Anda di halaman 1dari 2

GAWAT DARURAT MEDIK

SOP

Pemerintah Kabupaten
Cirebon
ndar
1. Pengertian

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur

No. Dokumen
No.Revisi
TanggalTerbit
Halaman

:
:
: 01 Maret 2016
: 1/3

drg.Hj. Retno Widowati


NIP. 196610252001122001

UPT Puskesmas DTP


Palimanan

B. BREATHING MANAGEMENT (PENGELOLAAN FUNGSI PERNAPASAN)


Suatu
keadaan yang menimpa seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu
1. Tujuan
yangmengancam
jiwanya
artidengan
memerlukan
pertolonganpernapasan
tepat, cermat
dan
Memperbaiki
fungsidalam
ventilasi
cara memberikan
buatan
cepat bila
tidak
maka
seseorang
tersebut
dapat
meninggal
atau
menderita
cacat.
untuk menjamin kebutuhan 02 dan pengeluaran C02
2. Diagnosa
Sebagai acuan langkah langkah penanganan gawat darurat dan penanganan
Tidak ada tanda tanda adanya pernapasan
pra rujukan
3. Tindakan
a. Tanpa
alatgawat darurat
Untuk pasien
di unit
Memberikan napas buatan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke
hidungdarurat
sebanyak dua kali tiupan dan diselingi ekshalasi
en di unit gawat
A.AIRWAY MANAGEMENT (PENGELOLAAN JALAN NAPAS)
b. dengan alat
1. Tujuan
Memberikan napas buatan dengan ambu bag
Memberikan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara secara normal.
C. CIRCSIRKULATION
(PENGELOLAAN SIRKULASI)
2. Diagnosa
1. Tujuan
L : Look, melihat gerakan nafas / pengembangan dads melihat gerakan
Mengembalikan
fungsi sirkulasi
nafas/ pengembangan
dada darah
dan adanya retraksi sela iga.
2. Diagnosa
L : Listen, mendengar aliran udara pernapasan.
F : Feel,
henti merasakan
jantung, tidak
adanya
denyut
nadi
karotis dalam 5-10 detik
adanya
aliran
udara
pernapasan.
syok, tidak teraba atau melemahnya nadi radialis atau nadikarotis,
3. Tindakan
refill time
a. capillary
Tanpa alat
1)
Membuka
jalan nafas
3. Tindakan
jantung
Head tiltlakukan
(dorongpijit
kepala
ke luar
belakang)
Pada henti
jantung
minimal 100

Chin
lift
maneuver
(mengangkat
dagu)
Pada pasien syok,tergantung dengan jenis-jenis
syok
JANTUNG
Jaw thrustPARU
manuever
RESUSITASI
(RJP)(mengangkat sudut rahang bawah)
1. Tujuan Pasien dengan dugaan cedera leher dan kepala hanya
jawdan
thrust
Mengatasi dilakukan
henti napas
henti Jantung
2) Membersihkan
jalan nafas
2. Diagnosa
_ tidak terdapatnya
pernapasant
Sapuan
jari
(finger
sweep),
Tidak teraba denyut nadi karotis Caranya :
3. Tindakan
Miringkan kepala pasien (kecuali dengan dugaan
- Tanpafrakturtulangleher)
alat
kemudianbukamulutdengan jaw thrust
1 orang penolong memberikan pernapasan buatan dan pijit
dantekandagubawah
jantung luar dengan perban dingin 30 : 2
Gunakan 2
2 orang penolong memberikan napas buatan dan pijit jantung
jaridibungkusdengansarungtanganataukasauntukmembersihka
luar yang dilakukan oleh masing-masing penolong secara
nsemuabendaasingdalammulut
bergantian dengan perbandingan sama dengan satu penolong
3) Mengatasi sumbatan nafas parsial
30 : 2
Digunakan
teknik manual thrust
- Dengan alat
Abdominal thrust
Dengan pemasangan intrubasi endotrakheal
Chest thrust
Back blow
D. DRUG MANAGEMENT
(PENGGUNAAN OBAT)
Menggunakan alat
1. b.Tujuan

Pemasangan
pipa (tube)
Memberikan
obat-obatan
terutama untuk mengembalikan fungsi sirkulasi
saat
Pengisapan
cair (suctioning)
pada
resusitasibenda
diberikan

Krikotirotomi
2. Jenis obat
a. Untuk resusitasi jantung paru
Epinefrin
Do. 1mg iv dapat diulang setiap 3-5 menit
Indikasi pada asistol,fibrilasi ventrikel, PEA (pulseless electrical
activity) dan EMD (electro echanical dissociation)
Lidokain
do. 1-1.5 mg/kg BB bolus iv dapat diulang dalam 3-5 menit
sampai dosis total 3mg/kgBB
Indikasi VF/VT, PVC yang multiple, multifocal, salvo R on T

GAWAT DARURAT MEDIK


UPT Puskesmas DTP
Palimanan

SOP

No. Dokumen
No.Revisi
TanggalTerbit
Halaman

:
:
: 01 Maret 2016
: 2/3

drg.Hj. Retno Widowati


NIP. 196610252001122001

Atropin
Do. 0,5-1mg iv dapat diulang 3-5 menit sampai dosis total 0,30,4 mg/kg bb
Indikasi: bradikadi, asistol
b. Untuk perbaikan sirkulasi
Dopamin do. 5-10ug
Dobutamine do. 2-10ug/kg bb maks 20ug/kgbb/menit
TERAPI CAIRAN
- Cairan kristaloid ( RL, NaCi 0,9%)
- Untukmengganti kehilangan volume terutama kehilangan cairan
interstitial
- Cairan colloid (darah,albumin, dekstran, HES, hemacel, dll)
- Untuk mengganti volume intravaskuler
E. DEFIBRILATON (PENGGUNAAN DEFIBRILATOR)
Tidak dilakukan karena alat tidak tersedia
F. DISABILITY (EVALUASI NEUROLOGIK)
1. Tujuan
Menilai adanya gangguan fungsi otak dan kesadaran
2. Diagnosa
- Metoda AVPU
Alert
Verbal stimulation
Pain stimulaton
Unresponsive
Dan penilaian ukuran serta reaksi pupil
- Skala koma Glasgow GCS
E Score ( Kemampuan membuka mata )
Nilai 4. Membuka mata spontan
3. Dengan kata kata akan membuka mata bila diminta
2. Membuka mata bila diberikan rangsangan nyeri
1. Tak membuka mata walaupun dirangsang
V Score ( Memberikan respon jawaban sacara verbal )
Nilai 5. Memiliki orientasi baik
4. Memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi jawabannya
bingung
3. Memberikan jawaban hanya berupa kata-kata tidak jelas
2. Memberikan jawaban berupa suara yang tak jelas
1. Tak memberikan jawaban
M Score ( Menilai respon motorik ekstreminitas )
Nilai 6. Dapat menggerakkan seluruh ekstremitas sesuai perintah
5. Dapat menggerakkan ekstremitas secara terbatas karena
nyeri
4. Respon gerakan menjauhi rangsang nyeri
3. Respon gerak abnormal berupa fleksi ekstreminitas
2. Respon gerak ekstensi
1. Tak ada respon berupa gerak
2
5. Referensi
6. Unit Terkait

Pedoman pengobatan Dasar di Puskesmas 2007.


UGD
GELS Instaasi Gawat Darurat RSHS 2008

Anda mungkin juga menyukai