Pembimbing :
dr. Yoseph Chandra, M.Kes
Dibuat oleh :
Mendy
(11-2015-085)
BAB I
PENDAHULUAN
demensia. Tipe demensia yang lebih jarang adalah demensia tipe Lewy body,
Demensia Fronto-temporal dan demensia pada penyakit Parkinson.4
C. Etiologi
Penyebab penyakit Alzheimer sampai saat ini masih belum pasti, tetapi ada
beberapa faktor yang diperkirakan dan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bukti
yang sejalan, yaitu:
-
Usia
Bertambahnya usia memang menjadi salah satu faktor resiko paling penting
seseorang menderita penyakit Alzheimer. Walaupun begitu penyakit Alzheimer ini
dapat diderita oleh semua orang pada semua usia. Namun 96% diderita oleh
D. Klasifikasi Demensia
Demensia dapat dibagi dalam demensia yang reversible dan yang tak reversible.
Pada demensia yang reversible, daya kognitif global dan fungsi luhur lainnya terganggu
oleh karena metabolisme neuron-neuron kedua belah hemisferium tertekan atau
dilumpuhkan oleh berbagai sebab. Apabila sebab ini dapat dihilangkan, maka
metabolisme kortikal akan berjalan sempurna kembali. Dengan demikian fungsi luhur
2
dalam keseluruhannya akan pulih kembali. Apabila sebab ini sudah menimbulkan
kerusakan infrastruktur neuron-neuron kortikal, tentu fungsi kortikal tidak akan pulih
kembali dan demensia menetap.1
Dementia reversible (dapat dirawat) 3
Demensia
(marijuana/methamphetamines,cocain heroin/alcohol).
Tumor yang dapat dioperasi
Subdural hematoma
Normal-pressure hydrocephalus
Kelainan metabolic, seperti kekurangan vitamin B12
Hypothyroidisn
Hypoglycemia
akibat
penyalahgunaan
bahan
kimia
Dementia irreversible 3
Alzheimers disease
Multi-infark dementia (stroke)
Dementia akibat penyakit Parkinson
AIDS dementia complex
Creutzfeldt-jakob disease
E. Patogenesis
Sejumlah patogenesa penyakit alzheimer yaitu:
a. Faktor genetik
Beberapa peneliti mengungkapkan 50% prevalensi kasus alzheimer iniditurunkan
melalui gen autosomal dominant. Individu keturunan garispertama pada keluarga
penderita alzheimer mempunyai resiko menderitademensia 6 kali lebih besar
dibandingkan kelompok kontrol normal. Pemeriksaan genetika DNA pada penderita
alzheimer dengan familial early onset terdapat kelainan lokus pada kromosom 21
diregio proximallog arm, sedangkan pada familial late onset didapatkan kelainan
lokuspada kromosom 19. Begitu pula pada penderita down syndrom memempunyai
kelainan gen kromosom 21, setelah berumur 40 tahunterdapat neurofibrillary
tangles (NFT), senile plaque dan penurunan Marker kolinergik pada jaringan
otaknya yang menggambarkan kelainan histopatologi pada penderita alzheimer.
Hasil penelitian penyakit alzheimer terhadap anak kembar menunjukkan 40-50%
adalah monozygote dan 50% adalah dizygote. Keadaan ini mendukung bahwa
faktor genetik berperan dalam penyakit alzheimer. Pada sporadik non familial (5070%), beberapa penderitanya ditemukan kelainan lokus kromosom 6, keadaan ini
tindih.
Pada
penderita
alzheimer,
juga
ditemukan
keadan
Hilang ingatan
Pada awalnya penderita akan mengalami penurunan fungsi kognitif yang dimulai
dengan sulit mengingat informasi baru dan mudah melupakan informasi yang baru
saja didapat. Semakin lama individu menderita Alzheimer, penurunan fungsi
kognitif ini akan semakin parah. Pada gejala ini biasanya juga disertai dengan gejala
agnosia, yaitu: kesulitan mengenali orang-orang yang disayanginya, seperti keluarga
dan teman.
Apraxia
Hal ini ditandai dengan penderita sulit mengerjakan tugas yang familiar. Penderita
sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari yang sangat
mereka ketahui, contohnya mereka tidak mengetahui langkah-langkah untuk
sulit menemukan sikat giginya, maka ia akan bertanya "sesuatu untuk mulut saya".
