Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
penumpang dengan jarak yang jauh dan dapat mempercepat waktu tempuh
dibandingkan transportasi darat dan laut. Salah satu sarana pokok dalam
Kampai pada tahun 1971 oleh Pertamina UP II Dumai. Bandara ini selain
Dinas Perhubungan Kota Dumai. Untuk mencapai daya guna dan hasil guna
1
Dengan meningkatnya jumlah pengguna transportasi udara di Dumai,
maka sejalan dengan itu harus juga ditingkatkan prasarana lapangan terbang
salah satunya peningkatan areal pendaratan dan lepas landas pesawat terbang
atau disebut landasan pacu agar kemampuan dari landasan pacu tersebut dapat
jenis pesawat dan lapis perkerasan yang digunakan pada landasan pacu.
Permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu, landasan pacu yang ada
tidak mampu melayani pesawat maksimum sejenis Boeing 737 – 400 yang
landasan pacu yang sesuai dengan syarat teknis dan standar yang ditetapkan
Bandar Udara Pinang Kampai saat ini hanya mampu disinggahi oleh
Jenis pesawat-pesawat ringan seperti : C-212, F-27, F-28, F-50, F-70, F-100
dengan panjang landasan yang ada 1.800 m, jalur penerbangan yang dilalui
Dumai. Landasan pacu yang ada terletak pada posisi 010 42’ 46,6” lintang Utara
dan 1010 25’ 51,75” Bujur Timur dengan elevasi 16,848 m dari permukaan laut.
Bentuk landasan pacu Bandara Pinang Kampai adalah landasan pacu tunggal
2
1.2 Rumusan Masalah
Rencana peningkatan prasarana bandar udara Pinang Kampai oleh
panjang landasan pacu dari 1.800 m menjadi 2.250 m sehingga perlu diadakan
maksimum rencana Boeing 737 - 400 untuk take off dan landing?
2. Berapakah panjang landasan pacu dan tebal perkerasan lentur ideal dengan
Administration)?
landasan pacu.
Boeing 737 - 400 dengan kondisi Maximum Take Off Weight ( MTOW ).
3
1.4 Manfaat Penulisan
3. Nilai kelayakan pesawat rencana take off dan landing dengan Maximum
pacu.
panjang landasan pacu dari 1.800 m kondisi eksisting menjadi 2.250 m yang
grafis.
4
1.6 Keaslian Penulisan
penelitian sebelumnya yang pernah ada, seperti yang tersebut di bawah ini :
Landasan Pacu Bandar Udara Ngurah Rai – Bali”. Dari hasil perhitungan
dengan pesawat terbang rencana B 747 – 400 yang lepas landas dengan
Dengan panjang landasan pacu 3000 m maka pesawat terbang B 747 – 400
akan lepas landas dengan berat maksimum sekitar 90% dari Maximum Take
Off Weight (MTOW). Dari perhitungan juga didapatkan hasil bahwa jarak
antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung sebesar 180 m.
Off Weight ( MTOW ), landasan pacu yang ada dibandar udara Pondok
penerbangan.
5
Judul yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah “Analisis
dengan pesawat rencana adalah Boeing 737 - 400 mampu take off atau landing
dalam kondisi Maximum Take Off Weight (MTOW) sesuai dengan perencanaan
2.250 m dengan metode ARFL (Aeroplane Reference Field Lenght) dan ICAO
(Federal Aviation Administration) secara grafis dan analitis. Jadi jenis pesawat