ABSTRACT
Crossflow turbine consists of a nozzle that has a rectangular cross section with an arch on the cover of it that
serves to direct the flow to the runner blades, resulting in the conversion of kinetic energy into mechanical
energy. This test aims to analyze the performance of the turbines Crossflow laboratory scale with the number 28
on the runner blade. The first step in this research is doing a testing to determine the characteristics of the
turbine. Turbines that have tested the water flow and pressure constant (1100 liters / minute and 0.25 bar).
From the calculation of torque (T) maximum 8.2 Nm, the power turbine (PT) maximum of 132.1 Watts and
turbine efficiency (T) a maximum of 31% at the same loading of 10 kg (F = 98.1 N)
Keywords : Crossflow turbine, blade, turbine efficiency.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini turbin crossflow banyak
mendapat
perhatian
karena
dapat
diaplikasikan pada rentang aliran dan head
yang lebih luas. Karakteristik tersebut
membuat turbin crossflow banyak digunakan
pada pembangkit listrik tenaga air skala
kecil. Selain itu turbin crossflow juga
mempunyai konstruksi yang sederhana dan
ekonomis. Penggunaan turbin ini untuk daya
yang sama dapat menghemat biaya
pembuatan penggerak mula sampai 50 %
dari penggunaan kincir air dengan bahan
yang sama. Penghematan ini dapat dicapai
karena ukuran turbin crossflow lebih kecil
dan lebih kompak dibanding kincir air.
Diameter kincir air yakni roda jalan atau
runnernya biasanya 2 meter ke atas, tetapi
B. Turbin Impuls.
Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang
memanfaatkan energi potensial untuk
menghasilkan energi gerak. Sudu pada
turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
mebabkan terjadinya penurunan tekanan air
selama memalui sudu. Perbadaan tekanan ini
memberikan gaya pada sudu sehinnga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin yang bekerja pada
berdasarkan prinsip ini dikelompokkan
sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi
sepenuhnya tercelup dalam air dan berada
dalam rumah turbin.
Adapun jenis-jenis dari turbin reaksi antara
lain:
c.
Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah
satu turbin reaksi. Turbin dipasang
diantara sumber air tekanan tinggi di
bagian masuk dan air bertekanan rendah
di bagian keluar. Turbin Francis
menggunakan sudu pengarah. Sudu
pengarah mengarahkan air masuk secara
tangensial. Sudu pengarah pada turbin
Francis merupakan suatu sudu pengarah
yang tetap ataupun sudu pengarah yang
dapat
diatur
sudutnya.
Untuk
penggunaan pada berbagai kondisi aliran
air penggunaan sudu pengarah yang
dapat diatur merupakan pilihan yang
tepat.
Gambar berikut memperlihatkan
sketsa dari turbin Francis yang
mempunyai bagian-bagian utama antara
lain sudu pengarah, casing spiral, Guide
vanes, sudu runner, draft-tube.
A.
Turbin Impuls
Turbin Impuls adalah turbin yang
memanfaatkan energi potensial air diubah
menjadi energi kinetik dengan nozel. Air
keluar nozel yang mempunyai kecepatan
tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu arah kecepatan aliran
berubah
sehingga
terjadi
perubahan
momentum (impuls). Akibatnya roda turbin
akan berputar. Turbin impuls memiliki
tekanan yang sama karena aliran air yang
keluar dari nosel tekanannya sama dengan
tekanan
atmosfir
sekitarnya.
Energi
Turbin Turgo
Turbin Turgo adalah sebuah
turbin air jenis impuls yang dirancang
untuk head sedang diantara turbin Pelton
dan Francis, yang beroperasi pada head
30 m s/d 300 m. Jenis turbin ini
dikembangkan pertama kali pada tahun
1919 oleh Gilkes sebagai modifikasi
jenis Pelton. Turbin Turgo mempunyai
beberapa keunggulan dibandingkan
dengan jenis Francis dan Pelton untuk
aplikasi tertentu, diantaranya adalah :
- pembuatan runner lebih mudah
dibangdingkan
dengan
jenis
pelton
- tidak memerlukan rumah turbin
yang kedap suara seperti turbin
francis
- memiliki kecepatan spesifik yang
lebih tinggi dan dapat menangani
aliaran air yang lebih besar
dibandingkan
dengan
turbin
pelton pada diameter yang sama.
