DISUSUN OLEH :
WILLEM SIDHARNO
08/273394/ET/06106
INTISARI
Seiring jalannya waktu dan perkembangan teknologi, persaingan sangat ketat
khususnya pada dunia konstruksi menuntut perusahaan untuk melakukan efisiensi diberbagai
aspek produksi. Salah satu efisiensi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
mengoptimalkan kinerja di lapangan dengan melakukan pengaturan tata letak fasilitas dan
aliran bahan sehingga (material handling) pelaksanaan pekerjaan proyek/produksi dapat
lebih efisien, hemat waktu, frekuensi pekerjaan yang rendah dan hasil produksi yang
optimal. Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi adalah dengan melakukan analisa
dan simulasi pada tata letak fasilitas proyek konstruksi.
Penelitian ini bertujuan melakukan analisa dan simulasi tata letak fasilitas dan
aliran bahan pada proyek konstruksi. Penelitian dilakukan melalui studi pada proyek
pembangunan gedung RSA UGM. Analisa khususnya dilakukan pada pekerjaan balok dan
kolom karena pertimbangan waktu penelitian yang terbatas dan karena pada proyek
konstruksi pekerjaan yang paling tinggi frekuensi produksinya pada balok dan kolom. Untuk
itu analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan ini bertujuan untuk mengetahui tata letak
fasilitas dan aliran bahan pada produksi balok precast (B11) dan kolom in situ (K3) dan
Menganalisa fasilitas, tata letak dan aliran bahan pada produksi balok precast (B11) dan
kolom in situ (K3) yang ada pada proyek pembangunan RSA UGM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe tata letak fasilitas dan pola aliran bahan
yang diterapkan pada proyek dalam studi kasus adalah tipe process layout dan pola odd
angle. Berdasarkan analisa dengan metode kuantitatif atau perhitungan from to chart yang
di optimalkan dengan metode CRAFT menggunakan software WinQSB dan analisa metode
kualitatif teknik ARC dengan alternative, diperoleh tata letak baru hasil metode kuantitatif
yang di optimalkan dengan CRAFT dengan nilai : 42,94% dan Final layout yang dipilih
berdasarkan peningkatan efisiensi terbesar adalah layout berdasarkan ARC yang
menghasilkan total momen material handling. Namau pada kasus ini yang dipakai adalah
hasil analisa metode kualitatif yang hasil efisiensinya lebih rendah dibanding efisiensi hasil
WinQSB sebesar 28,32% dan derajat hubungan keterkaitan kegiatan yang lebih efektif
dibanding hasil analisa dengan WinQSB.
Kata kunci : Tata letak, Aliran bahan, Material handling, Plant layout
1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
2) Dosen Pembimbing Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kompetisi yang terjadi akhir-akhir sangat
ketat sehingga memaksa setiap perusahaan
melakukan efisiensi dalam segala kegiatan
proses produksinya untuk mengurangi atau
menurunkan
biaya
produksi
tanpa
menurunkan kualitas barang atau produk yang
dihasilkan dengan waktu yang efektif dan
efisien. Dalam Perkembangan industri
konstruksi saat ini dengan permintaan semakin
meningkat namun kualitas terbaik dan tepat
waktu mengharuskan system produksi pada
perusahaan untuk memiliki kemampuan yang
fleksibel, produktif, efektif, dan efisien dengan
berbagai
cara dan kegiatan, seperti
merencanakan fasilitas lokasi fasilitas
pekerjaan, menata urutan aliran proses atau
dengan menata ulang fasilitas produksi yang
sudah ada (re-layout). Tujuan dari kegiatankegiatan di atas adalah untuk menata tata
letak fasilitas produksi yang lebih efektif dan
efisien agar waktu produksi lebih minimal
tapi tetap menghasilkan kuantitas dan kualitas
produk yang terbaik.
