Anda di halaman 1dari 87

PT.

VERENA MULTI FINANCE Tbk


LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


DAFTAR ISI

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
DIRECTORS STATEMENT LETTER

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal


31 Desember 2014 dan 2013 serta untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut

INDEPENDENT AUDITORS REPORT


FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31,
2014 and 2013 and for the years then ended

Laporan Posisi Keuangan

Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas

Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas

Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan

Notes to Financial Statements

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Catatan/
Notes

2014
Rp'000

2013
Rp'000

ASET

ASSETS

Kas dan setara kas


Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

5
30

Piutang pembiayaan konsumen


Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang pembiayaan konsumen - bersih

Piutang sewa pembiayaan


Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang sewa pembiayaan - bersih

Investasi pada entitas asosiasi

Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

9
30

Biaya dibayar di muka


Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

10
30

Aset pajak tangguhan - bersih

28

Aset tetap
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah tercatat

11

Aset lain-lain - bersih

6.880.817
40.251.423
47.132.240

7.238.546
94.382.664
101.621.210

Cash and cash equivalents


Related party
Third parties
Total
Consumer financing receivables
Third parties
Allowance for impairment losses
Consumer financing receivables - net

1.216.673.208
(24.293.357)
1.192.379.851

1.116.568.055
(32.653.899)
1.083.914.156

796.127.859
(9.849.219)
786.278.640

819.422.898
(9.733.128)
809.689.770

34.981.736

29.619.650

Investment in an associate

2.286.405
578.701
2.865.106

2.470.424
506.674
2.977.098

Other accounts receivable


Related parties
Third parties
Total

366.504
4.524.661
4.891.165

341.612
6.437.792
6.779.404

Prepaid expenses
Related party
Third parties
Total

4.075.317

2.685.103

Deferred tax assets - net

30

65.677.152
(34.638.854)
31.038.298

66.775.276
(29.779.279)
36.995.997

12,30

47.867.195

25.881.954

2.151.509.548

2.100.164.342

JUMLAH ASET

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Finance lease receivables


Third parties
Allowance for impairment losses
Finance lease receivable - net

Premises and equipment


Cost
Accumulated depreciation
Carrying value
Other assets - net
TOTAL ASSETS

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

-3-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)

Catatan/
Notes

2014
Rp'000

2013
Rp'000

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS

LIABILITIES

Utang bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

13
30

Utang usaha kepada pihak ketiga

14

Utang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

15
30

Biaya masih harus dibayar


Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

16
30

Bank loans
Related party
Third parties
Total

90.164.141
1.158.578.196
1.248.742.337

185.759.596
693.924.425
879.684.021

6.728.205

4.712.273

283.763
40.833.415
41.117.178

34.654.770
34.654.770

Other accounts payable


Related party
Third parties
Total

323.295
11.158.369
11.481.664

710.704
11.847.169
12.557.873

Accrued expenses
Related party
Third parties
Total

17,28

18.904.355

3.378.754

Surat berharga yang diterbitkan - bersih

18

536.290.436

900.001.476

Liabilitas imbalan pasca kerja

19

9.251.820

9.391.264

1.872.515.995

1.844.380.431

Utang pajak

JUMLAH LIABILITAS

Trade accounts payable to third parties

Taxes payable
Securities issued - net
Post-employment benefits obligation
TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham


Modal dasar - 4.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 1.002.000.352 saham
20

Capital Stock - Rp 100 par value per share


Authorized capital - 4,000,000,000 shares
Issued and paid-up1,002,000,352 shares

Tambahan modal disetor

20

Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Bagian keuntungan kumulatif atas instrumen
derivatif untuk lindung nilai arus kas neto - entitas asosiasi
8
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

100.200.035
(2.384.634)

600.000
178.816.127

100.200.035
(2.384.634)

500.000
154.836.446

1.762.025

2.632.064

278.993.553

255.783.911

2.151.509.548

2.100.164.342

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Additional paid - in capital


Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Share in cummulative gain on derivative
instruments for cash flow hedges net - associate
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

-4-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/
Notes

PENDAPATAN
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Administrasi
Pendapatan penalti
Bunga
Bagian laba bersih entitas asosiasi
Pendapatan lain-lain

2014
Rp'000

2013
Rp'000

197.104.634
134.615.982
26.763.976
25.300.756
2.636.534
1.232.125
5.432.910

217.966.509
95.946.809
25.472.742
25.772.497
2.192.411
1.078.391
8.775.710

INCOME
Consumer financing
Finance leases
Administration
Penalty income
Interest
Equity in net income of associate
Other income

393.086.917

377.205.069

TOTAL INCOME

26,30

207.183.760
62.293.564
43.578.362

170.170.873
57.924.811
42.326.554

EXPENSES
Interest and other financing charges
Personnel
General and administration

6,7
19
27

17.836.299
3.272.260
27.200.392

34.534.356
2.584.616
23.563.138

361.364.637

331.104.348

31.722.280

46.100.721

(9.032.813)
1.390.214

(11.101.517)
(444.314)

TAX EXPENSES
Current tax
Deferred tax

JUMLAH BEBAN PAJAK

(7.642.599)

(11.545.831)

TOTAL TAX EXPENSES

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN

24.079.681

34.554.890

21
22
23
24
30
8

JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN
Bunga dan pembiayaan lainnya
Tenaga kerja
Umum dan administrasi
Beban cadangan kerugian penurunan
nilai
Imbalan pasca kerja
Beban lain-lain

25,30

JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN


Bagian keuntungan (kerugian) kumulatif atas
instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas entitas asosiasi

28

LABA KOMPREHENSIF
LABA PER SAHAM DASAR
(dalam Rupiah penuh)

(870.039)

2.632.064

23.209.642

37.186.954

24,03

34,49

29

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Impairment losses
Post-employment benefits
Other expenses
TOTAL EXPENSES
INCOME BEFORE TAX

NET INCOME FOR THE YEAR


OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Share in cummulative gain (loss) on
derivative instruments for cash flow
hedges - associate
COMPREHENSIVE INCOME
BASIC EARNINGS PER SHARE
(In Full Rupiah)

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

-5-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Catatan/
Notes

Saldo per 1 Januari 2013


Cadangan umum
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lainnya
Bagian keuntungan kumulatif atas
instrumen derivatif untuk lindung
nilai arus kas - entitas asosiasi

20

Saldo per 31 Desember 2013


Cadangan umum
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lainnya
Bagian kerugian kumulatif atas
instrumen derivatif untuk lindung
nilai arus kas - entitas asosiasi

Modal
saham/
Paid-up
capital stock
Rp'000
100.200.035
-

100.200.035

20

Saldo per 31 Desember 2014

Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in capital
Rp'000
(2.384.634)
-

Saldo Laba/Retained Earnings


Ditentukan
Tidak ditentukan
penggunaannya/
penggunaannya/
Appropriated
Unappropriated
Rp'000
Rp'000
400.000
100.000
-

(2.384.634)
-

100.200.035

(2.384.634)

500.000

120.381.556
(100.000)
34.554.890

Bagian keuntungan
(kerugian) kumulatif
atas instrumen
derivatif untuk
lindung nilai
arus kas - neto entitas asosiasi/
Share in cummulative
gain (loss) on
derivative instruments
for cash flow
hedges - net associate
Rp'000

100.000

154.836.446
(100.000)
24.079.681

600.000

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

178.816.127

Jumlah ekuitas/
Total equity
Rp'000
218.596.957
34.554.890

2.632.064

2.632.064

2.632.064

255.783.911

24.079.681

(870.039)
1.762.025

(870.039)
278.993.553

Balance as of January 1, 2013


General reserve
Net income
Other comprehensive income
Share in cummulative gain on
derivative instruments for cash flow
hedges - associate
Balance as of December 31, 2013
General reserve
Net income
Other comprehensive income
Share in cummulative loss on
derivative instruments for cash flow
hedges - associate
Balance as of December 31, 2014

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

-6-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/
Notes

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan pembiayaan konsumen dan sewa
pembiayaan
Penerimaan utang lain-lain
Pembayaran utang lain-lain
Penerimaan bunga
Pembayaran kas untuk :
Pembayaran pembiayaan konsumen dan sewa
pembiayaan
Pembayaran beban operasional
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan

1.949.012.324
1.057.976.763
(1.050.301.587)
2.636.534

2.673.431.407
899.906.001
(896.790.856)
2.192.411

(1.685.096.906)
(109.524.121)
(205.403.960)
(10.616.260)

(2.583.607.753)
(85.941.201)
(172.492.629)
(10.607.317)

(51.317.213)

(173.909.937)

4.384.203
(5.512.468)
(5.000.000)

4.730.436
(12.508.390)
(5.000.000)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES


Proceeds from sale of premises and equipment
Acquisitions of premises and equipment
Investment in an associate

(6.128.265)

(12.777.954)

Net Cash Used in Investing Activities

13
13
18
18

1.039.266.138
(670.225.284)
135.000.000
(500.000.000)

691.470.719
(554.106.365)
153.000.000
(185.000.000)

18

(1.084.346)

(1.174.245)

11
11
8

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi


ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan utang bank
Pembayaran utang bank
Penerimaan surat berharga
Pembayaran surat berharga
Pembayaran biaya emisi surat berharga
yang diterbitkan

2013
Rp'000
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Investasi pada entitas asosiasi

2014
Rp'000

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

Receipts from consumer financing and finance lease


Receipts of other accounts payables
Payment of other accounts payables
Receipts of interest
Cash paid to:
Consumer financing and finance lease
Operational expenses
Payments of interest
Payments of income taxes
Net Cash Used in Operating Activities

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES


Receipts of bank loans
Payments of bank loans
Receipts from securities issued
Payments for securities issued
Emissions cost of securities issuances

2.956.508

104.190.109

Net Cash Provided by Financing Activities

(54.488.970)

(82.497.782)

NET DECREASE IN CASH AND


CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

101.621.210

184.118.992

CASH AND CASH EQUIVALENTS


BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

47.132.240

101.621.210

CASH AND CASH EQUIVALENTS


ENDING OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

-7-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
1.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED

UMUM
a.

a.

Pendirian dan Informasi Umum

GENERAL
a.

Establishment and General Information

PT. Verena Multi Finance Tbk (Perusahaan)


didirikan dengan nama PT Maxima Perdana
Finance berdasarkan akta No. 43 tanggal
21 Juli 1993 dari Sri Nanning, S.H., notaris di
Jakarta. Akta tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No. C2-11503.HT.01.01.Th.93
tanggal
29 Oktober 1993 dan diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia
No. 88 tanggal 4 Nopember 1994, Tambahan
No. 8832. Berdasarkan akta No. 46 tanggal
14 Pebruari 2003 dari Eliwaty Tjitra, S.H.,
notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah
menjadi PT. Victoria Finance Indonesia. Akta
tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat keputusan
No. C-11197
HT.01.04.TH.2003
tanggal
21 Mei 2003 dan diumumkan dalam Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 78
tanggal 30 September 2003 Tambahan
No. 9255.

PT.
Verena
Multi
Finance
Tbk.
(the Company) was incorporated under the
name of PT Maxima Perdana Finance on
July 21, 1993 based on the Deed No. 43 of
Sri Nanning, S.H., notary in Jakarta.
The deed of establishment was approved by
the Ministry of Justice in Decision
Letter No. C2-11503.HT.01.01.Th.93 dated
October 29, 1993, and was published in
Supplement No. 8832 of State Gazette of
the Republic Indonesia No. 88 dated
November 4, 1994. Based on Deed No. 46
of Eliwaty Tjitra, S.H., notary in Jakarta,
dated February 14, 2003, the name of the
Company was changed to PT. Victoria
Finance Indonesia. This deed was approved
by the Minister of Justice and Human Rights
Republic of Indonesia in decision letter
No. C-11197
HT.01.04.TH.2003
dated
May 21, 2003 and published in State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 78
dated September 30, 2003 Supplement
No. 9255.

Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 6 tanggal


11 Juni 2003 dari Herlien Widjaja, S.H., notaris
di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi
PT. Verena Oto Finance. Perubahan ini telah
memperoleh
persetujuan
dari
Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No. C-15620 HT.01.04.TH.2003 tanggal 7 Juli
2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2003 Tambahan No. 10899.

Further, based on the Deed No. 6 of Herlien


Widjaja, S.H., notary in Jakarta, dated
June 11, 2003, the name of the Companys
was changed to PT. Verena Oto Finance.
This amendment was approved by the
Minister of Justice and Human Rights of
Republic of Indonesia in Decision Letter
No. C-15620 HT.01.04.TH.2003 dated July
7, 2003 and published in State Gazette of
the Republic of Indonesia No. 87 dated
October 31, 2003 Supplement No.10899.

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan
Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT. Verena Oto Finance Tbk No. 33 tanggal
27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi, S.H.,
notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah
menjadi PT. Verena Multi Finance Tbk.
Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
Menteri Keuangan Republik Indonesia,
masing-masing dengan Surat Keputusan
No. AHU-45965.HT.01.02.
Tahun
2010
tanggal
28
September
2010
dan
No. KEP-654/KM/10.2010 tanggal 9 Desember
2010.

Based on the Deed of Annual General


Meeting and Shareholders' Extraordinary
Meeting of PT. Verena Oto Finance Tbk
No. 33 dated August 27, 2010 of Fathiah
Helmi, SH, notary in Jakarta, the Companys
name was changed into PT. Verena Multi
Finance Tbk. This amendment was
approved by the Minister of Justice and
Human Rights of Republic of Indonesia and
Minister of Finance of Republic of Indonesia
in Decision Letters No. AHU-45965.
HT.01.02. Tahun 2010 dated September 28,
2010 and No. KEP-654/KM/10.2010 dated
December 9, 2010, respectively.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami


beberapa kali perubahan, terakhir adalah
sebagaimana
tercantum
dalam
akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Rapat umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan
No. 40 tanggal 14 Juni 2012 dari Fathiah
Helmi, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka
perubahan susunan direksi dan peningkatan
modal
dasar
Perusahaan.
Perubahan
anggaran dasar tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-46418.AH.01.02
Tahun 2012 tanggal 31 Agustus 2012.

The Article of Association have been


amended from time to time, most recently by
the Deed of Annual General Meeting and
Company
Shareholders'
Extraordinary
Meeting No. 40 dated June 14, 2012 of
Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, in
order to change the composition of the
Companys Board of Directors and increase
in capital stock. This amendment was
approved by the Minister of Justice and
Human Rights of Republic of Indonesia in
Decision Letter No. AHU-46418.AH.01.02.
Tahun 2012 dated August 31, 2012.

-8-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan


telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam
akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perusahaan
No. 82 tanggal 30 Juni 2014 dan Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Tahunan Perusahaan
No. 18 tanggal 11 September 2014 yang
dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris
di Jakarta, dalam rangka perubahan susunan
Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan
data Perusahaan tersebut telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia yang berturutturut sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perusahaan
No.
AHU-19768.40.22.2014
tanggal 15 Juli 2014 dan No. AHU29164.40.22.2014 tanggal 11 September
2014.

The Companys Board of Commissioners


and Directors have been amended from time
to time, most recently by the Deed of Annual
General Meeting of Company Shareholders'
No. 82 dated June 30, 2014 and Deed of
Annual General Meeting of Company
Shareholders No. 18 dated September 11,
2014 of Fathiah Helmi, S.H., notary in
Jakarta, in order to change the composition
of the Companys Board of Commissioners
and Directors. This alteration of the
Companys data is notified to the Minister of
Justice and Human Rights of Republic of
Indonesia, stated in Acceptance letter of
Notification of Alteration of the Companys
Data No. AHU-19768.40.22.2014 dated July
15, 2014 and No. AHU-29164.40.22.2014
dated September 11, 2014.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar


Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama
Perusahaan meliputi usaha pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal meliputi bidang sebagai berikut:

Based on Article 3 of the Companys Articles


of Association, the scope of activities of the
Company comprises of financing activities in
the form of providing funds or capital goods
covering the following areas:

a.
b.
c.
d.

a.
b.
c.
d.

Sewa guna usaha


Anjak piutang
Kartu kredit
Pembiayaan konsumen.

Leasing
Factoring
Credit card
Consumer financing

Perusahaan, dengan nama sebelumnya,


PT Maxima Perdana Finance, memperoleh
izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia dengan surat
keputusan No.994/KMK.017/1993 tanggal
30 Desember
1993.
Perusahaan mulai
beroperasi pada tanggal 21 Juni 2003, dengan
izin usaha berdasarkan Surat Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No. KEP-161/KM.6/2004 tanggal 4 Mei 2004
Jo.
No.
KEP-654/KM.10/2010
tanggal
9 Desember 2010.

The Company, under its former name of


PT Maxima Perdana Finance, obtained its
license to operate as a financing company
from the Ministry of Finance based on
Decision Letter No. 994/KMK.017/1993
dated December 30, 1993. The Company
started operating on June 21, 2003 with
operating license based on the Decision
Letter of the Ministry of Finance of Republic
of Indonesia No. KEP-161/KM.6/2004 dated
May 4, 2004 Jo. No. KEP-654/KM.10/2010
dated December 9, 2010.

Saat ini, Perusahaan menjalankan usaha


utamanya dibidang pembiayaan konsumen
dan mempunyai 23 (dua puluh tiga) kantor
cabang yang terletak di kota Banda Aceh,
Bandung, Banjarmasin, Bogor, Cikarang,
Jakarta,
Makasar,
Malang,
Medan,
Palembang, Pekanbaru, Rantau Prapat,
Samarinda, Semarang, Serang, Surabaya dan
Tangerang.
Kantor
pusat
Perusahaan
beralamat di Gedung Bank Panin, Lantai 3,
Jalan Pecenongan No. 84, Jakarta Pusat.

Currently, the Company is engaged in


consumer financing and has 23 (twenty
three) branches located in the city of Banda
Aceh, Bandung, Banjarmasin, Bogor,
Cikarang, Jakarta, Makasar, Malang,
Medan, Palembang, Pekanbaru, Rantau
Prapat, Samarinda, Semarang, Serang,
Surabaya and Tangerang. The head office is
th
located at Bank Panin Building, 3 Floor,
Jalan Pecenongan No. 84, Central Jakarta.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha


Panin Grup dengan entitas induk akhir adalah
PT. Panin Investment. Jumlah karyawan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 sebanyak 799 karyawan dan 871
karyawan.

The Company is part of Panin Group whose


ultimate parent is PT. Panin Investment. As
of December 31, 2014 and 2013, the
Company has a total of 799 employees and
871 employees.

-9-

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
The composition of the Companys Board of
Commissioners and Directors as of
December 31, 2014 and 2013, are as
follows:

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi


Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 adalah sebagai berikut:
2014
Dew an Kom isaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Dew an
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Direksi
Utama
Independen
Keuangan
Pemasaran

Kom ite Audit


Ketua
Anggota

b.

2013

Murniaty Santoso
Gunaw an Santoso
Evi Firmansyah

Murniaty Santoso
Gunaw an Santoso
Iqbal Witjaksono

Hadi Budiman
Andi Harjono
Andi Harjono
Sujanto Gunaw an
Iman Syahrizal

Hadi Budiman
Andi Harjono
Sujanto Gunaw an
Iman Syahrizal

Evi Firmansyah
Carlo Rubens Jusuf
Evelyn Natasha

Iqbal Witjaksono
Alvin Pasmi
Ria Muljani

Board of Com m issioners


President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Independent Director
Finance Director
Marketing Directors
Audit Com m ittee
Chairman
Members

Ruang lingkup Direktur Utama mencakup


bidang pengembangan sumber daya manusia,
general affair, remunerasi dan banking
relation. Sedangkan, ruang lingkup Direktur
Pemasaran mencakup bidang pencapaian
target pembiayaan dan penagihan serta
pengembangan bisnis. Tanggung jawab
Direktur Keuangan mencakup akuntansi dan
keuangan, sistem informasi dan SOP dan
operasional.

The scope of the President Directors


authority includes the development of human
resources, general affairs, remuneration and
banking relationships. Meanwhile, the scope
of the Marketing Directors authorities
include the areas of financing and collection
target and business development. The scope
of the Finance Director responsibilities
include accounting and finance, information
systems and SOP and operations.

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan


Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal
7 Desember 2012.

The establishment of the Audit Committee is


based on Rule No. IX.I.5 The Establishment
and the Implementation Guidelines of Audit
Committee stated in the Attachment of
Decision of the Chairman of Capital Market
Supervisory
Agency
and
Financial
Institutions
(Bapepam-LK)
No. KEP643/BL/2012 dated December 7, 2012.

Gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris


Perusahaan
masing-masing
sebesar
Rp 1.518.138 ribu dan Rp 1.663.230 ribu
untuk tahun 2014 dan 2013. Gaji dan
kesejahteraan Dewan Direksi Perusahaan
masing-masing sebesar Rp 6.463.793 ribu dan
Rp 5.297.788 ribu untuk tahun 2014 dan 2013.

Salaries and other allowances of the


Companys
Board
of
Commisioners
amounted to Rp 1,518,138 thousand and
Rp 1,663,230 thousand for the years 2014
and 2013, respectively. Salaries and other
allowances of the Companys Board of
Directors amounted to Rp 6,463,793
thousand and Rp 5,297,788 thousand for the
years 2014 and 2013, respectively.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

b.

Public Offering of the Companys shares

Penawaran Umum Saham

Public Offering of Shares

Pada tanggal 13 Juni 2008, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan surat
BAPEPAM-LK No. S-3825/BL/2008 untuk
melakukan
penawaran
umum
atas
460.000.000 saham Perusahaan kepada
masyarakat dengan nilai nominal per saham
sebesar Rp 100 dan harga penawaran per
saham sebesar Rp 100. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 25 Juni 2008. Penawaran umum
saham perdana ini disertai dengan penerbitan
46.000.000 Waran Seri I.

On June 13, 2008, the Company received


the effective statement from the Chairman of
the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) based
on
the
BAPEPAM-LKs
letter
No. S-3825/BL/2008 to carry out an Initial
Public Offering of 460,000,000 shares with
par value and offering price of Rp 100 per
share. On June 25, 2008, the Companys
shares were listed on the Indonesia Stock
Exchange. Along with the Initial Public
Offering, the Company also issued
46,000,000 Series I Warrants.

- 10 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

2.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013


jumlah saham Perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.002.000.352
lembar.

As of December 31, 2014 and 2013, the


Companys outstanding shares have been
listed on the Indonesia Stock Exchange
totaling 1,002,000,352 shares.

Penawaran Umum Obligasi

Public Offering of Bonds

Pada tanggal 11 Maret 2011, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari ketua
BAPEPAM-LK berdasarkan surat BAPEPAMLK No. S-2568/BL/2011 untuk melakukan
penawaran obligasi Verena Multifinance I
tahun 2011 kepada masyarakat dengan
jumlah pokok sebesar Rp 500 miliar. Pada
tanggal 21 Maret 2011 seluruh obligasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (Catatan 18).

On March 11, 2011, the Company obtained


the notice of effectivity from the Chairman of
Bapepam-LK in letter No. S-2568/BL/2011
for the Companys public offering of Verena
Multifinance I Year 2011 Bonds with a
nominal value of Rp 500 billion. On
March 21, 2011, all of the bonds have been
listed on the Indonesia Stock Exchange
(Note 18).

Pada tanggal 30 Nopember 2012, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari ketua
BAPEPAM-LK berdasarkan surat BAPEPAMLK No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan
penawaran umum berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I
Tahun 2012 kepada masyarakat dengan
jumlah pokok maksimum sebesar Rp 1.000
miliar.

On November 30, 2012, the Company


obtained the notice of effectivity from the
Chairman of Bapepam-LK in letter
No. S-13646/BL/2012 for the Companys
continuous public offering of Continuous
Bonds I Verena Multi Finance Phase I Year
2012 Bonds with a maximum nominal value
of Rp 1,000 billion.

Pada tanggal 11 Desember 2012,


Perusahaan
menerbitkan
Obligasi
Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal
Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember
2012, seluruh obligasi tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(Catatan 18).

On December 11, 2012, the Company


issued Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase I Year 2012 with a total
nominal value of Rp 300 billion. On
December 12, 2012, all of the bonds
have been listed on the Indonesia Stock
Exchange (Note 18).

Pada tanggal 24 Desember 2013,


Perusahaan
menerbitkan
Obligasi
Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap II Tahun 2013 dengan nominal
Rp 153 miliar. Pada tanggal 27 Desember
2013, seluruh obligasi tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(Catatan 18).

On December 24, 2013, the Company


issued Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase II Year 2013 with a total
nominal value of Rp 153 billion. On
December 27, 2013, all of the bonds
have been listed on the Indonesia Stock
Exchange (Note 18).

Pada tanggal 19 Maret 2014, Perusahaan


menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap III Tahun
2014 dengan nominal Rp 135 miliar. Pada
tanggal 20 Maret 2014, seluruh obligasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (Catatan 18).

On March 19, 2014, the Company


issued Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase III Year 2014 with a total
nominal value of Rp 135 billion. On
March 20, 2014, all of the bonds have
been listed on the Indonesia Stock
Exchange (Note 18).

PENERAPAN
STANDAR
KEUANGAN BARU DAN REVISI

AKUNTANSI

2.

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun


berjalan

ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL


ACCOUNTING STANDARDS
a.

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah


menerapkan semua standar baru dan revisi
serta
interpretasi yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi
yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.

Standards effective in the current period


In the current year, the Company has adopted
all of the new and revised standards and
interpretations issued by the Financial
Accounting Standard Board of the Indonesian
Institute of Accountants that are relevant to its
operations and effective for accounting periods
beginning on January 1, 2014.

- 11 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan


aset tetap oleh entitas yang menerima
pengalihan tersebut dari pelanggannya
dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset
tetap alihan memenuhi definisi aset dari
perspektif entitas yang menerima, entitas
yang menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada
tanggal pengalihan, dengan saldo kredit
yang dihasilkan dari transaksi pengalihan
diakui sebagai pendapatan sesuai dengan
PSAK 23, Pendapatan.

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi


atas pengakhiran liabilitas keuangan
dengan menerbitkan instrumen ekuitas.
Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan
bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan
berdasarkan perjanjian
tersebut akan
diukur pada nilai wajarnya, dan setiap
selisih antara jumlah tercatat liabilitas
keuangan yang diakhiri dengan imbalan
yang dibayarkan akan diakui dalam laba
rugi.

b. Standar telah
diterapkan

diterbitkan

tapi

of

Assets

from

ISAK 27 addresses the accounting by


recipients for transfers of property, plant
and equipment from customers and
concludes that when the item of property,
plant and equipment transferred meets
the definition of an asset from the
perspective of the recipient, the recipient
should recognise the asset at its fair value
on the date of the transfer, with the credit
being recognised
as
revenue
in
accordance with PSAK 23, Revenue.

ISAK
28,
Pengakhiran
Liabilitas
Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28


mempunyai dampak atas jumlah
dilaporkan dalam tahun berjalan dan
sebelumnya
karena
Perusahaan
melakukan transaksi tersebut.

ISAK 27, Transfers


Customers

ISAK
28,
Extinguishing
Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 provides guidance on the
accounting for the extinguishment of a
financial liability by the issue of equity
instruments.
Specifically, ISAK 28
requires that equity instruments issued
under such arrangement will be measured
at their fair value, and any difference
between the carrying amount of the
financial liability extinguished and the
consideration paid will be recognized in
profit or loss.

tidak
yang
tahun
tidak

The application of ISAK 27 and ISAK 28 has


no effect on the amounts reported in the
current and prior year because the Company
has not entered into any transactions of this
nature.

belum

b.

Standards in issue not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang


dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015,
dengan penerapan dini tidak diperkenankan:

The following standards are effective for


periods beginning on or after January 1, 2015,
with early application not permitted:

PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan


Keuangan
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan
terminologi baru untuk laporan laba rugi
komprehensif menjadi laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
PSAK
1
mengharuskan tambahan
pengungkapan dimana pos-pos dari
penghasilan
komprehensif
lain
dikelompokkan menjadi dua kategori: (1)
Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke
laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih
lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.

PSAK 1 (revised 2013), Presentation of


Financial Statements
PSAK 1 (revised 2013) introduce new
terminology for the statement of
comprehensive income is renamed as a
statement of profit or loss and other
comprehensive income. PSAK 1 requires
additional
disclosures
of
other
comprehensive income are grouped into
two categories: (1) items that will not be
reclassified subsequently to profit or loss;
and (2) items that may be reclassified
subsequently to profit or loss when
specific conditions are met.

- 12 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan


Tersendiri
PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri telah diubah namanya menjadi
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri yang menjadi suatu standar
yang
mengatur
laporan
keuangan
tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak
diubah.

PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada


Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja

PSAK 15 (revised 2013), Investments in


Associates and Joint Ventures

PSAK 24
Benefits

(revised

2013),

Employee

The main change of PSAK 24 relates to


the accounting for benefit obligations and
plan assets. The amendments require the
recognition of changes in defined benefit
obligations and in fair value of plan assets
when they occur, and hence eliminate the
'corridor approach' and accelerate the
recognition of past service costs. The
amendments require all actuarial gains
and losses to be recognised immediately
through other comprehensive income.

PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan


PSAK 46 (revisi 2014), memberikan
penekanan pada pengukuran pajak
tangguhan atas aset yang diukur dengan
nilai wajar, dengan mengasumsikan
bahwa jumlah tercatat aset akan
dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46
menghilangkan
pengaturan
pajak
penghasilan final.

Separate

PSAK 15 (revised 2009), Investments in


Associates has been renamed PSAK 15
(revised
2013),
Investments
in
Associates and Joint Ventures.
The
scope of the revised standard is expanded
to cover associates and joint venture.

Perubahan paling signifikan dalam


PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti
dan
aset
program.
Amandemen
mensyaratkan pengakuan perubahan
dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai
wajar aset program ketika amandemen
terjadi, dan karenanya menghapus
pendekatan koridor dan mempercepat
pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen
tersebut
mensyaratkan
seluruh
keuntungan dan kerugian aktuaria diakui
segera melalui penghasilan komprehensif
lain.

2013),

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated


and Separate Financial Statements has
been renamed PSAK 4 (revised 2013),
Separate Financial Statements which
continues to be a standard dealing solely
with separate financial statements. The
existing guidance for separate financial
statements remains unchanged.

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada


Entitas Asosiasi telah diubah namanya
menjadi PSAK 15 (revisi 2013), Investasi
pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama. Ruang lingkup standar revisi
diperluas untuk mencakup entitas asosiasi
dan ventura bersama.

PSAK 4 (revised
Financial Statements

PSAK 46 (revised 2014), Income Tax


PSAK 46 (revised 2014), emphasize on
measurement of deferred tax on assets
measured at fair value, assuming that the
carrying amount of the assets will be
recovered through sales. PSAK 46
remove references to final tax.

PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai


Aset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014),
terutama berkaitan dengan perubahan
definisi dan pengaturan nilai wajar dalam
PSAK 68.

