ARTIKEL
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
SUMMARY
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA LAKI-LAKI
DENGAN KEJADIAN MASTURBASI
(Studi Penelitian di Wilayah Labanu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo)
Andrianto Abdullah1
NIM : 841410019
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilm-Ilmu Kesehatan dan
Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Masturbasi digolongkan dalam kategori abnormalitas seks, karena
menggunakan penyaluran dengan cara yang dianggap kurang wajar. Kurangnya
pendidikan seksual terhadap remaja akan menimbulkan penyimpangan tingkah
laku seksual. Resiko-resiko lain yang dianggap bisa timbul oleh karena perilaku
ini antara lain, gangguan pengendalian dorongan seks. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengetahuan dan sikap remaja laki-laki dengan kejadian masturbasi.
Desain penelitian menggunakan metode penelitian survey analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 47 remaja laki-laki.
Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji
chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan rendah sebanyak 31
(34,0%), sikap kurang baik sebanyak 25 (53,2%), dan kejadian masturbasi
sebanyak 28 (59,6%) responden. Hubungan pengetahuan dengan kejadian
masturbasi serta sikap sebanyak 28 (59,6%) responden. Setelah dilakukan uji
statistik didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p-Value
0,000), dan sikap (p-Value 0,014), dengan kejadian masturbasi pada remaja lakilaki.
Kesimpulannya terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja
laki-laki dengan kejadian masturbasi. Dari hasil penelitian ini diharapkan remaja
berupaya mencegah penyimpangan seksual, dengan memperbaiki perilaku negatif,
dan sebaiknya kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan kegiatan
penyuluhan kesehatan sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Remaja Laki-laki dengan
Kejadian Masturbasi di Desa Labanu
Pendidikan
N
Persentase
SD
10
21,3
SMP
14
29,8
SMA
23
48,9
Total
47
100,0
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dari 47 responden, terdapat 23 reponden
(48,9%) yang mempunyai pendidikan sampai SMA, 14 reponden (29,8%) yang
mempunyai pendidikan sampai SMP, 10 reponden (21,3%) yang mempunyai
pendidikan sampai SD.
X2
5,983
2. Sikap remaja laki-laki yang masuk kategori baik dengan kejadian masturbasi 22
orang responden (46,8%) dan yang masuk kategori kurang 25 orang responden
(53,2%).
3. Kejadian masturbasi pada remaja laki-laki di Desa Labanu sebanyak 28
responden (59,6%).
4. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan remaja laki-laki dengan
kejadian masturbasi di Desa Labanu.
5. Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap remaja laki-laki dengan
kejadian masturbasi di Desa Labanu.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas mengenai hubungan antara pengetahuan
dan sikap remaja laki-laki dengan kejadian masturbasi di Desa Labanu, berikut
saran bagi:
1. Pelayanan kesehatan
Diharapkan pada petugas kesehatan yang ada di Kecamatan Tibawa Kabupaten
Gorontalo, untuk tetap melaksanakan pembinaan peran masyarakat dalam
melakukan perilaku kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang baik
melalui penyuluhun-penyuluhan kesehatan yang disampaikan dengan cara
yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat serta menggunakan media yang
dapat menarik perhatian masyarakat.
2. Bagi orang tua
Orang tua harus mmberikan peringatan yang memadai mengenai perubahan
fisik, mental, dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan
masalah seksual pada remaja. Orang tua juga harus memberikan peringatan
terhadap penggunaan internet yang berlebihan yang akan berampak buruk
seperti kurangnya konsentrasi dalam belajar, khususnya terhadap remaja saat
ini.
3. Bagi remaja
Diperlukan pengendalian dengan cara mencurahkan energi atau tenaga kearah
positif seperti membaca buku yang bisa menambah wawasan pengetahuan,
maupun keterampilan. Pengendalian diri diperlukan agar tidak memicu
munculnya keinginan atau hasrat seksual yang tidak perlu.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti lain yang akan meneliti dengan tema yang sama hendaknya
memperhatikan faktor-faktor lain seperti : faktor-faktor psikologis, kurangnya
informasi mengenai seks dari orang tua, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut,
serta faktor hormonal, dan tidak menggunakan skala overlap.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Aini, Khusnul. 2007. Masturbasi Pada Remaja. http://.stikku.ac.id/wpcontent/uploads/2011/02/Masturbasi-Pada-Remaja.pdf. Diakses tanggal 13
Desember 2013 pukul 20.22 Wita.
Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality, And Behavior. Second Edition. New York :
Open University Press.