Disfungsi visuo-spatial yang ditandai dengan disorientasi waktu dan tempat.
Penderita dapat tersesat di jalan dekat rumahnya sendiri, lupa di mana ia berada,
bagaimana ia sampai ke tempat tersebut, dan tidak tahu bagaimana caranya kembali
ke rumah.
Disfungsi eksekutif
Hal ini disebabkan karena frontal lobe penderita mengalami gangguan, ditandai
dengan: sulit menyelesaikan masalah, reasoning, pembuatan keputusan dan
penilaian. Misalnya penderita mengenakan baju tanpa mempertimbangkan cuaca,
memakai beberapa kaos di hari yang panas/ memakai pakaian yang sangat minim
ketika cuaca dingin.
5
angka-angka tersebut.
Salah menempatkan segala sesuatu
Penderita akan meletakkan segala sesuatu pada tempat yang tidak sewajarnya,
contoh: meletakkan gosokan di dalam freezer atau meletakkan jam tangan di dalam
mangkuk gula.
Perubahan moody atau tingkah laku
Setiap orang dapat menjadi sedih atau moody dari waktu ke waktu, tetapi penderita
menampilkan mood yang berubah-ubah dari tenang menjadi ketakutan kemudian
Alzheimer, yaitu neurotic plaque dan neurofibrillary tangles. Neurotic plaque pada
penderita memiliki 2 jenis plaque amyloid, yaitu diffuse plaques dan plaque burn-out.
Sedangkan neurofibrillary tangles adalah kumpulan filamen abnormal dalam sel syaraf di
otak, dimana filamen ini terhubung dengan protein tau dan merupakan tanda tipikal dari
penyakit Alzheimer. Gangguan patologis lainnya yang umum terlihat pada otak penderita
adalah neuropil threads, granulovascuolar degeneration, dan amyloid angiopathy
(ETHICAL DIGEST: Alzheimer, Edisi 45 tahun V, November 2007).
Berdasarkan National Alzheimer's Association (2003), gejala-gejala Alzheimer di atas dapat
dibagi menjadi 3 tahap, sesuai dengan tingkat keparahannya, yaitu:
-
Gejala ringan, umum terdapat pada penderita early onset, yaitu: sering bingung dan
melupakan informasi yang baru dipelajari, disorientasi (tersesat di daerah yang
G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik umum berguna untuk mendeteksi kelainan-kelainan
metabolit yang mungkin timbul pada penderita tersebut.2 Tanda-tanda regresi sel-sel
saraf otak yang ditunjukkan dengan Hataka-refleks berikut : 1
a. Snout reflex
Pada penderita dengan demensia tiap kali bibir atas atau bawah diketuk
m.orbikularis oris berkontraksi.
b. Refleks <atakana
Orang dengan demensia akan memejamkan matanya setiap kali glabelanya
diketuk. Pada orang sehat, pemejaman mata pada ketukan berkali-kali pada
Hatakana timbul dua tiga kali saja, dan selanjutnya mata tidak akan memejam
lagi.
c. Refleks palmomental
Pada penderita dengan demensia, goresan pada kulit tenar membangkitkan
kontraksi otot mentalis ipsilateral.
TES
NILAI
MAKSIMAL
ORIENTASI
1
Sekarang (tahun), (musim), (Bulan), (tanggal), Hari apa ?
2
Kita berada dimana? (Negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit),
5
5
(lantai/kamar)
REGISTRASI
3
Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, atau koin), setiap benda 1
3
2
1
3
10
anda
Pasien disuruh menulis dengan spontan
11
Total
30
Skor
Nilai 24-30
Niali 17-23
Nilai 0-16
: Normal
: Gangguan kognitif Probable
: Gangguan kognitif HatakanaHe
10
VERSI
pada
tempat
yang
Penilaian:
Berikan nilai 1 untuk gambar yang benar:
Gambar harus tiga dimensi
Semua garis tergambar
Tidak terdapat garis tambahan
Garis-garis tersebut 4atakana sejajar dan panjangnya sesuai
(bentuk prisma segi empat dapat diterima)
Nilai tidak diberikan untuk masing-masing elemen jika kriteria di atas
tidak dipenuhi
3. Kemampuan visuokonstruksional (jam dinding)
Instruksi:
Gambarlah sebuah jam dinding, lengkapi dengan angka-angkanya dan
buat waktunya menjadi pukul 11 liwat 10 menit
Penilaian:
Berikan nilai 1 untuk masing-masing dari tiga kriteria berikut:
Bentuk (nilai 1): bentuk jam harus berupa lingkaran dengan hanya
sedikit distorsi (mis: ketidak sempurnaan dalam menutup
lingkaran)
Angka (nilai 1): semua angka yang terlihat dalam jam harus
lengkap tanpa tambahan angka; angka harus diletakkan dalam
urutan yang tepat dan dalam kuadran yang sesuai dengan bentuk
jam; angka-angaka Romawi dapat diterima; angka dapat
diletakkan di luar lingkaran
Jarum jam (nilai 1): harus terdapat dua jarum jam yang secara
bersamaan menunjukkan waktu yang dimaksud. Jarum yang
menunjukkan jam harus secara jelas lebih pendek dari jarum yang
menunjukkan menit; jarum jam harus berpusat di dalam lingkaran
dengan pertemuan kedua jarum berada dekat dengan pusat
lingkaran
Nilai tidak diberikan untuk masing-masing elemen jika kriteria di atas
tidak dipenuhi
4. Penamaan
Instruksi:
Katakan kepada saya nama dari binatang ini (dimulai dari kiri)
11
Penilaian:
Masing-masing 1 nilai diberikan untuk jawaban berikut (1) Gajah, (2)
Badak, (3) Unta
5. Daya Ingat
Instruksi:
Ini adalah pemeriksaan daya ingat. Saya akan membacakan sederet
kata yang harus anda ingat sekarang dan nanti. Dengarkan baik-baik,
setelah saya selesai 4atakana kepada saya sebanyak mungkin kata yang
dapat anda ingat, tidak masalah disebutkan tidak berurutan
(kemudian pemeriksa membacakan 5 kata dengan kecepatan satu kata
setiap detik).
Tandai dengan tanda centang () di tempat yang disediakan, untuk tiap
kata yang dapat diingat secara benar oleh subjek pada pemeriksaan
pertama. Ketika subjek menunjukkan bahwa ia telah selesai (telah
mengingat semua kata) atau sudah tidak dapat lagi mengingat kata
lainnya, bacakan sederet kata untuk kedua kalinya disertai instruksi
berikut:
Saya akan membacakan sederet kata yang sama untuk keduaklinya.
Cobalah untuk mengingat dan katakana kepada saya sebanyak mungkin
kata yang dapat anda ingat, termasuk kata-kata yang sudah anda
sebutkan di kesempatan pertama.
Di akhir pemeriksaan kedua, jelaskan kepada subjek bahwa dia akan
diminta lagi untuk mengingat kembali kata-kata tersebut dengan
mengatakan Saya akan meminta anda untuk mengingat kembali katakata tersebut pada akhir pemeriksaan.
Penilaian:
Tidak ada nilai yang diberikan untuk pemeriksaan pertama dan kedua
6. Perhatian
Rentang Angka Maju (Forward Digit Span)
Instruksi:
Saya akan mengucapkan beberapa angka, dan setelah saya selesai,
ulangi
apa
yang
saya
ucapkan
tepat
sebagaimana
saya
mengucapkannya
(Bacakan kelima urutan angka dengan kecepatan satu angka setiap
detik)
Penilaian:
Berikan nilai 1 untuk tiap urutan angka yang diulangi secara benar
Rentang Angka mundur (Backward Digit Span)
Instruksi:
Sekarang saya akan mengucapkan beberapa angka lagi, akan tetapi
jika saya sudah selesai, anda harus mengulangi apa yang saya ucapkan
dalam urutan terbalik
(Bacakan ketiga urutan angka dengan kecepatan satu angka setiap
detik)
Penilaian:
Berikan nilai 1 untuk tiap urutan angka yang diulangi secara benar. (N.B.:
jawaban yang benar untuk pemeriksaan angka mundur adalah 2-4-7)
Kewaspadaan
Instruksi:
12
13
warna
ganda:
jenis bangunan
jenis bunga
pilihan
pilihan
pilihan
pilihan
ganda:
ganda:
ganda:
mawar,
merah,
biru,
Penilaian:
Tidak ada nilai yang diberikan untuk kata-kata yang dapat diingat
dengan bantuan petunjuk. Petunjuk digunakan hanya untuk memperoleh
informasi klinis dan dapat memberikan informasi tambahan yang
diperlukan mengenai jenis kelainan daya ingat. Untuk penurunan daya
ingat yang disebebkan oleh kegagalan proses mengingat kembali
(retrieval failures), kinerja dapat ditingkatkan dengan pemberian
petunjuk. Untuk penurunan daya ingat yang disebaban oleh kegagalan
menerjemahkan sandi ingatan (encoding failures), kinerja tidak dapat
ditingkatkan dengan pemberian petunjuk.
11.
Kemampuan Orientasi
Instruksi:
Katakan kepada saya tanggal hari ini
Jika subyek tidak dapat memberikan jawaban yang lengkap, berikan
tanggapan dengan mengatakan Katakan kepada saya tahun, bulan,
tanggal dan hari pada saat ini kemudian 4atakana: Sekarang,
4atakana kepada saya nama tempat ini dan berada di kota apa?
Penilaian:
Berikan nilai satu untuk tiap jawaban yang benar. Subyek harus
menjawab secara tepat untuk tanggal dan nama tempat (nama rumah
sakit, klinik, kantor). Tidak ada nilai yang diberijkan jika subyek
membuat kesalahan walau satu hari dalam penyebutan tanggal.
NILAI TOTAL:
Nilai maksimal sebesar 30
Nilai total akhir 26 atau lebih dianggap normal
Berikan tambahan 1 nilai untuk individu yang mempunyai pendidikan formal
selama 12 tahun atau kurang (tamat Sekolah Dasar-tamat Sekolah Menengah
Atas), jika total nilai kurang dari 30.
15
3. Pemeriksaan SLUM10
16
Intepretasi :
~ Normal: 8-10
~ Gangguan ingatan sedang: 4-7
~ Gangguan ingatan berat: 0-3
Skor
2
1
2
17
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
Skor iskemik Hachinski berguna untuk membedakan demensia Alzheimer dengan demensia
vaskuler
I. Diagnosis banding
Penurunan kognitif akibat usia
Apabila usia meningkat, terjadi kemunduran memori yang ringan. Volume otak
akan berkurang dan beberapa sel saraf atau neurons akan hilang.
Depresi
18
Biasanya orang yang depresi akan pasif dan tidak berespon. Kadang-kadang keliru
dan pelupa.
Delirium
Adanya kekeliruan
dan
perubahan
status
mental
yang
cepat.
Individu
ini
disorientasi, pusing, inkoheren. Delirium disebabkan keracunan atau infeksi yang dapat
J. Penatalaksanaan
1) Tatalaksana Demensia Alzheimer
Pengobatan penyakit alzheimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab dan
patofisiologis masih belum jelas. Pengobatan simptomatik dan suportif seakan hanya
memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian obat stimulan, vitamin B, C, dan
E belum mempunyai efek yang menguntungkan.
-
Inhibitor kolinesterase
Beberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk pengobatan
simptomatik penyakit alzheimer, dimana penderita alzheimerdidapatkan penurunan kadar
asetilkolin.Untuk
mencegah
antikolinesterase
yang
penurunan
bekerja
secara
kadar
sentral
asetilkolin
seperti
dapat
digunakan
fisostigmin,
THA
penderita alzheimer.
Thiamin
Penelitian telah membuktikan bahwa pada penderita alzheimer didapatkan penurunan
thiamin pyrophosphatase dependent enzym yaitu 2 ketoglutarate(75%) dan transketolase
(45%), hal ini disebabkan kerusakan neuronal padanukleus basalis. Pemberian thiamin
hydrochlorida dengan dosis 3 gr/hariselama 3 bulan peroral, menunjukkan perbaikan
bermakna terhadap fungsikognisi dibandingkan placebo selama periode yang sama.
19
Nootropik
Nootropik merupakan obat psikotropik, telah dibuktikan dapat memperbaikifungsi
kognisi dan proses belajar pada percobaan binatang. Tetapi pemberian4000 mg pada
Terapi Suportif
Berikan perawatan fisik yang baik, misalnya nutrisi yang bagus, kacamata, alat bantu
dengar, alat proteksi (untuk anak tangga, kompor, obat-obatan) dan lain-lain. Sewaktuwaktu mungkin perlu pembatasan/pengekangan secara fisik.
Pertahankan pasien berada dalam lingkingan yang sudah dikenalnya dengan baik, jika
memungkinkan. Usahakan pasien dikelilingi oleh teman-teman lamanya dan benda-benda
yang biasa ada di dekatnya. Tingkatkan daya pengertian dan partisipasi anggota keluarga.
Pertahankan keterlibatan pasien melalui kontak personal, orientasi yang sering
(mengingatkan nama hari, jam, dsb). Diskusikan berita aktual bersama pasien.
Pergunakan kalender, radio, televisi. Aktifitas harian dibuat terstruktur dan terencana.
Bantulah untuk mempertahankan rasa percaya diri pasien. Rawatlah mereka sebagai
orang dewasa (jangan perlakukan sebagai anak kecil, jaga dignity dari pasien-komentar
20
dan sumber-sumber dukungan yang ada (fisik maupun finansial), sarana terapi yang tersedia,
serta harapan pasien dan keluarganya.
21
Pemberian obat untuk gangguan perilaku pada demensia bersifat simtomatik, dapat
dipergunakan beberapa jenis psikotropik dalam dosis kecil. Pemeilihan jenis terapi harus sesuai
dengan target terapi berdasarkan hasil pengkajian yang cermat dan menyeluruh.
b. Prevensi dan Rehabilitasi
Di tingkat sekunder, pencegahan progresivitas penyakit dilakukan dengan pemberian obat
yang dapat menahan laju perkembangan demensia. Dalam hal ini diperlukan keteraturan dan
kesinambungan obat dalam jangka waktu lama.
Pada tingkat tersier, upaya pencegahan perburukan fungiskognitif dilakukan dengan
program aktivitas dan stimulasi (jangan berlebihan atau di luar batas kemampuan individu),
terapi kenangan (reminiscence), validation, snoezelen, penyesuaian lingkungan dan latihan
orientasi realitas. Rehabilitasi kognitif dalma hal ini bererti mengawetkan (preserve) fungsifungsi (aset) kognitif yang masih ada, bukan mengembalikan kepada fungsi semula.
K. Prognosis
Prognosis demensia vascular lebih bervariasi dari penyakit Alzheimer, pasien dengan
penyakit Alzheimer mempunyai angka harapan hidup rata-rata 4 10 tahun sesudah diagnosis
dan biasanya meninggal dunia akibat infeksi sekunder. Penyebab kematian lainnya untuk
demensia secara umum adalah komplikasi dari demensia, penyakit kardiovaskular, dan berbagai
faktor seperti keganasan.
BAB III
KESIMPULAN
22
Demensia adalah sindrom neurodegenerative yang timbul karena adanya kelainan yang
bersifat kronis dan progresif disertai dengan gangguan fungsi luhur multiple seperti kalkulasi,
kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Kesadaran pada demensia tidak terganggu.
Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi, perilaku, dan
motivasi.
Demensia Alzheimer merupakan demensia yang paling sering terjadi dan belum ada
penyembuhannya. Demensia vascular merupakan merupakan penyakit kedua setelah demensia
Alzaimer yang dapat menyebabkan demensia. Sebagai dokter kita perlu memberikan edukasi
terhadap pasien dan keluarga pasien. Menasihati keluarga pasien supaya sentiasa mendukung dan
bersabar.
Daftar Pustaka
23
1. Prof. DR, Mahar Mardjono; Prof.DR, Priguna Sidharta; Dementia; neurolgi klinis dasar;
Dian rakyat; 2009 Bab VI halaman 211-213.
2. Dr George Dewanto,Sp.S; Dr wita J. Suwono, Sp.S; Dr Budi Riyanto, Sp.S; Dr Yuda
Turana, Sp.S Demensia Alzheimer, demensia Vaskular, Farmako terapi demensia;
Diagnosis & tatalaksana penyakit saraf; Departemen Ilmu penyakit saraf fakultas
kedokteran UNIKA ATMAJAYA; penerbit buku kedokteran 2009 Bab 12 hal 174-183.
3. Dementia ; A.D.A.M Medical Encyclopedia.;Pub Med Health; Diunduh dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001748/ pada 17/12/2014.
4. Alzheimers
Disease
Health
Center;
Web
MD;
Diunduh
dari
diunduh
dari
dari:
dari:
https://www.scribd.com/doc/97522386/MOCA-InA-Instruksi-Dan-Penilaian#download
pada 17/12/2014
10. SLUMS
Examination,
diunduh
http://medschool.slu.edu/agingsuccessfully/pdfsurveys/slumsexam_05.pdf
dari:
pada
17/12/2014
24