Anda di halaman 1dari 16

Barcode Scanner

[Definisi dan Sistem Kerja Barcode Scanner]

KELOMPOK 4
Urni Wahyuni
Sri Rahmayani
Laura Pailalah
Sumitra Dewi
Anil Raj
Ricky Hutagalung
Dian P. Tinambunan

Dosen : Roy Purba, ST, M.Kom

GRAFIKA KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

Grafika Komputer

1|Page

Daftar Isi
Daftar Isi..........................................................................................................1
1. Awal Sejarah dari Barcode............................................................2
2. Definisi Barcode..................................................................................4
3. Barcode Scanner.................................................................................5
4. Sistem Kerja Barcode Scanner...................................................7
5. Tipe-Tipe Barcode Scanner.........................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................14

Grafika Komputer

1|Page

1.

Awal Sejarah dari Barcode

Awal mula barcode


Pada tahun 1949, seorang mahasiswa muda bergulat dengan konsep secara otomatis
menangkap informasi tentang suatu produk. Dia percaya bahwa titik-titik dan garis kode
Morse akan menjadi model simbol yang baik, tetapi ia tidak tahu cara menggunakan pola
yang mudah itu untuk memecahkan masalahnya. Kemudian, suatu hari saat ia santai di pantai,
ia santai menggambar titik dan garis di pasir. Seperti jari-jarinya memanjang dengan strip ia
melihat hasilnya dan berkata, Hei, aku sudah mendapatkannya.
Tiga tahun kemudian bahwa mahasiswa pascasarjana Joseph Woodland dan rekannya
menerima paten pada apa yang dimulai dengan garis di pasir, dan barcode linier lahir. Banyak
mengejutkan penemu Namun, itu tidak mendapatkan secara komersial cepat. Lima belas
tahun telah berlalu sebelum penggunaan komersial pertama barcode. Namun tetap saja bukan
menggunakan yang sukses.
Pada tes awal, barcode ditempatkan di sisi gerbong barang kereta api. Saat gerbong meluncur
melewati jalur scanner, dengan maksud untuk diidentifikasi dan ditentukan, kota tujuan serta
muatannya. Sistem ini gagal, namun, perlu diketahui bahwa saat itu gerbong barang terpental
ketika mereka melewati scanner. Akibatnya, akurasi scanner menjadi lemah.
Teknologi Dari Sebuah Bar Code
Sebuah barcode linear merupakan kode biner (1s dan 0s). Garis-garis dan spasi dari ketebalan
yang beragam dan dicetak dalam berbagai kombinasi. Untuk dipindai, harus ada pencetakan
akurat dan kontras yang cukup antara bar dan spasi. Scanners menggunakan berbagai
teknologi untuk membaca kode. Dua alat yang paling umum adalah laser dan kamera.
Grafika Komputer

2|Page

Contoh Scanner yang sudah umum, seperti scanner pada kebanyakan kasir supermarket, atau
scanner genggam, sering digunakan untuk mengambil persediaan. Harus ada (namun pada
umumnya tidak), sebuah perbedaan yang ditarik di antara kode, yang merupakan struktur
untuk penyampaian data, dan simbol, kode yang mampu dibaca dan direpresentasikan oleh
mesin. Kode itu adalah teks, yang dapat diterjemahkan ke dalam bermacam bahasa - Inggris,
Perancis, Jepang, dan simbol lain.
Meskipun awalnya adalah untuk menguntungkan perusahaan, barcode telah menjadi
kesuksesan yang luar biasa, pekerja keras dalam banyak dan beragam aplikasi.
Salah satu barcode pertama sukses adalah kode 39 yang dikembangkan oleh Dr David Allais,
banyak digunakan dalam aplikasi logistik dan pertahanan. Kode 39 ini masih digunakan
sampai sekarang, meskipun kurang canggih dari beberapa bar code yang lebih baru.

Grafika Komputer

3|Page

[Barcode Scanner]

2.

Definisi Barcode

Barcode adalah data yang dapat diinterpretasikan oleh alat optik yang
dapat membaca data. Ada banyak jenis barcode, tetapi umumnya paling
kita temui adalah yang disebut dengan UPC (Universal Product Code).
Barcode terdiri dari garis hitam dan putih. Ruang putih di antara garisgaris hitam ini, merupakan bagian dari kode juga. Didalam Barcode, jika
kamu lihat dengan teliti, terdapat perbedaan ketebalan ukuran pada garis.
Garis paling tipis 1 Garis, yang sedang 2 Garis, yang lebih tebal 3
Garis, dan yang paling tebal 4 Garis. Ukuran Setiap digit angka
digambarkan dari bentuk urutan empat garis-garis. 0 = 3211, 1 = 2221, 2
= 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9
= 3112. Jika kamu memperhatikan sekali lagi dengan teliti, dari bentuk
empat garis yang berbeda, sebenarnya memiliki tujuh garis-garis tipis 1,
yang nantinya akan membentuk sebuah baris kode biner. Garis hitam
menotasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0.
Misalnya pada angka 4 = 1132 akan membentuk nilai biner 1011100.

Pada dasarnya, Barcode memiliki standarisasi dalam penulisannya. Pada


UPC kode angka harus terdiri dari 12 digit tidak lebih dan tidak kurang.
2 digit pertama menyatakan Negara, 6 digit
berikutnya menyatakan kode perusahaan, 3
digit setelahnya menyatakan kode produk, dan
1 digit terakhir digunakan untuk memvalidasi
kode, menyatakan bahwa Barcode itu telah
sukses di Scan. Ada kode negara yang memiliki
besar 3 digit. seperti Indonesia, kode negara untuk indonesia adalah "899"

Grafika Komputer

4|Page

[Barcode Scanner]
solusinya pada UPC, 2 digit kode negara dimasukan angka 99 dan angka 8
di taruh di luar sebelah kiri barcode. Angka yang terdapat pada sebelah
luar kanan merupakan hasil penyocokan cek digit di digit terakhir.

3.

Barcode Scanner

Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode


berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan BARCODE) yang terdapat
pada kebanyakan produk-produk consumer good.
Untuk memahami bagaimana barcode scanner bekerja, kita harus
mengeksplorasi bagian-bagian berbeda dari perangkat itu. Pada dasarnya,
ada 3 bagian fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu, sistem
pencahayaan, sensor / konverter, dan decoder.
Scanner barcode mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor
dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem
pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang
bervariasi yang mewakili intensitas gelombang magnetik. Konverter
merubah sinyal analog ke sinyal digital yang dikirimkan ke decoder.
Decoder mengimplementasikan sinyal digital,
mengkoreksi dan
memvalidasi dengan kalkulasi matematika, mengubahnya menjadi teks
ASCII lalu mengirimkannya ke komputer.
Menggunakan emisi cahaya, barcode scan dan decode itu, mirip dengan
bagaimana kode Morse yang diterjemahkan. Genggam atau stasioner,
perangkat input untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik

Grafika Komputer

5|Page

[Barcode Scanner]
yang kemudian diubah ke dalam bentuk data dengan bagian decoder, dan
kemudian menyimpan informasi pada komputer.
Setiap jenis pembaca barcode menggunakan teknologi yang sedikit
berbeda. Namun apapun jenis mereka, fitur yang paling signifikan dari
mereka semua adalah efisiensi mereka yang memungkinkan.

Penggunaan barcode scanner ini mempunyai 2 keuntungan tambahan.


1. memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator
komputer atau kasir
2. penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry data,
sehingga mengurangi jumlah antrian yang panjang.
Barcode lebih efektif digunakan, karena kebanyakan produsen telah
meletakkan kode barcode dalam produk yang mereka produksi. Kode
barcode
sebenarnya
juga
adalah
sederetan
angka,
namun
direpresentasikan dalam bentuk garis-garis melintang. (Jika kode barcode
masih berupa angka, berarti setiap kali terjadi penjualan, kasir tetap harus
memasukkan kombinasi angka-angka tersebut).
Namun karena kode angka barcode telah direpresentasikan dalam bentuk
garis-garis hitam, maka dapat diciptakan sebuah alat yang mampu
menterjemahkan kode-kode berbentuk garis tadi menjadi kode berbentuk
angka.
Jika anda tertarik mempelajari, cara kerja bagaimana sebuah alat mampu
menterjemahkan dari kode garis menjadi kode angka, kami akan
memposting artikel mengenai hal itu pada kesempatan berikutnya.
Nomor barcode pun secara teori tidak mungkin kembar. Hal ini karena
sebelum produsen / pabrik dapat meletakkan sebuah barcode pada
produknya, dia harus mendaftarkan kode angka dan barcode ke sebuah
lembaga internasional. di Indonesia untuk mendaftarkan barcode wajib
melalui deperindag, kemudian Deperindag mendaftarkannya kepada
lembaga internasional.

