Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Spondilitis tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis yang mengenai tulang belakang, penyakit ini
dikenal juga dengan Potts disease. Pada tahun 1779 Spondilitis TB telah
ditemukan pada mumi dari Spanyol dan Peru (Paramarta, dkk. 2008).
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), kasus baru
Tuberculosis lebih dari 8 juta per tahun yang ada di seluruh dunia. Dari seluruh
penduduk dunia, 20-33% diperkirakan telah terinfeksi oleh Mycobacterium
tuberculosis. Indonesia berada pada urutan ketiga setelah India dan China dengan
penemuan 583.000 kasus baru pertahun, terdapat 262.000 orang dengan kasus TB
menular dan angka kematian 140.000 orang pertahun.1,3 Kejadian TB
ekstrapulmonal sekitar 4000 kasus setiap tahun di Amerika, tempat yang paling
sering terkena adalah tulang belakang. Angka ini mencapai hampir setengah dari
kejadian TB ekstrapulmonal yang mengenai tulang dan sendi (Paramarta dkk,
2008).
Penanganan yang dilakukan pada Spondilitis Tuberculosis berupa terapi
dasar tuberkulosis dengan obat anti tuberkulosis (OAI) dan medikamentosa lain,
konservatif

dengan penggunaan ortosis, dan operatif dengan tindakan

debridement, evakuasi pus, serta stabilisasi segmen tulang belakang bila


didapatkan ketidakstabilan tulang belakang (Rahim dkk. 2011).
Yudha Eka Kusuma Y (2011) dalam jurnal Validity Of Polymerase Chain
Reaction (Pcr) Method In Diagnosing Spondylitis Tuberculosis menyatakan
bahwa salah satu hasil dari penelitiannya adalah Pada penelitian ini, pada pasien
spondilitis TB didapatkan peningkatan CRP, LED, dan WBC. Pada penelitian lain
didapatkan peningkatan CRP, LED, WBC berkaitan dengan proses inflamasi,
kemungkinann proses kerusakan jaringan. Tetapi hanya 3 (27,3%) diantaranya
yang menghasilkan ICT TB positif. Hal ini dikarenakan sifat dorman di bawah
level deteksi..
Dengan fenomena tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul
Karya

Tulis

Ilmiah

Asuhan

Keperawatan

dengan

gangguan

sistem

muskuloskletal: Spondilitis Tuberculosis di Ruang Bedah Wanita RSU Dr.


Soedarso Pontianak.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada laporan ini adalah sebagai berikut:
1.

Meningkatkan pengetahuan terhadap epidemiologi dari konsep dasar


penyakit dan Asuhan Keperawatan dengan gangguan sistem muskuloskletal:
Spondilitis Tuberculosis.

2.

Memberikan gambaran penerapan Asuhan Keperawatan dengan


gangguan sistem muskuloskletal: Spondilitis Tuberculosis.

3.

Membandingkan antara teori yang didapat dengan praktek di rumah


sakit tentang Asuhan Keperawatan dengan gangguan sistem muskuloskletal:
Spondilitis Tuberculosis.

4. Memberikan gambaran tentang faktor penghambat dan faktor pendukung


dalam penerapan dan pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan gangguan
sistem muskuloskletal: Spondilitis Tuberculosis.
5. Memberikan saran dan rencana tindak lanjut jika menemukan faktor
penghambat dan faktor pendukung saat penerapan Asuhan Keperawatan
dengan gangguan sistem muskuloskletal: Spondilitis Tuberculosis diruang
bedah wanita.

C. Metode Penulisan
Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis menggunakan metode
deskriptif. Adapun pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tersebut
adalah:
1. Observasi dan pengamatan langsung ke pasien serta pemeriksaan fisik.
Sehingga penulis mendapatkan pengalaman langsung dalam memberikan
asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Wawancara atau interview, dimana wawancara digunakan untuk mendapatkan
data dari klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

3. Studi kepustakaan atau literatur dengan mempelajari kepustakaan yang


berhubungan

dengan

masalah

Spondilitis

Tuberculosis

dan

asuhan

keperawatan.

D. Ruang Lingkup Penulisan


Penulis membatasi pada permasalahan Asuhan Keperawatan pada Ny. Y
dengan gangguan sistem muskuloskletal: Spondilitis Tuberculosis di Ruang
Bedah Wanita RSU Dr. Soedarso Pontianak dengan waktu pelaksanaan di mulai
dari tanggal 16 Juni s/d 18 Juni 2016.

E. Sistematika Penulisan
Laporan kasus ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I

: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,


ruang lingkup penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.

BAB II

: Landasan teoritis, yang terdiri dari anatomi fisiologi sistem


muskuloskeletal, mekanisme muskuloskeletal, konsep dasar dan
asuhan keperawatan teoritis pada Spondilitis Tuberculosis

BAB III

: Asuhan Keperawatan, yang terdiri dari pengkajian, diagnosa


keperawatan,
evaluasi.

perencanaan

keperawatan,

implementasi

dan

BAB IV

: Pembahasan, yang terdiri dari pengkajian, diagnosa Keperawatan,


perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi

BAB V

: Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai