Nomor
Revisi Ke
Berlaku Tgl:
1. Pendahuluan
Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit yang
disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk . Penyakit
ini tersebar luas di pedesaan dan perkotaan. Dapat dan menyerang semua golongan
tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Di dunia terdapat 1,3 miliar penduduk yang
berisiko tertular penyakit kaki gajah di lebih dari 83 negara dan 60% kasus berada di
Asia Tenggara.
Penyakit kaki gajah merupakan salah satu penyakit yang sebelumnya
terabaikan. Dapat menyebabkan kecacatan, stigma, psikososial dan penurunan
produktivitas penderitanya dan lingkungannya. Diperkirakan kerugian ekonomi
mencapai 43 trilyun rupiah (Kementerian Kesehatan, 2009), jika tidak dilakukan
Pemberian Obat Massal Pencegahan filariasis.
Dengan berbagai akibat tersebut, saat ini penyakit kaki gajah telah menjadi
salah satu penyakit yang diprioritaskan untuk dieliminasi, Di prakarsai oleh WHO
sejak 1999, pada tahun 2000 diperkuat dengan keputusan WHO dengan
mendeklarasikan The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a
Public Health Problem by the Year 2020. Indonesia sepakat untuk memberantas
filariasis sebagai bagian dari eliminasi filariasis global.
2. Latar Belakang
Hampir seluruh wilayah Indonesia adalah daerah endemis filariasis, terutama
wilayah Indonesia Timur yang memiliki prevalensi lebih tinggi. Sejak tahun 2000
hingga 2009 di laporkan kasus kronis filariasis sebanyak 11.914 kasus yang tersebar
di 401 Kabupaten/kota. Hasil laporan kasus klinis kronis filariasis dari kabupaten/kota
yang ditindaklanjuti dengan survey endemisitas filariasis, sampai dengan tahun 2009
terdapat 337 kabupaten/kota endemis dan 135 kabupaten/kota non endemis.
3. Tujuan
a. Umum
Tujuan umum dari program eliminasi filariasis adalah agar filariasis tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada tahun 2020.
b. Khusus
1. menurunnya angka mikrofilaria menjadi kurang dari 1% di setiap
kabupaten/kota
2. mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Tatalaksana kasus kronis, melalui pelatihan tenaga kesehatan yaitu agar penderita
menerapkan 5 komponen:
1. Cuci bagian tubuh yang bengkak dengan air bersih menggunakan sabun
2. Beri salep antibiotic/antijamur sesuai indikasi
3. Meninggikan bagian yang bengkak
4. Menggerakkan bagian yang bengkak setiap saat
5. Memakai alas kaki/pakaian yang tidak ketat
Monitoring kasus kronis melalui 7 kali kunjungan sesuai pedoman
b. Melakukan pemberian obat cacing pada anak usia dini dan anak usia sekolah
secara terintegrasi dengan kegiatan pemberian Vitamin A dan kegiatan UKS
c. Melakukan pendidikan/penyuluhan filariasis pada individu, keluarga, dan
masyarakat umum.
5. Cara melaksanakan kegiatan
a. Advokasi dan sosialisasi (promosi)
b. Menggerakkan masyarakat minum obat untuk mencegah penyakit kaki gajah
(mobilisasi social)
c. Mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan pos-pos minum obat
di setiap desa, dusun dan lokasi-lokasi strategis lainnya
d. Meningkatkan peran lintas sector dan masyarakat
6. Sasaran
Seluruh penduduk di Kecamatan Gisting
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
No
Nama Kegiatan
1 Tatalaksana
kasus
kronis
2 Pemberian obat cacing
masal pada anak usia
dini
3 Pendidikan/penyuluhan
filariasis
Waktu Pelaksanaan
4 5 6 7 8 9
X X
Tempat
10 11 12
x
X X
X X
Puskesmas
Sekolah
dan
Posyandu
Puskesmas