SEPTEMBER 2015
stabilisasi tanah
Kekakuan perkerasan
(pavement stiffness)
terstabilisasi lebih tinggi,
sehingga defleksi rendah
Perkerasan terstabilisasi
(bound granular base)
Perkerasan terstabilisasi
Permeabilitas rendah
Membantu mempertahankan kelembaban
Mempertahankan kekuatan (dalam kondisi saturated)
kapur;
semen;
polimer;
Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS)
dan kapur;
semen, kapur, dan abu terbang (fly ash);
kapur dan abu terbang;
GGBFS, kapur, dan abu terbang.
Ketentuan kapur
Unsur
Magnesium dan
Kalsium Oksida
Karbon Dioksida
Kehalusan Butir
Kapur
Kapur kembang Kapur padam
(CaO)
Ca(OH)2
> 92%
> 95%
3% - 10%
5% - 7%
< 12%
( 2 micron )
Ketentuan Semen
Ketentuan Air
No
1
2
3
4
5
Macam pengujian
pH
Bahan Organik
Minyak dan lemak
Ion Sulfat (Na2S04)
Ion Klorida ( NaCL)
Acuan
SNI 06-1140-1989
SNI 03-6817-2002
SNI 06-2502-1991
SNI 06-2426-1991
SNI 06-2431-1991
4,5 8,5
Maks. 2000 ppm
< 2% berat semen
< 10.000 ppm
< 20.000 ppm
H2O Ca(OH)2
panas
CaO
reaksi pozolan
silika (SiO2) dan alumina (Al2O3) yang terkandung dalam tanah lempung
dengan kandungan mineral reaktif, akan bereaksi dengan kapur dan
membentuk kalsium silikat hidrat seperti: tobermorit, kalsium aluminat
hidrat 4CaO.Al2O3.12H2O dan gehlenit hidrat 2CaO.Al2O3.SiO2.6H2O.
Pembentukan senyawa-senyawa kimia ini berlangsung terus-menerus
untuk waktu yang lama sehingga berperilaku sebagai pengikat (binder),
dan menyebabkan tanah menjadi keras serta tidak mudah rapuh (durable)
2(3CaO.SiO2) + 6H2O
3CaO.2SiO2.3H2O+3Ca(OH)2
2(2CaO.SiO2) + 4H2O
3CaO.2SiO2.3H2O+ Ca(OH)2
reaksi pozolan
Peralatan laboratorium
Pengujian
Acuan
Kuat
tekan
bebas
(Unconfined SNI 03-6887-2002
Compressive Strength, UCS)
California Bearing Ratio (CBR) **)
a) Lapis fondasi (Base)
b) Lapis fondasi bawah (Subbase)
SNI-03-1744-1989
Batas-batas sifat
2,1 2,8 MPa *)
(21 28) kg/cm2
Minimum 90%
Minimum 35%
Maksimum 14%
Maksimum 10%
Maksimum 7%
Semen dan
ikatan yang
dibentuk
oleh
sementasi
Kapur
Polimer
KETERANGAN:
Dianjurkan
:
Dipertimbangkan :
Tidak dianjurkan :
10<PI<20
PI20
6< PI 10
PI10
Klasifikasi tanah
menurut
AASTHO
A-1.a
A-1.b
A-2
A-3
A-4
A-5
A-6
A-7
Rentang umum
kadar semen yang
diperlukan
% berat
% berat
38
58
59
7 11
7 12
8 13
9 15
10 16
5
6
7
9
10
10
12
13
Bahan lebih
kecil dari 0,05
mm, %
0-14
15-29
30-45
> 2,08
0-19
10
20-39
40-50
11
10
0-19
10
20-39
40-50
12
10
0-19
10
20-39
11
40-50
12
11
10
47
8 - 11
12 15
16 20
Bahan antara
0,05 mm dan
0,005 mm, %
0-19
20-39
40-59
> 60
0-19
20-39
40-59
> 60
0-19
20-39
40-59
> 60
0-19
20-39
40-59
> 60
0-19
20-39
40-59
> 60
1,51
1,59
11
11
12
-12
12
13
14
13
14
14
15
14
15
16
16
16
17
18
19
1,60
1,67
10
10
11
-11
11
12
12
11
11
12
13
13
13
14
14
14
15
15
16
1,68-1,75
1,76-1,83
8
9
9
-9
10
10
11
10
10
11
11
12
12
12
13
13
14
14
15
8
8
9
-8
9
10
10
9
9
10
10
11
11
12
12
12
13
14
14
1,84-1,91
7
8
8
-7
8
9
9
8
9
10
10
9
10
11
11
11
11
12
13
> 1920
7
7
8
-7
8
8
9
8
9
9
10
9
10
10
11
10
11
12
12
10
20
30
40
50
KETERANGAN:
a) , , , dan seterusnya adalah
kadar kapur;
b) grafik ini tidak diperbolehkan untuk
material yang lolos saringan No.40
lebih kecil 10% dan pada material
pasir (Indeks Plastisitasnya kurang
dari 3%);
c) grafik ini berlaku untuk kapur yang
kandungan kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) 90% dan butiran
yang lolos saringan No. 200 85%.
90
1
80
2
70
3
60
60
4
5
6
50
7
8
40
30
20
10
Langkah-langkah pengujian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Langkah-langkah pengujian
7.
Siapkan benda uji untuk uji kekuatan pada kadar air optimum
dan kepadatan kering maksimum. Benda uji segera dirawat
(dibungkus) dan diperam di tempat yang dapat
mempertahankan kadar air agar berhidrasi
8.
Lakukan uji kuat tekan bebas (UCS) sesuai dengan SNI 036887-2002 atau uji CBR sesuai dengan SNI 1744:2008
Langkah-langkah pengujian
9.
10.
Tipe pengujian
Atterberg limit :
a)Batas cair, LL (%)
b)Batas plastis, PL (%)
c)Indeks plastisitas, PI (%)
Klasifikasi tanah (AASHTO)
Berat jenis
Kadar air, (%)
Analisa saringan
a)% lolos saringan No 4
b)% lolos saringan No 10
c)% lolos saringan No 20
d)% lolos saringan No 40
e)% lolos saringan No 80
f)% lolos saringan No 100
g)% lolos saringan No 200
Acuan
Hasil pengujian
SNI 1967:2008
SNI 1966:2008
38
24
15
AASHTO
SNI 1964:2008
SNI 1965:2008
SNI 1968:2008
95,35
89,76
73,79
50,99
43,31
38,29
24,35
65,2
22,7
7,5
Pemadatan
a)Berat isi kering maksimum (t/m3)
b)Kadar air optimum (%)
SNI 1742:2008
1,71
18%
SNI 1744:2012
3,6
= 2,7 kg
= 16 %
=7%
= 100 / 116 x 2,7 kg = 2,33 kg
= 7 % x 2,33 kg = 0,163 kg = 163 g
= 1,90 t/m3
= 18%
d maks (t/m3)
Kadar air optimum (%)
5
3,1
7
2,41
9
1,67
9
48,37
60
50
40
30
20
10
0
0
10
Tipe pengujian
Atterberg limit :
a)Batas cair, LL (%)
b)Batas plastis, PL (%)
c)Indeks plastisitas, PI (%)
Klasifikasi tanah (AASHTO)
Berat jenis
Kadar air, (%)
Analisa saringan
a)% lolos saringan No 4
b)% lolos saringan No 10
c)% lolos saringan No 20
d)% lolos saringan No 40
e)% lolos saringan No 80
f)% lolos saringan No 100
g)% lolos saringan No 200
Acuan
Hasil pengujian
SNI 1967:2008
SNI 1966:2008
95,6
35,84
59,76
AASHTO
SNI 1964:2008
SNI 1965:2008
SNI 1968:2008
100
100
93,6
91,02
89,04
88,54
87,70
15
41
44
Pemadatan
a)Berat isi kering maksimum (t/m3)
b)Kadar air optimum (%)
SNI 1742:2008
1,49
26,2
SNI 1744:2012
1,4
10
20
30
40
50
60
90
1
80
2
70
3
60
4
5
6
50
7
8
40
30
20
10
4,5
1,46
6,5
1,47
8,5
1,48
27,5
27
26
4,5
6,5
8,5
14
24,5
27,8
30
25
qu, (kg/cm2)
20
15
10
0
0
10
Perawatan (Curing)