1, (2013) 1-6
Kata kunci
Kelurahan
Melawai
Selong
3
4
5
6
7
Senayan
Halte
Blok-M
Masjid Agung
Jumlah Penduduk
4070
5527
Bundaran Senayan
8
9
10
11
12
13
Karet Semanggi
Setia Budi
Naik
Malam
Pagi
2.787
1.092
672
433
513
654
767
430
359
420
471
570
311
383
799
882
687
678
743
2.138
Menteng
Gondangdia
Tosari
3.291
1.101
978
458
640
1.220
781
428
391
492
450
719
289
358
922
894
793
658
736
2.378
3351
Sarinah
BI
Petojo Utara
Kebon Kelapa
Keagungan
Glodok
Pinangsia
31695
BundaranHI
Monas
Harmoni
Sawah Besar
Mangga Besar
Olimo
Glodok
Kota
5481
2835
23021
13894
22521
9642
13748
B. Permodelan Bangkitan
Permodelan yang dilakukan menggunakan metode regresi
linier berdasarkan jumlah penduduk per kelurahan, jumlah
rumah, dan daerah luas bangunan komersial dengan jumlah
lantai. Variabel jumlah penduduk, jumlah rumah, dan luas
bangunan komersial dengan jumlah lantai merupakan variabel
bebas yang didapatkan dengan membuat zona pada halte
Transjakarta Koridor 1 dengan radius 1 km, 500 m, dan 250
m, dan variabel tetapnya adalah jumlah penumpang
Transjakarta Koridor 1 yang diumpakan sebagai penumpang
MRT Jakarta yang naik dan turun. Hasil regresi linier tersebut
merupakan persamaan persamaan yang akan digunakan pada
permodelan rute LRT. Lokasi halte Transjakarta Koridor 1
dapat dilihat pada gambar 1 dan hasil regresi linier yang akan
digunakan untuk permodelan rute LRT dapat dilihat pada tabel
3 [2].
Turun
Malam
Pagi
5.885
1.097
3.030
2.210
2.253
3.237
2.562
1.872
1.423
1.808
2.900
2.920
1.603
2.142
3.918
2.006
1.320
1.341
2.164
4.562
Setia Budi
3259
Dukuh Atas
Gambir
14
15
16
17
18
19
20
4742
Gelora Bung Karno
Polda Metro Jaya
Bendungan Hilir
Karet
4.480
456
1.615
1.150
994
2.085
1.475
897
590
1.018
2.330
2.010
481
1.365
2.600
1.306
1.030
1.126
1.926
4.298
Tabel 3
Hasil regresi linier yang digunakan untuk permodelan LRT
Gambar 2. Letak Stasiun LRT (Rute LRT warna putih dan rute
MRT Jakarta warna biru)
Setelah menentukan letak stasiun LRT, maka dilakukan
perhitungan jumlah rumah pada zona radius 500 m dan 250 m.
Sedangkan untuk zona radius 1 km dilakukan perhitungan luas
bangunan komersial dengan jumlah lantai. Setelah diketahui
jumlah rumah dan luas bangunan komersial dengan jumlah
lantai, data tersebut digunakan sebagai variabel yang akan
digunakan pada persamaan regresi pada zona halte
Transjakarta Koridor 1 untuk mendapatkan jumlah penumpang
yang naik dan turun pada rute LRT. Jumlah rumah yang
3
dihitung apabila diregresikan dengan penumpang naik pagi
dan turun malam akan didapatkan bangkitan dan tarikan,
sedangkan luas bangunan komersial x lantai apabila
diregresikan dengan penumpang turun pagi dan naik malam
akan
didapatkan
tarikan
dan
bangkitan.
Contoh
perhitungannya adalah sebagai berikut : [2]
Persamaan regresi zona halte Transjakarta koridor 1 :
Y = 0,1513 X + 753,23
Jumlah rumah pada zona stasiun 1 LRT :
780 rumah (sebagai X)
Maka bangkitan perjalanannya :
Y = 0,1513 X + 753,23
=(0,1513 x 780) + 753,23
= 871
Hasil dari bangkitan dan tarikan pada rute LRT dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4
Bangkitan dan Tarikan Rute LRT
No
Stasiun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Bangkitan
Pagi
871
938
1106
1091
941
1128
807
829
820
829
936
839
860
835
855
857
878
887
805
Tarikan
Pagi
869
979
998
1023
719
743
784
776
770
808
903
802
877
819
804
766
798
810
778
Bangkitan
Malam
1512
2172
2286
2439
613
756
1001
955
917
1149
1716
1110
1563
1214
1126
896
1087
1158
967
Tarikan
Malam
1404
1491
1710
1691
1495
1740
1320
1349
1337
1349
1488
1361
1389
1357
1382
1384
1413
1424
1317
nilai rata rata halte non transit. Letak stasiun LRT transit dan
stasiun MRT Jakarta transit dapat dilihat pada gambar 3.
Stasiun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Bangkitan
Pagi
871
1135
1188
1173
941
1232
807
882
853
829
1211
1088
897
872
855
Tarikan
Pagi
950
1088
1053
1055
744
825
828
820
817
856
944
863
939
880
908
Bangkitan
Malam
1998
2830
2618
2628
765
1252
1267
1221
1204
1436
1962
1478
1931
1582
1746
Tarikan
Malam
1404
1734
1710
1691
1495
1740
1320
1485
1337
1349
1488
2013
1389
1357
1382
16
17
18
19
857
878
940
856
896
891
918
827
1676
1648
1805
1261
1384
1413
1564
1450
Ruas
1-2
2-3
3-4
4-5
5-6
6-7
7-8
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-17
17-18
18-19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Pagi
Jumlah Penumpang Ruas
1690 19-18
2434 18-17
3201 17-16
3813 16-15
4276 15-14
4772 14-13
4950 13-12
5067 12-11
5104 11-10
5045 10-9
4795 9-8
4489 8-7
4043 7-6
3552 6-5
2994 5-4
2391 4-3
1675 3-2
861 2-1
Malam
Jumlah Penumpang Segmen Jumlah Penumpamg
3034 19-18
967
4833 18-17
2025
6448 17-16
2906
7897 16-15
3520
7828 15-14
4234
7698 14-13
4910
7793 13-12
5709
7759 12-11
6069
7624 11-10
7211
7504 10-9
7210
7339 9-8
7003
6806 8-7
6720
6261 7-6
6382
5520 6-5
5629
4630 5-4
4903
3607 4-3
4299
2483 3-2
3360
1241 2-1
2327
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Ruas
1-2
2-3
3-4
4-5
5-6
6-7
7-8
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-17
17-18
18-19
Pagi
Jumlah Penumpang Ruas
1689,94 19-18
2607,81 18-17
3433,32 17-16
4102,55 16-15
4562,92 15-14
5109,09 14-13
5275,82 13-12
5413,86 12-11
5457,12 11-10
5388,50 10-9
5335,79 9-8
5066,40 8-7
4575,35 7-6
4036,42 6-5
3382,31 5-4
2652,70 4-3
1842,62 3-2
915,20 2-1
Jumlah Penumpang
855,90
1708,24
2410,07
3004,58
3508,82
3945,83
4294,95
4697,48
5359,71
5310,02
5214,76
5050,68
4775,05
4547,47
4204,29
3541,11
2737,92
1750,31
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Ruas
1-2
2-3
3-4
4-5
5-6
6-7
7-8
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-17
17-18
18-19
Malam
Jumlah Penumpang Ruas
4010,41 19-18
6319,16 18-17
8067,04 17-16
9496,37 16-15
9478,74 15-14
9436,41 14-13
9687,08 13-12
9722,88 12-11
9675,53 11-10
9665,49 10-9
8814,28 9-8
7927,95 8-7
7337,91 7-6
6549,14 6-5
5682,88 5-4
4651,39 4-3
3418,88 3-2
1877,80 2-1
Jumlah Penumpamg
1261,28
2918,87
4268,86
5500,63
6642,03
7496,97
8440,26
8740,89
9349,96
9390,28
9176,29
8821,87
8487,71
7353,26
6446,38
5365,11
3918,99
2258,28
6
2. Dari hasil analisis didapatkan pada rute LRT yang memiliki
bangkitan terbesar pada kondisi eksisting adalah stasiun 4
yaitu sebesar 2439 yang berada pada Jl. Karet Pasar Baru
Barat dekat daerah Dukuh Atas dan untuk kondisi tahun
rencana tahun 2030 adalah stasiun 2 yaitu sebesar 2830
yang berada pada Jl. Karet Pasar Baru Timur dekat daerah
Dukuh Atas. Untuk tarikan terbesar pada kondisi eksisting
adalah stasiun 6 yaitu sebesar 1740 yang berada pada Jl.
Pejompongan Raya dan untuk kondisi tahun rencana adalah
staisun 12 yaitu sebesar 2013 yang berada pada Jl. Senopati.
3. Dari hasil analisis distribusi yang dapat dilihat pada matriks
asalal tujuan pada bagian lampiran, didapatkan pergerakan
yang paling maksimum pada tahun eksisting adalah
pergerakan pada stasiun 11 menuju stasiun 1 pada malam
hari yaitu sebesar 336,57 sedangkan tahun 2030 pergerakan
pada stasiun 1 menuju stasiun 11 pada malam hari yaitu
sebesar 394,06.
4. Dari hasil analisis pembebanan dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan (demand) ruas antar stasiun LRT yang terbesar
adalah ruas 4-5 yaitu sebesar 7897,30 untuk kondisi
eksisting dan ruas 8-9 yaitu sebesar 9722,88 untuk kondisi
tahun rencana.
5. Headway rencana yang didapatkan dari hasil analisis adalah
720 detik atau 12 menit menggunakan jenis moda
Bombardier Flexity Freedom. Untuk travel time yang
didapatkan adalah 1 jam. Sehingga didapatkan jumlah
armada tiap jam sebesar 5 kereta. Untuk jenis right of way
yang dipilih adalah separated right of way atau tipe B,
shared right of way atau tipe C, dan exclusive right of way
atau tipe A. Kemudian untuk analisis area mengantri
didapatkan luas area mengantri pada stasiun LRT berdarkan
jenis moda dan jumlah penumpang maksimum adalah 8 m2
untuk stasiun biasa dan 5,6 m2 untuk stasiun trasnit.
DAFTAR PUSTAKA
[1] About MRT Jakarta Project, Brosur MRT Jakarta, PT.
Mass Rapid Jakarta, Jakarta.
[2] Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan
Transportasi.Bandung : ITB.
[3] Vuchic, V. R. 1981. Urban Public Transportation
System and Technology. University of Pensylvania
[4] BPS Provinsi DKI Jakarta, 2012, e-Publikasi Kecamatan
Dalam
Angka,URL<:http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT
0xOTUwJnBhZ2U9YnVrdWtkYQ==>
[5] Transportation Research Board. 2003. Transit Capacity
and Quality of Service Manual2nd Edition.
Washington, D.C
[6] Febrianda, M. 2013. Studi Perencanaan Rute LRT
(Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan
(Feeder) MRT Jakarta. Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik
Sipil