Anda di halaman 1dari 5

Prosedur Penyusunan Program Kerja

Pengurangan Resiko Bencana Tingkat Karang Taruna


Agar dapat memudahkan pemuda karang taruna merumuskan kegiatan kesiagaan bencana
disetiap kelurahan, Tentu nya tidak terlepas dari bagaiman menyusun program kerja agar
lebih sistematis. Sesuatu hal yang harus di ketahui oleh pemuda Karang Taruna adalah
suatu kegiatan tanpa adanya program jelas mustahil dapat di peroleh hasil yang sebaikbaik nya terlebih lebih tugas pemuda Karang Taruna adalah begitu komplek dan beraneka
ragam sudah barang tentu memerlukan kerangka pemikiran yang mendalam mengingat
tugas yang dilakukan menyangkut masalah masalah kemasyarakatan yang mempunyai
corak keprribadian khas antara orang yang satu dengan orang yang lain. Untuk itu sangat
di perlukan adanya analisa yang baik yang berhubungan dengan tingkat persoalan yang
paling menonjol di dalam masyarakat kegiatan yang di pandang paling efektif guna
mengatasi persoalan tersebut, serta tindak lanjut pembinaannya setelah persoalan dapat
diatasi.
Sehubungan dengan ini sudah sewajarnyalah bagi pemuda karang taruna selalu belajar
bekerja dan berusaha keras dengan penuh rasa tanggung jawab dengan pengabdian demi
suksesnya program Pengurangan Resiko Bencana di daerahnya. Oleh karena itu bagi
setiap pemuda karang taruna harus membulatkan tekad semangat, dan berjiwa seorang
pemimpin yang mampu menjadi pengayom dan suri tauladan bagi setiap warga, tanpa
mengharapkan sesuatu imbalan apapun dari orang lain sehingga selalu bertanya pada diri
sendiri tentang apa yang dapat aku sumbangkan dan persembahkan dalam hidupku untuk
kemaslahatan banyak orang.
Arti dan batasan
Program Kerja Karang Taruna di bidang Pengurangan Resiko Bencana sangat beraneka
ragam tergantug dari mana tinjauan pengertian itu akan diterapkan/digunakan. Oleh
karena itu untuk kepentingan ini maka agar pengertian Program Kerja Karang Taruna di
bidang Pengurangan Resiko Bencana tersebut mudah di fahami oleh para pemuda karang
taruna dapat kita batasi sebagai berikut: :Program Kerja Karang Taruna bidang
Pengurangan Resiko Bencana ialah suatu kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka
waktu tertentu dan disusun secara terperinci. Di dalam Program Kerja Karang Taruna
bidang Pengurangan Resiko Bencana terkandung unsur unsur sebagai berikut :
1. Tingkat persoalan
2. Tujuan
3. Strategi
4. Perprogram kegiatan
5. Hasil yang akan di capai
6. Jadwal kegiatan
Waktu penyusunan Program Kerja Karang Taruna Bidang Pengurangan Resiko Bencana
Di dalam setiap penyusunan Program Kerja Karang Taruna bidang Pengurangan Resiko
Bencana hendaknya dilakukan sekali dalam satu tahun kalender yaitu Januari desember