1.2. Rumusan Masalah
Tata letak fasilitas dan aliran bahan sangat
penting untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas pekerjaan. Sebelum itu semua
tercapai maka perlu diketahui bagaimana
menyusun tata letak yang baik dan bagaimana
mengoptimalkan tata letak pada aliran proses
produksi balok dan kolom jika belum efektif
dan efisien. Agar bisa tercapai keberhasilan
produksi yang baik dengan jarak dan waktu
yang optimal.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
tugas akhir ini adalah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produktivitas kerja
Produktivitas adalah satu ukuran umum
suatu negara, industri, atau unit usaha yang
menggunakan sumber dayanya atau faktor
2.2 Usaha-usaha
meningkatkan
produktivitas kerja
Berdasarkan definisi produktivitas yang
merupakan sebagai rasio output terhadap
input, maka dapat dilihat bahwa untuk
peningkatan produktivitas, perlu dilakukan
tindakantindakan
meningkatkan
output
dan/atau menurunkan input. Maka dapat
dilakukan peningkatan produktivitas kerja
dengan usaha-usaha antara lain:
1) Meningkatakan jumlah alat yang digunakan
untuk proses produksi
2) Meningkatkan SDM pada
3) Mengatur tata letak falitas dan aliran bahan
dengan baik
4) menaikkan Output sedangkan input
mengalami menurun.
2.3. Perkembangan Teori Tata Letak
Pabrik
Perencanaan tata letak fasilitas merupakan
susunan dari fasilitas-fasilitas dan operasional
yang dibutuhkan untuk proses pengolahan
suatu produk. Pengaturan tata letak dan
fasilitas telah dikembangkan sejak tahun
1960an pada industri-industri massal/besar
seperti pabrik dan perusahaan yang
menghasilkan produk (Apple, 1990).
Tata letak merupakan satu keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Tata letak
memiliki banyak dampak strategis karena tata
letak menentukan daya saing perusahaan
dalam hal kapasitas, proses fleksibilitas, dan
biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak
yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai sebuah strategi yang menunjang
diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Semua kasus desain tata letak harus
mempertimbangkan bagaimana untuk dapat
mencapai (Wignjosoebroto, 2009):
Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang
lebih tinggi.
Aliran informasi, barang, atau orang yang
lebih baik.
Aliran bahan
Perancangan fasilitas seperti aliran bahan
sangat penting karena merupakan tulang
punngung terwujudnya tata letak dan fasilitas
yang efisien dan efektif. Aliran bahan harus
dirancang dengan cermat sehingga tidak
menjadi suatu pola aliran yang mebingungkan
seperti benang yang kusut, dapat dikatakan
bahwa keberhasilan perusahaan atau paling
tidak profitabilitasnya merupakan pantulan
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Definisi Tata Letak Pabrik
Tata letak (plant layout) didefinisikan
sebagai perencanaan dan integrasi daripada
aliran komponen komponen suatu produksi
untuk mendapatkan interelasi yang paling
efektif dan efisien antara pekerja peralatan dan
pemindahan dari material mulai dari
Mesin
Drill
Mesin
Gerind
a
Mesin
Press
Mesin
Pelengkung
Mesin
Perata
Mesin
Drill
Mesin
Bubut
Mesin
Perata
Mesin
Drill
Mesin
Drill
Mesin
Drill
Mesin
Bubut
Mesin
Drill
Pengel
asan
Pengel
asan
Mesin
Bubut
Mesin
Bubut
Mesin
Drill
Pengec
atan
Pengec
atan
Mesin
Perata
Mesin
Perata
Mesin
Perata
Mesin
Gerinda
Mesin
Gerinda
Perakitan
Operasi efisien
Keberhasilan Perusahaan
Perakitan
Mesin
Keling
Mesin
Gergaji/potong
Mesin
Gerinda
2. Bentuk U (U shape)
Gudang Produk Jadi
Mesin
Las
Fasilitas
Pengecatan
Mesin
perata
Mesin
gerinda
Mesin
las
Pengecatan
Perakitan
Mesin
press
Mesin
bubut
Mesin
drill
Mesin
gerinda
Mesin
drill
Pera
kitan
Mesin
press
Mesin
drill
Pera
kitan
Aliran
Bahan
untuk
produksi
Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan
proses
4. Melingkar (Circular)
3
Mesin
gerinda
Perakitan
Mesin
bubut
5
6
konvensional
I Ruang penerimaan
& pengiriman
II Ruang penyimpanan &
material
III Ruang penyimpanan
alat & perkakas
IV Ruang maintenance
V Ruang produksi
(pabrikasi & perakitan)
VI Ruang ganti pakaian
VII Kantin
VIII Ruang administrasi
I
II
A
1, 2, 3
O
6
A
1, 2, 8
A
6
E
4
I
4
O
O III
6
O IV
6
O
I V
6
A
U VI
6
U VII
A
U
6
O VIII
U
U
4, 5
O
U
U
5
U
U
E
O
4
E 4, 5
X 1, 4
9
Alasan penetapan
derajat hubungan
(bawah)
untuk
Derajat hubungan
(atas)
3.12 WinQSB
WinQSB
merupakan
salah
satu
perangkat lunak (software) simulasi berbasis
windows yang digunakan untuk memodelkan
dan menganalisis suatu sistem. WinQSB
memeberikan solusi yang baik dalam
perancangan layout.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Objek penelitian
Untuk menyelesaikan tugas akhir ini
proyek yang menjadi objek penelitian adalah
Rumah Sakit Akademik UGM yang berlokasi
di Jln. Ring Road Utara Kelurahan Trihanggo
Desa Kronggahan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, seperti yang terlihat
pada Gambar 4.1.
Mulai
Studi pustaka
1 Tata letak pabrik
2 WinQSB
Survey ke proyek
Identifikasi masalah
Jenis produk
Bahan baku
Proses produksi dan spesifikasi mesin
Tata letak awal dan luas area
Perumusan masalah
a.
b.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer
Pengumpulan data sekunder
Pengolahan Data
Metode konvensional
1. Peta proses operasi
2. Peta aliran proses
3. Diagram aliran
Metode
kuantitatif
dengan From
To Chart
Analiosa alogaritma
CRAFT dengan
software Win QSB
Metode Kualitatif
dengan Activity
Relation Chart
Analysis
Apakah ada
peningkaatan
efisinsi jarak
Tidak
Ya
Pembahasan
Selesai
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum
Proyek
dalam
studi
kasus
ini
berupa pelaksanaan pekerjaan Rumah
Sakit Akademik
UGM yang nantinya
berfungsi untuk memberikan pelayanan
kesehatan umum serta berperan sebagai centre
for excellent dengan menggunakan forum
program pendidikan dan penelitian. RS
Akademik UGM akan dikelola oleh Unit
Pelaksana Teknis UGM. Melalui Unit
Pelaksana tersebut, RS Akademik UGM siap
dikelola dan berorientasi kepada tercapainya
Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan
Nama stasiun
Panjang
Lebar
Luas
kerja
(m)
(m)
(m2)
18
90
16.5
66
Bar bender 1
B2
Bar cutter
B3
Bar bender 2
Bengkel kayu
15
15
10
150
15
15
225
12
12
144
12
12
144
94.2
16.8
1582.56
No
Kode
A1
A2
penumpukkan
B1
4
5
6
Gudang bahan
baku
Tempat
besi
E1
E2
10
11
Tempat
casting balok
Tempet delay
balok 1
Tempat delay
balok 2
Tempat
casting kolom
Gedung RSA
UGM
Keterangan gambar :
A1 : Gudang bahan baku
A2 : Area penumpukkan besi tulangan
B1 : Bar bender 1
B2 : Bar cutter
B3 : Bar bender 2
C : Bengkel kayu
D : Tempat perakitan tulangan dan casting
balok
E1 : Tempat penumpukan balok
E2 : Tempat penumpukan balok
F : Tempat pekerjaan casting kolom
G : Gedung RSA UGM
Tulangan D 10
Tulangan D19
Tulangan D 13
Tulangan D 25
B11
Tumpuan
Pemotongan
Tulangan
sengkang
Pemotongan
tulangan pokok
Pemotongan
Tulangan
sengkang
Pemotongan
tulangan pokok
Pembengkokan
tulangan
sengakang
Pembengkokan
tulangan pokok
Pembengkokan
tulangan
sengakang
Pembengkokan
tulangan pokok
Tulangan diangkat
ke tempat
pemasangan
3 D 19
Tulangan bawah
4 D 19
3 D 19
Sengkang
D 10 - 100
4 D 19
4 D 19
D 10 - 200
Pengecoran
kolom
BALOK
KOLOM
Pemasangan
Balok dan kolom
dicor
Struktur
700
Pengecoran
balok precast
500
4 D 19
Tulangan atas
Tulangan samping
Perakitan tulangan
kolom dan
pemasangan
casting
300
300
500
Perakitan tulangan
Balok dan
pemasangan
casting
Lapangan
8 D 25
D 13 100 ~ 200
BAB VI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
6.1. Tipe tata letak
Tipe tata letak fasilitas terdiri dari empat
tipe yaitu : tata letak fasilitas berdasarkan
aliran produksi (product layout), tata letak
proses (process layout), tata letak material
tetap (fixed product layout) dan tata letak grup
(group technology layout). Dari hasil survey
pada proyek RSA UGM metode pengaturan
dan penempatan dari segala mesin serta
peralatan produksi yang memiliki tipe/jenis
sama digabung dalam satu departemen
pengaturan tata letak fasilitas atau dengan kata
lain semua mesin dan peralatan yang
mempunyai ciri operasi yang sama akan
dikelompokan bersama sesuai dengan proses
atau fungsi. maka dapat disimpulkan tipe tata
letak pada proyek pembangunan RSA UGM
adalah tipe process layout.