Grafika Komputer

6|Page

[Barcode Scanner]
Kode ini bersifat unik di seluruh dunia, karena juga mengandung kode
negara. Misalnya untuk jenis barcode EAN, Indonesia mempunyai kode
awalan 888 dan 899.
Jadi dapat dipastikan jika anda melihat barang dengan kode barcode awal
adalah 899, maka produk tersebut diproduksi di Indonesia.

4.

Sistem Kerja Barcode Scanner

Barcode sering kita jumpai pada kemasan makanan, produk-produk


elektronik dll, didalamnya berisi informasi atau data-data mengenai
produk itu sendiri seperti tanggal pembuatan, nama produk, harga dll
yang berkaitan dengannya. Dibuat kode barcode bertujuan untuk
memudahkan pada saat input data seperti pada toserba dan swalayan
atau meningkatkan ketelitian dalam hal quality pada proses produksi.
Barcode reader / Barcode scaner adalah alat yang dapat membaca kodekode barcode, sinar yang dikeluarkan alat ini berupa infrared, pada saat
barcode reader ditembakkan tepat ke area barcode maka data atau kodekode tersebut akan dibaca, selanjutnya data ditransfer ke komputer dan
disimpan di alamat tertentu (address) untuk ditampilkan dilayar monitor
atau alat lain.

Grafika Komputer

7|Page

[Barcode Scanner]
Barcode reader tidak akan bekerja dengan sempurna apabila pada kode
barcodenya terdapat cacat seperti coretan, warna kode terhapus sebagian
dll, ataupun ketika penembakkan scaner posisinya tidak center/miring.
Pembacaan yang sempurna akan ditandai dengan bunyi tit satu kali
dan nyala lampu indikator satu kali yang terdapat pada scaner.
Cara Kerja Barcode Pada Supermarket
Ke supermarket atau ke mall bagi kebanyakan orang sudah merupakan
hiburan, bukan sekadar membeli kebutuhan. Di antara kesempatan cuci
mata itu dan saat berada di antrian kasir, pernahkah terbersit pertanyaan
bagaimana alat pembaca barcode harga barang bekerja?Apabila kita
perhatikan pada sebagian besar barang yang ada di pasar-pasar swalayan.
Juga di sampul belakang buku atau kartu identitas tertentu. Inilah yang
disebut kode garis. Kode garis atau barcode (baca bar kod) ternyata ada di
sekeliling kita!
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan Asas kerja
digital, maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami
cara kerjanya. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan
garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan
angka di bawahnya.
Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat
boolean, yaitu 0 atau 1. Ada Arus listrik atau tidak ada (dengan besaran
tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode menerapkannya
pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam dan
putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili
bilangan 1. Mengapa demikian?
Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat
pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik
cahaya tersebut.
Sistem yang sering dipakai adalah pengkodean biner. Tiap garis mewakili
angka 1 dan sela kosong berarti 0. American Standard Code for
Information Interchange (ASCII) atau Kode Standar Amerika untuk

Grafika Komputer

8|Page

[Barcode Scanner]
Pertukaran Informasi menyusun daftar kode biner tujuh digit untuk
membuka kode garis.
Setiap kode garis memiliki ruangan untuk 113 baris. Karena memakai kode
biner tujuh digit, satu kelompok tujuh garis (sela kosongnya juga dihitung)
mewakili satu angka.
Selain melambangkan angka, ada pula kode garis yang melambangkan
huruf dan karakter khusus, seperti $, + dan sebagainya.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan
yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.
Mengapa demikian? Karena ketebalan batang barcode menentukan waktu
lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Kode garis atau barcode dapat memberi informasi tentang suatu barang
dengan lebih cepat dan akurat, karena informasi ini di-simpan dalam
komputer. Cara menyimpan dan membongkar informasi ini dengan
menggunakan scanner (pelarik). Pelarik inilah yang membaca kode garis
pada suatu barang. Kode garis itu lalu dikirim ke komputer oleh pabrik.
Komputer membacanya dan mengubah maknanya agar dapat dibaca oleh
kita. Tentu saja dengan cepat dan akurat!