dan di uraikan secara terperinci kegiatan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap bulan.
Dengan demikian maka akan mudah untuk mengadakan pengontrolan terhadap tugas
tugas
yang sudah dilaksanakan dan belum dilaksanakan pada setiap bulannya, sehingga pada
akhir
tahun dapat diketuhui secara pasti tentang hasil hasil yang dicapai. Masalah masalah yang
ditemui dalam melaksanakan tugas serta Program Kerja Karang Taruna bidang
Pengurangan Resiko Bencana yang harus dilakukan pada tahun (tahapan) berikutnya.
Langkah - langkah dalam penyusunan Program Kerja Karang Taruna bidang
Pengurangan Resiko Bencana. Langkah langkah yang harus di tempuh di dalam
penyusunan Program Kerja Karang Taruna bidang Pengurangan Resiko Bencana adalah
Pengumpulan data dasar.
Pengertian
Data dasar ialah suatu data yang mengambarkan tentang keadaan fisik maupun non fisik
yang
ada di masyarakat sebagai pangkal tolak ukur guna merumuskan Program Kerja Karang
Taruna bidang Pengurangan Resiko Bencana . Keadaan fisik yaitu data yang
menggambarkan tentang letak geografis dari pada kelompok binaan, keadaan transportasi
dan
fasilitas fasilitas lainnya seperti pasar sekolah dan rumah ibadah dan lain lain. Keadaan
non
fisik ialah data yang menggambarkan tentang masalah kependudukan ditinjau dari latar
belakang sosial ekonominya
Jenis jenis data dasar
Untuk kepentingan penyusunan Program Kerja Karang Taruna bidang Pengurangan
Resiko
Bencana maka data dasar berkisar pada
Jumlah kepala keluarga
Yaitu data yang mengambarkan tentang jumlah dari pada penduduk yang telah mandiri
yang
terdiri dari suami istri serta anak anaknya yang tinggal menetap dalam wilayahnya.
Jumlah penduduk menurut usia dan jenis kelamin
Yaitu data yang menggambarkan tentang jumlah penduduk dalam wilayahnya laki laki
dan
perempuan dari 0 (nol) tahun sampai lebih.
Agama dan kepercayaan
Yaitu data yang menggambarkan tentang jumlah penduduk yang memeluk agama
maupun
kepercayaan.
Latar belakang pendidikan
Yaitu data yang menggambarkan tentang latar belakang pendidikan penduduk di wilayah
dari
SD, SMP, SMA, PT buta huruf dan putus sekolah di berbagai tingkatan pada usia dewasa.
1. Pekerjaan atau sumber mata pencarian
Yaitu data yang menggambarkan tentang sumber mata pencarian penduduk seperti berapa
jumlah penduduk yang bekrja sebagai PNS, pedagang kecil/ besar, wiraswasta, dan yang

sama sekali belum memiliki mata pencarian tetap.


1. Tingkat partisipasi penduduk terhadap program bidang Pengurangan Resiko
Bencana yang ada
Yaitu data yang menggambarkan tentang tanggapan dan keikutsertaan penduduk dalam
pelaksanaan berbagai program pembangunan.
1. Masalah sosial dan tingkat kerawanan bencana alam yang diketahui.
Yaitu data yang menggambarkan tentang jenis jenis masalah bencana sosial dan alam
yang
sering muncul didalam masyarakat; seperti perkelahian, perjudian, pertentangan SARA.
1. Sebab sebab terjadinya masalah sosial
Yaitu data yang menggambarkan tentang sebab musabab terjadinya masalah sosial baik
yang
dipengaruhi oleh situasi dalam masyarakat ataupun pengaruh pengaruh dari luar
Adanya sejumlah pemuda yang menganggur dan sering bikin onar. Kondisi perumahan
penduduk yang terlalu padat sehingga kurang memenuhi syarat untuk hidup sehat.Sikap
hidup sebagian masyarakat yang masih tradisional atau tertutup sehingga menimbulkan
penolakan terhadap Program Kerja Karang Taruna disebabkan pengaruh orang orang dari
luar yang membawa pengaruh negatig terhadap masyarakat
1. Potensi yang dapat dijadikan sarana dalam memperlancar tugas :
Yaitu data yang menggambarkan tentang sarana pendukung yang mungkin dapat di
jadikan
sebagai pembantu dalam memperlancar tugas.
Cara mengumpulkan data dasar
Didalam melaksanakan pengumpulan data dasar sebagai bahan Program Kerja Karang
Taruna ada 2 cara yang ditempuh yaitu cara obsevasi (pengamatan dan wawancara)
Observasi
Yaitu cara pengumpulan data dasar dengan menyebarkan angket kepada semua kepala
keluarga yang berada di wilayahnya. Angket biasanya berisi daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebelummnya dan yang menjadi sasaran angket tersebut tinggal mengisinya
disamping itu terhadap data dasar yang tidak dapat diangket. Maka pemuda karang taruna
langsung mendatangi dan menanyakan langsung kepada orang yang mengetahui.
Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data yang dilaksanakan secara langsung artinya pemuda karang
taruna harus mendatangi para warga guna menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan
data yang diinginkan.Dari kedua cara ini masing masing mempunyai kekuatan dan
kelemahan apabila hanya menggunakan cara obsevasi kekuatannya ialah dalam waktu
singkat
data dapat di kumpulkan sedangkan kelemahnya tidak dapat mengungkapkan data yang
sebanyak banyaknya yang mungkin belum tertulis dalam angket sedangkan pengumpulan
data dasar dengan menggunakan teknik wawancara keuntungannya data dapat di perloeh
sebanyak banyaknya sedangkan kelemahannya sangat memerlukan waktu yang lama.
Mengadakan Analisa tingkat persoalan
Analisa tingkat persoalan yang di maksud ialah rumusan tentang jenis persoalan/ maslah
yang
terjadi dalam masyarakat berdasarkan atas hasil pengumpulan data dasar yang di peroleh
Dari persoalan itu selanjutnya di buat urutan yang paling besar sampai yang paling

terkecil
sehinga dapat dijadikan pangkal tolak ukur di dalam menyusun Program Kerja Karang
Taruna
Merumuskan tujuan
tujuan yang di maksud dalam Program Kerja Karang Taruna ialah hasil hasil yang akan di
capai berdasarkan atas tingkat persoalan yang akan di garap biasanya dalan merumuskan
tujuan ada dua yaitu
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Merumuskan Program Kerja Karang Taruna bidang Pengurangan Resiko
Bencana
Di dalam merumuskan Program Kerja Karang Taruna bidang pengurangan resiko
bencana hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang akan kita capai berdasarkan atas
tingkat
persoalan yang dihadapi. Kesalahan dalam merumuskan Program Kerja Karang Taruna
bidang pengurangan resiko bencana mengakibatkan tak akan tercapainya tujuan yang
telah dirumuskan untuk itu pemuda karang taruna harus mengenal bidang program
bersifat
mitigasi bencana dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Forum PRB Kota
Bandung
agar dapat dilaksanakan secara efektif dalam masyarakat.
Tenaga
1. Apakah tersedia tenaga suka rela untuk membantu pelaksanaan program tersebut
2. Apakah memperoleh dukungan dalam kelompok binaan
3. Apakah ada tenaga dari instansi lain yang bersedia membantu
Biaya
1. Biaya apakah memerlukan biaya besar
2. Bila memerlukan biaya dari mana di peroleh
3. Bila tak perlu biaya apakah kesinambungan program itu dapat terjamin
Sarana dan prasarana
1. Apakah tersedia sarana dan prasarana setempat yang dapat di manfaatkan, misalnya
tempat-tempat pertemuan.
2. Kalau tidak terpenuhi dari mana sarana dan prasarana itu harus di usahakan.
Waktu
Kapan Program Kerja Karang Taruna bidang pengurangan resiko bencana itu di mulai
dan akan berakhir unutk itu maka dalam penentuan waktu harus dipilih situasi yang
setepat
tepatnya agar memperoleh hasil yang seoptimal mungkin
Oleh karena nya didalam menyusun Program Kerja Karang Taruna bidang pengurangan
resiko bencana baik dari penentuan tingkat persoalan perumusan tujuan dan pemilihan
Program Kerja Karang Taruna bidang pengurangan resiko bencana perlu di
perhitungkan dengan secermat mungkin agar tidak terjadi kesesatan kesesatan dalam
pelaksanaannya.
Menyusun jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang di maksud ialah waktu pelaksanaan berdasarkan atas langkah
langkah

dari suatu program kegiatan yang akan ditempuh baik dari tahap persiapan, pelaksanaan
dan
tindak lanjutnya diadalam menyusun jadwal kegiatan harus mengambarkan kegiatan
untuk
mingguan, bulanan dan tahunan.

Anda mungkin juga menyukai