Anda di halaman 1dari 96

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN GEDUNG
LABORATORIUM PROXIMAT SMAK
PADANG

1.

PENDAHULUAN

2.
3.
4.

IDENTIFIKASI SITE
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN STRUKTUR

5.

DAFTAR ISI

Pekerjaan Tanah & Pondasi


Struktur Beton
Rangka Atap & Penutup Atap

PEKERJAAN ARSITEKTUR

6.

PLAFOND
PENUTUP LANTAI
DINDING
PINTU JENDELA
PENGECATAN

PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL

7.

Penjelasan umum
Manajemen Proyek

AIR CONDITION
PERPIPAAN
ELEKTRIKAL

PENUTUP
2

1. PENDAHULUAN

Manajemen Proyek dan Biaya


Administrasi Lapangan
Perusahaan akan menugaskan
personil yang kompeten dalam
pekerjaan serupa, seperti
Project Manager, dibantu oleh
tenaga administrasi dan
Logistik, Supervisor lapangan
sesuai dengan, kelompok
pekerjaannya masing2
Jumlah personil tenaga ahli
yang diturunkan sesuai dengan
kebutuhan keahliannya dalam
tahapan2 pekerjaan

Seluruh biaya administrasi


lapangan akan menjadi
tanggung jawab perusahaan,
termasuk biaya personil dan
biaya overhead yang terjadi
selama proyek ini hingga
selesai
Komponen biaya yang
ditawarkan sudah
memperhitungkan biaya2 ini di
dalamnya

Keamanan Proyek

Keamanan Proyek menjadi tanggung jawab


Project Manajer, jika diperlukan ditugaskan
personil yang khusus untuk menjaga
keamanan proyek
Pengamanan proyek dilakukan dengan
prinsip preventif yaitu lebih pada menjaga
situasi dan mengeleminasi potensi
ketidakamanan
Karena berada dalam lokasi yang cukup
penting, maka personil yang telah ditugaskan
pada proyek ini harus mengikuti aturan yang
diterapkan oleh pihak pengelola area
Dengan memberikan kartu pengenal pada
semua personil sebagai pencegahan
terhadap keamanan proyek secara umum
Personil yang bekerja pada proyek ini harus
benar2 teridentifikasi dengan baik, dengan
pembagian tanggung jawa sesuai dengan
ketua kelompoknya masing2
Briefing tentang tata aturan bekerja
dilingkungan Proyek harus dilakukan kepada
para personil terutama tentang larangan
dan etika dalam proyek
5

Foto2 Kemajuan Pekerjaan


Pendokumentasian setiap
tahapan mulai dari 0%
hingga 100% dilakukan
setiap hari pada semua
progres penyelesaiannya
Tugas ini menjadi
tanggung jawab PM dan
dilakukan oleh salah satu
personil administrasi
lapangan atau supervisor
lapangan

LAPORAN
Laporan terdiri dari pencatatan
kemajuan proyek dan penyesuaian
terhadap perubahan rencana
Hasil2 perubahan yang dituangkan
dalam berita acara
Kujungan2 dan masukkan dari
berbagai pihak
Keluhan dari berbagai pihak
Laporan cuaca
Gambar2 shop drawing yang sah
dengan approval yang berwenang
Foto2 kemajuan proyek
Permohonan persetujuan
penggunaan bahan
Catatan keluar masuknya alat,
bahan, dan personil
Seluruhnya dirangkum dalam
Laporan Mingguan dan bulanan
7

KEBERSIHAN PROYEK
Penerapan 5R untuk proyek
menjadi tanggung jawab PM dan
seluruh pekerja, penyediaan
tempat sampah yang memadai
dan pembuangan yang rutin
setiap hari
5R juga meliputi kerapihan dan
menempatkan segala sesuatu
pada tempatnya dan
mengeluarkan segera barang2
yang tidak dibutuhkan
Sisa bongkaran dan sampah
kemasan lain dimasukkan dalam
karung2 plastik dan ditempatkan
pada tempat yang ditentukan
untuk dikeluarkan setiap saat

Shop & As Build Drawing


Shop drawing dibuat untuk
tujuan pelaksanaan dilapangan
dengan skala besar dari
referensi gambar perencanaan
dan disetujui oleh direksi
lapangan, shop drawing
diproduksi sesuai kebutuhan
dan disimpan sebagai acuan
pembuatan Asbuild drawing
Asbuild drawing di buat sesuai
persis dengan keadaan
lapangan dengan acuan dari
Shop drawing, yang nanti akan
dipakai sebagai persyaratan
laporan akhir bangunan

ASURANSI
Semua pekerja sesuai
dengan peraturan
pemerintah
diasuransikan dalam
program Jamsostek dan
akan mendapat
perlindungan selama
dalam masa kerja pada
proyek ini

10

Izin-izin Internal & Eksternal


Permohonan ijin untuk
melaksanakan pekerjaan ini
akan dilakukan pihak
perusahaan dengan pihak
pengelola/ pemilik gedung,
terutama dalam penempatan
gudang, direksi keet, air kerja,
listrik kerja, laporan personil
dan sehubungan dengan
aturan2 internal, serta etika
dan kesopanan.
Ijin kepada pemerintah kota,
Dinas Pekerjaan Umum Kota,
agar tidak melanggar aturan
yang berlaku (jika diperlukan)

11

K3

Sebelum proyek dimulai PM


menunjuk petugas yang bertanggung
jawab terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, yang khusus
menyediakan peralatan keselamatan
kerja dan memastikan penggunaanya
efektif
Memasang tanda2 bahaya, petunjuk2
dan larangan baik untuk pekerja
maupun untuk pengunjung
Mengevaluasi semua kegiatan
dengan mempertimbangkan aspek
resiko terhadap keselamatan kerja
LIHAT KEBIJAKAN PRA K3 TERLAMPIR
DALAM DOKUMEN TENDER

12

Manajemen Proyek
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil, PT.
LAGA PRATAMA INTERINDO yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek besar yang
sejenis, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan terjamin.
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek dibantu
oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga pelaksana Lapangan beserta stafnya, Kepala
Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan PT. LAGA PRATAMA INTERINDO
Kepala proyek berkuasa penuh atas manajemen proyek, dan berkewajiban memimpin seluruh
kegiatan pekerjaan di proyek baik dibidang administrasi, teknis, maupun kegiatan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
- Untuk masalah teknik engineering dan Quality control, Kepala proyek dibantu oleh bagian teknik
beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia dan
keuangan beserta stafnya.
- Urusan Logistik dan peralatan dibantu oleh logistik dan peralatan.

13

Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerjasama yang
baik dengan pihak pengawas, dan owner diharapkan pelaksanaan proyek dapat berjalan
dengan baik sesuai dyang disyaratkan

2. Joint Operation, Sub Kontraktor dan Supplier


Sesuai dengan Perpres dalam pelaksanaan proyek ini PT. LAGA PRATAMA INTERINDO
sebagai kontraktor utama akan dibantu oleh perusahaan konsorsium (KSO/JO) dan sub
kontraktor yang akan dibutuhkan kemudian, khususnya untuk pekerjaan spesial, dalam
pengadaan material kami akan melibatkan suplier setempat, khususnya untuk material
lokal, untuk material pabrikan kami akan bekerja sama dengan agen utama atau
supllier yang berpengalaman pada bidangnya.
3. Tenaga Kerja

Personil yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan
sebagai personil inti dalam organisasi proyek. Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan
didatangkan dari daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak memadai akan
ditambah dari daerah lain.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
a. Tenaga Pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk site engineer.
b. Tenaga operasional lapangan: Pelaksana (Supervisor) Mekanik dan Operator alat
c. Pekerjaan (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Knek)

14

4. Manajemen Mutu Proyek


Untuk menjamin sistem
manjemen agar berlangsung
dengan baik, perusahaan telah
mengeluarkan kebijakan
mengenai sistem manajemen
proyek berupa kebijakan mutu.
Sistem manajemen tersebut di
atas dalam pelaksanaannya
ditunjang dengan sarana lain,
berupa software dan hardware,
sebagai peralatan penunjang
pelaksanaan pekerjaan
Metode Pengendalian di Proyek
dapat dijelaskan pada skema
(Quality Control Proses) di
samping ini:

15

5 . Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja
PT. LAGA PRATAMA INTERINDO
menerapkan sistem manajemen
lingkungan yang mengacu pada
standar ISO 14001 : 2004 secara
umum,
sistem
Manajemen
Lingkungan adalah sebagai mana
tergambar dalam skema dibawah
ini:

PERENCANAAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

16

PELAKSANAAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

PEMANTAUAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

PERBAIKAN DAN
PENINGKATAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN

17

6 . Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dalam rangka meningkatkan kinerja PT. LAGA PRATAMA INTERINDO menerapkan


sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau Occupatoinal Heath
and Safety (OHSAS) yang mengacu pada standar ISO 18001:2005 secara umum,
sistem Manajemen K3 dijelaskan dalam dokumen Pra K3 (terlampir)

18

2. IDENTIFIKASI SITE

LOKASI SMAK PADANG

20

SITE EKSISTING

LABORAT
PROXIMAT

21

PENGATURAN SITE MASA


KONSTRUKSI
PAGAR PERMANENT
AKSES ALAT BERAT &
EXISTING

MATERIAL

B
A
C

D
F

PINTU AKSES PROYEK

PAGAR SEMENTARA
PROYEK
KETERANGAN
A&B
>> GEDUNG LABORAT YANG DIBANGUN
C
>> MUSHOLA >(MCK & AIR KERJA)
D
>> DIREKSI KEET
E
>> GUDANG BAHAN & MATERIAL
22
F
>> BARAK PEKERJA

3. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilaksanakan
pada minggu pertama
1. Pengukuran Lokasi
Pekerjaan pengukuran tapak atau sering
disebut uitzet adalah pekerjaan surveying
terhadap lokasi lapangan yang meliputi
pemetaan posisi batas-batas lahan,
penentuan as-as bangunan.
Pekerjaan ini menjadi sangat penting dan
harus diketahui bersama dan mendapat
persetujuan direksi lapangan ataupun pemilik
proyek karena menyangkut kepastian posisi
dan orientasi bangunan, properti dan
infrastruktur, peil bangunan relatif terhadap
suatu referensi tertentu, dan keterkaitan
dengan pekerjaan yang terkait dengan paket
pekerjaan sebelumnya maupun sesudahnya,
atau bangunan2 lain disektarnya.
Hasil pemetaan harus segera disampaikan
dan mendapat persetujuan dari pemilik
proyek atau direksi lapangan yang
mewakilinya, karena sebagai starting point
dimulainya pekerjaan fisik bangunan
24

Pekerjaan Persiapan
2. Pembuatan Pagar, Los dan Bedeng

Sebelum semua aktifitas pekerjaan di mulai


kontraktor akan membuat pagar pengaman
sekeliling proyek, dari bahan semipermanen
yang akan dibongkar setelah pekerjaan selesai
Los dan Bedeng Keja dibangun sebagai tempat
bekerja bagi para pekerja di lapangan, yang
dilengkapi dengan ruang2 yang semi permanen
dan memiliki toilet. Seluruh fasilitas dan sarana
yang dibangun untuk pekerjaan persiapan ini
adalah sementara.
Oleh karena itu, desain Los dan Bedeng Kerja
tersebut, juga dibuat tidak permanen. Namun
demikian,
tetap
harus
mengutamakan
kenyamanan dan persyaratan sebagai tempat
kerja. Konstruksinya dilapisi dinding double
triplex. Penutup atapnya terbuat dari bahan
seng atau asbes.

25

Direksi Keet
Direksi keet juga demikian
disusun dan ditempatkan di
area kerja yang tidak
mengganggu, berfungsi
untuk tempat meeting dan
display gambar dan jadual2
kerja

26

Gudang Penyimpanan Material & Alat

Perusahaan akan membangun gudang semi


permanen di sekitar lokasi sesuai petunjuk
pihak penelola gedung jika diijinkan, agar
tidak mengganggu jalannya aktifitas proyek
dan aktifitas lain
Gudang digunakan untuk menyimpan
bahan2 yang membutuhkan perlindungan
dari cuaca dan dibutuhkan terus menerus,
sedangkan untuk material berukuran besar
ditempatkan di luar sesuai petunjuk pihak
pengelola area
Pengaturan yang ketat dibutuhkan untuk
menjaga kapasitas gudang agar tidak
overload, pembelian dan pengiriman
direncanakan dengan jumlah yang
diperlukan saja
Material yang membutuhkan pekerjaan
awal dilakukan di workshop, khususnya
yang membutuhkan penanganan tertenu
serta membutuhkan area yang lapang
Sebisa mungkin material dikirim dalam
bentuk setengah jadi
27

Pekerjaan Persiapan
3. Air Kerja
Air kerja perlu dipersiapkan dan harus
mencukupi kebutuhan selama pelaksanaan
pekerjaan ini, baik untuk kebutuhan pekerja
ataupun untuk pelaksanaan pekerjaan yang
memerlukan air bersih untuk berbagai
keperluan selama proyek berlangsung.
Untuk pengadaan Air kerja dapat
berkoordinasi dengan PDAM setempat atau
dengan membuat sumur bor sementara.
Air disimpan pada tangki-tangki
penampungan air sesuai dengan
kapasitasnya. Volume air yang diperlukan
dihitung berdasarkan kebutuhan volume air
setiap harinya.
Air kerja harus dipersiapan terlebih dahulu,
biasa melalui sumur yang sudah ada
maupun membuat sumur gali baru, air ini
harus bebas terhadap debu, lumpur, minyak
dan bahan-bahan kimia yang dapat
menggangu kekuatan konstruksi.
Air harus mampu menyuplai kebutuhan
proyek, kantor proyek
28

Pekerjaan Persiapan
4. Listrik Kerja

Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud,


adalah jumlah daya yang diperlukan oleh
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi selama pelaksanaan proyek. Sumber
daya listrik, biasanya diperoleh dari PLN
maupun penyediaan genset sendiri, tergantung
sumber terdekat & penggunaannya. Daya
listrik yang diperlukan oleh proyek harus
mampu menyuplai:
Penerangan kerja
Peralatan Kerja, seperti: Mesin Potong
Keramik, Bor, Bar Bender, Bar Cutter, Pompa
Air dan lainnya
Peralatan Kantor, seperti: Komputer, printer,
dan lain-lain
Jumlah daya listrik yang diperlukan, harus
memenuhi berbagai keperluan tersebut.
Sedangkan besar kecilnya daya listrik yang
diperlukan tergantung pada besar kecilnya
fasilitas kerja yang dibutuhkan untuk bangunan
kantor maupun sarana pendukung lainnya.
29

Pekerjaan Persiapan
5. Mobilisasi Peralatan & Pekerja
Dibutuhkan alat mobilisasi berupa truk
dan pickup serta berbagai kendaraan lain
untuk menunjang kelancaran mobilisasi
proyek
kontraktor pelaksana akan
mendatangkan peralatan yang digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Agar pekerjaan bisa segera dimulai maka
peralatan didatangkan sebelum
dimulainya pekerjaan, sehingga
diperlukan penjadualan kedatangan
peralatan sehingga pelaksanaan
pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan
schedule yang telah dibuat sebelumnya,
LIHAT SCHEDULE PERALATAN, MATERIAL
UTAMA DAN PEKERJA
Tenaga Kerja di datangkan oleh
perusahaan sesuai dengan kebutuhan
dan keahlian masing2
30

Peralatan, Bahan-bahan dan Tenaga Kerja

Perusahaan akan menyediakan peralatan


berat maupun peralatan kerja yang
secukupnya sesuai dengan kebutuhan
Untuk pengadaan alat2 berat dan alat kerja
yang akan memperlancar dan mempercepat
pekerjaan akan ditambahkan jika diperlukan
dengan biaya sendiri
Perlatan lain seperti Mixer, Mesin Las, Bor,
pemotong besi, scafolding dan lain2
Persiapan yang matang menempatkan
barang2 yang akan dinaikkan dengan Mobile
Crane, aspek keselamatan sekelilingnya jg
menjadi perhatian khusus

31

4. PEKERJAAN STRUKTUR

Perkerjaan Tanah & Pondasi


Sebelum proyek di mulai
pengolahan tanah dan
perataan tanah harus
dilakukan untuk dapat
memperoleh level yang
tepat
Tanah eksisting pernah
dibuat di atasnya pondasi
bangunan, maka perlu
dilakukan perataan
sebelum menentukan
letak pondasi

Pembongkaran pondasi
lama harus
menggunakan Breaker
dan pembuangan puing
sisa bongkaran belum
dimasukkan dalam RAB
yang ada

33

EXISTING
BONGKARAN

34

EXISTING
BONGKARAN

35

PONDASI PLAT
BETON
SETEMPAT
DI TEPI TENGAH

36

PONDASI PLAT
BETON
SETEMPAT
DI TEPI SUDUT

37

PONDASI PLAT
BETON SETEMPAT
DI PERSILANGAN
TENGAH

38

PONDASI
MENERUS
BATU KALI
SUDUT

39

PONDASI
MENERUS
BATU KALI
TENGAH

40

KOLOM STRUKTUR

MINYAK BEKISTING

41

BALOK STRUKTUR
Bekisting Balok Struktur

Kerapatan antar panel pada sudut


bekisting.

Cek kerapatan & kerataan sambungan


panel.

Jarak siku diperpendek menjadi 60 cm.

Diberi perkuatan dengan formtie dari


besi ulir dia 16 mm

Untuk balok h > = 70 cm sejarak 60


cm

Jarak penjepit balok (dari besi ulir dia


16 mm) diperpendek menjadi 60 cm.

42

Pelaksanaan Slump Test

43

Pekerjaan Bekisting (Quality Target)

-sudut balok tidak geripis


-tidak ngeplin
-warna permukaan seragam

Potential Problem
Balok
a. Plin pada pertemuan
antar balok dan pertemuan balok dengan kolom
b. Plin pada sambungan panel
c. Permukaan bergelombang
e. Permukaan bertutul.
f. Geripis pada sudut balok

PENYEBAB POTENSIAL

Bekisting Balok.
Penyebab yang dominan pada kegagalan balok adalah
keluarnya air semen.
Penyebab kegagalan produk balok:
- Kerapatan antar panel pada sudut bekisting.
- Kerapatan & kerataan sambungan Papan .
- Kondisi material (plywood,kayu).
- Kebersihan permukaan plywood.

BEKISTING
Cetakan Beton/ bekisting adalah kunci
keberhasilan pengecoran serta ketepatan posisi
dan kerapian hasil pengcoran
Penempatan & ukuran Beton yang salah dan
kemudian sudah mengeras akan memberikan
dampak yang sangat buruk dan menambah biaya
Oleh karena itu inspeksi dan pengawasan yang
ketat pada saat pembuatan bekisting harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
47

Kerapatan antar panel pada sudut bekisting

48

Cek kerapatan & kerataan sambungan panel.

49

Jarak siku diperpendek menjadi 60 cm.

50

Diberi perkuatan dengan formtie dari besi ulir dia 16 mm


untuk balok h > = 70 cm sejarak 60 cm

51

Dipasang penjepit balok (dari besi ulir dia 16 mm) tiap jarak 60 cm.

52

ATAP & PENUTUP ATAP (BAJA RINGAN)


1. Pencarian dan pembuatan data-data yang
akan digunakan sebagai bahan perencanaan
struktur baja ringan seperti tabel profil baja
ringan yang berisi bentuk dan berat baja
ringan per m, pembuatan data geometri
struktur seperti rencana bentuk bangunan dan
ukuranya.
2. Perencanaan struktur rangka atap yang
menghasilkan bentuk dan ukuran baja yang
kuat untuk digunakan sebagai dudukan
finishing penutup atap.
3. Pembuatan gambar rangka atap baja ringan
disertai dengan posisi sambungan dan
keterangan penggunaan bahan pada setiap
bagian rangka atap.
4. Langkah berikutnya yaitu Fabrikasi dengan
cara membuat potongan masing-masing
bagian rangka atap sesuai dengan gambar
yang sudah dibuat sebelumnya, pabrikasi
dapat dilakukan di pabrik produsen penjual
baja ringan atau bisa juga dibuat dilokasi
proyek pembangunan.
53

ATAP & PENUTUP ATAP (BAJA RINGAN)


5. Setelah struktur rangka atap baja ringan
dibuat dengan bentuk sesuai dengan
perencanaan maka langkah selanjutnya
adalah pekerjaan pengukuran untuk
menentukan titik-titik lokasi pemasangan
sesuai dengan gambar rangka atap baja
ringan.
6. Sampai disini pemasangan sudah dapat
dilakukan dimulai dari bagian struktur
utama seperti kuda-kuda kemudian
dilanjutkan dengan struktur penguat.
7. Pemasangan sambungan harus benar dan
selalu dikontrol apakah sudah baik untuk
menghindari keruntuhan atap.
8. Pemasangan penutup atap dapat
dilakukan setelah seluruh bagian atap
struktur rangka atap baja ringan
terpasang penuh dan sudah dikontrol
kebenaran pemasanganya.
9. Cara pemasangan rangka atap baja ringan
sedah selesai dan ditutup dengan
pemasangan atap.
54

PENUTUP ATAP ZINCALUME


Memasang penutup
atap baru bisa
dilakukan setelah
rangka atap telah
benar2 selesai
Dengan
menggunakan baut
atap berbentuk
pancing dengan
kepala dilapis ring
karet
55

5. PEKERJAAN ARSITEKTUR

PEKERJAAN DINDING
Terdapat beberapa macam dinding yang
dipasang yaitu:
Dinding Bata + Plester + Acian
Dinding Bata + Keramik
Dinding Partisi Gypsium Rangka Besi Hollow

57

Pasangan Bata

58

PLESTERAN
Pekerjaan
plesteran
harus
dapat
dilaksanakan
setelah
semua
nat
pasangan bata dikorek dan dibersihkan
dengan sikat kawat. Seluruh permukaan
pasangan batu bata harus dibasahi
dengan air, sebelum adukan plesteran
dapat diterapkan dan ditebarkan.
Pekerjaan plesteran harus dimulai dari
sudut sebelah kiri atas dan harus
diteruskan ke sebelah kanan bawah.
Selama pemasangan harus dijaga agar
tidak terjadi gelombang-gelombang dan
hasilnya harus rata dan uniform.
Permukaan plesteran yang telah selesai
harus diusahakan tetap basah selama 7
(tujuh) hari terhitung sejak tanggal
selesainya plesteran. Adukan untuk
pekerjaan plesteran ini harus sama
dengan yang dipakai pada pekerjaan
pasangan batu bata. Plesteran hanya
dapat
dimulai
setelah
pasangan
bata/batu bata benar-benar kering.
59

Plesteran 1

60

Plesteran 2

61

KUSEN PINTU & JENDELA


Pekerjaan Pintu dan Jendela terdiri dari:
Kusen Pintu Aluminium Dark Brown 4
Kusen Jendela Aluminium Dark Brown 4
Kusen Kayu 6/15
Daun Pintu Kaca 8mm Frame Aluminium
Daun Jendela Kaca 5mm Frame
Aluminium
Daun Pintu Panel Lapis Seng
DAN AKSESORIESNYA

62

KUSEN PINTU & JENDELA


Alat yang Digunakan:
Baji Karet/Kayu
Bor
Obeng
Bahan yang Digunakan:
Kusen Aluminium
Daun Pintu/Jendela
Kunci, Engsel, Grendel, dan
aksesoris lain
Fischer
Sekrup
Mortar/Semen/Sealent
Vaseline/Isolasi
Kertas/Plastik
63

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Kusen


1. Pasang kusen jendela/pintu alumunium pada
lokasi yang ditentukan (sesuai type), sesuaikan
ukuran kusen dengan lubang tempat kusen
tersebut (selisih 1 cm).
2. Masukkan kusen yang telah siap dipasang pada
lubangnya, dengan batuan baji dari karet atau
kayu.
3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/kayu
supaya tepat kemudian stel kelurusan kusen
terhadap tembok

64

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Kusen


4. Lubangi
tembok/dinding
melalui lubang kusen
dengan bor, untuk
tempat sekrup dan
5. masukkan baut fischer
ke dalam lubang
tersebut.

5
65

Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Kusen


6.

7.

8.

Pasang panel/daun pintu dan jendela


(setelah dipasang kaca) ke dalam
kusen; lalu stel aksesorisnya (kunci,
grendel, engsel, roda, dll). Kemudian
finish tembok/dinding dengan adukan
semen/mortar/sealant (pengisian
celah antara tembok dengan kusen),
supaya tidak terjadi rembesan bila ada
tempias air hujan.

Supaya profil alumunium terhindar


dari cacat, beri pelindung sejenis
vaseline/isolasi kerta/plastic di
bagian kusen yang rawan goresan
Tutup celah antara kusen dengan
dinding, menggunakan Sealent kaca,
dengan menutup bagian samping
kiri dan kanannya dengan
menggunakan isolasi kertas agar
Sealent tidak melebar ke manamana

66

Kaca 12 mm Frame Aluminium


ALAT
Gerinda Potong Aluminium
Bor Tangan
Pengisap Kaca
Pemotong Kaca
MATERIAL
Frame Aluminium Extrusion 4
warna Silver Anodized
Kaca 12 mm
Karet Kaca
Sekrup aluminium
Dynabolt
67

CARA PEMASANGAN SHUNDA PLAFOND

68

PEMASANGAN PENUTUP LANTAI


Metode Pemasangan Keramik
PROSES :
1. Sortir keramik pada kedua
sisinya.
Periksa keutuhan
Periksa siku keramik
Periksa lengkung dan
datarnya
Periksa permukaan keramik
Periksa motif keramik
2. Pisahkan Keramik yang baik
dengan yang tidak standar

69

Metode Pemasangan Keramik

3. Pasang benang acuan

4. Hamparkan lem
keramik

5. Ratakan lem keramik

6. Pasang kepalaan
keramik arah horizontal

70

Metode Pemasangan Keramik


9. Pasang
kepalaan
keramik
arah vertikal

7. Kepalaan
keramik arah
horizontal
terpasang

8. Check
kerataan
dengan
waterpass
dan atur
nad
keramik

10. Check
kerataan
dengan
waterpass
dan atur
nad
keramik

71

Metode Pemasangan Keramik


13. Atur jarak
nad

11. Pasang keramik


yang lainya

12. Pasang
keramik
berikutnya

14. Cek kerataan


keramik arah
vertikal
horizontal dan
diagonal
dengan
waterpass

72

Metode Pemasangan Keramik


Hasil akhir pemasangan keramik

73

PELAKSANAAN PENGECATAN:
1. Bersihkan Permukaan Dinding dari Debu, Kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain lap
2. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang akan di cat dengan kertas
semen / koran dan lakban
3. Gunakan skrap untuk memperbaikibagian-bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata
5. Cek apakah permukaan dinding sudah rata?
6. Jika Permukaan sudah Rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan
alat Rol pada bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang
sempit (sulit)
7. Jika Cat Dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi)
8. Jika Cat Finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish
yang kedua / terakhir (Jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi )
9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua / terakhir itu sudah rata?
10.Apabila sudah rata , bersihkan cat-cat yang
mengotori bahan-bahan/
Pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan lap.
74

Pekerjaan Pengecatan
START
Gosok permukaan
dengan spon/amplas

A
Cat dasar

Ratakan
Chek
Kerataan

Cat lapis ke - 2

No
Ratakan
Chek
Kerataan

Yes

No

Cat lapis ke - 1
Yes
Ratakan
Chek
Kerataan

FINISH

No

Yes

75

GAMBAR TEKNIK PENGECATAN

76

HASIL AKHIR
PENGECATAN

PHOTO HASIL PENGECATAN DINDING YANG BAIK

HasilAkhir Pengecatan
Dinding Yang Baik
adalah sebagai
Berikut :
1. Permukaan Rata
2. Tidak Mengenai
Bidang Lain
3. Tidak Mengelupas

77

6. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

TATA UDARA
Pipa refrigerant dengan
isolator
Pemasangan pipa
pembuangan
Braket
Insatalasi kelistrikan AC

79

AC Split
Pengenalan
komponen AC
dan metode
pemasangan
yang baik

80

MEKANIKAL
a. Instalasi air bersih
Urutan Pelaksanaan
1. Pemasangan pipa indoor
a. Marking jalur pipa sesua shop drawing dan koordinasikan dengan jalur pekerja lain seperti jalur pipa AC, Air
Kotor,Fire Fighting,tray Cable dll
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
c. Lapisi pipa gip (jika akan di cat seluruh/daerah expos) dengan cat dasar (zingkromat)
d. Setelah dicat dasarlapisi pipa dengan cat (warna sesuai sepesifikasi teknis)
e. Pasang gantungan maupun supportpipa sesuai hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambung an pipa diameter kurang dari 2,5 inchi
dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.
g. Gunakan benang dan water pass untuk mengukur kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
i. Lakukan test tekan pipa ddengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik (arsitek dan
sanitary).
k. Lakukan test ulang jika piap di dinding telah terpasang.

81

PLUMBING
Instalasi plumbing baik air bersih
maupun air kotor dan kotoran
tidak boleh tampak, jadi harus
berada dalam dinding atau diatas
plafond sehingga tidak tampak
dan rapi.
Perpipaan air bersih (dengan Pipa
GIP) dan air kotor (dengan Pipa
PVC) dilaksanakan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi
Pipa GIP disambung dengan
shock drat dengan snei pipa
untuk membuat drat
Untuk Pipa PVC dengan
menggunakan Lem PVC, sebelum
mengaplikasikan Lem PVC
permukaan pipa dibersihkan
dengan menggunakan Ampelas
sampai merata
82

Pemasangan pipa
Pemasangan pipa outdoor
a. Marking jalur pipa sesua shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur pekerja lain seperti
jalur pipa AC, Air Kotor,Fire Fighting,tray Cable dll
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
c. Lapisi pipa gip (jika akan di cat seluruh/daerah
expos) dengan cat dasar (zingkromat)
d. Setelah dicat dasarlapisi pipa dengan cat (warna
sesuai sepesifikasi teknis)
e. Pasang gantungan maupun supportpipa sesuai
hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop
drawing, penyambung an pipa diameter kurang
dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi
ke atas dengan las.
g. Gunakan benang dan water pass untuk mengukur
kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah
sambungan pipa.
i. Lakukan test tekan pipa ddengan tekanan sesuai
spesifikasi yang berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus
dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan
keramik ( arsitek dan sanitary).
k. Lakukan test ulang jika piap di dinding telah
terpasang.

Pemasangan pipa indoor


a. Marking jalur pipa sesua shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur pekerja lain seperti
jalur pipa AC, Air Kotor,Fire Fighting,tray Cable dll
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
c. Lapisi pipa gip (jika akan di cat seluruh/daerah
expos) dengan cat dasar (zingkromat)
d. Setelah dicat dasarlapisi pipa dengan cat (warna
sesuai sepesifikasi teknis)
e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai
hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop
drawing, penyambungan pipa diameter kurang
dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi
ke atas dengan las.
g. Gunakan benang dan water pass untuk
mengukur kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah
sambungan pipa.
i. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai
spesifikasi yang berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus
dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan
keramik ( arsitek dan sanitary).
k. Lakukan test ulang jika pipa di dinding telah
terpasang.
83

INSTALASI LISTRIK
Peralatan
Kawat pancingan.
Tang, obeng.
Lakban kertas & spidol

Material

Kabel NYA / NYM / NYFGBY.


Las dop
Pipa konduit

Urutan Pelaksanaan Instalasi


Indoor
Masukan kawat pancingan kedalam pipa
konduit sesuai groupnya
Tarik kabel dengan bantuan kawat
pancingan tersebut.
Tandai kabel sesuai group dengan lakban
& spidol
Sambungan kabel hanya boleh pada in
dos dan dengan las dop.
Merger kabel yang telah terpasang.
84

INSTALASI LISTRIK
Urutan Pelaksanaan
Instalasi Outdoor
Marking jalur instalasi.
Tandai lokasi tiang lampu
Gali jalur yang telah di
marking
Gelar kabel NYFGBY
sesuai ukuran pada shop
drawing sesuai goupnya.
Timbun dengan Pasir.
Urug galian dengan tanah
kembali
85

Instalasi dengan Conduit

86

ARMATUR
ALAT :
Obeng

Tang

Benang

BAHAN :
Stop kontak

Saklar

Armatur lampu

PROSES :
a.

Marking posisi equipment sesuai dengan

shopdrawing.
b.

Lubangi media yang akan di pasang equipment

sesuai ukuran.
c.

Pasang equipment, kencangkan dengan baut.

87

INSTALASI GAS OKSIGEN


Dengan menggunakan
pipa tembaga
Dia 15mm (5/8") - (OD3/4")
Dia 13mm (1/2") - (OD5/8")
Dia 10mm (3/8") - (OD1/2)

88

FITTING & SUPPORT

Ferulet

Tri Clamp

Clamp OCD

Triple ferullet

Klem/ Support pipa

Hipple

89

PRESSURE CONTROL & VALVE


Pressure control
dimasukkan dalam box
untuk melindungi dari
gangguan jika diletakkan
pada area umum
Pressure control terbuka
juga bisa memudahkan
mengontrol dan melihat
dari jarak jauh sisa
tekanan gas yang ada.
90

Tabung Penyimpanan
Diletakkan di tempat
tersendiri dan
tersirkulasi dengan baik
Jauh dari panas dan
gangguan lain

91

OXYGEN WALL OUTLET


Digunakan wall outlet
untuk gas oksigen yang
sesuai standar rumah
sakit

92

Grounding & Warna Kabel

Grounding
Grounding pada instalasi listrik berfungsi sebagai
pengaman listrik.Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel
yang terkelupas dan mengenai body part peralatan
elektonik atau peralatan listrik yang selanjutnya mengenai
orang. Dengan adanya grounding ini aliran arus listrik yang
liar atau yang tak berfungsi akan dibumikan. Dengan
demikian manusia akan terhindar dari sengatan listrik yang
berlebihan.
Contoh barang-barang listrik dengan casing metal seperti
dibawah ini:
Komputer, Mesin Cuci, mesin pemanas, hair dryer dan lainlain.
Warna Kabel
Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai
negara. Untuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan
menurut standard SNI atau standatd IEC:
1. warna merah, kuning, hitam.....................untuk fase
2. warna biru muda (biru laut).....................untuk netral
3. warna kuning -hijau.................................. untuk ground

93

7. PENUTUP

MASA PEMELIHARAAN

Masa pemeliharaan sesuai dengan peraturan


yaitu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
setelah serah terima pertama, segala kerusakan
yang terjadi pada saat pelaksanaan, merupakan
tanggung
jawab
dari
Kami
(Kontraktor
Pelaksana), dan akan dilakukan perbaikan sesuai
kondisi awal.
Penyerahan kedua dapat dilaksanakan apabila
Kami telah melaksanakan kewajiban pada masa
pemeliharaan
dan konsultan
95

PENUTUP

Metode ini tidak menguraikan secara


detail langkah2 pekerjaan, karena
kami yakin pekerjaan kami ini akan
dilaksanakan sesuai dengan
perosedur dan Work Instruction
dalam perusahaaan kami, metode ini
lebih menggambarkan penguasaan
lapangan dan antisipasi terhadap
resiko2 yang mungkin timbul dan
dapat menghambat jalannya proyek

Koordinasi dan komunikasi yang


dibangun dengan baik dengan para
stake holder diharapkan untuk
dilakukan selam proyek berjalan
Demikian harapan kami agar
dukungan dari semua pihak dalam
membantu kesuksesan pekerjaan ini

96

Anda mungkin juga menyukai