diaktifkan oleh produk mikroba tertentu atau antigen


2. jalur klasik : diaktifkan oleh antibodi khusus yang terikat pada antigen

(komplek imun).

Sistem komplemen berfungsi menghancurkan benda asing, baik


secara langsung maupun bergabung dengan komponen sistem kekebalan
lainnya.

F. GANGGUAN PADA HATI

Organ hati yang rusak dapat mengganggu kemampuan tubuh manusia


dalam memecah sel darah merah dari toksin atau racun yang terkandung di
dalamnya. Bilirubin pada darah serta racun atau toxin lain yang ada pada
darah pun tidak mampu dikeluarkan tubuh.Oleh karena itu kerusakan pada
hati dapat membawa dampak yang sangat vatal bagi kondisi tubuh kita.
Banyak sekali jenis gangguan pada hati antara lain : Kanker hati, hepatitis , penyakit
thyroid / kelenjar gondok, Penyakit hati auto immune (AIH), Wilson disease ,

Alpha-1-antitrypsisn deficiency , Celiac disease , Muscle disorders.

Hepatitis

Penyakit hepatitis biasanya gejala awal adalah masuk angin, seperti


pusing, mual-mual dan badan panas. Hepatitis terdiri dari berbagai jenis
yaitu Hepatitis A,B,C,D,E,F dan G.

♦ Hepatitis A

Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh


kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan
melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan
dibanding hepatitis jenis lain(B dan C). Sementara hepatitis B dan C
disebarkan melalui media darah dan aktivitas sexual dan lebih berbahaya
dibanding Hepatitis A. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal
terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi
hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak
dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu
yang prosesnya terkontaminasi.

♦ HEPATITIS B

Gejalanya mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan,


mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan
dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah
dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine,
serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang
diberikan 14hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif
sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko
tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai
banyak pasangan seksual.

♦ HEPATITIS C

Hepatitis C disebarkan melalui darah yang


terinveksi HCV. HCV mudah menular bila pengguna
narkoba memakai peralatan suntiknya begantian.
Hepatitis C menjadi perhatian khusus karena selain belum ada vaksin dan
obat yang benar-benar efektif, virus hepatitis C pandai mengecoh dan
berkembang tanpa diketahui sampai mencapai tahap berbahaya. Misalnya,
kadar SGOT dan SGPT yang dimanfaatkan untuk pemeriksaan penyaring,
terkadang nampak dalam rentang nilai normal atau hanya sedikit
meningkat, padahal hati penderita sudah digerogoti virus ganas tersebut.
Pada organ hati telah terjadi fibrosis, yaitu terbentuknya jaringan parut
yang menggantikan sel-sel hati yang telah rusak.

Pada awalnya, hati membentuk jaringan parut untuk melindungi


dirinya dari peradangan, namun karena beratnya kerusakan, jaringan parut
yang terbentuk pun semakin banyak, sirosis, sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Akibatnya, jaringan hati yang sehat tidak cukup
untuk melakukan fungsi metabolisme, detoksifikasi dan fungsi lainnya
untuk menjaga agar tubuh tetap sehat.

Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan


Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita
sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga
sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang
akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian
penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian
penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi
kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang
menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun
seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati
atau kanker hati.

♦ HEPATITIS D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus
hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi
darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala
yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

♦ HEPATITIS E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu
makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ),
keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

♦ HEPATITIS F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

♦ HEPATITIS G

Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan


hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
TAHAP PERKEMBANGAN VIRUS HEPATITIS
Tahap 1 :

* Replikasi / Perkembang biakan virus. Inilah awal dari


infeksi, virus mengeluarkan materi genetik DNA atau RNA
untuk melakukan replikasi atau perkembangbiakan. Sistem
kekebalan tubuh menafsirkan virus sebagai antigen dan
akan mengeluarkan antibodi untuk menyerang balik.

Mungkin tidak ada gejala yang dirasakan penderita, tetapi pemeriksaan


laboratorium dapat menunjukkan terjadinya perubahan sejumlah penanda
serum ( seromarker ) dan kadar enzim hati di dalam darah.

Tahap 2 :

* Prodromal phase ( timbul gejala penyakit ). Virus telah


berkembang biak dan menginfeksi sel sehat yang lain dalam
jumlah lebih banyak. Sistem kekebalan tubuh melakukan
perlawanan yang lebih keras, dengan mengerahkan “perajurit” andalan
sehingga kerusakan semakin meluas.

Penderita mulai merasakan gangguan nafsu makan, mual, pusing,


kehilangan kemampuan indera pengecap, lesu, demam, gatal, dan
gangguan pencernaan.
Penyebab Hepatitis

1. Zat Kimia

Kita selama ini menyangka, penyebab hepatitis adalah virus. Padahal zat
kimia pun bisa menyebabkan hepatitis. Zat kimia seperti: karbon
tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang
digunakan sebagai obat dalam industri modern. Zat-zat kimia ini
kemungkinan tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit kita. Hati bertugas
menetralkan racun yang ada di darah. Jika terlalu banyak zat kimia di dalam
tubuh, daya kerja hat jadi rusak, dan tak dapat menetralkan racun itu.

2. Kuman

Berbagai kuman ada di sekeliling kita. Kuman ini dengan mudahnya masuk
ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar. Tangan kita
yang kotor tak sengaja memegang bibir. Tidak mencuci tangan saat makan.
Atau wadah yang tak dibersihkan.

Di dalam alat-alat pencernaan, kuman tersebut berkembang biak dengan


cepat. Kuman ini masuk ke dalam hati melalui aliran darah. Kuman ini
tinggal di kapiler-kapiler darah hati dan terus menerus menyerang hati,
sehingga menimbulkan radang hati.

3. Virus

Penyakit hepatitis paling sering diakibatkan virus hepatitis A,B,C,D, E, G dan TT.
Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang tercemar.
G. PENANGGULANGAN

Telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang


mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati
menurun dengan nyata.

Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain : mencuci tangan dengan
teliti, orang yang dekat mungkin harus menerima injeksi imunoglobulin;
imunisasi dianjurkan bagi beberapa orang, dan menjaga sisem kekebalan
tubuh.
Pada penderita penyakit hepatitis C, Infeksi HCV lebih mudah
disembuhkan jika pengobatan dimulai sangat dini sejak terinfeksi. Langkah
pertama dalam mengobati HCV adalah untuk menentukan jenis HCV. Ada
enam jenis HCV yang diketahui, yang disebut “genotipe”. Sebagian besar
orang terinfeksi dengan genotipe 1. Beberapa orang terinfeksi genotipe 2
atau 3. Genotipe 1 lebih sulit diobati dibandingkan genotipe 2 atau 3.
Pengobatan umum untuk HCV adalah kombinasi obat interferon dan
ribavirin. Interferon harus disuntikkan di bawah kulit tiga kali seminggu.
Ribavirin adalah pil yang dipakai dua kali sehari. Obat ini mempunyai efek
samping yang berat, termasuk gejala mirip flu, lekas marah, depresi, dan
kekurangan sel darah merah (anemia) atau sel darah putih. Ribavirin
meningkatkan jumlah ddI dalam darah, yang dapat meningkatkan efek
sampingnya. Jangan memakai ribavirin sekaligus dengan AZT. Ribavirin
dapat menyebabkan cacat lahir. Perempuan sebaiknya tidak memakainya
selama enam bulan atau lebih sebelum menjadi hamil, atau selama
kehamilan. Laki-laki sebaiknya tidak memakai ribavirin untuk sedikitnya
enam bulan sebelum menghamili seorang perempuan. Pada 2001, bentuk
interferon baru yang disebut pegilasi (pegylated) disetujui untuk mengobati
HCV. Jenis obat ini bertahan lebih lama dalam darah. Hanya dibutuhkan
satu suntikan per minggu. Interferon pegilasi tampaknya lebih kuat dari
bentuk asli. Obat ini juga dipakai dalam kombinasi dengan ribavirin.
Pengobatan HCV biasanya berjalan selama 6-12 bulan, tergantung genotipe
HCV. Setelah pengobatan, kurang lebih 40% pasien dengan HCV genotipe 1
dan 80% pasien dengan genotipe 2 atau 3 mempunyai viral load HCV yang
tidak dapat dideteksi. Ini berarti jumlah HCV dalam darahnya terlalu rendah
untuk dideteksikan.

Obat Alternatif

Temulawak : bersihkan dan parut lalu rebus. air rebusannya diminumkan


3xsehari dan boleh dicampur dengan obat dokter. Remis : kerang kali ini
yang susah sekali didapat, dan jarang ada yang jual.
coba cari di pasar mayestik, lalu di rebus dengan jahe, kunyit,
bawang merah, bawang putih dan garam supaya tidak amis.
Penderita menggadopsi makanan tersebut beserta air rebusan. Kalau awal-
awal penderita masih mual, jangan paksa untuk makan banyak. Pelan-pelan
terlebih dahulu, ketika sudah berasa mual, berhenti dan di lanjutkan
makannya setelah rasa mual sudah tidak ada.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sel darah memiliki hubugan yang saling mempengaruhi terhadap

fungsi organ hati


2. Penyakit hepatitis disebabkan oleh Virus
3. Penyakit hepatitis akan semakin meluas dan bertambah parah karena

rusaknya sel limfosit


4. Rusaknya sel limfosit menyebabkan menurunnya sistem imun tubuh
5. Kompleks antigen- antibodi akan difagositosis oleh makrofag
6. Kelanjutan dari bertambah parahnya penyakit hati adalah timbulnya
kanker hati
7. Penanggulangan terhadap penyakit hepatitis C adalah dengan

memberikan suntikan interferon atau memberikan obat alternatif


seperti temulawak bagi penderita hepatitis yang masih ringan.

B. Saran

Sebaiknya bagi penderita hepatitis segera mendapatkan


perawatan secepatnya agar tidak bertambah parah hingga
menyebabkan kanker hati.
Daftar pustaka

penyakithepatitis.com/Organ%20Hati.htm - 12k - Cached - Similar


pages

[Sumber: Lembaran Informasi Spiritia LI505]

Trackback URL for this post:


http://www.odhaindonesia.org/trackback/26

konsultasikesehatan.epajak.org/tag/hepatitis/ - 66k

abynoel.wordpress.com/2008/07/20/seputar-hepatitis/ - 38k

Anda mungkin juga menyukai