Anda di halaman 1dari 2

Binti Shofiatul Jannah

RMK Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan

PERUBAHAN STRATEGIK DAN ORGANISASI


Saat ini kita sekarang akan mempelajari faktor eksternal dan internal yang mendorong
perubahan
organisasi. Setiap organisasi memiliki karakteristik yang berbeda dan
menghadapi dorongan untuk perubahan yang berbeda pula. Dorongan untuk perubahan
organisasi dapat berasal dari luar dan dari dalam organisasi.
A. Model Perubahan
Perubahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Perubahan adaptif,
Perubahan adaptif menekankan perubahan sesuai dengan praktik yang umum
digunakan sehingga perubahan
ini dapat dikatakan terendah dari sudut
kompleksitas, biaya, dan ketidakpastian. Perubahan adaptif bukan merupakan
ancaman bagi karyawan karena karyawan merasa sebagai sesuatu yang wajar dan
lazim
2. Perubahan inovatif,
Perubahan inovatif merupakan
perubahan yang sifatnya lebih kompleks,
memerlukan biaya lebih besar, dan menyebabkan ketidakpastian yang lebih tinggi
dibandingkan
perubahan adaptif Ketidaklaziman dan ketidakpastian yang lebih
tinggi menciptakan ketakutan akan perubahan pada diri karyawan.
3. dan perubahan inovatif radikal.
Perubahan inovatif yang radikal paling sulit diimplementasikan karena mengancam
kepercayaan diri manajerial dan rasa aman karyawan. Sisi lainnya adalah, bahwa
perubahan inovatif radikal memiliki potensi keuntungan terbesar dan harus didukung
oleh budaya organisasi serta aset bcrwujud organisasi.
B. Model Perubahan Lewin
Asumsi dasar yang dikembangkan Lewin adalah sebagai berikut:
a. Perubahan
melibatkan
pembelajaran
sesuatu yang baru dan menghentikan
praktik organisasi yang biasa digunakan
b. Perubahan tidak akan terjadi jika tidak didukung motivasi untuk berubah.
c. Sumber daya manusia merupakan inti dari perubahan organisasi
d. Resistensi terhadap perubahan dapat muncul bahkan ketika tujuan perubahan
sangat diharapkan
e. Perubahan efektif membutuhkan perilaku, sikap, dan praktik organisasi yang baru
Memulai
Perubahan
(unfreezing):
Fokus dari tahapan
ini adalah
menciptakan motivasi untuk berubah. Para manajer sering menggunakan data terkait
efektivitas, efisiensi, dan kepuasan konsumen untuk mendorong karyawan termotivasi
melakukan perubahan.
Perubahan (changing): Perubahan perlu dilakukan untuk meningkatkan proses,
prosedur, produk, layanan, dan kepentingan manajemen.
Perubahaan
melibatkan

proses pembelajaran. Selain itu juga melakukan sesuatu dengan cara berbeda
sehingga memerlukan informasi, proses, prosedur, perlengkapan, teknologi, perilaku
baru untuk menyelesaikan pekerjaan.
Stabilisasi (unfreezing): Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendukung dan
memperkuat perubahan dengan cara membantu para karyawan mengintegrasikan
perilaku atau sikap yang berubah menjadi kebiasaan untuk melakukan sesuatu.

C. Model Sistem Perubahan


Suatu model sistem perubahan memberikan para manajer kerangka kerja untuk
mendiagnosis apa saja yang harus diubah dan membatasi evaluasi keberhasilan dari
perubahan. Komponen inti dari model sistem perubahan adalah input, rencana
strategis, elemen-elemen target dari perubahan, dan output.

Anda mungkin juga menyukai