Adapun kegunaan kode baris antara lain adalah:


1. Untuk mengelompokkan, menandai atau mengidentifikasi barang,
buku atau kartu dengan lebih mudah.
Pabrik menggunakannya untuk memudahkan penjualan dan
penyimpanan barang. Kalau di perpustakaan, kode garis digunakan
untuk memudahkan pustakawan memperoleh informasi mengenai
status suatu buku, sedang dipinjam atau tidak, siapa yang
meminjam dan sebagainya dengan cepat dan akurat. Identitas
pemilik kartu anggota perpustakaan yang memiliki kode garis,
misalnya lebih cepat diketahui dan memudahkan proses
peminjaman dan pengembalian buku.

Grafika Komputer

9|Page

[Barcode Scanner]
2. Untuk mengetahui harga barang. Pasar-pasar swalayan
menggunakannya untuk mengetahui harga suatu barang dengan
lebih cepat dan benar.
3. Untuk mengetahui tempat asal barang. Angka tertentu yang tertera
pada kode garis mewakili negara dan pabrik asal barang.
4. Untuk mempercepat pengecekan barang. Pabrik akan dengan cepat
mengetaui informasi tentang suatu barang dari pasar swalayan.
Berapa jumlah barang yang terjual, misalnya.
5. Untuk mengurangi kesalahan pengetikan. Kesalahan pengetikan
harga barang, jenis barang, asal barang dan data-data lainnya dapat
dihindari jika menggunakan garis.

5.

Tipe-Tipe Barcode Scanner

Ada banyak sekali merek maupun jenis barcode scanner yang beredar
dipasaran. Jika anda ingin memutuskan untuk membeli suatu barcode
scanner, mungkin anda akan bertana, Tipe barcode scanner mana yang
paling cocok untuk saya?

Grafika Komputer

10 | P a g e

[Barcode Scanner]
Berikut ini adalah tipe-tipe barcode dengan pengelompokan berdasarkan
jenis pilihan:
* Barcode scanner genggam/desktop
* Barcode scanner desktop dengan Stand
* Barcode scanner omni directional
* Barcode scanner in-counter
* Barcode scanner wireless (RF/Bluetooth)
* Barcode scanner industri
1. Barcode Scanner Desktop
Barcode scanner genggal atau desktop
adalah jenis barcode scanner yang paling
umum dijumpai. Jika kasir ingin mengenali
sebuah produk, maka dia harus memegang
barcode scanner, mengarahkan ke kode
barcode pada produk yang bersangkutan
serta menekan sebuah tombol pada
barcode scanner, yang berarti melakukan
scanning.
Barcode scanner ini cocok digunakan untuk jenis barang yang dalam penscan-an memerlukan fleksibilitas gerak tinggi. Misalnya pada toko fashion,
atau toko baby shop. Barcode scanner ini juga cocok digunakan di bagian
backoffice dari sebuah supermarket, atau bahkan ditaruh di gudang.

2. Barcode Scanner dengan Stand

Grafika Komputer

11 | P a g e

[Barcode Scanner]
Tipe ini adalah sebuah barcode scanner desktop yang dilengkapi dengan
duduk-an (stand). Penggunaan stand akan membuat tatanan lebih rapi.
Namun untuk penggunaan yang disebutkan di atas, seperti untuk toko
baju, maka penggunaan stand ini justru akan mempersulit kasir - karena
setelah melakukan stand harus mengembalikan pada posisinya.
Jika anda mendapatkan barcode jenis memiliki dengan fitur auto-sensing
atau fitur continous scan, hal ini juga sangat membantu untuk
penggunaan di minimarket. Artinya barcode scanner tetap berada di posisi
pada stand-nya, kemudian barang yang didekatkan ke arah scanner, dan
tanpa menekan tombol, barcode scanner akan melakukan scanning
otomatis. Walaupun fasilitas ini menurut kami cocok untuk digunakan di
minimarket, namun banyak dari minimarket yang menonaktifkan fitur ini
karena pada prakteknya terdapat beberapa kendala dalam operasional.
3. Barcode Scanner Omni Directional
Barcode
scanner
jenis
omni
merupakan
pengembangan dari barcode scanner desktop
dengan stand. Pada barcode desktop sinar yang
keluar dari barcode scanner berjumlah 1 garis.
Berarti petugas kasir harus secara tepat meletakkan
posisi sinar mendekati melintang (tegak lurus)
dengan posisi barcode pada produk.
Hal ini terkadang akan sangat menyulitkan kasir dan
membuat proses scanning berlangsung lama.
Barcode scanner omni mengatasi masalah seperti
ini. Pada barcode scanner omni, sinar yang keluar tidak hanya 1 saja,
namun banyak (biasanya sekitar 20 sinar) dengan posisi yang berbedabeda. Saat kasir melewatkan barang tersebut pada posisi yang cukup
dekat, barcode scanner sudah akan mengenali barang tersebut. Barcode
scanner tipe ini cocok diperuntukan baik untuk minimarket, supermarket,
maupun toko fashion.
4. Barcode Scanner In-Counter

