Anda di halaman 1dari 9

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

1 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

Meningitis Tuberkulosa
Posted by Tarlis Irawan on Mei 18, 2012
3.1 Denisi
(h ps://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitistuberkulosa/h9991347_001/)Meningitis merupakan salah
satu infeksi pada susunan saraf pusat yang mengenai
selaput otak dan selaput medulla spinalis yang juga
disebut sebagai meningens. Meningitis dapat disebabkan
oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri,
virus, jamur dan parasit. Meningitis Tuberkulosis
tergolong ke dalam meningitis yang disebabkan oleh
bakteri yaitu Mycobacterium Tuberkulosa. Bakteri
tersebut menyebar ke otak dari bagian tubuh yang lain.
3.2 Epidemiologi
Meningitis TB merupakan salah satu komplikasi TB primer. Morbiditas dan mortalitas penyakit ini
tinggi dan prognosisnya buruk. Komplikasi meningitis TB terjadi setiap 300 TB primer yang tidak
diobati. CDC melaporkan pada tahun 1990 morbiditas meningitis TB 6,2% dari TB ekstrapulmonal.
Insiden meningitis TB sebanding dengan TB primer, umumnya bergantung pada status sosioekonomi, higiene masyarakat, umur, status gizi dan faktor genetik yang menentukan respon imun
seseorang. Faktor predisposisi berkembangnya infeksi TB adalah malnutrisi, penggunaan
kortikosteroid, keganasan, cedera kepala, infeksi HIV dan diabetes melitus. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur, anak-anak lebih sering dibanding dengan dewasa terutama pada 5 tahun
pertama kehidupan. Jarang ditemukan pada usia dibawah 6 bulan dan hampir tidak pernah
ditemukan pada usia dibawah 3 bulan.
3.3 Anatomi Fisiologi
Otak dan sumsum otak belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur syaraf yang halus,
membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan serebrospinal. Meningea
terdiri dari tiga lapis, yaitu:
Pia meter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang belakang dan
sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.
Arachnoid : Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter.
Dura meter : Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan ikat tebal
dan kuat.
(h ps://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/meningitis/)

7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

2 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

(h ps://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/untitled1/)
3.4 Etiologi
Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau
parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
Penyebab infeksi ini dapat diklasikasikan atas :
1. Bakteri:
Pneumococcus
Meningococcus
Haemophilus inuenza
Staphylococcus
Escherichia coli
Salmonella
Mycobacterium tuberculosis
2. Virus :
Enterovirus
3. Jamur :
Cryptococcus neoformans
Coccidioides immitris
Pada laporan kasus meningitis tuberkulosa ini, mycobacterium tuberculosis merupakan faktor
penyebab paling utama dalam terjadinya penyakit meningitis.

7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

3 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

3.5 Patogenesis
Meningitis TB terjadi akibat penyebaran infeksi secara hematogen ke meningen. Dalam perjalanannya
meningitis TB melalui 2 tahap. Mula-mula terbentuk lesi di otak atau meningen akibat penyebaran
basil secara hematogen selama infeksi primer. Penyebaran secara hematogen dapat juga terjadi pada
TB kronik, tetapi keadaan ini jarang ditemukan. Selanjutnya meningitis terjadi akibat terlepasnya
basil dan antigen TB dari fokus kaseosa (lesi permulaan di otak) akibat trauma atau proses
imunologik, langsung masuk ke ruang subarakhnoid. Meningitis TB biasanya terjadi 36 bulan
setelah infeksi primer.
Kebanyakan bakteri masuk ke cairan serebro spinal dalam bentuk kolonisasi dari nasofaring atau
secara hematogen menyebar ke pleksus koroid, parenkim otak, atau selaput meningen. Vena-vena
yang mengalami penyumbatan dapat menyebabkan aliran retrograde transmisi dari infeksi.
Kerusakan lapisan dura dapat disebabkan oleh fraktur , paska bedah saraf, injeksi steroid secara
epidural, tindakan anestesi, adanya benda asing seperti implan koklear, VP shunt, dll. Sering juga
kolonisasi organisme pada kulit dapat menyebabkan meningitis. Walaupun meningitis dikatakan
sebagai peradangan selaput meningen, kerusakan meningen dapat berasal dari infeksi yang dapat
berakibat edema otak, penyumbatan vena dan memblok aliran cairan serebrospinal yang dapat
berakhir dengan hidrosefalus, peningkatan intrakranial, dan herniasi
Skema patosiologi meningitis tuberkulosa
BTA masuk tubuh

Tersering melalui inhalasi


Jarang pada kulit, saluran cerna

Multiplikasi

Infeksi paru / focus infeksi lain

Penyebaran hematogen

Meningens

Membentuk tuberkel

BTA tidak aktif / dormain


Bila daya tahan tubuh menurun

7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

4 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

Rupture tuberkel meningen

Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid

MENINGITIS
3.6 Manifestasi Klinis
Gejala klinis meningitis TB berbeda untuk masing-masing penderita. Faktor-faktor yang bertanggung
jawab terhadap gejala klinis erat kaitannya dengan perubahan patologi yang ditemukan. Tanda dan
gejala klinis meningitis TB muncul perlahan-lahan dalam waktu beberapa minggu.
Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk
menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk. Bila hebat,
terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggung dalam sikap
hiperekstensi. Kesadaran menurun.tanda Kernigs dan Brudzinsky positif.
(h ps://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa
/untitled-copy/)

(h ps://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/a achment/19069/)
Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang
menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek, mual,
muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku,
gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas.
Gejala pada bayi yang terkena meningitis, biasanya menjadi sangat rewel muncul bercak pada kulit
tangisan lebih keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan
7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

5 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

kesadaran seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan.


Gejala meningitis meliputi :
Gejala infeksi akut
v Panas
v Nafsu makan tidak ada
v Anak lesu
Gejala kenaikan tekanan intracranial
v Kesadaran menurun
v Kejang-kejang
v Ubun-ubun besar menonjol
Gejala rangsangan meningeal
v kaku kuduk
v Kernig
v Brudzinky I dan II positif
Gejala klinis meningitis tuberkulosa dapat dibagi dalam 3 stadium :2
Stadium I : Stadium awal
Gejala prodromal non spesik : apatis, iritabilitas, nyeri kepala, malaise, demam, anoreksia
Stadium II : Intermediate
Gejala menjadi lebih jelas
Mengantuk, kejang,
Desit neurologik fokal : hemiparesis, paresis saraf kranial(terutama N.III dan N.VII, gerakan
involunter
Hidrosefalus, papil edema
Stadium III : Advanced
Penurunan kesadaran
Disfungsi batang otak, dekortikasi, deserebrasi
3.7 Diagnosis
Diagnosa pada meningitis TB dapat dilakukan dengan beberapa cara :8
1. Anamnese : ditegakkan berdasarkan gejala klinis, riwayat kontak dengan penderita TB
2. Lumbal pungsi
Gambaran LCS pada meningitis TB :

7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

6 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

Warna jernih / xantokrom


Jumlah Sel meningkat MN > PMN
Limfositer
Protein meningkat
Glukosa menurun <50 % kadar glukosa darah
Pemeriksaan tambahan lainnya :
Tes Tuberkulin
Ziehl-Neelsen ( ZN )
PCR ( Polymerase Chain Reaction )
3. Rontgen thorax
TB apex paru
TB milier
4. CT scan otak
Penyengatan kontras ( enhancement ) di sisterna basalis
Tuberkuloma : massa nodular, massa ring-enhanced
Komplikasi
: hidrosefalus
5. MRI
Diagnosis dapat ditegakkan secara cepat dengan PCR, ELISA dan aglutinasi Latex. Baku emas
diagnosis meningitis TB adalah menemukan M. tb dalam kultur CSS. Namun pemeriksaan kultur
CSS ini membutuhkan waktu yang lama dan memberikan hasil positif hanya pada kira-kira setengah
dari penderita
3.8 Penatalaksanaan
Terapi Farmakologis yang dapat diberikan pada meningitis TB berupa :
Rifampicin ( R ) Efek samping : Hepatotoksik
INH ( H ) Efek samping : Hepatotoksik, desiensi vitamin B6
Pyrazinamid ( Z ) Efek samping : Hepatotoksik
Streptomycin ( S ) Efek samping : Gangguan pendengaran dan vestibuler
Ethambutol ( E ) Efek samping : Neuritis optika
Regimen : RHZE / RHZS
Nama Obat

DOSIS

INH

Dewasa : 10-15 mg/kgBB/hari+


piridoksin 50 mg/hari

Anak : 20 mg/kgBB/hari

Streptomisin

20 mg/kgBB/hari i.m selama 3 bulan

Etambutol

25 mg/kgBB/hari p.o selama 2 bulam pertamaDilanjutkan 15


mg/kgBB/hari

7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

7 of 9

Rifampisin

Dewasa : 600 mg/hari

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

Anak 10-20
mh/kgBB/hari

Di samping tuberkulostatik dapat diberikan rangkaian pengobatan dengan deksametason untuk


menghambat edema serebri dan timbulnya perlekatan-perlekatan antara araknoid dan otak.
Steroid diberikan untuk:
Menghambat reaksi inamasi
Mencegah komplikasi infeksi
Menurunkan edema serebri
Mencegah perlekatan
Mencegah arteritis/infark otak
Indikasi Steroid :
Kesadaran menurun
Desit neurologist fokal
Dosis steroid :
Deksametason 10 mg bolus intravena, kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2 minggu selanjutnya
turunkan perlahan selama 1 bulan.
Bagan Penatalaksanaan Meningitis
Jika dijumpai tanda klinis meliputi :
1) Panas
2) Kejang
3) Tanda rangsang meningeal
4) Penurunan kesadaran
Cari tanda kenaikan tekanan intra cranial :
1) Mual muntah hebat
2) Nyeri kepala
3) Ubun-ubun cembung (anak)

7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

8 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

(h ps://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/untitled-2/)
3.9 Prognosis
Prognosis meningitis tuberkulosa lebih baik sekiranya didiagnosa dan diterapi seawal mungkin.
Sekitar 15% penderita meningitis nonmeningococcal akan dijumpai gejala sisanya. Secara umumnya,
penderita meningitis dapat sembuh, baik sembuh dengan cacat motorik atau mental atau meninggal
tergantung :
umur penderita.
Jenis kuman penyebab
Berat ringan infeksi
Lama sakit sebelum mendapat pengobatan
Kepekaan kuman terhadap antibiotic yang diberikan
Adanya dan penanganan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Backgroud to desease. Last updated 2006. Available from h p://www.ocbmedia.com/meningitis
/background.php (h p://www.ocbmedia.com/meningitis/background.php)
2. Neurology and Neurosurgery Illustrated
3. Israr YA. Meningitis. Last Updated 2008. Available from h p://yayanakhyar.les.wordpress.com
/2009/01/meningitis.pdf (h p://yayanakhyar.les.wordpress.com/2009/01/meningitis.pdf)
4. Ramachandran TS. Tuberculous Meningitis. Last Updated 4 December 2008. Available from
h p://emedicine.medscape.com/article/1166190-overview - (h p://emedicine.medscape.com
/article/1166190-overview ----)
5. Nofareni. Status imunisasi bcg dan faktor lain yang mempengaruhi terjadinya meningitis
tuberkulosa.
Available
from
h p://library.usu.ac.id/download/ /anak-nofareni.pdf
(h p://library.usu.ac.id/download/ /anak-nofareni.pdf)
6. Koppel BS. Bacterial, Fungal,& Parasitic infections of the Nervous System in Current Diagnosis
and Treatment Neurology. USA; The McGraw-Hill Companies. 2007. p403-08, p421-23.
7. Meningitis. Available from h p://forbe erhealth.les.wordpress.com/2009/01/meningitis.pdf
(h p://forbe erhealth.les.wordpress.com/2009/01/meningitis.pdf)
8. Pradhana D. Referat Meningitis. Last Updated 2009. Available from h p://www.docstoc.com
/docs/19409600/new-meningitis-edit
(h p://www.docstoc.com/docs/19409600
/new-meningitis-edit)
7/9/2016 7:18 PM

Meningitis Tuberkulosa | Ilmu Keperawatan

9 of 9

https://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

-39%

Casio G-Shock
GA-400-1ADR
Rp2.688.500

Rp1.710.000

Pos ini dipublikasikan di Patologi dan tag diagnosis, infeksi, pengobatan, penyakit, penyemuhan,
saraf. Tandai permalink.
Blog di WordPress.com. | Tema Piano Black.

7/9/2016 7:18 PM

Anda mungkin juga menyukai