Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051

PERCOBAAN V

ALKOHOL DAN FENOL


Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
PERCOBAAN VI

ALDEHID DAN KETON


Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
Nama

: Efendi Gunawan

Nim

: 13011114

Kelompok

: 6 (minggu kedua)

Tanggal praktikum : 28 Maret 2013


Tanggal laporan

: 11 April 2013

Asisten

: Nila

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013

ALKOHOL DAN FENOL


Sifat Fisik dan Reaksi Kimia

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan jenis suatu sampel termasuk golongan alkanol atau fenol.
II. Data dan Hasil Pengamatan
Uji Lucas
Zat
Etanol
2-butanol

Awal
Bening
Bening

Sikloheksanol

Bening

Tersier
butanol
Fenol

Bening

Sampel A
Sampel B

Bening
Bening

Sampel C

Bening

Keruh

Akhir (setelah ditambah reagen Lucas)


Bening (setelah dipanaskan tetap bening).
Bening, setelah dipanaskan terbentuk dua
fasa.
Bening, setelah dipanaskan terbentuk dua
fasa.
Terbentuk dua fasa (tidak perlu
pemanasan).
Terbentuk dua fasa (tidak perlu
pemanasan).
Bening (setelah dipanaskan tetap bening).
Bening, setelah dipanaskan terbentuk dua
fasa.
Terbentuk dua fasa (tidak perlu
pemanasan).

Uji Besi (III) Klorida


Zat
Etanol
2-butanol
Sikloheksanol
Tersier
butanol
Fenol
Sampel A
Sampel B
Sampel C

Awal
Bening
Bening
Bening
Bening

Akhir (sesudah ditambah FeCl3)


Merah kecoklatan
Coklat bening
Kuning muda
Kuning keruh

Keruh
bening
bening
bening

Ungu gelap
Merah kecoklatan
Kuning kecoklatan
Kuning kecoklatan

Uji Keasaman
Zat
Etanol
2-butanol
Sikloheksanol
Tersier
butanol
Fenol
Sampel A
Sampel B

pH
5.5
5.5
5
5.5
5
5
5.5

Sampel C

4.5

Uji Natrium dan NaOH


Zat
Etanol
2-butanol
Sikloheksanol
Tersier
butanol
Fenol
Sampel A
Sampel B
Sampel C

Kecepatan Reaksi
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Mengikis natrium sedikit demi
sedikit
Sangat cepat

Uji asam kromat


Zat

Etanol
2-butanol
Sikloheksan
ol
Tersier
butanol
Fenol
Sampel A
Sampel B
Sampel C
III.

Awal

Akhir (sesudah ditambah FeCl3)

Bening
Bening
Bening

kuning agak hijau


bening - coklat hijau
bening - coklat hijau

Bening

bening - kuning jernih (warna asam


kromat)
jingga keruh (membentuk 2 fasa)
hijau
Coklat
Kuning(warna kromat)

Keruh
bening
bening
bening

Pembahasan
Ada beberapa uji yang dilakukan untuk menentukan sifat fisik dan
kimia dari suatu senyawa fenol dan senyawa alkohol.Diantaranya uji
Lucas, uji asam kromat, uji dengan natrium dan larutan NaOH, uji
keasaman fenol, dan uji besi (II) klorida
Pada percobaan uji lucas dapat ditentukan apakah senyawa tersebut
merupakan alkohol(baik alkohol alifatik maupun aromatik) atau fenol
.Ketika dilakukan uji terhadap alkohol primer dapat dilihat bahwa reagen
lucas tidak bereaksi,pada alkohol sekunder baik alifatik maupun aromatik
dapat dilihat bahwa pada awalnya keduanya tidak bereaksi dengan
reagen lucas,tetapi setelah dipanaskan reagen lucas bereaksi.Untuk
alkohol tersier dapat dilihat bahwa reagen terbentuk dengan waktu yang
relatif cepat tanpa perlu pemanasan terlebih dahulu
Kemudian dilakukan uji untuk setiap sampel yang tersedia yaitu
sampel A,B dan C.Ketika sampel A diuji dengan reagen lucas dapat dilihat

bahwa tabung A tidak menunjukkan reaksi apapun,sampel B


menunjukkan ada reaksi tetapi membutuhkan waktu cukup
lama,sedangkan sampel C langsung bereaksi,maka dari uji lucas terhadap
ketiga sampel tersebut kita bisa mendapatkan kesimpulan awal bahwa
sampel A merupakan alkohol primer,sampel B merupakan alkohol
sekunder,dan sampel C merupakan tersier tetapi belum dapat ditentukan
apakah alkohol tersier tersebut fenol atau alkohol tersier alifatik biasa.

IV.

