Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DINAS KESEHATAN
UPT.PUSKESMAS MENGWI II
Br.Gunung Pande Tumbak Bayuh
Telp.03618442063

KERANGKA ACUAN
KLINIK LAYANAN KOMPREHENSIF HIV BERKESINAMBUNGAN (LKB)
UPT.PUSKESMAS MENGWI II
I. LATAR BELAKANG
Kasus HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang diebabkan oleh virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia. Penularan penyakit ini sangat erat hubungannya dengan
perilaku, antara lain : perilaku seks bebas, seks menyimpang, pennggunaan NAPZA dan tatto,
melalui jalan lahir, ASI, dan hal lain yang melibatkan pertukaran cairan tubuh secara langsung.
Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia terutama T cell limfosit (CD4),
sehingga penurunan CD4 dalam tubuh akan menyebabkan mudahnya kuman kuman penyakit
lain menginfeksi tubuh pasien, sering disebut infeksi oportunistik. Kejadian infeksi oportunistik
ini yang akan menimbulkan gejala klinis yang membuat pasien HIV jatuh ke fase AIDS dengan
segala komplikasinya.
Kasus HIV/AIDS di Kabuapaten Badung menduduki urutan ketiga di Bali (berdasarkan..)
Insiden kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung .
Berdasarkan peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung maka Dinas
Kesehatan Badung (seruan Kementrian Kesehatan

RI) mulai mengadakan Layanan

Komprehensif HIV Berkesinambungan di Puskesmas sekabupaten Badung khususnya di UPT


Puskesmas Mengwi II berupa Klinik LKB.
Klinik LKB adalah klinik yang memberikan layanan kepada masyarakat berupa konseling
pra tes dan pos tes, rapid tes, dan rujukan. Klinik LKB di Puskesmas merupakan salah satu pilar
dari institusi-institusi yang terlibat dalam layanan LKB, dimana institusi LKB (LSM, KDPA,
Dinkes, klinik LKB) harus saling bekerjasama dalam memberikan layanan kepada masyarakat
dalam menanggulangi kasus HIV/AIDS. Begitupula dalam memberikan layanan di internal
Puskesmas, Klinik LKB berkolaborasi dengan unit-unit pelayanan yang lain yang ada di UPT
Puskesmas Mengwi II, dengan tujuan mempermudah penemuan kasus HIV/AIDS.
Banyak dari pasien yang menderita HIV/AIDS tersebut datang sudah dengan komplikasi
yang tergolong berat dan terpaksa dari puskesmas harus merujuk ke Rumah Sakit Daerah
Badung untuk penanganannya. Dari pengalaman saat memeriksa pasien dengan suspect i.o
ternyata stigma yang masih tinggi di masyarakat menyebabkan pasien-pasien enggan datang
berkonsultasi. Dengan adanya Klinik LKB yang berlokasi cukup terprivasi diharapkan pasien
yang datang dan terdeteksi mengidap HIV/AIDS lebih terbuka, sehingga informasi mudah
didapat demi tindak lanjut pasien tersebut selanjutnya. Selain itu dengan dibukanya Klinik LKB
di Puskesmas akan mempermudah dan memperdekat akses masyarakat dalam mendapatkan
layanan sehingga tidak perlu jauh-jauh melakukan rapid tes ke Rumah Sakit Rujukan. Karena
kemudahan akses pelayanan ini diharapkan akan mempermudah penemuan kasus baru dan
meminimalisasi jatuhnya kasus HIV ke fase AIDS.

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG


DINAS KESEHATAN
UPT.PUSKESMAS MENGWI II
Br.Gunung Pande Tumbak Bayuh
Telp.03618442063

II. SASARAN
Sasaran pembentukan Klinik LKB di UPT.Puskesmas Mengwi II adalah
Sasaran Wajib :

Pasien dengan IMS, Hepatitis, TB dan Ibu Hamil


Sasaran Sukarela :

Pasien pasien dengan perilaku berisiko

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
1.

Untuk pasien: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang


penyakitnya sehingga mau memeriksakan diri secara teratur dan berkelanjutan.

2.

Untuk masyarakat : Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya


HIV/AIDS sehingga mau melakukan deteksi dini.

B. TUJUAN KHUSUS
1. memberikan waktu yang lebih untuk melakukan konseling pasien-pasien dengan
HIV/AIDS sehingga informasi yang didapatkan pasien lebih lengkap dan terarah.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman agar pasien dapat menyampaikan keluhan yang
dialaminya sehubungan dengan penyakitnya tersebut dengan leluasa.
3. Secara tidak langsung keluarga pasien yang mendapatkan konseling dapat mengetahui
kondisi dan perjalanan penyakit pasien sehingga dapat dilibatkan dalam pengobatan
pasien tersebut.
4. Memudahkan petugas konseling dalam memberikan informasi kepada pasien.

IV. KENDALA / MASALAH


Untuk membentuk / membuat ruang konseling HIV/AIDS, kami masih menemui beberapa
kendala / masalah , antara lain:
Tidak adanya ruangan khusus yang bisa digunakan untuk konseling HIV/AIDS.

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG


DINAS KESEHATAN
UPT.PUSKESMAS MENGWI II
Br.Gunung Pande Tumbak Bayuh
Telp.03618442063
Petugas khusus konseling tidak ada.
Pengetahuan petugas terhadap materi dan cara pemberian konseling HIV/AIDS masih
kurang.
Sarana dan prasarana dalam pemberian konseling HIV/AIDS masih kurang.

V. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Memakai ruangan konseling HIV/AIDS bersama dengan pemegang program lain yang
memerlukan ruang konseling dan menyesuaikan waktu pemberian konseling dengan

pemegang program lain.


Mengusulkan untuk membentuk tim konseling HIV/AIDS.
Mengusulkan adanya pelatihan konseling HIV/AIDS.
Mengusulkan kelengkapan sarana prasarana.

VI. REALISASI KLINIK LKB


Dengan adanya dukungan dari kepala UPT.Puskesmas Mengwi II dan seluruh staf sehingga
ruang konseling HIV/AIDS bisa terwujud.

VII. PENUTUP
Besar harapan kami keberadaan Klinik LKB HIV/AIDS di UPT.Puskesmas Mengwi II ini
dapat memberikan manfaat kepada pasien sehingga mereka lebih mudah mengakses layanan
HIV/AIDS sehingga mau melakukan pemeriksaan secara teratur dan berkelanjutan.

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG


DINAS KESEHATAN
UPT.PUSKESMAS MENGWI II
Br.Gunung Pande Tumbak Bayuh
Telp.03618442063
Kami juga berharap masyarakat di wilayah kerja UPT.Puskesmas Mengwi II mendapat
layanan yang terintegrasi sehingga mau melakukan deteksi dini.
Kami mohon partisipasi instansi terkait untuk mengadakan penyegaran bagi staf mengenai
penyakit-HIV/AIDS sehingga ruang konseling HIV/AIDS di UPT.Puskesmas Mengwi II ini
dapta dimanfaatkan secara maksimal.
Mengetahui
Kepala UPT. Puskesmas
Mengwi II
( dr. Indira Pud i Asri )
NIP. 19671023 199903 2 003

Anda mungkin juga menyukai