Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 5&6
Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 5&6
PERCOBAAN V
: Efendi Gunawan
Nim
: 13011114
Kelompok
: 6 (minggu kedua)
: 11 April 2013
Asisten
: Nila
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan jenis suatu sampel termasuk golongan alkanol atau fenol.
II. Data dan Hasil Pengamatan
Uji Lucas
Zat
Etanol
2-butanol
Awal
Bening
Bening
Sikloheksanol
Bening
Tersier
butanol
Fenol
Bening
Sampel A
Sampel B
Bening
Bening
Sampel C
Bening
Keruh
Awal
Bening
Bening
Bening
Bening
Keruh
bening
bening
bening
Ungu gelap
Merah kecoklatan
Kuning kecoklatan
Kuning kecoklatan
Uji Keasaman
Zat
Etanol
2-butanol
Sikloheksanol
Tersier
butanol
Fenol
Sampel A
Sampel B
pH
5.5
5.5
5
5.5
5
5
5.5
Sampel C
4.5
Kecepatan Reaksi
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Sangat cepat
Etanol
2-butanol
Sikloheksan
ol
Tersier
butanol
Fenol
Sampel A
Sampel B
Sampel C
III.
Awal
Bening
Bening
Bening
Bening
Keruh
bening
bening
bening
Pembahasan
Ada beberapa uji yang dilakukan untuk menentukan sifat fisik dan
kimia dari suatu senyawa fenol dan senyawa alkohol.Diantaranya uji
Lucas, uji asam kromat, uji dengan natrium dan larutan NaOH, uji
keasaman fenol, dan uji besi (II) klorida
Pada percobaan uji lucas dapat ditentukan apakah senyawa tersebut
merupakan alkohol(baik alkohol alifatik maupun aromatik) atau fenol
.Ketika dilakukan uji terhadap alkohol primer dapat dilihat bahwa reagen
lucas tidak bereaksi,pada alkohol sekunder baik alifatik maupun aromatik
dapat dilihat bahwa pada awalnya keduanya tidak bereaksi dengan
reagen lucas,tetapi setelah dipanaskan reagen lucas bereaksi.Untuk
alkohol tersier dapat dilihat bahwa reagen terbentuk dengan waktu yang
relatif cepat tanpa perlu pemanasan terlebih dahulu
Kemudian dilakukan uji untuk setiap sampel yang tersedia yaitu
sampel A,B dan C.Ketika sampel A diuji dengan reagen lucas dapat dilihat
IV.
V. Pustaka
Fessendens. 1994. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga. Halaman 259-289.
Fryhle & Solomon.Organic Chemistry.2003.John Wiley & Sons.
Volhardt,K.Peter C;Schore,Neil.E.1999 Organic Chemistry 3rd edition.Freeman,USA
Awal
Bening
Aseton
Sikloheksano
n
Sampel A
Sampel B
Bening
Bening
Bening
Bening
Terbentuk
hitam
Terbentuk
Terbentuk
perak
Terbentuk
Terbentuk
Akhir
logam perak dan endapan
endapan abu-abu
endapan hitam dan logam
endapan hitam
endapan abu-abu
Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
Zat
Formaldehid
Aseton
Sikloheksano
n
Sampel A
Sampel B
Kecepatan terbentuk
endapan
Cepat
Lambat
Lambat
Cepat
Lambat
Uji Iodoform
Zat
Formaldehid
Aseton
Sikloheksano
n
Sampel A
Sampel B
Tidak ada
Ada
III.
Zat
Formaldehid
Aseton
Awal
Keruh
Bening
Sikloheksanon
Bening
Sampel A
Sampel B
Keruh
Bening
Akhir
Terbentuk warna hijau
Tidak terbentuk warna
hijau
Tidak terbentuk warna
hijau
Terbentuk warna hijau
Tidak terbentuk warna
hijau
Pembahasan
Sampel A dapat diperkirakan merupakan senyawa aldehid karena
berwarna keruh seperti larutan formaldehid sebelum diberikan pereaksi
tertentu.Setelah diteteskan 3 tetes asam kromat berwarna kuning dan
dikocok beberapa lama terbentuk warna hijau pada tabung reaksi
sehingga terbukti bahwa sampel A merupakan senyawa aldehid (yang
kemungkinan besar merupakan formaldehid).Sampel B diperkirakan
senyawa keton karena berwarna bening sebelum diteteskan pereaksi
tertentu.Setelah diteteskan asam kromat tidak terbentuk warna hijau
pada tabung reaksi,maka dapat disimpulkan bahwa sampel b merupakan
senyawa keton,tetapi belum diketahui bahwa senyawa keton tersebut
merupakan aseton atau bukan.
Uji tollens dan uji dinitrofenilhidrazin juga menunjukkan hasil yang
sama bahwa sampel A merupakan senyawa aldehid yaitu terbentuknya
endapan hitam (yang terjadi apabila tabung reaksi kotor,seharusnya yang
terbentuk merupakan endapan perak) pada uji tollens,dan pada sampel B
tidak terbentuk endapan hitam melainkan endapan abu-abu yang
membuktikan bahwa senyawa B bukan merupakan senyawa aldehid.
Pada uji dinitrofenilhidrazin terhadap sampel A dapat dilihat bahwa
terbentuk endapan dengan cepat,sehingga dapat disimpulkan sampel A
merupakan senyawa aldehid,sedangkan pada sampel B dapat dilihat
bahwa waktu yang diperlukan untuk pembentukan endapan cukup
banyak sehingga dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa senyawa B
merupakan senyawa keton
Untuk lebih memastikan senyawa apa yang terdapat pada sampel A
dan B digunakan uji lebih lanjut yaitu uji Iodoform.Pada sampel A setelah
dilakukan uji iodoform,setelah I2 diteteskan,dipanaskan kemudian
diteteskan NaOH dapat dilihat bahwa tidak terbentuk endapan pada
IV.
Kesimpulan
Sampel A merupakan aldehid(uji asam kromat)
Sampel B merupakan Aseton (uji asam kromat dan uji iodoform)
V. Pustaka
Fryhle & Solomon.Organic Chemistry.2003.John Wiley & Sons.
Volhardt,K.Peter C;Schore,Neil.E.1999 Organic Chemistry 3rd edition.Freeman,USA