Turbin
Turgo
dalam
pengoperasiannya
dapat
mencapai
efisiensi sekitar 87%. Dalam tes pabrik
dan laboratorium Turbin Turgo tampil
dengan efisiensi hingga 90%. Bentuk
runner Turgo terlihat seperti runner
Pelton yang terbelah dua. Untuk
kekuatan yang sama, runner Turgo
adalah setengah diameter runner Pelton,
dan dua kali kecepatan tertentu. Turgo
dapat menangani aliran air yang lebih
besar dari Pelton karena keluaran air
tidak mengganggu sudu yang berdekatan.
Komponen dari turbin Turgo
diperlihatkan pada gambar berikut yang
mempunyai komponen utama antara lain
generator, nozzle inlet, dan runner.
3.
Efesiensi Turbin
Efisiensi
turbin
merupakan
perbandingan antara output dan input atau
antara daya turbin dengan daya hidrolis.
Besarnya efisiensi turbin dapat dirumuskan
sebagai berikut :
(2.22)
3. METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Laborato
rium Pengujian Mesin Fakultas Teknik
Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan.
Waktu penelitian dilaksanakan
setelah memperoleh persetujuan, yaitu sejak
tanggal pengesahan usulan oleh pengelola
Program Studi sampai dengan dinyatakan
selesai.
Peralatan
Pada pengujian ini digunakan
beberapa peralatan antara lain :
1. Alat pengujian turbin Crossflow
Alat ini terdiri dari beberapa
bagian, antara lain :
a. Reservoar, berfungsi sebagai tempat
sumber air dan tempat menampung
kembali air yang keluar dari saluran
pembuangan.
b. Pipa PVC tipe AW 2,5, berfungsi
untuk tempat mengalirkan air sampai
ke turbin.
c. Pompa Irigasi, dengan kapasitas 1100
liter/menit
berfungsi
untuk
memindahkan air melalui pipa
sebagai sumber tenaga air.
untuk
Kotak Panel
V
F1
F2
Pressure
Gauge
Flow Meter
Katub
Turbin
Rope
Brake
Pipa
Katub
Bak Penampungan
Pompa
Nb
Q
(m/s)
Pgauge
(bar)
1
2
3
4
5
6
7
8
28
0,018
0,25
m
(kg)
0
2
4
6
8
10
12
14
N
(rpm)
460
408
356
291
257
214
170
135
MULAI
Studi literatur
turbin crossflow
khusus jumlah
sudu
Permasalahan
Analisa Data
1.
Pengaruh Pembebanan terhadap
Torsi.
Pengujian turbin
crossflow
2.
3.
Data
hasil
pengujian
Analisa data
SELSAI
F
(N)
0
19,62
39,24
58,86
78,48
98,1
117,72
137,34
T
(Nm)
0
1,2
2,35
3,5
4,7
5,9
7,06
8,2
PT
(W)
0
51,2
87,6
106,6
126,4
132,1
125,6
115,8
(%)
0
11
19
24
29
31
28
26
2.
3.
4.
5.
pembebanan 12 kg (F =
117,72 N), dan terjadi
penurunan efisiensi sampai
pada pembebanan 14 kg (F =
137,34 N).
5.2.
Saran
Untuk lebih menyempurnakan
pembahasan mengenai pengujian ini, maka
sebaiknya :
1. Dilakukan
penelitian
terhadap
mekanisme Rope Brake dengan
merubah tali pengereman dengan
bahan
yang
berbeda
untuk
mengetahui perbedaan torsi pada
poros turbin.
2. Dilakukan proses pendinginan pada
mesin pompa disetiap penggantian
beban untuk menjaga tenaga (power)
yang dihasilkan oleh pompa. Karena
kondisi mesin pompa dalam keadaan
panas yang diberi beban secara
continue akan mengurangi tenaga
dari pompa.
3. Dilakukan
perawatan
terhadap
komponen komponen instalasi
pengujian
turbin
Crossflow,
khususnya pada pompa untuk
menjaga kerusakan pada impeller
pompa.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Haimerl, L. A. The Cross-Flow
turbine. Water Power Engineering
Magazine, Volume 12, No.1, (1960):
5-13.
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Sammartano,
V.,
Arico,
C.,
Carravetta, A., Fecarotta, O.,
Tucciarelli,
T.
Bank-Michell
Optimal Design by Computational
Fluid
Dynamic
Testing
and
Hydrodynamic Analysis. Energies,
Volume 6 (2013): 2362-2385.
https://aseppadang.wordpress.com/20
09/06/21/karakteristik-turbincrossflow/
http://tulisanakhwat.blogspot.co.id/20
14/02/makalah-turbin-air.html
http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/do
wnload.php?id=29