Anda di halaman 1dari 1

Uji Keamanan Pangan Di Mata Pelaku Usaha

Kini pengujian kandungan boraks dan formalin pada bahan makanan


menjadi salah satu topik praktikum mahasiswa teknik. Pengujian ini dinilai
sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengenai
keamanan bahan pangan. Sampel untuk pengujian ini sering kali diambil dari
pedangang di sekitar kampus. Dani, 48 tahun, pedagang pisang molen di
kawasan Kampus Widya Mandala Dinoyo, mengaku bahwa dagangannya dibeli
oleh mahasiswa guna pengujian keamanan bahan pangan. Pria yang memulai
usaha ini sejak 1990, menuturkan bahwa ia tidak keberatan apabila
dagangannya dijadikan sampel. Dia pun juga mendukung adanya uji
laboratorium ini untuk memastikan apakah dagangannya aman untuk
dikonsumsi. Ia pun tidak mempermasalahkan issue miring yang beredar
mengenai jajanan disekitar kampus yang diduga mengandung bahan berbahaya.
Bagi dia adanya pengujian terhadap keamanan bahan makanan bukan sebuah
cara untuk mematikan usaha pedagang, melainkan untuk memastikan
dagangannya tidak merugikan orang lain. Untuk kualitas dagangannya Dani
mengaku tidak menggunakan bahan berbahaya. Sebagai perenyah molen, Dani
menggunakan banyak mentega dan telur. Minyak yang saya gunakan juga
aman dan selalu diganti 2 kali sehari. ungkapnya.

Anda mungkin juga menyukai