Anda di halaman 1dari 44

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN DIRI (PKn) DI KELAS VI MI ISLAMIYAH SROYO


KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Usul kenaikan pangkat dari Golongan IV/a ke IV/b

Disusun oleh :
MAMAN
NIP. 130 616 644

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KANOR

MI ISLAMIYAH SROYO
Tahun 2014
1

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

: MAMAN

NIP.

: 130 616 644

Pangkat/Golongan

: Pembina IV/a

Jabatan

: Guru Pembina

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :


Bahwa yang bersangkutan benar-benar membuat Karya ilmiah dengan judul :
Penerapan Metode Inkuiri Pada Pembelajaran Pengembangan Diri (PKn) di Kelas VI MI
Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro
dan ulasan ilmiah ini disimpan di perpustakaan sekolah sebagai bahan acuan atau referensi
bagi teman-teman yang lainnya.

Mengetahui

Bojonegoro , Oktober 2014

Kepala MI ISLAMIYAH SROYO


Kec. KANOR Kab. BOJONEGORO

Koordinator Perpustakaan

SANUSI.A.Ma
NIP: 130 616 631

N.MUSLIHAT
NIP. 131 235 016

KATA PENGANTAR

Dalam proses belajar mengajar, Guru bebas menggunakan metode yang ditunjang
oleh media pengajaran yang mendukung aktivitas siswa sehingga materi yang disampaikan
guru dapat diserap oleh siswa.
Penerapan metode Inkuiri dalam proses belajar mengajar PKn akan memberikan
penguatan pada siswa untuk secara sadar menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran PKn dengan metode inkuiri akan
memberikan kontribusi yang positif terhadap kebermaknaan siswa dalam belajar, jika
dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.
Penulis sangat menyadari kekurangan dan ketidaksempurnaan penelitian ini, karena
itu saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan,
guna perbaikan selanjutnya. Semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi guru pengajar di Kelas VI

Kanor , Oktober 2014


Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................

ii

DAFTAR ISI

.......................................................................................

iii

DAFTAR TABEL

.......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................
1.3. Tujuan dan Manfaat .................................................................
1.3.1 Tujuan ...........................................................................
1.3.2 Manfaat .........................................................................
1.4

BAB II

Definisi Operasional .................................................................

KAJIAN PUSTAKA
2.1

Pengertian PKn .........................................................................

2.2

Pengertian Mata Pelajaran PKn ...............................................

2.3

Fungsi Mata Pelajaran PKn ......................................................

2.4

Tujuan Mata Pelajaran PKn .....................................................

2.5

Ruang Lingkup Materi PKn di Kelas VI ..................................

2.6

Pokok Bahasan PKn di Kelas VI .............................................

2.7

Pengendalian Diri di Kelas VI .................................................

2.8

Hakikat Pembelajaran PKn ......................................................

2.9

Metode dan Teknik Pembelajaran PKn ....................................

2.10 Metode Inkuiri ..........................................................................


2.10.1 Pengertian Metode Inkuiri ............................................
2.10.2 Karakteristik Metode Inkuiri ........................................
2.10.3 Prosedur Metode Inkuiri ...............................................
2.10.4 Kekuatan dan Kelemahan Metode Inkuiri ....................
BAB III DATA DAN PEMBAHASAN MASALAH
3.1

Teknik Pengumpulan Data .......................................................


3.1.1 Teknik Observasi ..........................................................
3.1.2 Teknik Tes ....................................................................
3

3.1.3 Teknik Wawancara .......................................................


3.2

Deskripsi Data ..........................................................................


3.2.1 Data Proses ...................................................................
3.2.2 Data Hasi.......................................................................
3.2.3 Monitoring dan Evaluasi ..............................................

3.3

Pembahasan Masalah ...............................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan

.........................................................................

4.2

.........................................................................

Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Materi PKn di Kelas VI .....................................................................

Tabel 2

Hasil pree tes dan pos tes ...................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

PERSIAPAN MENGAJAR
LEMBAR KERJA SISWA
PEDOMAN WAWANCARA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,
tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan
rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa
cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial.
Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar ungkapan yang cukup sederhana yaitu
"mendidik anak pada masa kini berarti menyiapkan orang dewasa di masa mendatang".
Pendidik haru:s bisa menyiapkan anak didik menjadi orang dewasa yang mandiri,
mampu menggunakan dan mengembangkan sendiri kemampuan (pengetahuan dan
keterampilan) yang telah dimilikinya, dan mempunyai sikap yang sesuai dengan normanorma yang berlaku di masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, dikembangkan iklim belajar mengajar yang
dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif.
Dengan demikian pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang sesuai dengan isi Kurikulum
2004 adalah pendidikan tentang nilai-nilai yang sasarannya bukan semata-mata
pengalihan pengetahuan melainkan lebih ditekankan pada pembentukan sikap. Dengan
demikian mata pelajaran PKn meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor, yang
lebih menitikberatkan pada ranah afektif.
Kepribadian siswa pada hakikatnya dipengaruhi oleh ranah kognitif, apektif dan
psikomotor. Ketiga ranah tersebut menyatu dan sulit dipisahkan satu dengan yang
lainnya, sehingga membentuk kepribadian unik setiap manusia. Dalam menyajikan
pelajaran, guru harus berupaya mengembangkan ketiga ranah tersebut agar berkembang
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat perbedaan
tergantung dari ranah mana yang mendapat penekanan, sementara dalam pembelajaran
PKn, hasil akhir yang menjadi tujuan adalah pengembangan ranah apektif yang sesuai
1

dengan nilai dan norma yang berlaku dan berkembang dalam tatanan kehidupan
manusia Indonesia.
Dalam proses pembelajaran PKn, guru belum semuanya melaksanakan
pendekatan siswa aktif, dan peranan guru sebagai dinamisator belajar siswa belum
diterapkan, namun guru masih dominan menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Dalam penyampaian materi pelajaran guru masih menggunakan buku-buku
sumber dan buku pelengkap sebagaa sumber belajar, dan dalam penyampaian bahan
ajar kepada siswa belum digunakan media belajar yang lain.
Untuk pemahaman nilai dalam PKn, terdapat beberapa metode yang dapat
dilaksanakan dan dikembangkan oleh guru di antaranya adalah:
1.

Metode Ceramah

2.

Metode Tanya Jawab

3.

Metode Diskusi

4.

Metode Karyawisata

5.

Metode Pemecahan Masalah

6.

Metode Pembinaan Nila

7.

Metode Simulasi

8.

Metode inkuiri

9.

Metode Bermain Peran

10. Metode Permainan


11. Metode Tugas
12. Metode Drill (Depdikbud, 1996:50)
Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan pada guru Kelas VI MI Islamiyah
Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro , dalam mengajar guru belum
mencobakan metode-metode yang direkomendasikan oleh Depdikbud di atas. Metode
yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar masih sebatas ceramah dan tanya
jawab. Dalam penelitian ini penulis akan mencobakan pembelajaran PKn dengan
menggunakan metode inkuiri yang merupakan metode yang belum pernah dicobakan
sebelumnya pada siswa.

1.2 Rumusaa Masalah


Bertolak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan yaitu,
1) Bagaimana cara menyusun perencanaan pembelajaran PKn dengan metode inkuiri di
Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada pokok
bahasan Pengendalian diri ?
2) Bagaimanakah cara melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan metode inkuiri
di Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada
pokok bahasan Pengendalian Diri ?
3) Bagaimanakah hasil pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri di
Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten BojonegorO

pada

pokok bahasan Pengendalian Diri ?


4) Bagaimanakah upaya mengatasi hambatan yang dialami siswa dalam pembelajaran
PKn dengan metode inkuiri pada pokok bahasan Pengendalian Diri di Kelas VI MI
Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Secara umum tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan
gambaran/informasi bagi guru PKn tentang pengaruh metode inkuiri dalam
pembelajaran PKn di Kelas VI SD. Secara khusus tujuan yang hendak dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah:
1) Untuk mengetahui cara-cara menyusun perencanaan pembelajaran PKn dengan
menggunakan metode inkuiri bagi murid Kelas VI MI Islamiyah Sroyo
Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada pokok bahasan Pengendalian Diri.
2) Untuk mengetahui cara-cara melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan
menggunakan metode inkuiri bagi murid Kelas VI MI Islamiyah Sroyo
Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada pokok bahasan Pengendalian
Diri.
3) Untuk mengetahui seberapa besar hasil pembelajaran PKn dengan menggunakan
metode inkuiri bagi murid Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor
Kabupaten Bojonegoro pada pokok bahasan Pengendalian Diri.
4) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami murid dalam pembelajaran
PKn dengan menggunakan metode inkuiri bagi murid Kelas VI MI ISLAMIYAH
3

Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro

pada pokok bahasan

Pengendalian Diri.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
a. Bagi Siswa
1. Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
2. Melatih siswa berpikir kritis dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran akan lebih bermakna hagi siswa
b. Bagi Guru
l. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran PKn
di Kelas VI.
2. Sebagai

bahan

pertimbangan

pemilihan

metode

yang

tepat

dalam

melaksanakan pembelajaran PKn di Kelas VI.


3. Sebagai bahan informasi tentang pentingnya penyajian bahan pelajaran yang
mengutamakan keterlibatan siswa.
c. Bagi sekolah
Dapat dipakai sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran PKn .
1.4 Definisi Operasional
Metode inkuiri, menurut Depdikbud (1996.-76), adalah "Sebuah pendekatan
yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang mana siswa dihadapkan pada suatu
keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya".
Pembelajaran PKn menurut Kurikulum Yang Bisempurnakan (1994:130) adalah salah
satu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Mata
pelajaran PKn diajarkan di Sekolah Menengah Pertama berdasarkan Kurikulum Yang
Disempurnakan tahun 2004 ditambah dengan suplemen Kurikulum 2006 sebagai
penyempurnaan dari Kurikulum 2004.
Pokok Bahasan Pengendalian Diri, merupakan salah satu pokok bahasan
pelajaran PKn di Kelas VI MI pada semester 2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PKn


Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang teridiri dari berbagai
golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku
yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam
kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan
yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan
golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui
musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Penjelasan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang No 2 Tahun 1989).
Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali
siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara
warga negara dengan negara serta pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi
warga negara yang dapat diandalakan oleh bangsa dan negara (Penjelasan Pasal 39 ayat
(2) Undang-Undang No 2 Tahun 1989).
Di MI bahan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan aitekankan
pada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh
pengetahuan dan pengertian sederhana untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi (SLTA).
Berdasarkan Kurikulum 2004 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
adalah "Mata pelajaran yyang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia". Untuk
siswa MI nilai luhir dan moral tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam wujud
perilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
keluarga, anggota masayarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Di sini tampak bahwa PKn mempunyai aspek pokok berupa pengembangan dan
pelestarian nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Nilai luhur
budaya Indonesia sangat beragam tergantung di daerah mana nilai itu berada. Benturan
5

nilai vang berdasarkan budaya daerah yang satu dengan yang lainnya harus diketahui
oleh siswa. Hal ini disebabkan nilai, budaya dan norma yang berlaku di satu daerah
akan lain dengan nilai, budaya dan norma yang berlaku di daerah lain.
2.2 Pengertian Mata Petajaran PKn
Kurikulum Pendidikan Dasar telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1443 tanggal 25 Februan 1993. Salah satu
dari sebelas mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah adalah Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
PKn banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang apabila diajarkan menurut
cara yang tepat akan lebih bermakna bagi siswa dan akan diaplikasikan oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari, namun apabila diajarkan dengan cara yang salah, maka
PKn hanya akan merupakan pelajaran yang bersifat hapalan belaka dan hasilnya kurang
bermakna bagi siswa, karena siswa tidak akan bisa mengaplikasikan-nya dalam
kehidupan sehari-hari baik sebagai anggota keluarga, anggota sekolah atau anggota
masyarakat.
Agar guru dapat memberikan materi pelajaran PKn dengan baik dan supaya
hasilnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya guru mengajar dengan
berbagai metode dan teknik yang sesuai dengan kondisi siswa tidak hanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau tugas saja.
2.3 Fungsi Mata Pelajaran PKn
Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam sistem
kurikulum Pendidikan Dasar. Fungsi mata pelajaran PKn yang diajarkan di sekolah
adalah agar dapat diaplikasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar (Depdikbud, 1994: 81), mata pelajaran
PKn berfungsi untuk :
l. Mengembangkan dan melestarikan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
2. Mengembangkan dan membina siswa yang sadar akan hak dan kewajibannya, taat
pada peraturan yang berlaku dan berbudi pekerti luhur.
3. Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antar sesama anggota
keluarga, sekolah, dan masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari ketiga fungsi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn
akan memberikan arah berpikir yang kritis kepada para siswa terhadap masalah6

masalah, gejala perilaku, dengan harapan dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharihari baik pada waktu siswa masih menjadi seorang pelajar terlebih lagi ketika siswa
menjadi anggota masyarakat.
2.4 Tujuan Mata Pelajaran PKn
Tujuan yang akan dicapai dengan pembelajaran Mata pelajaran PKn di MI
dengan proses belajar mengajar PKn adalah menanamkan sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari yang didasarkan kepada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat, dan memberikan bekal kemampuan untuk
mengikuti pendidikan di SLTP.(Depdikbud, 1994:2)
Tujuan tersebut di atas, dapat dicapai jika dalam proses belajar mengajar, guru
dapat menciptakan suasana yang kondusif, di antaranya dengan menggunakan berbagai
metode dan teknik yang sesuai dengan pokok bahasan. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa, dan hasil belajar dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2.5 Ruang Lingkup Materi PKn di Kelas VI
Ruang lingkup mata pelajaran PKn perlu diketahui agar pada waktu memberikan
materi kepada siswa, guru mempunyai batasan-batasan keluasan materi yang harus
diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar materi yang diajarkan di setiap kelas sesuai dengan
tingkat perkembangan psikologis siswa dan tingkat kesulitan materinya. Menurut
Kurikulum Pendidikan Dasar, (Depdikbud, 1994:2), ruang lingkup mata pelajaran PKn
di Kelas VI meliputi:
l. Nilai moral dan norma bangsa Indonesia serta perilaku yang diharapkan terwujud dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan di
negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kedua ruang lingkup tersebut di atas, merupakan materi yang harus disampaikan
kepada siswa di tingkat Sekolah Dasar. Ruang lingkup tersebut diurai dalam beberapa
pokok bahasan.
2.6 Pokok Bahasan PKn di Kelas VI
Berdasarkan Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 2004 terdapat 12 pokok
bahasan dalam satu tahun pelajaran. Pokok bahasan pokok bahasan tersebut adalah
7

nilai-nilai luhur Pancasila yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam


pelaksanaan pembelajaran PKn pokok bahasan tersebut disesuaikan dengan daya nalar
siswa Kelas VI. Artinya pembahasan sebuah pokok bahasan, merupakan konsep dasar
yang harus dikuasai oleh siswa secara kognitif dan psikomotor juga harus dapat
dilaksanakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari (apektif).
Menurut Depdikbud, (2004:6) dalam KYD, pokok bahasan mata pelajaran PKn
Kelas VI untuk Semester I dan II, terdiri dari 12 pokok bahasan yang harus diajarkan
kepada siswa selama 72 jam pelajaran. Uraian pokok bahasan tersebut sebagaimana
tertulis pada tabel di bawah ini.

Tabel 1
Materi PKn di Kelas VI
Semes
Pokok Bahasan
Uraian
ter
1
1. Keindahan
Memahami perlunya rasa keindahan dalam kehidupan
Membiasakan untuk memelihara keindahan di rumah,
sekolah, dan lingkungan, serta menikmati keindahan
budaya dan alam sekitarnya
2. Lapang Dada Menyadari perlunya sikap lapang dada dalam pergaulan
sehari-hari .
Membiasakan berperilaku menerima dan
mempertimbangkan saran serta pendapat orang lain atas
dasar penalaran
3. Persatuan dan1) Memahami makna. Bhineka Tunggal Ika dalam membina
Kesatuan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Membiasakan memelihara persatuan dan kesatuan dengan
tidak mempertimbangkan perbeedaan-perbedaan yang ada
dalam pergaulan
4. Kebijaksanaan
1) Memahami perlunya sikap bijaksana dalam kehidupan
senari-hari
Membiasakan bertindak cepat dan tepat dalam
menyelesaikan masalah, serta dapat diterima oleh semua
pihak
5. Keserasian 1) Memahami perlunya sikap hidup yang selaras, serasi dan
seimbang dalam kehidupan sehari-hari
2) Membiasakan belajar, bekerja, dan berdoa secara
seimbang, serta menikmati kehidupan yang wajar sesuai
dengan kemampuannya.
6. Berjiwa Besar1) Menyadari perlunya sikap berjiwa besar dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan di keluarga, di sekolah,
dan di lingkungan masyarakat
2) Membiasakan melakukan sesuatu dengan rela untuk
kepentingan orang lain tanpa pamrih
2
7. Pengendalian Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri
Diri
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak
serakah dan tidak melakukan perbuatan, yang merugikan
orang lain

8. Pengabdian

Menyadari perlunya kesediaan untuk mengabdi kepada


bangsa dan negara
Membiasakan melakukan kegiatan untuk kepentingan
keluarga, sekolah dan masyarakat
9. Kepedulian
Menyadari perlunya sikap tanggap (peduli) terhadap
keadaan dan lingkungan masyarakat sekitarnya
2) Membiasakan berperilaku memperhatikan; mengindahkan,
dan menghiraukan keadaan lingkungannya.
10. Kerukunan
Menyadari perlunya kemauan untuk hidup rukun di
keluarga,sekolah dalam masyarakat, bernegara dan
berbangsa
Membiasakan hidup rukun dengan menjauhi hal-hal yang
akan merusak hal tersebut
11. Cinta Tanah1)
Air
2)
12. Harga
1)
Menghargai

Menyadari perlunya cinta tanah airi


Membiasakan perilaku untuk memajukan lingkungannya
Menyadari perlunya kesediaan untuk menghargai hasil
karya orang lain
Membiasakan berperilaku memelihara dan memberikan
pujian terhadap hasil karya orang lain

Dalam uraian kedua belas materi yang terdapat dalam kurikulum untuk satu
tahun terdapat hal yang substansial, yaitu pertama siswa harus memahami atau
menyadari dulu materi esensialnya, setelah itu kemudian siswa dibimbing untuk
membiasakan diri terhadap materi tersebut. Dengan demikian diharapkan siswa akan
berperilaku sebagaimana nilai, norma dan budaya Indonesia.
2.7 Pengendalian Diri di Kelas VI
Pokok Bahasan Pengendalian Diri di Kelas VI terbagi menjadi dua uraian materi
yaitu:
1) Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ranah kognitif).
2) Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan tidak
melakukan perbuatan yang merugikan orang lain (ranah apektif).
Untuk pemahaman (kognitif) siswa dengan mudah dapat menghapalnya namun
untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari, guru tidak bisa secara terusmenerus mengevaluasi perilaku siswa selama 24 jam. Oleh karean itu, perlu adanya
kepaduan sikap antara orang tua, masyarakat dan guru agar siswa benar-benar
mengaplikasikan nilai yang telah dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari, baik di
sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat.
10

2.8 Hakikat Pembelajaran PKn


PKn adalah sebuah mata pelajaran yang terdiri dari pelajaran Pancasila dan
Kewarganegaraan yang ditekankan pada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai bekal
untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Proses untuk mendapatkan hasil pembelajaran PKn tidak dapat dipisahkan dari
nilai-nilai Pancasila itu sendiri, artinya PKn tidak hanya berupa hapalan nilai-nilai
Pancasila tapi juga merupakan proses pengamalan Pancasila sejak usia dini baik di
lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat. Dalam
memecahkan satu masalah seorang warganegara sering mengambil sikap tertentu yang
memungkinkan usaha tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan, atau bahkan
dengan usaha tersebut permasalahan bukannya selesai malah menajadi bertambah besar.
2.9 Metode dan Teknik Pembelajaran PKn
Untuk mengajarkan PKn, tidak cukup hanya dengan metode ceramah karena
PKn merupakan pembelajaran yang yang mengutamakan pada ranah apektif. Oleh
karena itu diperlukan metode dan teknik yang sesuai dengan materi yang akan dibahas
dan sesuai dengan tingkatan kelas. Menurut Depdikbud, (1996:50), terdapat beberapa
metode dalam pembelajaran PKn di antaranya adalah:
a) Metode Ceramah adalah suatu penyampaian bahan pelajaran dengan lisan. Metode
ini biasanya dianggap sebagai metode yang memiliki kadar CBSA sangat rendah.
Namun pada kenyataannya seorang guru tidak mungkin meninggalkan metode ini
sepenuhnya, bahkan dewasa ini proses belajar mengajar di sekolah masih didominasi
oleh metode ceramah.
b) Metode Tanya Jawab, metode ini digunakan dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa dan atau sebaliknya secara lisan dan tertulis
c) Metode Diskusi, suaru kegiatan tukar menukar gagasan atau pendapat antara dua
orang atau lebih secara lisan untuk memperoleh kesamaan pendapat
d) Metode Karyawisata, adalah suatu kunjungan yang direncanakan kepada suatu obyek
tertentu untuk dipelajari atau sebagai alat bantu dalam hal memahami suatu gagasan
atau sebagai alat untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
e) Metode Pemecahan Masalah adalah suatu cara memahami konsep-konsep ilmiah
melalui kegiatan seperti seorang ilmuwan memecahkan masalah. Dimulai dengan
11

perumusan masalah, kemudian diikuti dengan kegiatan-kegiatan observasi,


pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan.
f) Metode/Teknik Pembinaan Nilai, metode ini digunakan untuk menentukan nilai-nilai
yang akan dipilih siswa terutama pada proses pengambilan nilai.
g) Metode Simulasi, merupakan metode bermain peran atau pura-pura.
h) Metode Inkuiri digunakan dalam proses belajar mengajar yang mana siswa
dihadapkan pada suatu keadaan/masalah untuk kemudian dicari jawaban atau
kesimpulannya.
i) Metode Bermain Peraru/Sosio Drama merupakan bentuk permainan pendidikan yang
dipakai untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai-nilai dalam
kehidupan bermasyarakat, dengan tujuna untuk menghayati perasaan, sudut pandang
dan cara berpikir oerang lain.
j) Metode Permainan/Game, digunakan untuk memperoleh atau menemukan
pengertian dan menanamkan nilai tertentu.
k) Metode Tugas, dilakukan guru dengan memberikan tugas/pekerjaan kepada siswa
untuk diselesaikan dan dipertanggungjawabkan
l) Metode Drill/Latihan Siap, sangat cocok untuk pembiasaan tingkah laku penguasaan
materi terutama tingkah laku yang baik
Pada dasarnya dari keduabelas metode yang diuraikan di atas, adalah baik,
tergantung dari materi dan kesiapan guru serta siswa untuk melaksanakan proses belajar
mengajar. Salahsatu metode yang dianggap tepat dan dominan dalam menyampaikan
materi PKn di Kelas VI adalah metode memecahkan masalah dengan teknik inkuiri.
Penulis menganggap demikian, karena pembelajaran PKn
l. Materi merupakan nilai yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa merasa tertantang untuk memecahkan sebuah persoalan
3. Siswa dapat menemukan sendiri jawabannya.
4. Konsep nilai yang ditanamkan akan diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
5. Pembelajaran lebih efisien dan efektif

12

2.10 Metode Inkuiri


2.10.1 Pengertian Metode Inkuiri
Menurut Webster's New Collegiate Dictionary dalam Iskandar, (1997:68)
kata inkuiri (enquiry) berarti "pertanyaan atau penyelidikan". Sedangkan Peaget
dalam Iskandar, (1997:68) mengatakan bahwa "Pendekatan enquiry sebagai
pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen
sendiri. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan".
Dalam pelaksanaan model inkuiri yang lebih diutamakan adalah
keterlibatan siswa secara penuh daripada kegiatan gurunya.
2.10.2 Karakteristik Metode Inkuiri
Menurut Kuslan dan Stone dalam Iskandar, (1997:68), karakteristik
Inkuiri yaitu sebagai berikut:
l.

Menggunakan keterampilan-keterampilan proses

2.

Tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu


tertentu

3.

Jawaban jawaban yang dicari tidak diketahui lebir dulu, dan tidak ada dalam
buku pelajaran Buku-buku petunjuk yang dipilih berisi pertanyaanpertanyaan dan saran-saran untuk menentukan jawaban, bukan memberikan
jawaban

4.

Murid-murid bersemangat sekali untuk menemukan jawaban atas


pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri

5.

Proses pembelajaran berpusat pada pertanyaan-pertanyaan mengapa dan


hagaimana kita mengetahui, serta betulkah kesimpulan kita ini

6.

Suatu masalah ditentukan, lalu dipersempit hingga terlihat kemungkinan


masalah itu dapat diperolen oleh murid

7.

Hipotesa dirumuskan oleh murid-murid

8.

Murid-murid

mengusulkan

cara

mengumpulkan

data,

melakukan

eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca dan menggunakan


sumber-sumber lain
9.

Semua usul dinilai bersama, lalu ditentukan pula asumsi-asumsi,


keterlibatan-keterlibatan dan kesukaran-kesukaran

10. Murid-murid melakukan penelitian, secara individu atau kelompok untuk


mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesa
13

11. Murid-murid mengolah data dan mereka sampai pada kesimpulan


sementara. Juga diusahakan untuk memberikan penjelasan-penjelasan
secara ilmiah.
Melihat karakteristik-karakteristik di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran PKn khususnya di Kelas VI dengan menggunakan teknik
inkuiri dapat mengembangkan beberapa sikap yaitu: sikap objektif, ingin tahu,
terbuka, dan bertanggungjawab, karena model ini lebih menekankan pada
pencarian pengetahuan daripada pemerolehan pengetahuan yang pada akhirnya
akan membentuk pribadi yang baik dan siswa dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara membiasakan diri.
2.10.3 Prosedur Metode Inkuiri
Setiap model atau sistem belajar mempunyai cara/langkah kegiatan yang
berbeda-beda, prosedur yang harus ditempuh dalam penerapan metode inkuiri
menurut Liliasari dalam Iskandar (1997:69), adalah sebagai berikut:
1. Simulation
Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh siswa
membaca atau mendengarkan uraian yang membuat permasalahan
2. Problem statement
Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasil:an berbagai masalah.
Permasalahan yang dipilih selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
atau hipotesis, yakni pernyataan (statemen) sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan yang diajukan
3. Data collection
Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis ini,
siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji
coba sendiri dan sebagainya.
4. Data procesing
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya semua
diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasikan, bahkan bila perlu dihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

14

5. Verification/pembuktian
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
dicek, apakah terjawab atau tidak , apakah terbukti atau tidak.
6. Generalization
Berdasarkan hasil pembuktian tadi, siswa belajar menarik kesimpulan atau
generalisasi tertentu.
Pelaksanaan metode inkuiri dalam pembelajaran PKn dapat dilaksanakan
dengan 5 karakteristik sebagai berikut,
1. Situasi yang menyediakan stimulus untuk enquiry
2. Masalah yang akan dicari pemecahannya
3. Perumusan masalah
4. Pencarian pemecahan
5. Kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil penyelidikan.
Kelima karakteristik tersebut dapat dimulai dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menuju kepada kesimpulan. Pertanyaan yang
diajukan guru memegang peranan penting dalam menerapkan model ini, karena
itu dianjurkan agar guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang meminta
siswa berpikir tinggi. Bimbingan yang berupa pertanyaan tersebut dimaksudkan
agar dalam proses belajar siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal
serta membantu menghindari kegagalan siswa dalam menemukan konsep akhir
(kesimpulan) dari hasil eksperimennya, seperti yang dikemukakan oleh
Syamsudin.(1985:96)

"Bimbingan

dalam

belajar

difokuskan

kepada

permasalahan tentang bagaimana caranya agar anak terhindar dari kegagalan,


mampu mengatasi hambatan serta kesulitan hingga la dapat mencapai
prestasinya dengan mengembangkan dirinya secara optimal di dalam menempuh
proses belajar"
2.10.4 Kekuatan dan Kelemahan Metade Inkuiri
Setiap metode mempunyai kekurangan dan kelebihan. Begitu pula
dengan metode inkuiri. Kekuatan dan kelemahan metode inkuiri menurut
Djamarah dan Zain (1997:23) yaitu sebagai berikut:
Kekuatan inkuiri
a) Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah dihapalkan dan diingat, mudah
ditransfer untuk memecahkan masalah.
15

b) Pengetahuan dan kecakapan anak didik bersangkutan lebih jauh dapat


menumbuhkan motivasi intrinsik, karena siswa dapat merasa atas
penggunaannya sendiri.
Kelemahan inkuiri.
a) Memakan waktu yang cukup banyak.
b) Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada
kekacauan dan kekaburan materi yang dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, apabila pelaksanaan metode inkuiri mengikuti
prosedur yang direncanakan maka diharapkan, hasil pembelajaran bisa meningkat dan
lebih bermakna bagi siswa. Sebaliknya apabila guru kurang terampil dalam
memberikan bimbingan (berupa pertanyaan-pertanyaan) proses pembelajaran tidak
akan berhasil, sehingga tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.

16

BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Teknik Pengumpulan Data


3.1.1 Teknik Observasi
Objek yang akan diteliti atau diobservasi merupakan data yang sangat
penting dalam penelitian penerapan metode inkuiri adalah siswa Kelas VI MI
Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro , dengan jumlah siswa
30 orang terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Observasi yang
dilakukan meliputi:
l. Minat siswa terhadap mata pelajaran PKn
2. Keaktifan dalam belajar
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan pendapat
5. Memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain
6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
7. Motivasi dalam mengerjakan tugas
Ketujuh hal tersebut di atas diobservasi oleh penulis pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran PKn.
3.1.2 Teknik Tes
Untuk memperoleh data yang akan diolah dan dianalisis diperlukan alat
atau instrumen pengumpulan data yang lain selain observasi yang dilakukan,
untuk itu penulis mengadakan pengetesan. Pengetesan dilaksanakan pada waktu
penulis mengadakan pembelajaran PKn di Kelas VI pada pokok bahasan
Pengendalain Diri. Untuk memperoleh data ini penulis melakukan pengetesan
sebanyak dua kali, yaitu :
a) Tes yang ke-1 dilakukan sebelum siswa mendapat materi pokok bahasan
tersebut dengar. tidak menggunakan metode inkuiri
b) Tes yang ke-2 dilakukan setelah siswa mendapat materi pokok bahasan
tersebut dengan menggunakan metode inkuiri
Tujuan diadakan dua kali pengetesan yaitu untuk mengetahui sejauh mana
perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut, antara
17

menggunakan metode inkuiri dengan yang tidak menggunakan metode inkuiri.


Sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2
Hasil pree tes dan pos tes
No.

Nomor Induk Siswa

Pree Tes

Pos Tes

6
5
5
5
5
5
8
7
8
5
5
7
7
6
5
4
5
5
5
6
7
5
6
7
6
5
5
6
4
5

6
6
8
8
9
7
8
8
8
8
7
9
8
7
7
7
7
6
7
8
8
7
8
8
7
7
7
8
6
7

170
5,696

222
7,457

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
Rata-rata

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2014

18

Ket.

3.1.3 Teknik Wawancara


Selain menggunakan teknik observasi dan teknik tes dalam penulisan ini,
penulis menggunakan teknik wawancara. Tujuan pelaksanaan wawancara tersebut
untuk memperoleh data tentang kesan dan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran PKn yang menggunakan metode inkuiri dengan yang tidak
menggunakan metode inkuiri. Dengan demikian selain data tes hasil belajar
siswa, peneliti juga daput mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran PKn
dengan metode inkuiri.
3.2 Deskripsi Data
Data penelitian yang diperoleh di lapangan berdasarkan proses pembelajaran
yang dilakukan. Prases untuk memperaleh data yang akurat diawali dengan pembuatan
perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri. Pembuatan
perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri dimaksudkan
sebagai satu alternatif pembelajaran PKn yang dapat memberikan kontribusi bagi
keaktifan siswa secara penuh.
Agar data yang dihasilkan benar-benar akurat dengan tingkat kesalahan
minimal, maka penelitian dilakukan dengan hati-hati, dan sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
3.2.1 Data Proses
Data yang didapat selama proses pembelajaran PKn dengan menggunakan
metode inkuiri, dimulai dengan mengamati perilaku siswa pada awal
pembelajaran, pada saat pembelajaran berlangsung, dan ketika pembelajaran
berakhir. Data-data ini terdiri dari perilaku siswa baik yang berupa minat belajar
siswa, aktivaas siswa pada saat pembelajaran, pemahaman siswa akan materi
pembelajaran, dan hambatan-hambatan yang ditemukan baik pada saat
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Data-data dimaksud kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang
dikemukakan pada Bab II. Jika tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan,
maka ketidaksesuaian tersebut dicari penyebab dan solusinya.

19

3.2.1.1 Model Rencana Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inkuiri


A. Persiapan Pembelajaran
l. Guru merumuskan masalah pengendalian diri sebagai topik pembahasan
dengan

metode

inkuiri

untuk

mengembangkan

perbuatan

luhur

kegiatan

proses

yangmencerminkan kematangan mental dan porilaku


2. Guru mempersiapkan bahan tes tentang pengendalian diri
3. Guru

mempersiapkan

penjelasan

langkah-langkah

pembelajaran dengan metode inkuiri


4. Guru mempersiapkan bahan pelajaran tentang pengendalian diri melalui
proses inkuiri sehingga siswa dapat menyebutkan pengertian pengendalian
diri dalam keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat dan memahami
dan menjelaskan pentingnya pengendalian diri sehingga siswa bersedia
menahan diri bila menghadapi masalah.
B. PERSIAPAN MENGAJAR
Pokok Bahasan

: Pengendalian Diri

Kelas/Semester

: VI/ 2

Waktu

: 2 x 40 menit

Tujuan Pembelajaraa Umum


1. Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
2. Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan
tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain
Tujuan Pembelajarau Khusus
1. Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri dari perilaku yang
kurang baik
2. Melalui metode inkuiri siswa dapat menghindari perbuatan yang
merugikan orang lain
3. Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain
4. Melalui metode inkuiri siswa dapat menghormati dan menghargai hak-hak
arang lain di sekitar kita
5. Melalui metode inkuiri siswa dapat membuat kesimpulan tentang perlunya
bersikap rendah hati sebagai wujud pengendalian diri yang baik
20

6. Melalui metode inkuiri siswa dapat memelihara benda/fasilitas untuk


kepentingan bersama/umum
C. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Stimulus
Guru memberikan tes pendahuluan sebagaimana yang telah dipersiapkan.
Siswa menjawab pertanyaan dengan menyatakan benar atau salah
B. Masalah yang akan dicari pemecahannya
Guru

memberikan

penjelasan

tentang

topik

pembelajaran

yaitu

Pengendalian Diri yang akan dibahas dan dicari jawabannya/dipecahkan


masalahnya melalui metode inkuiri.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana cara mengendalikan diri di rumah ?
Bagaimana cara mengendalikan diri di sekolah ?
Bagaimana cara mengendalikan diri di lingkungan masyarakat
D. Pencarian pemecahan masalah
a. menyiapkan media, alat peraga dan bahan yang diperlukan
b. Guru mengarahkan perhatian siswa pada keadaan anggota keluarga di
rumah yang mempunyai kepentingan yang tidak sama, teman di sekolah
yang berbeda karakter dan sifatnya, keadaan di lingkungan masyarakat
yang bersifat heterogen
c. Setalah siswa diberi kesempatan bertukar pikiran dengan teman
sekelompoknya, Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang
diajukan menuju kepada kesimpulan akhir. (sebagai stimulus dalam
merangsang siswa untuk dapat memecahkan masalah)
E. Kesimpulan
Siswa dapat memahami pentingnya sikaap pengendalian diri di rumah, di
sekolah dan di lingkungan masyarakat
3.2.1.2 Pelaksanaan Model Inkuiri
a. siswa dibagi menjadi 4 kelompok
b. tiap kelompok mendapat lembar kerja yang berisi permasalahan yang harus
dipecahkan
c. guru memberikan stimulus (memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab
oleh siswa secara lisan atau tertulis)
21

Mengapa terjadi pertengkaran kecil di rumah Adi?


Jawaban Siswa : Karena acara yang ditonton oleh Adi sangat bagus (Imas
Yuliani)
Karena lbunya tidak suka pada acara anak-anak (Hedi Riyana)
Karena kakak Adi sedang sakit (Laeli)
Bagaimana agar tidak terjadi pertengkaran seperti di atas?
Jawaban siswa :
Suara TVnya jangan terlalu besar (Meti)
Adi sebaiknya tidak nonton TV tapi menghapal pelajaran (Ninik)
Deden bagaimana menurut pendapatmu?
Deden tidak menjawab
Jawaban siswa
Harusnya Adi tidak menonton TV karena kakaknya sedang sakit (Alfina)
Saya setuju dengan pendapat Alfina (Astri)
Guru memperlihatkan gambar Adi sedang bertengkar dengan kakaknya
kemudian bertanya pada siswa:
Mengapa Adi dan kakaknya bertindak seperti itu ?
Jawaban siswa
Karena kakaknya tidak mau mengalah (Alfina )
Guru bercerita bahwa Adi tidak menontan TV karena kakaknya sakit, lalu
bertanya "Apakah tindakan Adi merupakan pengendalian diri ?
Jawaban Siswa
Ya (Alfina ) Bagaimana cara pengendalian diri di rumah ?
Jawaban Siswa
Harus bisa melihat apakah perbuatan kita merugikan orang lain atau tidak. Jika
merugikan maka perbuatan itu jangan dilakukan karena orang lain akan rugi
(Alfina)
Guru bercerita tentang pengendalian diri di sekolah dengan perrnasalahannya
kemudian memberikan pertanyaan bimbingan kepada siswa untuk sampai pada
kesimpulan
Guru bercerita tentang permasalahan yang ada di masyarakat, kemudian
memberikan bimbingan kepada siswa untuk mendapatkan kesimpulan
pelajaran
Siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
22

Siswa mengisi lembar kerja siswa


Kelompok 1 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut
dengan benar
Kelompok 2 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut
dengan benar
Kelompok 3 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut
dengan benar
Kelompok 4 dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja tersebut
dengan benar
Beberapa siswa memberikan komentar terhadap jawaban dari kelompok lain
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil diskusi Hasil Diskusi :
Pengendalian diri adalah menahan diri dari perbuatan yang kurang baik yang
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Tanpa pengendalian diri yang
terlatih dari sejak usia dini kita cenderung menyelesaikan masalah dengan
emosi dan hal ini merupakan faktor utama yang pertengkaran yang menuju
kepada perpecahan.
Guru mengadakan evaluasi
3.2.2 Data Hasil
Penerapan metode inkuiri pada pembelajaran PKn di Kelas VI

MI

Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada pokok bahasan


Pengendalian Diri, mendapatkan hasil belajar yang baik. Hal ini terbukti dari hasil
rata-rata nilai sesudah dilaksanakan metode inkuiri sebesar 7,46 sedangkan
sebelumnya nilai rata-rata hanya mencapai 5;7.
Pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri lebih efektif
karena siswa dilibatkan secara aktif, sehingga proses pembelajaran dapat
menggairahkan siswa. Pada awal pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiri perhatian siswa sudah menunjukkan respon yang positif, apalagi sewaktu
siswa menjawab pertanyaan-peitanyaan guru yang berhubungan dengan
Pengendalian Diri. Siswa lebih antusias dan merasa tertantang untuk mencari dan
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
Melalui alat peraga yang telah disediakan, tampak bahwa setiap siswa
ingin menanggapai peristiwa yang terjadi dalam gambar sehingga pembelajaran
tampak lebih hidup. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompaknya untuk
23

memecahkan permasalahan yang diajukan penulis. Dengan adanya bimbingan


guru (berupa pertanyaan-pertanyaan) yang terus menerus dan berkesinambungan
akhirnya siswa dapat menemukan konsep akhir berupa kesimpulan dari hasil
belajarnya, Yaitu bahwa Pengendalian diri adalah menahan diri dari perbuatan
yang kurang baik yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Tanpa
pengendalian diri yang terlatih dari sejak usia dini kita cenderung menyelesaikan
masalah dengan emosi dari hal ini merupakan faktor utama yang pertengkaran
yang menuju kepada perpecahan.
Pada tahap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi dan wawancara
dengan siswa. Hasil evaluasi pada akhir pembelajaran lebih tinggi dibanding
sebelum

menggunakan

metode

inkuiri.

Nilai

rata-rata

siswa

sebelum

menggunakan metode inkuiri 5,7 sedangkan sesudah menggunakan metode


inkuiri meningkat menjadi 7,46, terdapat selisih nilai sebesar 1,76.
Selain data yang dihasilkan dari tes, terdapat data lain yang berupa hasil
wawancara tentang kesan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
Sebanyak 16 siswa (56,5%) mengakui bahwa belajar dengan menggunakan
metode inkuiri sangat menarik dan dapat cepat dipahami, sedangkan sebanyak 14
siswa (43,5%) mengatakan bahwa pembelajaran terkesan sama saja dengan
menggunakan metode inkuiri ataupun metode lain.
Hasil wawancara dengan siswa mendapat tanggapan yang positif Dengan
menggunakan metode inkuiri siswa lebih bergairah untuk belajar, pembelajaran
PKn dengan menggunakan metode inkuiri dapat membangkitkan motivasi siswa.
Keberhasilan penerapan metode ini tidak terlepas dari prosedur perencanaan yang
telah disusun penulis dalam menerapkan metode inkuiri tersebut.
3.2.3 Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan guru yaitu mulai dari
awal pembelajaran termasuk kesiapan siswa untuk belajar sampai akhir
pembelajaran yang berupa tes akhir dan kesan (tanggapan) siswa terhadap proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam proses evaluasi ini guru tidak hanya mengevaluasi hasil belajar saja
melainkan proses belajar juga dievaluasi termasuk minat siswa melalui observasi
dan wawancara. Dari hasil observasi itulah guru dapat menentukan langkah yang
tepat untuk meningkatkan efektiftas dan efisiensi pembelajaran PKn di antaranya
melalui metode inkuiri
24

3.3 Pembahasan Masalah


Pembahasan ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana yang
telah dikemukakan pada BAB I. Pembahasan dalam menerapkan metode inkuiri dalam
pembelajaran PKn di Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten
Bojonegoro pada pokok bahasan Pengendalian Diri dikembangkan atas dasar hasil
temuan data yang dikaitkan dengan konsep dan teori yang relevan.
Dari data tersebut dapat diinterpretasikan yang menghasilkan deskripsi sebagai
berikut :
l. Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran PKn di
Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, ternyata
dapat menarik minat siswa. Siswa lebih antusias dan bergairah karena merasa
dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa dilihat sewaktu siswa menjawab
pertanyaan guru dan ketika siswa melakukan diskusi. Pembelajaran PKn yang
disajikan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep akhir
(kesimpulan) sangat menarik bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Zain
(1997:22). "Enquiry adalah belaiar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem
belajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final, tetapi siswa
diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik
pendekatan masalah".
Dengan menggunakan metode ini siswa bebas mengungkapkan pendapatnya dalam
memecahkan masalah yang telah ditetapkan, sehingga siswa merasa tertantang untuk
aktif mencari dan menemukan kesimpulan dari hasil diskusi dan pengematan
terhadap media pelajaran berupa gambar
2. Dengan adanya bimbingan dari guru (berupa pertanyaan-pertanyaan) yang terus
menerus dan berkesinambungan selama siswa mengamati peristiwa yang terjadi pada
gambar, akhirnya siswa dapat menemukan konsep akhir (kesimpulan) dari hasil
pengamatannya. Pertanyaan dari guru memegang peranan penting dalam
menerapkan metode ini, karena itu dianjurkan agar guru mengajukan pertanyaanpertanyaan yang menuntut siswa berpikir tinggi. Bimbingan guru yang berupa
pertanyaan tersebut dimaksudkan agar dalam proses belajar siswa dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dan membantu menghiri dari kegagalan
dalam menemukan konsep akhir (kesimpulan) dari hasil pengamatannya. Hal
tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Syamsudin (1985:95):
25

"Bimbingan dalam belajar difokuskan kepada permasalahan tentang bagaimana


caranya agar anak dapat terhindar dari kegagalan, mampu mengatasi hambatanhambatan serta kesulitan hingga la, dapat mencapai prestasinya dengan
mengembangkan dirinya sendiri secara optimal dalam menempuh proses belajar".
Berdasarkan pendapat di atas apabila guru kurang terampil di dalam memberikan
bimbingan (mengajukan pertanyaan-pertanyaan) maka akan menjurus kepada
kerancuan atau kekeliruan materi yang dipelajari.
3. Tampak bahwa penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran PKn di Kelas VI MI
Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro pada pokok bahasan
Pengendalian Diri sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh, evaluasi
permbelajaran PKn yang menggunakan metode inkuiri rata-rata nilainya lebih
tingggi (7,48) dari pada yang tidak menggunakan metode inkuiri (5,68). Jadi untuk
mendapatkan basil belajar yang lebih baik di dalam pembelajaran PKn hendaknya
guru jangan hanya menggunakan metode ceramah saja, tetapi dalam mengajarkan
PKn harus menggunakan metode-metode yang lain yang sesuai dengan pokok
bahasan.

26

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dalam menerapkan
metode inkuiri, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyusunan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dimulai
dengan persiapan yang matang uang meliputi pokok bahasan, pertanyaan-pertanyaan
yang mengacu kepada kesimpulan, alat peraga, media, dan lembar kerja siswa.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih menarik minat siswa, siswa
lebih antusias dan lebih bergairah dalam belajar, karena merasa dilibatkan di dalam
proses pembelajaran. Hal ini bisa dilihat sewaktu siswa melakukan pengamatan
gambar dan pembacaan wacana. Dengan adanya bimbingan dari guru (berupa
pertanyaan-pertanyaan) yang terus menerus dan berkesinambungan selama siswa
melakukan pengamatan, dapat mendorong siswa untuk menemukan konsep akhir
(kesimpulan) dari hasil pengamatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3. Hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri lebih baik dibanding dengan tidak
menggunakan metode inkuiri. llal ini terbukti dan nilai rata-rata hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode inkuiri lebih tinggi (7,46) daripada nilai tes siswa
sebelum menggunakan metode inkoiri (5,7).
4. Cara mengatasi hambatan-hambatan siswa dalam proses belajar menjaja. PKn
khusus pokok bahasan Pengendalian Diri dengan cara :
a. Menambah alokasi waktu dengan cara mengurangi alokasi waktu pokok bahasan
yang ruang lingkupnya tidak terlalu luas.
b. Melengkapi alat/media untuk pelaksanaan metode inkuiri.
4.2 Saran
Melalui penelitian ini, penults merasa perlu menyampaikan saran-saran sebagai
bahan untuk dijadikan kajian dan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan,
khususnya mata pelajaran PKn di Kelas VI MI Islamiyah Sroyo Kecamatan Kanor
Kabupaten Bojonegoro , antara lain:

27

1. Bagi Guru
a. Sebaiknya dalam mengajarkan PKn menggunakan berbagai metode, pendekatan
dan teknik yang beragam. Dengan menggunakan metode inkuri siswa menjadi
tertantang dan aktif menjawab setiap pertanyaan guru.
c. Alokasi waktu untuk pokok bahasan pengendalian Diri perlu ditambah sesuai
kebutuhan dengan cara mengambil dari pokok bahasan lain yang ruang
lingkupnya tidak terlalu luas
2. Bagi siswa
Hendaknya dalam menerima pelajaran PKn dengan menggunakan metode inkuiri
diikuti dengan sebaik-baiknya, diusahakan sehari sebelumnya siswa membaca
terlebih dahulu pokok bahasan yang akan diajarkan.
3. Bagi sekolah
Hendaknya sarana untuk pembelajaran PKn agar dilengkapi, hal ini berguna untuk
menambah semangat belajar dan dapat menunjang lancarnya proses pembelajaran,
baik berupa gambar atau alat elektronik lain yang dapat memutar film.
4. Bagi Pemerintah
Dalam pembelajaran PKn, karena bersifat menanamkan nilai, hendaknya pemilihan
guru Mata pelajaran PKn yang dapat menjadi panutan siswa dalam berperilaku.

28

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djauzak, 1996, Pedoman Pelaksanaan PBM di SD, Jakarta: Depdikbud


Adnan, Warsito, 2003, PKn, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Depdikbud, 1994, Kurikulum Pendidikan Dasar Jakarta: Depdikbud
-------- ---, 1996, Materi Latihan Kerja Guru PKn, Jakarta: Depdikbud
-----------, 1999, Suplemen Kurikulum Pendidikan Dasar Jakarta: Depdikbud
-----------1999, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI Sekolah
Menengah, Jakarta. Depdikbud
Djamariah, BS dan Azwan Zain, 1997, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta
Engkoswara, 1996, Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah Untuk Angka Kredit Guru ,
Bandung: Karangsewu
Keraf, Gorys, 1994, Komposisi, Flores: Nusa Indah
Moleong, Lexy J. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya
Rusyan, Tabrani, 1992, Penuntun Belajar Yang Sukses, Bandung: Penerbit Nine Karya Jaya
Sri Wilujeung, Dyah, dkk, 1996, Perangkat Pembelajaran PKn SD, Jakarta: Tim Penatar PKn
Undang, Gunawan, 1998, Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar Di Sekolah
Menengahr, Bandung: Siger Tengah

29

Lampiran-lampiran
PERSIAPAN MENGAJAR
Mata Pelajaran

: PKn

Kelas

: VI

Semester

: 2 (dua)

Pokok Bahasan

: Pengendalian Diri

I.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


1.

Memahami perlunya kemauan untuk mengendalikan diri dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

2.

Membiasakan berperilaku sabar, tidak cepat marah, tidak serakah dan tidak
melakukan perbuatan yang merugikan orang lain

II. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1.

Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri dari perilaku yang kurang
baik

2.

Melalui metode inkuiri siswa dapat menghindari perbuatan yang merugikan orang
lain

3.

Melalui metode inkuiri siswa dapat mengendalikan diri tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain

4.

Melalui metode inkuiri siswa dapat menghormati dan menghargai hak-hak orang
lain di sekitar kita

5.

Melalui metode inkuiri siswa dapat membuat kesimpulan tentang perlunya bersikap
rendah hati sebagai wujud pengendalian diri yang baik

6.

Melalui metode inkuiri siswa dapat memelihara benda/fasilitas untuk kepentingan


bersama/umum

III. MATERI PELAJARAN


a.

Pengertian Pengendalian Diri adalah menahan diri dari perbuatan yang kurang baik
yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

b.

Contoh Pengendalian Diri:


1) Di rumah, mengalah tidak menonton TV, karena ada angota keluarga yang
sedang sakit.

30

2) Di sekolah ketika diskusi siswa harus dapat menahan diri, tidak memaksakan
kehendaknya sendiri, agar diterima oleh anggota kelompok diskusi.
3) Di lingkungan masyarakat tidak main hakim sendiri ketika ada pencuri yang
tertangkap
e.

Manfaat Pengendalian Diri


1) Terhindar dari perbuatan yang merugikan orang lain
2) Terbina kerukunan dalam keluarga dengan teman sekolah dan dengan siapa saja
3) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

d.

Akibat yang timbul jika tidak bisda mengendalikan diri


1) Terjadi keonaran, pertengkaran, kerusuhan, dan permusuhan.
2) Tidak mempunyai teman, karena teman menjauhi akibat sikapnya yang
pemarah.
3) Keluarganya menderita

e.

Cara herperilaku mengendalikan diri


1) Sabar dan tenang dalam menghadapi masalah dengan orang lain
2) Berbicara dengan kata yang sopan dan nada berbicara yang enak didengar
3) Menjaga sopan santun dalam setiap tingkah lakunya
4) Tidak merusak barang orang lain
5) Jika meminjam barang orang lain harus dikembalikan tepat pada waktunya

f.

Mengendaliakn diri di rumah, di sekolah, di lingkungan masyarakat sangat perlu


ditanamkan sejak dini dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

IV. ALAT DAN BAHAN BELAJAR MENGAJAR


Alat Peraga: Gambar peristiwa tidak dapat mengendalikan diri
V. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1.

Kegiatan Awal (10 menit)


1) siswa dibagi menjadi 4 kelompok, satu kelompok terdiri dari 10 orang
2) tiap kelompok mendapat masalah yang harus dipecahkan
3) guru memberikan stimulus (memberikan pertanyaan-pertanyaan)

2.

Kegiatan Inti (60 menit)


1) Setiap kelompok dibagi LKS
2) Guru menjelaskan cara pengisian LKS
3) Siswa melakukan pengamatan di bawah bimbingan guru
4) Siswa mendapat pertanyaan-pertanyaan baik secara kelompok ataupun individu
31

5) Pertanyan-pertanyaan dari guru berhubungan dengan materi pengendalian diri,


dan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menemukan kesimpulan.
6) Setiap kelompok membacakan hasil diskusinya
3.

Kegiatan akhir (10 menit)


1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran
2) Guru mengadakan evaluasi.
3) Guru memberikan pengayaan

VI. EVALUASI
A. Prosedur : Tes proses
B. Jenis tes : Tes tertulis
C. Alat Tes : Soal-soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1.

Tutur kata yang baik dan raut muka yang ramah akan menimbulkan ....

2.

Berkata tidak sopan pada oranbg lain akan mengakibatkan ... .

3.

Apabila orang kaya tidak bisa mengendalikan diri akan terjadi ....

4.

Dalam berselisih pendapat tidak perlu ditunjukkan rasa permusuhan karena hal itu
akan mengakibatkan orang lain ....

5.

Apabila pemiliknya tidak bersedia meminjamkan barangnya sebaiknya kita...

6.

Orang yang paling kuat adalah orang yang dapat .....

7.

menjaga keamanan dan keutuhan fa-ilitas umum adalah tanggung jawab

8.

Pengendalian diri harus berasal dari....

9.

Pengendalian din untuk menekan sifat yang buruk misalnya ... .

10. salah satu ciri orang yang dapat mengendalikan diri apabila mempunyai masalah
adalah ....

32

Lembar Kerja Siswa

Kakak Adi sedang sakit, namun Adi sangat ingin menonton TV, karena acara TV tersebut
merupakan acara yang paling digemari oleh anak-anak dan Adi tidak ingin ketinggalan. Adi
takut dikatai anak tidak gaul oleh teman-temannya di sekolah.
Ibu Adi melarang Adi menonton TV karena akan mengganggu Kakaknya. Adi bersikeras
menonton TV dengan suara yang keras. Antara Ibu Adi dan Adi terjadi pertengakaran kecil
saling menyalahkan dan melarang.
Masalahnya
1. Apa pendupatmu tentang sikap Adi ?
2. Bagaimana caranya menyelesaikan masalah di atas ?
Jawab :

SELAMAT BEKERJA

33

PEDOMAN WAWANCARA

A. Untuk guru
1.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu, PKn termasuk mata pelajaran yang sulit?

2.

Apakah menurut pendapat Bapak/Ibu materi pelajaran PKn yang ada di MI sesuai
dengan tingkat intelegensi anak MI ? Apakah dapat diserap oleh siswa MI ?

3.

Apakah sikap siswa dalam berperilaku sudah sesuai dengan tuntutan nilai yang terdapat
dalam mata pelajaran PKn ?

4.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut apa yang Bapak/Ibu lakukan ?

5.

Apakah dengan cara seperti itu sikap siswa menjadi lebih baik ?

6.

Selain cara seperti yang Bapak/Ibu lakukan di atas, menurut pendapat dan pengalaman
Bapak/Ibu apakah ada lagi cara yang lainnya ?

7.

Apakah Bapak/Ibu sudah mencoba cara tersebut ? Dan bagaimana hasilnya ?

8.

Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah model dan alat peraga yang ada di MI memadai
untuk pembelajaran PKn.

9.

Bagaimana jalan keluar yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kekurangan alat peraga
tersebut ?

10. Apa yang Ibu lakukan agar siswa menyenangi pelajaran PKn ?

34

B. Untuk murid Kelas VI


l.

Menurut pendapatmu apakah pelajaran PKn sulit ?

2.

Apakah materi pelajaran PKn terlalu banyak ?

3.

Setelah kamu melihat materi pelajaran yang ada pada buku PKn, materi manakah yang
paling menarik menurut pendapatmu ?

4.

Apakah kamu selalu menerapkan nilai-nilai yang ada dalam mata pelajaran PKn dalam
kehidupanmu sehari-hari ?

5.

Apakah materi pelajaran PKn sulit ?

6.

Apakah materi Pengendalian Diri termasuk materi yang sulit ?

7.

Mengapa demikian ?

8.

Apa yang kalian inginkan dari materi pelajaran PKn?

35

LEMBAR JAWABAN
Nama

: ..................

Kelas

: .................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1.

Tutur kata yang baik dan raut muka yang ramah akan menimbulkan ....

2.

Berkata tidak sopan pada oranbg lain akan mengakibatkan ... .

3.

Apabila orang kaya tidak bisa mengendalikan diri akan terjadi ....

4.

Dalam berselisih pendapat tidak perlu ditunjukkan rasa permusuhan karena hal itu akan
mengakibatkan orang lain ....

5.

Apabila pemiliknya tidak bersedia meminjamkan barangnya sebaiknya kita...

6.

Orang yang paling kuat adalah orang yang dapat .....

7.

menjaga keamanan dan keutuhan fa-ilitas umum adalah tanggung jawab

8.

Pengendalian diri harus berasal dari....

9.

Pengendalian din untuk menekan sifat yang buruk misalnya ... .

10. salah satu ciri orang yang dapat mengendalikan diri apabila mempunyai masalah
adalah ....
Jawab :

36

Lembar Kerja Siswa

Kakak Adi sedang sakit, namun Adi sangat ingin menonton TV, karena acara TV tersebut
merupakan acara yang paling digemari oleh anak-anak dan Adi tidak ingin ketinggalan. Adi
takut dikatai anak tidak gaul oleh teman-temannya di sekolah.
Ibu Adi melarang Adi menonton TV karena akan mengganggu Kakaknya. Adi bersikeras
menonton TV dengan suara yang keras. Antara Ibu Adi dan Adi terjadi pertengakaran kecil
saling menyalahkan dan melarang.
Masalahnya
1. Apa pendupatmu tentang sikap Adi ?
2. Bagaimana caranya menyelesaikan masalah di atas ?
Jawab :

37

Anda mungkin juga menyukai