6.3.3
Analisa data :
Metode konvensional, Membuat :
-Peta proses operasi,
-Peta aliran proses,
-Diagram aliran
Metode kuantitatif :
-Penentuan jarak antar stasiun kerja
-Menentukan frekuensi aliran material handling
antar stasiun
-Menghitung jarak total material handling
Metode kualitatif :
-Membuat peta hubungan aktivitas (ARC)
-Pembuatan lembar kerja (work sheet)
-Membuat Activity Template Block Diagram
(ATBD)
-Membuat Activity Relationship Diagram (ARD)
Efisien
6.3.3.2 Menentukan
frekuensi
aliran
material handling antar stasiun
Penentuan frekuensi aliran material
antara stasiun kerja akan ditentukan
oleh beberapa faktor perhitungan
antara lain :
Aliran proses yang memerlukan
transportasi atau perpindahan
(dapat dilihat pada peta proses
operasi, peta aliran dan diagram
aliran).
Jumlah material yang dipindahkan
(dapat dilihat pada tabel 6.3.)
Alat transportasi dan kapasitas
alat yang digunakan.
Perhitugan
frekuensi
aliran
material handling antar stasiun
kerja
menggunakan
rumus
persamaan (1), hasil perhitungan
disajikan dalam tabel 6.3
6.3.3.3 Menghitung momen total material
handling
Berdasarkan jarak antara stasiun kerja
dan frekuensi aliran material, maka
dapat ditentukan momen total material
handling dengan menggunakan rumus
persamaan (2) dan hasil perhitungan
disajikan pada tabel 6.4.
6.3.4
10
Mutlak Perlu
Sangat Penting
Penting
Biasa
Tidak perlu
2,3,6
4.5m
AI
2,3,6
(27.3 , 72.3)
6m
Tower crane
4.5m
E1
8.4m
2m
2.5m
3m
B1
1m
(8.4 , 47.1)
5m
6m
6m
12m
Bar bender 1
A1
1m
B2
B2
5m
62.7m
E2
6m
Deskripsi alasan
1m
Kode
alasan
9m
4m
A2
8.25m
1m
B3
6m
1m
1m
12m
7.5m
16.8m
12m
3m
10m
1m
U
O
2m
3m
16.5m
14m
4.5m
5m
12m
6m
I
-
9m
6m
Tidak diharapkan
5m
Bengkel kayu
(43.3 , 92.2)
114.2m
Bar bender 2
5m
25m
18m
5m
AI
50.7m
Kantor
35m
4,5,6
15m
A
3,4,6
30m
15m
30m
Mobile crane
AI
Bar bender 1
Bar cutter
94.2m
20m
6.2m
(0,0)
53.3m
(ARD)
Pembuatan activity relationship diagram
(ARD) yang disajikan pada gambar 6.11 yang
berguna untuk mengetahui aliran dan urutan
pekerjaan pada tata letak baru berdasarkan
keterkaitan kegiatan dengan metode hubungan
keterkaitan yang diberi kode garis.
