PEMBANGUNAN GEDUNG
LABORATORIUM PROXIMAT SMAK
PADANG
1.
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
IDENTIFIKASI SITE
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN STRUKTUR
5.
DAFTAR ISI
PEKERJAAN ARSITEKTUR
6.
PLAFOND
PENUTUP LANTAI
DINDING
PINTU JENDELA
PENGECATAN
PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
7.
Penjelasan umum
Manajemen Proyek
AIR CONDITION
PERPIPAAN
ELEKTRIKAL
PENUTUP
2
1. PENDAHULUAN
Keamanan Proyek
LAPORAN
Laporan terdiri dari pencatatan
kemajuan proyek dan penyesuaian
terhadap perubahan rencana
Hasil2 perubahan yang dituangkan
dalam berita acara
Kujungan2 dan masukkan dari
berbagai pihak
Keluhan dari berbagai pihak
Laporan cuaca
Gambar2 shop drawing yang sah
dengan approval yang berwenang
Foto2 kemajuan proyek
Permohonan persetujuan
penggunaan bahan
Catatan keluar masuknya alat,
bahan, dan personil
Seluruhnya dirangkum dalam
Laporan Mingguan dan bulanan
7
KEBERSIHAN PROYEK
Penerapan 5R untuk proyek
menjadi tanggung jawab PM dan
seluruh pekerja, penyediaan
tempat sampah yang memadai
dan pembuangan yang rutin
setiap hari
5R juga meliputi kerapihan dan
menempatkan segala sesuatu
pada tempatnya dan
mengeluarkan segera barang2
yang tidak dibutuhkan
Sisa bongkaran dan sampah
kemasan lain dimasukkan dalam
karung2 plastik dan ditempatkan
pada tempat yang ditentukan
untuk dikeluarkan setiap saat
ASURANSI
Semua pekerja sesuai
dengan peraturan
pemerintah
diasuransikan dalam
program Jamsostek dan
akan mendapat
perlindungan selama
dalam masa kerja pada
proyek ini
10
11
K3
12
Manajemen Proyek
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil, PT.
LAGA PRATAMA INTERINDO yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek besar yang
sejenis, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan terjamin.
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek dibantu
oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga pelaksana Lapangan beserta stafnya, Kepala
Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan PT. LAGA PRATAMA INTERINDO
Kepala proyek berkuasa penuh atas manajemen proyek, dan berkewajiban memimpin seluruh
kegiatan pekerjaan di proyek baik dibidang administrasi, teknis, maupun kegiatan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
- Untuk masalah teknik engineering dan Quality control, Kepala proyek dibantu oleh bagian teknik
beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia dan
keuangan beserta stafnya.
- Urusan Logistik dan peralatan dibantu oleh logistik dan peralatan.
13
Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerjasama yang
baik dengan pihak pengawas, dan owner diharapkan pelaksanaan proyek dapat berjalan
dengan baik sesuai dyang disyaratkan
Personil yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan
sebagai personil inti dalam organisasi proyek. Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan
didatangkan dari daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak memadai akan
ditambah dari daerah lain.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
a. Tenaga Pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk site engineer.
b. Tenaga operasional lapangan: Pelaksana (Supervisor) Mekanik dan Operator alat
c. Pekerjaan (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Knek)
14
15
5 . Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja
PT. LAGA PRATAMA INTERINDO
menerapkan sistem manajemen
lingkungan yang mengacu pada
standar ISO 14001 : 2004 secara
umum,
sistem
Manajemen
Lingkungan adalah sebagai mana
tergambar dalam skema dibawah
ini:
PERENCANAAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
16
PELAKSANAAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
PEMANTAUAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
PERBAIKAN DAN
PENINGKATAN MANEJEMEN
LINGKUNGAN
17
18
2. IDENTIFIKASI SITE
20
SITE EKSISTING
LABORAT
PROXIMAT
21
MATERIAL
B
A
C
D
F
PAGAR SEMENTARA
PROYEK
KETERANGAN
A&B
>> GEDUNG LABORAT YANG DIBANGUN
C
>> MUSHOLA >(MCK & AIR KERJA)
D
>> DIREKSI KEET
E
>> GUDANG BAHAN & MATERIAL
22
F
>> BARAK PEKERJA
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilaksanakan
pada minggu pertama
1. Pengukuran Lokasi
Pekerjaan pengukuran tapak atau sering
disebut uitzet adalah pekerjaan surveying
terhadap lokasi lapangan yang meliputi
pemetaan posisi batas-batas lahan,
penentuan as-as bangunan.
Pekerjaan ini menjadi sangat penting dan
harus diketahui bersama dan mendapat
persetujuan direksi lapangan ataupun pemilik
proyek karena menyangkut kepastian posisi
dan orientasi bangunan, properti dan
infrastruktur, peil bangunan relatif terhadap
suatu referensi tertentu, dan keterkaitan
dengan pekerjaan yang terkait dengan paket
pekerjaan sebelumnya maupun sesudahnya,
atau bangunan2 lain disektarnya.
Hasil pemetaan harus segera disampaikan
dan mendapat persetujuan dari pemilik
proyek atau direksi lapangan yang
mewakilinya, karena sebagai starting point
dimulainya pekerjaan fisik bangunan
24
Pekerjaan Persiapan
2. Pembuatan Pagar, Los dan Bedeng
25
Direksi Keet
Direksi keet juga demikian
disusun dan ditempatkan di
area kerja yang tidak
mengganggu, berfungsi
untuk tempat meeting dan
display gambar dan jadual2
kerja
26
Pekerjaan Persiapan
3. Air Kerja
Air kerja perlu dipersiapkan dan harus
mencukupi kebutuhan selama pelaksanaan
pekerjaan ini, baik untuk kebutuhan pekerja
ataupun untuk pelaksanaan pekerjaan yang
memerlukan air bersih untuk berbagai
keperluan selama proyek berlangsung.
Untuk pengadaan Air kerja dapat
berkoordinasi dengan PDAM setempat atau
dengan membuat sumur bor sementara.
Air disimpan pada tangki-tangki
penampungan air sesuai dengan
kapasitasnya. Volume air yang diperlukan
dihitung berdasarkan kebutuhan volume air
setiap harinya.
Air kerja harus dipersiapan terlebih dahulu,
biasa melalui sumur yang sudah ada
maupun membuat sumur gali baru, air ini
harus bebas terhadap debu, lumpur, minyak
dan bahan-bahan kimia yang dapat
menggangu kekuatan konstruksi.
Air harus mampu menyuplai kebutuhan
proyek, kantor proyek
28
Pekerjaan Persiapan
4. Listrik Kerja
Pekerjaan Persiapan
5. Mobilisasi Peralatan & Pekerja
Dibutuhkan alat mobilisasi berupa truk
dan pickup serta berbagai kendaraan lain
untuk menunjang kelancaran mobilisasi
proyek
kontraktor pelaksana akan
mendatangkan peralatan yang digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Agar pekerjaan bisa segera dimulai maka
peralatan didatangkan sebelum
dimulainya pekerjaan, sehingga
diperlukan penjadualan kedatangan
peralatan sehingga pelaksanaan
pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan
schedule yang telah dibuat sebelumnya,
LIHAT SCHEDULE PERALATAN, MATERIAL
UTAMA DAN PEKERJA
Tenaga Kerja di datangkan oleh
perusahaan sesuai dengan kebutuhan
dan keahlian masing2
30
31
4. PEKERJAAN STRUKTUR
Pembongkaran pondasi
lama harus
menggunakan Breaker
dan pembuangan puing
sisa bongkaran belum
dimasukkan dalam RAB
yang ada
33
EXISTING
BONGKARAN
34
EXISTING
BONGKARAN
35
PONDASI PLAT
BETON
SETEMPAT
DI TEPI TENGAH
36
PONDASI PLAT
BETON
SETEMPAT
DI TEPI SUDUT
37
PONDASI PLAT
BETON SETEMPAT
DI PERSILANGAN
TENGAH
38
PONDASI
MENERUS
BATU KALI
SUDUT
39
PONDASI
MENERUS
BATU KALI
TENGAH
40
KOLOM STRUKTUR
MINYAK BEKISTING
41
BALOK STRUKTUR
Bekisting Balok Struktur
42
43
Potential Problem
Balok
a. Plin pada pertemuan
antar balok dan pertemuan balok dengan kolom
b. Plin pada sambungan panel
c. Permukaan bergelombang
e. Permukaan bertutul.
f. Geripis pada sudut balok
PENYEBAB POTENSIAL
Bekisting Balok.
Penyebab yang dominan pada kegagalan balok adalah
keluarnya air semen.
Penyebab kegagalan produk balok:
- Kerapatan antar panel pada sudut bekisting.
- Kerapatan & kerataan sambungan Papan .
- Kondisi material (plywood,kayu).
- Kebersihan permukaan plywood.
BEKISTING
Cetakan Beton/ bekisting adalah kunci
keberhasilan pengecoran serta ketepatan posisi
dan kerapian hasil pengcoran
Penempatan & ukuran Beton yang salah dan
kemudian sudah mengeras akan memberikan
dampak yang sangat buruk dan menambah biaya
Oleh karena itu inspeksi dan pengawasan yang
ketat pada saat pembuatan bekisting harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
47
48
49
50
51
Dipasang penjepit balok (dari besi ulir dia 16 mm) tiap jarak 60 cm.
52
5. PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING
Terdapat beberapa macam dinding yang
dipasang yaitu:
Dinding Bata + Plester + Acian
Dinding Bata + Keramik
Dinding Partisi Gypsium Rangka Besi Hollow
57
Pasangan Bata
58
PLESTERAN
Pekerjaan
plesteran
harus
dapat
dilaksanakan
setelah
semua
nat
pasangan bata dikorek dan dibersihkan
dengan sikat kawat. Seluruh permukaan
pasangan batu bata harus dibasahi
dengan air, sebelum adukan plesteran
dapat diterapkan dan ditebarkan.
Pekerjaan plesteran harus dimulai dari
sudut sebelah kiri atas dan harus
diteruskan ke sebelah kanan bawah.
Selama pemasangan harus dijaga agar
tidak terjadi gelombang-gelombang dan
hasilnya harus rata dan uniform.
Permukaan plesteran yang telah selesai
harus diusahakan tetap basah selama 7
(tujuh) hari terhitung sejak tanggal
selesainya plesteran. Adukan untuk
pekerjaan plesteran ini harus sama
dengan yang dipakai pada pekerjaan
pasangan batu bata. Plesteran hanya
dapat
dimulai
setelah
pasangan
bata/batu bata benar-benar kering.
59
Plesteran 1
60
Plesteran 2
61
62
64
5
65
7.
8.
66
68
69
4. Hamparkan lem
keramik
6. Pasang kepalaan
keramik arah horizontal
70
7. Kepalaan
keramik arah
horizontal
terpasang
8. Check
kerataan
dengan
waterpass
dan atur
nad
keramik
10. Check
kerataan
dengan
waterpass
dan atur
nad
keramik
71
12. Pasang
keramik
berikutnya
72
73
PELAKSANAAN PENGECATAN:
1. Bersihkan Permukaan Dinding dari Debu, Kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain lap
2. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang akan di cat dengan kertas
semen / koran dan lakban
3. Gunakan skrap untuk memperbaikibagian-bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata
5. Cek apakah permukaan dinding sudah rata?
6. Jika Permukaan sudah Rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan
alat Rol pada bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang
sempit (sulit)
7. Jika Cat Dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi)
8. Jika Cat Finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish
yang kedua / terakhir (Jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi )
9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua / terakhir itu sudah rata?
10.Apabila sudah rata , bersihkan cat-cat yang
mengotori bahan-bahan/
Pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan lap.
74
Pekerjaan Pengecatan
START
Gosok permukaan
dengan spon/amplas
A
Cat dasar
Ratakan
Chek
Kerataan
Cat lapis ke - 2
No
Ratakan
Chek
Kerataan
Yes
No
Cat lapis ke - 1
Yes
Ratakan
Chek
Kerataan
FINISH
No
Yes
75
76
HASIL AKHIR
PENGECATAN
HasilAkhir Pengecatan
Dinding Yang Baik
adalah sebagai
Berikut :
1. Permukaan Rata
2. Tidak Mengenai
Bidang Lain
3. Tidak Mengelupas
77
TATA UDARA
Pipa refrigerant dengan
isolator
Pemasangan pipa
pembuangan
Braket
Insatalasi kelistrikan AC
79
AC Split
Pengenalan
komponen AC
dan metode
pemasangan
yang baik
80
MEKANIKAL
a. Instalasi air bersih
Urutan Pelaksanaan
1. Pemasangan pipa indoor
a. Marking jalur pipa sesua shop drawing dan koordinasikan dengan jalur pekerja lain seperti jalur pipa AC, Air
Kotor,Fire Fighting,tray Cable dll
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
c. Lapisi pipa gip (jika akan di cat seluruh/daerah expos) dengan cat dasar (zingkromat)
d. Setelah dicat dasarlapisi pipa dengan cat (warna sesuai sepesifikasi teknis)
e. Pasang gantungan maupun supportpipa sesuai hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambung an pipa diameter kurang dari 2,5 inchi
dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.
g. Gunakan benang dan water pass untuk mengukur kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
i. Lakukan test tekan pipa ddengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik (arsitek dan
sanitary).
k. Lakukan test ulang jika piap di dinding telah terpasang.
81
PLUMBING
Instalasi plumbing baik air bersih
maupun air kotor dan kotoran
tidak boleh tampak, jadi harus
berada dalam dinding atau diatas
plafond sehingga tidak tampak
dan rapi.
Perpipaan air bersih (dengan Pipa
GIP) dan air kotor (dengan Pipa
PVC) dilaksanakan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi
Pipa GIP disambung dengan
shock drat dengan snei pipa
untuk membuat drat
Untuk Pipa PVC dengan
menggunakan Lem PVC, sebelum
mengaplikasikan Lem PVC
permukaan pipa dibersihkan
dengan menggunakan Ampelas
sampai merata
82
Pemasangan pipa
Pemasangan pipa outdoor
a. Marking jalur pipa sesua shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur pekerja lain seperti
jalur pipa AC, Air Kotor,Fire Fighting,tray Cable dll
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
c. Lapisi pipa gip (jika akan di cat seluruh/daerah
expos) dengan cat dasar (zingkromat)
d. Setelah dicat dasarlapisi pipa dengan cat (warna
sesuai sepesifikasi teknis)
e. Pasang gantungan maupun supportpipa sesuai
hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop
drawing, penyambung an pipa diameter kurang
dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi
ke atas dengan las.
g. Gunakan benang dan water pass untuk mengukur
kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah
sambungan pipa.
i. Lakukan test tekan pipa ddengan tekanan sesuai
spesifikasi yang berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus
dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan
keramik ( arsitek dan sanitary).
k. Lakukan test ulang jika piap di dinding telah
terpasang.
INSTALASI LISTRIK
Peralatan
Kawat pancingan.
Tang, obeng.
Lakban kertas & spidol
Material
INSTALASI LISTRIK
Urutan Pelaksanaan
Instalasi Outdoor
Marking jalur instalasi.
Tandai lokasi tiang lampu
Gali jalur yang telah di
marking
Gelar kabel NYFGBY
sesuai ukuran pada shop
drawing sesuai goupnya.
Timbun dengan Pasir.
Urug galian dengan tanah
kembali
85
86
ARMATUR
ALAT :
Obeng
Tang
Benang
BAHAN :
Stop kontak
Saklar
Armatur lampu
PROSES :
a.
shopdrawing.
b.
sesuai ukuran.
c.
87
88
Ferulet
Tri Clamp
Clamp OCD
Triple ferullet
Hipple
89
Tabung Penyimpanan
Diletakkan di tempat
tersendiri dan
tersirkulasi dengan baik
Jauh dari panas dan
gangguan lain
91
92
Grounding
Grounding pada instalasi listrik berfungsi sebagai
pengaman listrik.Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel
yang terkelupas dan mengenai body part peralatan
elektonik atau peralatan listrik yang selanjutnya mengenai
orang. Dengan adanya grounding ini aliran arus listrik yang
liar atau yang tak berfungsi akan dibumikan. Dengan
demikian manusia akan terhindar dari sengatan listrik yang
berlebihan.
Contoh barang-barang listrik dengan casing metal seperti
dibawah ini:
Komputer, Mesin Cuci, mesin pemanas, hair dryer dan lainlain.
Warna Kabel
Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai
negara. Untuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan
menurut standard SNI atau standatd IEC:
1. warna merah, kuning, hitam.....................untuk fase
2. warna biru muda (biru laut).....................untuk netral
3. warna kuning -hijau.................................. untuk ground
93
7. PENUTUP
MASA PEMELIHARAAN
PENUTUP
96