Jtptunimus GDL Ervinakhoi 5700 2 Babii
Jtptunimus GDL Ervinakhoi 5700 2 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rokok
Rokok
adalah
salah
satu
zat
adiktif
yang
bila
digunakan
menunjukkan bahwa factor resiko merokok bekerja sinergis dengan factorfaktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak, gula darah yang tinggi,
terhadap tercetusnya PJK. Perlu diketahui bahwa resiko kematian akibat
penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama
sesudah rokok dihentikan.
Akibat
penggumpalan
(trombosis)
dan
pengapuran
10
jenis kelaminnya. Bila mereka berhenti merokok, sering berat badan naik.
Dua kekuatan, turunnya tekanan diastole akibat adanya nikotin dan
naiknya tekanan diastole karena peningkatan berat badan, tampaknya
mengimbangi satu sama lain pada kebanyakan orang, sehingga tekanan
diastole sedikit berubah bila mereka berhenti merokok.
6. Penyakit Diabetes
Diabetes terjadi ketika glukosa dalam darah terlalu tinggi karena
tubuh tidak bisa menggunakan dengan benar. Glukosa adalah gula yang
diproduksi oleh tubuh dan terutama diambil dari karbohidrat dalam
makanan.
Bukti-bukti makin bayak menunjuk pada peran rokok terhadap
timbulnya penyakit diabetes atau bahwa penderita diabetes akan
memperparah resiko kematian jika terus merokok.
7. Impotensi
Impotensi merupakan kegagalan atau disfungsi alat kelamin lakilaki secara berulang. Ciri utamanya adalah kegagalan mempertahankan
ereksi atau berhasil ereksi tetapi kurang keras. Rokok merupakan salah
satu penyumbang penting terjadinya impotensi.
Para ahli mengaitkan terjadinya impotensi dengan peran rokok
yang merusak jaringan darah dan syaraf. Dan karena seks yang sehat
memerlukan kerjasama seluruh komponen tubuh, maka adanya ganguan
pada komponen vital menyebabkan gangguan dan bahkan kegagalan seks
seperti halnya yang terjadi pada impotensi.
11
F. Kategori Perokok
1. Perokok Pasif
Perokok pasif adalah asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak
merokok(pasif smoker). Asap rokok tersebut bias menjadi polutan bagi
manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok yang terhirup oleh orangorang bukan perokok karena berada disekitar perokok bias menimbulkan
secone handsmoke.
2. Perokok aktif
Perokok aktif adalah orang yang suka merokok (Hasan alwi, 2003:960)
Kemudian menurut M.N.Burstan (1997:86)rokok aktif adalah asap rokok
yang berasal dari isapan perokok(mainstream).
Dari perokok aktif ini dapat digolongkan menjadi tiga bagian:
a. Perokok ringan
Perokok ringan yaitu perokok yang merokok kurang dari sepuluh
batng per hari.
b. Perokok sedang
Perokok sedang adalah orang yang menghisap rokok sepuluh sampai
dua puluh batang perhari.
c. Perokok berat
Perokok berat adalah orang yang merokok lebih dari duapuluh batang
perhari. (M.N.Bustan, 1997).
12
G. Pengertian Haemoglobin
Haemoglobin adalah suatu senyawa protein yang kaya akan zat besi
yang membawa oksigen dan yang memberi warna merah pada sel darah
merah. Haemoglobin juga memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen
dan dengan oksigen itu membentuk oxsihaemoglobin di dalam sel darah
merah. Jumlah haemoglobin dalam darah normal adalah 15 gram setiap 100
ml darah, dan jumlah itu biasanya disebut 100 persen. (Evelyn C. Pearce,
2006)
Haemoglobin dibawa oleh sel darah merah (eritrosit) sirkulasi.
Sirkulasi ini berputar selama kurang lebih 10 hari yang mengandung kira-kira
3 x 10 sel darah merah. Estimasi kasar kadar haemoglobin darah dapat
diperoleh dari jumlah hematokrit atau dari jumlah darah dengan rekonsumsi
tiap sel darah merah yang mempunyai haemoglobin normal. (Evelyn C.
Pearce, 2006)
H. Pembentukan Haemoglobin
Katabolisme haemoglobin terjadi didalam system retikulo endothelial,
eritrosit dirusak dan dilepaskan haemoglobin. Beberapa hame dilepaskan ke
dalam sum-sum tulang selama maturasi eritroblas atau dari sel-sel yang mati
pada seritropoesis yang tidak efektif. Globin terpisah dari hame dioksidasi
menjadi besi III (feri). Kemudian cincin poriferin terbuka dan besi dilepaskan,
disertai pembentukan komponen biliverdin berantai lurus. Ia dikonversi
kebilirubin dengan reduksi. Jalur minor mula-mula membuka cincin untuk
13
I. Fungsi Haemoglobin
Fungsi utama haemoglobin adalah mengatur pertukaran oksigen
dengan karbon dioksida didalam jaringan tubuh. Mengambil oksigen dari
paru-paru kemudian dibawa keseluruh tubuh untuk dipakai sebagai bahan
baker. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk dibuang. (Depkes RI., 1989)
14
Harga Normal
Dewasa laki-laki
13 gr%
Dewasa Wanita
12 gr%
11 gr%
6 tahun 14 tahun
12 gr%
L. Kerangka Berfikir
Merokok dengan tinggi nikotin, rendah nikotin atau tanpa nikotin,
menyebabkan ikatan karbon monokida dengan haemoglobin ini meningkat.
Pembakaran tidak sempurna dari bahan organic didalam rokok meningkatkan
CO, yang diinhalasi dalam fase gas bersama dengan unsur asap lain yang
volatil memapar darah paru ke kapiler paling sedikit 400 ppm CO.
Karena afinitas haemoglobin terhadap CO kira-kira 245 kali lebih
besar dari pada afinitasnya untuk O2, maka CO menggeser O2 dari
haemoglobin yang menurunkan jumlah O2 yang ada bagi myocardium.
Peningkatan O2 yang lebih kuat ke haemoglobin dengan adanya ikatan karbon
monoksida dengan haemoglobin lebih mengurangi ketersediaan O2 bagi
myocardium.
Karbon monoksida juga bergabung dengan mioglobin dan dapat
menunggu difusi O2 ke mitokondria otot jantung. Lebih jauh, CO bergabung
15
langsung
dengan
sitokrom
oksidase,
nikotinamid-adenin-dinukliotida tereduksi.
yang
memperlambat
oksidasi