PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan modal
pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan
ditingkatkan. Upaya kesehatan tersebut adalah perbaikan gizi terutama diusia
sekolah dasar yaitu usia 7-12 tahun. Gizi yang baik akan menghasilkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sehat, cerdas, dan memiliki fisik
yang tangguh serta produktif. Jadi perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya
merupakan langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan
dengan pencapaian SDM yang berkualitas (Depkes RI, 2005).
Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan
makan. Kebiasaan anak senang jajan dapat berdampak buruk sebab banyak
makanan jajanan yang tidak aman dan tidak sehat beredar. Mengonsumsi
makanan jajanan yang tidak aman dan tidak sehat dapat menyebabkan anak
terkena penyakit dan dapat menurunkan status gizi anak (Haryanto, 2002).
Sebenarnya orang tua ikut andil dengan kebiasaan anak mengonsumsi
jajanan. Untuk menenangkan anak yang sedang rewel, orang tua terkadang
membiarkan anaknya jajan atau bahkan membelikan jajanan. Akibatnya, anak
menjadi kenyang dan malas makan masakan rumah serta lama kelamaan anak
jadi punya kebiasaan jajan. Ada juga orang tua yang merasa cukup bijaksana
melarang anaknya mengonsumsi jajanan kaki lima tapi membekali anaknya
dengan snack seperti keripik kentang, soft drink, junk food seperti biskuit,
krekers atau fast food. Disamping itu ada juga orang tua yang membiarkan
anaknya makan jajanan kue-kue tradisional dengan keyakinan bahwa jajanan
tersebut lebih aman. Padahal kenyataannya, selain kebersihannya kurang
terjamin, penggunaan pengawet, pewarna, dan pemanis buatannya lebih sulit
dikontrol (Mudjajanto, 2006).
latar
belakang
tersebut,
maka
perlu
dilakukannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kasus
Identitas Pasien
Nama
: Cantika
Umur
: 10 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
TB
: 125 cm
BB
: 26 kg
Kebutuhan Energi
BBI
15 x 1680
4
= 63 gram
Lemak
25 x 1680
9
= 46,7 gram
KH
60 x 1680
4
= 252 gram
KH
Protein
= 30 % x 63
Lemak
= 30 % x 46,7 = 14 gram
= 18,9 gram
ketertinggalan mereka. Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik
antara anak laki-laki dan perempuan adalah pada bentuk otot yang dimiliki.
Anak laki-laki lebih berotot dibandingkan anak perempuan yang memiliki
otot lentur (Gunarsa, 2006).
Kemampuan anak sekolah dasar dalam menggunakan fisiknya atau
sering disebut kemampuan motorik terlihat lebih menonjol dibandingkan
usia sebelumnya. Kemampuan motorik pada anak dibagi menjadi dua, yaitu
kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus.kemampuan
motorik kasar dan halus yang dimiliki oleh anak merupakan syarat mutlak
untuk dapat memasuki dunia sekolah. Mereka akan mempelajari
ketrampilan-ketrampilan dasar untuk menguasai pelajaran-pelajaran di
sekolah. Kemampuan motorik halus anak pada uisa sekolah berkembang
dengan pesat. Anak sudah dapat menggunakan fisiknya untuk menggunakan
alat-alat yang membutuhkan ketrampilan motorik halus, seperti alat tulis
(Gunarsa, 2006).
Perkembangan moral berkaitan dengan kemampuan anak dalam
memahami mengenai mana yang benar dan salah serta apa yang boleh dan
tidak. Kemampuan ini berkembang tahap demi tahap sesuai dengan
pertambahan usia anak. sebelum mencapai usia 11 tahun, anak akn berada
pada tahap eksternal mortalitas. Pada tahap ini anak akan sangat kaku
memegang aturan dan tidak mau melanggarnya karena akn mendapatkan
sanksi. Tahap ini juga ditandai ketidaktahuan anka mengenai sumber dari
aturan yang ada. Jika ditanya aturan itu dari mana, anak akan menjawab
bahwa peraturan dari Tuhan atau ayah. Ketika memasuki usia 11 tahun, anak
sudah memahami bahwa aturan adalah hasil kesepakatan. Pada tahapan ini
dapat dikatakan anak telah memasuki tahapan internal moralitas (Gunarsa,
2006).
Dibandingkan anak prasekolah, anak usia sekolah dapat mengingat lebih
banyak. Mereka mampu menghubungkan antara informasi yang baru dan
informasi yang dimiliki sebelumnya. Kelebihan dalam ingatan ini
kegiatan
berkelompoknya
terlihat
dari
cara-cara
mereka
10
Sarapan pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu
sekolah adalah penuh aktifitas yang membutuhkan energi dan kalori yang
cukup besar. Untuk sarapan pagi harus memenuhi sebanyak kalori sehari.
Dengan mengkonsumsi 2 potong roti dan telur; satu porsi bubur ayam; satu
gelas susu dan buah; akan mendapatkan 300 kalori. Bila tidak sempat
sarapan pagi sebaiknya anak dibekali dengan makanan/snack yang berat
(bergizi lengkap dan seimbang) misalnya : arem-arem, mi goreng atau roti
isi daging. Makan siang biasanya menu makanannya lebih bervariasi karena
waktu tidak terbatas. Makan malam merupakan saat makan yang
menyenangkan karena bisa berkumpul dengan keluarga.
2.2.7 Bahaya Makanan Jajanan
Pada umumnya kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah
kebiasaan makan di kantin atau warung di sekitar sekolah dan kebiasaan
makan fast food. Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima atau
dalam bahasa Inggris disebut street food menurut FAO didefisinikan sebagai
makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki
lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung
dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Jajanan kaki lima dapat mejawab tantangan masyarakat terhadap makanan
yang murah, mudah, menarik dan bervariasi. Anak-anak sekolah umumnya
setiap hari menghabiskan waktunya di sekolah. Sebuah penelitian di
Jakarta baru-baru ini menemukan bahwa uang jajan anak sekolah rata-rata
sekarang berkisar antara Rp 2000 Rp 4000 per hari. Bahkan ada yang
mencapai Rp 7000. Sekitar 5% anak-anak tersebut membawa bekal dari
rumah. Mereka lebih terpapar pada makanan jajanan kaki lima dan
mempunyai kemampuan untuk membeli makanan tersebut.
Menariknya, makanan jajanan kaki lima menyumbang asupan energi
bagi anak sekolah sebanyak 36%, protein 29% dan zat besi 52%. Karena itu
dapat dipahami peran penting makanan jajanan kaki lima pada pertumbuhan
dan prestasi belajar anak sekolah. Namun demikian, keamanan jajanan
11
Kesehatan
RI
melalui
Peraturan
Menkes
no.
722/Menkes/Per/IX/1998.
12
13
2.3 Makaroni
Pasta merupakan bahan makan yang terbuat dari tepung gandum, hampir
mirip dengan mie yang dibuat dari tepung terigu. Perbedaanya adalah jenis
gandum dan proses penggilingan sampai menjadi tepung. Tepung gandum untuk
pasta bernama semolina yang berasal dari gandum jenis durum wheat. Pasta
memiliki tekstur yang disebut al dente, atau to the tooth (pas untuk gigi) tidak
terlalu keras atau lembek (pas ketika harus dikunyah), jika dimasak dengan tepat.
Pasta terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran, ada lebih dari 650 jenis pasta di
Italia dan tiap tahunnya muncul jenis pasta yang baru. Kalau tau bentuk spaghetii
yang disebut mie italia, itu hanya salah satu dari ratusan jenis pasta lainnya.
Macaroni, fusilli, ravioli, fettucini, linguini, farfalle, dll merupakan ragam jenis
dari pasta yang berbentuk unik dan sudah banyak dikenal.
Makaroni adalah salah satu jenis pasta yang berasal dari Italia. Bahan dan
cara pembuatannya sendiri dari tepung terigu, hard wheat varietas durum atau
tepung semolina, milled durum, yaitu butiran dari endosperm biji gandum.
Kalau di Italia tepung ini terus dicampur dengan air lantas ditambahin telur.
Uniknya, cuman varietas gandum jenis durum saja yang cocok untuk membuat
pasta. Jenis gandum ini dipilih gara-gara tingginya kandungan protein gluten
yang terkandung, sehingga menjadikan adonan pasta kenyal dan elastic. Setelah
dibentuk dikeringkan sampai kadar airnya 12 %, bisa membuat macaroni tahan
disimpan berlama-lama.
Salah satu sebab makaroni menjadi populer adalah bentuk dan ukurannya
tersedia dalam ratusan model/jenis dan cara memasak atau menggunakan produk
sejenis ini tidak terhitung jumlahnya. Meskipun sebagian besar produk makaroni
hanya dibuat dari semolina dan air, tetapi produknya dapat dibentuk dalam
berbagai
bentuk
yang
menghasilkan
berbagai
variasi
menarik
dan
14
15
Kedalamnya dapat juga ditambahkan vitamin D 250 1000 USP per pound dan
kalsium 500 625 mg per pound. Karbohidrat yang terkandung di dalam produkproduk makaroni adalah karbohidrat kompleks yang menyumbang sekitar 82
persen dari total kalorinya.
Karbohidrat kompleks, misalnya pati bukan merupakan bahan utama
penyebab kegemukan, tidak seperti karbohidrat sederhana misalnya gula
(sukrosa/gula pasir, glukosa atau fruktosa). Produk makaroni juga mengandung
serat makanan sekitar 1,6 gram setiap mangkoknya.
Makaroni mengandung energi sebesar 363 kilokalori, protein 8,7 gram,
karbohidrat 78,7 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 80
miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Makaroni juga
terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,1 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram
Makaroni, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Selain tekstur dan rasa yang lezat, makaroni yang tergolong pasta juga
menyimpan manfaat bagi kesehatan. Pasta merupakan bahan makanan sumber
energi dengan karbohidrat sebagai kandungan utamanya. Karbohidrat yang
terkandung membuat pasta mudah dicerna tetapi membutuhkan waktu yang agak
lama untuk diserap oleh usus sehingga membuat perasaan kenyang lebih lama.
Nilai indeks glikemik pada pasta rata-rata sebesar 45, tergantung jenis dan cara
lama dan cara pengolahannya. Nilai ini tergolong rendah dan cocok digunakan
sebagai menu diabetesi.
Pasta juga menjadi alternatif pilihan bahan makanan bagi seseorang yang
sedang menurunkan berat badan. Hal ini didukung oleh sifat karbohidrat pada
pasta yang memberikan efek rasa kenyang lebih lama serta kandungan serat dan
protein pada pasta yang menunda rasa lapar datang lebih cepat. Rata-rata
kandungan serat pada pasta 3 gram / 100 gram pasta kering, dan menyumbang
sekitar 12% kebutuhan serat harian. Untuk protein, sebanyak 28% kebutuhan
harian protein dapat diperoleh dari pasta dengan jumlah 14 gram/100 gram pasta
kering.
16
Kandungan vitamin dan mineral yang dari tepung gandum sebagai bahan
dasar pembuat pasta, memberi manfaat bagi kesehatan. Vitamin B kompleks,
magnesium, fosfor, zat besi, seng, kalium, tembaga , dsb berperan dalam
berbagai fungsi organ seperti kesehatan pencernaan, pertumbuhan tulang, sistem
kekebalan tubuh. Penambahan bahan makanan seperti saus tomat, potongan
daging ayam; daging sapi, irisan jamur, parutan keju, dsb dapat meningkatkan
kandungan gizi pasta selain cita rasanya. Adanya inovasi pembuatan pasta dari
tepung gandum utuh whole wheat akan meningkatkan kandungan gizi pasta
menjadi lebih baik, karena kini trend kesehatan sedang mengangkat gandum
utuh sebagai superfood .
2.4 Sosis Ayam
Istilah sosis sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu salsus yang berarti asin,
merujuk pada artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan
penggaraman. Dari teknologi produksinya, sosis dibuat dari daging yang digiling
(dihaluskan), diberi bumbu lalu dimasukan kedalam selonsong (casing)
berbentuk bulat panjang simetris yang kemudian diolah lebih lanjut. Berdasarkan
proses pengolahannya, sosis umum dapat dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
Sosis mentah (fresh sausage) yaitu sosis yang diolah tanpa pemanasan,
contohnya polish sausage.
Sosis yang dimasak tanpa diasap, contohnya beer salami, liver sausage
Sosis kering, semi kering (atau sosis fermentasi), misalnya summer sausage,
cervelat, dry salami, pepperoni
17
karbohidrat maksimal 8%. Jika standar ini terpenuhi, maka dapat dikatakan
bahwa sosis ayam merupakan makanan sumber protein. Hanya saja, karena kadar
lemak dan kolesterol sosis yang cukup tinggi, sosis sebaiknya tidak dijadikan
menu rutin bagi anak-anak guna mencegah masalah obesitas dan penyakitpenyakit yang mengikutinya, dikemudian hari. Jika anak suka makan sosis,
sebaiknya memiilihproduk sosis ayam dengan kandungan lemak yang tidak
terlalu tinggi (kurang dari 10%).
Produk sosis ayam biasanya mengandung nitrit yang berfungsi sebagai
pengawet untuk menghambat pertumbuhan spora Clostridium botulinum,
membentuk warna merah dan flavor khas pada produk, dan memperpanjang
umur simpan. Nitrit harus digunakan dalam jumlah terkontrol (konsentrasi residu
nitrit di dalam produk maksimum 200 ppm), kelebihan nitrit di dalam produk
dapat bereaksi dengan asam amino dari protein selama proses pemanasan
menghasilkan komponen nitrosamin yang bersifat kasinogenik.
Pada dasarnya sosis ayam dapat diolah dengan cara apa saja. Tetapi khusus
untuk balita, disarankan tidak digoreng terlalu lama. Suhu yang tinggi dengan
waktu penggorengan yang lama tidak dianjurkan karena beresiko membentuk
komponen nitrosamin.
2.5 Bawang Bombay
Bawang bombai (Latin: Allium Cepa Linnaeus) adalah jenis bawang yang
paling banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan
masakan, berbentuk bulat besar dan berdaging tebal. Bawang bombai biasa
digunakan dalam memasak makanan di Indonesia, tidak hanya digunakan
sebagai hiasan tapi juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan
tebal dagingnya. Bawang bombai juga memiliki aroma yang khas bila dibanding
dengan bawang merah biasa, umbinya terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang
membesar dan bersatu.
18
satu
siung
dapat
19
Dan dapat dikatakan bahwa bawang bombai hampir bebas lemak sehingga
kalori dari lemak tidak berarti jumlahnya. Karbohidrat yang dikandungnya terdiri
atas monosakarida, polisakarida, dan serat. Gula total yang dikandungnya hanya
sebesar4,24g/100 gram.Dengan demikian, bawang bombai termasuk makanan
rendah gula. Komponen terbanyak dalam bawang bombai adalah air. Hal ini
terbukti bila kita menggorengnya maka akan memerlukan waktu lama untuk
menghilangkan air yang ada.
Bawang bombai memiliki beberapa mineral mikro yang unggul. seperti
selenium dan fluor. Selenium diperlukan tubuh dalam jumlah sangat kecil.
Namun, unsur mikro ini memiliki peran yang cukup penting. Uji biokimia
membuktikan bahwa selenium merupakan antibiotik dan antioksidan yang baik.
Dengan fungsinya ini, keberadaan selenium sangat berarti untuk menjaga
imunitas tubuh.
Di dalam tubuh, fluor berguna untuk menjaga keseimbangan reaksi
enzimatis. Fluor juga berguna untuk menjaga kerapatan sel penyusun gigi. Dalam
hal ini, fluor akan memperkuat struktur gigi. Beberapa hal yang menyebabkan
tubuh tidak mampu menyerap vitamin C secara optimal di antaranya karena
kondisi tubuh sedang sakit sehingga usus halus tidak mampu menyerapnya
dengan baik, sedang diare, serta sedang mengonsumsi obat yang memiliki efek
sebagai pencahar (laksatif) atau diuretik.
Bawang bombai memiliki vitamin C yang masuk dalam kategori baik. Jika
kita makan 100 gram bawang bombai,lebih dari 12% kebutuhan vitamin C harian
kita telah terpenuhi. Hal ini akan membantu mencukupi kebutuhan vitamin C
yang sering kali tidak terpenuhi. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal yang
berakibat vitamin C tidak tersedia bagi tubuh. Bawang bombai mengandung
vitamin B3 dan vitamin B9 (folat). Di dalam tubuh. vitamin B3 memiliki
beberapa fungsi. Vitamin larut dalam air ini diperlukan untuk menjaga stabilitas
kadar gula dalam darah. menurunkan kolesterol, menyerap lemak, dan menjaga
20
22
terigu protein tinggi dengan tepung terigu protein sedang juga dapat dilakukan,
tujuannya agar kadar protein terigu turun sehingga roti yang dihasilkan sesuai
dengan keinginan, seperti tekstur lebih lembut (Mudjajanto & Yuliati, 2004).
Di balik kegunaannya pasti belum banyak orang yang mengetahui
kandungan yang ada dalam setiap tepung ini. Ada beberapa zat yang ada dalam
tepung dan semuanya memiliki khasiat terbaik masing-masing terutama untuk
kesehatan. Beberapa kandungan tersebut di antaranya adalah ascorbic acid,
thiamine mononitrate, amylase, asam folat, vitamin B2, dan azodicarbonamide.
Semua zat tersebut merupakan bahan-bahan dasar tambahan pembentuk tepung
gandum ini.
Kandungan tepung yang pertama yaitu ascorbic acid yang berfungi
membantu pembentukan gluten dan mempercepat pematangan. Kemudian
thiamine mononitrate atau dikenal dengan vitamin B1 yang berkhasiat membantu
pembentukan energi dari karbohidrat dan lemak. Selanjutnya amylase yang
merupakan enzim yang berfungi untuk meningkatkan protein dan menghasilkan
gluten dengan kualitas yang sangat istimewa terutama pada proses pembuatan
roti.
Protein tepung gandum sangat unik, dimana bila tepung gandum dicampur
dengan air dalam perbandingan tertentu, maka protein akan membentuk suatu
massa atau adonan koloidal yang plastis. Hal tersebut dapat menahan gas dan
akan membentuk suatu struktur spons bila dipanggang untuk mencapai suatu
kehalusan yang memuaskan. Jenis tepung gandum yang berbeda memerlukan
jumlah pencampuran (air) yang berbeda (Desrosier, 1988).
2.7 Susu Skim
Susu skim adalah susu yang kadar lemaknya telah dikurangi hingga berada
dibawah batas minimal yang telah ditetapkan. Susu skim merupakan bagian susu
yang tertinggal sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim
mengandung zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin vitamin yang
larut dalam lemak.Susu skim memiliki rasa yang asin, berebeda dengan susu
23
segar yang normalnya memiliki rasa yang agak manis dan tidak asin. Hal ini
berasal dari garam-garam mineral flourida dan sitrat. Warna pada susu skim yaitu
putih. Kebanyakan susu bubuk berwarna putih kekuningan, namun berbeda
dengan susu skim yang berwarna putih saja, hal ini dikarenakan tidak adanya
kandungan lemak pada susu tersebut.
Aroma atau bau pada susu skim ini adalah beraroma anis dikarenakan tidak
adanya penyimpangan pada susu skim.
2.8 Margarin
Margarin pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh Mege Mouries
pada tahun 1870 di Perancis dengan menggunakan lemak sapi. Margarin
dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, kosistensi rasa dan
nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin merupakan emulsi
dengan tipe emulsi Water in Oil (W/O) yaitu fase air berada dalam fase minyak
atau lemak (Ketaren,1986). Syarat umum suatu margarin antara lain mengandung
tidak kurang 80% lemak, air, bahan pengemulsi, garam, bahan pengawet,
pewarna, pewangi (dalam batas yang aman) serta vitamin. Margarin berbeda
dengan shortening, karena shortening tidak mengandung air, serta tidak memiliki
rasa asin.
Margarin merupakan emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan garam
dengan perbandingan (80:18:2). Berbeda dengan minyak goreng, margarin dapat
dikonsumsi tanpa dimasak. Sifat fisik margarin pada suhu kamar adalah
berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis. Margarin amat handal
dalam memberi cita rasa gurih pada masakan, juga sebagai sumber energi yang
melarutkan vitamin A, D, E dan K. Ia pun berfungsi sebagai medium penghantar
panas yang baik, dan mempermudah pembuatan roti dengan memperbaiki remah,
membuat roti mudah dipotong, juga menahan kandungan air dan memperlunak
kulit roti (Anonim, 2012).
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia kandungan margarin
mengandung energi sebesar 720 kilokalori, protein 0,6 gram, karbohidrat 4,4
gram, lemak 81 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 16 miligram. Selain itu di
24
25
26
27
(product safety) atau kualitas nutrisi (sebagai contoh, Anda memilikitelur dengan
grade B yang disimpan dengan baik, maka telur tersebut baik untuk dikonsumsi
& memiliki kualitas nutrisi yang sama dengan telur dengan grade yang lebih
tinggi).
Grade AA & grade A adalah telur yang paling diminati & dibeli banyak
konsumen (terutama industri tata boga). Perbedaan utama dalam grade AA &
grade A dilihat dari kekukuhan (firmness) dari kuning telur, putih telur dan
ukuran dari rongga udara. Telur dalam grade AA & A biasanya digunakan untuk
menggoreng & merebus karena telur dapat mempertahankan tekstur dari telur.
Sedangkan Grade B ada kemungkinan memiliki satu atau beberapa cacat
didalamnya (misalnya seperti kulit telur yang ter noda, memiliki rongga udara
yang besar, telur putih yang terlalu ber air, ada sedikit bercak darah di dalam
putih telur, atau telur kuning yang melebar). Telur grade B masih dapat
digunakan secara umum, tetapi telur putih dengan grade ini mungkin tidak dapat
dikocok dengan baik apabila telur putihnya terlalu berair.
Penentuan grade juga bisa diperiksa dengan cara melihat kedalaman ruang
udaranya (air cell), grade AA memiliki kedalaman ruang udara sebesar 0,3 cm,
grade A memiliki kedalaman ruang udara sebesar 0,5 cm, dan grade B memiliki
kedalaman ruang udara lebih besar dari 0,5 cm.
Menurut Sudaryani (2003), kualitas telur secara keseluruhan ditentukan
oleh kualitas isi & kulit telur. Oleh karena itu, penentuan kualitas telur dilakukan
pada kedua bagian telur tersebut. Kualitas telur sebelumnya keluar dari organ
reproduksi ayam dipengaruhi faktor: kels, strain, family, dan individu; pakan,
penyakit, umur, dan suhu lingkungan. Kualitas telur sesudah keluar dari organ
reproduksi dipengaruhi oleh penanganan telur & penyimpanan (lama, suhu, dan
bau penyimpanan).
28
2.10
Wortel
Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman yang sangat bermanfaat
Selain itu, wortel juga mengandung mineral kalsium (Ca), fosfor (P), dan kalium
(K) serta merupakan sumber serat yang baik untuk tubuh. Dalam tiap 100 gr
bahan terkandung energi sebesar 42 kalori (Novary,1997).
Wortel kaya akan zat antioksidan betakaroten. Betakaroten merupakan anti
oksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Selain itu
betakaroten bisa mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi
asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi. Wortel dapat menurunkan
resiko kanker prostat pada lelaki dan dapat menurunkan kadar kolesterol karena
menghambat oksidasi kolesterol LDL sehingga terjadi penurunan kadar LDL
dalam darah dan mengurangi resiko terjadinya aterosklerosis (Ganong, 1998).
Mengkonsumsi secara rutin wortel dapat mengurangi keganasan dari radikal
bebas. Sebaiknya tidak mengkonsumsi terlalu berlebihan karena akan
menyebabkan kulit menjadi kuning. Wortel selain dikonsumsi segar dapat pula
dikukus terlebih dahulu kemudian dikonsumsi. Berdasarkan penelitian diketahui
bahwa dengan mengkonsumsi wortel yang dikukus sebentar akan memperbesar
penyerapan betakaroten (Kumalaningsih, 2006).
29
2.11
Seledri
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang
dalah asam
serta
isoimperatorin.
petroselin (40-60%).
Daun
Kandungan asam
dan
tangkai
daun
Tepung Roti
Tepung roti (Bread Crumbs) adalah tepung panir kasar, terbuat dari roti
tawar yang dihaluskan secara kasar dan dikeringkan (oven). teksturnya kasar
jika dibandingkan jenis tepung lain. Biasanya digunakan untuk membuat
tekstur makanan menjadi lebih renyah, dan makanan yang digoreng lebih cepat
matang tanpa perlu menyerap banyak minyak. Tepung roti ini sangat cocok
untuk semua hidangan gorengan seperti katsu, tempura, lapisan risoles, pisang
goreng pasir, roti goreng, tempe goreng pasir, tahu goreng pasir, tuna goreng
pasir, ayam goreng dll.
30
Kandungan gizi tepung roti dalam 100 gr mengandung kalori 395 kcal,
lemak 5 gram, karbohidrat 72 gram, protein 13 gram, natrium 732 mg, kalium
196 mg, kalsium 183 mg dan zat besi 4,8 mg.
2.13
Saus Tomat
Saus adalah sejenis kua utama menyedapkan makanan atau pemberi
aroma pada makanan. Bahan dasar untuk membuatnya dapat dari sayuran,
kacang-kacangan, dan buah-buahan. Pada pembuatannya ditambahkan gula,
garam, cuka, dan rempah untuk penambah aroma. Penampilan saus dari bahan
baku umumnya adalah kental (Anonim, 2008).
Saus tomat adalah cairan kental pasta yang terbuat dari bubur buah
berwarna menarik (biasanya merah), mempunyai aroma dan rasa yang
merangsang. Walaupun mengandung air dalam jumlah besar, saus memiliki
daya simpan panjang karena mengandung asam, gula, garam, dan seringkali
diberi pengawet. Saus tomat dibuat dari campuran buah tomat dan bumbuhbumbuh. Dan pasta yang digunakan berwarna merah muda sesuai dengan warna
tomat yang digunakan (Rukmana dan Rahma, 1994).
Likopen adalah zat pigmen kuning tua sampai merah tua yang
bertanggung jawab terhadap warna merah pada tomat. Likopen dikenal baik
sebagai senyawa yang memiliki daya antioksidan tinggi, senyawa ini mampu
melawan radikal bebas akibat polusi dan radiasi sinar UV. Kemampuannya
mengendalikan radikal bebas 10 kali lebih efisien daripada vitamin E atau 2
kali lebih efisien dari -karoten. Selain sebagai anti skin aging, likopen juga
memiliki manfaat untuk mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis,
osteoporosis, infertility, dan kanker terutama kanker prostat (Di Mascio et al.,
1989).
Saus tomat dibuat dari campuran bubur buah tomat dan bumbu-bumbu,
berwarna merah muda sesuai dengan warna tomat yang digunakan. Saos tomat
yang baik berwarna merah tomat, tidak pucat, atau bahkan cenderung berwarna
orange, bila pucat dan berwarna merah kekuningan berarti bukan berasal dari
31
32
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal
: Senin, 9 Mei 2016
Waktu
: 09.00 s/d 13.00 WITA
Tempat
: Laboratorium Kuliner Jurusan Gizi Poltekkes
Banjarmasin
3.2 Identifikasi Resep Snack Anak Sekolah
Bola-bola Makaroni
Bahan :
30 gram makaroni, rebus dan tiriskan
25 gram sosis ayam, potong dadu
5 gram bawang bombay, cincang halus
15 gram tepung terigu
15 gram susu skim bubuk, encerkan dengan air
5 gram margarin, untuk menumis
20 gram telur ayam, kocok lepas
50 gram wortel, potong dadu
5 gram seledri, iris tipis
20 gram tepung roti
15 gram saos tomat
Minyak untuk menggoreng
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Daun selada 3 lembar untuk garnish
Alat :
Talenan
Pisau
Baskom
Sendok
Garpu
Mangkok
Piring
Panci
33
Wajan
Spatula
Cara Membuat :
1. Menumis bawang bombay dengan margarin hingga
harum.
2. Memasukkan sosis, aduk rata. Menambahkan tepung
terigu, mengaduk hingga rata.
3. Menambahkan susu, mengaduk hingga licin.
4. Memasukkan makaroni, garam dan merica, mengaduk
rata dan angkat
5. Mengambil 1 sdm adonan, bulatkan. Mengulangi
hingga adonan habis
6. Menggulingkan adonan ke tepung terigu, celupkan ke
telur, lalu lapisi dengan tepung roti.
7. Menggoreng dengan minyak panas hingga berwarna
keemasan, mengangkat dan meniriskan.
8. Sajikan dengan saos tomat.
(1 porsi)
Celupkan ke telur
Lapisi dengan tepung
Goreng hingga warna keemasan
Sajikan dengan saos tomat
Berat
Makaroni
Sosis ayam
Bawang bombany
Tepung terigu
Susu skim
Margarin
Telur ayam
Wortel
Seledri
Tepung roti
Saos tomat
Minyak
Jumlah
30 gram
25 gram
5 gram
15 gram
15 gram
5 gram
20 gram
50 gram
5 gram
20 gram
15 gram
5 gram
Energi
(kkal)
181,5
113
2,3
54,8
54,3
36
32,4
21
1
79
14,7
45,1
562,4
Protein
(gr)
4,4
3,6
0,1
1,3
5,3
0
2,6
0,6
0,1
2,6
0,3
0
19,1
Lemak
(gr)
0,2
10,6
0
0,2
0,2
4,1
2,3
0,2
0
1
0,1
5
23,6
KH (gr)
39,4
0,6
0,5
11,6
7,8
0
0,1
4,7
0,2
14,4
3,7
0
67,2
Jumlah
30 gram
25 gram
5 gram
15 gram
15 gram
5 gram
20 gram
35
Wortel
Seledri
Tepung roti
Saos tomat
Minyak
50 gram
5 gram
20 gram
15 gram
5 gram
Jumlah
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Bola-bola Makaroni
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
Coklat Keemasan
Susu
Renyah dan Lembut
Gurih dan Rasa Susu
Aroma
Tekstur
Rasa
Sangat suka
Suka
Agak Suka
Agak Tidak Suka
Tidak Suka
4.2 Pembahasan
4.2.1 Warna
Dari hasil praktikum snack anak sekolah ini, bola-bola makaroni
memiliki karakteristik warna keemasan diluar, sedangkan warna didalam
adalah kuning cerah dengan campuran kuning dari makaroni, orange dari
wortel, hijau dari daun seledri dan warna coklat dari sosis ayam.
Makaroni merupakan salah satu jenis pasta yang terbuat dari tepung
terigu semolina hasil gilingan biji gandum durumkaserol dicampur telur
37
4.2.2 Aroma
38
39
40
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bola-bola makaroni yang dibuat dalam praktikum ini memiliki karakteristik
warna keemasan diluar, sedangkan warna didalam adalah kuning cerah dengan
campuran kuning dari makaroni, orange dari wortel, hijau dari daun seledri dan
warna coklat dari sosis ayam dan dari hasil uji daya terima panelis menyatakan
suka terhadap warna bola bola makaroni ini. Aroma dari bola-bola makaroni ini
yang lebih dominan adalah aroma manis susu bercampur dengan aroma khas
makanan yang bergoreng. Sedangkan aroma dari sayuran dan sosis ayam
didalamnya tidak terlalu tercium dan dari hasil uji daya terima, sebagian besar
panelis juga menyatakan suka. Sedangkan tekstur dari bola-bola makaroni ini
yaitu lembut pada bagian dalamnya dikarenakan makaroni direbus terlebih
dahulu, lalu kemudian dimasak bersama sosis, wortel, tepung terigu, dan susu
skim yang dicairkan dengan sedikit air hingga mengental. Kemudian dibalut
dengan tepung terigu, telur kocok, tepung roti dan digoreng sebentar sehingga
tekstur bola-bola makaroni pada bagian luarnya yaitu renyah dan dari hasil uji
daya terima, sebagian besar panelis menyatakan suka terhadap tekstur bola-bola
makaroni ini. Dan rasa dari bola-bola makaroni ini adalah gurih dan rasa susu
yang menonjol pada bagian dalam bola-bola makaroni. Rasa gurih dikarenakan
bola-bola makaroni digoreng sebentar di dalam minyak panas dan rasa susu skim
yang timbul dikarenakan berasal dari penggunaan susu skim sebagai bahan
pembuatannya dan dari hasil uji daya terima, sebagian besar panelis menyatakan
sangat suka terhadap rasa bola-bola makaroni ini
5.2 Saran
Makaroni yang digunakan harus sesuai permintaan yaitu makaroni yang
bentuknya seperti kerupuk sehingga hasilnya baik
Bentuk dari bola-bola makaroni ini seharusnya bulat dengan ukuran yang
sama.
DAFTAR PUSTAKA
41
Astawan, M. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Buckle, K. A, R. A. Edwards, G. H. Fleet, and M. Wooton. 2007. Food science.
International Development Program of Australian University and Colleges.
Australia.
Budiman, Z. Wulandari., dan T. Suryati. 2009. Suplementasi Tepung Putih Telur
untuk Memperbaiki Nilai Nutrisi Snack Ekstrusi Berbahan Grits Jagung.
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usah Tani. Kanisius,
Yogyakarta.
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.S.D. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hidayat Aziz Alimul,A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan 1, Jakarta: Salemba
Medika.
Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan. 5th edition. Erlanga: Jakarta.
Judarwanto, Widodo. 2009. Perilaku Makan Anak Sekolah.
Khomsan Ali, 2006. Solusi Makanan Sehat. Raja grafindo Persada. Jakarta.
Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas. Trubus
Agisarana. Surabaya.
Markum, dkk, 2002. Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta :127- 154.
Muhilal, Damayanti D. 2006. Gizi seimbang untuk anak sekolah dasar. Dalam:
Hidup sehat dalam siklus kehidupan manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
42
Salam, A.R., Haryotejo, B., Mahatama, E., dan Fakhrudin, U. 2012. Kajian Dampak
Kebijakan Perdagangan Tepung Terigu Berbasis SNI. Jurnal Standardisasi
BSN. (14): 117-130.
Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Winarno, F. G., Srikandi Fardiaz, dan Dedi Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi
Pangan. P.T. Gramedia. Jakarta.
Wong. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik. Volume 2. Jakarta: EGC.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda-6106-2-babii.pdf
http://foodreview.co.id/index1.php?view2&id=56609#.VzCgGVp97Mw
https://www.academia.edu/8845762/Susu_Skim_Susu_skim
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-merlindara-5650-2babii.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/145/jtptunimus-gdl-widywidaya-7224-3-7babiiy.pdf
http://eprints.ung.ac.id/1693/9/2012-2-48401-821309026-bab2-18012013120157.pdf
http://female.kompas.com/read/2009/05/22/15584085/manfaat.sehat.saus.tomat
http://hotmacfamily.blogspot.co.id/p/bahan-baku.html
http://kaloriku.com/blog/tag/manfaat-pasta-bagi-kesehatan/
http://repository.upi.edu/14051/4/S_KIM_1005313_Chapter1.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31241/4/Chapter%20II.pdf.
http://eprints.polsri.ac.id/1961/3/BAB%20II.pdf
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-makaroni-komposisi-nutrisibahan-makanan.html
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/perilaku-makan-anaksekolah.pdf
43
http://arymaa.blogspot.co.id/2013/05/laporan-praktikum-dasar-teknologi.html
http://www.fiestaseafood.com/2013/09/cara-menggoreng-makanan-dengan-baik.
http://e-journal.uajy.ac.id/3079/3/2BL00923.pdf
https://ipbkpm.wordpress.com/2011/09/30/mengenal-bawang-bombaidan-khasiatnya/
https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Berkas:Tabel_nutrisi_bawang.jpg&filetimestamp=20140504175638&
https://fitokimiaumi.files.wordpress.com/2009/04/seledri.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Seledri
https://ardra.biz/kesehatan/khasiat-buah-dan-sayuran/manfaat-khasiat-daun-seledri/
https://virdieismile.wordpress.com/food-info/
https://dian2505.wordpress.com/2012/09/27/laporan-pengolahan-sosis/
https://klinikgizi.com/2016/02/14/daun-seledri-kandungan-gizi-dan-manfaatkesehatan/
http://ilmupangan.blogspot.co.id/2009/05/mengenal-sosis.html
https://theotherofmyself.wordpress.com/2013/01/02/kenapa-minyak-goreng-berubahwarna/
https://ukichanblog.wordpress.com/2013/03/28/15/
https://amanmartabak.wordpress.com/2012/12/07/bahaya-terigu-berbahan-kimia/
44
LAMPIRAN
KUESIONER UJI ORGANOLEPTIK
Nama
Produk
: Bola-bola Makaroni
Tanggal
Instruksi
Tingkat Warna
Kesukaan
Sangat suka
Suka
Agak Suka
Agak Tidak Suka
Tidak Suka
Aroma
Tekstur
Rasa
Komentar :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
45