B o a rd Tu m o r
Otak
Tumor otak meliputi sekitar 85-90% dari seluruh tumor susunan saraf
pusat. Insidensi berkisar antara 6,6 per 100.000 penduduk per tahun di
AS dengan angka mortalitas 4,7 per 100.000 penduduk per tahun.
Mortalitas lebih tinggi pada pria.
Dari seluruh tumor susunan saraf pusat, astrositoma anaplastik dan
glioblastoma multiforme (GBM) meliputi sekitar 38% dari jumlah
keseluruhan, dan meningioma dan tumor mesenkim lainnya 27%.
Sisanya terdiri dari tumor otak primer yang bervariasi, meliputi tumor
hipofisis, schwannoma, limfoma SS P, oligodendroglioma, ependimoma,
astrositoma derajat rendah, dan meduloblastoma.
Pada pembahasan ini hanya tumor otak yang tersering saja yang dibahas
lebih lanjut yaitu tumor sel glial (glioma), meliputi glioma derajat rendah
(astrositoma grade I/II, oligodendroglioma), glioma derajat tinggi
(astrositoma anaplastik (grade III), glioblastoma (grade IV), anaplastik
oligodendroglioma).
Skrining
Manifestasi
klinis
Kriteria
Diagnosis
Kriteria
Diagnosis
Klasifikasi
Stadium
Pemeriksaan Radiologik
CT Scan
SPECT CT
PET CT
Astrocytic tumors.
1. Pilocytic astrocytoma.
2. Diffuse astrocytoma (termasuk fibrillary, protoplasmic, and
gemistocytic).
3. Anaplastic astrocytoma.
4. Glioblastoma (termasuk giant cell glioblastoma, and
gliosarcoma).
5. Pleomorphic xanthoastrocytoma.
6. Subependymal giant cell astrocytoma.
ii.
Oligodendroglial tumors.
1. Oligodendroglioma.
2. Anaplastic oligodendroglioma.
iii.
Mixed gliomas.
1. Oligoastrocytoma.
2. Anaplastic oligoastrocytoma.
Klasifikasi
Stadium
iv.
Ependymal tumors.
1. Myxopapillary ependymoma.
2. Subependymoma.
3. Ependymoma (termasuk cellular, papillary, clear cell,
and tanycytic).
4. Anaplastic ependymoma.
Embryonal tumors.
1. Ependymoblastoma.
2. Medulloblastoma.
3. Supratentorial primitive neuroectodermal tumor (PNET).
c. Melanocytic lesion.
Klasifikasi
Stadium
Diagnosis
Differensial
Pemeriksaan
Penunjang
Abses otak
Infark cerebri
Konsultasi
Terapi
Terapi pada tumor susunan saraf pusat meliputi operasi, radoterapi, dan
kemoterapi.
Operasi
Operasi pada tumor otak dapat bertujuan untuk menegakkan diagnosis
yang tepat, menurunkan tekanan intrakranial, meningkatkan kerja terapi
lain. Reseksi tumor pada umumnya direkomendasikan untuk hampir
seluruh jenis tumor otak yang operabel. Tumor otak yang terletak jauh di
dalam dapat diterapi dengan tindakan bedah kecuali apabila tindakan
bedah tidak memungkinkan (keadaan umum buruk, toleransi operasi
rendah). Steroptaktik biopsi dapat dikerjakan pada lesi yang letak dalam.
Pada glioma derajat rendah dilakukan reseksi tumor secara maksimal
dengan tujuan utama perbaikan gejala klinis. Pada pasien dengan total
reseksi dan subtotal reseksi tanpa gejala yang mengganggu, maka cukup
dilakukan follow up MRI setiap 3 6 bulan selama 5 tahun dan
selanjutnya setiap tahun. Bila operasi tetap menimbulkan gejala yang
tidak dapat dikontrol dengan obat simtomatik, maka radioterapi dan
kemoterapi merupakan pilihan selanjutnya.
Pada glioma derajat tinggi maka operasi dilanjutkan dengan radioterapi
dan kemoterapi.
Radioterapi
Radioterapi memiliki banyak peranan pada berbagai jenis tumor otak.
Radioterapi diberikan pada pasien dengan keadaan inoperabel, sebagai
adjuvant pasca operasi, atau pada kasus rekuren yang sebelumnya telah
dilakukan tindakan operasi.
Pada dasarnya teknik radioterapi yang dipakai adalah 3D conformal
radiotherapy, namun teknik lain dapat juga digunakan untuk pasien
tertentu seperti stereotactic radiosurgery / radiotherapy, dan IMRT.
Pada glioma derajat rendah, gambaran volume tumor sebaiknya dilihat
melalui pre dan pasca operasi dengan MRI sebagai modalitas. CTV
meliputi GTV + 1-2 cm dan mendapatkan dosis total 45 54 Gy dengan
dosis per fraksi sebesar 1.8 2.0 Gy. PTV meliputi CTV + 0.5 cm sebagai
perkiraan dari mobilitas massa tumor dan pasien selama radiasi.
Pada glioma derajat tinggi modalitas dan penentuan GTV, CTV dan PTV
sama dengan glioma derajat rendah namun dosis total yang diberikan
lebih besar yaitu 54 60 Gy, dan dapat digunakan teknik shrinking field.
Terapi
Kemoterapi
Kemoterapi pada kasus tumor otak saat ini sudah banyak digunakan
karena diketahui dapat memperpanjang survival rate dari pasien terutama
pada kasus oligodendroglioma. Glioblastoma merupakan tipe yang
bersifat kemoresisten, namun 2 tahun terakhir ini sedang berkembang
penelitian mengenai kegunaan temozolomide pada glioblastoma.
Kemoterapi pada tumor otak tidak bersifat kuratif, tujuan utama dari
kemoterapi adalah untuk menghambat pertumbuhan tumor dan
meningkatkan kualitas hidup (quality of life) pasien selama mungkin.
Kemoterapi biasa digunakan sebagai kombinasi dengan operasi dan/atau
radioterapi. Agen yang banyak digunakan meliputi nitrosurea, platinumbased, temozolomide, procarbazine, dan taxol.
Perawatan
Penyulit
Informed
consent
Lama
perawatan
Masa
pemulihan
Out put
Patologi
anatomi
Indikator
Rujukan
Rujukan