Grafika Komputer

12 | P a g e

[Barcode Scanner]

Barcode scanner ini sama dengan barcode scanner omni. Perbedaannya


adalah peletakan saja. Kalau barcode scanner omni diletakkan di atas
meja kasir, maka posisi sensir dari barcode scanner ditaruh didalam meja
kasir dan menghadap ke atas. Hal ini dapat membantu kasir untuk
mempercepat scanning atas suatu produk.
Untuk aplikasi minimarket menggunakan barcode desktop, petugas kasir
terpaksa menepatkan posisi scanner dengan kode barcode produk (karena
sinar yang keluar dari barcode scanner adalah 1 sinar horizontal)
5. Barcode Scanner Wireless
Dewasa ini permintaan customer akan
kebutuhan barcode scanner semakin
meningkat. Maka dibuatlah barcode
scanner
wireless
baik
yang
menggunakan teknologi RF maupun
teknologi
bluetooth.
Tanpa
kabel
membuat barcode ini lebih fleksibel dan
mudah dibawa dalam radius tertentu.
Barcode jenis ini dapat dipakai untuk keperluan apapun, baik di
supermarket, toko fashion, backoffice, gudang, atau bahkan industri.
Namun karena barcode tipe ini masih cukup mahal harganya, maka hatihati untuk pemakaian di kasir. Anda tentunya tidak mau barcode senilai
lebih dari USD 300 hilang begitu saja.

Grafika Komputer

13 | P a g e

[Barcode Scanner]

6. Barcode Scanner untuk Industri


Barcode scanner jenis industrial digunakan untuk manufaktur atau
pergudangan dan biasanya memiliki karakteristik fisik yang lebih tahan
debu dan tahan banting. Jangkauan scanning umumnya lebih panjang dan
cocok untuk dipakai untuk scan barcode berukuran besar, di atas 7.5mil.
Barcode scanner industri sebenarnya
bisa berupa barcode scanner desktop
(umumnya tanpa stand) atau barcode
scanner wireless.
Yang membedakan adalah bahwa
barcode
ini
dibuat
untuk
ketahanan/reliability yang lebih bagus.
Ini dengan asumsi bahwa penggunaan di industri mempunyai risiko lebih
tinggi untuk jatuh, tertindih, terkena cairan, dan sebagainya. Biasanya
barcode scanner untuk industri juga dilengkapi dengan pelindung
berbahan karet tebal.
Selain klasifikasi barcode scanner berdasarkan penggunaan, tentunya
masih ada klasifikasi barcode berdasarkan teknologinya, baik itu CCD,
Laser Diode, Red Diode, dan lain-lain.

Scancode Maxima IF

Grafika Komputer

Symbol LS3008

Metrologic MS9590i VoyagerGS

14 | P a g e

[Barcode Scanner]

Datalogic FireScan

Honeywell 3800I

Daftar Pustaka
Nugrahanti Windi Arindriarini, 2011, Awal Sejarah dari Barcode,
http://nugrahantiwindi.blog spot.com/2011/05/awal-sejarah-daribarcode.html
Irfan Rusdianto, 2011, Bagaimana Barcode Scanner Bekerja?,
http://blakbin.matasiswa.asia
/2011/08/bagaimana-barcode-scannerbekerja.html, diakses 16 Oktober 2012
PUSATBARCODE.COM, 2008, Jenis Barcode Scanner untuk Usaha Anda,
http://blog.faste chindo.com/?p=44, diakses 16 Oktober 2012
Barcode

Indonesia.com,

2010,

BARCODE

SCANNER

INDUSTRY,

http://www.barcodeindonesia .com/toko-barcode-scanner-industry

Grafika Komputer

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai