Anda di halaman 1dari 6

Sindrom Depresi

Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) berupa kesedihan yang
psikopatologis. Diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu.
Gejala Utama:

Afek Depresif
Hilangnya minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi dan mudah lelah serta menurunnya aktivitas

Gejala Lainnya:

Konsentrasi dan perhatian berkurang


Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suran dan pesimistik
Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu dan nafsu makan berkurang

Untuk menentukan diagnosis pada PPDGJ III, harus menggunakan sistem hierarki. Untuk itu
pada temuan sindrom depresi pada penegakkan diagnosisnya dimulai dari blok F0 kemudian
turun sampai tidak memenuhi setiap kriteria yang ditetapkan.
1. F06.32 Gangguan Depresif Organik
Gangguan depresif organik adalah gangguan yang disebabkan oleh penyakit dari
otak atau fisik yang menyebabkan gejala depresi. Pada PPDGJ III penapisan sindrom
depresi harus dilakukan secaara hierarki dari mulai F0, maka dari itu F06.32 merupakan
salah satu blok yang memiliki sindrom depresi.
Pedoman diagnostik:
Adanya penyakit dari otak atau penyakit fisik sistemik.
Adanya hubungan waktu antara perkembangan penyakit yang mendasari dengan
timbulnya gangguan mental.
Jika penyebab yang mendasarinya hilang maka gangguan mentalnya hilang.
Tidak ada bukti riwayat keluarga dan pengaruh stres sebagai pencetus.
Adanya gejala depresi.
2. F06.33 Gangguan Afektif Organik Campuran
Gangguan Afektif Organik Campuran merupakan gangguan afek yang ersifat
campuran atau perpduan dari episode depresi dan juga episode manik yang didasari oleh
penyakit otak ataupun penyakit fisik. Untuk diagnostiknya harus dipastikan sebelumnya
pemenuhan kriteria F06 untuk penegakkan diagnostik.
Pedoman Diagnostik:
Adanya penyakit dari otak atau penyakit fisik sistemik.

Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan) antara
perkembangan penyakit yang mendasari dengan timbulnya gangguan mental.
Jika penyebab yang mendasarinya hilang maka gangguan mentalnya hilang.
Tidak ada bukti riwayat keluarga dan pengaruh stres sebagai pencetus.
Memenuhi gejala utama dan tambahan depresi (2 minggu).
Memenuhi gejala mania dalam episode lainnya (1 minggu).

3. F1x.3 Keadaan Putus Zat


Keadaan putus zat merupakan salah satu keadaaan yang dapat menyebabkan
sindrom depresi. Dengan gejala psikologis yang timbul berbagai macam bergantung dari
zat yang digunakan dan salah satu gejala yang dapat ditimbulkan yaitu depresi.
Pedoman Diagnostik:
Keadaan putus zat merupakan salah satu indikator dari sindrom ketergantungan.
Gejala fisik bervariasi sesuai dengan zat yang digunakan. Gangguan
psikologis(misalnya, depresi) merupakan gambaran umum dari keadaan putus zat
ini.
Gejala khas yang timbul pasien akan melaporkan bahwa gejala putus zat akan
mereda dengan meneruskan penggunaan zat.
4. F1x.54 Gangguan Psikotik Karena Zat Predominan Depresi
Gangguan psikotik karena zat yang muncul merupakan gambaran utama dari
gejala penggunaan zat ini, dengan sindrom depresi sebagai gejala utama yang muncul.
Pedoman Diagnostik:
Gangguan psikotik yang terjadi selama atau sesudah penggunaan zat psikoaktif
(48 jam).
Gambaran klinis berupa gambaran klinis depresi.
5. F1x.56 Gangguan Psikotik Karena Zat Predominan Campuran
Gangguan psikotik karena zat yang muncul merupakan gambaran utama dari
gejala penggunaan zat ini, dengan episode depresi dan episode manik sebagai gejala
klinis yang muncul secara bergantian.
Pedoman Diagnostik:
Gangguan psikotik yang terjadi selama atau sesudah penggunaan zat psikoaktif
(48 jam).
Gambaran klinis berupa gambaran klinis depresi dan mania pada episode tertentu.
6. F20.4 Depresi Pasca Skizofrenia
Depresi pasca skizofrenia merupakan diagnosis untuk gejala depresi yang timbul
biasanya setelah gejala skizofrenia sudah tidak terlalu menonjol. Depresi yang dialami
biasanya lebih menonjol dan sangat mengganggu.
Pedoman Diagnostik:
Diagnosis skizofrenia telah ditetapkan selama 12 bulan terakhir

Beberapa gejala skizofrenia seperti waham dan halusinasinya masih tetap


ada namun tidak terlalu dominan.
Gejala depresif yang menonjol dan mengganggu, dan telah ada dalam
kurun waktu paling sedikit 2 minggu.
7. F20.5 Skizofrenia Residual
Skizofrenia residual merupakan diagnosis dari gejala negatif yang biasanya
muncul setelah skizofrenia. Namun beberapa gejala negatif yang muncul hampir mirip
dengan gejala utama dan gejala tambahan dari depresi.
Pedoman Diagnostik:
Gejala negatif dari skizofrenia harus menonjol misalnya perlambatan
motorik, afek yang menumpul, sikap pasif atau ketiadaan inisiatif,
kemiskinan dan kuantitas isi bicara, kinerja sosial yang buruk dan lainlain.
Sedikitnya ada satu episode riwayat psikotik yang jelas dimasa lampau
yang memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia.
Sedikitnya telah 1 tahun mengalami skizofrenia dan gejalanya telah
berkurang sekarang bhakan tidak menonjol.
Tidak terdapat gejala penyakit lainnya sperti demensia dan penyakit
organik lainnya.
8. F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresi
Gangguan skizoafektif merupakan gangguan yang memiliki gejala skizofrenia dan
gangguan afektif yang sama-sama menonjol. Gangguan afek depresi yang muncul
biasanya setelah gejala skizofrenia.
Pedoman Diagnostik:
Gejala skizofrenia dengan gejala afektif sama-sama menonjol pada saat
bersamaan.
Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas,
baik depresif maupun kelainan perilaku.
Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya
ada dua, gejala khas skizofrenia.
9. F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
Pada gejala tipe campuran biasanya muncul campuran episode depresif dan
episode manik setelah muncul gejala skizofrenia. Gejala yang mucul biasanya episode
depresif dan manik yang bergantian.
Pedoman Diagnostik:
Gejala skizofrenia dengan gejala afektif sama-sama menonjol pada saat
bersamaan.
Episode manik dan episode depresif terjadi secara bergantian dan sesuai
dengan diagnosis gejala bipolar campuran.
10. F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresi

Gangguan afektif bipolar merupakan gangguan afek yang memiliki dua episode
yang berurutan. Namun gejala depresi pada blok gangguan afektif bipolar ini sesuai
dengan episode yang sedang dialami pasien.
Pedoman Diagnostik:
Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi (ringan,
sdang, berat)
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode hipmanik, manik atau
campuran di masa lampau
11. F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
Gangguan Afektif ini merupakan gangguan afek yang memiliki episode campuran
didalamnya. Gejala depresi pada diagnosis ini biasanya bercampur dengan gejala manik
yang berganati dengan cepat.
Pedoman Diagnostik:
Episode sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik, dan
depresi yang tercampur atau bergantian dengan cepat dan telah
berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu.
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau
campuran di masa lampau.
12. F32.0 Episode Depresi Ringan
Pada blok F3 pada PPDGJ III merupakan kumpulan diagnosis gejala depresi.
Untuk membedakan episode depresi ringan dengan yang lain memerlukan jumlah gejala
depresi yang minimal.
Pedoman Diagnostik:
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi
Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala berat diantaranya
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2
minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial
13. F32.1 Episode Depresi Sedang
Episode depresif sedang merupakan kumpulan beberapa gejala depresi dang
biasanya sudah menganggu kehidupan sosial dan juda terdapat kesulitan yang nyata
dalam pekerjaan.
Pedoman Diagnostik:
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi
Ditambah sekurang-kurangnya 3 (sebaiknya 40 dari gejala lainnya
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2
minggu
Menghadapi kesulitan yang nyata dalam pekerjaan dan kegiatana sosial
14. F32.2 Episode Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik

Episode depresi berat tanpa gejala psikotik merupakan sindrom depresi yang
disertai tanpa gangguan psikotik. Episode depresi biasanya muncul menyebabkan
hendaya yang sangat berat dalam kehidupan sesorang.
Pedoman Diagnostik:
Semua 3 gejala utama depresi harus ada
Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
Episode depresi biasanya berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Pasien tidak mampu meneruskan kegiatan sial, pekerjaan dan urusan
rumah tangga.
15. F32.3 Episode Depresif Berat Dengan Gejala Psikotik
Episode depresi berat dengan gejala psikotik merupakan sindrom depresi yang
disertai dengan gangguan psikotik. Episode depresi biasanya muncul disertai dengan
gejala psikotik.
Pedoman Diagnostik:
Memenuhi kriteria diagnostik depresi berat
Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresi
16. F33 Gejala Depresif Berulang
Gejala depresi berulang merupakan gejala depresi yang berulang dalam beberapa
episode yang lamanya 6 bulan. Episode depresi yang biasanya muncul tanpa perubahan
episode lain seperti manik maupun hipomanik.
Pedoman Diagnostik:
Gangguan ini bersifat dengan episode berulang dari depresi ringan, sedang
dan berat, dan episode masing-masing lamanya sekitar 6 bulan.
Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peningkatan afek dan
hiperaktifitas yang memenuhi kriteria mani
Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode
17. F34.0 Siklotimia
Siklotimia merupakan suatu gangguan yang mempengaruhi kestabilan afek dari
pasien. Afek yang biasanya timbul biasanya bersifat ringan seperti depresi ringan sampai
hipomania ringan.
Pedoman Diagnostik:
Ciri esensialnya adalah ketidakstailan menetap dari afek yang meliputi
episode depresif dan hipomania ringan, yang diantaranya tidak ada yang
cukup lama atau parah untuk memenuhi kriteria gangguan afek bipolar
atau gangguan depresi berulang.
Setiap episode mood swing tidak memenuhi kriteria untuk episode manik
atau episode depresi.
18. F34.1 Distimia
Distimia merupakan keadaan afek depresif yang berlangsung sangat lama
(bertahun-tahun). Afek depresif yang sering dikategorikan ringan dan keadaanya stabil.

Pedoman Diagnostik:
Ciri esensialnya adalah afek depresif yang berlagsung sangat lama dan
stabil tapi tidak memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan
Onset dimulai dari usia dini masa dewasa dengan jangka waktu tidak
terbatas. Jika onset pad ausia lanjut gangguan ini sering kali merupakan
lanjutan dari episode depresif tersendiri yang berhubungan dengan masa
berkabung atau stress lain yang tampak jelas.
19. F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
Gangguan campuran cemas dan depresi merupakan suatu gangguan yang terdapat
gejala anxietas maupun depresi yang berlangsung secara bersama-sama , imana
diantaranya keduanya tidak ada yang menonjol.
Pedoman Diagnostik:
Terdapat gejalan anxietas dan depresi, keduanya tidak menunjukan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk diagnosis tersendiri, untuk
anxietas beberapa gejala otonomik harus ditemukan disamping rasa cemas
dan khawatir berlebih.
Bila ditemukan anxietas berat dengan depresi yang ringan maa perlu
dipertimbangkan kategori gangguan ansietas lain atau gangguan anxietas
fobik.
Jika ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat maka
kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, diagnosis gangguan
campuran tidak dapat ditegakkan. Jika karena sesuatu ha hanya bisa
mnegemukakan satu diagnosis, maka hanya gangguan depresif yang
diutamakan. Bila gejala tersebut gejala tersebut berkaitan erat dengan
stress kehidupan yang jelas maka dikategorikan gangguan penyesuaian.
20. F53.0 Depresi Pasca Persalinan
Depresi pasca persalinan adalah gangguan yang khas yang biasa terjadi ketika
setelah masa nifas, tidak lebih dari 6 minggu.
Pedoman Diagnostik:
Gangguan depresi yang berhubungan dengan masa nifas (tidak lebih dari 6
minggu setelah persalinan), yang tidak memenui kriteria di tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai