Anda di halaman 1dari 1

Washington DC - Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyebut teror bom bunuh

diri di bandara Ataturk, Istanbul, Turki memiliki ciri khas serangan militan Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS). Meskipun sejauh ini militan radikal itu belum
mengklaim bertanggung jawab.
"Serangan keji di Bandara Internasional Istanbul, kemarin (29/6), yang menewaskan
puluhan orang dan melukai lebih banyak orang lainnya, jelas memiliki ciri khas
kebejatan moral ISIL (nama lain ISIS)," ujar Direktur CIA John Brennan dalam
pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (30/6/2016).
Baca juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri Istanbul Bertambah Jadi 41 Orang, 239
Terluka
Hingga kini, jumlah korban tewas mencapai 41 orang dan korban luka-luka
sedikitnya 239 orang. Sejumlah saksi mata menyebut, suasana ngeri dan panik
muncul saat para pelaku mulai menembak secara membabi buta, ke arah orangorang di terminal internasional.
Beberapa saat kemudian, pelaku meledakkan diri di dekat pintu masuk bandara
Ataturk, yang merupakan salah satu bandara tersibuk di Eropa. Hasil autopsi
terhadap mayat para pelaku yang hancur di bagian torso, mengindikasikan mereka
berkewarganegaraan asing.
Baca juga: Tiga Pengebom Bunuh Diri di Bandara Istanbul Diduga Warga Asing
Serangan teror di bandara Ataturk itu mirip dengan teror bom bunuh diri di bandara
dan stasiun kereta bawah tanah Brussels, Belgia pada Maret lalu, yang menewaskan
32 orang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Namun sebut Brennan, untuk serangan-serangan di Turki, ISIS tergolong tidak
mengklaim bertanggung jawab demi memberikan pesan kepada pemerintah negara
itu tanpa menghapuskan potensi rekrutmen di Turki.
Baca juga: Telepon Erdogan, Obama Tawarkan Bantuan Selidiki Bom Bunuh Diri
Istanbul
Brennan menambahkan, ISIS bisa saja tengah merencanakan serangan serupa di
wilayah AS. "Jika orang-orang meyakini tanah air AS tertutup rapat... Saya ingin
memperingatkan sebaliknya," imbuhnya.

Anda mungkin juga menyukai