BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
Rumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Jaringan Meristem
Asal kata meristem adalah meristes, artinya terbelah, yang berasal dari
bahasa Yunani. Sesuai namanya, sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif
membelah untuk menghasilkan sel baru. Jaringan meristem adalah jaringan muda
yang selalu membelah membentuk jaringan yang lain. Jaringan ini terdiri atas
jaringan embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada dua jenis jaringan
meristem, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer banyak
terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan digunakan untuk pertumbuhan primer
(pertumbuhan memanjang). Yang dimaksud meristem sekunder adalah kambium yang
berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar). Pembelahan sel
juga dapat terjadi dalam jaringan selain jaringan meristem, contohnya dalam korteks
batang muda dan pada perkembangan jaringan pembuluh. Pembelahan dalam
jaringan ini terbatas. Sementara, sel meristem terus menerus membelah dan
menghasilkan sel baru yang menambah tubuh tumbuhan. Ada pula meristem yang
mengalami masa istirahat sementara, misalnya pada tumbuhan tahunan yang
mengalami dormansi pada musim tertentu dan pada kuncup lateral yang mungkin
mengalami dormansi selama fase aktif tumbuhan. Pertumbuhan dan pengkhususan
secara morfofisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi.
Ciri-ciri Jaringan Meristem
a. Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil, sel
berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar, vakuola berukuran
kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya berbentuk kubus.
b. Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis,
protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan
berbentuk sama ke segala arah.
dihasilkan
oleh
pembelahan
selsel
meristem
apical
disebut
Meristem apical pada Pteridophyta terdiri atas sel-sel apeks. Sel apeks
membelah
sedemikian
rupa
sehingga
sel
baru
dibentuk
di
Pertumbuhan
jaringan
meristem
sekunder
disebut
pertumbuhan
kambium
kearah
dalam
lebih
aktif
Jaringan Parenkim ( Jaringan Dasar) disebut jaringan dasar karena jaringan ini
merupakan dasar dari semua jaringan dan sebagian besar organ tumbuhan tersusun
atas
jaringan
parenkim.
Parenkim berasal
dari tubuh
primer
merupakan
sel
bermacam-macam:
isodiametris/polihedris
(bentuk
pada
10
regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila
lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian
kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel
parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim
floem, dan jari-jari empulur.
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.
Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel
parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang
besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel
karena bentuk selnya membulat. Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah
daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim
dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya
proses fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel
parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk
fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel
parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel
parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal
(amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak
menyusun jaringan tumbuhan. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah
dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel
parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut
jaringan dasar.
Berdasarkan Fungsinya, Parenkim Dibagi Menjadi Beberapa Jenis Jaringan,
yaitu:
11
Parenkim Air : Parenkim air adalah sel parenkim yang dapat menyimpan air.
Pada umumnya terdapat di tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit),
tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen. Parenkim air berfungsi sebagai
tempat penyimpanan air pada tumbuhan xerofit jepifit (sedikit air) untuk
menghadapi kemarau seperti pada tumbhan kaktus dan lidah buaya.
12
13
14
sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda
pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (2005), jaringan epidermis merupakan
lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis
berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan
epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi
semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi utama jaringan
epidermis adalah sebagai pelindung.
Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang
berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga
berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada
stomata, dan spina. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan
komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organismeorganisme patogenik.
Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk
lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada
yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan
modifikasi epidermis yang berfungsi
batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut
(trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis akar ada yang menjadi
rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam mineral.
Ciri-ciri Jaringan Epidermis adalah:
1. Tersusun dari sel-sel hidup.
2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak
ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil.
15
5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam
yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan
epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel
kipas, sel kersik (sel silika).
Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis :
Jaringan epidermis sebagai jaringan yang berfungsi sebagai pelindung,
mempunyai struktur morfologi dan anatomi yang kokoh. Jaringan epidermis terhitung
kokoh karena tersusun dari sel yang rapat satu sama lain. Sel epidermis memiliki
protoplas hidup dan dapat menyimpan hasil metabolisme, seperti plastid dan grana
yang sedikit (tidak membentuk klorofil), pati, dan protein, serta antosianin. Pada
dinding sel luar epidermis terdapat daerah dengan luar antar fibril yang lebar,
mengandung kutin yang membentuk lapisan kutikula di permukaan luar epidermis.
Kutikula umumnya tertutup oleh bahan yang bersifat lilin, merupakan lapisan datar
atau berbentuk batang.
Sel epidermis secara umum memang mempunyai bentuk, ukuran, serta
susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat membentuk lapisan yang kompak
tanpa ruang interseluler. Dalam epidermis petal (daun mahkota), kadang-kadang
terbentuk ruang udara, namun selalu dilapisi oleh kutikula. Sel epidermis umumnya
tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding antiklinal sel epidermisnya
kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan teristimewa pada daun tumbuhan
monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang. Dalam epidermis biji-bijian tertentu
(Leguminosae dan Punica), sel epidermis dalam arah radial relatif sangat ramping
dan berbentuk tongkat. Dalam tumbuhan tertentu, sel epidermis berbentuk heksagon
bila dilihat dari permukaan. Namun sebenarnya berbentuk polihedron.
Struktur Morfologi Jaringan Epidermis pada Daun :
16
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi dari
sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada stomata. Stomata/ mulut daun
merupakan lubang kecil atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga. Dengan cara
mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan
penyempitan celah (stomata menutup). Ketika stomata terbuka terjadi pertukaran gas,
karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar. Epidermis pada daun
umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada tumbuhan lain ada yang beberapa lapis
sel seperti pada tumbuhan Ficus dan Piper sebagai hasil pembelahan periklinal
(pembelahan sejajar dengan permukaan) protoderm. Dinding selnya mengalami
penebalan tidak merata, dinding sel yang menghadap keluar umumnya lebih tebal,
terdiri dari lignin tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu
lapisan
kutikula
yang
tebal
tipisnya
tergantung
pada
habitat,
tumbuhan
xerofitumumnya tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat
lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil kutikula epidermis dapat mencegah atau
meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak mengandung
kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan tenggelam dalam air
epidermisnya mengandung kloroplas.
17
Sel kipas/sel bulliform : Berupa sederet sel yang lebih besar dari sel epidermis
lainnya, berdinding tipis, vakuola besar, berisi air. Fungsinya untuk membuka
dan menutup daun (daun menggulung)
Litokis: Sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan pertumbuhan
khusus ke arah dalam. Sel ini berisi kristal calsium karbonat yang disebut
sistolit.
Stomata : Stomata adalah celah dan kedua sel penutupnya. Sel penutup adalah
dua buah sel dengan bentuk khusus yang mengapit celah. Stomata biasa
ditemukan pada daun, batang, rhizoma, perhiasan bunga, bakal buah dan biji.
Letak stomata dapat sejajar dengan permukaan epidermis (fanerofor) atau
tenggelam (Cryptofor).
Trikoma : Trikoma adalah tonjolan epidermis terdiri dari 1 sel atau lebih dan
dapat digunakan sebagai ciri taksonomi familia. Fungsi trikoma pada
tumbuhan sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar dan mengurangi
penguapan
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan
terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
Meristem adalah jaringan pada tumbuhan berwujud sekumpulan sel-sel yang
aktif melakukan pembelahan sel. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik
tumbuh batang maupun akar. Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya
berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan.
Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan
susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan
ini terletak Pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara
19
DAFTAR PUSTAKA