PSAK 48 (revised 2014), Impairment of


Asset
Changes in PSAK 48 (revised 2014),
mainly to incorporate the changes in
definition and requirements of fair value in
PSAK 68.

- 13 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

PSAK
50
(annual
improvement),
Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK
55 (annual improvement), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
dan PSAK 60 (annual improvement),
Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Perubahan pada ketiga PSAK ini,
terutama merupakan penyesuaian atas
pengaturan nilai wajar pada PSAK lain,
termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66,
PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50
memberikan pengaturan yang lebih
spesifik terkait kriteria untuk melakukan
saling hapus aset dan liabilitas keuangan.
Perubahan PSAK 55 mengatur tentang
pengukuran dan reklasifikasi derivatif
melekat dan PSAK 60 mengatur
pengungkapan tambahan terkait nilai
wajar dan risiko likuiditas.

PSAK
65,
Konsolidasian

Laporan

PSAK 50 (annual improvement), Financial


Instrument: Presentation, PSAK 55
(annual
improvement),
Financial
Instrument:
Recognition
and
Measurement and PSAK 60 (annual
improvement),
Financial
Instrument:
Disclosures
The amendment of these PSAKs mainly
related to the changes in others PSAK,
including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66,
PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides
more specific arrangement related to the
criteria for netting of financial assets and
financial liabilities. The changes in PSAK
55 deals with measurement and
reclassification of embedded derivative
and PSAK 60 deals with additional
disclosures relates to the fair value and
liquidity risk.

Keuangan

PSAK
65,
Statements

Consolidated

Financial

PSAK 65 menggantikan bagian dari


PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Tersendiri, yang
mengatur
laporan
keuangan
konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian
Entitas Bertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the part of PSAK 4


(Revised
2009),
Consolidated
and
Separate Financial Statements, that deals
with consolidated financial statements,
and ISAK 7, Consolidation Special
Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya


satu dasar untuk konsolidasian bagi
seluruh entitas, yaitu pengendalian.
Definisi pengendalian yang lebih tegas
dan diperluas termasuk tiga elemen: (a)
kekuasaan atas investee; (b) eksposur
atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee; dan (c)
kemampuan
untuk
menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi
jumlah
imbal
hasil
investor. PSAK 65 juga menambahkan
pedoman penerapan untuk membantu
dalam
penilaian
apakah
investor
mengendalikan investee dalam skenario
yang kompleks.

Under PSAK 65, there is only one basis


for consolidation for all entities, and that is
control. A more robust definition of control
has been developed that includes three
elements: (a) power over an investee; (b)
exposure, or rights, to variable returns
from its involvement with the investee;
and (c) ability to use its power over the
investee to affect the amount of the
investors returns. PSAK 65 also adds
application guidance to assist in
assessing whether an investor controls an
investee in complex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai


kembali
apakah
investor
tersebut
mempunyai pengendalian atas investee
pada saat ketentuan transisi, dan
mensyaratkan penerapan pernyataan ini
secara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassess


whether or not they have control over the
investees on transition, and requires
retrospective application.

PSAK 66, Pengaturan Bersama

PSAK 66, Joint Arrangements

PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian


Partisipasi dalam Ventura Bersama.
Berdasarkan PSAK 66, pengaturan
bersama diklasifikasikan sebagai operasi
bersama atau pengendalian bersama,
tergantung pada hak dan kewajiban dari
pihak-pihak dalam perjanjian.

PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in


Joint Ventures. Under PSAK 66, joint
arrangements are classified as joint
operations or joint ventures, depending on
the rights and obligations of the parties to
the arrangements.

Pilihan kebijakan akuntansi metode


konsolidasi proposional yang ada untuk
pengendalian bersama entitas telah
dihapuskan.
Ventura
bersama
berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk
dicatat dengan menggunakan akuntansi
metode ekuitas.

The existing policy choice of proportionate


consolidation for jointly controlled entities
has been eliminated. Joint ventures under
PSAK 66 are required to be accounted for
using the equity method of accounting.

- 14 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Ketentuan
transisi
PSAK
66
mensyaratkan entitas untuk menerapkan
standar pada awal permulaan dari periode
sajian terawal pada saat penerapan.

The transition provisions of PSAK 66


require entities to apply the standard at
the beginning of the earliest period
presented upon adoption.

PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan


dalam Entitas Lain
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang
mempunyai kepentingan dalam entitas
anak, pengaturan bersama, entitas
asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak
dikonsolidasi. Standar ini menetapkan
tujuan pengungkapan dan menentukan
pengungkapan minimum yang entitas
harus sajikan untuk memenuhi tujuan
tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa
entitas harus mengungkapkan informasi
yang membantu para pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
risiko yang terkait dengan kepentingannya
dalam entitas lain dan dampak dari
kepentingan tersebut terhadap laporan
keuangannya.

PSAK 67, Disclosures of Interests in


Other Entities
PSAK 67 is applicable to entities that have
interests
in
subsidiaries,
joint
arrangements,
associates
or
unconsolidated structured entities. The
standard establishes disclosure objectives
and specifies minimum disclosures that
entities must provide to meet those
objectives. The objective of PSAK 67 is
that an entity should disclose information
that helps users of financial statements
evaluate the nature of, and risks
associated with, its interests in other
entities and the effects of those interests
on its financial statements.

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 68, Fair Value Measurements

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas


pengukuran
nilai
wajar
dan
pengungkapan atas pengukuran nilai
wajar. Standar tersebut tidak mengubah
persyaratan mengenai pos-pos yang
harus diukur atau diungkapkan pada nilai
wajar.

PSAK 68 establishes a single source of


guidance for fair value measurements and
disclosures
about
fair
value
measurements. The standard does not
change the requirements regarding which
items should be measured or disclosed at
fair value.

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar,


menetapkan suatu kerangka dasar atas
pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan
pengungkapan tentang pengukuran nilai
wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah
luas; Standar tersebut berlaku baik pada
pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen non-keuangan ketika PSAK lain
mensyaratkan
atau
mengijinkan
pengukuran
nilai
wajar
dan
pengungkapan atas pengukuran nilai
wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada
umumnya persyaratan pengungkapan
dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari
pada standar yang diharuskan saat ini.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar
adalah harga yang akan diterima untuk
menjual aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.

PSAK 68 defines fair value, establishes a


framework for measuring fair value, and
requires disclosure about fair value
measurements. The scope of PSAK 68 is
broad; it applies to both financial
instrument items and non-financial
instrument items for which other PSAK
require or permit fair value measurements
and disclosures about fair value
measurements, except in specified
circumstances. In general, the disclosure
requirements in PSAK 68 are more
extensive than those required by the
current standards. PSAK 68 defines fair
value as the price that would be received
to sell an asset or paid to transfer a
liability in orderly transaction between
market participants at the measurement
date.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif;


persyaratan pengungkapan ini tidak perlu
diterapkan dalam informasi komparatif
yang disediakan untuk periode sebelum
penerapan awal standar ini.

PSAK 68 is applied prospectively; the


disclosure requirements need not be
applied in comparative information
provided for periods before initial
application of the standard.

- 15 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

3.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas


penyajian pos-pos penghasilan komprehensif
lain dari laporan keuangan Perusahaan.
Penerapan atas amendemen terhadap
PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah
yang dilaporkan dalam program imbalan pasti
Perusahaan.

The application of PSAK 1 will impact the


presentation of the Other Comprehensive
Income items of the Companys financial
statements.
The
application
of
the
amendments to PSAK 24 will have impact on
the amounts reported in respect of the
Companys defined benefit plans.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan


keuangan, manajemen sedang mengevaluasi
dampak dari standar terhadap laporan
keuangan.

As of the issuance date of the financial


statements, management is evaluating the
effect of these standards on the financial
statements.

KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.

a. Pernyataan Kepatuhan

SUMMARY
POLICIES
a.

Laporan keuangan Perusahaan disusun


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Statement of Compliance
The financial statements have been prepared
in accordance with Indonesian Financial
Accounting
Standards.
These
financial
statements are not intended to present the
financial position, result of operations and
cash flows in accordance with accounting
principles and reporting practices generally
accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan

b.

Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali


untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual.
Mata uang penyajian yang digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata
uang fungsional Perusahaan dan laporan
keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran
lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the


statements of cash flows, are prepared under
the accrual basis accounting. The presentation
currency used in the preparation of the
financial statements is the Indonesian Rupiah
(Rp), which is its functional currency while the
measurement basis used is the historical cost,
except for certain accounts which are
measured on the bases described in the
related accounting policies.

Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows is prepared


using the direct method with classifications of
cash flows into operating, investing and
financing activities.

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi

c.

Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau


entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or entity that is


related to the reporting entity:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya


yang mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika orang tersebut:

a)

A person or a close member of that


person's family is related to a reporting
entity if that person:

1)

memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;

1)

has control or joint control over the


reporting entity;

2)

memiliki pengaruh signifikan


entitas pelapor; atau

atas

2)

has significant influence over the


reporting entity; or

3)

merupakan personil manajemen kunci


entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.

3)

is a member of the key management


personnel of the reporting entity or
of a parent of the reporting entity.

- 16 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas


pelapor jika memenuhi salah satu hal
berikut:
1) entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya
saling
berelasi
dengan entitas
lainnya).

b)

An entity is related to a reporting entity if


any of the following conditions applies:
1)

the entity and the reporting entity are


members of the same group (which
means that each parent, subsidiary
and fellow subsidiary is related to the
others).

2)

satu entitas adalah entitas asosiasi


atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas
lain
tersebut
adalah
anggotanya).

2) one entity is an associate or joint


venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a
member of a group of which the
other entity is a member).

3)

kedua entitas tersebut adalah ventura


bersama dari pihak ketiga yang sama.

3) both entities are joint ventures of the


same third party.

4)

satu entitas adalah ventura bersama


dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga.

4) one entity is a joint venture of a third


entity and the other entity is an
associate of the third entity.

5)

entitas tersebut adalah suatu program


imbalan pascakerja untuk imbalan
kerja dari salah satu entitas pelapor
atau entitas yang terkait dengan
entitas pelapor.

5) the entity is a post-employment


defined benefit plan for the benefit of
employees of either the reporting
entity or an entity related to the
reporting entity.

6)

entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf a).

6) the entity is controlled or jointly


controlled by a person identified in
a).

7)

orang yang diidentifikasi dalam huruf


a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari entitas).

7) a person identified in a) 1) has


significant influence over the entity or
is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent
of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan


pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan
kondisi dan persyaratan yang sama dengan
pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada
laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or


not made at similar terms and conditions as
those done with third parties, are disclosed in
the financial statements.

d. Instrumen Keuangan

d.

(i) Aset keuangan

Financial Instruments
(i)

Seluruh aset keuangan diakui dan


dihentikan pengakuannya pada tanggal
diperdagangkan dimana pembelian dan
penjualan aset keuangan berdasarkan
kontrak yang mensyaratkan penyerahan
aset keuangan dalam kurun waktu yang
ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang
berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai
wajar ditambah biaya transaksi, kecuali
untuk aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, yang awalnya
diukur sebesar nilai wajar.

Financial assets
All financial assets are recognised and
derecognised on trade date where the
purchase or sale of a financial asset is
under a contract whose terms require
delivery of the financial asset within the
time frame established by the market
concerned, and are initially measured at
fair value plus transaction costs, except
for those financial assets classified as at
fair value through profit or loss (FVTPL),
which are initially measured at fair value.

- 17 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan


sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang.

The Companys financial assets


classified as Loans and Receivable.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Loan and receivables

Kas dan setara kas, kas yang dibatasi


penggunaannya,
piutang
sewa
pembiayaan,
piutang
pembiayaan
konsumen dan piutang lain-lain dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Pada saat
pengakuan awal, pinjaman yang diberikan
dan piutang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi penurunan
nilai.

Cash and cash equivalents, restricted


cash deposits, finance lease receivables,
consumer financing receivables and other
receivable that have fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market are classified as loans and
receivables. Loans and receivables are
measured at amortised cost using the
effective interest method less impairment
losses.

Bunga diakui dengan suku bunga efektif,


kecuali piutang jangka pendek dimana
pengakuan bunganya tidak material.

Interest income is recognised by applying


the effective interest method, except for
short-term
receivables
when
the
recognition
of
interest
would
be
immaterial.

Metode suku bunga efektif

Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode


yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan
dan
metode
untuk
mengalokasikan pendapatan dan beban
bunga selama periode yang relevan. Suku
bunga efektif adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan atau pembayaran kas di masa
datang (termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan dan diterima
oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi dan
premium dan diskonto lainnya) selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau,
jika lebih tepat, digunakan periode yang
lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset keuangan pada
saat pengakuan awal.

Effective interest method is a method of


calculating the amortised cost of a
financial instrument and of allocating
interest income and expense over the
relevant period. The effective interest rate
is the rate that exactly discounts estimated
future cash receipts or payments
(including all fees and points paid or
received that form an integral part of the
effective interest rate, transaction costs
and other premiums or discounts) through
the expected life of the financial
instrument, or where appropriate, a
shorter period to get net carrying amount
on initial recognition.

Perhitungan dari suku bunga efektif


termasuk semua fee dan pembayaran atau
penerimaan poin yang merupakan bagian
integral dari suku bunga efektif. Biaya
transaksi termasuk biaya incremental yang
secara langsung berkaitan dengan akuisisi
atas penerbitan aset atau liabilitas
keuangan.

The calculation of the effective interest


rate includes all fees and points paid or
received that are an integral part of the
effective interest rate. Transaction costs
include incremental costs that are directly
attributable to the acquisition or issue of a
financial asset or liability.

Pendapatan diakui berdasarkan suku


bunga efektif untuk instrumen keuangan
selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective


interest basis for financial instruments
other than those financial instruments at
FVTPL.

- 18 -

are

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Penurunan nilai aset keuangan

Impairment of financial assets

Aset keuangan, selain aset keuangan


FVTPL, dievaluasi terhadap indikator
penurunan nilai pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan. Aset keuangan
diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang
obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset keuangan, dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara
andal.

Financial assets other than those at


FVTPL, are assessed for indicators of
impairment at each statement of financial
position date. Financial assets are
impaired when there is objective evidence
that, as a result of one or more events that
occurred after the initial recognition of the
financial asset, and that loss event has an
impact on the estimated future cash flows
of the financial assets that can be reliably
estimated.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk


sebagai berikut:

Objective evidence of impairment could


include:

kesulitan keuangan signifikan yang


dialami penerbit atau pihak peminjam;
atau

significant financial difficulty of the


issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya


wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or


principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak


peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower


will enter bankruptcy or financial reorganisation.

Untuk aset keuangan selain yang diukur


pada nilai wajar melalui laba rugi,
Perusahaan pertama kali menentukan
apakah terdapat bukti obyektif penurunan
nilai secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortised


cost, the Company first assessed whether
objective evidence of impairments exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant.

Jika
Perusahaan
menentukan
tidak
terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara
individual, maka Perusahaan memasukkan
aset tersebut ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan
nilai kelompok tersebut secara kolektif.

However, if the Company determines that


no objective evidence of impairment exists
for an individually assessed financial
asset, the Company includes the asset in
a group of financial assets with similar
credit risk characteristics and collectively
assesses them for impairment.

Cadangan kerugian penurunan nilai secara


individual dihitung dengan menggunakan
metode diskonto arus kas (discounted cash
flows). Perhitungan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang atas aset keuangan
dengan agunan (collateralised financial
asset) mencerminkan arus kas yang dapat
dihasilkan dari pengambilalihan agunan
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh
dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan
tersebut
berpeluang
terjadi atau tidak.

Allowance for impairment losses on


impaired financial assets are assessed
individually by using discounted cash flows
method. The calculation of present value
of the estimated future cash flows of the
collateralised financial asset reflects the
cash flows that may result from foreclosure
less costs for obtaining and selling the
collateral, whether or not foreclosure is
probable.

- 19 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Dalam melakukan penilaian secara kolektif,


Perusahaan harus menghitung:

In assessing earning assets collectively,


the Company calculates:

Probability of default (PD) model ini


menilai probabilitas konsumen gagal
melakukan pembayaran kembali secara
penuh dan tepat waktu.

Probability of default (PD) these


models assess the probability that the
customer will fail to make full and
timely repayment.

Recoverable amount didasarkan


pada identifikasi arus kas masa datang
dan estimasi nilai kini dari arus kas
tersebut (discounted cash flow).

Recoverable amount based on


identification of future cash flow and
estimation of discounted cash flow.

Loss
given
default
(LGD)

Perusahaan mengestimasi kerugian


ekonomis yang mungkin akan diderita
Perusahaan apabila terjadi tunggakan
kredit/
pembiayaan.
LGD
menggambarkan jumlah utang yang
tidak dapat diperoleh kembali dan
umumnya
ditunjukkan
dalam
persentase dari exposure at default
(EAD).
Model
Perhitungan
LGD
mempertimbangkan jenis peminjam,
fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya
ketersediaan agunan.

Loss given default (LGD) The


Company estimates the economic loss
that may be suffered by the Company
on a loan/financing receivable in the
event of default. The LGD of a facility
represents the amount of debt which
cannot be recovered and is typically
expressed as a percentage of the
exposure at default (EAD). The
Company's LGD models take into
account the type of borrower, facility
and any risk mitigation such as the
presence of any security or collateral
held.

Loss identification period (LIP) periode


waktu
antara
terjadinya
peristiwa yang merugikan dalam
kelompok aset keuangan sampai bukti
obyektif dapat diidentifikasi atas
kredit/pembiayaan secara individual.

Loss identification period (LIP)


period from loss event happened in a
group of financial assets until objective
evidence on individual loan/financing
receivable can be identified.

Exposure at default (EAD)


Perusahaan
mengestimasi
tingkat
utilisasi
yang
diharapkan
dari
kredit/pembiayaan pada saat terjadi
tunggakan.

Exposure at default (EAD) these


models estimate the expected level of
utilisation of a loan/financing receivable
at the time of a borrowers default.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi


data kredit/pembiayaan selama minimal
tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from


observation on loan/financing receivable
data for at least three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang


dinilai secara kolektif dilakukan dengan
mengkalikan
nilai
baki
debet
kredit/pembiayaan pada posisi laporan
dengan probability default (PD), loss
identification period (LIP) dan loss given
default (LGD).

Allowance for impairment that are


collectively assessed is performed by
multiplying the outstanding loan/financing
receivable at report date by the probability
of default (PD), loss identification period
(LIP) and loss given default (LGD).

Perusahaan menggunakan model analisa


statistik, yaitu flow rate method untuk
penilaian penurunan nilai aset keuangan
secara kolektif.

The Company uses statistical model


analysis method, i.e flow rate method to
assess financial assets impairment
collectively.

Jumlah kerugian diukur sebagai selisih


antara nilai tercatat aset keuangan dan
nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
(tidak termasuk kerugian kredit di masa
datang yang diharapkan tapi belum terjadi)
yang didiskontokan menggunakan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut.

The amount of the loss is measured as


the difference between the carrying value
of financial assets and the present value
of estimated future cash flows (excluding
future credit losses that have not been
incurred) discounted at the original
effective interest rate of the financial
assets.
- 20 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba


rugi dan nilai tercatat aset keuangan atau
kelompok
aset
keuangan
tersebut
dikurangi dengan kerugian penurunan nilai
yang terbentuk. Jika pada periode
berikutnya
jumlah
penurunan
nilai
berkurang dan penurunan dapat dikaitkan
secara obyektif pada peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui
(seperti meningkatnya peringkat kredit
debitur atau penerbit), kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan
melalui laba rugi hingga nilai tercatat aset
keuangan
pada
tanggal
pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya
perolehan
diamortisasi
sebelum
pengakuan kerugian penurunan nilai
dilakukan. Pada saat kerugian penurunan
nilai diakui, pendapatan bunga diakui
berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian
penurunan nilai dengan menggunakan
suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto estimasi arus kas masa
datang pada saat menghitung penurunan
nilai.

The impairment loss is recognized in profit


or loss and the carrying amount of the
financial asset or group of financial asset
is reduced by allowance for impairment
losses reserved. If, in a subsequent
period, the amount of the impairment loss
decreases and the decrease can be linked
objectively to an event occurring after the
impairment was recognized (such as an
improvement in the debtor's credit rating
or the issuer), the previously recognized
impairment loss is reversed through profit
or loss and the carrying amount of
financial assets at the date of impairment
loss recovery does not exceed the
amortized cost prior to the recognition of
impairment loss. When the impairment
losses are recognized, interest income is
recognized based on the carrying amount
after impairment loss using the interest
rate used for discounting the estimated
future cash flows in calculating the
impairment.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Derecognition of financial assets

Perusahaan menghentikan pengakuan


aset keuangan jika dan hanya jika hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset
berakhir,
atau
Perusahaan
mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset kepada
entitas lain. Jika Perusahaan tidak
mentransfer serta tidak memiliki secara
substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan
aset yang ditransfer, maka Perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas
aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus
dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,
Perusahaan
masih
mengakui
aset
keuangan dan juga mengakui pinjaman
yang dijamin sebesar pinjaman yang
diterima.

The Company derecognises a financial


asset only when the contractual rights to
the cash flows from the asset expire, or
when it transfers the financial asset and
substantially all the risks and rewards of
ownership of the asset to another entity. If
the Company neither transfers nor retains
substantially all the risks and rewards of
ownership and continues to control the
transferred
asset,
the
Company
recognises its retained interest in the
asset and an associated liability for
amounts it may have to pay. If the
Company retains substantially all the risks
and rewards of ownership of a transferred
financial asset, the Company continues to
recognise the financial asset and also
recognises a collateralised borrowing for
the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan


secara
keseluruhan,
selisih
antara
jumlah
tercatat
aset
dan
jumlah
pembayaran dan piutang yang diterima dan
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
telah
diakui
dalam
pendapatan
komprehensif lain dan terakumulasi dalam
ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its


entirety, the difference between the
assets carrying amount and the sum of
the consideration received and receivable
and the cumulative gain or loss that had
been recognized in other comprehensive
income and accumulated in equity is
recognized in profit or loss.

- 21 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan


terhadap satu bagian saja (misalnya ketika
Perusahaan masih memiliki hak untuk
membeli kembali bagian aset yang
ditransfer), Perusahaan mengalokasikan
jumlah tercatat sebelumnya dari aset
keuangan tersebut pada bagian yang tetap
diakui
berdasarkan
keterlibatan
berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi
diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari
kedua bagian tersebut pada tanggal
transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi
diakui dan jumlah dari pembayaran yang
diterima untuk bagian yang yang tidak lagi
diakui dan setiap keuntungan atau
kerugian kumulatif yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang
sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi.
Keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dialokasikan pada
bagian yang tetap diakui dan bagian yang
dihentikan pengakuannya, berdasarkan
nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
(ii) Liabilitas
ekuitas

keuangan

dan

On derecognition of financial asset other


than its entirety (e.g., when the Company
retains an option to repurchase part of a
transferred asset), the Company allocates
the previous carrying amount of the
financial asset between the part it
continues to recognize under continuing
involvement, and the part it no longer
recognizes on the basis of the relative fair
values of those parts on the date of the
transfer.
The difference between the
carrying amount allocated to the part that
is no longer recognized and the sum of the
consideration received for the part no
longer recognized and any cumulative
gain or loss allocated to it that had been
recognized in other comprehensive
income is recognized in profit or loss. A
cumulative gain or loss that had been
recognized in other comprehensive
income is allocated between the part that
continues to be recognized and the part
that is no longer recognized on the basis
of the relative fair values of those parts.

instrumen

(ii) Financial
instrument

liabilities

and

equity

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Classification as debt or equity

Instrumen liabilitas dan ekuitas yang


diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi
sesuai
dengan
substansi perjanjian
kontraktual dan definisi liabilitas keuangan
dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments


issued by the Company are classified
according to the substance of the
contractual arrangements entered into and
the definitions of a financial liability and an
equity instrument.

Instrumen ekuitas

Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak


yang memberikan hak residual atas aset
suatu entitas setelah dikurangi dengan
liabilitasnya. Instrumen ekuitas diterbitkan
oleh Perusahaan dan diakui pada saat
hasilnya diterima, dikurangi dengan biaya
penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that


evidences a residual interest in the assets
of an entity after deducting all of its
liabilities. Equity instruments issued by the
Company are recognised at the proceeds
received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan

Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai


pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities are classified as at


amortised cost.

- 22 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Liabilitas
Keuangan
Perolehan Diamortisasi

pada

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya

Financial Liabilities At Amortised Costs

Pada saat pengakuan awal, liabilitas


keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, diakui pada nilai
wajarnya dikurangi biaya transaksi. Nilai
wajar tersebut dikurangi biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan liabilitas keuangan
tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
dimana beban bunga diakui berdasarkan
tingkat pengembalian yang efektif, kecuali
untuk liabilitas jangka pendek dimana
pengakuan bunganya tidak material.

At initial recognition, financial liabilities


measured at amortized cost are
recognized at fair value less transaction
costs. The fair value is reduced by
transaction costs which are directly
attributable to the issuance of such
financial liabilities. Subsequently, these
financial liabilities are measured at
amortized cost using the effective interest
method, where interest expense is
recognized based on the rate of effective
return, except for short-term liabilities
when the recognition of interest would be
immaterial.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi


biaya transaksi) dan penyelesaian atau
pelunasan pinjaman diakui selama jangka
waktu pinjaman.

Any difference between the proceeds (net


of transaction costs) and the settlement or
redemption of borrowings is recognized
over the term of the borrowings.

Penghentian pengakuan liabilitas


keuangan

Derecognition of financial liabilities

Perusahaan menghentikan pengakuan


liabilitas keuangan, jika dan hanya jika,
liabilitas Perusahaan telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara
jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
dihentikan pengakuannya dan imbalan
yang dibayarkan dan utang diakui dalam
laba rugi.

The Company derecognises financial


liabilities when, and only when, the
Companys obligations are discharged,
cancelled or they expire. The difference
between the carrying amount of the
financial liability derecognized and the
consideration paid and payable is
recognized in profit or loss.

(iii) Nilai wajar instrumen keuangan

(iii) Fair value of Financial Instrument

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan


untuk mempertukarkan suatu aset atau
untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara
pihak-pihak
yang
memahami
dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi
secara wajar (arms length transaction).

Fair value is the value which is used to


exchange an asset or to settle a liability
between parties who are knowledgeable
and are willing to perform an arms length
transaction.

Perusahaan melakukan pengukuran nilai


wajar atas instrumen keuangan yang
dimiliki berdasarkan hirarki berikut yang
dikategorikan menjadi tiga tingkat sebagai
input untuk teknik penilaian:

The Company measures the fair value of


the financial instruments held based on
the following hierarchy that categorized
into three levels the inputs to valuation
techniques:

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah


yang berasal dari harga kuotasian (tidak
disesuaikan) dalam pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik.

Level 1 fair value measurements are


those derived from quoted prices
(unadjusted) in active markets for
identical assets or liabilities.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah


yang berasal dari input selain harga
kuotasian yang termasuk dalam Tingkat
1 yang dapat diobservasi untuk aset
atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak
langsung (misalnya deviasi dari harga).

Level 2 fair value measurements are


those derived from inputs other than
quoted prices included within Level 1
that are observable for the assets or
liability, either directly (i.e. as prices) or
indirectly (i.e. derived from prices).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah


yang berasal dari teknik penilaian yang
mencakup input untuk aset atau
liabilitas yang bukan berdasarkan data
pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 fair value measurements are


those
derived
from
valuation
techniques that include inputs for the
asset or liability that are not based on
observable market data (unobservable
inputs).

- 23 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

(iv) Saling Hapus antar Aset Keuangan dan


Liabilitas Keuangan

(iv) Netting of Financial


Financial Liabilities

Assets

and

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan


saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika dan
hanya jika, Perusahaan:

The Company only offsets financial assets


and liabilities and presents the net amount
in the statement of financial position
where it:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan


hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui tersebut;
dan

currently has a legally enforceable


right to set off the recognized amount;
and

berniat untuk menyelesaikan secara


neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara
simultan.

intends to settle on a net basis or to


realize the asset and settle the liability
simultaneously.

(v) Reklasifikasi Aset Keuangan

(v) Reclassification of Financial Assets

Perusahaan tidak diperkenankan untuk


melakukan reklasifikasi aset keuangan ke
kelompok
aset
keuangan
FVTPL.
Perusahaan hanya dapat melakukan
reklasifikasi aset keuangan ke kelompok
pinjaman yang diberikan dan piutang jika
aset keuangan tersebut memenuhi definisi
pinjaman yang diberikan dan piutang dan
Perusahaan
memiliki
intensi
dan
kemampuan memiliki aset keuangan untuk
masa mendatang yang dapat diperkirakan
atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset
keuangan FVTPL atau dari kelompok
tersedia untuk dijual. Aset keuangan
tersebut direklasifikasi pada nilai wajar
pada tanggal reklasifikasi yang menjadi
biaya perolehan diamortisasi yang baru.
Setiap keuntungan dan kerugian yang
sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh
dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian
yang sudah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi
selama sisa umur aset keuangan (jika aset
keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau
tetap
diakui
dalam
pendapatan
komprehensif lain sampai aset keuangan
tersebut dilepas atau dijual (jika aset
keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).

The Company shall not reclassify any


financial assets into the FVTPL after initial
recognition.
The
Company
only
reclassifies financial assets into loans and
receivables if the financial assets meet the
definition of loans and receivables and the
Company has the intention and ability to
hold the financial assets for the
foreseeable future or until maturity, from
financial assets measured at FVTPL or
from available for sale. The financial
assets are reclassified at fair value, on the
date of reclassification which become its
new amortized cost. Any gains or losses
already recognized in profit or loss are not
reversed. Any gains or losses that have
been recognized in other comprehensive
income are amortized through profit or
loss over the remaining life of the financial
assets (for financial assets that have fixed
maturities) or continue to be recognized in
other comprehensive income until the
financial assets are sold or otherwise
disposed (for financial assets that do not
have fixed maturities).

(vi) Reklasifikasi Liabilitas Keuangan

(vi) Reclassification of Financial Liabilities

Perusahaan tidak diperkenankan untuk


mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau
ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.

The Company is not allowed to reclassify


any financial liabilities from or to a group
of FVTPL financial liabilities.

e. Kas dan Setara Kas

e.

Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas diklasifikasi dalam


kelompok pinjaman yang diberikan dan
piutang.

Cash and cash equivalents are classified as


loans and receivables.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan


semua investasi yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on


hand and in banks and all unrestricted
investments with maturities of three months or
less from the dates of placement.

- 24 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

f. Piutang Pembiayaan Konsumen

f. Consumer Financing Receivables

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan


dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan
piutang.

Consumer
financing
receivables
classified as loans and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran


setelah
pengakuan
awal,
reklasifikasi,
penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan
penghentian pengakuan piutang pembiayaan
konsumen mengacu pada Catatan 3d.

Recognition, initial measurement, subsequent


measurement, reclass, fair value, impairment
and derecognition of consumer financing
receivables are discussed in Note 3d.

Pendapatan administrasi yang diperoleh dari


konsumen pada saat perjanjian pembiayaan
pertama kali ditandatangani, dibukukan
sebagai pendapatan pada laba rugi tahun
berjalan.

Administration income earned from customers


at the time the consumer financing is signed is
recorded as income in the current year.

g. Piutang Sewa Pembiayaan

g.

are

Finance Lease Receivables

Sewa
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial semua risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa
lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut,
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases


whenever the terms of the lease transfer
substantially all the risks and rewards of
ownership to the lessee. All other leases are
classified as operating leases.

Sebagai Lessor

As Lessor

Dalam sewa pembiayaan, aset berupa piutang


sewa pembiayaan sebesar jumlah piutang
sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan
pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan
pada periode akuntansi yang mencerminkan
suatu tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih lessor.

Amounts due from lessees under finance


leases are recorded as receivables at the
amount of the Company finance lease
receivables. Finance lease income is allocated
to accounting periods so as to reflect a
constant periodic rate of return on the net
investment oustanding in respect of the leases.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui


sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus
selama masa sewa. Biaya langsung awal yang
terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan
sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat
dari aset sewaan dan diakui dengan dasar
garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is


recognized on a straight-line basis over the
term of the relevant lease. Initial direct costs
incurred in negotiating and arranging an
operating lease are added to the carrying
amount of the leased asset and recognized on
a straight-line basis over the lease term.

Sebagai Lessee

As Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai


beban dengan dasar garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa, kecuali terdapat
dasar sistematis lain yang dapat lebih
mencerminkan pola waktu dari manfaat aset
yang dinikmati pengguna. Rental kontijen
diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.

Operating lease payments are recognized as


an expense on a straight-line basis over the
lease term, except where another systematic
basis is more representative of the time pattern
in which economic benefits from the leased
asset are consumed. Contingent rentals
arising under operating leases are recognized
as an expense in the period in which they are
incurred.

- 25 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa


operasi, insentif tersebut diakui sebagai
liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif
diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa
dengan dasar garis lurus kecuali terdapat
dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan
pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.

In the event that lease incentives are received


to enter into operating leases, such incentives
are recognized as a liability. The aggregate
benefit of incentives is recognized as a
reduction of rental expense on a straight-line
basis, except where another systematic basis
is more representative of the time pattern in
which economic benefits from the leased asset
are consumed.

Pelunasan
sebelum
masa
berakhirnya
perjanjian dianggap sebagai pembatalan
kontrak dan laba atau rugi yang timbul diakui
dalam laba rugi periode berjalan.

Early termination of a contract is treated as


cancellation of existing contract and resulting
gain or loss is recognized to profit or loss in the
current year.

h. Investasi pada entitas asosiasi

h.

Investment in an associate

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana


Perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan dan bukan merupakan anak
perusahaan atau kepemilikan dalam ventura
bersama. Pengaruh signifikan yaitu kekuasaan
untuk
berpartisipasi
dalam
keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee
namun tidak mempunyai pengendalian atau
pengendalian
bersama, atas kebijakan
tersebut.

An associate is an entity over which the


Company has significant influence and that is
neither a subsidiary nor an interest in a joint
venture. Significant influence is the power to
participate in the financial and operating policy
decisions of the investee but not control or joint
control over those policies.

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas


asosiasi
digabungkan
dalam
laporan
keuangan dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas, kecuali ketika investasi
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual,
sesuai dengan PSAK 58 (revisi) 2009), Aset
Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan. Dengan metode
ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui
di laporan posisi keuangan sebesar biaya
perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk
perubahan
dalam
bagian
kepemilikan
Perusahaan atas laba rugi dan pendapatan
komprehensif lain dari entitas asosiasi yang
terjadi setelah perolehan. Ketika bagian
Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi
melebihi nilai tercatat dari investasi (yang
mencakup
semua
kepentingan
jangka
panjang, yang secara substansi, membentuk
bagian dari investasi bersih Perusahaan dalam
entitas asosiasi). Perusahaan menghentikan
pengakuan
bagiannya
atas
kerugian
selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui
hanya apabila Perusahaan mempunyai
kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau
melakukan pembayaran atas nama entitas
asosiasi.

The results of operations and assets and


liabilities of associates are incorporated in
these financial statements using the equity
method of accounting, except when the
investment is classified as held for sale, in
which case, it is accounted for in accordance
with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued
Operations. Under the equity method, an
investment in an associate is initially
recognized in the statement of financial
position at cost and adjusted thereafter to
recognized the Companys share of the profit
or loss and other comprehensive income of the
associate. When the Companys share of
losses of an associate exceeds the Companys
interest in that associate (which includes any
long-term interests that, in substance, form
part of the Companys net investment in the
associate)
the
Company
discontinues
recognizing its share of further losses.
Additional losses are recognized only to the
extent that the Company has incurred legal or
constructive obligations or made payments on
behalf of the associate.

Setiap kelebihan biaya perolehan investasi


atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih
dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan
liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang
diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai
goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah
tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai
sebagai bagian dari investasi. Setiap
kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari
nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi,
liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya
perolehan investasi, sesudah
pengujian
kembali segera diakui di dalam laba rugi.

Any excess of the cost of acquisition over the


Companys share of the net fair value of
identifiable assets, liabilities and contingent
liabilities of the associate recognized at the
date of acquisition, is recognized as goodwill,
which is included within the carrying amount of
the investment. Any excess of the Companys
share of the net fair value of the identifiable
assets, liabilities and contingent liabilities over
the cost of acquisition, after reassessment, is
recognized immediately in profit or loss.

- 26 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011)


Instrumen
Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran, diterapkan untuk menentukan
apakah perlu untuk mengakui setiap
penurunan nilai sehubungan dengan investasi
pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu,
jumlah tercatat investasi yang tersisa
(termasuk goodwill) diuji penurunan nilai
sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009),
Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset
tunggal dengan membandingkan antara
jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi
antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual) dengan jumlah
tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui
pada keadaan tersebut tidak dialokasikan
pada setiap aset yang membentuk bagian dari
nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi.
Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui
sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah
terpulihkan dari investasi tersebut kemudian
meningkat.

The requirements of PSAK 55 (revised 2011),


Financial Instruments: Recognition and
Measurement, are applied to determine
whether it is necessary to recognize any
impairment loss with respect to the Companys
investment in an associate. When necessary,
the entire carrying amount of the investment
(including goodwill) is tested for impairment in
accordance with PSAK 48 (Revised 2009),
Impairment of Assets, as a single asset by
comparing its recoverable amount (higher of
value in use and fair value less costs to sell)
with its carrying amount. Any impairment loss
recognized forms part of the carrying amount
of the investment.
Any reversal of that
impairment loss is recognized in accordance
with PSAK 48 to the extent that the
recoverable amount of the investment
subsequently increases.

Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi


yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan
pengaruh signifikan atas entitas asosiasi,
investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar
pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya
dianggap sebagai nilai wajar pada saat
pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan
sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah
tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi
diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai
wajar termasuk dalam penentuan keuntungan
atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi.
Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan
seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam
pendapatan komprehensif lain yang terkait
dengan entitas asosiasi tersebut dengan
menggunakan dasar yang sama dengan yang
diperlukan jika entitas asosiasi telah
melepaskan secara langsung aset dan
liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika
keuntungan atau kerugian yang sebelumnya
telah diakui dalam pendapatan komprehensif
lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi
ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas
yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi
keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba
rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak
Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan
atas entitas asosiasi.

Upon disposal of an associate that results in


the Company losing significant influence over
that associate, any retained investment is
measured at fair value at that date and the fair
value is regarded as its fair value on initial
recognition as a financial asset in accordance
with PSAK 55. The difference between the
previous carrying amount of the associate
attributable to the retained interest and the fair
value is included in the determination of the
gain or loss on disposal of the associate. In
addition, the Company accounts for all
amounts previously recognized in other
comprehensive income in relation to that
associate on the same basis as would be
required if that associate had directly disposed
of the related assets or liabilities. Therefore, if
a gain or loss previously recognized in other
comprehensive income by that associate
would be reclassified to profit or loss on the
disposal of the related assets or liabilities, the
Company reclassifies the gain or loss from
equity to profit or loss (as a reclassification
adjustment) when it loses significant influence
over that associate.

Ketika Perusahaan melakukan transaksi


dengan entitas asosiasi, keuntungan dan
kerugian yang timbul dari transaksi dengan
entitas asosiasi diakui dalam laporan
keuangan Perusahaan hanya sepanjang
kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak
terkait dengan Perusahaan.

When a Company entity transacts with its


associate, profits and losses resulting from the
transaction with the associate are recognized
in the Companys financial statements only to
the extent of its interest in the associate that
are not related to the Company.

- 27 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Biaya Dibayar di Muka

i.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama


manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
j.

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight line
method.

Aset Tetap Pemilikan Langsung

j.

Premises and Equipment Direct Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan


dalam
penyediaan
jasa
atau
tujuan
administratif dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi penurunan nilai.

Premises and equipment intended for use in


providing services or administrative purposes
are stated at cost less accumulated
depreciation and accumulated impairment
losses.

Penyusutan diakui sebagai


penghapusan
biaya perolehan aset dikurangi nilai residu
dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off


the cost of assets less residual values using
the straight-line method based on the
estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years
Bangunan
Prasarana
Kendaraan
Perabot dan peralatan kantor
Komputer

20
4
4-8
4-8
4

Building
Leasehold improvement
Motor vehicles
Fixtures and office equipment
Computer

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan


metode penyusutan direview setiap akhir
tahun dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values


and depreciation method are reviewed at each
year end, with the effect of any changes in
estimate accounted for on a prospective basis.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran


jumlah yang dapat diperoleh kembali
(estimated recoverable amount), maka nilai
tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang
dapat diperoleh kembali tersebut, yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai
jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset


exceeds its estimated recoverable amount,
the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in use.

Tanah
dinyatakan
berdasarkan
perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

biaya

Beban
pemeliharaan
dan
perbaikan
dibebankan pada laba rugi pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi
selanjutnya yang timbul untuk menambah,
mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan
hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas dan
biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan
lagi atau yang dijual dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian
dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan
pada laba rugi pada periode yang
bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is


charged to operations as incurred. Other
costs incurred subsequently to add to, replace
part of, or service an item of premises and
equipment, are recognized as asset if, and
only if it is probable that future economic
benefits associated with the item will flow to
the entity and the cost of the item can be
measured reliably. When assets are retired or
otherwise disposed of, their carrying values
and the related accumulated depreciation and
any impairment loss are removed from the
accounts and any resulting gain or loss is
reflected in the current operations.

- 28 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

k. Jaminan yang dikuasakan kembali

k.

Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan


sebesar nilai realisasi bersih pada saat
jaminan ditarik. Kelebihan nilai realisasi bersih
jaminan yang dikuasakan kembali diatas nilai
piutang yang tidak tertagih akan dikreditkan
atau dibebankan pada laba rugi. Beban yang
berhubungan dengan aset yang dikuasakan
kembali
dan
pemeliharaannya
akan
dibebankan pada laba rugi pada saat
terjadinya. Pada saat akhir tahun, jaminan
yang dikuasakan kembali akan direview
apabila terdapat penurunan nilai. Pada saat
jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai
tercatatnya akan dikeluarkan dan hasil laba
atau rugi akan dikreditkan atau dibebankan
pada laba rugi.
l.

Foreclosed collateral
Foreclosed collateral are stated at net
realizable value at the time of foreclosure. The
excess of net realizable value of the
foreclosed collateral over the balance of
uncollectible receivables is credited or
charged to profit or loss. Expense related to
the foreclosed assets and its maintenance are
charged to profit or loss as incurred. At the
end of the year, foreclosed collateral are
reviewed for any impairment in value. When
the foreclosed collaterals are disposed of,
their carrying values are removed from the
accounts and any resulting gains or losses are
credited or charged to profit or loss.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

l.

Recognition of Revenue and Expenses

Pendapatan
pembiayaan
konsumen,
pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan
bunga dan beban bunga diakui secara akrual
menggunakan metode suku bunga efektif
(Catatan 3d).

Consumer financing income, finance lease


income, interest income and interest expense
are recognized under the accrual basis
accounting using the effective interest method
(Note 3d).

Penerimaan yang berhubungan dengan


piutang yang mengalami penurunan nilai
langsung mengurangi nilai tercatat piutang.
Pendapatan pembiayaan konsumen dan
pendapatan sewa pembiayaan dari piutang
yang mengalami penurunan nilai dihitung
menggunakan suku bunga efektif atas dasar
nilai
piutang
setelah memperhitungkan
penurunan nilai.

Revenue associated with impaired receivables


directly reduced the carrying amount of
receivables. The impaired consumer financing
income and finance lease income are
computed using the effective interest method
based on the amount of receivables - net of
impairment loss.

Beban provisi sehubungan dengan pinjaman


yang diterima diamortisasi dengan metode
suku bunga efektif dan dibukukan sebagai
bagian dari beban bunga dan beban
pembiayaan lainnya.

Loan fees related to the borrowings are


amortized using the effective interest method
and recorded as part of interest expense and
other financial charges.

Pendapatan dan beban lainnya

Income and Other expenses

Pendapatan jasa administrasi yang tidak


beratribusi secara langsung atas transaksi
sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen
dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi.

Administrative income that are not directly


attributable to finance lease and consumer
financing are recorded as income in profit or
loss.

Pendapatan
denda
keterlambatan
dan
keuntungan penghentian kontrak diakui pada
saat diterima.

Revenue from late charges and early


termination are recognized when received.

Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.

Other expenses
incurred.

m. Provisi

are

recognized

when

m. Provisions

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki


kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu,
kemungkinan besar Perusahaan diharuskan
menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.

Provisions are recognized when the Company


has a present obligation (legal or constructive)
as a result of a past event, it is probable that
the Company will be required to settle the
obligation, and a reliable estimate can be
made of the amount of the obligation.

- 29 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan


estimasi terbaik dari pertimbangan yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan, dengan
mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian
yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu
provisi diukur menggunakan arus kas yang
diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban
kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini
dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the


best estimate of the consideration required to
settle the present obligation at the end of the
reporting period, taking into account the risks
and uncertainties surrounding the obligation.
Where a provision is measured using the cash
flows estimated to settle the present obligation,
its carrying amount is the present value of
those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat


ekonomi untuk penyelesaian provisi yang
diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga,
piutang diakui sebagai aset apabila terdapat
kepastian bahwa penggantian akan diterima
dan jumlah piutang dapat diukur secara
handal.

When some or all of the economic benefits


required to settle a provision are expected to
be recovered from a third party, a receivable is
recognized as an asset if it is virtually certain
that reimbursement will be received and the
amount of the receivable can be measured
reliably.

n. Imbalan Pasca Kerja

n.

Employee Benefits

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja


imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang
disisihkan oleh Perusahaan sehubungan
dengan imbalan pasca kerja ini.

The Company provides defined postemployment benefit plan for its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003. No
funding has been made to this defined benefit
plan.

Perhitungan
imbalan
pasca
kerja
menggunakan metode Projected Unit Credit.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui yang melebihi 10%
dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para
pekerja dalam program tersebut (pendekatan
koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested dan sebaliknya akan diakui sebagai
beban dengan metode garis lurus selama
periode rata-rata sampai imbalan tersebut
menjadi vested.

The cost of providing post-employment


benefits is determined using the Projected Unit
Credit Method. The accumulated unrecognized
actuarial gains and losses that exceed 10% of
the present value of the Companys defined
benefit obligation is recognized on a straightline basis over the expected average
remaining working lives of the participating
employees (corridor approach). Past service
cost is recognized immediately to the extent
that the benefits are already vested, and
otherwise is amortized on a straight-line basis
over the average period until the benefits
become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan


pasti di laporan posisi keuangan merupakan
nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan
dengan keuntungan dan kerugian aktuarial
yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum
diakui.

The benefit obligation recognized in the


statements of financial position represents the
present value of the defined benefit obligation
as adjusted for unrecognized actuarial gains
and losses and unrecognized past service
cost.

o. Pajak Penghasilan

o.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba


kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.

Income Tax
Current tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.

- 30 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas


konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset
pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang
besar
kemungkinan
dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are


recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statement carrying amounts of assets
and liabilities and their respective tax bases.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for all deductible
temporary differences to the extent that it is
probable that taxable income will be available
in future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur


dengan menggunakan tarif pajak yang
diekspektasikan berlaku dalam periode ketika
liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan
dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang
telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are


measured at the tax rates that are expected to
apply in the period in which the liability is
settled or the asset realized, based on the tax
rates (and tax laws) that have been enacted,
or substantively enacted, by the end of the
reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak


tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak
yang sesuai dengan cara Perusahaan
ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan,
untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah
tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and


liabilities reflects the tax consequences that
would follow from the manner in which the
Company expects, at the end of the reporting
period, to recover or settle the carrying amount
of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji


ulang pada akhir periode pelaporan dan
dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan
besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah
yang
memadai
untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is


reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profits will be
available to allow all or part of the asset to be
recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling


hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama serta Perusahaan yang
berbeda yang bermaksud untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar
neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset


when there is legally enforceable right to set
off current tax assets against current tax
liabilities and when they relate to income taxes
levied by the same taxation authority and the
Company intends to settle its current tax
assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai


beban atau penghasilan dalam laba atau rugi,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang
berasal dari transaksi atau kejadian yang
diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam
pendapatan komprehensif lain maupun secara
langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak
juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an


expense or income in profit or loss, except
when they relate to items that are recognized
outside of profit or loss (whether in other
comprehensive income or directly in equity), in
which case the tax is also recognized outside
of profit or loss.

p. Laba per Saham

p.

Laba per saham dasar dihitung dengan


membagi laba bersih residual dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
periode yang bersangkutan.

Earnings per Share


Basic earnings per share are computed by
dividing the net income by the weighted
average number of shares outstanding during
the year.

- 31 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Laba per saham dilusian dihitung dengan


membagi laba bersih residual dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek
berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by


dividing the net income by the weighted
average number of shares outstanding as
adjusted for the effects of all potentially
dilutive ordinary shares.

q. Informasi Segmen

q.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan


laporan internal mengenai komponen dari
Perusahaan yang secara regular direview oleh
pengambil keputusan operasional dalam
rangka mengalokasikan sumber daya dan
menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the


basis of internal reports about components of
the Company that are regulary reviewed by
the chief operating decision maker in order to
allocate resources to the segments and to
assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari


entitas:

An operating segment is a component of an


entity:

a)

Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang


mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);

a)

That engages in business activities from


which it may earn revenue and incur
expense (including revenue and
expenses relating to the transaction
with other components of the same
entity);

b)

Yang hasil operasinya dikaji ulang secara


reguler
oleh
pengambil
keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan

b)

Whose operating results are reviewed


regulary by the entitys chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the
segments and assess its performance;
and

c)

Dimana tersedia informasi keuangan yang


dapat dipisahkan.

c)

For which discrete financial information


is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil


keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya dan penilaian kinerja mereka
terfokus pada lokasi geografis.

4.

Segment Information

Information reported to the chief operating


decision maker for the purpose of resource
allocation
and
assessment
of
their
performance is more specifically focused on
geographic location.

PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN


ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4.

CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND


ESTIMATES

Dalam
penerapan
kebijakan
akuntansi
Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3,
manajemen
diwajibkan
untuk
membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah
tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari
sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait
didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya
mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Companys accounting


policies, which are described in Note 3, the
management is required to make judgments,
estimates and assumptions about the carrying
amounts of assets and liabilities that are not
readily apparent from other sources. The
estimates and associated assumptions are based
on historical experience and other factors that are
considered to be relevant. Actual results may
differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah


secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi
diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi
jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau
pada periode revisi dan periode masa depan jika
revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are


reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognised in the period
in which the estimate is revised if the revision
affects only that period, or in the period of the
revision and future periods if the revision affects
both current and future periods.

Pertimbangan
Kritis
Kebijakan Akuntansi

Penerapan

Critical Judgments in Applying Accounting


Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi


yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat
pertimbangan kritis yang memiliki dampak
signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang
diatur di bawah ini.

In the process of applying the accounting


policies described in Note 3, management has
not made
any critical judgment that has
significant impact on the amounts recognized in
the
financial statements, apart from those
involing estimates, which are dealt with below.

dalam

- 32 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Sumber estimasi ketidakpastian

Key sources of estimation uncertainty

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat


mengenai masa depan dan sumber utama dari
estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang
mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.

Information of the key assumptions concerning


the future, and other key sources of estimation
uncertainty at the end of the reporting period, that
have a significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial year, are
discussed below.

Cadangan
keuangan

aset

Provision for loss on impairment of financial


assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan


mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif
bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami
penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya
peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas
atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data
yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa
telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status
pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional
atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian
membayar piutang.

At each reporting date, the Company evaluates


whether there is objective evidence that financial
assets are impaired. Financial assets are
considered to be impaired when there is objective
evidence that an event that affects the estimated
future cash flows on the financial assets has
occured. The evidence includes observable data
indicating that an adverse event has occurred in
the payment status of borrowers or national or
local economic conditions that correlate with the
dereliction to pay receivables.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai


tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa
depan dan realisasi agunan pada tingkat suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk
mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi
dalam portofolio
aset keuangan. Manajemen
menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman
kerugian historis untuk aset dengan karakteristik
risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan
nilai yang serupa dengan yang ada dalam
portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa
depan.

Impairment loss is the difference between carrying


value and the present value of estimated future
cash flows and the realization of collateral in the
original effective interest rates of financial assets.
Provision for decline in value will be set up to
recognize the impairment loss that occurs in a
portfolio of financial assets. Management uses
estimates based on historical loss experience for
assets with credit risk characteristics and
objective evidence of impairment similar to those
in the portfolio when scheduling future cash flows.

kerugian

penurunan

Perusahaan
melakukan
penilaian
penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

nilai

terhadap

The Company assessment of the impairment


amount in two ways, namely:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset


keuangan yang melebihi ambang batas
(threshold) tertentu dan aset keuangan yang
memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang
telah teridentifikasi secara terpisah pada
tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian
penurunan nilai adalah selisih antara nilai
tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas
arus kas masa depan dan realisasi agunan
pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan
dengan mempertimbangkan kapasitas utang
dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas
pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus
kas, industri di mana debitur beroperasi dan
nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan
waktu
pemulihan
masa
depan
akan
membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah
penerimaan tergantung pada kinerja debitur
pada masa mendatang dan nilai agunan,
keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi di masa depan, di samping itu agunan
mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus
kas masa depan dan tanggal penerimaan
mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan
akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin
berbeda dengan yang diakui dalam laporan
keuangan.

a.

- 33 -

Individually, made to the amount of financial


assets that exceed certain threshold and
financial assets that have objective evidence
that impairment has been identified separately
on the statement of financial position date.
Impairment loss is the difference between the
carrying amount and the present value of best
estimate of future cash flows and the
realization of collateral at the original effective
interest rates of the financial assets. This
estimation is done by considering the debt
capacity and financial flexibility of the debtor,
debtor's earnings quality, quantity and source
of cash flow, the industry in which the debtor
operates and realizable value of collateral. The
estimation of the amount and timing of future
recovery will require a lot of consideration. The
receipt depends on the performance of the
debtors in the future and the value of
collateral, both will be affected by future
economic conditions, in addition, that collateral
may not be easy to sell. The actual value of
future cash flows and the date of receipt may
differ from those estimates and consequently
actual losses which occur may be different
from that recognized in the financial
statements.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan


yang tidak melebihi ambang batas (threshold)
tertentu,
tidak
memiliki bukti
obyektif
penurunan nilai dan aset keuangan yang
memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun
belum diidentifikasi secara terpisah pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan.
Pembentukan kerugian penurunan nilai
dilakukan secara kolektif dengan antara lain
memperhitungkan
jumlah
dan
lamanya
tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian
masa lalu. Faktor paling penting dalam
pembentukan cadangan adalah probability of
default dan loss given default. Kualitas aset
keuangan pada masa mendatang akan
dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat
menyebabkan kerugian aktual aset keuangan
dapat berbeda secara material dari cadangan
kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk.
Ketidakpastian ini termasuk lingkungan
ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya
terhadap pembelanjaan debitur, tingkat
pengangguran dan perilaku pembayaran.

b.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam


penurunan nilai individual dan kolektif ini akan
ditelaah secara berkala untuk mengurangi
perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian
aktual.

The methodology and assumptions used in the


individual and collective impairment are reviewed
regularly to reduce the difference between
estimated and actual losses.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Estimated Useful
Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan


ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan
dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan
berdasarkan evaluasi teknis internal dan
pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat
setiap aset direview secara periodik dan
disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan
estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan
teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan
lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat
kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa
mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan
oleh perubahan atas jumlah serta periode
pencatatan biaya yang diakibatkan karena
perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Companys


premises and equipment are estimated based on
the period over which the asset is expected to be
available for use. Such estimation is based on
internal technical evaluation and experience with
similar assets. The estimated useful life of each
asset is reviewed periodically and updated if
expectations differ from previous estimates due to
physical wear and tear, technical or commercial
obsolescence and legal or other limits on the use
of the asset. It is possible, however, that future
results of operations could be materially affected
by changes in the amounts and timing of recorded
expenses brought about by changes in the factors
mentioned above.

Nilai tercatat
Catatan 11.

The carrying amounts of premises and equipment


are disclosed in Note 11.

aset

tetap diungkapkan

dalam

Collectively, made to the amount of financial


assets that do not exceed certain threshold,
have no objective evidence of impairment and
financial assets that have objective evidence
of impairment, but has not been identified
separately on the statement of financial
position. Provisioning of collective impairment
losses, among others, considering the amount
and duration of arrears, collateral and past
loss experience. The most important factor of
the reserves is the probability of default and
loss given default. The quality of financial
assets in the future will be affected by
uncertainties that could cause actual losses of
financial assets to differ materially from the
impairment loss reserves that have been
established. These uncertainties include the
economic environment, interest rates and the
effect on the debtors spending, the
unemployment rate and payment behavior.

Lives

of

Premises

and

Manfaat karyawan

Employee benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada


pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain
tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji.
Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan
diakumulasi dan diamortisasi selama periode
mendatang dan akibatnya akan berpengaruh
terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di
masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan
dianggap tepat dan wajar, namun perubahan
signifikan pada kenyataannya atau perubahan
signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat
berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas
imbalan pasca kerja Perusahaan. Nilai kini liabilitas
imbalan
pasca
kerja
diungkapkan
dalam
Catatan 19.

Determination of liability for employee benefits


depends on the selection of certain assumptions
used by actuaries in calculating the amount of
such liability. These assumptions include, among
others, the discount rate and the rate of increase in
salaries. Different realization of the Companys
assumptions is accumulated and amortized over
future periods and consequently will affect the
amount of expenses and liabilities recognized in
the future periods. Although the assumptions used
by the Company are assessed to be appropriate
and fair, significant changes in actual events or
significant changes in the assumptions used can
significantly
affect
the
Company's
postemployment benefits liability. The present value of
the post-employment benefit obligation of the
Company are disclosed in Note 19.
- 34 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

KAS DAN SETARA KAS

5.
2014
Rp'000

Kas
Bank
Pihak berelasi
Bank Pan Indonesia
Pihak ketiga
Bank Central Asia
Bank Capital
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Bank Mandiri
Lainnya
Jumlah Bank
Deposito berjangka
Pihak ketiga
Bank Capital
Bank Mutiara
Bank Mayapada
Jumlah Deposito Berjangka
Jumlah Kas dan Setara Kas
Tingkat bunga per tahun
Deposito berjangka

2013
Rp'000

1.220.051

1.445.000

6.880.817

7.238.546

23.073.949
13.066.158
777.853
585.292
1.528.120
45.912.189

6.561.576
1.009.049
2.870.618
996.421
18.676.210

50.000.000
21.500.000
10.000.000
81.500.000

Time deposits
Third parties
Bank Capital
Bank Mutiara
Bank Mayapada
Total Time Deposits

47.132.240

101.621.210

11,50% - 12,50%

Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui
Pihak ketiga

6.

Annual interest rate


Time deposit

CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET

2014
Rp'000

2013
Rp'000

1.464.394.286

1.309.180.350

(247.721.078)

(192.612.295)

Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai

1.216.673.208

Bersih

1.192.379.851

1.083.914.156

12,0% - 17,0%

11,5% - 16,0%

Rata-rata suku bunga per tahun

Total Cash and Cash Equivalents

As of December 31, 2013, the term of time


deposits is one month.

PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH

Piutang pembiayaan konsumen


Pihak ketiga

Cash
Cash in banks
Related party
Bank Pan Indonesia
Third parties
Bank Central Asia
Bank Capital
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Bank Mandiri
Others
Total Bank

Pada tanggal 31 Desember 2013, jangka waktu


deposito berjangka adalah satu bulan.

6.

CASH AND CASH EQUIVALENTS

(24.293.357)

- 35 -

1.116.568.055
(32.653.899)

Consumer financing receivables


Third parties
Unearned income on
consumer financing
Third parties
Total
Allow ance for impairment losses
Net
Average annual interest rate

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Jumlah
piutang
pembiayaan
konsumen
berdasarkan jenis produknya adalah sebagai
berikut:

Total consumer financing receivables based on


products are as follow:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Kendaraan
Lain-lain

1.460.284.151
4.110.135

1.301.753.329
7.427.021

Vehicles
Others

Jumlah

1.464.394.286

1.309.180.350

Total

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai


dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total consumer financing installments based on


maturity date are as follow:

2014
Rp'000
Telah jatuh tempo
Satu tahun berikutnya
Dua tahun berikutnya
Tiga tahun berikutnya atau lebih
Jumlah

2013
Rp'000

26.251.738
642.637.936
432.200.147
363.304.465

26.481.476
631.477.730
393.072.758
258.148.386

1.464.394.286

1.309.180.350

Due during the year


Due the follow ing year
Due after tw o years
Due after three years
Total

Jangka waktu pembiayaan adalah berkisar antara


1 - 4 tahun.

The period of financing is ranging from 1 - 4 years.

Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan


konsumen
sebagai
jaminan
utang
bank
(Catatan 13) dan surat berharga yang diterbitkan
(Catatan 18). Jumlah piutang pembiayaan
konsumen yang dijaminkan pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
adalah sebagai berikut:

The Company uses consumer financing


receivables as collateral for bank loans (Note 13)
and securities issued (Note 18). Total consumer
financing receivables pledged as collateral as of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014
Rp'000
Utang bank
Pihak berelasi
Bank Pan Indonesia
Pihak ketiga
Bank Negara Indonesia (Persero)
Bank Resona Perdania
Bank Victoria International
Bank Permata
Bank ICBC Indonesia
Bank Sinarmas
Bank DKI
Surat Berharga yang diterbitkan
Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap II
Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap III
Obligasi Verena Multi Finance I
Medium Term Notes I
Jumlah

2013
Rp'000

35.361.807
-

298.820.777
101.094.853

Banks loans
Related party
Bank Pan Indonesia
Third parties
Bank Negara Indonesia (Persero)
Bank Resona Perdania
Bank Victoria International
Bank Permata
Bank ICBC Indonesia
Bank Sinarmas
Bank DKI
Securities issue
Continuous Bonds I
Verena Multi Finance Phase I
Continuous Bonds I
Verena Multi Finance Phase II
Continuous Bonds I
Verena Multi Finance Phase III
Bonds I Verena Multi Finance
Medium Term Notes I

1.056.358.511

946.533.507

Total

99.617.020

16.724.460

528.707.580
100.044.292
85.785.005
66.692.274
19.149.996
7.509.934
1.597.620

447.197.893
7.930.640
59.856.495
3.267.995
-

64.626.679

11.640.394

47.266.304

- 36 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan


kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan
beserta Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan.
Piutang pembiayaan konsumen untuk alat-alat
lainnya dijamin dengan barang-barang yang
dibiayai.

Consumer financing receivables are secured by


the vehicles and the related certificates of
ownership (BPKB) of the vehicles financed by the
Company. Consumer financing receivables for
other equipments are secured by the financed
items.

Kualitas piutang pembiayaan konsumen pada


tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:

The quality of consumer financing receivables as


of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Tidak mengalami penurunan nilai


Mengalami penurunan nilai

1.315.182.656
149.211.630

1.139.989.929
169.190.421

Not impaired
Impaired

Jumlah

1.464.394.286

1.309.180.350

Total

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk


tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014
dan 2013 adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment losses for


the years ended December 31, 2014 and 2013 are
as follows:

2014
Rp'000
Saldo aw al tahun
Penyisihan tahun berjalan
Individual
Kolektif
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai
Penghapusan
Saldo akhir tahun

2013
Rp'000

32.653.899

27.389.238

1.596.630
14.489.245

339.492
25.020.784

(1.059.732)
(23.386.685)

(1.348.105)
(18.747.510)

24.293.357

32.653.899

Manajemen berpendapat bahwa cadangan


kerugian penurunan nilai dan agunan yang
diterima dari konsumen telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang.
7.

7.
2014
Rp'000

Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Bersih
Rata-rata suku bunga per tahun

Balance at the end of year

The management believes that the amount of


allowance for impairment losses and the value of
collateral received from consumers are adequate
to cover the possible losses that might arise from
uncollectible receivables.

PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Pihak ketiga
Piutang sew a pembiayaan
Nilai sisa
Pendapatan sew a pembiayaan
yang belum diakui
Simpanan jaminan

Balance at beginning of year


Provision for the year
Individual
Collective
Accrued interest on impaired
receivables
Write-off

FINANCE LEASE RECEIVABLES


2013
Rp'000

928.931.480
744.157.646

973.234.331
465.615.736

Third parties
Finance lease receivables
Residual value

(132.803.621)
(744.157.646)

(153.811.433)
(465.615.736)

Unearned lease income


Security deposit

796.127.859

819.422.898

(9.849.219)

(9.733.128)

786.278.640

809.689.770

14,5% - 18,5%

14,0% - 18,0%

- 37 -

Total
Allow ance for impairment losses
Net
Average annual interest rate

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan


jenis produk adalah sebagai berikut:

Total finance lease receivables based on products


are as follow:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Alat berat
Mesin
Kendaraan

603.002.791
325.134.525
794.164

655.797.458
315.838.085
1.598.788

Heavy equipment
Machine
Vehicle

Jumlah

928.931.480

973.234.331

Total

Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai


dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total lease installments based on maturity date


are as follow:

Pembayaran minimum sew a pembiayaan/


Minimum lease payments
2014
2013
Rp'000
Rp'000
Angsuran sew a pem biayaan
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
Subjumlah
Pendapatan sew a pem biayaan belum diakui
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
Subjumlah
Bersih

Nilai kini dari pembayaran minimum


sew a pembiayaan/Present value of
minimum lease payments
2014
2013
Rp'000
Rp'000

572.695.523
356.235.957

502.526.656
470.707.675

493.086.605
303.041.254

425.025.021
394.397.877

928.931.480

973.234.331

796.127.859

819.422.898

79.608.918
53.194.703

77.501.635
76.309.798

132.803.621

153.811.433

796.127.859

819.422.898

796.127.859

819.422.898

Lease Installm ents


Within one year
More than one year up to five years
Subtotal
Unearned lease incom e
Within one year
More than one year up to five years
Subtotal
Net

Jangka waktu rata-rata pembiayaan adalah 3


tahun.

The average period of financing are 3 years.

Perusahaan
menggunakan
piutang
sewa
pembiayaan sebagai jaminan utang bank
(Catatan 13) dan surat berharga yang diterbitkan
(Catatan 18). Jumlah yang dijaminkan pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebagai berikut:

The Company use finance lease receivables as


collateral for bank loans (Note 13) and securities
issued (Note 18). Total amount of finance lease
receivables pledged as collateral as of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014
Rp'000
Utang bank
Pihak berelasi
Bank Pan Indonesia
Pihak ketiga
Bank ICBC Indonesia
Bank DKI
Bank Resona Perdania
Bank Permata
Bank Sinarmas
Bank Victoria International
Surat Berharga yang Diterbitkan
Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap II
Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance Tahap III
Obligasi Verena Multi Finance I
Medium Term Notes I
Jumlah

2013
Rp'000

42.932.249

221.559.104

140.456.017
90.172.505
69.239.026
36.916.106
34.293.469
15.769.017

102.260.739
18.947.960
64.974.911
-

187.136.219

163.887.999

106.518.222

15.450.042

100.764.575
-

2.834.163
100.009.056

Bank loans
Related party
Bank Pan Indonesia
Third parties
Bank ICBC Indonesia
Bank DKI
Bank Resona Perdania
Bank Permata
Bank Sinarmas
Bank Victoria International
Securities issued
Continuous Bonds I
Verena Multi Finance Phase I
Continuous Bonds I
Verena Multi Finance Phase II
Continuous Bonds I
Verena Multi Finance Phase III
Bonds I Verena Multi Finance
Medium Term Notes I

824.197.405

689.923.974

Total

- 38 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Biaya-biaya yang timbul dari transaksi sewa


pembiayaan seperti premi asuransi, bea materai
dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan
perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan
kepada konsumen dan dicatat pada laporan laba
rugi komprehensif.

Additional cost arising from the lease transaction


like insurance premium, stamp duty and other
expenses related to the leased assets are charged
to consumers and recorded directly to the
statement of comprehensive income.

Kualitas piutang sewa pembiayaan pada tanggal


31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:

The quality of finance lease receivables as of


December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Tidak mengalami penurunan nilai


Mengalami penurunan nilai

844.723.088
84.208.392

889.597.263
83.637.068

Not impaired
Impaired

Jumlah

928.931.480

973.234.331

Total

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk


tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:

Saldo aw al tahun
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
Individual
Kolektif
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai
Saldo akhir tahun

8.

The changes in allowance for impairment losses


for the year ended December 31, 2014 and 2013
are as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

9.733.128

1.281.895

3.456.519
(1.706.095)

2.069.394
7.104.686

(1.634.333)
9.849.219

(722.847)
9.733.128

Balance at beginning of year


Provision (reversal) for the year
Individual
Collective
Accrued interest on impaired
receivables
Balance at the end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan


kerugian penurunan nilai atas piutang sewa
pembiayaan telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang.

The management believes that allowance for


impairment losses on finance lease receivables are
adequate to cover the possible losses that might
arise from uncollectible receivables.

Simpanan Jaminan

Security Deposits

Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai,


lessee memberikan simpanan jaminan yang akan
digunakan sebagai pembayaran atas pembelian
dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa
sewa,
bila
opsi
dilaksanakan
penyewa
pembiayaan. Apabila opsi tidak dilaksanakan,
simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan
kepada lessee pada akhir masa sewa
pembiayaan.

At the inception of finance lease contract, the


lessee rendered security deposits which will be
used as payment of purchased leased assets at
the end of the lease period, if the option is
exercised. If the option is not exercised, such
security deposits will be returned at the end of the
lease period.

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

8.

Pada tanggal 28 Juli 2010, Perusahaan dan IBJ


Leasing Co. Ltd., membentuk perusahaan sewa
pembiayaan, PT IBJ Verena Finance (IBJV) yang
berdomisili di Jakarta dengan jumlah modal
sebesar Rp 100 miliar atau setara dengan
100.000 saham. Perusahaan memperoleh 20%
kepemilikan pada IBJV sebesar Rp 20 miliar serta
membukukan penyertaan dengan menggunakan
metode ekuitas.

INVESTMENT IN AN ASSOCIATE
On July 28, 2010, the Company with IBJ Leasing
Co. Ltd., establish a leasing company, PT IBJ
Verena Finance (IBJV), which is domiciled in
Jakarta, with total capital amounting to Rp 100
billion or equivalent to 100,000 shares. The
Company acquired 20% ownership in IBJV for
Rp 20 billion and accounts for the investment
using the equity method of accounting.

- 39 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pada tanggal 19 Juni 2013, IBJV menyetujui dan


meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari
Rp 100.000.000 ribu menjadi Rp 166.000.000
ribu, terdiri dari 166.000 saham, berdasarkan
keputusan pemegang saham IBJV yang
dinyatakan melalui akta No. 05 tanggal 19 Juni
2013 dari Notaris Ferry Gustiawan, S.H. Dari
66.000 saham baru, Perusahaan memperoleh
5.000 lembar saham baru senilai Rp 5.000.000
ribu. Karena tambahan kepemilikan yang baru
pada IBJV tidak proporsional dengan kepemilikan
Perusahaan pada IBJV, kepemilikan Perusahaan
pada IBJV menurun dari 20,00% pada tahun 2012
menjadi 15,06% pada tahun 2013.

On June 19, 2013, IBJVs issued and paid up


capital increased from Rp 100,000,000 thousand
to Rp 166,000,000 thousand consisting of 166,000
shares, based on IBJVs shareholders decision
stated by notarial deed No. 05 dated June 19,
2013 of Ferry Gustiawan, S.H. Out of 66,000
newly issued share, the Company acquired 5,000
shares for Rp 5,000,000 thousand. Since the
newly acquired interest in IBJV is not proportional
to the Companys original interest, the Companys
shareholding in IBJV is reduced from 20.00% in
2012 to 15.06% in 2013.

Perusahaan menganggap penurunan kepemilikan


pada IBJV sebagai perubahan kepemilikan tanpa
kehilangan
pengaruh
signifikan
karena
Perusahaan tetap memiliki wakil pada Dewan
Direksi di IBJV, hal ini membuat Perusahaan
dapat berpartisipasi dalam proses pembuatan
kebijakan di IBJV, termasuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan terkait dividen dan
pembagian lainnya. Oleh karena itu, Perusahaan
tetap menggunakan metode ekuitas untuk
investasi di IBJV.

The Company deems the reduction in ownership


interest in IBJV as a change in ownership interest
without loss of significant influence as the
Company continues to have representation in
IBJVs Board of Directors, thereby enabling the
Company to participate in IBJVs policy-making
processes, including participation in decisions
about dividends or other distributions. The
Company, therefore, continues to use the equity
method in accounting for its investment in IBJV.

Pada tanggal 10 September 2014, IBJV


menyetujui dan meningkatkan modal ditempatkan
dan disetor dari Rp 166.000.000 ribu menjadi
Rp 171.000.000 ribu, terdiri dari 171.000 saham,
berdasarkan keputusan pemegang saham IBJV
yang dinyatakan melalui akta No. 3 tanggal
10 September 2014 dari Notaris Ferry Gustiawan,
S.H. Keseluruhan 5.000 saham baru diambil
bagian oleh Perusahaan senilai Rp 5.000.000
ribu. Sehingga kepemilikan Perusahaan pada
IBJV meningkat dari 15,06% pada tahun 2013
menjadi 17,54% pada tahun 2014.

On September 10, 2014, IBJVs issued and paid


up capital increased from Rp 166,000,000
thousand to Rp 171,000,000 thousand consisting
of 171,000 shares, based on IBJVs shareholders
decision stated by notarial deed No. 3 dated
September 10, 2014 of Ferry Gustiawan, S.H. All
new 5,000 shares acquired by the Company for
Rp 5,000,000 thousand. The Companys
shareholding in IBJV is increased from 15.06% in
2013 to 17.54% in 2014.

Mutasi nilai tercatat investasi di IBJV adalah


sebagai berikut:

Changes in the carrying amount of the investment


in IBJV is as follow:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Saldo aw al tahun
Tambahan investasi
Bagian laba bersih entitas asosiasi
Pendapatan komprehensif lain
Bagian efektif atas perubahan nilai
w ajar instrumen derivatif - lindung
nilai arus kas - entitas asosiasi

29.619.650
5.000.000
1.232.125

20.909.195
5.000.000
1.078.391

Saldo akhir tahun

34.981.736

(870.039)

- 40 -

2.632.064
29.619.650

Balance at beginning of year


Additional investment
Equity in net income of associate
Other comprehensive income
Effective portion of the fair value
change of the derivative instrument cash flow hedge - associate
Balance at end of year

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Ringkasan informasi keuangan dari


asosiasi diatas adalah sebagai berikut:

Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Aset bersih
Jumlah pendapatan
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain

9.

10.

entitas

The summary financial


associate is as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

1.456.643.843
(1.237.709.201)

1.420.890.881
(1.209.246.934)

218.934.642

211.643.947

89.942.311

50.566.048

7.794.883

6.217.345

(5.504.188)

34.880.629

PIUTANG LAIN-LAIN

9.

information

of

the

Total assets
Total liabilities
Net assets
Total revenue
Net profit
Other comprehensive income

OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi

Other accounts receivables from related parties

Akun ini merupakan pinjaman dengan bunga yang


diberikan kepada manajemen kunci dengan
tingkat bunga sebesar 10,85% per tahun. Jangka
waktu pinjaman adalah 1 sampai dengan 7 tahun
dengan sisa umur sampai dengan jatuh tempo
adalah lebih dari 1 sampai dengan 4 tahun
(Catatan 30).

This account mainly represents receivables given


to key management with annual interest rates of
10.85%. The terms of loan range from 1 to 7 years
with remaining period to maturity ranging from 1 to
4 years (Note 30).

Piutang lain - lain kepada pihak ketiga

Other receivables to third parties

Akun ini merupakan piutang dari perusahaan


asuransi sehubungan dengan klaim atas kerugian
dari kendaraan bermotor yang dibiayai oleh
Perusahaan.

This account is a receivable from an insurance


company in connection with a claim for loss of
vehicles financed by the Company.

BIAYA DIBAYAR DI MUKA

10.
2014
Rp'000

Sew a
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Asuransi dan lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

PREPAID EXPENSES
2013
Rp'000

362.336
3.686.169

341.612
5.179.874

4.168
838.492

1.257.918

Lease
Related party
Third parties
Insurance and others
Related party
Third parties

4.891.165

6.779.404

Total

- 41 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
11.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

ASET TETAP

11.
1 Januari/
January 1,
2014
Rp'000

Penambahan/
Additions
Rp'000

Pengurangan/
Deductions
Rp'000

PREMISES AND EQUIPMENT

Reklasifikasi/
Reclassification
Rp'000

31 Desember/
December 31/
2014
Rp'000

Biaya perolehan
Pem ilikan langsung
Tanah
Bangunan
Prasarana
Kendaraan
Perabot dan peralatan kantor
Komputer

6.260.423
4.682.644
13.418.901
21.223.887
8.046.383
13.143.038

288.216
228.119
2.957.850
1.082.641
955.642

6.606.542
4.050
-

6.260.423
4.970.860
13.647.020
17.575.195
9.124.974
14.098.680

Cost
Direct ow nership
Land
Building
Leasehold improvement
Motor vehicle
Fixtures and office equipment
Computer

Jumlah

66.775.276

5.512.468

6.610.592

65.677.152

Total

Akum ulasi penyusutan


Pem ilikan langsung
Bangunan
Prasarana
Kendaraan
Perabot dan peralatan kantor
Komputer

738.798
9.859.008
4.968.238
5.484.391
8.728.844

237.301
1.483.870
2.437.595
1.054.610
1.826.578

2.178.692
1.687
-

976.099
11.342.878
5.227.141
6.537.314
10.555.422

Accum ulated depreciation


Direct ow nership
Building
Leasehold improvement
Motor vehicle
Fixtures and office equipment
Computer

Jumlah

29.779.279

7.039.954

2.180.379

34.638.854

Total

Jum lah Tercatat

36.995.997

31.038.298

Carrying Value

1 Januari/
January 1,
2013
Rp'000

Penambahan/
Additions
Rp'000

Pengurangan/
Deductions
Rp'000

Reklasifikasi/
Reclassification
Rp'000

31 Desember/
December 31/
2013
Rp'000

Biaya perolehan
Pem ilikan langsung
Tanah
Bangunan
Prasarana
Kendaraan
Perabot dan peralatan kantor
Komputer

6.260.423
4.682.644
11.229.297
22.391.999
6.365.177
9.978.881

2.189.604
5.457.423
1.697.206
3.164.157

6.625.535
16.000
-

6.260.423
4.682.644
13.418.901
21.223.887
8.046.383
13.143.038

Cost
Direct ow nership
Land
Building
Leasehold improvement
Motor vehicle
Fixtures and office equipment
Computer

Jumlah

60.908.421

12.508.390

6.641.535

66.775.276

Total

Akum ulasi penyusutan


Pem ilikan langsung
Bangunan
Prasarana
Kendaraan
Perabot dan peralatan kantor
Komputer

Accum ulated depreciation


Direct ow nership
Building
Leasehold improvement
Motor vehicle
Fixtures and office equipment
Computer

504.665
8.477.285
4.539.238
4.491.149
7.143.147

234.133
1.381.723
2.811.291
1.009.242
1.585.697

2.382.291
16.000
-

738.798
9.859.008
4.968.238
5.484.391
8.728.844

Jumlah

25.155.484

7.022.086

2.398.291

29.779.279

Total

Jum lah Tercatat

35.752.937

36.995.997

Carrying Value

- 42 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap untuk


tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014
dan 2013 adalah sebagai berikut:

Gain (loss) on sale of premises and equipment for


the years ended December 31, 2014 and 2013
are as follows:

2014
Rp'000
Jumlah tercatat
Harga jual
Keuntungan (kerugian) penjualan
aset tetap

2013
Rp'000

4.430.213
4.384.203

(46.010)

4.243.244
4.730.436

487.192

Carrying value
Selling price
Gain (loss) on sale of premises and
equipment

Perusahaan memiliki sebidang tanah dan


bangunan di Jl. Pecenongan Raya No. 72 Blok
A-3 dan Blok A-3A dengan hak legal berupa
Sertifikat Hak Guna Bangunan, yang berjangka
waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo
11 Nopember 2016. Pada tahun 2012
Perusahaan membeli sebidang tanah dan
bangunan di Jl. Pintu Air II No. 24A dengan hak
legal berupa sertifikat Hak Guna Bangunan, yang
berjangka waktu 30 tahun dan akan jatuh tempo
6 Pebruari 2042. Manajemen berpendapat tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas
tanah karena tanah diperoleh secara sah dan
didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company owns land and buildings at


Jl. Pecenongan Raya No. 72 Block A-3 and A-3A
with legal rights in the form of Building Rights Title
with a term of 20 years due on November 11,
2016. In 2012, the Company purchased land and
buildings at Jl. Pintu Air II No. 24A with legal rights
in the form of Building Rights Title, with a term of
30 years due on February 6, 2042. Management
believes that there is no problem with the
extension of land right because the land was
acquired legally and is supported by sufficient
evidence of ownership.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


estimasi nilai wajar dari aset tetap masing-masing
sebesar Rp 40.083.114 ribu dan Rp 46.010.719
ribu.

As of December 31, 2014 and 2013, the estimated


fair value of premises and equipment are
Rp 40,083,114 thousand and Rp 46,010,719
thousand, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa nilai aset tetap


tidak mengalami penurunan nilai.

The management believes that the value of


premises and equipment is not impaired.

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap,


kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada
PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi),
PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Sinar Mas,
PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central
Asia, PT AIG Insurance Indonesia, PT Asuransi
Raksa Pratikara dan PT Asuransi Bina Dana Arta
Tbk dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp 30.071.031 ribu.

As of December 31, 2014, premises and


equipment, except land, are insured against fire,
theft and other possible risks to PT Asuransi Multi
Artha Guna (a related party), PT Pan Pacific
Insurance, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi
Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT AIG
Insurance Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara
and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk for of
Rp 30,071,031 thousand.

Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan diatas tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
ditanggungkan.

The management believes that the above


insurance coverage is adequate to cover possible
asset losses on the assets insured.

- 43 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
12.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

ASET LAIN-LAIN

12.
2014
Rp'000

Jaminan yang dikuasakan kembali


Jaminan yang dikuasakan kembali
Cadangan penurunan nilai

13.

OTHER ASSETS

2013
Rp'000

8.815.135
(943.733)

7.941.697
(302.049)

Foreclosed collateral
Foreclosed collateral
Allow ance for decline in value
Net
Deferred charges - net
Escrow account
Others

Bersih
Beban ditangguhkan - bersih
Rekening amanat
Lain-lain

7.871.402
3.929.482
7.144.102
28.922.209

7.639.648
7.180.217
3.815.638
7.246.451

Jumlah

47.867.195

25.881.954

Total

Jaminan yang dikuasakan kembali

Foreclosed collateral

Jaminan yang dikuasakan kembali merupakan


jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa
kendaraan yang telah diambil alih oleh
Perusahaan.

Foreclosed
collateral
represents
consumer
financing collateral in the form of vehicles that
have been foreclosed by the Company.

Manajemen
berpendapat bahwa
cadangan
penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset tersebut.

Management believes that the allowance for


decline in value of foreclosed collateral is
adequate to cover potential losses.

Beban ditangguhkan

Deferred charges

Beban ditangguhkan merupakan beban insentif


kepada dealer, beban atas jasa provisi utang bank
yang berasal dari pembiayaan konsumen without
recourse (Catatan 33a dan 33b) dan yang
ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka
waktu pembiayaan dan beban konsultan
manajemen yang ditangguhkan.

Deferred charges represent incentives expense


paid to dealer, loan fees charged by banks for
without recourse consumer financing (Notes 33a
and 33b), which are deferred and amortised over
the term of financing and management consultant
expense which are deferred.

Beban amortisasi atas beban ditangguhkan untuk


tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan
2013 masing-masing sebesar Rp 13.138.199 ribu
dan Rp 13.579.979 ribu.

Amortization expense of deferred charges for the


years ended December 31, 2014 and 2013
amounted to Rp 13,138,199 thousand and
Rp 13,579,979 thousand, respectively.

Lain-lain

Others

Lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih


harus diterima, beban ditangguhkan atas Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan
Pajak, uang muka untuk pembelian Ruko di Medan
dan uang muka lain-lain.

Others consist of accrued interest income,


deferred
charges
of
Underpayment
Tax
Assessment Letter and Tax Collection Letter,
advances for purchasing Ruko in Medan and other
advances.

UTANG BANK

13.
2014
Rp'000

Pihak berelasi
Bank Pan Indonesia
Pihak ketiga
Bank Negara Indonesia (Persero)
Bank Resona Perdania
Bank ICBC Indonesia
Bank Victoria International
Bank Permata
Bank DKI
Bank Sinarmas
Jumlah
Suku bunga per tahun

BANK LOANS

2013
Rp'000

90.164.141

185.759.596

526.735.434
168.055.555
143.888.889
100.000.000
99.493.734
82.511.160
37.893.424
1.248.742.337

445.526.584
108.389.422
78.325.125
61.683.294
879.684.021

9,75% - 14,25%

9,75% - 13,00%

- 44 -

Related party
Bank Pan Indonesia
Third parties
Bank Negara Indonesia (Persero)
Bank Resona Perdania
Bank ICBC Indonesia
Bank Victoria International
Bank Permata
Bank DKI
Bank Sinarmas
Total
Annual interest rate

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi


dari utang bank adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of bank loans


are as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Utang bank
Beban bunga yang masih harus
dibayar

1.248.742.337

879.684.021

3.413.049

2.696.772

Jumlah

1.252.155.386

882.380.793

Bank loan
Accrued interest expense
Total

Bank Pan Indonesia

Bank Pan Indonesia

Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan


mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman tetap
dan fasilitas pinjaman cerukan dengan Bank Pan
Indonesia (Bank Panin) masing-masing sebesar
Rp 75 miliar dan Rp 25 miliar. Pada tanggal
24 Nopember 2014, Perusahaan memperoleh
plafond untuk fasilitas pinjaman cerukan sebesar
Rp 50 miliar. Fasilitas pinjaman cerukan
dikenakan suku bunga mengambang sebesar
11,75% per tahun pada tanggal 31 Desember
2014. Fasilitas ini dijamin dengan piutang
pembiayaan konsumen sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman (Catatan 6). Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 saldo fasilitas
pinjaman tetap masing-masing
sebesar
Rp 8.055.555 ribu dan Rp 32.946.185 ribu,
sementara saldo fasilitas pinjaman cerukan pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah nihil.
Fasilitas pinjaman tetap akan jatuh tempo pada
tanggal 25 Juli 2015. Fasilitas pinjaman cerukan
yang jatuh tempo pada tanggal 10 September
2014 telah diperpanjang sampai dengan
10 September 2015.

On November 30, 2010, the Company entered


into fixed and overdraft credit facility agreements
with Bank Pan Indonesia (Panin Bank) amounting
to Rp 75 billion and Rp 25 billion, respectively. On
November 24, 2014, the Company obtained credit
limit for overdraft credit facility of Rp 50 billion.
The overdraft credit facility bear floating annual
interest at 11.75% as of December 31, 2014.
These facilities are 100% guaranteed with the
Companys consumer financing receivables
(Note 6). The outstanding loan balance of fixed
credit facility as of December 31, 2014 and 2013
amounted to Rp 8,055,555 thousand and
Rp 32,946,185 thousand, respectively, while the
overdraft credit facilities as of December 31, 2014
and 2013 have no outstanding balances. The
fixed credit facilities will mature on July 25, 2015.
The overdraft credit facilitiy which matured on
September 10, 2014 is extended until September
10, 2015.

Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank
Panin sebesar Rp 150 miliar yang jatuh tempo
pada tanggal 15 Agustus 2015. Suku bunga
sebesar 9,75% per tahun. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas
pinjaman tetap masing-masing adalah sebesar
Rp 47.108.586 ribu dan Rp 97.995.391 ribu.
Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan Perusahaan
sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan
7).

On August 2, 2012, the Company also received a


fixed loan facility from Panin Bank amounting to
Rp 150 billion which matures on August 15, 2015.
The interest rate is 9.75% per annum. As of
December 31, 2014 and 2013, the outstanding
balance
of
fixed
loan
amounted
to
Rp 47,108,586 thousand and Rp 97,995,391
thousand,
respectively.
This
facility
is
collateralized by the Companys consumer
financing receivables and finance lease
receivables at 100% of the drawdown balance of
the facility (Notes 6 and 7).

Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan


juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari
Bank Panin sebesar Rp 250 miliar yang jatuh
tempo pada tanggal 10 Maret 2017. Suku bunga
sebesar 12,00% per tahun. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas
pinjaman tetap masing-masing adalah sebesar
Rp 35.000.000 ribu dan Rp 54.818.020 ribu.
Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan Perusahaan
sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan
7).

On September 10, 2013, the Company also


received a fixed loan facility from Panin Bank
amounting to Rp 250 billion which matures on
March 10, 2017. The interest rate is 12.00% per
annum. As of December 31, 2014 and 2013 the
outstanding balance of the fixed loan amounted to
Rp 35,000,000 thousand and Rp 54,818,020
thousand,
respectively.
This
facility
is
collateralized by the Companys consumer
financing receivables and finance lease
receivables at 100% of the outstanding balance of
the facility (Notes 6 and 7).

- 45 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI)

Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI)

Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007,


Perusahaan
memperoleh
fasilitas
kredit
channeling with recourse masing-masing sebesar
Rp 50 miliar dan Rp 500 miliar, di luar kredit
konsumen kemitraan pola channeling without
recourse sebesar Rp 100 miliar. Perjanjian
kerjasama ini telah diubah beberapa kali
sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas
pinjaman
tersebut,
pada
tanggal
23 Desember 2010 fasilitas kredit yang diperoleh
berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja
sebesar Rp 530 miliar yang jatuh tempo pada
tanggal 14 Desember 2014 tetapi telah
diperpanjang sampai dengan 14 Desember 2015.
Pada tahun 2014 dan 2013, fasilitas ini dikenakan
suku bunga tahunan sebesar 11,00% - 13,00%.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan
konsumen Perusahaan sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman (Catatan 6).

On March 22, 2005, and June 12, 2007, the


Company obtained a with recourse channeling
credit facility amounting to Rp 50 billion and
Rp 500 billion, respectively, excluding channeling
which was made on a consumer credit facility
without recourse basis amounting to Rp 100
billion. The agreement has been amended several
times relating to the extension of credit facilities,
the latest was made on December 23, 2010,
whereby the credit facilities were changed into
working capital credit facility amounting to Rp 530
billion which matured on December 14, 2014 but
extended until December 14, 2015. In 2014 and
2013, this facility bears annual interest of 11.00%
- 13.00%. The loans are 100% guaranteed with
the Companys consumer financing receivables
(Note 6).

Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan


tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka
rekening amanat (escrow account) pada BNI,
dengan saldo sejumlah Rp 1.361.375 ribu dan
Rp 561.445 ribu masing-masing pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, disajikan sebagai
rekening amanat sebagai bagian dari akun Aset
Lain-lain (Catatan 12).

In accordance with the financing cooperation


agreement, the Company agreed to open an
escrow account in BNI, with outstanding balance of
Rp 1,361,375 thousand and Rp 561,445 thousand
as of December 31, 2014 and 2013, respectively,
that is presented as escrow account under Other
Assets (Note 12).

Sebagaimana
tercantum
dalam
perjanjian
kerjasama pembiayaan, Perusahaan bertanggung
jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan,
serta memelihara pencatatan dan penyimpanan
dokumen-dokumen.
Sebagai
imbalannya,
Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan
suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi
suku bunga yang dibayarkan kepada BNI.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan
tersebut, Perusahaan akan menanggung seluruh
risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan
yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut
dan membukukan piutang pembiayaan konsumen
tersebut pada laporan keuangan Perusahaan.

Under the said financing cooperation agreement,


the Companys responsibilities include, among
others, collection of accounts, maintenance of
adequate records and safekeeping of documents.
As compensation, the Company is allowed to
charge certain interest rates to the customers and
earn the excess of the interest received from
customers over the interest paid to BNI. In
accordance with the financing cooperation
agreement, the Company shall assume all the
collectibility risks associated with the facility
granted under the said agreement and record the
consumer financing receivables portfolio in the
Companys financial statements.

Bank Resona Perdania

Bank Resona Perdania

Pada tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman promissory note
sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku
bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of
Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen Perusahaan
kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari
saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini
akan digunakan untuk mendanai transaksi
pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan
telah dilunasi pada tanggal 28 Pebruari 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo fasilitas
pinjaman sebesar Rp 889.422 ribu.

On December 22, 2010, the Company obtained a


promissory note loan facility amounting to Rp 50
billion. This facility bears an annual interest rate of
5% above the Cost of Loanable Fund (COLF), and
secured by the Companys consumer financing
receivables to third parties at an amount equivalent
to a minimum of 110% of the outstanding
borrowings (Note 6). This facility will be used to
fund financing transactions with customers and has
been fully paid on February 28, 2014. As of
December 31, 2013, the outstanding balance of
the loan amounted to Rp 889,422 thousand.

- 46 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pada tanggal 13 Juni 2012, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman promissory note
sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku
bunga tahunan sebesar 4,60% di atas Cost of
Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan kepada pihak ketiga minimal sebesar
110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6 dan
7). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai
transaksi pembiayaan Perusahaan dengan
pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal
31 Agustus 2015. Pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman sebesar
Rp 10.833.333 ribu dan Rp 27.500.000 ribu.

On June 13, 2012, the Company obtained a


promissory note loan facility amounting to Rp 50
billion. This facility bears an annual interest rate of
4.60% above the Cost of Loanable Fund (COLF),
and secured by consumer financing receivables
and finance lease receivables to third parties at an
amount equivalent to a minimum of 110% of the
outstanding borrowings (Notes 6 and 7). This
facility will be used to fund financing transactions
with customers and will mature on August 31,
2015. As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance of the loan amounted to
Rp 10,833,333 thousand and Rp 27,500,000
thousand, respectively.

Pada tanggal 9 Desember 2013, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman promissory note
sejumlah Rp 120 miliar. Fasilitas ini dikenakan
suku bunga tahunan sebesar 4,00% di atas Cost
of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan Perusahaan kepada pihak ketiga
minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas
pinjaman (Catatan 6 dan 7). Fasilitas ini akan
digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan
Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh
tempo pada tanggal 31 Maret 2017. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas
pinjaman
masing-masing
adalah
sebesar
Rp 82.222.222 ribu dan Rp 80.000.000 ribu.

On December 9, 2013, the Company obtained a


promissory note loan facility amounting to Rp 120
billion. This facility bears an annual interest rate of
4.00% above the Cost of Loanable Fund (COLF),
and secured by consumer financing receivables
and finance lease receivables to third parties at an
amount equivalent to a minimum of 100% of the
outstanding borrowings (Notes 6 and 7). This
facility will be used to fund financing transactions
with customers and will mature on March 31, 2017.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance of the loan amounted to
Rp 82,222,222 thousand and Rp 80,000,000
thousand, respectively.

Pada tanggal 12 Desember 2014, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman promissory note
sejumlah Rp 75 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku
bunga tahunan sebesar 3,50% di atas Cost of
Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan Perusahaan kepada pihak ketiga
minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas
pinjaman (Catatan 6 dan 7). Fasilitas ini akan
digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan
Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh
tempo pada tanggal 28 Pebruari 2018. Pada
tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas
pinjaman sebesar Rp 75.000.000 ribu.

On December 12, 2014, the Company obtained a


promissory note loan facility amounting to Rp 75
billion. This facility bears an annual interest rate of
3.50% above the Cost of Loanable Fund (COLF),
and secured by consumer financing receivables
and fiance lease receivable to third parties at an
amount equivalent to a minimum of 100% of the
outstanding borrowings (Notes 6 and 7). This
facility will be used to fund financing transactions
with customers and will mature on February 28,
2018. As of December 31, 2014, the outstanding
balance of the loan amounted to Rp 75,000,000
thousand.

Bank ICBC Indonesia

Bank ICBC Indonesia

Pada tanggal 18 Juli 2014, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank
ICBC dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman
sejumlah Rp 150 miliar. Pinjaman ini dikenakan
suku bunga mengambang, yang akan ditentukan
pada saat pencairan dan jangka waktu perjanjian
kredit adalah 36 bulan sejak tanggal pencairan
dana. Pinjaman ini dijamin dengan piutang
pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan Perusahaan kepada pihak ketiga
minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas
pinjaman (Catatan 6 dan 7). Pada tanggal 31
Desember 2014, saldo fasilitas pinjaman sebesar
Rp 143.888.889 ribu.

On July 18, 2014, the Company received fixed loan


facility from Bank ICBC with a maximum loan
facility amounting to Rp 150 billion. This credit
facility bears floating interest rate, that will be
determined at the time of disbursement and has a
term of 36 months since the date of withdrawal of
the loan facility. The credit facility is secured by the
Companys consumer financing receivables and
finance lease receivables from third parties at an
amount equivalent to a minimum of 110% of the
outstanding borrowings (Notes 6 and 7). As of
December 31, 2014, the outstanding balance of
the loan amounted to Rp 143,888,889 thousand.

- 47 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Bank Victoria International (Bank Victoria)

Bank Victoria International (Bank Victoria)

Pada tanggal 29 September 2014, Perusahaan


memperoleh fasilitas demand loan dengan
mekanisme seperti Money Market Line dari Bank
Victoria dengan jumlah maksimum fasilitas
pinjaman sebesar Rp 100 miliar. Pinjaman ini
dikenakan suku bunga mengambang, yang akan
ditentukan pada saat pencairan dengan jangka
waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak
tanggal penandatanganan perjanjian kredit.
Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan
konsumen dan piutang sewa pembiayaan
Perusahaan sebesar 100% dari saldo pinjaman
(Catatan 6 dan 7) dan akan jatuh tempo dalam 12
bulan sejak pencairan kredit. Saldo fasilitas
pinjaman adalah sebesar Rp 100.000.000 ribu
pada tanggal 31 Desember 2014.

On September 29, 2014, the Company received


demand loan facility with Money Market Line
Mechanism from Bank Victoria with a maximum
loan facility amounting to Rp 100 billion. This credit
facility bears floating interest rate, that will be
determined at the time of disbursement and has a
term of 12 months since the date of loan
agreement. This facility is secured by the
Companys consumer financing receivables and
finance lease receivables at an amount equivalent
to 100% of the outstanding borrowings (Notes 6
and 7) and will mature in 12 months after the first
withdrawal. The outstanding balances of the term
loan facility amounted to Rp 100,000,000 thousand
as of December 31, 2014.

Bank Permata

Bank Permata

Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan


memperoleh fasilitas kredit kemitraan konsumen
channeling sebesar Rp 100 miliar. Fasilitas ini
dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,25%
dan 10,00% masing-masing untuk tahun-tahun
yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013. Pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling
masing-masing sebesar Rp 58.409.227 ribu dan
Rp 55.968.848 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan Perusahaan sebesar 100% dari
saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7). Pada tanggal
22 Pebruari 2013 Perusahaan memperoleh
tambahan fasilitas sejumlah Rp 200 miliar yang
jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2014
tetapi diperpanjang sampai dengan 21 Desember
2015.

On December 21, 2011, the Company received


Joint Consumer Financing Facility Chanelling
amounting to Rp 100 billion. This facility bears
annual interest at 14.25% and 10.00% for the
years ended December 31, 2014 and 2013,
respectively. As of December 31, 2014 and 2013,
outstanding loan balances of joint consumer
financing chanelling amounted to Rp 58,409,227
thousand
and
Rp
55,968,848
thousand,
respectively. The collateral of this facility is the
Companys consumer financing receivables and
finance lease receivables at 100% of the balance
of the facility (Notes 6 and 7). On February 22,
2013, the Company obtained additional facility
amounting to Rp 200 billion which matured on
December 21, 2014 but extended until
December 21, 2015.

Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan


juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari
Bank Permata sebesar Rp 50 miliar suku bunga
yang dikenakan adalah sebesar 10,50% per
tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo pinjaman tetap masing-masing adalah
sebesar Rp 4.320.737 ribu Rp 22.356.277 ribu.
Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan Perusahaan
sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan
7). Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal
21 Juni 2015.

On December 21, 2011, the Company also


received a fixed loan facility from Permata Bank
amounting to Rp 50 billion. The interest rate is
10.50% per annum. As of December 31, 2014 and
2013, the outstanding balance of the fixed loan
amounted to Rp 4,320,737 thousand and
Rp 22,356,277 thousand, respectively. The
collateral of this facility is the Companys consumer
financing and finance lease receivables at 100% of
the balance of the facility (Notes 6 and 7). The
facility will mature on June 21, 2015.

Pada tanggal 16 Mei 2014, Perusahaan juga


memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank
Permata sebesar Rp 100 miliar suku bunga yang
dikenakan adalah sebesar 12,75% - 13,65% per
tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo
pinjaman tetap adalah sebesar Rp 36.763.770
ribu. Fasilitas ini dijamin dengan piutang
pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan
Perusahaan sebesar 100% dari saldo pinjaman
(Catatan 6 dan 7). Fasilitas pinjaman jatuh tempo
pada tanggal 21 Desember 2014 dan telah
diperpanjang sampai dengan 21 Maret 2015.

On May 16, 2014, the Company also received a


fixed loan facility from Permata Bank amounting to
Rp 100 billion. The interest rate is 12.75% 13.65% per annum. As of December 31, 2014, the
outstanding balance of the fixed loan amounted to
Rp 36,763,770 thousand. The collateral of this
facility is the Companys consumer financing and
finance lease receivables at 100% of the balance
of the facility (Notes 6 and 7). The loan facility
matured on December 21, 2014 and extended until
March 21, 2015.

- 48 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

14.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Bank DKI

Bank DKI

Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan


memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank
DKI dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman
sejumlah Rp 100 miliar. Pinjaman ini dikenakan
suku bunga tetap sebesar 13% per tahun dan
jangka waktu perjanjian kredit adalah 42 bulan
sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan
konsumen dan piutang sewa pembiayaan
Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar
110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6 dan
7). Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo
fasilitas pinjaman sebesar Rp 82.511.160 ribu.

On March 27, 2014, the Company received


working capital loan facility from Bank DKI with a
maximum loan facility amounting to Rp 100 billion.
This credit facility bears fixed interest rate of 13%
per annum and has a term of 42 months since the
date of loan agreement. The credit facility is
secured by the Companys consumer financing
receivables and finance lease receivables from
third parties at an amount equivalent to a minimum
of 110% of the outstanding borrowings (Notes 6
and 7). As of December 31, 2014, the outstanding
balance of the loan amounted to Rp 82,511,160
thousand.

Bank Sinarmas (Sinarmas)

Bank Sinarmas (Sinarmas)

Pada tanggal 8 Maret 2011, Perusahaan dan


Sinarmas merubah perjanjian fasilitas demand
loan menjadi fasilitas term loan dengan jumlah
maksimum
fasilitas
pinjaman
sebesar
Rp 100 miliar. Pada tanggal 16 April 2013,
Perusahaan dan Sinarmas merubah maksimum
fasilitas kredit menjadi Rp 75 miliar. Tingkat suku
bunga tahunan sebesar 12,00% dan 11,00% 12,00% untuk tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen
dan piutang sewa pembiayaan Perusahaan
sebesar 110% dari saldo pinjaman (Catatan 6
dan 7) dan akan jatuh tempo dalam 36 bulan
sejak pencairan kredit. Saldo fasilitas pinjaman
term loan masing-masing sebesar Rp 37.893.424
ribu dan Rp 61.683.294 ribu untuk tahun 2014 dan
2013.

On March 8, 2011, the Company and Sinarmas


changed the demand loan facility to term loan
facility with a maximum loan facility amounting to
Rp 100 billion. On April 16, 2013, the Company
and Sinarmas amended the maximum loan facility
to Rp 75 billion. This facility bears annual interest
rate of 12.00% and 11.00% - 12.00% for the years
ended 2014 and 2013, respectively. This facility is
secured by the Companys consumer financing
receivables and finance lease receivables at an
amount equivalent to 110% of the outstanding
borrowings (Notes 6 and 7) and will mature in 36
months after the first withdrawal. The outstanding
balances of the term loan facility amounted to
Rp 37,893,424 thousand and Rp 61,683,294
thousand, respectively, for the years ended 2014
and 2013.

UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

14.

Merupakan utang kepada dealer kendaraan


bermotor (pihak ketiga), vendor mesin dan alat
berat sehubungan dengan kegiatan pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan yang tidak
memiliki suku bunga dan jangka waktu.
15.

Jumlah

PAYABLE

TO

THIRD

Represents payable to motor-vehicle dealer (third


parties), machine and heavy equipment vendor in
connection with the consumer financing and lease
financing activities which do not bear interests and
without any stated repayment terms.

UTANG LAIN-LAIN

Pembayaran diterima di muka


dari pelanggan
Utang asuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang apresiasi dealer
Pendapatan ditangguhkan
Lain-lain

TRADE ACCOUNTS
PARTIES

15.

OTHER ACCOUNTS PAYABLE

2014
Rp'000

2013
Rp'000

18.668.824

13.738.459

283.763
13.427.311
2.254.686
3.690.203
2.792.391

7.339.786
4.980.175
4.902.971
3.693.379

41.117.178

34.654.770

- 49 -

Customers' deposits
Insurance payables
Related party
Third parties
Dealer appreciation payables
Deferred income
Others
Total

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
16.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

16.
2014
Rp'000

Bonus dan THR


Bunga atas utang bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Bunga atas surat berharga yang
diterbitkan
Jasa profesional
Telepon, internet dan listrik
Lain-lain
Jumlah

17.

2013
Rp'000

4.555.042

3.878.540

323.295
3.089.754

710.704
1.986.068

Bonuses and holiday allow ance


Interest on bank loan
Related party
Third parties

2.328.620
871.240
247.176
66.537

4.069.875
1.153.747
321.689
437.250

Interest on securities issued


Profesional fees
Telephone, internet and electricity
Others

11.481.664

12.557.873

UTANG PAJAK

17.
2014
Rp'000

Pajak penghasilan badan (Catatan 28)


Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah

ACCRUED EXPENSES

Total

TAXES PAYABLE

2013
Rp'000

50.735

1.502.216

696.749
15.971
732.037
59.006
103.686

927.682
23.328
864.004
61.524
-

1.341.238
14.011.488

1.893.445

18.904.355

3.378.754

Corporate income tax (Note 28)


Income tax
Article 21
Article 23
Article 25
Article 4 (2)
Value Added Tax
Underpayment Tax Assessment Letter
Article 23
Value Added Tax
Tax Collection Letter
Value Added Tax
Total

Pada tanggal 4 Nopember 2014 Perusahaan


menerima Surat Ketetapan Pajak dan Surat
Tagihan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak KPP
Perusahaan Masuk Bursa, atas kekurangan
pembayaran pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai sebesar Rp 11.661.070 ribu dan
Rp 6.536.803 ribu untuk tahun pajak 2011 dan
2010.

On November 4, 2014, the Company received the


Tax Assessment Letter and Tax Collection Letter
from the Directorate General of Taxation, Tax
Office Perusahaan Masuk Bursa, for the
underpayment of income tax and value added tax
of Rp 11,661,070 thousand and Rp 6,536,803
thousand for the tax years 2011 and 2010.

Pada bulan Nopember 2014 Perusahaan telah


membayar sebagian dari Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk
tahun pajak 2011 dan 2010 masing-masing
sebesar Rp 368.214 ribu dan Rp 583.488 ribu.
Sisa dari kurang bayar pajak telah dilunasi oleh
Perusahaan
pada
bulan
Januari
2015
(Catatan 35).

On November 2014, the Company paid a portion


of the Underpayment Tax Assessment Letter and
Tax Collection Letter for the tax years 2011 and
2010 of Rp 368,214 thousand and Rp 583,488
thousand, respectively. The remaining amount of
the tax underpayment has been fully paid by the
Company in January 2015 (Note 35).

- 50 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
18.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN


BERSIH

18.

Surat berharga yang diterbitkan oleh Perusahaan


adalah sebagai berikut:

Securities issued by the Company are as follows:

2014
Rp'000
Nilai nominal
Obligasi Berkelanjutan I Verena
Multi Finance Tahap III Tahun 2014
Seri A
Seri B
Obligasi Berkelanjutan I Verena
Multi Finance Tahap II Tahun 2013
Seri A
Seri B
Obligasi Berkelanjutan I Verena
Multi Finance Tahap I Tahun 2012
Seri B
Seri C
Medium Term Notes I Verena Multi
Finance Tahun 2011
Obligasi Verena Multi Finance I
Tahun 2011
Seri C
Surat berharga yang beredar
Emisi surat berharga yang belum
diamortisasi
Bersih

SECURITIES ISSUED NET

2013
Rp'000

3.000.000
132.000.000

113.000.000
40.000.000

113.000.000
40.000.000

227.000.000
23.000.000

227.000.000
23.000.000

538.000.000

200.000.000

300.000.000
903.000.000

(1.709.564)
536.290.436

(2.998.524)
900.001.476

Nominal value
Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase III Year 2014
Series A
Series B
Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase II Year 2013
Series A
Series B
Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase I Year 2012
Series B
Series C
Medium Term Notes I Verena Multi
Finance Year 2011
Bonds I Verena Multi Finance
Year 2011
Series C
Oustanding securities
Unamortized securities issuance
cost
Net

Perusahaan tidak memiliki tunggakan pembayaran


pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya
berkaitan dengan surat berharga yang diterbitkan
selama tahun 2014 dan 2013.

The Company did not default on the principal or


interest payment nor breach any covenants with
respect to the securities issued in 2014 and 2013.

Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance

Continuous Bonds I Verena Multi Finance

Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan


Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I
Verena Multi Finance kepada masyarakat yang
akan dilaksanakan dalam periode paling lama 2
tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan
yang seluruhnya berjumlah sebesar Rp 1 triliun
yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, yang
terdiri dari beberapa tahap.

In 2012, the Company conducted a Public


Offering of Continuous Bonds I Verena Multi
Finance to the public which will be held in the
period of maximum 2 years since the Notice of
Effectivity of the Continuous Public Offering with a
total amount of Rp 1 trilion which have been listed
in the Indonesia Stock Exchange that is divided
into several phases.

Pada tanggal 30 Nopember 2012, Perusahaan


memperoleh Pernyataan Efektif dari Bapepam-LK
melalui surat No. S-13646/BL/2012.

On November 30, 2012, the Company obtained


the Notice of Effectivity from BAPEPAM-LK in
letter No. S-13646/BL/2012.

Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa


pembatasan
yang
harus
dipenuhi
oleh
Perusahaan antara lain memberikan jaminan
fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sewa pembiayaan, dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10
berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya
jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya
pokok dan bunga obligasi, Perusahaan tidak
diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat,
antara lain melakukan penggabungan usaha
kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan
tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset
Perusahaan lebih dari 50% jumlah ekuitas,
menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal
idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil
pemeringkatan menurun.

The trustee agreement provides several negative


covenants to the Company, which include, among
others, collateral with fiduciary transfer of
customer financing receivable and finance lease
receivables and debt to equity ratio not to exceed
10 to 1. Moreover, in the period of the bonds and
before the Company settled its principal and
interest, the Company is not allowed to, among
others, merge unless performed on the same
business and have no negative impact, assign or
sell Company assets of more than 50% of the
equity, maintain Pefindo rating at minimal idA
(single A) and add more collateral if the rating are
under idA.

- 51 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa


piutang yang dimiliki Perusahaan minimal 10%
dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi,
menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi
pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi
minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua
bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal
70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga
sejak tanggal emisi (Catatan 6 dan 7).

The bonds are secured by fiduciary transfer of


ownership of the Companys receivables of at
least 10% of the outstanding bonds on emission
date, being at least 30% of the outstanding bonds
in one month after the emission date, being at
least 50% of the outstanding bonds in two months
after the emission date and being at least 70% of
the outstanding bonds in three months after the
emission date (Notes 6 and 7).

Berdasarkan surat No. 1403/PEF-Dir/IX/2014


tanggal 3 September 2014 dari Pefindo, peringkat
Obligasi berkelanjutan I Verena Multi Finance
adalah idA- (Single A minus) untuk periode 2
September 2014 sampai dengan 1 September
2015.

Based on PT Pefindos letter No. 1403/PEFDir/IX/2014 dated September 3, 2014, the rating
for Continuous Bonds I Verena Multi Finance for
the period of September 2, 2014 until September
1, 2015 is idA- (Single A minus).

Sehubungan dengan penurunan peringkat obligasi


dari idA (Single A) menjadi idA- (Single A minus),
maka obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang yang dimiliki Perusahaan sebesar
100% dari nilai pokok obligasi.

In relation with the reduction in the rating of bonds


from idA (Single A) to idA- (Single A minus), the
bonds are secured by fiduciary transfer of
ownership of the Companys receivables of 100%
of the outstanding bonds.

Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance


Tahap III Tahun 2014

Continuous Bonds
Phase III Year 2014

Pada tanggal 19 Maret 2014, Perusahaan


menerbitkan obligasi tahap III diberi nama Obligasi
Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III
Tahun 2014 dengan nilai nominal Rp 135 miliar,
tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai
100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:

On March 19, 2014, the Company issued phase III


bonds called Continuous Bonds I Verena Multi
Finance Phase III Year 2014 with a total nominal
value of Rp 135 billion, bearing a fixed interest
rate, which were offered at 100% of nominal value
and consist of:

Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 3


miliar berjangka waktu 12 (dua belas) bulan
dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11%
per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
29 Maret 2015.

Series A with a nominal value of Rp 3 billion,


has a term of 12 (twelve) months with a fixed
interest rate of 11% per annum and matures
on March 29, 2015.

Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 132


miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam)
bulan dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 12,55% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 19 Maret 2017.

Series B with a nominal value of Rp 132


billion, has a term of 36 (thirty-six) months with
a fixed interest rate of 12.55% per annum and
matures on March 19, 2017.

Verena

Multi

Finance

Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan.


Pembayaran kupon pertama dilakukan pada
tanggal 19 Juni 2014 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 29 Maret 2015
untuk Seri A dan tanggal 19 Maret 2017 untuk Seri
B.

The interest of the bonds are paid quarterly. The


first interest coupon was paid on June 19, 2014,
while the last interest coupon will be paid on
March 29, 2015 for Series A and on March 19,
2017 for Series B.

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah


PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta
pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai
jadwal.

The trustee for the bonds issued is PT Bank


Mega Tbk. The Company has complied with all
covenants, paid the interest and has to pay the
principal of the bonds through Indonesian Central
Securities Depository (KSEI) as scheduled.

- 52 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance


Tahap II Tahun 2013

Continuous Bonds
Phase II Year 2013

Verena

Multi

Finance

Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan


menerbitkan obligasi tahap II diberi nama Obligasi
Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II
Tahun 2013 dengan nilai nominal Rp 153 miliar,
tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai
100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:

On December 24, 2013, the Company issued


phase II bonds called Continuous Bonds I Verena
Multi Finance Phase II Year 2013 with a total
nominal value of Rp 153 billion, bearing a fixed
interest rate, which were offered at 100% of
nominal value and consist of:

Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 113


miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam)
bulan dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11,84% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 24 Desember 2016.

Series A with a nominal value of Rp 113


billion, has a term of 36 (thirty-six) months with
a fixed interest rate of 11.84% per annum and
matures on December 24, 2016.

Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 40


miliar berjangka waktu 48 (empat puluh
delapan) bulan dengan tingkat suku bunga
tetap sebesar 12,15% per tahun dan akan
jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2017.

Series B with a nominal value of Rp 40 billion,


has a term of 48 (forty-eight) months with a
fixed interest rate of 12.15% per annum and
matures on December 24, 2017.

Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan.


Pembayaran kupon pertama dilakukan pada
tanggal 24 Maret 2014 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 24 Desember
2016 untuk Seri A dan tanggal 24 Desember 2017
untuk Seri B.

The interest of the bonds are paid quarterly. The


first interest coupon was paid on March 24, 2014,
while the last interest coupon will be paid on
December 24, 2016 for Series A and on
December 24, 2017 for Series B.

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah


PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta
pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai
jadwal.

The trustee for the bonds issued is PT Bank


Mega Tbk. The Company has complied with all
covenants, paid the interest and has to pay the
principal of the bonds through Indonesian Central
Securities Depository (KSEI) as scheduled.

Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance


Tahap I Tahun 2012

Continuous Bonds I Verena Multi Finance Phase I


Year 2012

Pada tanggal 11 Desember 2012, Perusahaan


menerbitkan obligasi tahap I diberi nama Obligasi
Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I
Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar,
tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai
100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:

On December 11, 2012, the Company issued


phase I bonds called Continuous Bonds I Verena
Multi Finance Phase I Year 2012 with a total
nominal value of Rp 300 billion, bearing a fixed
interest rate, which were offered at 100% of
nominal value and consist of:

Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 50


miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh
puluh) hari dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 7,25% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 21 Desember 2013.
Obligasi seri A telah dilunasi oleh Perusahaan
pada tanggal 21 Desember 2013.

Series A with a nominal value of Rp 50 billion,


has a term of 370 (three hundred and seventy)
days with a fixed interest rate of 7.25% per
annum and matures on December 21, 2013.
The series A Bonds has been fully paid by the
Company on December 21, 2013.

Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 227


miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam)
bulan dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 9,00% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 11 Desember 2015.

Series B with a nominal value of Rp 227


billion, has a term of 36 (thirty-six) months with
a fixed interest rate of 9.00% per annum and
matures on December 11, 2015.

Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 23


miliar berjangka waktu 48 (empat puluh
delapan) bulan dengan tingkat suku bunga
tetap sebesar 9,05% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 11 Desember 2016.

Series C with a nominal value of Rp 23 billion,


has a term of 48 (forty-eight) months with a
fixed interest rate of 9.05% per annum and
matures on December 11, 2016.

Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan.


Pembayaran kupon pertama dilakukan pada
tanggal 11 Maret 2013 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 21 Desember
2013 untuk Seri A, tanggal 11 Desember 2015
untuk Seri B dan tanggal 11 Desember 2016 untuk
Seri C.

The interest of the bonds are paid quarterly. The


first interest coupon was paid on March 11, 2013,
while the last interest coupon was paid on
December 21, 2013 for Series A and will be paid
on December 11, 2015 for Series B and on
December 11, 2016 for Series C.

- 53 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah


Bank Sinarmas Tbk. Perusahaan telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta
pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai
jadwal.

The trustee for the bonds issued is Bank


Sinarmas Tbk. The Company has complied with
all covenants, paid the interest and has to pay the
principal of the bonds through Indonesian Central
Securities Depository (KSEI) as scheduled.

Medium Term Notes Verena Multi Finance I


Tahun 2011 (MTN)

Medium Term Notes Verena Multi Finance I


Year 2011 (MTN)

Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan


menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap
sebesar 11,00% per tahun dengan jumlah pokok
sebesar Rp 200 miliar. Penerbitan ini dilakukan
dengan cara penawaran penempatan terbatas
dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember
2014.

On December 14, 2011, the Company issued


MTN, bearing a fixed interest rate of 11.00% per
annum, with a total nominal value of Rp 200
billion. The issuance is done through private
placement mechanism with maturity date on
December 15, 2014.

Pembayaran bunga pertama dilakukan pada


tanggal 15 Maret 2012 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 15 Desember
2014. MTN telah dilunasi pada tanggal
15 Desember 2014.

The first interest was paid on March 15, 2012,


while the last interest coupon was paid on
December 15, 2014. The MTN were fully paid by
the Company on December 15, 2014.

Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa


pembatasan
yang
harus
dipenuhi
oleh
Perusahaan antara lain memberikan jaminan
fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sewa pembiayaan, dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10
berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya
jangka waktu MTN dan sebelum dilunasinya
pokok dan bunga MTN, Perusahaan tidak
diperkenankan tanpa persetujuan agen pemantau,
antara lain melakukan penggabungan usaha
kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan
tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset
Perusahaan lebih dari 50% jumlah ekuitas,
menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal
idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil
pemeringkatan menurun.

The trustee agreement provides several negative


covenants to the Company, among others,
collateral with fiduciary transfer of customer
financing
receivable
and
finance
lease
receivables, and debt to equity ratio is not to
exceed 10 to 1. Moreover, in the period of the
MTN and before the Company settled its principal
and interest, the Company is not allowed without
approval from the trustee to, among others, merge
unless performed on the same business and have
no negative impact, assign or sell Company
assets of more than 50% of the equity, maintain
Pefindo rating at minimal idA (single A) and add
more collateral if the rating are under idA.

Surat utang jangka menengah ini dijamin dengan


jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan
konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang
dimiliki Perusahaan dengan jumlah jaminan
sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, Rp 125
miliar selambat-lambatnya satu bulan sejak
tanggal emisi, Rp 200 miliar atau 100% dari nilai
pokok MTN selambat-lambatnya dua bulan sejak
tanggal emisi (Catatan 6 dan 7).

The MTNs are secured by fiduciary transfer of


ownership of the Companys consumer financing
receivables and finance lease receivables
amounting to Rp 50 billion on the emission date,
Rp 125 billion in one month after the emission
date and Rp 200 billion or 100% of the
outstanding MTNs principal issued in two months
after the emission date (Notes 6 and 7).

Agen pemantau untuk penerbitan MTN ini adalah


Bank Sinarmas Tbk. Perusahaan telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta
pembayaran bunga dan nominal MTN melalui
KSEI sesuai jadwal.

The trustee for MTNs issued is Bank Sinarmas


Tbk. The Company has complied with all
covenants, paid the interest and the principal of
the MTN through KSEI as scheduled.

- 54 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011

Bonds I Verena Multi Finance Year 2011

Pada tanggal 18 Maret 2011, Perusahaan


menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp 500
miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan
dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan
terdiri dari:

On March 18, 2011, the Company issued bonds


with a total nominal value of Rp 500 billion,
bearing a fixed interest rate, which were offered at
100% of nominal value and consist of:

Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 65


miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh
puluh) hari kalender dengan tingkat suku
bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dan
jatuh tempo pada tanggal 22 Maret 2012.
Obligasi Seri A telah dilunasi oleh Perusahaan
pada tanggal 22 Maret 2012.

Series A with a nominal value of Rp 65 billion,


has a term of 370 (three hundred and seventy)
calendar days with a fixed interest rate of
9.50% per annum and matured on March 22,
2012. The Series A Bonds were fully paid by
the Company on March 22, 2012.

Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 135


miliar berjangka waktu 24 (dua puluh empat)
bulan dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 10,50% per tahun dan jatuh tempo
pada tanggal 18 Maret 2013. Obligasi Seri B
telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal
18 Maret 2013.

Series B with a nominal value of Rp 135


billion, has a term of 24 (twenty-four) months
with a fixed interest rate of 10.50% per annum
and matures on March 18, 2013. The Series B
Bonds were fully paid by the Company on
March 18, 2013.

Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 300


miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam)
bulan dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11,25% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 18 Maret 2014. Obligasi
seri C telah dilunasi pada tanggal 18 Maret
2014.

Series C with a nominal value of Rp 300


billion, has a term of 36 (thirty-six) months with
a fixed interest rate of 11.25% per annum and
matures on March 18, 2014. The series C
Bonds were fully paid by the Company on
March 18, 2014.

Pembayaran bunga pertama dilakukan pada


tanggal 18 Juni 2011 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 22 Maret 2012
untuk Seri A, tanggal 18 Maret 2013 untuk Seri B
dan tanggal 18 Maret 2014 untuk Seri C.

The first interest was paid on June 18, 2011, while


the last interest coupon was paid on March 22,
2012 for Series A, on March 18, 2013 for Series B
and on March 18, 2014 for Series C.

Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa


pembatasan
yang
harus
dipenuhi
oleh
Perusahaan antara lain memberikan jaminan
fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sewa pembiayaan, dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10
berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya
jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya
pokok dan bunga obligasi, Perusahaan tidak
diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat,
antara lain melakukan penggabungan usaha
kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan
tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset
Perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga
hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA
(single A) dan menambah jaminan bila hasil
pemeringkatan menurun.

The trustee agreement provides several negative


covenants to the Company, among others,
collateral with fiduciary transfer of customer
financing
receivable
and
finance
lease
receivables, and debt to equity ratio is not to
exceed 10 to 1. Moreover, in the period of the
bonds and before the Company settled its
principal and interest, the Company is not allowed
to, among others, merge unless performed on the
same business and have no negative impact,
assign or sell Company assets of more than 50%
of the equity, maintain Pefindo rating at minimal
idA (single A) and add more collateral if the rating
are under idA.

Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa


piutang yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp 50
miliar pada tanggal emisi, menjadi minimal Rp 200
miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi,
menjadi minimal Rp 350 miliar pada dua bulan
sejak tanggal emisi dan menjadi minimal Rp 500
miliar pada 3 bulan sejak tanggal emisi
(Catatan 6 dan 7).

The bonds are secured by fiduciary transfer of


ownership of the Companys receivables
amounting to Rp 50 billion on emission date,
being at least Rp 200 billion in one month after the
emission date, being at least Rp 350 billion in two
months after the emission date and being at least
Rp 500 billion in three months after the emission
date (Notes 6 and 7).

- 55 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah


Bank Mandiri Tbk. Perusahaan telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta
pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui
KSEI sesuai jadwal.

19.

The trustee for the bonds issued is Bank Mandiri


Tbk. The Company has complied with all
covenants, paid the interest and the principal of
the bonds through KSEI as scheduled.

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

19.

POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja


imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Jumlah karyawan yang berhak memperoleh
manfaat tersebut adalah 692 pada tahun 2014 dan
829 pada tahun 2013.

The
Company
calculates
defined
postemployment benefits for its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003. The
number of employees entitled to the benefits is
692 in 2014 and 829 in 2013.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan


laba rugi komprehensif adalah:

The details of post-employment benefits expense


recognized in the statements of comprehensive
income are as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Amortisasi dari biaya jasa lalu
yang belum direalisasi Non Vested Benefits
Amortisasi kerugian (keuntungan)
aktuaria
Tambahan pembayaran imbalan
pasca kerja

1.945.103
642.744

2.072.527
490.663

4.037

4.037

(1.021)

17.389

Jumlah

3.272.260

681.397

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi


keuangan adalah sebagai berikut:

2.584.616

Current service cost


Interest cost
Amortization of unrecognized past
service cost - Non Vested
Benefits
Amortization of actuarial loss (gain)
Additional payment of employment
benefits
Total

The post-employment benefits obligations stated


in the statements of financial position are as
follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Nilai tunai liabilitas imbalan pasti


Biaya jasa lalu yang belum diakui Non Vested
Kerugian aktuarial yang belum diakui

8.473.028

Liabilitas - bersih

9.251.820

(44.106)
822.898

- 56 -

8.562.318
(48.142)
877.088
9.391.264

Present value of past service liability


Unrecognized past service cost Non Vested
Unrecognized actuarial loss
Liability - net

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah


sebagai berikut:

Saldo aw al tahun
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuarial
Pembayaran
Saldo akhir tahun

Movements in the present value of past service


liability are as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

8.562.318
1.945.103
642.744
53.169
(2.730.306)

8.650.817
2.072.527
490.663
(2.086.393)
(565.296)

8.473.028

8.562.318 Balance at end of year

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh


aktuaris
independen,
PT
Jasa
Aktuaria
Praptasentosa Gunajasa masing-masing untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan
2013, dengan menggunakan asumsi utama
sebagai berikut:

Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Umur pensiun
Tingkat peluang cacat

The cost of providing employee benefits is


calculated by an independent actuary, PT Jasa
Aktuaria
Praptasentosa
Gunajasa
as
of
December 31, 2014 and 2013, respectively, using
the following key assumptions:

2014

2013

8%
8%
TMI 2011
55 tahun/years
1% dari TMI 2011/
1 % of TMI 2011

8%
8%
TMI 2011
55 tahun/years
1% dari TMI 2011/
1 % of TMI 2011

Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai


berikut:
31 Desember 2014/
December 31, 2014
Rp'000
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti
Penyesuaian liabilitas imbalan
program

20.

Discount rate
Salary increment rate
Mortality rate
Pension age
Disable probable rate

The history of experience adjustments is as


follows:

31 Desember 2013/
December 31, 2013
Rp'000

31 Desember 2012/
December 31, 2012
Rp'000

31 Desember 2011/
December 31, 2011
Rp'000

31 Desember 2010/
December 31, 2010
Rp'000

8.473.028

8.562.318

8.650.817

5.660.250

3.663.327

51.318

(566.904)

111.126

(479.627)

78.948

MODAL SAHAM

20.

Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek,


rincian pemegang saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:

Nama pemegang saham

Bank Pan Indonesia


PT Verena Kapital
Murniaty Santoso
Masyarakat (masing-masing di baw ah 5%)
Jumlah

Balance at beginning of the year


Current service cost
Interest cost
Actuarial loss (gain)
Payment

Jumlah
saham/
Number of
shares

Present value of defined


benefits obligation
Experience adjustments on plan
liabilities

CAPITAL STOCK
Based on the report from the Securities
Administration
Bureau,
the
Companys
stockholders as of December 31, 2014 and 2013
are as follows:

2014 dan/and 2013


Persentase
Jumlah
pemilikan/
modal/
Percentage
Total paid-up
of ow nership
capital stock
Rp'000

429.529.600
243.965.040
97.586.016
230.919.696

42,87%
24,35%
9,74%
23,04%

42.952.960
24.396.504
9.758.602
23.091.969

1.002.000.352

100,00%

100.200.035

- 57 -

Name of stockholders

Bank Pan Indonesia


PT Verena Kapital
Murniaty Santoso
Public (below 5% each)
Total

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

21.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah


saham biasa yang memberikan hak untuk
membawa satu suara per saham dan
berpartisipasi dalam dividen.

The shares issued and fully paid are ordinary


shares which entitle the holder to carry one vote
per share and to participate in dividends.

Tambahan modal disetor terutama merupakan


biaya emisi saham sehubungan dengan
penawaran saham umum perdana Perusahaan
pada tahun 2008.

Additional paid-in capital mainly represents the


share issuance costs in connection with the
Companys initial public offering in 2008.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


yang dilakukan pada 30 Juni 2014, yang
diaktakan melalui akta No. 81 dari notaris Fathiah
Helmi, S.H., notaris pemegang saham setuju
untuk membuat cadangan umum sejumlah Rp 100
juta. Pada tanggal 31 Desember 2014, cadangan
umum Perusahaan berjumlah Rp 600 juta.

Based on the Shareholders Meeting held on


June 30, 2014, which was registered by Fathiah
Helmi, S.H, notary, under deeds No. 81, the
shareholders agreed to make a general reserve
amounting Rp 100 million. As of December 31,
2014, the general reserves of the Company
amounted to Rp 600 million.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


yang dilakukan pada 26 April 2013, yang di
diaktakan melalui akta No. 89 dari Fathiah Helmi,
S.H, notaris, pemegang saham setuju untuk
membuat cadangan umum sejumlah Rp 100 juta.
Pada tanggal 31 Desember 2013, cadangan
umum Perusahaan berjumlah Rp 500 juta.

Based on the Shareholders Meeting held on


April 26, 2013, which was registered by Fathiah
Helmi, S.H, notary, under deeds No. 89, the
shareholders agreed to make a general reserve
amounting Rp 100 million. As of December 31,
2013, the general reserves of the Company
amounted to Rp 500 million.

PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

21.

Akun ini merupakan realisasi pendapatan dari


pembiayaan konsumen dengan rincian sebagai
berikut:

CONSUMER FINANCING INCOME


This account represents the realization of income
from consumer financing with the details as follow:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Pembiayaan sendiri
Pendapatan channeling

144.630.012
52.474.622

157.456.463
60.510.046

Self financing
Channeling income

Jumlah

197.104.634

217.966.509

Total

Untuk tahun 2014 dan 2013, amortisasi biaya


transaksi yang diakui sebagai pengurang dari
pendapatan pembiayaan konsumen masingmasing adalah sebesar Rp 40.268.475 ribu dan
Rp 48.665.932 ribu serta pendapatan yang
diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen
yang mengalami penurunan nilai masing-masing
adalah sebesar Rp 1.059.732 ribu dan
Rp 1.348.105 ribu.

In 2014 and 2013, amortization of transaction


costs which are recognized as a deduction of
consumer financing income amounted to
Rp 40,268,475 thousand and Rp 48,665,932
thousand, respectively and consumer financing
income earned from impaired consumer financing
receivables amounted to Rp 1,059,732 thousand
and Rp 1,348,105 thousand, respectively.

Pada tahun 2014 dan 2013, tidak ada transaksi


kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya
melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan
konsumen.

In 2014 and 2013, there were no transactions


made to any single party with related income
exceeding 10% of the consumer financing income.

- 58 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
22.

23.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN

22.

Pendapatan sewa pembiayaan merupakan


pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa
pembiayaan atas alat-alat berat, peralatan dan
mesin-mesin
produksi.
Pendapatan
sewa
pembiayaan diperoleh dari piutang sewa
pembiayaan yang berasal dari pihak ketiga.

Finance leases income represent income earned


from finance lease transactions from heavy
equipment, equipment and production machines.
Finance leases income arises from third parties.

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember


2014 dan 2013 pendapatan yang diperoleh dari
piutang sewa pembiayaan yang mengalami
penurunan
nilai
masing-masing
sebesar
Rp 1.634.333 ribu dan Rp 722.847 ribu.

For the years ended December 31, 2014 and 2013


income earned from impaired finance lease
receivables amounted to Rp 1,634,333 thousand
and Rp 722,847 thousand, respectively.

Pada tahun 2014 dan 2013, tidak ada transaksi


kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya
melebihi 10% dari pendapatan sewa pembiayaan.

In 2014 and 2013, there were no transactions


made to any single party with related income
exceeding 10% of finance lease income.

PENDAPATAN ADMINISTRASI

23.

Akun ini merupakan pendapatan yang diterima


Perusahaan dari pihak ketiga atas jasa
administrasi kepada pelanggan dan pengurusan
dokumen-dokumen pelanggan.

24.

25.

FINANCE LEASES INCOME

ADMINISTRATION INCOME
Administration income represents income earned
by the Company from third parties for
administration services to the customers and
handling of the customers documents.

PENDAPATAN PENALTI

24.

PENALTY INCOME

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Pihak ketiga
Pelunasan dipercepat
Keterlambatan pelunasan angsuran

13.949.348
11.351.408

16.329.404
9.443.093

Third parties
Early termination
Late charges

Jumlah

25.300.756

25.772.497

Total

BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA

25.

2014
Rp'000
Beban bunga atas utang bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Beban bunga atas surat berharga
yang diterbitkan
Provisi dan administrasi bank
Jumlah

INTEREST AND OTHER FINANCING CHARGES


2013
Rp'000

15.695.762
104.190.971

18.108.225
61.086.751

Interest expense from bank loans


Related party
Third parties

84.492.248
2.804.779

88.532.598
2.443.299

Interest expense from securities issued


Provision fees and bank charges

207.183.760

170.170.873

- 59 -

Total

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
26.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

26.
2014
Rp'000

Sew a
Penyusutan (Catatan 11)
Honorarium
Perjalanan dinas
Pajak dan perijinan
Komunikasi
Peralatan dan perlengkapan kantor
Representasi
Prasarana
Keamanan
Denda pajak (Catatan 17)
Pendidikan dan pelatihan
Iklan dan promosi
Perbaikan dan pemeliharaan
Asuransi
Lain-lain
Jumlah

2013
Rp'000

7.212.757
7.039.954
6.765.344
5.235.139
3.343.470
2.432.981
1.819.469
1.783.842
1.121.498
962.886
951.702
797.662
682.966
601.373
221.472
2.605.847

5.742.615
7.022.086
6.548.902
4.655.546
5.365.277
2.797.957
1.748.579
1.876.970
1.052.754
856.783
562.792
1.264.397
639.771
254.144
1.937.981

43.578.362

42.326.554

Beban umum dan administrasi kepada pihak


berelasi sebesar Rp 2.379.800 ribu dan
Rp 1.851.671 ribu masing-masing pada tahun
2014 dan 2013 (Catatan 30).

27.

BEBAN LAIN-LAIN

27.

28.

Beban pajak Perusahaan terdiri dari:

OTHER EXPENSES

INCOME TAX
Tax expense of the Company consists of the
following:

2014
Rp'000

Jumlah

Total

Represents loss on early termination from


customers for the remaining uncollected
receivables, loss on sale of foreclosed collateral
and provision for decline in value of foreclosed
collateral.

PAJAK PENGHASILAN

Pajak kini
Pajak tangguhan

Rental
Depreciation (Note 11)
Honorarium
Travelling
Taxes and license
Communication
Office supplies and stationeries
Representation
Utilities
Security
Tax penalty (Note 17)
Education and training
Advertising and promotion
Repairs and maintenance
Insurance
Others

General and administrative expenses to related


parties amounted to Rp 2,379,800 thousand and
Rp 1,851,671 thousand in 2014 and 2013,
respectively (Note 30).

Merupakan rugi penyelesaian piutang dipercepat


oleh konsumen atas sisa putang yang tidak
tertagih, rugi penjualan jaminan yang dikuasakan
kembali dan penyisihan penurunan nilai jaminan
yang dikuasakan kembali.

28.

GENERAL AND AMINISTRATION EXPENSES

2013
Rp'000

9.032.813
(1.390.214)

11.101.517
444.314

Current tax
Deferred tax

7.642.599

11.545.831

Total

- 60 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pajak kini

Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut


laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena
pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per


statements of comprehensive income and taxable
income is as follows:

Laba sebelum pajak menurut


laporan laba rugi komprehensif
Perbedaan temporer:
Amortisasi biaya emisi penerbitan
surat berharga
Penyisihan penurunan nilai jaminan
yang dikuasakan kembali
Bonus
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai
Beban imbalan pasca kerja
Jumlah
Beban (manfaat) yang tidak
dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Sumbangan dan beban
hubungan masyarakat
Penyusutan aset tetap
Denda pajak
Bagian laba bersih
entitas asosiasi
Pendapatan bunga yang sudah
dikenakan pajak final
Lainnya
Jumlah
Laba kena pajak Perusahaan

2014
Rp'000

2013
Rp'000

31.722.280

46.100.721

1.288.960

2.256.647

1.040.770
676.502

(6.134.282)
81.058

623.113
(139.443)
3.489.902

1.119.459

967.464
951.702

1.007.557
-

(1.232.125)

(1.078.391)

(2.636.534)
1.757.155

(2.192.411)
1.226.389

919.070

82.603

36.131.252

44.406.067

Utang pajak kini (Catatan 17)

Temporary differences:
Amortization of issuance cost of
securities issued
Allow ance for decline in value
of foreclosed collateral
Bonuses
Accrued interest on impaired
receivables
Post employment benefit expense
Total
Non deductible expenses (non
taxable income):
Donations and public relation
expenses
Depreciation of premises and
equipment
Tax penalty
Equity in net income of
associate
Interest income subject to
final tax
Others
Total
The Company's taxable income

The computation of current tax expense and


current tax payable are as follows:

2014
Rp'000

Dikurangi pajak dibayar di muka


Pasal 25
Pasal 23

(1.777.257)

1.111.408

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah


sebagai berikut:

Beban pajak kini dengan tarif 25%

2.019.320

Income before tax per statements


of comprehensive income

2013
Rp'000

9.032.813

11.101.517

Current tax expense at 25%

(8.806.840)
(175.238)

(9.599.301)
-

Less prepaid income taxes


Article 25
Article 23

50.735

1.502.216

Current tax payable (Note 17)

The Companys taxable income and corporate


income tax in 2013 are in accordance with the
annual corporate income tax returns filed by the
Company with the Tax Service Office.

Laba kena pajak dan pajak penghasilan


Perusahaan tahun 2013 sudah sesuai dengan
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

- 61 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Rincian aset pajak tangguhan-bersih Perusahaan


adalah sebagai berikut:

The details of the Companys deferred tax assetsnet are as follows:

1 Januari/
January 1,
2013
Rp'000
Bonus
Liabilitas imbalan pasca kerja
Penyisihan penurunan nilai
jaminan yang dikuasakan
kembali
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai
Biaya emisi atas surat berharga
yang diterbitkan
Aset Pajak Tangguhan Bersih

Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
komprehensif/
Credited
(charged) to
comprehensive
income
Rp'000

31 Desember/
December 31,
2013
Rp'000

949.370

20.265

969.635

1.842.986

504.830

2.347.816

1.650.854
-

(1.533.571)

117.283

(1.313.793)

564.162

3.129.417

(444.314)

(749.631)
2.685.103

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil


perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai
berikut:

Laba sebelum pajak menurut


laporan laba rugi komprehensif
Beban pajak menggunakan tarif
pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beban (manfaat)
yang tidak dapat diperhitungkan
menurut fiskal
Koreksi dasar pengenaan pajak
Beban pajak

29.

31 Desember/
December 31,
2014
Rp'000

169.126

1.138.761

(34.861)

2.312.955

260.193

377.476

673.516

673.516

322.240

(427.391)

1.390.214

4.075.317

Bonuses
Post-employment
benefits obigation
Allowance for decline in
value of foreclosed
collateral
Accrued interest on
impaired receivables
Issuance cost of security
issued
Deferred Tax Assets - Net

A reconciliation between the total tax expense and


the amounts computed by applying the effective
tax rates to income before tax is as follows:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

31.722.280

46.100.721

7.930.570

20.651
-

7.642.599

Tax effect of non deductible expense


(non-taxable income)
Correction of tax base

11.545.831 Tax expense

29.

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk


perhitungan laba per saham dasar:

Income before tax per statements


of comprehensive income

11.525.180 Tax expense at effective tax rates

229.767
(517.738)

LABA PER SAHAM

EARNINGS PER SHARE


The computation of basic earnings per share is
based on the following information:

2014
Rp'000

2013
Rp'000

Laba bersih
Laba bersih untuk perhitungan laba
per saham dasar:
Laba bersih

Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
komprehensif/
Credited
(charged) to
comprehensive
income
Rp'000

Net incom e

24.079.681

- 62 -

Earnings for computation of basic earnings


per share:
34.554.890
Net income

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

Jum lah saham (dalam angka


penuh)
Jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa untuk perhitungan laba
per saham dasar

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2014

2013

Lembar/Share

Lembar/Share

1.002.000.352

Weighted average number of ordinary


shares for computation of basic
1.002.000.352
earnings per share

Perusahaan tidak menghitung laba per saham


dilusian untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013, karena Perusahaan
tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa
pada tanggal pelaporan.

30.

Num ber of shares (in full am ount)

The Company did not calculate the diluted


earnings per share as of December 31, 2014 and
2013, as there are no potentially dilutive shares as
of reporting dates.

SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

30.

NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi

Nature of Relationship

a. PT Bank Pan Indonesia Tbk adalah entitas


induk Perusahaan.

a.

PT Bank Pan Indonesia Tbk is the parent


Company of the Company.

b. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk tergabung


dalam grup usaha yang sama dengan
Perusahaan.

b.

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk and the


Company are members of the same group.

c. PT IBJ Verena Finance merupakan entitas


asosiasi.

c.

PT IBJ Verena Finance is an associates.

Transaksi-transaksi Dengan Pihak Berelasi

Transactions with Related Parties

Dalam
kegiatan
usahanya,
Perusahaan
melakukan transaksi tertentu dengan pihak
berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi
antara lain:

In the normal course of business, the Company


entered into certain transactions with related
parties. These transactions include, among
others, include the following:

Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia


(Panin) dalam bentuk giro dan penerimaan
bunga (Catatan 5).

Placement of funds with Bank Pan Indonesia


(Panin) in the form of current accounts and
receipt of interest (Note 5).

Memberikan
fasilitas
pinjaman
manajemen kunci (Catatan 9).

kepada

Providing
(Note 9).

Memperoleh fasilitas kredit dari Panin dan


pembayaran bunga (Catatan 13 dan 25).
Perusahaan juga mengadakan perjanjian
kerjasama pembiayaan dengan Panin dimana
Perusahaan setuju membuka rekening amanat
(escrow account) pada Panin (Catatan 12
dan 33a).

Obtained credit facilities from Panin and


payment of interest (Notes 13 and 25). The
Company also has a financing cooperation
agreement with Panin where the Company
agreed to maintain an escrow account in Panin
(Notes 12 and 33a).

Biaya dibayar di muka untuk sewa gedung dari


Bank Pan Indonesia dengan jangka waktu
3 bulan masing-masing sebesar Rp 530.442
ribu dan Rp 474.606 ribu untuk tahun 2014
dan 2013 (Catatan 10 dan 26). Sewa gedung
dari Bank Pan Indonesia dapat diperpanjang.

Prepaid expense for rental of building from


Bank Pan Indonesia for 3 months period
amounting to Rp 530,442 thousand and
Rp 474,606 thousand in 2014 and 2013,
respectively (Notes 10 and 26). The rent
arrangement with Bank Pan Indonesia is
renewable.

- 63 -

loans

to

its

key

management

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan


perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi
Multi Artha Guna Tbk untuk melindungi aset
tetap Perusahaan dan kendaraan bermotor
yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari
risiko kehilangan dan kerusakan (Catatan 11,
15 dan 26).

Persentase kas dan setara kas, piutang lain-lain,


biaya dibayar di muka dan aset lain-lain - bersih
dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah
sebagai berikut:

In 2014, the Company entered into a


cooperation agreement with PT Asuransi Multi
Artha Guna Tbk to secure the vehicles financed
by the Company to protect the vehicles from
risks of loss and damage (Notes 11, 15 and 26).

The percentage of cash and cash equivalents,


other accounts receivable, prepaid expenses and
other assets - net from related parties to total
assets are as follows:

2014
%

2013
%

Kas dan setara kas


Piutang lain-lain
Biaya dibayar di muka
Aset lain-lain-bersih

0,320
0,106
0,017
0,265

0,345
0,118
0,016
0,151

Cash and cash equivalents


Other accounts receivable
Prepaid expenses
Other assets-net

Jumlah

0,708

0,630

Total

Persentase utang bank dan biaya yang masih


harus dibayar dari pihak berelasi terhadap jumlah
liabilitas adalah sebagai berikut:

The percentage of bank loan and accrued expense


from related parties to total liabilities are as follows:

2014
%

2013
%

Utang bank
Biaya yang masih harus dibayar
Utang lain-lain

4,815
0,017
0,015

10,072
0,039
-

Bank loan
Accrued expenses
Other accounts payable

Jumlah

4,847

10,111

Total

Persentase pendapatan bunga dari pihak berelasi


terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai
berikut:

Pendapatan bunga

The percentage of interest income from related


parties to total income are as follows:

2014
%

2013
%

0,041

0,016

Persentase beban bunga dan pembiayaan


lainnya, serta beban umum dan administrasi dari
pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah
sebagai berikut:

Interest income

The percentage of interest and other financing


expenses and general and administration
expense from related parties to total expense
are as follows:

2014
%

2013
%

Bunga dan pembiayaan lainnya

4,343

5,469

Beban umum dan administrasi

0,659

0,559

Interest and financing other expenses


General and administration
expenses

Jumlah

5,002

6,028

Total

- 64 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
31.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

INFORMASI SEGMEN

31.

SEGMENT INFORMATION

Perusahaan bergerak dalam bidang usaha


pembiayaan dengan aktivitas utama pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan.

The Company is engaged in the business of


financial institution with main activities are
consumer financing and leasing.

Organisasi Perusahaan tidak dikelompokkan per


masing-masing
segmen
usaha,
sehingga
informasi
segmen
yang
tersedia
pada
pendapatan, beban dan aset berhubungan
langsung dengan aktivitas utama. Perusahaan
tidak
mempunyai
dasar memadai
untuk
mengalokasikan pendapatan, beban dan aset
lainnya ke masing-masing segmen. Informasi
segmen geografis Perusahaan adalah sebagai
berikut:

The Company's organization is not separately


classified into business segments, therefore the
available segment information of income,
expenses and assets, are related directly to the
main business activities. The Company has no
adequate basis for allocating income, expenses
and other assets to the respective segments. The
geographical segment information of the
Company is as follow:

Jabotabek/
Jabotabek
Rp'000

2014
Luar
Jabotabek/
Non-Jabotabek
Rp'000

Jumlah/
Total
Rp'000

PENDAPATAN
Pendapatan segmen
Pendapatan pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Pendapatan administrasi

100.143.218
82.874.333
12.622.692

96.961.416
51.741.649
14.141.284

197.104.634
134.615.982
26.763.976

REVENUES
Segment Revenues
Consumer financing income
Finance lease
Administration income

Jumlah pendapatan segmen

195.640.243

162.844.349

358.484.592

Total segment revenues

100.776.845
8.060.048

106.406.915
19.140.344

207.183.760
27.200.392

Segment expenses
Interest and other financing expense
Other expenses

7.439.320

10.396.979

17.836.299

Impairment losses

116.276.213

135.944.238

252.220.451

Total segment expenses

79.364.030

26.900.111

106.264.141
34.602.325
(109.144.186)
31.722.280
(7.642.599)

Beban segmen
Beban bunga dan pembiayaan lainnya
Beban lain-lain
Beban cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah beban segmen
Hasil segmen
Pendapatan tidak dapat dialokasikan
Beban tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum pajak
Beban pajak
Laba bersih
ASET
Aset segmen
Aset tidak dapat dialokasikan

24.079.681

1.053.948.499

963.619.693

Jumlah aset
LIABILITAS
Liabilitas segmen
Liabilitas tidak dapat dialokasikan

270.700.893

361.538.115

Jumlah liabilitas

- 65 -

Segment income
Unallocated income
Unallocated expenses
Income before tax
Tax expense
Net income

2.017.568.192
133.941.356

ASSETS
Segment assets
Unallocated assets

2.151.509.548

Total assets

632.239.008
1.240.276.987

LIABILITIES
Segment liabilities
Unallocated liabilities

1.872.515.995

Total liabilities

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Jabotabek/
Jabotabek
Rp'000

2013
Luar
Jabotabek/
Non-Jabotabek
Rp'000

PENDAPATAN
Pendapatan segmen
Pendapatan pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Pendapatan administrasi

103.496.338
53.082.309
12.158.081

114.470.171
42.864.500
13.314.661

217.966.509
95.946.809
25.472.742

REVENUES
Segment Revenues
Consumer financing income
Finance lease
Administration income

Jumlah pendapatan segmen

168.736.728

170.649.332

339.386.060

Total segment revenues

84.444.272
6.654.192

85.726.601
16.908.946

170.170.873
23.563.138

Segment expenses
Interest and other financing expense
Other expenses

13.066.288

21.468.068

34.534.356

Impairment losses

104.164.752

124.103.615

228.268.367

Total segment expenses

64.571.976

46.545.717

111.117.693
37.819.009
(102.835.981)
46.100.721
(11.545.831)

Beban segmen
Beban bunga dan pembiayaan lainnya
Beban lain-lain
Beban cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah beban segmen
Hasil segmen
Pendapatan tidak dapat dialokasikan
Beban tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum pajak
Beban pajak
Laba bersih
ASET
Aset segmen
Aset tidak dapat dialokasikan

34.554.890

967.330.940

933.912.634

Jumlah aset
LIABILITAS
Liabilitas segmen
Liabilitas tidak dapat dialokasikan

615.270.255

294.615.870

Jumlah liabilitas

32.

Jumlah/
Total
Rp'000

32.

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan


nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

Net income

1.901.243.574
198.920.768

ASSETS
Segment assets
Unallocated assets

2.100.164.342

Total assets

909.886.125
934.494.306
1.844.380.431

KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET


DAN LIABILITAS KEUANGAN

Segment income
Unallocated income
Unallocated expenses
Income before tax
Tax expense

LIABILITIES
Segment liabilities
Unallocated liabilities
Total liabilities

CLASSIFICATION AND FAIR VALUE


FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

OF

The following table summarises the carrying


amounts and fair values of financial assets and
liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
2014

Nilai tercatat/
Carrying
amount
Rp'000
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang pembiayaan konsumen bersih
Piutang sew a pembiayaan - bersih
Piutang lain-lain
Jumlah
Liabilitas Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi lainnya
Utang usaha
Utang bank
Utang lain-lain
Surat berharga yang diterbitkan bersih
Jumlah

Nilai w ajar/
Fair value
Rp'000

47.132.240
7.144.102

47.132.240
7.144.102

1.192.379.851
786.278.640
2.865.106
2.035.799.939

1.233.980.483
804.121.355
2.865.106
2.095.243.286

Financial Assets
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Restricted cash deposits
Consumer financing
receivables - net
Finance lease receivables - net
Other accounts receivables
Total

6.728.205
1.252.155.386
35.643.781

6.728.205
1.246.838.255
35.643.781

Financial Liabilities
Other amortized cost
Trade accounts payable
Bank loans
Other accounts payable

538.619.056
1.833.146.428

545.060.010
1.834.270.251

Securities issued - net


Total

- 66 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2013
Nilai tercatat/
Carrying
amount
Rp'000

Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang pembiayaan konsumen bersih
Piutang sew a pembiayaan - bersih
Piutang lain-lain
Jumlah
Liabilitas Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi lainnya
Utang usaha
Utang bank
Utang lain-lain
Surat berharga yang diterbitkan bersih
Jumlah

Nilai w ajar/
Fair value
Rp'000

101.621.210
3.815.638

101.621.210
3.815.638

1.083.914.156
809.689.770
2.977.098
2.002.017.872

1.088.726.304
823.757.435
2.977.098
2.020.897.685

4.712.273
882.380.793
31.620.021

4.712.273
879.349.825
31.620.021

904.071.353
1.822.784.440

898.668.447
1.814.350.566

Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya karena


memiliki sifat jangka pendek dan atau sering
dilaksanakan re-pricing.
33.

Financial Laibilities
Other amortized cost
Trade accounts payable
Bank loans
Other accounts payable
Securities issued - net
Total

Fair value approximates the carrying value


because of short term maturities, and/or related
instrument are repriced frequently.

IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN


a.

Financial Assets
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Restricted cash deposits
Consumer financing
receivables - net
Finance lease receivables - net
Other accounts receivables
Total

33.

Pada tanggal 28 Oktober 2003, Perusahaan


mengadakan
perjanjian
kerjasama
pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia
(Panin) dengan jumlah maksimum fasilitas
sejumlah Rp 25 miliar. Sebagaimana
tercantum
dalam
perjanjian
kerjasama
pembiayaan
tersebut,
Perusahaan
bertanggung jawab untuk, antara lain,
melakukan penagihan, serta memelihara
pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan
diperbolehkan untuk membebankan suku
bunga tertentu kepada pelanggan melebihi
suku bunga yang dibayarkan kepada Panin.
Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan
dengan dasar without recourse. Jumlah
maksimum fasilitas telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan perjanjian
dimana jumlah maksimum fasilitas menjadi
Rp 1 triliun, dengan jangka waktu kredit jatuh
tempo pada 28 Oktober 2020. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas
adalah
masing-masing
sebesar
Rp 569.676.633 ribu dan Rp 653.157.632 ribu.
Berdasarkan
perjanjian
kerjasama
pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju
untuk membuka rekening amanat (escrow
account) pada Panin dengan saldo sebesar
Rp 5.704.400 ribu dan Rp 3.173.372 ribu
masing-masing pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, serta disajikan sebagai
rekening amanat sebagai bagian dari akun
Aset Lain-lain (Catatan 12).

SIGNIFICANT
AGREEMENTS
a.

- 67 -

COMMITMENTS

AND

On October 28, 2003, the Company entered


into a financing cooperation agreement
with Bank Pan Indonesia (Panin) with a total
maximum facility of Rp 25 billion. Under the
said cooperation agreement, the Companys
responsibilities include, among others,
collection of accounts, maintenance of
adequate records, and safekeeping of
documents. As compensation, the Company
is allowed to charge certain interest rates to
the customers and earn the excess of the
interest received from customers over the
interest paid to Panin. This cooperation
agreement was conducted on a without
recourse basis. The maximum facility
amount has been amended several times,
the latest of which was to increase the
maximum facility amount to Rp 1 trillion, with
credit term maturing on October 28, 2020. As
of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding
balance
amounted
to
Rp
569,676,633
thousand
and
Rp 653,157,632 thousand, respectively. In
accordance with the agreement, the
Company agreed to maintain an escrow
account in Panin, the balance of which
amounted to Rp 5,704,400 thousand and
Rp 3,173,372 thousand as of December 31,
2014 and 2013, respectively, that is
presented as escrow account under Other
Assets account (Note 12).

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

b.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan


Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh Panin.

This loan is secured by the Certificates of


Vehicle Ownership of the vehicles financed by
Panin.

Pada tanggal 21 Agustus 2009, Perusahaan


memperoleh
fasilitas
kredit
konsumen
kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat
Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah
maksimum fasilitas sebesar Rp 50 miliar yang
akan digunakan untuk mendanai transaksi
pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan.
Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan
sejak penandatanganan amandemen perjanjian
kredit.

b. On August 21, 2009, the Company obtained a


channeling financing consumer credit facility
from Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI)
with a total maximum facility amount of Rp 50
billion to be used in funding the Companys
financing transactions with its customers. The
term of the loan agreement is 12 months since
the signing of the amendment of credit
agreement.

Sebagaimana tercantum dalam perjanjian


kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan
bertanggung jawab untuk, antara lain,
melakukan penagihan, serta memelihara
pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan
diperbolehkan untuk membebankan suku
bunga tertentu kepada pelanggan melebihi
suku bunga yang dibayarkan kepada BRI.
Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan
dengan dasar without recourse.

Under the said agreement, the Companys


responsibilities
include,
among
others,
collection of accounts, maintenance of
adequate records and safekeeping of
documents. As compensation, the Company is
allowed to charge certain interest rates to the
customers and earn the excess of the interest
received from customers over the interest paid
to BRI. This cooperation agreement was made
on a without recourse basis.

Pada tanggal 28 Oktober 2010, Perusahaan


melakukan perpanjangan perjanjian kerjasama
dengan Bank BRI dengan jangka waktu 24
(dua puluh empat) bulan terhitung sejak
berakhirnya perjanjian awal dan penambahan
plafond menjadi sebesar Rp 145 miliar yang
terdiri
dari
Rp 45 miliar
sisa
fasilitas
channeling lama dan Rp 100 miliar fasilitas
channeling baru. Fasilitas channeling sebesar
Rp 45 miliar akan jatuh tempo pada tanggal
21 Agustus
2012,
sementara
fasilitas
channeling sebesar Rp 100 miliar jatuh tempo
pada tanggal 28 Oktober 2012 dan tidak
diperpanjang.

On October 28, 2010, the Company extended


its agreement with BRI for 24 (twenty four)
months since the expiration date of the initial
agreement and additional credit limit into
Rp 145 billion consists of existing channeling
facility amounting to Rp 45 billion and new
channeling facility amounting to Rp 100 billion.
The channeling facility amounting to Rp 45
billion matured on August 21, 2012, while the
channeling facility amounting to Rp 100 billion
matured on October 28, 2012 and not
extended.

Pada tanggal 15 Januari 2013, Perusahaan


memperoleh
fasilitas
kredit
konsumen
kemitraan chanelling dari BRI dengan jumlah
maksimum fasilitas sebesar Rp 115 miliar
yang akan digunakan untuk mendanai
transaksi pembiayaan perusahaan dengan
pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit
adalah 24 bulan sejak ditandatanganinnya
perjanjian kredit.

On January 15, 2013, the Company obtained


a chanelling financing consumer credit facility
from BRI with a total maximum facility amount
of Rp 115 billion to be used in funding the
Companys financing transactions with its
customers. The term of the loan agreement is
24 months since the signing date of the credit
agreement.

Berdasarkan
perjanjian
kerjasama
pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju
untuk membuka rekening amanat (escrow
account) pada BRI, dengan saldo sejumlah
Rp 78.327 ribu dan Rp 80.821 ribu masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, dan disajikan sebagai rekening amanat
sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain
(Catatan 12).

In
accordance
with
the
cooperation
agreement, the Company agreed to open an
escrow account in BRI, which as of
December 31, 2014 and 2013 has an
outstanding balance of Rp 78,327 thousand
and Rp 80,821 thousand, respectively, and
was presented as escrow account under Other
Assets (Note 12).

- 68 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

34.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Saldo fasilitas yang telah disalurkan sebesar


Rp 56.269.637 ribu dan Rp 110.750.664 ribu
masing-masing pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013.

The outstanding balance of the facility that has


been distributed amounted to Rp 56,269,637
thousand and Rp 110,750,664 thousand,
respectively, as of 31 December 2014 and
2013.

Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan


Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI.

This loan is secured by Certificate of Vehicle


Ownership that are financed by BRI.

c. Perusahaan
mengadakan
perjanjian
kerjasama dengan beberapa perusahaan
asuransi
untuk
melindungi
kendaraan
bermotor, mesin dan alat berat yang dibiayai
oleh Perusahaan, antara lain dari risiko
kehilangan, kerusakan dan kebakaran.

c. The Company entered into agreements with


certain insurance companies to insure the
vehicles, machine and heavy equipment which
were financed by the Company from risks of
loss, damages and fire.

MANAJEMEN RISIKO

34.

RISK MANAGEMENT

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risikorisiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:

The Company has exposure to the following risks


from financial instruments:

Risiko modal
Risiko pasar
Risiko kredit
Risiko likuiditas
Risiko operasional
Risiko hukum
Risiko reputasi
Risiko strategis
Risiko kepatuhan

Capital risk
Market risk
Credit risk
Liquidity risk
Operational risk
Legal risk
Reputation risk
Strategic risk
Compliance risk

Kerangka Manajemen Risiko

Risk Management Framework

Kebijakan manajemen risiko Perusahaan adalah


kebijakan yang disusun untuk memenuhi
perkembangan yang pesat dalam industri jasa
pembiayaan
termasuk
dalam
kaitan
pengembangan
manajemen
risiko
secara
terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk
perusahaan (parent company) yang bergerak
dalam bidang jasa perbankan.

The Companys risk management policy is a policy


designed to address the rapid growth in the
financing services industry, including in relation to
the development of risk management consolidated
with Bank Panin as the holding company (parent
company) which is engaged in banking services.

Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan


kegiatan
pembiayaan
yang
sehat
dan
berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan
penerapan manajemen risiko meliputi proses
identifikasi,
pengukuran,
monitoring
dan
pengendalian
risiko.
Dalam
penerapan
manajemen risiko tersebut Perusahaan menyadari
bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Dewan
Direksi
dan
Senior
Manajemen
sangat
menentukan
efektivitas
manajemen
risiko.
Penerapan manajemen risiko yang baik dapat
mendukung kinerja dari perusahaan pembiayaan,
maka manajemen risiko menjadi elemen
pendukung penting bagi Perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama
dari
diterapkannya
manajemen
risiko
di
Perusahaan
adalah
untuk
menjaga
dan
melindungi Perusahaan melalui pengelolaan risiko
atas kerugian yang mungkin timbul dari berbagai
aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar
sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

The Company realizes that the sound


management of financial activities grounded in
efficient management principles requires the
application of risk management including the
process of identification, measurement, monitoring
and control of risk. In applying this risk
management, the Company recognizes that the
active role of the Board of Commissioners,
Directors and Senior Management strongly
determines the effectiveness of risk management.
The implementation of good risk management can
support the performance of the financing
company, so risk management is an important
supporting element for the Company to operate
the business. The target and main purpose of the
implementation of the risk management in the
Company is to guard and protect the Company
through the risk management of possible losses
that might arise from various activities and to
maintain the level of risk to comply with
Companys policies.
- 69 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Kebijakan manajemen risiko merupakan salah


satu upaya Manajemen Perusahaan untuk
menjamin adanya landasan yang kuat bagi
pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan
sehingga kegiatan operasional dapat berjalan
dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai
target peningkatan shareholder value.

The risk management policy is one of the


Company's management efforts to ensure a
strong foundation for the implementation of
operational activities so that operations can be
conducted within measurable limits of risk to
achieve the target of shareholder value.

Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko


adalah:

The objectives of the risk management are:

To ensure that all business activities and


support activities in the Companys operations
have taken into consideration all potential
risks that may arise, in the form of capital risk,
credit risk, market risk, liquidity risk or
operational risk.

To perform the function of supervision and


management of all risks inherent in the
Companys business activities within the
specified risk tolerance limits.

To optimize the use of the Companys capital.

To ensure compliance with all relevant


regulations, including regulations of Bank
Indonesia, the Ministry of Finance and other
authorities.
To increase shareholder value over the long
term.

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan


bisnis dan kegiatan pendukung dalam
operasional
Perusahaan
telah
memperhitungkan seluruh potensi risiko yang
mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko
modal, risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas maupun risiko operasional.
Untuk melakukan fungsi kontrol dan
pengelolaan terhadap seluruh risiko yang
melekat pada aktivitas bisnis dalam batasbatas toleransi risiko Perusahaan yang telah
ditetapkan.
Untuk mengoptimalkan penggunaan modal
Perusahaan.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap
seluruh peraturan yang relevan, antara lain
peraturan Bank Indonesia, Departemen
Keuangan dan otoritas lain.
Untuk meningkatkan shareholder value dalam
jangka panjang.

Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan


dari manajemen risiko diwujudkan dengan
pembentukan dan pengembangan budaya risiko
yang kuat, penerapan praktik Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, pelestarian nilai-nilai
kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang
memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan
sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan
dengan membangun kesadaran risiko yang kuat
dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai
kepada seluruh karyawan Perusahaan. Tata
Kelola Perusahaan yang Baik disosialisasikan dan
dikembangkan secara menyeluruh pada semua
komponen dan aktivitas Perusahaan untuk
memastikan bahwa dilaksanakan dengan tanpa
kompromi.

Strategies to support the goals and objectives


of risk management is developed through the
formation and development of a strong risk
culture, the implementation of Good Corporate
Governance practices, preserving the values of
compliance
with
regulations,
adequate
infrastructure, as well as structured and healthy
working processes. This strong risk culture is
created by building a strong awareness of risk
starting from the Board of Commissioners, Board
of Directors and to the entire employees of the
Company. Good Corporate Governance is
socialized and developed thoroughly in all
components and activities within the Company to
ensure that they are being implemented without
compromise.

Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang


pembiayaan, Manajemen Perusahaan memiliki
komitmen penuh untuk menerapkan manajemen
risiko secara komprehensif yang secara esensi
mencakup
kecukupan
kebijakan,
prosedur
dan metodologi pengelolaan risiko sehingga
kegiatan usaha Perusahaan tetap dapat terarah
dan terkendali pada batasan risiko yang dapat
diterima, serta tetap menguntungkan Perusahaan.
Departemen Manajemen Risiko yang berperan
secara aktif dalam mengkoordinasikan tindakantindakan pencegahan, proaktif dan responsive
dengan seluruh karyawan dari berbagai tingkatan
yang ada di dalam Perusahaan untuk mendukung
penerapan manajemen risiko ini, karena semua
bagian di dalam Perusahaan
masing-masing
akan memainkan peranan penting.

As the Company engages in financing activities,


the Companys Management is fully committed to
implement risk management comprehensively,
which essentially covers the adequacy of policies,
procedures and risk management methodology;
hence, the Company's business activities could
remain to be directed and controlled at an
acceptable risk limit, at the same time the
Company can still be profitable. Risk Management
Department is playing an active role in
coordinating preventive, proactive and responsive
actions with all employees from various levels
within the Company in order to support the
implementation of risk management, because all
divisions of the Company will play their respective
important roles.

- 70 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan


menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah
mekanisme
yang
memadai
dalam
mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh
Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme
yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen
risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

In the application of risk management, the


Company realizes the importance of having an
adequate mechanisms to accommodate the risks
faced by the Company. The Company has a
mechanism that rests on four (4) risk management
pillars, which can be described as follows:

Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris


dan Direksi

Pillar 1: Active Supervision by Board of


Commissioners and Directors

Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak


perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:

Active supervision is reflected starting from the


annual business planning, which includes:

Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan


manajemen risiko secara berkala;
Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas
yang memerlukan persetujuan dari Dewan
Komisaris atau Direksi;
Menetapkan
kebijakan
dan
strategi
manajemen risiko termasuk penetapan
otoritas dalam pemberian batasan serta
tinjauan atas kualitas portofolio secara
berkala;
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen
Risiko sebagai organ Dewan Komisaris
dalam melaksanakan fungsi pengawasannya;

Membentuk komite yang terkait dengan


penerapan manajemen risiko, yaitu Komite
Manajemen Risiko.

Approving and evaluating risk management


policies periodically;
Evaluating and approving actions that require
the approval of the Board of Commissioners
or Board of Directors;
Establishing risk management policies and
strategies,
including
establishment
of
authority in setting limits and evaluation of the
quality of the portfolio on a regular basis;
The existence of the Audit Committee and
Risk Management Committee as an organ of
the Board of Commissioners in carrying out its
oversight responsibilities;
Establishment of a committee related to the
application of risk management, the Risk
Management Committee.

Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan

Pillar 2: Policy on and Application of Limits

Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait


manajemen risiko yang diperiksa secara berkala
dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha
terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam
Standar Operasional Prosedur dan Memo Internal
yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan
mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk
transaksi kredit maupun yang bukan transaksi
kredit.

The Company formulates policies related to risk


management which are checked regularly and
continually adapted to current business conditions.
The policies are translated into the Standard
Operating Procedures and Internal Memos which
are distributed to all employees. The Company
also
has
policies
regarding
restrictions
approval/authorization limits for credit transactions
and non-credit transactions.

Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan


dan Sistem Informasi Manajemen

Pillar 3: Risk Identification, Assessment, and


Monitoring and Management Information
System

Perusahaan
memiliki
perangkat
untuk
mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko
terutama risiko kredit dan risiko operasional
melalui mekanisme pelaporan dan sistem
informasi manajemen yang ada serta melalui
pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen
Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi
informasi
utama
Perusahaan
mampu
menyediakan data/informasi secara cepat, akurat
dan real time online kepada pihak Manajemen.

The Company has tools to identify, assess and


monitor risk, particularly credit risk and operational
risk through the existing reporting mechanism and
the management information systems and through
regular meetings of the Companys Audit and Risk
Management Committee. In addition, the
Companys main information technology system is
able to provide data/information, quick accurate
and in real time online for Management.

- 71 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Pilar 4: Pengendalian Internal

Pillar 4: Internal Control

Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang


secara independen melaporkan proses dan hasil
pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan
Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit
Internal mencakup:

The Company has an Internal Audit Division,


which independently reports the process and
results of its investigations to the Board of
Commissioners and the president director. The
accountability of the Internal Audit Division
includes:

Menyediakan penilaian atas kecukupan dan


efektifitas dari semua proses yang ada di
dalam Perusahaan;
Melaporkan masalah-masalah penting yang
terkait dengan proses pengendalian aktivitasaktivitas di dalam Perusahaan termasuk
perbaikan yang potensial terhadap prosesproses tersebut;
Koordinasi dengan fungsi pengendali dan
pengawasan lainnya (manajemen risiko,
kepatuhan, hukum dan audit eksternal).

Providing an assessment of the adequacy


and effectiveness of all existing processes
within the Company;
Reporting on key issues related to the
process of monitoring activities within the
Company, including potential improvements
to these processes;
Coordinating with other control and oversight
functions (risk management, compliance,
legal and external audit).

Risiko modal

Capital risk

Perusahaan mengelola risiko modal untuk


memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain
memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham melalui optimalisasi saldo utang dan
ekuitas.

The Company manages capital risk to ensure the


going concern of their business, in addition to
maximizing shareholder profits by optimizing the
balance of debt and equity.

Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman,


dalam hal ini utang bank dan surat berharga yang
diterbitkan (Catatan 13 dan 18) dan ekuitas yang
terdiri dari modal ditempatkan dan disetor,
tambahan modal disetor dan saldo laba.

The Company's capital structure consists of loan,


in this case bank loan and securities issued
(Notes 13 and 18) and equity which consists of
paid-in capital, additional paid-in capital and
retained earnings.

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala


melakukan penelaahan atas struktur pemodalan
Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini,
Dewan
Direksi
mempertimbangkan
biaya
permodalan dan risiko yang berhubungan.

Board of Directors regularly conduct a review of


the Company's capital structure. As part of this
review, the Board of Directors consider the cost of
capital and related risks.

Gearing ratio sesuai ketentuan dalam Peraturan


Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tanggal
29 September 2006 Pasal 25 ayat 3 adalah jumlah
pinjaman yang dimiliki perusahaan pembiayaan
dibandingkan jumlah modal sendiri (networth) dan
pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan
(gearing ratio) yang ditetapkan setinggi-tingginya
sebesar 10 (sepuluh) kali. Gearing ratio pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:

Gearing ratio based on the Regulation of the


Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006 dated
September 29, 2006 Article 25 paragraph 3 the
amount of the Companys loan to total equity
(networth) and subordinated loans reduced by
investment (gearing ratio) at the highest of 10
(ten) times. As of December 31, 2014 and 2013
are as follows:

Pinjaman
Ekuitas *)
Gearing ratio

2014
Rp'000

2013
Rp'000

1.785.032.773
242.249.792

1.779.685.497
226.164.261

7,37

7,87

*) Ekuitas terdiri dari modal saham, tambahan


modal disetor, saldo laba dan laba bersih

Debt
Equity *)
Gearing ratio

*) Equity consists of capital stock, additional


paid-in capital, retained earnings and net income

- 72 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Risiko Pasar

Market Risk

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama


disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai
tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan
harga modal atau pinjaman, yang dapat
menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Dalam
perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar
yang memiliki dampak langsung kepada
Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat
bunga.

Market risk is the risk that is caused mainly by


changes in interest rates, Rupiah currency
exchange rates, commodity prices and the price of
capital or loans, which can entail risks for the
Company. In the Companys business planning,
the market risk that has a direct impact on the
Company is in the management of interest rates.

Untuk mengatasi perubahan suku bunga dan mata


uang serta menutup suku bunga yang dikenakan
kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian
kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat
biaya perolehan dana (cost of fund) yang
menggunakan suku bunga tetap (fixed rate),
dengan jangka waktu yang sama untuk
pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari
bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam
mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko
yang berpotensi memberikan dampak negatif
terhadap kinerja keuangan Perusahaan.

In order to cope with changes in interest rates and


currencies, as well as to cover the interest rates
charged to consumers, the Company in its
cooperation agreement with the bank receives an
interest rate (cost of funds) that uses a fixed rate
for the same period for the financing granted and
for the loan from the bank and using loans
denominated in Rupiah. This is to prevent the risk
of potential negative impact on the Company's
financial performance.

Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan


Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan
adalah minimal. Perusahaan tidak mempunyai
kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan sewa
pembiayaan dalam bentuk maupun menggunakan
mata uang asing.

With the pattern of business activities currently


conducted by the Company, the Company has
minimal market risk. The Company has no
consumer finance and finance lease business
activities in the form of or using foreign currency.

Tabel
berikut
menggambarkan
rincian
berdasarkan suku bunga atas aset dan liabilitas
keuangan Perusahaan yang dikelompokkan
menurut mana yang lebih awal antara tanggal
repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual
untuk melihat dampak perubahan tingkat suku
bunga:

The following table describes the details of the


Companys financial assets and liabilities based
on interest bearing, classified by, whichever is
earlier, between repricing dates and contractual
maturity dates to show the impact of interest rate
changes:

2014
Suku bunga variabel/Variable interest
Sampai dengan
1 bulan/
>1-12 bulan/
>1-5 tahun/
Until 1 month >1-12 months
>1-5 year
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang pembiayaan
konsumen
Piutang sewa
pembiayaan
Piutang lain-lain kepada
pihak berelasi
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Jumlah
Liabilitas keuangan
Utang bank
Surat berharga yang
diterbitkan - bersih

Suku bunga tetap/Fixed interest


Sampai dengan
1 bulan/
>1-12 bulan/
>1-5 tahun/
Until 1 month >1-12 months
>1-5 year
Rp 000
Rp 000
Rp 000

81.976.757

472.265.780

662.430.671

1.216.673.208

89.667.523

403.419.082

303.041.254

796.127.859

10.404

463.258

1.812.743

2.286.405

Finance lease receivables


Other accounts receivable
from related parties

7.144.102

7.144.102

Restricted cash deposits

53.056.291

171.654.684

876.148.120

10.833.333

157.222.222

50.209.150
-

967.284.668

534.452.151

499.438.530

45.912.189

Financial assets
Cash and cash equivalents
Consumer financing
receivables

45.912.189

Jumlah/
Total
Rp 000

2.068.143.763
1.252.155.386

230.833.167

307.785.889

538.619.056

Jumlah

10.833.333

157.222.222

50.209.150

765.285.318

807.224.419

1.790.774.442

Selisih

53.056.291

(10.833.333)

(157.222.222)

121.445.534

110.862.802

160.060.249

277.369.321

- 73 -

Total
Financial liabilities
Bank loans
Securities issued - net
Total
Difference

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2013

Suku bunga variabel/Variable interest


Sampai dengan
1 bulan/
>1-12 bulan/
>1-5 tahun/
Until 1 month >1-12 months
>1-5 year
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang pembiayaan
konsumen
Piutang sewa
pembiayaan
Piutang lain-lain kepada
pihak berelasi
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Jumlah
Liabilitas keuangan
Utang bank
Surat berharga yang
diterbitkan - bersih

Suku bunga tetap/Fixed interest


Sampai dengan
1 bulan/
>1-12 bulan/
>1-5 tahun/
Until 1 month >1-12 months
>1-5 year
Rp 000
Rp 000
Rp 000

81.500.000

81.514.925

478.085.774

556.967.356

1.116.568.055

50.860.963

374.164.058

394.397.877

819.422.898

9.933

116.513

2.343.978

2.470.424

Finance lease receivables


Other accounts receivable
from related parties

3.815.638

Restricted cash deposits

22.491.848

213.885.821

852.366.345

6.150.234

61.862.385

102.060.097

Jumlah

6.150.234

61.862.385

102.060.097

Selisih

16.341.614

(61.862.385)

(102.060.097)

36.061.413

953.709.211

100.176.210

Financial assets
Cash and cash equivalents
Consumer financing
receivables

18.676.210

3.815.638

Jumlah/
Total
Rp 000

2.042.453.225

340.642.841

335.603.823

503.883.098

400.188.255

904.071.353

36.061.413

844.525.939

735.792.078

1.786.452.146

177.824.408

7.840.406

217.917.133

256.001.079

882.380.793

Total
Financial liabilities
Bank loans
Securities issued - net
Total
Difference

Perusahaan terpapar risiko suku bunga yang tidak


signifikan karena piutang pembiayaan konsumen,
utang jangka panjang dan sebagian besar utang
bank memiliki suku bunga tetap.

The Company is not significantly exposed to


interest rate risk because its consumer financing
receivables, long-term liabilities and majority of
bank loans are arranged at fixed interes rates.

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang


terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan
risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam
Catatan 6, 7,13 dan 18.

The Companys financial assets and liabilities that


are exposed to fair value interest rate risk and
cash flow interest rate risk are detailed in Notes 6,
7, 13 and 18.

Analisis sensitivitas

Sensitivity analysis

Untuk utang bank suku bunga mengambang,


analisis sensitivitas disusun dengan asumsi
jumlah utang bank terutang pada tanggal laporan
posisi keuangan adalah yang terutang untuk
sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin
suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan
meningkatkan atau menurunkan laba sebelum
pajak
untuk
tahun-tahun
yang
berakhir
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar Rp 1.680.556 ribu dan Rp 1.700.727 ribu.
Analisis ini mengasumsikan bahwa semua
variabel lainnya tetap konstan. Perubahan
terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga
pinjaman variabel.

For floating rate bank loans, the sensitivity


analysis is prepared assuming the amount of bank
loans outstanding at the statement of financial
position date was outstanding for the whole year.
A change of 100 basis points in interest rates at
the reporting dates would have increased or
decreased the profit before tax for the year ended
December 31, 2014 and 2013 by Rp 1,680,556
thousand and Rp 1,700,727 thousand. This
analysis assumes that all other variables remain
constant. The movement is mainly attributable to
interest rates on its variable rate borrowings.

Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi,


Perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko
tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan
struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.

For working capital, investment loans and


borrowings, the Company may seek to mitigate its
interest rate risk by obtaining loans structure with
competitive interest rate.

- 74 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit merupakan risiko utama karena


Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan. Secara
langsung,
Perusahaan
menghadapi
risiko
seandainya konsumen tidak mampu memenuhi
kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati antara
konsumen dengan Perusahaan. Oleh karenanya
Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian.
Prinsip Benar dari Awal yang diterapkan oleh
Perusahaan merupakan pencerminan dari sikap
kehati-hatian ini. Perusahaan menerapkan proses
pemberian kredit yang ketat, antara lain survei
calon konsumen, verifikasi data konsumen, dan
persyaratan uang muka yang berlaku. Prinsip 5C
sudah merupakan standar dalam setiap analisa
kelayakan konsumen. Juga pemilihan dan analisa
Dealer/Showroom atau vendor merupakan
kesatuan dari analisa persetujuan proses
pembiayaan.

Credit risk is a major risk because the Company is


engaged in consumer financing and finance lease.
Directly, the Company faces risks when
consumers are not able to fulfill their obligations in
paying off loans already agreed upon in the
contract between consumers and the Company.
Therefore the Company applies the precautionary
principle. The Right from the Beginning principle
adopted by the Company is a reflection of this
attitude of prudence. The Company applies a
rigorous credit process, including surveys of
potential customers, verification of customer data,
and applicable requirements for down payments.
The 5C principles have become standard in every
consumer feasibility analysis. Selection and
analysis Dealer/Showroom or vendor is also an
integral part of the financing process analysis.

Analisa calon Konsumen dan pemantauan


Konsumen secara menyeluruh, Perusahaan
menggunakan jasa survei eksternal untuk validasi
informasi calon konsumen dan survei yang telah
dilakukan
oleh
marketing
(CMO)
tanpa
mengurangi
kecepatan
dalam
mengambil
keputusan persetujuan pembiayaan. Perusahaan
pun
melakukan
pemantauan
karakteristik
pembayaran angsuran dari konsumen, status
jaminan dan kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi sumber penghasilan konsumen
sehingga konsumen yang akan bermasalah dapat
diantisipasi lebih awal.

In its analysis of prospective consumers and


monitoring of consumers as a whole, the
Company uses an external survey service to
validate information on prospective consumers
and a survey conducted by marketing (CMO)
without reducing the speed of financing approval
decisions. The Company also monitors the
characteristics of consumer installment payments,
insurance status, and other conditions that may
affect the consumer's income sources so that
consumers who might pose problems can be
recognized early.

Berikut adalah eksposur maksimum terhadap


risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit
Perusahaan.

The following are the Companys maximum


exposure to credit risk and credit risk
concentration analysis.

I.

I.

Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

The Companys credit risk exposure is almost


entirely derived from consumer financing and
finance lease receivables, where the maximum
credit risk exposure is equal to the carrying
amount.

Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit


hampir seluruhnya berasal dari piutang
pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan, dimana eksposur maksimum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai
tercatat.
II.

Maximum exposure to credit risk

Analisis konsentrasi risiko kredit

II. Credit risk concentration analysis

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika


sejumlah
konsumen
bergerak
dalam
aktivitas usaha yang sama atau aktivitas
dalam wilayah geografis yang sama, atau
ketika mereka memiliki karakteristik yang
sejenis
yang
akan
menyebabkan
kemampuan untuk memenuhi liabilitas
kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh
perubahan kondisi ekonomi atau yang
lainnya.

Concentration of credit risk arises when a


number of consumers operate in the same
business activity or in activities within the
same geographic area, or when they have
similar characteristics that would cause the
ability to meet contractual obligations to be
equally affected by changes in economic or
other conditions.

- 75 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Perusahaan
bergerak
di
bidang
usaha
pembiayaan konsumen yang pelanggannya
mayoritas adalah Individu dan tidak terkonsentrasi
pada wilayah geografis tertentu, kecuali untuk
sewa pembiayaan. Untuk usaha pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan, proses
pemberian kredit yang dijalankan sangat ketat,
mulai dari survei calon konsumen, verifikasi data
konsumen serta pemberian uang muka sesuai
ketentuan yang berlaku, sehingga risiko yang
mungkin timbul dapat dikendalikan dengan baik.

The Company is engaged in the consumer


financing business the majority of whose clients
are individuals and not concentrated in any certain
geographic areas, except for finance lease. For
consumer finance and finance lease business, the
process for extending credit is very strict, with the
survey of prospective customers, verification of
customer data, and down payments based on
conditions applied, so the risks that might arise
can be controlled properly.

Perusahaan
juga
menerapkan
Pedoman
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang
diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan
No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non
Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No.
PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan
Pembiayaan.

The Company also implemented the Manual


for Implementation of Know Your Customer
Principles as regulated in the Ministry of Finance
Regulation No. 30/PMK.010/2010 regarding the
Implementation of Know Your Customer Principles
for Non-Banking Financial Institutions and the
Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board (Bapepam-LK)
Regulation No. PER-05/BL/2011 regarding the
Manual for Implementation of Know Your
Customer Principles for Multifinance Companies.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit


dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan
konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang
dimiliki Perusahaan:

The following table illustrates the amount of credit


risk and concentration risk on consumer financing
receivables and finance lease receivables held by
the Company:

Piutang pembiayaan konsumen


Korporasi
Individu
Subjumlah
Piutang sew a pembiayaan
Korporasi
Individu
Subjumlah
Jumlah

2014
Rp'000

2013
Rp'000

36.609.232
1.427.785.054

31.128.107
1.278.052.243

1.464.394.286

1.309.180.350

779.156.816
149.774.664

787.941.243
185.293.088

928.931.480

973.234.331

2.393.325.766

2.282.414.681

Tabel dibawah ini menyajikan kualitas piutang


pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan berdasarkan golongan dengan risiko
kredit, jumlah yang disajikan adalah bruto.

Consumer financing receivables


Corporate
Individual
Subtotal
Finance lease receivables
Corporate
Individual
Subtotal
Total

The tables below present consumer financing


receivables and finance lease receivables quality
per class with credit risk, presented at gross
amounts.
2014

Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/


Neither Past Due Nor Impaired
Grade Tinggi/
Grade Menengah/ Grade Rendah/
Tidak dirating/
High Grade
Medium Grade
Low Grade
Unrated
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan

950.473.503
620.911.185

74.953.138
74.218.009

20.143.301

98.335.782
15.727.431

- 76 -

Telah Jatuh Tempo


Tetapi Tidak
Mengalami
Penurunan Nilai/
Past Due But
Not Impaired
Rp'000

Telah Jatuh Tempo


dan Mengalami
Penurunan Nilai/
Past Due and
Impaired
Rp'000

90.876.294
60.062.628

2.034.491
5.065.305

Jumlah/
Total
Rp'000
1.216.673.208
796.127.859

Consumer financing
Finance lease

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2013

Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/


Neither Past Due Nor Impaired
Grade Tinggi/
Grade Menengah/ Grade Rendah/
Tidak dirating/
High Grade
Medium Grade
Low Grade
Unrated
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan

835.857.687
428.890.649

51.381.592
192.835.293

35.850.240

88.159.486
90.120.524

Telah Jatuh Tempo


Tetapi Tidak
Mengalami
Penurunan Nilai/
Past Due But
Not Impaired
Rp'000

Telah Jatuh Tempo


dan Mengalami
Penurunan Nilai/
Past Due and
Impaired
Rp'000

137.024.925
49.993.515

4.144.365
21.732.677

Jumlah/
Total
Rp'000
1.116.568.055
819.422.898

Consumer financing
Finance lease

Penggolongan kualitas piutang pembiayaan


konsumen dan piutang sewa pembiayaan
Perusahaan ditetapkan sebagai berikut:

Classification of the Companys consumer


financing
receivables
and
finance
lease
receivables quality designation are as follows:

Kelompok lancar

Current group

Kelompok lancar dibagi menjadi dua


yaitu:

bagian

Current group divided into two parts:

a. Dirating

: Piutang lancar yang di rating


berdasarkan Low Grade (High
Risk),
Medium
Grade
(Medium Risk) dan High
Grade (Low Risk).

a. Rated

b. Tidak dirating

: Piutang lancar yang tidak di


rating yaitu pembayaran
baru di bulan berjalan.

b. Unrated :

Kelompok yang dirating kemudian dilakukan


pengelompokkan dengan ketentuan sebagai
berikut:

: Current receivable rated based on


Low Grade (High Risk), Medium
Grade (Medium Risk) and High
Grade (Low Risk).

Current receivable that is not


rated refer to newly disburse in
the current month.

Rated group then


regulation as follow:

grouping

based

on

Komposisi Grading /Composit Grade:


Grade Rendah/Low Grade
Tenor grade rendah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade rendah/tinggi)/
Term low grade + DP low grade + Historical payment (low /high grade)
Grade Menengah/Medium Grade
Tenor grade menengah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade menengah/tinggi)/
Term medium grade + DP low grade + Historical payment (medium/high grade)
Tenor grade rendah + DP grade menengah + Histori pembayaran (grade menengah/tinggi)/
Term medium grade + DP medium grade + Historical payment (medium/high grade)
Tenor grade menengah + DP grade menengah + Histori pembayaran grade menengah/
Term medium grade + DP medium grade + Historical payment medium grade
Grade Tinggi/High Grade
Tenor grade tinggi + DP (grade rendah/menengah/tinggi) + Histori pembayaran (grade menengah/tinggi)/
Term high grade + DP (low /medium/high grade) + Historical payment (medium/high grade)
Tenor grade menengah + DP (grade menengah/tinggi) + Histori pembayaran grade tinggi/
Term low grade + DP (medium/high grade) + Historical payment high grade
Tenor grade rendah + DP grade tinggi + Histori pembayaran (grade menengah/tinggi)/
Term low grade + DP high grade + Historical payment (medium/high grade)
Tenor grade menengah + DP grade tinggi + Histori pembayaran grade menengah/
Term medium grade + DP high grade + Historical payment medium grade

Kelompok Overdue

Overdue Group

Kelompok overdue dibagi menjadi dua bagian


yaitu:

Overdue groups are divided into two parts:

a.

Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami


penurunan nilai (overdue dari kelompok
collective)

a.

Past due but not impaired (overdue from


collective group)

b.

Mengalami penurunan nilai (overdue dari


kelompok individual)

b.

Individually impaired (overdue from individual


group)

- 77 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Tabel berikut merupakan rincian nilai dari agunan


yang dimiliki oleh Perusahaan per tanggal
31 Desember 2014 dan 2013:

The following tables detail the Companys


collateral held as security as of December 31,
2014 and 2013:

2014
Pembiay aan
konsumen/
Consumer
f inance
Rp'000
Eksposur kredit
Nilai jaminan *)
Total eksposur tanpa
jaminan kredit
Porsi eksposur kredit tanpa
jaminan kredit

1.216.673.208
1.497.305.100

Tanah dan bangunan


Kendaraan
Mesin dan alat berat
Lainnya
Jumlah

4.118.220,00
1.488.806.850
4.380.030
1.497.305.100

Sewa
pembiay aan/
Finance
lease
Rp'000

Kredit
kary awan/
Employ ee
loan
Rp'000

796.127.859
923.100.697
-

Jumlah/
Total
Rp'000

2.286.405
-

2.015.087.472
2.420.405.797

2.286.405

2.286.405

100%

1.650.000
1.039.110
920.411.587
923.100.697

0,11%
5.768.220
1.489.845.960
924.791.617
2.420.405.797

Credit exposure
Collateral v alue *)
Total Unsecured
credit exposure
Unsecured portion
of credit exposure
Land and building
Vehicle
Machine and heav y equipment
Others
Total

2013
Pembiay aan
konsumen/
Consumer
f inance
Rp'000
Eksposur kredit
Nilai jaminan *)
Total eksposur tanpa
jaminan kredit
Porsi eksposur kredit tanpa
jaminan kredit

1.116.568.055
1.601.164.939

Tanah dan bangunan


Kendaraan
Mesin dan alat berat
Lainnya
Jumlah

1.595.908.609
5.256.330
1.601.164.939

Sewa
pembiay aan/
Finance
lease
Rp'000
819.422.898
910.850.664
-

Kredit
kary awan/
Employ ee
loan
Rp'000

Jumlah/
Total
Rp'000

2.470.424
-

1.938.461.377
2.512.015.603

2.470.424

2.470.424

100%

652.670
1.821.270
908.376.724
910.850.664

0,13%
652.670
1.597.729.879
908.376.724
5.256.330
2.512.015.603

Credit exposure
Collateral v alue *)
Total Unsecured
credit exposure
Unsecured portion
of credit exposure
Land and building
Vehicle
Machine and heav y equipment
Others
Total

*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Perusahaan/Based on Company 's assessment

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana


Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan
yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya
yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat
diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian
fasilitas
pembiayaan
konsumen,
selain
menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga
membina kerjasama dengan beberapa bank
nasional dan bank pemerintah maupun bank
asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman
untuk pembiayaan (channeling) maupun demand
loan dan term loan. Dalam hal ini Perusahaan
mengharuskan limit fasilitas pinjaman yang
didapatkan minimal 110% dari total kebutuhan
dana untuk aktivitas pembiayaan.

Liquidity risk is the risk that the Company does not


have sufficient financial resources to meet
obligations that have matured. This risk can be
overcome by the Company because in the
provision of consumer financing facilities, as well
as using its own funds, the Company also
maintains cooperation with several national banks,
state banks and foreign banks in the form of
facilities for disbursing loans for financing
(channeling) as well as the demand loans and the
term loans. The Company requires a limit for loan
facilities obtained of at least 110% of the total
amount of funds required for financing activities.

Saldo kas setiap hari cukup untuk minimal


menutupi kebutuhan dana pembiayaan satu hari.
Perusahaan juga mempunyai fasilitas Pinjaman
Rekening Koran yang dapat ditarik setiap waktu
dengan limit minimal menutup kebutuhan dana 5
hari kerja.

An adequate cash balance is maintained every


day to cover financing needs for one day. The
Company also has a current account loan facility
that may be withdrawn at any time with a minimum
limit to cover financing needs for five business
days.

- 78 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo


kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif
dengan periode pembayaran yang disepakati
milik
Perusahaan.
Tabel
telah
disusun
berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari
liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di
mana Perusahaan harus melakukan pembayaran.
Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok.
Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat
bunga mengambang, maka jumlah terdiskonto
berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode
pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada
tanggal awal di mana Perusahaan melakukan
pembayaran.

The following tables detail the Companys


remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed
repayment periods. The tables have been drawn
up based on the undiscounted cash flows of
financial liabilities based on the earliest date on
which the Company can be required to pay. The
tables include both interest and principal cash
flows. To the extent that interest flows are floating
rate, the undiscounted amount is derived from
interest rate curves at the end of the reporting
period. The contractual maturity is based on the
earliest date on which the Company may be
required to pay.
2014

Sampai dengan
1 bulan/
Until 1 month
Rp 000
Tanpa suku bunga
Utang usaha
Utang lain-lain
Suku bunga variabel
Utang bank
Biaya yang masih harus
dibayar
Suku bunga tetap
Utang bank
Biaya yang masih harus
dibayar
Surat berharga yang
diterbitkan
Jumlah

6.728.205
1.009.196

1-3 bulan/
1-3 months
Rp 000

20.923.510

>3-12 bulan/
>3-12 months
Rp 000

13.711.075

>1-5 tahun/
>1-5 year
Rp 000

Jumlah/
Total
Rp 000

6.728.205
35.643.781

Non interest bearing


Trade accounts payable
Other accounts payable

10.833.333

157.222.222

168.055.555

Variable interest
Bank loan
Accured expenses

3.360.295

6.720.591

29.572.894

65.386.938

105.040.718

46.796.101

166.756.306

367.695.845

499.438.530

1.080.686.782

13.891.269

37.696.735

132.243.704

110.097.019

293.928.727

Accured expenses

3.000.000

227.000.000

308.000.000

538.000.000

Securities issued

235.097.142

781.056.851

1.140.144.709

2.228.083.768

71.785.066

Fixed interest
Bank loan

Total

2013
Sampai dengan
1 bulan/
Until 1 month
Rp 000
Tanpa suku bunga
Utang usaha
Utang lain-lain
Suku bunga variabel
Utang bank
Biaya yang masih harus
dibayar
Suku bunga tetap
Utang bank
Biaya yang masih harus
dibayar
Surat berharga yang
diterbitkan
Jumlah

4.712.273
658.630

1.878.949

9.329.243
16.579.095

1-3 bulan/
1-3 months
Rp 000

18.718.634

62.572.716

>3-12 bulan/
>3-12 months
Rp 000

7.339.786

>1-5 tahun/
>1-5 year
Rp 000

Jumlah/
Total
Rp 000

4.902.971

4.712.273
31.620.021

107.500.000

170.072.716

Non interest bearing


Trade accounts payable
Other accounts payable
Variable interest
Bank loan

3.478.095

9.758.066

20.398.736

35.513.846

56.168.369

447.197.877

208.732.539

712.098.785

Fixed interest
Bank loan

41.723.792

103.835.051

90.157.640

245.045.726

Accured expenses

300.000.000

200.000.000

403.000.000

903.000.000

Securities issued

482.661.606

768.130.780

834.691.886

2.102.063.367

- 79 -

Accured expenses

Total

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
The following table shows the differences in the
maturity profile of the Companys financial assets
and liabilities on December 31, 2014 and 2013:

Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan


jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013:
2014
> 1 bulan s.d
> 3 bulan s.d
Sampai dengan
3 bulan/
12 bulan/
1 bulan/
> 1 month until > 3 months until
Until 1 month
3 months
12 months
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Aset keuangan
Tanpa suku bunga:
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain kepada
pihak ketiga
Suku bunga variabel
Kas dan setara kas
Kas yang Dibatasi
Penggunaannya
Suku bunga tetap
Piutang pembiayaan
konsumen
Piutang sew a pembiayaan
Piutang lain-lain kepada
pihak berelasi
Jumlah
Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Utang usaha
Utang lain-lain
Suku bunga variabel:
Utang bank
Suku bunga tetap:
Utang bank
Surat berharga yang
diterbitkan - bersih

1.220.051
-

578.701

> 1 tahun s.d


5 tahun/
> 1 year until
5 years
Rp'000

Jumlah/
Total
Rp'000

1.220.051

578.701

45.912.189

45.912.189

7.144.102

7.144.102

81.976.757
89.667.523

95.606.190
81.700.243

376.659.590
321.718.839

662.430.671
303.041.254

1.216.673.208
796.127.859

10.404

35.703

427.555

1.812.743

2.286.405

225.931.026

177.920.837

698.805.984

967.284.668

2.069.942.515

6.728.205
1.009.196
50.209.150
-

20.923.510

13.711.075

6.728.205
35.643.781

10.833.333

157.222.222

168.055.555

166.756.306

367.695.845

499.438.530

1.084.099.831

5.326.655

226.631.465

306.660.936

538.619.056

Jumlah

57.946.551

193.006.471

618.871.718

963.321.688

1.833.146.428

Selisih

167.984.475

(15.085.634)

79.934.266

3.962.980

236.796.087

2013
> 1 bulan s.d
> 3 bulan s.d
Sampai dengan
3 bulan/
12 bulan/
1 bulan/
> 1 month until > 3 months until
Until 1 month
3 months
12 months
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Aset keuangan
Tanpa suku bunga:
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain kepada
pihak ketiga
Suku bunga variabel
Kas dan setara kas
Kas yang Dibatasi
Penggunaannya
Suku bunga tetap
Kas dan setara kas
Piutang pembiayaan
konsumen
Piutang sew a pembiayaan
Piutang lain-lain kepada
pihak berelasi
Jumlah

1.445.000
-

506.674

> 1 tahun s.d


5 tahun/
> 1 year until
5 years
Rp'000

Restricted cash deposits


Fixed interest
Consumer financing
receivables
Finance lease receivables
Other account receivables
to related parties
Total
Financial liabilities
Without interest:
Trade accounts payable
Other accounts payable
Variable interest:
Bank loans
Fixed interest:
Bank loans
Securities issued - net
Total
Difference

Jumlah/
Total
Rp'000

1.445.000

506.674

18.676.210

18.676.210

3.815.638

3.815.638

81.500.000

81.500.000

81.514.925
50.860.963

96.610.976
70.626.893

381.474.798
303.537.165

556.967.356
394.397.877

1.116.568.055
819.422.898

9.933

53.733

62.780

2.343.978

2.470.424

237.822.669

167.798.276

685.074.743

953.709.211

2.044.404.899

- 80 -

Financial assets
Non bearing interest:
Cash and cash equivalents
Other accounts receivable
to third parties
Variable interest
Cash and cash equivalents

Financial assets
Non bearing interest:
Cash and cash equivalents
Other accounts receivable
to third parties
Variable interest
Cash and cash equivalents
Restricted cash deposits
Fixed interest
Cash and cash equivalents
Consumer financing
receivables
Finance lease receivables
Other account receivables
to related parties
Total

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

2013
> 1 bulan s.d
> 3 bulan s.d
Sampai dengan
3 bulan/
12 bulan/
1 bulan/
> 1 month until > 3 months until
Until 1 month
3 months
12 months
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Utang usaha
Utang lain-lain
Suku bunga variabel:
Utang bank
Suku bunga tetap:
Utang bank
Surat berharga yang
diterbitkan - bersih

> 1 tahun s.d


5 tahun/
> 1 year until
5 years
Rp'000

Jumlah/
Total
Rp'000

4.712.273
658.630

18.718.634

7.339.786

4.902.971

4.712.273
31.620.021

6.282.135

11.271.549

50.590.836

102.060.097

170.204.617

35.929.513

66.312.825

274.330.016

335.603.823

712.176.177

Financial liabilities
Without interest:
Trade accounts payable
Other accounts payable
Variable interest:
Bank loans
Fixed interest:
Bank loans

304.039.519

199.843.577

400.188.255

904.071.351

Securities issued - net

Jumlah

47.582.551

400.342.527

532.104.215

842.755.146

1.822.784.439

Selisih

190.240.118

(232.544.251)

152.970.528

110.954.065

221.620.460

Total
Difference

Risiko Operasional

Operational Risk

Risiko operasional merupakan risiko yang


disebabkan karena kekurangan dan kegagalan
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem ataupun permasalahan-permasalahan
yang berdampak pada operasi Perusahaan.
Penanganan
risiko
operasional
dalam
Perusahaan dilakukan dengan 3 (tiga) langkah,
yaitu:

Operational risk is the risk caused by


shortcomings and failures of internal processes,
human errors, system failures or problems that
could bring impact to the Company's operations.
The operational risks in the Company are handled
through 3 (three) steps as follows:

Pengidentifikasian risiko
Pengukuran risiko
Manajemen, pengawasan dan pengendalian
risiko

Risk identification
Risk measurement
Risk management, supervision and control

Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan


proses yang tidak terpisahkan. Langkah di
atas telah diterjemahkan
Perusahaan dalam
mekanisme
manajemen
risiko
operasional
sebagai berikut:

The three steps above is inseparable unified


process. The steps above have been converted to
the Company's operational risk management
mechanism as follows:

Pengertian yang jelas oleh semua lini yang


terkait terhadap risiko yang melekat pada
setiap tahapan proses kegiatan operasional
yang
berhubungan
terutama
dengan
persetujuan dan pencairan pembiayaan,
pelayanan
konsumen,
pencatatan
pembukuan dan penyusunan laporan.

A clear understanding by all lines concerned


regarding the risk inherent in each stage of
the processes of operational activities
relating primarily to the approval and
disbursement of financing, customer service,
accounting records and preparation of
reports.

Pembagian tugas yang jelas dan terpisah


antara pelaksana dan kontrol. Sebagai
pelaksana,
aktivitas
yang
dikerjakan
berdasarkan
Standard
Operating
Procedures (SOP) baku Perusahaan,
sedangkan fungsi kontrol memastikan
aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang
digariskan oleh SOP.

A clear separation of duties between


executors and overseers. Executors, carry
out activities based on the Companys
Standard Operating Procedures (SOP),
while the oversight functions ensure that the
activities are done in accordance with the
requirements outlined by the SOP.

- 81 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Perusahaan
menggunakan
Sistem
Teknologi Informasi dari perusahaan
terkemuka Sigma agar kelangsungan dan
kelancaran pengoperasian sistem dapat
terjamin. Perusahaan sudah menerapkan
sistem on-line dan real time sehingga
dengan demikian pihak manajemen dapat
memonitor seluruh aktivitas operasional
secara langsung, dan dengan cepat dapat
mengambil keputusan strategis dan tepat
untuk memitigasi kemungkinan risiko yang
terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya
sistem,
maupun
penyimpangan
dari
pelaksanaan SOP dan/atau kebijakan
Perusahaan.

The Company uses Information Technology


Systems from a leading company Sigma to
ensure the continuity and the smooth
operation of the system. The Company has
implemented the system on line and in real
time so that management can monitor all
operational activities directly and can quickly
make the right strategic decisions to reduce
possible risks that may arise from
negligence, system failure, or deviations in
implementation of SOPs and/or Company
policy.

Perusahaan juga sudah menerapkan Risk


Control Self Assessment (RCSA), suatu
konsep manajemen risiko yang dibentuk
berdasarkan Prosedur Operasi Standar
yang berlaku dalam Perusahaan, untuk
menelaah dan mengukur besarnya potensi
risiko-risiko yang berlangsung selama
proses internal untuk menghasilkan status
risiko operasional, dan dilaporkan secara
periodik.

The Company has also implemented a Risk


Control Self Assessment (RCSA), a concept
of risk management, which was established
based on applicable Standard Operating
Procedures in the Company, to examine
and measure the extent of potential risk
occurring throughout the internal processes
in order to generate operational risk status,
and is reported periodically.

Perusahaan senantiasa mengembangkan


kemampuan dan pengetahuan karyawannya
dengan berbagai pelatihan melalui VLC
(Verena Learning Centre) agar dapat
menekan seminimal mungkin frekuensi
kesalahan manusia dan sistem operasional
dan dampak kerugian finansial yang
diakibatkan oleh hal tersebut.

The Company continuously develops the


skills and knowledge of its employees
through various types of training through
VLC (Verena Learning Centre) in order to
reduce the occurence of human error and
operational system errors and the financial
losses thereby incurred.

Risiko Hukum

Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko tuntutan hukum yang


disebabkan lemahnya aspek yuridis, seperti tidak
adanya peraturan perundang-undangan yang
mendukung atau pengikatan dokumen legal yang
lemah, kejadian tersebut dapat timbul dari
karyawan yang melanggar hukum, kecurangan
dan perbuatan lain yang merugikan Perusahaan
maupun pihak lain seperti konsumen dan
masyarakat.

Legal risk is the risk resulting from weakness in


judicial aspects, such as absence of laws and
regulations or the weakness of legal binding
documentation. These events can arise from
employees who violate the law, fraud and other
acts that is adverse to the Company or other
parties such as consumers and public.

Sebagai Perusahaan yang berdiri dalam sebuah


negara hukum, Perusahaan harus selalu tunduk
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Kegagalan Perusahaan dalam mengikuti
peraturan perundang-undangan yang berlaku
akan mengakibatkan pada timbulnya tuntutan
hukum yang akan ditujukan kepada Perusahaan.

As a company that stands in a state of law, the


Company shall always be subject to the
implementation of external laws and regulation.
Companys failure to comply with the laws and
regulations may result tp a legal claim against the
Company.

- 82 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Untuk memitigasi risiko hukum, Perusahaan


memastikan
bahwa
pengikatan
perjanjian
Perusahaan
dengan
para
pihak
telah
dilaksanakan dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dengan mengacu pada prinsip kehatihatian dalam upaya melindungi kepentingan
Perusahaan.
Perusahaan
melakukan
pengumpulan data, analisis pengukuran dan
pemantauan atas perkembangan outstanding
cases dan potential claim secara berkala. Bagian
Legal bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan
manajemen untuk menangani dan mengadministrasikan gugatan hukum (litigasi) serta
menyelesaikan masalah-masalah hukum.

To mitigate legal risks, the Company ensures that


the Company's binding agreement between the
other parties has been implemented and comply
with the regulation by reference to the
precautionary principle in an effort to protect the
interest of the Company. The Company performed
data collection, measurement analysis and
monitoring of progress of the outstanding cases
and potential claims periodically. A legal division
with all related units are assigned to handle in and
administering lawsuits (litigation) and completion
of legal issues.

Risiko reputasi

Reputation Risk

Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan


oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif
terhadap Perusahaan.

Reputation Risk is the risk resulting from negative


publicity related to Companys business or
negative perception of the Company.

Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi


antara lain image Perusahaan, penyelesaian
pengaduan konsumen yang tidak diselesaikan
dengan baik, pelayanan yang buruk terhadap
konsumen atau pihak lain, konflik internal, harga
saham dan sebagainya.

Factors that affected reputation risk are the


Companys image, unsatisfactory resolution of
customer complaints, poor service to customers or
other parties, internal conflict and share price.

Pengelolaan risiko reputasi dengan cara


memfasilitasi,
menyelesaikan
serta
mengadministrasikan setiap pengaduan dan
penyelesaian pengaduan konsumen. Perusahaan
juga telah melaksanakan program Corporate
Sosial Responsibility (CSR) melalui program
Verena Peduli serta kegiatan sosial lainnya.
Risiko reputasi juga dikelola melalui pemantauan
publikasi negatif dan keluhan konsumen yang
dimuat di media cetak baik surat pembaca
maupun artikel berita dan keluhan konsumen
yang disampaikan kepada Perusahaan.

Managing reputation risk rests with mediators to


facilitate, resolve and administering any complaint
and settlement of consumer complaints. The
Company has also implemented Corporate Social
Responsibility (CSR) program through Verena
Peduli and other social activities. Reputation risk
is also managed through the monitoring of
negative publicity and consumer complaints from
readers letters and articles in the media and
customer complaints received by the Company.

Risiko Strategis

Strategic Risk

Risiko strategis merupakan risiko akibat


ketidaktepatan penetapan dan pelaksanaan
strategi
Perusahaan,
termasuk
kurang
responsifnya Perusahaan terhadap perubahan
eksternal.

Strategic risk is the risk resulting from


unappropriate determination and implementation
of the Companys strategies, including the
Companys lack of response with external
changes.

Pengelolaan risiko strategis, dimulai dengan


pembuatan business plan untuk mengoptimalkan
potensi pendapatan Perusahaan. Selanjutnya
Perusahaan secara berkala melakukan analisa
pencapaian target yang telah ditetapkan untuk
dapat ditentukan tindak lanjutnya.

Managing strategic risk, starts with making


business plan to optimize Companys income.
Furthermore, the Company periodically analyzes
the set target achievement so that follow-ups can
be determined.

- 83 -

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

35.

36.

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

Risiko Kepatuhan

Compliance Risk

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang


disebabkan karena Perusahaan tidak mematuhi
atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku yang
akan berdampak kepada kegiatan usaha
Perusahaan. Apabila terjadi pelanggaran terhadap
salah satu dari peraturan perundang-undangan
ataupun ketentuan lain yang berlaku, maka risiko
yang mungkin terjadi adalah sanksi bagi
Perusahaan yang dapat berupa sanksi keuangan
berupa denda material maupun sanksi non
keuangan berbentuk teguran tertulis, sanksi
ketidaklayakan
dan
ketidakmampuan
bagi
manajemen Perusahaan untuk mengelola bisnis
Perusahaan. Hal ini dapat menurunkan kinerja
Perusahaan baik secara finansial maupun non
finansial.

Compliance risk is the risk that the Company does


not comply or has not implemented legislation and
other applicable regulations which would affect the
Company's operations. In the event of violation of
any legislation or other applicable regulations, the
risks that may occur is a sanction for the Company
which may be financial penalties such as material
fines and non-financial penalties in the form of a
written warning, ineligibility sanctions and the
inability of the Company's management to
manage the Company's business. This can
degrade the performance of the Company, both
financial and non-financial.

Pengelolan risiko kepatuhan antara lain :

Management of compliance risk are conducted as


follows :

Memantau terhadap peraturan perundangundangan serta ketentuan yang berlaku.

Monitoring applicable
regulations.

Melakukan pengkinian terhadap pengelolaan


Perusahaan sesuai peraturan perundangundangan serta ketentuan yang berlaku.

Updates with the Companys management in


accordance with laws and regulations.

Melakukan
sosialisasi/pelatihan
terhadap
peraturan
perundang-undangan
serta
ketentuan yang berlaku.

Conducting socialization/training with laws and


regulations.

Melakukan
pemantauan
pelaksanaan
kepatuhan melalui compliance matrix.

Monitoring the implementation of compliance


through compliance matrix.

PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

35.

external

laws

and

EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Pada tanggal 27 Januari 2015, Perusahaan


melunasi sisa kurang bayar pajak sebesar
Rp 11.292.857 ribu dan Rp 5.953.314 ribu
untuk tahun pajak 2011 dan 2010.

On January 27, 2015, the Company fully paid


the remaining
tax underpayment
of
Rp 11,292,857 thousand and Rp 5,953,314
thousand for the tax years 2011 and 2010.

Pada tanggal 30 Januari 2015, Perusahaan


mengajukan keberatan dengan surat No.
008/VMF-ACC/XIII/I/15 - 033/VMF-ACC/XIII/I/15
untuk tahun pajak 2011 dan 2010, masingmasing sebesar Rp 11.292.857 ribu dan
Rp 5.953.314 ribu. Manajemen berkeyakinan
bahwa pengajuan keberatan ini memiliki
dasar-dasar yang kuat untuk dikabulkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak. Sampai dengan
tanggal laporan keuangan ini diterbitkan,
kasus ini masih dalam proses.

On January 30, 2015, the Company filed


objection letter No. 008/VMF-ACC/XIII/I/15 033/VMF-ACC/XIII/I/15 for tax years 2011
and 2010 for the tax underpayment
assessment of Rp 11,292,857 thousand and
Rp 5,953,314 thousand, respectively. The
management believes that the objection filing
has strong foundation to be granted by
Directorate General of Taxation. As of the
date of issuance of the financial statements,
this case is still in process.

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN


PERSETUJUAN
LAPORAN
KEUANGAN
PERUSAHAAN

36.

Penyusunan dan penyajian wajar laporan


keuangan pada halaman 3 sampai dengan 84
merupakan tanggung jawab manajemen, dan
telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk
diterbitkan pada tanggal 5 Pebruari 2015.

MANAGEMENT
RESPONSIBILITY
AND
APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
The preparation and fair presentation of
financial statements on pages 3 to 84 are
responsibilities of the management and
approved and authorized for issue by
Companys Directors on February 5, 2015.

- 84 -

the
the
are
the

Anda mungkin juga menyukai