Uji selanjutnya dilakukan uji asam kromat,didapat sampel A


mengelami perubahan warna menjadi kehijauan maka dapat disimpulkan
bahwa sampel A merupakan alkohol primer,pada sampel B mengalami
perubahan warna menjadi coklat kehijauan yang serupa dengan alkohol
sekunder maka dapat disimpulkan sampel b merupakan alkohol
sekunder.Kemudian untuk sampel C tetap warna asam kromat maka
dapat disimpulkan bahwa sampel C merupakan alkohol tersier alifatik
Karena pada masing-masing sampel sudah diketahui jenis senyawa
masing-masing maka tidak perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut
mengenai uji-uji lainnya yang memeberikan hasil yang sama untuk setiap
sampel.
Kesimpulan
Sampel A merupakan alkohol primer (uji lucas)
Sampel B merupakan alkohol sekunder (uji lucas)
Sampel C merupakan alkohol tersier alifatik (uji asam kromat)

V. Pustaka
Fessendens. 1994. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga. Halaman 259-289.
Fryhle & Solomon.Organic Chemistry.2003.John Wiley & Sons.
Volhardt,K.Peter C;Schore,Neil.E.1999 Organic Chemistry 3rd edition.Freeman,USA

ALDEHID DAN KETON


Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan apakah sampel termasuk senyawa aldehid atau keton.
II. Data dan Hasil Pengamatan
Uji Tollens
Zat
Formaldehid

Awal
Bening

Aseton
Sikloheksano
n
Sampel A
Sampel B

Bening
Bening
Bening
Bening

Terbentuk
hitam
Terbentuk
Terbentuk
perak
Terbentuk
Terbentuk

Akhir
logam perak dan endapan
endapan abu-abu
endapan hitam dan logam
endapan hitam
endapan abu-abu

Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
Zat
Formaldehid
Aseton
Sikloheksano
n
Sampel A
Sampel B

Kecepatan terbentuk
endapan
Cepat
Lambat
Lambat
Cepat
Lambat

Uji Iodoform
Zat
Formaldehid
Aseton

Ada Tidaknya Endapan


Tidak ada
Ada

Sikloheksano
n
Sampel A
Sampel B

Tidak ada
Ada

Uji asam kromat

III.

Zat
Formaldehid
Aseton

Awal
Keruh
Bening

Sikloheksanon

Bening

Sampel A
Sampel B

Keruh
Bening

Akhir
Terbentuk warna hijau
Tidak terbentuk warna
hijau
Tidak terbentuk warna
hijau
Terbentuk warna hijau
Tidak terbentuk warna
hijau

Pembahasan
Sampel A dapat diperkirakan merupakan senyawa aldehid karena
berwarna keruh seperti larutan formaldehid sebelum diberikan pereaksi
tertentu.Setelah diteteskan 3 tetes asam kromat berwarna kuning dan
dikocok beberapa lama terbentuk warna hijau pada tabung reaksi
sehingga terbukti bahwa sampel A merupakan senyawa aldehid (yang
kemungkinan besar merupakan formaldehid).Sampel B diperkirakan
senyawa keton karena berwarna bening sebelum diteteskan pereaksi
tertentu.Setelah diteteskan asam kromat tidak terbentuk warna hijau
pada tabung reaksi,maka dapat disimpulkan bahwa sampel b merupakan
senyawa keton,tetapi belum diketahui bahwa senyawa keton tersebut
merupakan aseton atau bukan.
Uji tollens dan uji dinitrofenilhidrazin juga menunjukkan hasil yang
sama bahwa sampel A merupakan senyawa aldehid yaitu terbentuknya
endapan hitam (yang terjadi apabila tabung reaksi kotor,seharusnya yang
terbentuk merupakan endapan perak) pada uji tollens,dan pada sampel B
tidak terbentuk endapan hitam melainkan endapan abu-abu yang
membuktikan bahwa senyawa B bukan merupakan senyawa aldehid.
Pada uji dinitrofenilhidrazin terhadap sampel A dapat dilihat bahwa
terbentuk endapan dengan cepat,sehingga dapat disimpulkan sampel A
merupakan senyawa aldehid,sedangkan pada sampel B dapat dilihat
bahwa waktu yang diperlukan untuk pembentukan endapan cukup
banyak sehingga dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa senyawa B
merupakan senyawa keton
Untuk lebih memastikan senyawa apa yang terdapat pada sampel A
dan B digunakan uji lebih lanjut yaitu uji Iodoform.Pada sampel A setelah
dilakukan uji iodoform,setelah I2 diteteskan,dipanaskan kemudian
diteteskan NaOH dapat dilihat bahwa tidak terbentuk endapan pada

sampel A,maka dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa sampel A


merupakan aldehid.Kemudian uji Iodoform dilakukan pada sampel B
setelah diteteskan I2 pada sampel B,dipanaskan kemudian diteteskan
NaOH dan dapat dilihat terbentuk endapan pada tabung reaksi,maka
dapat disimpulkan senyawa keton tersebut merupakan metil
keton(aseton).

IV.

Kesimpulan
Sampel A merupakan aldehid(uji asam kromat)
Sampel B merupakan Aseton (uji asam kromat dan uji iodoform)

V. Pustaka
Fryhle & Solomon.Organic Chemistry.2003.John Wiley & Sons.
Volhardt,K.Peter C;Schore,Neil.E.1999 Organic Chemistry 3rd edition.Freeman,USA

Anda mungkin juga menyukai