Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK

MALARIA

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tgl. Terbit
Halaman

UPT.

: 21/SOP/Lab-NPI/2016
: 01
: 01 April 2016
:1-4
Kepala UPT
Puskesmas Nusa Penida I

PUSKESMAS
NUSA PENIDA I

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 19790401 200604 1 012

1. Pengertian

Pemeriksaan Parasit Malaria adalah pemeriksaan darah penderita


yang diduga malaria, baik secara pemeriksaan mikroskopik atau
pemeriksaan cepat dengan Rapid Diagnostic test (RDT). Penderita
dinyatakan

positive

malaria

apabila

pada

pemeriksaan

secara

mikroskopik ditemukan Plasmodium sp. dalam darahnya atau apabila


RDT positive

2. Tujuan

Menemukan dan mengidentifikasi parasit malaria di dalam sediaan


darah tepi

3. Kebijakan

1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016


Tentang

Pemberlakuan

Standar

Operasional

Prosedur

unit

Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I


2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 38 Tahun 2015
Tentang

Pelayanan

Laboratorium

dan

Jenis

Pemeriksaan

Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I


4. Referensi

1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen


Kesehatan RI, Th. 1991
2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes
Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999.

1/6

5. Prosedur

A. Alat
1. Lancet/Autoclic
2. Kaca objek yang bersih, kering dan bebas lemak
3. Kapas alkohol

B.

Lokasi
1. Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari manis atau jari
tengah di bagian tepi
2. Pada bayi dan anak kecil, pada bagian tumit atau ibu jari
kaki di bagian pinggir

C. Cara kerja :
I.

Cara Pengambilan Darah :


1. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol, biarkan
kering
2. Tusuk dengan lancet steril sedalam 3 mm. darah harus
keluar sendirinya tanpa harus diperas.
3. Tetesan darah pertama di hapus dengan kapas kering.
Tunggu sampai darah keluar lagi.
4. Sentuhkan tetesan darah tersebut pada 2 kaca objek. Kaca
objek yang pertama dengan 2 tetesan darah, disebelah kiri
dan sebelah kanan. Kaca objek kedua dengan 1 tetes darah
. tetesan 2 cm dari tepi kaca objek.

II.

Pembuatan Sediaan
a). Sediaan Darah Tebal :
1. Letakkan Kaca objek dengan 2 tetes darah tadi dia atas
meja dengan tetesan darah menghadap ke atas.
2. Ambil kaca objek yang lain , tempelkan ujungnya pada
tetesan darah yang pertama dan lebarkan berlawanan arah
jarum jam sampai diameter 1 cm.
3. Biarkan sampai kering diatas rak pengering kemudian di

2/6

berikan Nomer/kode pada sediaan.


b). Sediaan Darah Tipis :
1. Letakkan kaca objek dengan 1 tetes darah kapiler dengan
tetesan darah di sebelah kanan dan menghadap ke atas.
2. Pegang dengan tangan kanan kaca pengeser dan letakkan
sisi pendeknya di sebelah kiri dari tetesan darah.
3. Kemudian gerakkan ke arah tetesan darah sehingga
mengenai tetesan darah tersebut.
4. Setelah menyentuh sisi pendek kaca penggeser, darah
menyebar pad asisi kaca penggeser tersebut. Tunggu
sampai darah menyebar ke seluruh sisi kaca penggeser.
5. Geser segera kaca penggeser ke kiri dengan sudut
30 0 45 0 ( kaca penggeser jangan di tekan )
6. Keringkan sedaian dan beri nomer/ kode pada sediaan di
bagian tepi.
7. Fiksasi dengan metil alcohol selama
III.

10 menit dan

sediaan siapkan untuk di warnai.


Pewarnaan Sediaan :
1. Sediaan darah yang sudah kering di fiksasi dengan
methanol. Jangan sampai tekena sediaan darah tebal
2. Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada di
atas
3. Siapkan larutan Giemsa dengan mencampur 3 cc giemsa
stock dan 97 cc larutan Buffeer
4. Tuangkan larutan giemsa 3 % dari tepi hingga menutupi
seluruh permukaan objek glass. Biarkan selama 30 45
menit.
5. Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi objek
glass sampai larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih.
Angkat dan keringkan sediaan darah . setelah kering
sediaan darah siap untuk diperiksa.
6. Pada saat darurat dapat dipakai pewarnaan cepat dengan
perbandingan 2 tetes giemsa stock di tambah 1 ml larutan
buffer selama 15 menit. Dalam hal ini pewarnaan standar
tetap dilakukkan.

D. Cara Pemeriksaan Sediaan :


1. Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering di letakkan di

3/6

bawah mikroskop
2. Teteskan 1 tetes oil emersi pada sediaan darah diperiksa
dengan perbesaran 10 x kemudian 100x dengan oil emersi.
Carilah gambaran parasit malaria.
3. Pemeriksaan dilakukan secara zig-zag. Pemeriksaan rutin tetes
tebal dinyatakan Negative bila tidak ditemukan parasit pada
200 lapang pandang.
E. Nilai Normal :
Penemuan parasit malaria dilaporkan dengan menggunakan symbol
sebagai berikut :
1. Plasmodium facifarum hanya bentuk cincin dilaporkan : Pl. F
2. Plasmodium facifarum bentuk cincin dan gametosit
: Pl. F+g
3. Plasmodium falcifarum bentuk gametosit dilaporkan
: Pl. Fg
4. Plasmodium vivax untuk semua stadium dilaporkan
: Pl. V
5. Plasmodium malariae untuk semua stadium dilaporkan : Pl. M
6. Plasmodium Campuran dilaporkan
: Pl. MIX
7. Tidak ditemukan parasit dilaporkan
: Negative
Dapat juga dilaporkan dengan menulis nama Spesies dan stadium
secara lengkap.
Sitem perhitungan parasit secara sederhana :
1)
2)
3)
4)

+
++
+++
++++

= 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal


= 11 sampai 100 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal
= 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal
= > 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal

4/6

6. Diagram/

Persiapan Alat dan


Pasien

Bagan Alir

Ambil sampel darah kapiler pada jari tangan tengah


atau jari manis bagian pinggir pada orng dewasa atau
jari kaki/ tumit pada bayi kemudian teteskan pada
objek gelas yang bebas lemak dan buat sedian tetes
tebal dan tetes tipis

Tulis

identitas

sedian

kemudian

di

lakukan

pewarnaan Giemsa 3 % selama 30 menit

Keringkan sedian kemudian periksan di bawah


mikroskop 100 x dengan oil mersi.

Amati dan tulis adanya parasit


malaria yang ditemukan

7. Unit
Terkait

1.
2.
3.
4.

Laboratorium
Rawat Jalan
Rawat Inap
UGD

5/6

Segera lakukan
penanganan pada sampel
darah untuk dilakukan
pemeriksaan.

Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK


Dibuat oleh

Koordinator Laboratorium
dr. Agus Putu Agung,S.Ked
Koordinator UKP

Disetujui oleh

dr. I Ketut Apriantara,S.Ked


WMM

6/6

Anda mungkin juga menyukai