Makalah
Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial
,
Disusun Oleh :
Dina Fitriani (14.11.106.401101.2759)
Khusnul Irma Nurmala (14.11.106.401101.2522)
Lilis Priantini (14.11.106.401101.2531)
Muhammad Ikhsan (14.11.106.401101.2487)
Muhammad Qahfi Alamsyah (14.11.106.401101.2639)
Reza Setiawan (14.11.106.401101.2510)
Riska Apsari (14.11.106.401101.2507)
Riska Faras Dwi (14.11.106.401101.2575)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem
pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau
jasa yang tinggi (optimal) efesiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa
perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah
mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya di golongkan kepada
persaingan sempurna yang murni, yaitu yang cirri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam
teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sektor
pertanian.
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya jumlah
penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh satu penjual
atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga yang terbentuk
didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan
jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual
menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari
penjual lainnya.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud dalam
prakteknya, tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam
persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat kita jadikan
landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Disamping
itu, analisis keatas persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik didalam mempelajari
cara-cara perusahaan dalam menentukan harga dan produksi didalam usaha mereka untuk
mencari keuntungan yang maksimum.
B.
Rumusan Masalah
A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran
yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hampor tidak terbatas.
Pasar Persaingan Sempurna merupakan dunia para price-taker. Sebuah perusahaan yang bersaing
sempurna menjual produk yang sifatnya homogen (produk yang identik dengan produk yang
4. Produsen sebagai price taker, dimana tidak dapat menetapkan harga. Karena harga
sepenuhnya ditentukan berdasarkan tarikan permintaan penawaran di pasar, sehingga setiap
produsen menetapkan harga berdasarkan mekanisme harga yang terjadi di pasar.
5. Kebebasan untuk masuk dan keluar (free entry and exit), dimana setiap perusahaan
memepunyai kebebasan untuk masuk dan keluar dalam suatu industri. Perusahaan baru bebas
untuk masuk kedalam industri tanpa adanya hambatan dari para pemain lama. Begitu pula
perusahaan lama memiliki kebebasan untuk keluar dari industri tersebut apabila melihat
potensi pasar yang semakin kecil.
C. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah pasar ini memberikan tingkat
kemakmuran dan kenikmatan yang maksimal, karena :
1.
2.
Harga jual output barang dan jasa yang termurah, sebab skala produksi yang efisien.
Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal, karena setiap
penduduk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dan ini berarti kemakmuran
maksimal.
Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu
3.
untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam
kualitas dan harga (informasi sempurna)
Diproduksi barang-barang yang diperlukan konsumen dengan ongkos produksi yang
4.
minimum, berarti semua skala ekonomi setelah dimanfaatkan, hal ini tergambar pada AC
minimum.
Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna :
1. Pembali sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadinya kerugian atau
2.
3.
4.
5.
6.
kekecewaan.
Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjual belikan homogen (sama).
Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya.
Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjual belikan.
Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya.
Namun demikian, model pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
a. Kelemahan dalam hal asumsi, di mana asumsi yang digunakan mustahil untuk
terwujud dalam dunia nyata.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil
penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total
yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum
apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang
pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan
total dengan biaya total adalah paling maksimum.
Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan
biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil
penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan
akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.
Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu tingkat
produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
output (area 0 Po S
dikurangi total cost atau area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan akan merencanakan untuk
beroperasi pada skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah tentu bila harga pasar berubah,
skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang perusahaan adalah kurva marginal cost
jangka panjang.
F. Prinsip-Prinsip Persaingan Sempurna
Prinsip dasar profit maximization dari segi out put ialah selama tambahan revenue dari
ekspansi perusahaan (marginal cost), perusahaan tetap ekspansi menambah produksi.perusahaan
tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari ekspansi lebih besar di bandingkan
dengan marginal revenue dari ekspansi. Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya,
untuk satu perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik,
marginal revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik perusahaan akan
menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap tambahan satu kubik kurang dari
200.bila marginal cost lebih besar dari 200, perusahaan akan menambah produksi.
Untuk profit maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan penggunaan
input (factor produksi) dalam proses produksi menambah revenue lebih besar dari cost, kenaikan
tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan input menambah cost lebih besar besar
dari revenue,kenaikan tersebut akan menurunkan input. Jadi,perusahaan akan memilih tingkat
pengunaan input di mana tambahan revenue akibat tambahan satu unit input (marginal revenue
product / MRP) sama dengan tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (marginal factor
cost /MFC). Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan pasar, berarti marginal factor
cost dari input sama dengan harga. Misalnya , suatu perusahaan dapat menyewa tenaga
kerja (labor/ L) dengan biaya 10 perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam). Perusahaan akan
meningkatkan penggunaan tenaga kerja selama setiap tambahan , L akan menigkatkan revenue
lebih besar dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan menambah jumlah labor (L)bila kenaikan satu
Lhanya menambahkan semua input. MRP harus sama dengan harga untuk memaksimumkan
profit. Profit di sini adalah pure economic profit,yakni return di atas semua cost termasuk
implicit cost
G. Struktur dan karakteristik Pasar Persaingan Sempurna.
Struktur Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap
perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa
karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output)
Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah
ditentukan
pasar
(price
taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar
and
exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4
persyaratan :
a. Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang peling optimal;
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang
digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama
dengan harga jual;
c. Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut
juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama
jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative;
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala
produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.
A. Karakteristik pasar persaingan sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna :
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang
dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
Penawaran
- Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan
marjinal
(MR)
dan
sama
dengan
harga
(P)
- Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai
dari titik (0,0).
I.Biaya marginal dan kurva penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga suatu barang
tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dalam bagian ini akan diterangkan bahwa
semenjak ia memotong kurva AVC, kurva biaya marginal (MC) dari suatu perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna adalah merupakan kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Ada
dua kurva penawaran yaitu kurva penawaran perusahaan dan kurva penawaran industri.
J. Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan
tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktorfaktor produksi yang di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini
menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap, semuanya adalah biaya berubah.
Apabila suatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak akan membubarkan
usahanya, tetapi hanya akan menghentikan kegiatan produksinya.perubahan lain yang mungkin
berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan
kenaikan harga-harga umum. Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap
perusahaan.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian-penyesuaian tersebut keadaan
dalam perusahaan dan industri akan mengalami perubahan, dua hal yang harus diperhatikan:
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak yang di gunakan sebagai
pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa
persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih ideal dari jenis pasar lainnya. Ini di
sebabkan oleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga
mempunyai beberapa keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan
sempurna, dalam bagian ini akan di perhatikan kebaikan dan keburukan dari pasar tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang
yang diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: (i) pasar
persaingan sempurna,(ii) monopoli, (iii) persaingan monopoli (iv).
2.
Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena mempunyai ciri-
pembeli
harga,
mudah
ke
luar
masuk,menghasilkan
barang
serupa
Keberadaan pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara
teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar persaingan
sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran
dan permintaan pasar.
B.
Saran
Terima kasih, demikian pembahasan makalah tentang persaingan pasar sempurna,
kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari temanteman yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah-makalah
selanjutnya. Semoga makalah persaingan pasar sempurna ini bisa menambah pengetahuan dan
bisa bermanfaat untuk pemakalah khususnya dan untuk teman-teman pada umumnya. amiinn
DAFTAR PUSTAKA
Agus Wardono, Ekonomi Kelas X, Jawa Tengah: Viva Pakarindo
Paul A. Samsuelson dan William D. Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, Jakarta: Media Global
Edukasi. 2003
William A. McEachern, Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer, (Jakarta: Salemba Empat.
2001
M. NurRianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi : Suatu Perbandingan Ekonomi
Islam dan Ekonomi Konvensional, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010
Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Yoopi Abimanyu,Ph D.Ekonomi Manajerial. Bogor:Ghalia Indonesia.2004.
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung : pengantar ilmu ekonomi (mikroekonomi dan
makroekonomi) edisi ketiga
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi.
Jakarta
FEUI