Anda di halaman 1dari 3

Replik Penggugat

Surabaya, 24 Oktober 2012


Perihal
Lampiran

: REPLIK
: Surat Kuasa Khusus

Kepada
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Nomor 156/Tun.G/2012/PT.TUN Surabaya
Di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
SURABAYA
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama: M. Marisfian N, SH
Advokat/Pengacara yang berkantor di Jalan Slamet Riyadi No.28 Surakarta, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 15 Oktober 2012 terlampir, bertindak untuk dan atas nama :
Nama
: BUDI WARDOYO , S.H
Kewarganegaraan
: Indonesia
Pekerjaan
: Eks. Direktur BPD Kabupaten Karanganyar
Alamat
: Desa Matesih Rt 01 / Rw 02 Kabupaten Karanganyar
Sebagai Penggugat menyampaikan Tanggapan atas Jawaban/Eksepsi yang diajukan oleh Bupati
karanganyar yang dalam hal ini diwakili kuasanya M. Marisfian N, SH sebagaiTergugat yang
disampaikan dalam persidangan tertanggal 20 Oktober 2012 adalah sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil Tergugat yang tidak memiliki dasar sama
sekali;
2. Bahwa ternyata tergugat tidak cermat dalam mempelajari isi dan maksud gugatan Penggugat
sehingga telah salah dalam memahami pokok gugatan dalam perkara ini;
3. Bahwa dalam faktanya Dewan Pengawas dalam menjalankan tugasnya setelah melakukan
pemeriksaan terhadap Direksi mengenai hasil pelaporannya secara langsung dipertimbangkan
dengan Bupati selaku pemegang RUPS tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu kepada
Direksi atas kerugian yang diaudit berdasarkan pemeriksaannya. Sementara berdasarkan
ketentuan Pasal 27 huruf a dan b Perda Nomor 2 Tahun 2008 tentang BUMD dijelaskan bahwa

Badan/Dewan pengawas dan Dewan Komisaris BUMD mempunyai wewenang sebagai berikut:
a. memberi peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program
kerja yang telah disetujui; b. memeriksa Direksi yang diduga merugikan Perusahaan. Sehingga
Direksi dalam hal ini Penggugat selaku Direktur tidak diberi kesempatan untuk menerangkan
atau mengklarifikasi terlebih dahulu hasil temuan kerugian dari pemeriksaan Dewan Pengawas
tersebut maka dari itu KTUN ini telah cacat prosedural karena tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku ;
4. Bahwa Tergugat dan Dewan Pengawas dalam menyatakan kerugian yang ditimbulkan akibat
tindakan Penggugat ini sangat tidak jelas karena tidak dijelaskan secara rinci tindakan yang
seperti apa sehingga dapat sedemikian rupa disebut melakukan tindakan yang merugikan PD.
BPR Bank karanganyar. Maka dalam hal ini Tergugat telah melakukan kesewenang-wenangan
atas kekuasaannya sehingga mengeluarkan KTUN yang merugikan Penggugat.
Bahwa berdasarkan uraian alasan Tergugat sebagaimana tersebut diatas,
maka Tergugat memohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar kiranya berkenan untuk memutuskan yang
amarnya sebagai berikut:
1. Menolak eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya dalam pokok perkara;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagaimana dalam petitum Penggugat.
Apabila majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memiliki pendapat lain, penggugat mohon putusan seadil-adilnya.
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya dan memohon pula apa yang terurai dalam
gugatan maupun eksepsi mengenai hal itu tetap dianggap diulang kembali dalam replik ini;
2. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil jawaban Tergugat selama hal tersebut
bertentangan dengan dalil-dalil Penggugat serta tidak diakui secara tegas tentang kebenarannya;
3. Bahwa berdasarkan pada jawaban tergugat dalam pokok perkara nomor 5 (lima) dijelaskan
bahwa Sidang Dewan Pengawas bagi penggugat dalam perkara nomor
156/Tun.G/2012/PT.TUN Surabaya sebagaimana ditentukan di dalam Pasal
53 Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2011 tentang PD. BPR
Bank Karanganyar telah diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2012
akan tetapi Penggugat tidak hadir dan menurut jawaban Tergugat dalam
eksepsinya nomor 4 (empat) menyebutkan bahwa sebelumnya telah
mengeluarkan SK Pemberhentian Sementara, akan tetapi menurut ketentuan
Pasal 34 ayat (1) Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2011
tentang PD. BPR Bank Karanganyar dijelaskan bahwa paling lama 1 (satu) bulan
sejak pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Bupati selaku RUPS
melaksanakan rapat yang dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas untuk menetapkan
pemberhentian atau rehabilitasi dan KTUN sehingga dalam hal ini penyelenggaraan rapat telah
daluarsa karena rentang waktu antara dikeluarkannya SK Pemberhentian Sementara dan
penyelenggaraan Sidang Pengawas sudah lebih dari 1 (satu) bulan dan berdasar menurut Pasal 34

ayat (2) Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2011 tentang PD. BPR
Bank Karanganyar Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sebagalmana dimaksud pada ayat (1)
Bupati selaku RUPS belum melaksanakan rapat, surat pemberhentian sementara batal demi
hukum.
4. Bahwa dalam hal ini Tergugat semata-mata hanya melihat hak dan kewenangannya sebagai
Bupati Karanganyar yang merupakan bagian integral dari pemerintah, namun tidak melihat dan
mempertimbangkan hak-hak dari Penggugat sebagai organ dari pemerintah yang menjalankan
fungsinya sebagai direksi Bank daerah.
Bahwa berdasarkan uraian alasan Tergugat sebagaimana
tersebut diatas, maka Tergugat dalam pokok perkara memohon kepada
majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar kiranya
berkenan untuk memutuskan yang amarnya sebagai
berikut:
1. Menolak eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya dalam pokok perkara;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagaimana dalam petitum Penggugat.
Apabila majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memiliki pendapat lain, penggugat mohon putusan seadil-adilnya.
Demikian gugatan ini kami sampaikan, semoga Tuhan yang Maha Esa
selalu menyertai Amiin.

Hormat kami,
Advokat

Penasehat

Hukum
M. Marisfian N, SH

Anda mungkin juga menyukai