Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.

wb
Kepada yang terhormat Romo KH. Fairuzi Afiq selaku pengasuh pondok pesantren Al
Munawwir Komplek Nurussalam, dan yang kami hormati Bapak Kyai Fahmi Dalhar selaku
imam sholat terawih dan witir pada malam hari ini, serta tak lupa kepada saudara-saudaraku
santri putra Nurussalam yang saya cintai dan saya banggakan. Pertama dan yang utama marilah
kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga kita masih dapat berkumpul dalam majlis yang insyaAllah
penuh barokah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju pada jaman
yang terang benderang.
Pada kesempatan malam hari ini saya akan menyampaikan kultum yang bertemakan tentang
Ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah terdiri dari dua kata yaitu ukhuwah yang berarti
persaudaraan dan Islamiyah yang berarti islam, sehingga ukhuwah Islamiyah dapat kita artikan
sebagai persaudaraan antar sesame umat islam. Indonesia merupakan negara dengan populasi
muslim terbanyak di seluruh dunia sehingga akan sangat penting bagi kita dalam menjaga
ukhuwah atau persaudaraan kita sesame umat muslim. Islam merupakan agama yang mengatur
segala aspek kehidupan dari yang paling kecil sampai yang paling kompleks, begitu juga dengan
bagaimana islam mengatur tentang ukhuwah Islamiyah, begitu banyak hal yang menyangkut
tentang ukhuwah Islamiyah ini sehingga saya hanya akan membahas beberapa saja seperti yang
tertuang dalam hadist:


:

- .

-
[ ]
"Satu muslim dengan muslim lainnya tidak boleh saling mendhalimi, membiarkan
tidak menolongnya, tidak boleh menghinanya, yang namanya takwa letaknya disini
Beliau mengisyaratkan kearah dada sebanyak tiga kali- cukup bagi seseorang
dikatakan melakukan kejelekan bila sampai menghina saudaranya muslim, tiap
muslim dengan muslim lainnya haram baginya, darah, harta dan kehormatannya". HR
Muslim no: 2564.

Dari hadist diatas jelas dikatakan bahwa sesame umat muslim kita harus saling tolong menolong,
tidak boleh berbuat dzalim, dan tidak boleh menghinanya. Jelas sebagai makhlk social kita pasti

harus tolong menolong tentu saja tolong menolong dalam kebaikan dan tidak melanggar syariat
islam. Bahwa dalam hadist lain dikatakan bahwa sesame umat muslim bagaikan anggota tubuh
yang ketika satu anggota tubuh merasakn sakit maka anggota tubuh yang lain juga akan
merasakannya. Jadi kalua kita menganggap saudara kita bagaikan anggota tubuh kita maka sudah
menjadi kewajiban kita untuk menolong saudara kita yang sedang mendapat musibah. Tidak
harus ketika saudara kita mendapat musibah yang besar baru tergerak hati kita untuk
menolongnya, kita dapat mulai dari hal kecil sebagai contoh ketika kita mendapati saudara atau
teman kita tidak mempunyai uang untuk beli makan buka atau sahur, maka dengan senang hati
kita meminjamkan sedikit dari uang kita untuk saudara kita atau kia ajak buka dan sahur bersam
kita insyaAllah itu akan menjadi amal yang besar bagi kita dan yang pasti ikatan ukhuwah
islamiyahnya akan semakin erat.
Kemudian yag kedua sesame umat muslim kita tidak boleh berbuat dzolim, sudah barang pasti
kita dengan teman kita suatu saat pasti akan memiliki perbedaan sudut pandang dalam menilai
sesuatu, akan tetapi bukan menjadi alasan untuk kita berbuat dzolim kepada teman kita, jangan
hanya karena missal teman kita menilai bumi itu bulat dan kita menilai bumi itu oval terus kita
menaruh dendam dan kita berusaha untuk membuat teman kita terluka fisik maupun hatinya. Yag
kitaga dari isi hadist di atas adalah sesam umat muslim kita tidak boleh menghinanya. Di dunia
ini tidak ada yang sempurna begitupun dengan kita dan dengan saudara kita. Menghina dapat
berupa menghina secara fisik ataupun dengan mengatakan aib atau hal yang tidak disukai oleh
saudara kita. Sesungguhnya kalua kita menghina saudara kita sebenarnya kita juga menghina diri
sendiri, bahwasanya persaudaraan sesame umat muslim adalah bagaikan anggota tubuh, jadi
kalua anggota tubuh kita ada yang cacat harusnya anggota tubuh yang lain itu menutupi cacat
tersebut bukan berarti mengumbar kedepan public. Kita jangan pernah lupa bahwa kalua kita
menutupi aib saudara kita insyaAllah Allah yang akan menutup aib kita.
Masih banyak hal yang menyangkut dalam hal persaudaraan sesame muslim, terlepas dari tiga
hal di atas dari kita harus saling tolong menolong, tidak berbuat dzolim, dan tidak menghinanya
kalua kita melihat fenomena yang terjadi di negara kita tidak sedikit yang bukan kita menjaga
persaudaraan kita sebagai sesame muslim akan tetapi malah menghacurkannya. Tidak jarang kita
melihat saudar kita sesame muslim akan tetapi ketika melihat amalan yang berbeda dari mereka
terus lantas menjadi alasan bagi mereka untuk mengafirkan satu sama lain naudzubillah. Bahwa

selama perbedaan kita bukan terletak pada ibadah mahdzoh maka kita harus saling menghormati
buka malah menyalahkan bahkan sampai mengafirkan. Saudara-saudaraku hati-hatilah pada hal
ini, bahwa jangan sampai kita mengafirkan saudara kita, kalua kita mengafirkan saudara kita
hanya karena beda amalan padahal sesungguhnya saudara kita masih mengucapkan syahadat
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah maka statement kafir yang
kita keluarkan untuk saudara kita akan berbalik kepada kita. Sungguh marilah kita berdoa agar
terhindar dari segala bentuk yang demikian. Sesungguhnya ketika ada yang seperti itu adalah
usaha dari orang-orang yang ingin menghancurkan islam, mereka tahu bahwasanya untuk
menghancurkan islam dari luar akan sangat susah, sehingga mereka menggerogoti kita dari
dalam sehingga timbul perpecahan kepada kita sebagai umat muslim. Kita harus berhati-hati
akan hal ini, seekor singa tidak akan menyerang rusa yang bergerombol maka sesame umat
muslim kita harus saling menjaga ukhuwah kita menjaga persatuan kita agar kita terhindar dari
oknum-oknum yang ingin menghancurkan islam. Bukankah warna pelangi itu berbeda beda,
akan tetapi mereka dapat berdampingan dan membentang menjadi indah. Tidak pernah warna
merah memaksa kuning untuk ikut menjadi merah tapi warna merah menghormati perbedaannya
dan tetap berdampingan sebagai pelangi. muungkin kita berbeda tapi selama perbedaan kita
masih berada dalam lingkaran syahadat dan masih dalam syariat yang dibenarkan dalam islam
marilah kita berjalan berdampingan membentuk persaudaraan yang indah sebagai ukhuwah
Islamiyah.
Mungkin cukup sekian dari apa yang dapat saya sampaikan, kalaau ada kesalahan mohon koreksi
kritik dan sarannya bahwa saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Sekian
dari saya kurang lebihnya saya minta maaf
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai