PENGAPUNGAN BENUA
Meskipun teori dari tektonik global yang baru atau lempeng tektonik
sebagian besar telah berkembang sejak 1967, sejarah dari ide-ide mengenai
pandangan mobilisasi perluasan bumi sangat panjang (Rupke, 1970; Hallam,
1973a; Vine, 1977; Frankel, 1988). Sejak garis pantai dari benua sekitar
Samudera Atlantik pertama dipetakan, orang-orang telah tertarik oleh
kesamaan garis pantai dari Amerika, Eropa dan Afrika. Mungkin yang
pertama mencatat kesamaan dan menyarankan tentang pemisahan adalah
Abraham Ortelius di 1596 (Romm, 1994). Di 1620, Francis Baconin dalam
Novum Organumnya berkomentar mengenai kesamaan bentuk dari pantai
barat Afrika dan Amerika Selatan; yaitu adalah pantai Atlantik dari Afrika dan
pantai Pasifik dari Amerika Selatan. Dia juga mencatat kesamaan susunan
dari Dunia Lama dan Baru, keduanya adalah perluasan ke arah utara ,
menyempitan ke arah selatan. Boleh jadi karena pengamatan ini, selama di
sana nampak sekarang tidak yang lain.
Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian
dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk
menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan
meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan
Andes.
Konsep tersebut menyatakan bahwa geosinklin terbentuk memanjang
atau seperti cekungan dalam skala ribuan meter, yang terus menurun akibat
dari akumulasi batuan sedimen dan volkanik.Sedangkan geosinklin adalah
suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa
waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses
pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar
cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen
akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama
proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami
metamorfosa.
Terdeformasinya batuan di dalamnya dapat dijelaskan sebagai akibat
dari menyempitnya cekungan, sehingga batuan di dalamnya terlipat dan
tersesarkan. Pergerakan ini terjadi akibat adanya gaya penyeimbang atau
isostasi.
Kelemahan dari teori yakni tidak bisanya menjelaskan asal-usul
vulkanik. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang
bekerja pada bumi merupakan gaya vertical. Artinya, semua deformasi yang
terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang
yang terdeformasi.
tentang
Lempeng
Pasifik,
meliputi
Samudera
Pasifik
Lempeng
samuderaLempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup
Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de
Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan
Lempeng Scotia.
Karena tiap lempeng bergerak sebagai unit tersendiri dipermukaan bumi
yang bulat, maka interaksi antar lempeng terjadi pada batas batas
lempeng. Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng
tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis,
yaitu batas divergen, konvergen, dan transform.
Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang
berada di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San
Andreas Fault) di California, USA.