Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MEKANISME FISIOLOGIS SISTEM PENCERNAAN

Oleh. Ns. Nurfika Asmaningrum, M.Kep


ORGAN
Mulut

PROSES
Ingesti

DESKRIPSI PROSES
Proses memasukkan makanan kedalam mulut

Salivasi

Sekresi saliva oleh kelenjar saliva. Proses digesti dimulai


ketika enzim yang ada dalam saliva mulai beraksi pada
sekeliling partikel makanan yang masuk untuk membantu
proses memecah makanan yang dimakan.

Mastikasi

Proses pengunyahan makanan, dilakukan oleh gigi untuk


membantu proses penghancuran makanan. Mengunyah
yang baik dapat mencegah terjadinya luka parut pada
permukaan saluran cerna.

Deglutisi
(Swallowing)

a. Terdiri dari 3 phase, yaitu: fase volunter, fase


faringeal, dan fase esophagal
b. Proses menelan makanan. Menelan makanan
merupakan aktivitas volunteer, dan harus dilakukan
tanpa bernafas (fase volunter)
c. Lidah juga membantu proses menelan dengan aksi
menekan dan mendorong bolus makanan kedalam
faring (fase faringeal)
d. Dalam proses menelan terdapat sebuah aksi
penutupan epiglotis pada trakea sehingga makanan
tidak masuk dalam paru, dan menghindari aspirasi
makanan dalam paru paru (fase esophagal)

Esophagus

Lambung

Makanan yang ditelan perlahan turun kedalam esophagus.


Esophagus merupakan sebuah saluran panjang yang
membawa makanan dari mulut menuju lambung, dengan
gerakan peristalsis.
Sekresi

a. Bolus makanan memasuki spincter kardiak lambung


5-10 detik setelah ditelan.
b. Sekresi lambung berupa cairan bening tak berwarna
(terdiri dari garam, enzim dan hidroklorida)
c. Mukosa lambung melepaskan gastrin yang
merangsang produksi pepsinogen, renin, dan lipase.
Pepsin dan renin menguraikan protein, sedangkan
lipase memecah lemak.
d. Makanan akan diaduk bercampur dengan enzim dan
asam lambung, dan membentuk kimus.
e. Makanan dalam lambung bertahan selama 3-4 jam,

sehingga waktu pengosongan lambung rata rata


adalah 2-6 jam

Duodenum

Digesti

Kimus yang terbentuk, pertama kali akan melewati usus


halus yaitu duodenum. Dalam duodenum kimus akan
bercampur dengan getah yang berasal dari kandung
empedu dan pankreas) untuk membantu proses
pencernaan, sehingga menjadi nutrient tubuh

Liver dan
kandung
empedu

Digesti

Liver membantu proses pencernaan makanan dengan


mensekresi sebuah cairan hijau yang disebut empedu
(membantu mengemulsi lemak), dan empedu tersebut
disimpan dalam kandung empedu, yang nantinya akan
disekresikan ke duodenum

Pankreas

Digesti

Pankreas membuat sebuah getah pankreas yang


membantu proses digesti, dengan mensekresikan getah
tersebut kedalam duodenum

Usus Halus

Absorbsi

a. Hasil pencernaan dari duodenum akan memasuki


bagian terpanjang dari organ pencernaan yaitu
usus halus/ jejenum (18-23 kaki).
b. Dalam organ ini, terdapat vili-vili yang membawa
hasil pencernaan berupa nutrient melewati aliran
darah, sehingga plasma dapat menyerapnya
kedalam sel sel tubuh.
c. 90% proses absorbsi terjadi didalam usus halus
melalui proses difusi dan transport aktif
d. Sisa hasil pencernaan yang tidak terpakai
tertinggal dalam organ ini. Proses ini terjadi antara
8-12 jam

Usus besar /
colon

(Re) Absorbsi

a. Sisa hasil pencernaan dari usus halus akan


memasuki usus besar (diameter besar, panjang 5
kaki).
b. Dalam usus besar sisa hasil cerna akan
diabsorbsi cairannya, sehingga tersisa hanya
material padatnya.
c. Material padat akan didorong kearah distal
menuju rektum dengan gerakan massa
(distimulasi oleh refleks gastrokolik, yang muncul
ketika makanan masuk duodenum dan lambung)

d. Waktu tinggal adalah 12 jam sampai makanan


sampai rektum
Rektum
Anus

Eliminasi

a. Sisa hasil cerna yang padat (disebut feses), akan


dikeluarkan melalui rektum kemudian anus. Hal ini
merangsang refleks defekasi
b. Feses tdd sisa bahan makanan yang tidak
tercerna, materi anorganik, air dan bakteri. (75%
air, dan 25% padat). Warna coklat disebabkan
pemecahan empedu oleh bakteri usus. Reaksi
kimiawi oleh bakteri usus menghasilkan indol dan
skatol yang berperan besar menimbulkan bau
feses
c. Flatus terjadi akibat pembentukan gas yang
dibentuk oleh saluran cerna yaitu metan, sulfida
hidrogen, amonia (normal gas umumnya 150ml).
Gas ini diabsorbsi dalam sirkulasi portal dan
didetoksifikasi oleh hepar, kemudian dikeluarkan
oleh rektum
d. Refleks defekasi didahului adanya rangsang saraf
aferen yang dialirkan ke segmen sakrum dari
batang spinal, dan impuls refleks diteruskan
kemabali kekolon dan rektum
e. Distensi rektum secara relatif menimbulkan
kontraksi otot ototnya dan merilekskan spincter
anus internus. Selama defekasi spincter anus
eksternus rileks secara volunter

Anda mungkin juga menyukai