Anda di halaman 1dari 4

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses coalification tersebutyaitu ;umur,

temperature, dan tekanan.


Time factor, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam coalification.
Dalam kondisi temperature dan tekanan yang sama, maka umur merupakan factor
penting dalam mempengaruhi class atau rank batubara tersebut. Sebagai contoh di
USA ada coal bed yang sudah turun sampai 5400 meter di mana pada kedalaman
ini temperaturenya adalah 140 derajat Celsius. Setelah 17 juta tahun batubara
tersebut tergolong high volatile bituminous coal. Sedangkan di Jermanada coal bed
pada kedalaman dan temperature yang sama dan diketahui umur batubara tersebut
adalah 270 juta tahun. Batubara tersebut sudah tertransformasi menjadi Low
volatile bituminous.Time factor menjadi berarti hanya pada temperature yang cukup
tinggi .Contoh lain adalah di Rusia ada batubara yang terbentuk dari periode
Carboniferous tapi batubara tersebut masih tergolong Lignite, karena temperature
lingkungan pada coal bed tersebut tak pernah lebih dari 30 derajatcelsius.
Efek Temperature Sumber panas atau temperature yang dapat mempengaruhi pada
proses coalification adalah ;
- Geotermal gradient. Semakin bertambahnya kedalaman dalam bumi maka
semakin naik juga temperaturenya. Kenaikan temperature yang normal adalah
sekitar 3 4 derajat Celsius untuk setiap kedalaman 100 m. Akan tetapi di daerah
Mexico ditemukan bahwa geothermal gradient tersebut mencapai kenaikan
temperature setinggi 16 derajat Celsius untuksetiap kedalaman 100m. Bisa
dibayangkan apabila geotermal gradient ini merupakan satu-satunya sumber yang
mempengaruhi coalification, maka batubara perlu terkubur sedalam 1500 m
sebelum kelas bituminous tercapai.
- Igneous intrusion Adalah kontak batubara dengan lelehan magma dari aktivitas
vulkanik. Intrusi ini dapat mencapai temperature lebihdari 1000 derajat Celsius dan
dapat menyebabkan terjadinya metamorphosis apabila kontak dengan batubara.
Intrusi yang intersect dengan seam batubara dengan arah vertical disebut Dyke.
Sedangkan intrusi yang dengan arah horizontal baik di atas maupun di bawah seam
disebut Sill.
- Aktivitas tektonik seperti faulting. Gesekan panas yang ditimbulkan dari
pergerakan block satu dengan lainnya secara besar besaran sampai pada endapan
batubara sehingga menyebabkan up-grading batubara secaralokal. Jadi batubara di
daerah pergeseran atau patahan yang menimbulkan panas tersebut akan lebih
bagus disbanding dengan batubara dalam seam yang sama tapi jauh dari daerah
patahan tersebut.
Efek Tekanan Efek dari tekanan ini terjadi lebih jelas pada tahap awal dari proses

coalification sampai high volatile bituminous tercapai. Efek ini merupakan


pemerasan air dari endapan.
Yang perlu diingat dan dimengerti supaya tidak salah menafsirkan adalah bahwa
pengertian tuanya menurut umur tidak berarti rank atau golongan batubara
tersebut tinggi. Karena yang menentukan tinggi rendahnya rank suatu batubara
adalah kualitas batubara tersebut untuk beberapa parameter yang dijadikan acuan
penentuannya.
http://sopyanyusuf.blogspot.com/2011/01/proses-pembentukan-batubara.html

Ada tiga faktor yang mempengaruhi proses pembetukan batubara yaitu: umur, suhu dan tekanan.
Mutu endapan batubara juga ditentukan oleh suhu, tekanan serta lama waktu pembentukan, yang
disebut sebagai 'maturita sorganik. Pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan
Karbon (Carboniferous Period) dikenal sebagai zaman batubara pertama yang berlangsung antara
360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi
gambut/peat (C60H6O34) yang selanjutnya berubah menjadi batubara muda (lignite) atau
disebut pula batubara coklat (brown coal). Batubara muda adalah batubara dengan jenis
maturitas organic rendah.
Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, maka
batubara muda akan mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas
organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batubara sub-bituminus (sub-bituminous).
Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih keras dan
warnanya lebih hitam sehingga membentuk bituminus (bituminous) atau antrasit
(anthracite).Dalam kondisi yang tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus
berlangsung hingga membentuk antrasit.
Dalam proses pembatubaraan, maturitas organic sebenarnya menggambarkan perubahan
konsentrasi dari setiap unsure utama pembentuk batubara.
Berikut ini ditunjuk kan tahapan pembatu baraan.

Disamping itu semakin tinggi peringkat batubara, maka kadar karbon akan meningkat,
sedangkan hydrogen dan oksigen akan berkurang. Karena tingkat pembatu baraan secara umum
dapat diasosiasikan dengan mutu atau mutu batubara, maka batubara dengan tingkat pembatu
baraan rendah disebut pula batubara bermutu rendah seperti lignite dan sub-bit uminus biasanya
lebih lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti tanah, memiliki tingkat
kelembaban (moisture) yang tinggi dan kadar karbon yang rendah, sehingga kandungan
energinya juga rendah. Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan semakin keras dan
kompak, serta warnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan
berkurang sedangkan kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan energinya juga
semakin besar.
http://ptba.co.id/id/library/knowledge_detail/2

Faktor yang mempengaruhi proses pembentukanbatubara


Ada tigafaktor yang mempengaruhi proses pembetukanbatubarayaitu: umur, suhudantekanan.

Mutuendapanbatubarajugaditentukanolehsuhu, tekananserta lama waktupembentukan, yang


disebutsebagai maturitasorganik.PembentukanbatubaradimulaisejakperiodepembentukanKarbon
(Carboniferous Period) dikenalsebagaizamanbatubarapertama yang berlangsungantara360
jutasampai 290 jutatahun yang lalu. Proses awalnya,
endapantumbuhanberubahmenjadigambut/peat (C60H6O34) yang
selanjutnyaberubahmenjadibatubaramuda (lignite) ataudisebut pula batubaracoklat (brown coal).
Batubara mudaadalahbatubaradenganjenismaturitasorganikrendah.

Setelahmendapatpengaruhsuhudantekanansecara continue selamajutaantahun,


makabatubaramudaakanmengalamiperubahan yang
secarabertahapmenambahmaturitasorganiknyadanmengubahbatubaramudamenjadibatubara subbituminus (sub-bituminous).
Perubahankimiawidanfisikaterusberlangsungsampaibatubaramenjadilebihkerasdanwarnanyalebih
hitamsehinggamembentukbituminus (bituminous) atauantrasit (anthracite).Dalamkondisi yang
tepat, peningkatanmaturitasorganik yang
semakintinggiterusberlangsunghinggamembentukantrasit.Maturitasorganiksebenarnyamenggamb
arkanperubahankonsentrasidarisetiapunsurutamapembentukbatubara, dalam proses
pembatubaraan.
Sementaraitusemakintinggiperingkatbatubara, makakadarkarbonakanmeningkat,
sedangkanhidrogendanoksigenakanberkurang.
Disebabkantingkatpembatubaraansecaraumumdapatdiasosiasikandenganmutuataumutubatubara,
batubarabermuturendahyaitubatubaradengantingkatpembatubaraanrendahseperti lignite dan subbituminusbiasanyalebihlembutdenganmateri yang rapuhdanberwarnasuramsepertitanah,
memilikitingkatkelembaban (moisture) yang tinggidankadarkarbon yang rendah,
sehinggakandunganenerginyajugarendah. Semakintinggimutubatubara,
umumnyaakansemakinkerasdankompak, sertawarnanyaakansemakinhitammengkilat. Selainitu,
kelembabannya pun akanberkurangsedangkankadarkarbonnyaakanmeningkat,
sehinggakandunganenerginyajugasemakinbesar.
http://nazmyjr.wordpress.com/2013/01/02/pengertian-batu-bara/glo

Anda mungkin juga menyukai