Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS

1. Arti Revolusi Industri


Adanya penemuan-penemuan daerah baru dan berkembangnya ilmu
pengetahuan serta teknologi, seorang sarjana bangsa Skotlandia bernama James Watt
pada tahun 1769 berhasil menciptakan mesin uap. Penemuan ini merupakan awal
lahirnya Revolusi Industri yaitu adanya perubahan atau pergantian di bidang usaha
produksi dan tenaga hewan dan tenaga manusia ke tenaga mesin uap.
2. Sebab Terjadinya Revolusi Industri
Revolusi Industri yang terjadi di Inggis tahun 1769 tidak muncul dengan tiba-tiba,
tetapi didahului oleh peristiwa-peristiwa antara lain Revolusi Agraria. Pada saat
Revolusi Agraria golongan bangsawan yang merupakan tuan tanah di Inggris
mengubah tanah pertanian dan perkebunan gandum menjadi daerah peternakan
domba. Mereka tertarik untuk berusaha di bidang peternakan domba karena pada
waktu itu permintaan bahan baku untuk industri kain wol dan laken meningkat, baik dari
Itali maupun dari dalam negeri Inggris sendiri. Pengaturan kembali tanah pertanian dan
perkebunan menjadi peternakan domba tersebut menyebabkan Rakyat kehilangan
lapangan pekerjaan dari mata pencaharian sebagai petani.
Sehingga banyak pengangguran di pedesaan. Akibat dari perubahan tersebut
kehidupan mereka menjadi miskin. Keadaan ini mendorong timbulnya urbanisasi, yaitu
pindahnya penduduk ke kota. Mereka bekerja di industri-industri, pertambangan batu
bara, besi dan baja. Upah mereka sangat rendah sehingga rakyat umumnya tetap
miskin. Keuntungan hanya dinikmati oleh kaum bangsawan atau tuan tanah. Bahkan
pemilik modal yang menguasai industri lebih suka mempergunakan tenaga kerja wanita
dan anak-anak karena upah mereka lebih rendah.
Mereka diharuskan bekerja dalam waktu yang lama, bahkan kadang-kadang
selama 12 jam hingga 15 jam sehari. Keadaan mereka sangat menyedihkan.
Disamping Revolusi Agraria yang menjadi faktor pendorong munculnya Revolusi
Industri di Inggris, terdapat pula faktor-faktor lainnya yang berkaitan, antara lain:
a. Kekayaan alam Inggris yang berlimpah terutama biji besi, baja dan batu
bara yang diperlukan bagi perkembangan industri
b. Adanya koloni Inggris yang luas sebagai tempat pemasaran hasil

Produksi dan tempat-tempat pengolahan bahan baku mentah.

Sejak ditemukan masin uap dan digunakan dalam pabrik tekstil di Inggris
membuat produksi menjadi berlibat ganda. Keadaan ini menyebabkan makin
meningkatnya kebutuhan bahan baku/bahan mentah seperti mentah seperti kapas, bulu
domba dan sebagainya. Peningkatan produksi tekstil ini mendorong Inggris untuk
mencari daerah pemasaran hasil dan daerah penghasil bahan baku ke daerah yang
baru.

3.

Revolusi Industri dan Pengaruhnya terhadap Perluasan Daerah Koloni

Inggris
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan
dan perkembangan bidang industri di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi berpengaruh
pula terhadap daerah yang menjadi koloni Inggris. Industrialisasi secara besar-besaran
sangat memerlukan bahan baku yang tidak sedikit jumlahnya. Bahan baku yang banyak
untuk mendukung keperluan Industri ini tidak mungkin hanya dapat dipenuhi dari
sumber-sumber yang terdapat di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi perlu didatangkan
dari luar.

Demikian pula hasil-hasil industri yang berlimpah diperlukan pemasaran yang


luas. Keadaan ini mendorong Inggris untuk melakukan politik imperialisme modern atau
imperialisme industri. Imperialisme industri ini didukung oleh adanya perkembangan
industri. Sasaran untuk memproleh pemasaran dan pemenuhan kebutuhan bahan
baku/bahan mentah diperoleh dari daerah-daerah jajahan.
Tujuan Imperialime Industri
a. MencariPemasaran

Industri secara besar-besaran menghasilkan barang sebagai produksi yang


cukup banyak. Produksi yang melimpah, perlu diusahakan pemasarannya. Pada
mulanya pemasaran dilakukan dalam negeri, kemudian dilakukan antarnegara
industri. Ketika industri semakin berkembang pesat dan barang-barang produksi

terus bertambah, maka perlu dicari tempat pemasaran lain, yaitu di daerah
jajahan. Dengan demikian daerah-daerah jajahan dijadikan sebagai tempat
pemasaran.
b. Mencari bahan baku/bahan mentah

Negara industri seperti halnya Inggris mempunyai sumber batu bara dan besi
untuk membuat mesin-mesin, tetapi mereka tidak mempunyai bahan baku lain.
Salah satu bahan baku yang digunakan adalah kapas, sebagai bahan baku
untuk membuat tekstil. Karena itu untuk mendapatkan bahan baku tersebut,
mereka perlu mencari tempat lain terutama di daerah-daerah koloninya diambil
hasil berupa bahan baku sebanyak-banyaknya.
c. Tenaga yang murah

Dengan digunakan mesin-mesin. Penggunaan tenaga manusia makin berkuran.


Banyak barang yang dahulu dikerjakan oleh tukang yang ahli kini cukup
dikerjakan oleh sembarang orang, bahkan anak-anak. Barang-barang suda
dibuat oleh mesin, sedangkan tenaga manusia dipakai untuk menjalankan
mesin, akibatnya tenaga buruh menjadi murah. Tenaga murah ini tidak hanya
berlaku di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi juga daerah koloni Inggris, meliputi
Asia dan Afrika.
Politik imperialisme Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa
Pemerintah Ratu Vicotria (1837-1901). Ia adalah Ratu yang paling lama
berkuasa di Inggris dibandingkan dengan Raja Inggris lainnya. Revolusi Industri
yang berawal di Inggris akhirnya meluas ke negara-negara lain di Eropa dan
Amerika. hal ini membawa pengaruh dan perubahan kehidupan dalam
masyarakat baik dalam bidang perekonomian, sosial budaya maupun bidang
kenegaraan lainnya.
Kata-kataPenting:
Revolusi
:Proses perubahan/pergantian yang terjadi secara cepat.
Kolonisator

:Negara Penjajah

Koloni

:Tanah/tidak terbatas

Absolut

:Mutlak/tidak terbatas

Demokrasi

:kekuasaan/kedaulatan ditangan rakyat

Imperialisme

:Perluasan kekuasaan/daerah jajahan

Industrialisasi

: Pendirian/pengembangan industri secara besar-besaran. - -

SEJARAH REVOLUSI PERANCIS 1789

Secara umum Revolusi Perancis yang terjadi pada tanggal 14 Juli 1789 berbeda
dengan Revolusi Amerika yang terjadi sekitar tahun 1776 di Amerika. Revolusi Amerika
sasarannya kepada bangsa penjajah, yaitu perlawanan rakyat Amerika terhadap
penguasa Inggris. Sedangkan Revolusi Prancis merupakan perubahan pada bidang
pemerintahan.
Pengertian Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah proses perubahan yang terjadi di bidang pemerintahan
atau
ketatanegaraan
dan
Kemasyarakatan
yang
terjadi
di
Perancis.
Di bidang Pemerintahan, terjadi perubahan kekuasaan dari seorang Raja yang bersifat
absolut menjadi pemerintah Demokrasi yang Undang-undang Dasar serta memiliki
Dewan Perwakilan Rakyat. Di bidang kemasyarakatan, masyarakat yang terdiri atas
golongan yang tidak memiliki hak sama sekali berubah menjadi suatu masyarakat yang
memiliki hak yang sama. Pada waktu terjadi Revolusi Perancis, pemerintah di Perancis
dibawah kekuasaan Raja bernama LouisIV.
1.

2. Sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis.

Revolusi Perancis tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi dilatarbelakangi oleh


adanya peristiwa-peristiwa baik yang terjadi di dalam negeri Perancis sendiri maupun di
luarnegeri seperti Revolusi yang tejadi di Amerika. Adapun sebab-sebab terjadinya
Revolusi Perancis antara lain:
a.

Adanya pemborosan dalam penggunaan keuangan negara yang dilakukan


oleh Raja dan bangsawan untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.
b. Adanya pengaruh dari luar, yaitu keberhasilan revolusi rakyat Amerika untuk
menentang ketidak adilan dan penindasan oleh penjajah Inggris.
c. Usaha Lafayette dalam mengobarkan semangat serta cita-cita perang
kemerdekaan Amerika guna mendapatkan kemerdekaan, kebangsaan dan
persamaan.
3. Penyerbuan Rakyat kePenjara Bastile.

Pada tanggal 14 Juli 1989 di Perancis terjadi suatu peristiwa besar dimana Rakyat
Perancis menyerbu penjara Bastile. Mereka berhasil menguasai tempat tersebut, dan
membebaskan para tahanan serta merampas senjata-senjata yang disimpan di dalam
penjara Bastile. Penjara Bstile merupakan lambang kekuasaan Raja Perancis pada
saat itu, namun sangat dibenci oleh Rakyat, tempat ini dijadikan sebagai tempat
tahanan para pemimpin Rakyat yang dianggap menentang kekuasaan Raja. Selain

sebagai tempat tahanan penjara Bastile berfungsi sebagai benteng yang didalamnya
dijadikan pula tempat menyimpan persenjataan Raja.

Revolusi Rakyat Perancis yang ditandai dengan peristiwa penyerbuan ke penjara


Bastile nampaknya makin meluas. Rakyat yang marah membakar istana para
bangsawan yang dianggap setia kepada Raja.
Penyerbuan ke penjara Bastile sebagai pelampiasan kemarahan Rakyat disebabkan
antara lain:

Rakyat sudah sangat tertekan dan menderita karena tindakan sewenangwenang dari Raja
Tersiar berita-berita yang didengar Rakyat bahwa Raja sedang menghimpun
kekuatan tentaranya untuk menumpas revolusi atau gerakan Rakyat.
Rakyat merasa perlu untuk melindungi diri dari kemungkinan tindakan Raja,
Rakyat snagat membutuhkan senjata, sedangkan senjata tersimpan di penjara
Bastile.

4. Semboyan Revolusi Perancis.

Revolusi sebuah negara biasanya memiliki semboyan. Dalam Revolusi Perancis


dikenal semboyan yang berbunyi "Liberte, Egalite, Fraternite" yang berarti "Kebebasan,
Persamaan,Persaudaraan".
Kebebasan, merupakan suatu asas yang menjadi ciri kehidupan masyarakat kota
yang menghendaki adanya kebebasan dan kemerdekaan. kebebasan ini merupakan
pula cita-cita kaum bangsawan kota, kaum pengusaha, dan pedagang.
Persamaan, adanya suatu asas yang tidak membeda-bedakan warga negara dalam
hukum dan pemerintah. Rakyat menghendaki sistem demokrasi, dimana setiap warga
negara
memiliki
kedudukan
hukum
yang
sama
dalam
Pemerintah.
Oleh karena itu asas ini dituangkan di dalam piagam pernyataan tentang hak-hak
manusia dan warga yang disusun pada tanggal 27 Agustus 1789, antara lain
disebutkan :

Manusia dilahirkan bebas dan memiliki hak-hak yang sama


Hak yang dimiliki oleh warga negara adalah hak kemerdekaan, hak milik, hak
perlindungan diri, dan hak untuk menentang penindasan.

Kedaulatan sepenuhnya berada ditangan Rakyat.

Persaudaraan adalah suatua azas yang mendasari persatuan kebebasan atau


nasionalime. Asas persaudaraan sesama manusia selanjutnya berkembang menjadi
asas Internasionalisme yang menjunjung tinggi asas persamaan dan kemerdekaan.
Semboyang Revolusi Perancis tentang Persamaan yang diwujudkan dalam Piagam
pernyataan hak-hak kemanusiaan menjadi sesuatu yang penting. Karenanya pada
tanggal 10 Desember 1948 oleh PBB hak-hak manusia tersebut ditetapkan sebagai
"Universal Declaration of Human Right". - -

SEJARAH REVOLUSI AMERIKA


1.

Latar Belakang Timbulnya Revolusi Amerika

a. Terbentuknya Koloni di Amerika Utara


Bangsa yang pertama kali sampai di benua Amerika adalah Spanyol. Pada 1492 M
Christophorus Colombus mendarat di Kepulauan Bahama, Kuba, dan Santo Domingo
di bagian selatan benua tersebut. Kedatangan Colombus ke benua baru tersebut
membawa dampak terhadap banyaknya pelancong dari daratan Eropa yang berkunjung
ke benua tersebut. Pada saat itu Eropa masih dilanda kemelut politik, kemiskinan, dan
konflik agama yang terus-menerus.
Nama Amerika sendiri diambil dari nama seorang penjelajah Spanyol bernama
Amerigo Vespuci. Ia melancong setelah Colombus menemukan benua tersebut.
Awalnya Colombus menyatakan bahwa benua yang ia temukan adalah dunia timur
(India) yang sedang dicarinya sehingga rakyat asli benua Amerika yang ditemuinya oleh
Colombus namai suku Indian. Kesalahan Colombus tersebut kemudian diketahui dan
diperbaiki oleh Vespuci.
Setelah Vespuci menyebarluaskan keberadaan benua tersebut melalui buku yang ia
susun selepas kepergiannya ke Amerika, semakin banyaklah orang-orang dari Eropa
untuk datang ke Amerika sehingga terbentuklah koloni-koloni baru di Amerika.
Kedatangan orang Eropa yang sangat banyak, selanjutnya, telah memunculkan
perebutan wilayah yang dilakukan beberapa negara Eropa yang melancong ke
Amerika. Wilayah Amerika Utara diperebutkan oleh orang-orang Prancis, Inggris, dan
Belanda. Pada 1602, Prancis yang dipelopori oleh Samuel de Camplain, telah
menduduki Kanada, tahun 1682 La Salle menduduki Lousiana di daerah Sungai
Missisipi. Dengan demikian, Prancis telah menguasai wilayah dari Kanada sampai New
Orleans.
Pada 1609, bangsa Belanda kemudian menduduki daerah Sungai Hudson. Pada
1826, Minnit mendirikan koloni yang diberi nama Nieuw Amsterdam. Bangsa Inggris
pun tak ketinggalan, pada tahun 1589 Raleiq menduduki wilayah Virginia, kemudian
pada 1620 Pilgrim Father berhasil menduduki Massachusetts dan tahun 1623 Calvert
menduduki Maryland.
Dalam perebutan kekuasaan itu ternyata Inggris lebih unggul. Hal ini dibuktikan
pada 1674 Inggris merebut Nieuw Amsterdam dari tangan Belanda dan menggantinya
dengan nama New York. Dalam Perang Tujuh Tahun 1756-1763, Inggris mampu
merebut Kanada dan Lousiana di daerah Sungai Missisipi dari tangan Prancis. Dengan
demikian Inggris telah mendominasi daerah koloni di Amerika Utara.

Kondisi internal negara-negara Eropa dan informasi akan keberadaan benua baru
sejak abad ke-17 sampai abad ke-19, menjadi penyebab penduduk Eropa Utara
berpindah ke Amerika Utara. Penduduk yang pindah dari Inggris adalah penduduk yang
berasal dari golongan Puritan, yaitu golongan yang tak mau memeluk agama Anglikan
sehingga hidup mereka tertindas oleh raja.
Di Prancis juga terjadi hal yang serupa, yaitu penindasan raja yang beragama
Katolik terhadap masyarakat yang beragama Protesan. Penindasan itu mendorong
penduduk yang ingin bebas dalam menjalankan agamanya dengan cara berdiaspora
(menyebar). Kehidupan yang absolut di Eropa telah mendorong penduduk untuk
mencari kebebasan dan kesejahteraan hidup yang lebih baik. Sesampainya di Amerika,
mereka menduduki wilayah secara berkelompok sesuai dengan asal negaranya. Dan
daerah tersebut akirnya berkembang menjadi sebuah koloni.
Koloni yang pertama di Amerika Utara adalah Jamestown di Virginia. Koloni ini
terkenal sebagai daerah penghasil tembakau yang baik. Dengan komoditasnya tersebut
Virginia berkembang menjadi koloni yang makmur dan disegani. Tahun 1700 masingmasing koloni berkembang dan memiliki pelabuhan sendiri. Adapun kerja sama yang
berkembang antarkoloni pada waktu itu adalah dalam bidang:
1) kegiatan perdagangan;
2) pelayaran;
3) produksi barang jadi;
4) pengadaan mata uang.
Pada saat itu juga sudah berdiri beberapa koloni yang didirikan oleh orang-orang
Eropa, di antaranya:
1) Virginia;
2) Massachusetts;
3) Connecticuts;
4) New Jersey;
5) New Hampshire;
6) Maine;
7) Maryland;
8) Carolina;
9) Pennsylvania.
Setiap koloni membentuk peraturan untuk kepentingan sendiri termasuk dalam
hal memilih pemimpin dan dewan rakyat. Perjalanan koloni ini membawa dampak yang
baik atas munculnya ide terhadap rasa persatuan. Atas dasar rasa persatuan di antara
koloni tersebut, terbentuklah organisasi Kongres Kontinental yang menjadi perintis
berdirinya negara Amerika Serikat.
b. Kemajuan Pendidikan dan Persuratkabaran
Terbentuknya koloni-koloni di Amerika Utara telah memunculkan tuntutan akan
pendidikan bagi anak-anak di daerah koloni yang sangat membutuhkan pendidikan ala
Eropa. Sejak 1647 di beberapa koloni, di antaranya Massachussets Bay, telah
melaksanakan wajib belajar bagi siswa sekolah dasar. Hal itu kemudian diikuti oleh
koloni yang lainnya.di daerah ladang dan perkebunan yang saling terpisah. Beberapa
pemilik perkebunan bersama-sama memanggil guru. Selain itu tidak sedikit mereka
yang mengirimkan anaknya untuk bersekolah di Inggris. Koloni yang giat memajukan
bidang pendidikan adalah Pensylvania. Sekolah pertama didirikan pada tahun 1683
yang mengajarkan ilmu membaca, menulis tata buku, bahasa klasik, sejarah, dan

kesusastraan. Philadelpia mendirikan sekolah matematika, ilmu pengetahuan alam, dan


bahasa. Akhirnya, pendidikan berkembang dan kelak akan memegang peranan dan
sebagai dasar bagi perkembangan pendidikan dan kebudayaan Amerika.
Untuk menyebarluaskan kemajuan yang dicapai oleh masing-masing koloni,
diperlukan sarana informasi. Bidang persuratkabaran pun berkembang dengan pesat
yang ditandai oleh:
1) pada 1704 diterbitkan surat kabar pertama di Boston yang diikuti oleh daerah
lainnya;
2) pada 1733 diterbitkan majalah mingguan pertama di Amerika yang bernama
New York Weekly Journal.
Melalui pers ini pandangan serta kemajuan koloni mengarah kepada kebebasan
politik yang cukup besar. Berkembangnya kebebasan politik di koloni-koloni Inggris di
Amerika Utara telah mendorong koloni tersebut untuk memisahkan diri dari negara
Inggris sebagai negara induk, yang kemudian melatarbelakangi lahirnya Revolusi
Amerika.
2.

Kemerdekaan 4 Juli 1776: Revolusi Amerika

Menurut pandangan orang-orang Amerika, koloni itu merupakan satuan


pemerintahan sendiri dalam imperium Inggris. Dalam pandangan Inggris, Amerika
belum matang dan belum mampu untuk berdiri sendiri. Oleh karena itu, undang-undang
koloni dan penetapan pajak bagi koloni ditetapkan oleh parlemen Inggris tanpa wakil
dari koloni, sementara itu koloni-koloni di Amerika menginginkan agar mereka dapat
memiliki wakil di parlemen Inggris. Pertentangan tersebut menimbulkan ketegangan
antarkoloni di Amerika dan pemerintahan Inggris.
Suatu pergolakan untuk mencapai kemerdekaan dan bebas berpikir di Amerika
berlangsung tahun 1763, setelah berakhirnya Perang Tujuh Tahun. Ketika itu Inggris
telah berhasil mematahkan kekuasaan Prancis di Amerika Utara. Pada 1763 telah
berhasil dibangun persimpangan jalan antara Inggris dan Amerika dengan berdirinya
pusat permukiman secara permanen yang pertama: Jamestown di Virginia. Sampai
1763 Britania Raya belum merumuskan suatu garis politik yang tegas bagi daerah
koloni miliknya. Inggris masih berpandangan merkantilisme, yaitu bahwa koloni yang
harus menyediakan bahan mentah bagi Inggris dan dilarang menyaingi dalam
pembuatan barang. Pada 1763 pemerintah Inggris mengeluarkan maklumat kerajaan
yang berisi pembatalan semua pengakuan atas tanah di Amerika bagian barat oleh 13
koloni.
Soal penentuan undang-undang menjadi sebab utama sengketa antarkoloni di
Amerika dan Inggris, misalnya Undang-undang Perangko yang menetapkan semua
surat dan pamflet, surat keterangan, serta tanda bukti sewa, harus memakai perangko.
Undang-undang tersebut menimbulkan reaksi di 13 koloni. Akhirnya mereka semua
sepakat untuk menandatangani kesepakatan tersebut.
Pada tahun 1765 M, terbentuklah organisasi yang bernama Putar Kemerdekaan.
Organisasi tersebut bertujuan mengorbankan pemberontakan koloni. Para koloni tidak
mengakui parlemen yang ada di Inggris serta tidak berhak membuat peraturan di
koloni. Atas tindakan tersebut akhirnya pada 1766 pemerintah Inggris memerintah
untuk mencabut kembali Undang-undang Perangko. Pada 1770 pemerintah Inggris
mencabut semua pajak di Townshend kecuali pajak teh. Pada 16 Desember 1773,

segerombolan orang-orang menyamar sebagai Indian suku Mohawk dengan menaiki


kapal Inggris yang sedang berlabuh, menceburkan muatan ke laut di pelabuhan
Boston.
Pada 23 Agustus 1775, Raja George mengeluarkan maklumat yang menyatakan
bahwa koloni sedang melancarkan pemberontakan. Lima bulan kemudian Thomas
Paine menerbitkan pamflet tebal yang berjudul Common Sense. Isi pamflet tersebut
memuat tentang pentingnya sebuah kemerdekaan.
Pada 10 Mei 1776 sebuah resolusi untuk memotong tali belenggu parlemen Inggris
dikeluarkan oleh sebuah komite yang beranggotakan lima orang yang dipimpin Thomas
Jefferson dari Virginia dengan tujuan mempersiapkan suatu deklarasi kemerdekaan.
Deklarasi Kemerdekaan dicetuskan pada tanggal 4 Juli di Philadelpia. Pengumuman
kelahiran negara baru ini mencetuskan suatu falsafah kemerdekaan manusia yang
kemudian menjadi kekuatan dinamis di seluruh dunia.
Falsafah itu berpijak pada landasan bahwa kebebasan perseorangan yang
menggerakkan dukungan seluruh warga Amerika untuk mencapai kemerdekaan.
Setelah memutuskan hubungan dengan Inggris lalu mendirikan Amerika Serikat.
Presiden pertama Amerika Serikat adalah George Washington, seorang pemimpin yang
cakap dan pemberani.

3.

Pengaruh Revolusi Amerika


Berangkat dari landasan kebebasan pribadi yang mendapatkan dukungan dari
masyarakat umum di Amerika, Deklarasi Kemerdekaan sebagai manifestasi dari
Revolusi Amerika mengilhami semangat perjuangan bangsa Amerika. Revolusi Amerika
juga mengilhami banyak bangsa-bangsa di dunia dalam memerdekakan diri dan
menentang penindasan di dunia. Pernyataan kemerdekaan mewujudkan benih-benih
dari pikiran demokrasi yang timbul di Eropa. Timbulnya Revolusi Prancis pada 1789
merupakan bukti adanya pengaruh dari Revolusi Amerika sebagai gerakan yang
menentang penindasan terhadap rakyat oleh penguasa.

Berbagai Jenis Penemuan Masa Revolusi Industri


Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses
industrialisasi sebab teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja
industri, melipatgandakan hasil, dan menghemat biaya. Penemuan-penemuan yang
penting, antara lain sebagai berikut.

Kumparan terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini
proses pemintalan dapat berjalan secara cepat.
Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan
Richard Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan
Edmund Cartwight (1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Whitney (1794).
Dengan alat ini maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat
tercukupi.
Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi
pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok
dengan tenaga manusia.
Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan
berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard

Trevethiek (1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson


menjadi kereta api penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin
uap diciptakan olehRobert Fulton (1814). Mesin uap merupakan inti dari Revolusi
Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri
I'.
Penemuan-penemuan
baru
selanjutnya,
semakin
lengkap
dan
menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seperti
mobil, pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.
Selain itu, Revolusi Industri merupakan masa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menimbulkan penemuan-penemuan baru, seperti berikut :

Tahun 1750 : Abraham Darby menggunakan batu bara (cokes) untuk


melelehkan besi untuk mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna.

Tahun 1802 : Symington menemukan kapal kincir.

Tahun 1807 : Robert Fulton membuat kapal api yang telah menggunakan
baling-baling yang dapat menggerakkan kapal. Kapal itu diberi nama
Clermont yang mengarungi Lautan Atlantik pertama kali. Kapal ini berangkat
dari Paris dan berlabuh di New York. Selanjutnya, Robert Fulton berhasil
membuat kapal perang pertama (1814) yang telah digerakkan oleh mesin
uap.

Tahun 1804 : Richard Trevethick membuat kapal uap.

Tahun 1832 : Samuel Morse membuat telegraf.

Tahun 1872 : Alexander Graham Bell membuat pesawat telepon.

Tahun 1887 : Daimler membuat mobil.

Tahun 1903 : Wilbur Wright dan Orville Wright membuat pesawat terbang

Anda mungkin juga menyukai