Tugas Pertanian Terpadu
Tugas Pertanian Terpadu
Oleh :
ITA MADYASARI
(A24063159)
Atmosfer bumi banyak mengandung berbagai gas dan gas yang paling
banyak kandungannya adlah nitrogen sebesar 93%. Nitrogen dibutuhkan oleh
semua mahluk hidup di bumi terlebih lagi bagi tanaman dalam menjalankan
aktivitasnya sebagai produsen. Nitrogen mengalami suatu siklus yang setelah
pemanfaatannya akan kembali lagi ke atmosfer. Siklus nitrogen secara umum
dapat dilihat pada gambar 1.
Menurut Foth dalam Hanafiah (2005) pada tanaman kacang tanah untuk
menghasilkan polong sebanyak 1.25 ton dan 2.5 ton brangksan menyerap 218.6
kg N. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul menganjurkan pemberian
pupuk urea sebanyak 90 kg. Kandungan nitrogen dalam urea sebesar 46%. Jika
dosisnya sebanyak 90 kg, nitrogen yang dapat diserap oleh tanaman sebanyak
41.4 kg N. Penyerapan nitrogen oleh kacang tanah dengan unsure nitrogen yang
diberikan melalui pupuk memiliki selisih angka yang jauh. Hal ini dikarenakan
kemampuan akar kacang tanah untuk menambat nitrogen yang berasal dari udara
dan kondisi tanah di masing-masing daerah. Pada akar kacang tanah terdapat
bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium.
Gambar di atas merupakan gambaran siklus nitrogen secara global.
Menurut Fletcher dan Reverdo (2002) pada tahun 2000 luas lahan kacang tanah di
seluruh dunia adalah 22 038 x 103 ha dengan mengasilkan kacang tanah sebanyak
30 210 x 109 ton. Hal ini berarti kacang tanah membutuhkan serapan nitrogen
sebanyak 4 817 506 800 kg N, sehingga aliran nitrogennya dapat dilihat pada
gambar 2.
NO3
M-mining
F-fertilization
W-weathering
B-burial
D-decay
G-growth
Air sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Sebagian besar bagian bumi dan tubuh manusia terdiri dari air.
Siklus air di alam dapat dilihat pada gambar 5.
Atmosfer (12 700 km3)
Persipitasi daratan
(113 000 km3)
Vegetasi
Persipitasi laut (evaporasi dan transpirasi)
(373 000 km3) Sungai dan danau (73 000 km3)
Evaporasi laut (413 000 km3) (178 000 km3)
Laut Permafrost
(1 335 040 000 km3) (22 000 km3)
Kelembaban tanah
(122 000 km3)
Aliran air
(40 000 km3)
Air tanah
(15 300 000 km3)
Persipitasi daratan
(113 000 km3)
Laut Permafrost
(1 335 040 000 km3) (22 000 km3)
Kelembaban tanah
(122 000 km3)
Aliran air
(40 000 km3)
Air tanah (15 300 000 km3)
Setiap budidaya terdapat energi input dan energi output. Energi input
terdiri dari semua input yang dibutuhkan dalam budidaya dan output berupa
produk tanaman itu sendiri. Energi input dan output kacang tanah dapat dilihat
pada table 1.
Tabel 1. Energi input dan output kacang tanah pada pertanian Thailand
Input Unit Jumlah Kilokalori
Pekerja jam 68.67 37 374
Mesin kcal 21 705 21 705
Bahan bakar liter 21.927 209 841
Bahan bakar liter 11.571 110 734
irigasi
Seed kg 4 22 560
Cangkul dan tugal kcal 2 640 2 640
Total input kcal 404 854
Data di atas merupakan Input dan output untuk produksi kacang tanah
pada pertanian Thailand di Chiang Mai Valley tahun 1974. Pada tahun tersebut
pertanian Thailand telah mengunakan mesin untuk mengolah tanahnya. Saat ini
sebagian besar pertanian di Indonesia masih menggunakan tenaga hewan atau
sapid an kerbau. Hal ini disebabkan karena lahan pertanian yang dimiliki oleh
setiap petani sempit. Berikut data input dan output energi untuk produksi kacang
tanah pada luas lahan 1 ha.
Tabel 2. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenisnya pada Tahun 2002
Jumlah ternak Kotoran ternak Kotoran ternak
Jenis ternak
(ekor) basah (juta ton) kering (juta ton)
Sapi perah dan 5. 908
10 790 400 11. 815
potong
Kerbau 2 436 100 2.668 1.334
Kuda 446 300 0 .489 0.244
Kambing 13 045 100 2.381 1.190
Domba 7 661 100 1.398 0.699
Ayam 1 071 948 700 39.126 19.563
Total 57.877 28.938
Balai Penelitian Tanah. 2005. Pupuk organic tingkatkan produksi pertanian. Warta
Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27 (6) : 13-15.
Drossman, H., S. Janke dan I. Baker. 2009. Human Impact and Biogeochemical
Cycles. http://www.coloradocollage.edu. [7 Januari 2010]