A ; D,F
E;-
A;
A1,B1,B3
E;-
A ; B2
E;-
X;-
X;-
X;-
B2
A2
I;
A1,E1,E2
O;-
A;
B1,B3,C,E
1
E;-
I ; A1
A ; B2,D
O;D
I ; B1,B3
E;G
A ; B2,D,F
X;-
B3
B1
A;
B1,C,G
E;-
I ; A1,A2
A ; D,G
O;F
I ; A1,A2
E;-
A ; D,G
X;-
E1
E2
I;-
O ; A1
A;
E1,E2,F
I;C
E;-
X;-
O ; B3
O;
A2,E1,E2
O;-
X;-
I ; A1
A1
I:
B1,B2,B3,
C,D,F,G
E;G
X;-
O ; B2
E;X;-
O ; A1
X;-
I ; A1
A;-
6.3.5
O ; A1
E ; B1,B3
X;-
G
I ; A1
O;-
Ketrerangan :
Urutan pekerjaan Kolom
Urutan pekerjaan Balok
11
6.4 Pembahasan
6.4.1
efisiensi
1718,6 1231,88
x100%
1718,6
6.4.3
5755,42 3283,66
x100%
5755,42
= 42,94 %
12
Peningkatan
Awal
Baru
efisiensi (%)
353,9
250,15
29.31
1718,6
1231,88
28.32
Metode
kuantitatif
Jarak material
handling
Metode
kualitatif
Momen
material
5755,42
5486,40
4.67
5755,42
3283,66
42.94
handling
Momen
dengan
WinQSB
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
Dari hasil analisa dapat diketahui tipe
tata letak fasilitas dan pola aliran bahan
yang digunakan pada RSA UGM
dikategorikan dalam jenis layout tipe
process layout dan pola odd angle.
Final layout yang dipilih berdasarkan
peningkatan efisiensi terbesar adalah
layout berdasarkan
ARC
yang
menghasilkan total peningkatan efisiensi
sebesar 28,32% dan derajat hubungan
keterkaitan kegiatan yang lebih efektif.
Berdasarkan hasil analisa ARC laju
aliran pada tata letak baru hasil analisa
lebih teratur dibanding aliran pada tata
letak awal awal, dengan sebagian besar
laju aliran produk dan pola odd angle
yang mengalami
back
tracking,
sehingga dengan hasil analisa laju aliran
masih tetap mengalami back tracking
namun laju aliran dapat tertata dengan
baik.
Berdasarkan analisa dengan metode
kuantitatif atau perhitungan (from to
chart) yang di optimalkan dengan
7.2
SARAN
Dari hasil perancangan ulang tata
letak produksi pada proyek RSA UGM, maka
dapat disarankan untuk :
Perlu di tinjau lagi tata letak dan
pengaturannya agar lebih efisien dan
efektif pada penempatan tata letak
fasilitas proyek
Analisa tata letak fasilitas dan aliran
bahan
perlu
dilakukan
dalam
pelaksanaan proyek karena dapat
meningkatakan fisiensi dan efektifitas
pekerjaan dan lebih mengoptimalkan
hasil pekerjaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a. 2009.
http://people.brunel.ac.uk/~mostjjb/jebior/contents
hmtl. [12 Desember 2009]
Aditya, Erick. Perancangan Ulang Tata Letak
Fasilitas pada PT. XYZ. Skripsi jurusan teknik
mesin dan industri FT UGM . 2009
Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan. Bandung : Penerbit ITB.
1990.
Belman, Frengky S. Analisa Waktu Baku Pada
Proyek RSA UGM. Skripsi jurusan teknik sipil dan
lingkungan FT UGM. 2010.
Djojowirono, Soegeng. Manajemen Konstruksi.
Yogyakarta : Biro penerbit KMTS FT UGM. 1991.
Hendrarto, M, Roni, K dan Toto, P. Modifikasi
Tata Letak Fasilitas Produksi Jamur Tiram (Studi
kasus pada Petani jamur cita lestari cisarua kab.
Bandung) Jurnal Teknotan, ISSN 1978-1067 Vol 1
no 3. 2009
Heragu, S S. 2006, Facilities Design Second
Edition, online book.
Anonim b. 2010.
http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNSUC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22
sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f
=false. Akses [27 April 2010].
Quesada ibarguen, V .M. & Vergara Schmalbach, J.
C. Analisis Cuantitavo con WinQSB. Universidad
de Cartagena. 2003
Sitanggang, Dameyantin. Perancangan Ulang Tata
Letak Menggunakan Travel Chart Pada Bagian
Produksi PT. CKUP. Skripsi jurusan teknik industri
FT USU. 2009
Wignjosoebroto, Sritomo. Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan. Surabaya : Penerbit Guna
Widya. ITS. 2009
14